Lanjutan nya....
Ilustrasi kamar pengantin
Mas tono menghampiri ku kemudian membimbingku ke ranjang pengantin, yang sudah di dekorasi serba putih sesuai permintaan yatmi dan memang ia menyukai warna putih, juga warna pink yang jadi warna favorit nya.
Mas tono juga sudah berganti pakaian, ia menggunakan piyama tidur yang aku beli 1 minggu sebelum aku di pingit di rumah, piyama yang berwarna biru kesukaan nya, dia terlihat gagah dengan tubuh kekar dan tinggi, suami ku bertubuh tb 175 cm bb 76kg sehingg tubuh nya terlihat porporsional.
Perlahan ia mendudukkan ku di tepi ranjang pengantin kami, kemudian dia awal nya mencium kening ku lalu tidak begitu lama turun dan mulai menyentuh bibir ku.
Aku memejamkan mata menikmati dan meresapi apa yang dilakukan suami ku sebagai kewajiban nya untuk menafkahi batin ku setelah kami resmi menjadi suami istri, aku mulai membuka mulut ku saat ia mulai memainkan lidah nya, ciuman pertama kami sebagai pasangan suami istri juga merupakan ciuman pertama bagi ku yang bisa menjaga diri ku perawan hingga aku kini berharap dapat mempersembahkan harta berharga ku pada suami ku malam ini.
Mas tono perlahan menurunkan baju daster yang ku pake dengan menggusurkan nya dari atas hingga ke pinggang ku kini di depan mata nya tersaji pemandangan buah dada ku yang perawan yang hanya pernah ku jamah dengan tangan ku sendiri.
"Aaahhh... Mas...geli mas...", lenguh ku saat tangan nya mulai meremas pelan payudara ku dengan ke dua tangan nya.
Buah dada ku yang hanya berukuran standar terasa pas di genggaman tangan suami ku, ukuran bh ku 34A, ia kemudian mulai merebahkan tubuh ku ke ranjang pengantin kami dan ia mulai menyusu di puting sebelah kiri. Sedotan dan hisapan di puting ku membuat tangan ku memegang kepala nya seperti menahan semua rasa yang kurasakan saat ini, "nikmat mas, ternyata begitu nikmat sekali jika payudara ini di hisap oleh lelaki pantas saja waktu itu tuti sampe merem melek dan melenguh kenikmatan", gumam ku dalam hati sambil menikmati apa yang dilakukan suami ku.
"Mas tono....Enaaakkk...mas....remas tetek adik yang satu nya juga mas..". Ucap ku melenguh dan berharap suami ku meremas payudara sebelah kanan yang menganggur saat itu.
Ia melakukan apa yang ku minta, makin bergeliat dan bergetar hebat tubuh ku di serang kenikmatan bercampur geli saat ia menyedot dan meremas tetek ku berbarengan.
Beberapa menit ia melakukan remasan dan isapan di tetek dan puting susu ku yang makin membengkak karena nafsu ku sudah tinggi membuat aku merintih da. berteriak melepaskan orgasme pertama ku.
"Aaahhh....oooohhh...mas tono...adik pippiiiissss....". creet...seeerrr...seeerrr...seerrr....
Kurasakan memek ku mengeluarkan cairan sel telur ku yang begitu banyak dan menyembur ke sprey putih tempat peraduan kami malam ini, seketika tubuh ku lemas tak bertenaga, nafas ku terasa berat, ada segurat senyum dari wajah suami ku melihat ku mendapatkan orgasme pertama ku.
"Enak dik", tanya suami ku singkat.
Aku mengangguk dan membelai pipi nya, "makasih mas tono, kamu bikin adik sampe pipis, tunggu bentar mas 10 menit saja buat pulihin tenaga adik".
"Yaudah kamu istirahat bentar, mas ambilin minum dulu buat kamu".
sambil melangkah keluar kamar aku merilekkan diri ku untuk memasrahkan malam ini tubuh ku agar bisa membuat suami ku bahagia, "mas tono i love you", aku membatin bahagia menyebut nama suami ku dengan penuh cinta.
