Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Anak Gunung

IV

Esok pagi tepatnya jam 6 lewat sedikit vandela membangunkanku dari tidurku agar aku bisa balik tanpa ketahuan orang tua nya, dan juga agar aku bisa balik kerumah dulu lalu ke kampus lagi. Walau pun hubungan kami dalam kondisi tidak jelas begini dia masih perhatian pada hidupku, bahkan dia masih ingat jam-jam kelas ku, ya hari ini aku masuk jam 10.

“gass.. bagass… ayo bangun…” ucapnya sambil mengelus pipiku dengan lembutnya

“kalau kamu mau tau… wajah ini yang selalu ingin aku lihat dipagi hari…” ucapnya lembut dan lirih agar tidak terlalu terdengar olehku

“wajah ini yang mau selalu kulihat terakhir dimalam hari dan pertama dipagi hari…” ucapnya lagi yang tetap mengelus wajahku dan berfikir bahwa aku masih terlelap tidur… duhhh halus dan lembutnya kulitmu vannn…

“kamu yakin???... yakin mau lihat muka orang yang menjengkelkan seperti aku…??...” tanya ku yang membuatnya terkejut dan hendak menarik tangannya, namun dengan sigap ku tangkap dan kugenggam agar tetap diarea wajahku

“ee.. ehhh… ngomong apaan sih kamu bagas??... ” elak nya mencoba mengelabui ku

“aa.. aku tuh Cuma mau bangunin kamu… ini udah jam 6, nanti kamu telat…” sambungnya sambil membuang muka karena salah tingkah dan merah mukanya yang merona tak ingin di perlihatkan padaku

“cupphh”

“aku senang kok mendengarnya vann… jangan bosan ya sama muka ku…” jawabku sambil ku kecup jemari indahnya

“tapi jangan bosan sama muka ku doang… jangan juga bosan sama tingkah ku… jangan juga bosan sama kepribadianku yang suka mengecewakan…” tambahku ingin mengungkapkan isi hatiku sekarang ini

“eng.. enggak akan bosan kok.. eehhh…” balasnya dan langsung menutup mulutnya seolah telat menyadari apa yang baru saja dia katakana

“ehh kenapa??... seriuskan ga akan bosan??...” goda ku padanya agar mendapat senyum manisnya di pagi ini sebagai boostingan semangat ku

“isshhh… udah ah cepet bangun… nanti ketahuan mama papa ku kalau ada cowo nginap dirumah…” ucapnya mengalihkan pembicaraan

“jawab dulu baru aku mau bangun…” aku ingin mendapatkan jawaban pasti dari bibir manisnya

“kamu udah tau kok jawabannya” ‘cupphh’ jawabnya dan langsung mengecup manis bibir ku

“makasihh… yaudah aku balik yaa… vannn…” ucapku padanya sambil mengambil celana ku yang terserak entah dimana di kamarnya

“emmm… kamu naik apa??... mau aku antar??” tanya nya padaku sambil menawarkan ku untuk diantar

“aku baru aja pesan taksi online vann…” ucapku padanya, karena aku juga tak mau menyusahkannya di pagi hari ini

Aku pun memakai celana dan masuk sebentar ke kamar mandi untuk sekedar buang air kecil dan sikat gigi… aku masih ingat dulu kami selalu memakai sikat gigi nya bergantian kalau aku sedang main kerumahnya… lalu setelah itu dia mengantarkan aku ke depan gerbang rumahnya dan taxi online nya sudah datang

“yaudah aku balik dulu ya… kamu juga jangan telat nanti ngampus…” ku ingatkan dia karena dia masuk lebih awal dariku

“iyaaa…” ‘cupphhh’ di peluknya aku dan dikecupnya lagi bibir ku dengan bibir manis beraroma vanilla miliknya

“iyaa… cium teruss…” tiba-tiba terdengar suara seorang wanita dari balkon lantai dua, rupanya mama vandela memperhatikan kami dari tadi… duhh malu banget aku, karena dia tau kalau dulu anaknya sering menangis karena ku putuskan

“bawa aja lagi balik ke kamar… ga usah kuliah sekalian…” tambahnya yang makin membuatku semakin malu

“ihh mama apaan sih gangguin orang aja… mama kan juga pernah muda…” sergah vandela karena kepergok oleh mamanya

“hhmmm… untung aja mama yang liat, coba papa kamu… apa ga di dendeng itu si bagas… mantan kok dicium… di bolehin bermalam dikamar lagi… heemmm… dasar anak muda…” ucapnya sambil berlalu masuk kedalam rumah

“duhh… jadi gaenakan sama mama kamu… kamu ga marah kan??...” tanya ku padanya, sebenarnya kalau mama nya vandela aku tidak terlalu takut karena mama vandela juga tidak kaku dan konservatif, dia juga mengikuti gaya hidup western dan juga memberi kepercayaan pada putrinya untuk semua keputusan yang diambil putrinya

“iyaa… tenang aja kaya ga kenal mama aja kamu tuh…” ucapnya sambil mengambil tangan kananku dan mencium nya

“yaudah sana balik…” katanya

“iya makasih ya… ingat jangan telat ngampus kamu…” balasku dan mengingatkannya kembali karena aku tau kalau vandela sedang senang kadang sedikit teledor

“iyaa bawelll… aku tauu… huhhh” balasnya sambil memajukan bibirnya

“kamu tuh yang bawell… see you…” ucapku dari dalam mobil yang hendak meluncur

“wleee…” balasnya dan memeltkan lidahnya… karung mana karunggg!!! Imut banget nih anak…

Dalam perjalanan kerumah tidak memakan waktu terlalu banyak hanya sekitar ±30 menit, karena masih pagi jadi jalanan tidak padat

Sesampainya dirumah rupanya kedua orang tua ku dan dinda adikku sedang sarapan… oh iya untuk rumahku sendiri cukup besar dan dikelilingi pagar tembok dan dari pintu masuk ke ruang makan cukup jauh sehingga saat ada orang masuk tanpa mengetuk maka akan kurang terdengar…

“ehh bagass… kamu ini dari mana aja??... ga ngabarin mama papa” tanya mamaku seketika aku melewati ruang makan padahal aku sudah mengendap-endap agar tidak ketahuan apabila mau naik lantai dua menuju kamar ku, karena tangga terlihat jelas dari ruang makan

“emm… ini buu… bagas ada tugas kemaren jadi nginap di rumah tian… trus batrai hp bagas habis bu…” jawabku dengan sedikit hati-hati

“tugas gimana maksud kamu??... motor kamu aja di anterin sama jaya... kok alesan sih…” jawab mama dan baru ku sadari hal itu, bodohnya akuuu…

“eehh.. ee.. itu bu aku soalnya bareng tian perginya” duhhh bodoh banget lagi jawaban ku

“berantem sama siapa kamu??...” tiba-tiba ayah ikut bertanya… duhh mau jawab apa nih

“berantem??… berantem maksudnya gimana…??” tanyaku pura-pura bodoh

“kamu ini mau bohong sama orang tua??... ayah ini walau sudah tua, mata ayah masih tajam…” jawab ayah, walau suaranya lembut tapi tetap saja terasa tajam karena ayah pintar mencari kebenaran dan belum pernah aku bisa lolos berbohong padanya

“emm itu kemaren ada salah paham dikampus… jadi ya gitu deh akhirnya…” jawabku gugup

“ya gitu gimana??... kamu kalah makanya ga berani pulang??...” tanya ayah yang makin membuatku kepanasan

“ahh.. ayah ini gimana sih… kok malah di dukung anaknya…” potong ibu saat aku hendak menjawab

“bukan kalah lagi… tapi pingsan…” tiba-tiba dinda nyeletuk tanpa diminta… duhh habislah aku… karena ayah adalah orang yang tegas soal itu, dia selalu ingin mengajariku cara bertarung dan mungkin mengajari penggunaan aura yang benar tapi aku selalu bersikeras kalau aku mampu dengan cara ku sendiri dan tetap menganggap bahwa aura itu hanyalah isapan jempol belaka

“pingsan??... kamu pingsan gass??...” tanya ayah yang langsung fokus melihatku padahal dari tadi dia bertanya tanpa memandang ke arah ku

“ee… eehh soal itu benar yah.. ” jawabku yang memikirkan bahwa tidak ada gunanya kalau berbohong

“kamu ini…” belum sempat ayah selesai berbicara, mama langsung menengahi

“udah atuh yah… kok senangnya soal berantem mulu… kan aku sudah sering bilang ke kamu yahh..” potong ibu tiba-tiba