.
.
.
15 meni kemudian.....
Posisi kami sekarang sudah sama-sama bugil, aku berada diatas tubuh suami ku dan ia berada di bawah tubuh ku, hanya saja posisi kami saling berlawanan membentuk angka 69 atau istilah seksologi foreplay gaya 69 dimana lelaki mengoral kemaluan wanita sementara wanita mengoral kelamin lelaki nya.
Aku mempraktekkan semua buku, artikel bahkan cara tuti yang pernah ku intip 1 tahun lalu di kamar kost kami, perlahan-lahan aku menggenggam kontol suami ku dengan tangan mungil ku, kemudian mulai melakukan gerakan tangan seperti mengocok, menaik turunkan milik suami sehingga kontol nya makin lama maki membesar dan panjang dari ukuran nya sebelum nya.
"Aaahhh....oohhh....Enak dik....kocokan tangan mu bikin kontol mas makin tegang", ceracau suami ku.
Aku mulai menjilati kepala kontol nya yang menyerupai jamur, sesekali ku sedot dan ku isap membuat ia memberhentikan jilatan di itil ku, selama aku mengoral kontol nya ia melakukan oral pada memek perawan ku,
"dik mas udah ngga kuat pengen ngentotin kamu, kita kenthu yuk!".
Aku bangkit dari posisi ku kemudian suami ku berdiri dan aku di tidurkan nya ke ranjang kami.
Ia kemudian memposisi kan diri nya pada posisi diatas tubuh ku, sekarang kedua kelamin kami sudah makin dekat untuk bersatu, ia mengecup ku dan berkata, dik yatmi, tahan bentar ya, pasti aka. sakit kalo awal nya, tapi mas akan pelan-pelan masukin nya".
"Ia mas, lakukan lah tugas dan kewajiban mu sebagai suami ku, ambilah hak mu atas tubuh ku yang selama ini ku jaga dan ku pertahankan hanya untuk kamu mas tono, suami ku".
Ia memegang kontol nya, menggesek-gesekkan terlebih dahulu kontol nya dengan tempik agau memek ku. Setelah dirasakan pas oleh nya lubang memek ku ia dorong kontol nya dan "aaaahhh", rintih ku ngilu saat benda itu tergelincir ke samping kiri paha ku.
Mas tono terus mengulang dan mencoba lagi kedua kali nya namun sama, kontol ku, sampai yang ketiga akhir nya ia bisa menaruh kontol nya pada lubang memek ku yang sempit yang belum terjamah dan ternoda dari ulah lelaki bejat.
Aawww.... Aduuuhhh....Sakit mas...", pekik ku kaget dan merasakan sakit karena kepala kontol nya sudab masuk ke memek ku walau hanya yang baru masuk kepala nya saja tetapi karena lubang memek ku kecil otomatis rasa sakit karena benda itu menyeruak masuk.
"Dik tahan ya mas akan masukin kontol mas seluruh nya".
"Iya mas, lakukan lah suami ku".
Mas tono menarik nafas kemudian menghembuskan mafas nya kembali, terus ia lakukan sebanyak 3x hingga ia mendorong kencang kontol nya hingga kontol mas tono menyeruak dan menerobos masuk menyentuh dan merobek selaput darah ku.
Breeet.....sreet....
"Aaaawwww....ADUH SAKIT....Mas.....!".
Aku memekik kencang saat kontol suami ku berhasil merobek selaput darah ku, aku meneteskan air mata bahagia sekaligus tak tahan rasa perih nya di kemaluan ku seperti jari tangan ku teriris pisau. Bahkan aku meremas sprey di bawah ku dengan kencang saat itu. Darah segar perawan ku mengalir dari dalam vagina ku merembes di sela ke dua kelamin kami yang bersatu hingga merembes jatuh ke spray putih tempat kami melewati malam pertama sebagai suami istri.