Ayah yang mendengar itu hanya bisa diam sambil melanjut makannya, karena dia sangat mencintai dan menghormati istrinya dan itulah yang paling ku suka dari ayah, cara dia menghargai pasangan hidupnya dan aku berharap bisa menjadi pria sejati sepertinya. Bukan karena takut tapi karena ibu itu bagai nafas ayah yang selalu dia jaga dan mama pun sebaliknya dia juga sangat menghormati suaminya dan tidak menjadi semena-mena karena sikap lembut ayah. Ayah tidak membenarkan supremacy suami dan menuntut istri untuk selalu menuruti keinginannya, tapi ayah pernah berkata kepadaku tentang prinsipnya dalam memperlakukan wanita…

“treat her like a queen, and she will treat you like a god”

Dan ibu juga memiliki prinsip yang sama setelah mengetahui prinsip ayah

“treat him like a king, and he will treat you like a goddess”

Sungguh indah kisah mereka…

“jadi kamu dari mana gass…?? ” tanya ibu kembali seakan tidak puas dengan jawabanku dan menuntut ke benaran dari mulutku

“dari rumah kak vandela lah… kalau ada apa-apakan pasti larinya ke situ” lagi-lagi dinda nyeletuk dan membuat ku terkejut dengan perkataannya

“kok mau ya kak vandela yang baik, cantik dan sopan sama kak bagas yang urak-urakan gini ” tambahnya sambil tersenyum sinis dengan perasaan penuh kemenangan hahaha

“betul itu gass??...” tanya ibu, sebenarnya ibu dan ayah juga tidak terlalu mencampuri urusanku yang seperti itu karena mereka menganggap ku sudah dewasa dan membiarkanku memilih jalan hidup sendiri. Kurang beruntung apa aku coba?? Banyak orang diluar sana yang hidup hanya untuk memenuhi ekspetasi orang tua nya tanpa bisa menikmati hidup sendiri

“i.. iya buu” jawab ku singkat tanpa mempedulikan sisanya

“yaudah ganti baju langsung kesini makan…” jawab ibu dan menyuruhku ikut sarapan bersama mereka

“iya buu…” balasku karena aku juga sudah kelaparan akibat lelah tadi malam

Akupun masuk kedalam kamar dan dengan menganti pakaianku dan turun untuk makan, karena bagaimana pun lebih nikmat makan bersama keluarga

“nihh piring kamu…” ujar ibu memberikan piring padaku

Aku yang sudah kelaparan langsung mengambil nasi dan lauk dengan porsi jumbo, apalagi lauknya sedang pas dengan salah satu kesukaanku… nila panggang dan terong sambel… huhhh siapa yang tahan coba

“duhh… bagas kamu ini jangan biasakan kayak gitu… ga baik, mending ambil secukupnya kalau kurang nanti tambah…” ucap ibu yang menegurku

“iya mahh… bagas laper banget apalagi liat makanan masakan ibu ini… ga tahan aku kan masakan ibu yang paling enak se jagat raya…” puji ku hehehe

“iyaa tapi harus ada tata karma bagass… jangan nanti bikin malu ibu kamu…” jawab ibu

“iya.. iyaa…” balas ku dan pujianku tidak berhasil huhh…

“adek jam berapa masuk??... tumben lama banget makan nya…” tanya ayah pada dinda yang lebih lama melihat makanannya daripada menyuap kedalam mulutnya

“…” dinda tidak menjawab apapun karena dia masih asik melamun

“adekk… itu ditanyain ayah kok ga dijawab…” tanya ibu

“….” Dinda kembali hanya diam dan tetap asik melamun

“adeeekkkk…” tegur ibu sambil menepuk pundaknya

“ehhh… iyaa buu… kenapa??” tanya dinda gelagapan dan langsung menyuap nasi kemulutnya

“kamu ini kok melamun sih… pacar aja ga punya…” tanya ibu penasaran

“kamu ada masalah dekk??...” tambah ayah

“eehh… engg… engga kok bu ayah…” jawabnya sambil menguyah makanan di dalam mulutnya

“lagi mikirin si jaya paling yah…” aku langsung melancarkan serangan balasan

Aku memang tau bahwa dinda dan jaya memiliki perasaan yang sama, namun mereka berdua terhalang oleh ku karena aku yang sangat selektif terhadapa orang yang mendekati adikku. Untuk masalah kawannya aku mempercayakan pada dimas, anak laki-laki yang pernah aku ceritakan, teman dinda yang dari kecil itu.

Sebenarnya aku hanya tinggal menunggu keberanian jaya untuk berbicara padaku karena dengan dia berani berbicara itu menunjukkan dan menjadi bukti bahwa dia sudah siap bertanggung jawab pada dinda, dan tentu saja jika dia sudah berani maka tanpa ada syarat aku akan menyetujui nya

“haa?? Jaya??… jaya teman kamu gas??” tanya ibu sedikit terkejut tidak menyangka akan hal itu. Bukan karena apa, cuma merasa heran kalau dinda menyukai lelaki yang sangat pendiam dan pemalu dihadapan orang tua ku apalagi kalau ada dinda, berbeda dengan mada dan tian yang akrab dengan kedua orang tua ku ini

“eee.. ehh.. ohokk… okhh…” dinda tersedak karena terkejut dan ingin menjawab bersamaan

“minum dulu… minum… gausah panikan gitu…” ucap ayah padanya yang salah tingkah

“ahh… ehh.. enggak kok bu… kakak bohong buu…” jawabnya was-was

“ibu ga nyangka loh kalau kamu bisa suka sama sahabat kakak mu itu… padahal dia kan pendiam banget…” ujar ibu padanya

“ehh enggak kok buu… percaya sama dinda…” elak nya

“kalau iya juga gapapa din… ayah sama ibu ga ngelarang kok… paling kakak mu itu yang gak ngizinin” balas ayah

“ee.. ehhh…” jawab dinda karena antara senang atau terkejut dan takut

“kalau enggak… ngapain kamu berdua-an diteras kemarin??...” tanya ku menerka untuk mengulik kebenarannya

“ehh… kakak tau dari mana…” jawabnya yang terkejut mendengar penuturanku

“asal tebak sih… Cuma dari salah tingkah mu ini berarti benar…” jawab ku dengan senyuman lebar karena berhasil memberi serangan balasan

“ihhh kakak apaan sihh… lagian ngapain kakak ngelarang-larang dinda… huh” jawabnya dengan cemberut

“kakak mu itu sayang banget sama kamu dekk… makanya gamau sembarangan orang buat deketin kamu.. ” bela ibu padaku

“tapi kalau sama jaya ayah setuju kok… dia anak baik dan pendiam yang menunjukan wibawa nya…” dukung ayah

“iya ibu juga setuju aja kok…” ibu menguatkan perkataan papa

“tuhh dengerin… ibu aja ga ngelarang… wleee” jawabnya dengan imut sekali

“emang kakak ngelarang??... ” tanyaku

“jadi kalau ga ngelarang apa namanya??...” jawab dinda tak sabar mendengar jawabanku

“kakak nunggu dia berani ngomong sama kakak… dengan inisiatifnya sendiri sebagai bukti bahwa dia serius sama kamu… dia memang sahabat kakak, tapi kalau Cuma untuk main-main kakak tidak setuju…” jawab ku tegas

“nanti tinggal dinda suruh aja biar dia ngomong sama kakak biar selesai…” jawabnya cepat tanpa mengerti apa maksudku

“dinda sayang… yang kakakmu maksudkan itu bukan karena kamu atau siapapun yang nyuruh jaya untuk berbicara dua mata dengan kakakmu… tapi itu harus inisiatif tanda kematangan dan kesiapan serta keseriusan jaya sama kamu… dan mama sama papa setuju sekali akan hal itu…” ucap ibu hendak memberi pengertian pada dinda

“tapi kan mau sampai kapan buu??... sampai kak jaya sama orang lain duluan??... aku sendiri aja gitu??..” jawab dinda tidak terima dan seperti terisak, yahh aku akhirnya sadar bahwa dinda tidak hanya sekedar suka, namun sudah cinta pada jaya

“jayaa itu udah lama suka sama kamu… dia ga bisa lupain kamu… meskipun dia pacaran pasti Cuma sebentar karena ga bisa membohongi perasaannya yang begitu besar sama kamu… makanya kakak yakin bahwa ketika dia siap, dia pasti benar-benar siap…” jawabku

“niat kakakmu itu baik demi kebahagiaan kamu… kamu mau nanti di tinggal gitu aja sama orang yang kamu cintai??... kalau memang perasaan jaya itu sungguh-sungguh, pasti waktunya akan datang untuk kalian berdua” ucap ibu menenangkan dinda sambil mengelur kepala dan punggung dinda