"Maafin mas ya", ucap nya sambil mengecup kening ku menenang kan ku sambil ia mengusap air mata yang menetes dari ke dua sudut mata ku.
Aku hanya mengangguk dan memberi senyuman kebabagiaan ku, dan membalas nya dengan memeluk tubuh nya dengan erat.
"Nggak apa-apa mas, hanya reflek orang sakit, tadi memang perih seperti luka teriris pisau, tapi adik bahagia mas yang mengambil harta yang paling ku jaga selama ini, aku sayang kamu mas tono".
"Mas juga sayang kamu".
Kami berdua terdiam saling tersenyum menikmati penyatuan dua kelamin kami dalam tubuh ku, cinta ku makin besar mulai malam ini terhadap suami ku, dia yang telah mengenalkan aku dengan kenikmatan dia yang membuat aku menjadj wanita dewasa, hingga denyutan dan kedutan membangkitkan nafsu ku dan nafsu nya.
"Dik mas gerakin pelan-pelan kalo masih sakit kamu bilang ya, mas akan stop".
"Iya mas, perlakukan istri mu dengan penuh cinta, aku percaya kamu mas".
Suami ku mulai memompa penis yang tadi terdiam sesaat di dalam memek ku, ia sengaja memberi waktu supaya memek ku yang baru hilang keperawanan nya bisa beradaptasi dengan kontol nya yang gagah. Perlahan-lahan pompaan nya makin lama makin kencang seiring berkurang nya rasa sakit di dalam vagina ku.
Aku masih merasa sedikit nyeri di kemaluan ku saat pompaan mas tono makin liar dan ganas, dan hanya mengernyitkan alis mata ku, aku tidak mau membuat ia terlalu khawatir padaku juga biar aku bisa ikut merasakan dan menikmati persetubuhan suami istri ini.
"aaahh....oohhh...aaahhh...oohhh....Mas...Enak mas...terus...mas...agak kencangan mas....adik mau pipis....Aaaaarrrggghhhh".
Aku mulai mendesah dan meracau kenikmatan benturan pahan nya dengan paha ku malah menggesek clitoris ku sehingga aku bisa menikmati nya bahkan cairan lubrikasi yang dihasilkan oleh vagina ku semakin banyak, membuat kontol mas ku makin lancar memompa di dalam tubuh ku.
"Dik, mas udah ndak kuat....mau keluaaarrr....".
"Sama mas, adik juga mau keluaaaaarrrr, barengan mas...ahhh...ahhh...oohhh ahhh....
Pompaan suami ku makin tak berirama, tetapi kecepatan pompaan nya semakin menambah ekstasi dari rasa persetubuhan ini, hingga ia membenamkan dengan kuat kontol nya hingga membentur peranakan ku dan masuk lebih ke dalam ke lubang di rahim ku dan ia menggila saat itu berteriak, "dik yatmi, mas keluaaarrrrr.....memek mu luar biasa menjepit nya". "Aaaarrrggghhhh". CROOOOOTTTTT......CROOOOOTTTT.....CROOOTTTT.....CROOOOTTTT....CROOOOTTTTT.....
"Adik juga mau sampe mas.....ooohhh.....aahhh....ahhhh....saat aku merasakan pompaan nya sebelum aku pun keluar membalas, "MAS......, ADIK KELUAAAARRRRR MAS.....AARRGGGHHHHH". CREETTT....CREETTT...SEEERR.....SEEERRR...SEEERR....
Cairan dari kedua kelamin kami sekarang bersatu di dalam peranakan ku, rasa hangat di dalam rahimku membuat rasa nyaman dan semoga ini diberkahi dengan keturunan yang soleh solehah doa ku dalam hati.
Kami terkulai dengan lemah beberapa detik tubuh kami menggelempar seperti orang yang terkena penyakit ayan, bergetar dan bergeliat.
Kami berpelukan sambil bercanda melepas kekakuan, tersenyum saling menggoda.
ilustrasi saat selesai acara belah duren
bersambung ke BAGIAN IV.......