“ii… iya buu… dinda percaya kok…” ucapnya yang mulai tenang

Lalu acara sarapanpun selesai dan dinda berangkat ke sekolah diantar supir yang katanya dulu salah satu dari 7 orang kepercayaan ayah. Aku sebaliknya langsung ke kamar dan melanjutkan tidurku, lumayan 1 jam untuk mengisi tenaga… namun yang aku herankan selama ini adalah tubuhku yang bisa pulih lebih cepat dari orang rata-rata… kata ayah dan ibu ku karena dulu aku sering di mandikan kakekku, entah mandi apa maksudnya akupun tak mengerti…

#jaya dan dinda

“pakk… permisi ngantar motor…” ucap jaya pada pak deden yang merupakan supir papa yang sedang duduk di posnya, karena kebetulan kami memang tidak menggunakan jasa satpam hal itu juga terjadi karena daerah ini memang daerah aman

“ohh.. iya mas… mas jaya kan??... masuk aja…” jawab pak deden

“iya pak makasih ya… saya masuk dulu…” jawabnya

Lalu jaya pun masuk kedalam pekarangan rumah dan menjumpai dinda yang sedang membaca buku dikursi teras

“ehh din…” sapa jaya

“hmm.. iya kak jaya… ” jawab dinda antusias

“ini motor kakak kamu… kakak mau ngantar ini…” ucap jaya pada dinda

“duhh… kenapa hati ini nggak pernah kuat untuk memandangmu dinda” batin jaya

“ehh… emang kak bagas mana kak??...” tanya dinda kebingungan

“ehmm… itu… kamu jangan bilang siapa-siapa ya…” minta jaya pada dinda, ya memang jaya tidak bisa berbohong pada dinda… hatinya tidak sanggup berbohong pada wanita muda yang sudah mencuri seluruh hatinya walaupun hanya untuk hal seperti ini

“ii.. iya kak… emang kak bagasa kenapa??...” tanya dinda lagi

“kakak kamu tadi habis berantem… trus pingsan… jadi sekarang ada dirumah vandela… kamu kenalkan??” jawab jaya kemudian bertanya
“ohh iya dinda kenal kok… makasih ya kak jaya udah mau nganterin motor kak bagas…” ucap dinda

“duhh ngapain aku bilang makasih yaa… ketahuan banget kalau salting ahh dinda begooo” batin dinda

“ehh… iya gapapa kok santai aja…” jawab jaya

“ayo jaya… jadilah jantan di depan dinda… jangan seperti pengecut… kuatkan hati mu” sorak jaya pada dirinya sendiri supaya tidak grogi depan dinda

“emm… kakak jadinya balik ke rumah naik apa??... mau aku minta antar pak deden??...” tanya dinda

“ehh… anu… nggak usah ini kakak udah pesan taxi online” jawab jaya yang mulai grogi

“ohh yaudah kalau gitu…” jawab dinda kemudian

“duhh… dinda kamu ini kalau salting jangan jadi sok cuek gitu ahhh begooo begooo” makinya pada diri sendiri

“yaudah kakak tunggu didepan aja ya…” ucap jaya

“ehh disini aja kak… di depan panas mending disini sambil temanin dinda ngobrol” jawab dinda

“nahh… bagus awal yang baguss dinda… anak pintar…” pujinya pada diri sendiri

“ehhh serius niih gapapa… gada yang marahkan??... nanti pacar kamu cemburu ” ucap jaya hati-hati sambil berharap bahwa dinda belum memiliki pacar

“ehhh… dinda ga punya kok… dinda belum pernah pacaran malah… dilarang mulu sama kak bagas…” jawabnya

“duh kok balik bego lagi sih… kok kamu gugup gitu… make acara curhat lagi… harus terlihat anggun dinda… harus anggunn” dinda coba menyemangati diri sendiri

“ohh yaudah” ucap jaya dan langsung duduk di ubin teras

“ehh.. kok…” dinda yang melihat jaya duduk di lantai juga langsung ikut duduk disampingnya

“astaga sedekat ini sama dinda… ga kuat…” teriak batik jaya

“ayo jaya tunjukkan taringmu… jika duduk di dekat gadis yang kau cintai saja kau gemetaran seperti ini, bagaimana caramu nanti berbicara empat mata serius dengan kakak nya?? Sahabatmu itu???” sorak hatinya untuk mengurangi grogi yang dirasakannya

“mmm… kamu wangi deh” tiba-tiba jawa nyeletuk tanpa sadar

“duhh… ****** baru sebentar udah gugup kayak lagi gempa… mana ngomong hal yang bego lagi…” makinya karena kecewa pada kegugupannya sendiri

“ehh… serius??... makasih kak…” jawab dinda

“astaga rupanya kak jaya bisa muji orang juga hihihi… seneng bangettt… tapi harus bisa anggun… tenangkan dirimu dinda…” ucapnya tegas dalam hati

“hehehe iya din…” jawab jaya

“ayo mulai sekarang harus serius dan fokus. Kamu akan menjadi orang yang sangat beruntung bila mendapatkan bidadari seperti dinda… jangan bikin malu… ingat dia sangat layak untuk diperjuangkan”

“kau nanti adalah orang yang akan bertanggung jawab atas dinda pada keluarganya terutama sahabat mu itu. Tunjukkan keseriusanmu” ucap jaya dalam hati agar dia tetap bertahan

Lalu mereka ngobrol tentang berbagai macam hal sambil menunggu mobil jemputan… mereka sangat masuk dan satu frequensi dalam banyak hal, yaitu mulai dari selera humor, music, film, dan yang lain. Mereka juga membicarakan tentang bagas menurut sudut pandang dan pengalaman masing-masing yang menjadi tembok besar di antara mereka dan membatasi hubungan mereka saat ini. Keduanya begitu nyambung padahal jumlah mereka mengobrol bisa dihitung dengan jari, namun dalam waktu 15 menit ini keduanya bisa sangat cocok

Lalu setelah mobil datang jaya pun berpamitan pada dinda

“kakak pulang dulu ya…” ucap jaya padanya

“iya kak hati-hati ya… salam sama orang rumah” balas dinda yang kini sudah tak secanggung tadi

“salam juga untuk ayah ibu ya… ehh” jawab jaya dan terkejut karena dia menyebut mama papa pada orang tua dinda, padahal mereka tidak ada hubungan apa-apa

“iyaa gapapa kak… nanti dinda sampai-in kok…” jawab dinda sambil tersenyum kemudian mengangkat jemarinya dan mengigit ruas jari telunjuk, yang mana orang tau jika ada wanita yang melakukan hal itu berarti dia tidak siap dan tidak rela ditinggal. Padahal hubungan mereka saat ini tidak lebih dari teman

“dahh…” ucap jaya dan melaju pergi

“dadah…” ucap dinda balik dengan lirih disaat mobil mulai menjauh… rasa cintanya semakin pekat padahal Cuma 15 menit mengobrol

Jaya pun yang didalam mobil hanya bisa menyenderkan kepalanya ke kaca mobil karena dia juga merasakan sedih dan pedih karena dia belum siap untuk berbicara dengan bagas untuk serius pada dinda. Dia juga sedih karena menyadari kesedihan dinda saat dia tinggalkan melalui gerakan dinda yang menggigit jarinya tadi. Jaya juga sadar dia harus siap secara finansial juga tanpa bergantung pada orang tua nya agar dia bisa dengan bebas dan tulus memberi dan mengekspresikan cintanya pada dinda saat dia sudah benar-benar matang nanti.

Perasaan cinta dari dua insan yang belum mereka yakin pasti pada satu sama lain, karena mereka masih hanya merasakan gesekan-gesekan kecil dari ekspresi cinta yang mereka berikan tadi walau hanya lewat obrolan tapi sudah memberi sesuatu yang membekas di kedua insan.

Cinta memang adalah hal yang rumit dan sederhana di waktu bersamaan. Anda mengerti artinya?? Jika tidak maka itu lah cinta.



Di dalam perjalananku menuju kampus… aku mengingat rencana kami yang akan naik ke puncak salah satu gunung di luar kota, gunung yang katanya banyak hal mistis dan telah memakan banyak korban, tapi bagiku gunung ya gunung tidak ada yang namanya hal mistis… gunung yang akan kami tuju adalah “Gunung Wirawa”, yang konon banyak hal aneh di dalamnya… mulai dari suara aneh, penampakan hewan aneh, dan perkampungan mistis yang kadang bisa terlihat seolah ada dimensi berbeda disana, dan hal ini lah yang mendorong aku untuk membuktikan sendiri dan akan aku sudah merencanakan untuk menantang segala rintangan disana. Tentang aura saja yang sudah aku saksikan dan rasakan sendiri masih ku anggap omong kosong apalagi hal mistis yang belum tentu kebenarannya ini hahaha..

Aku dan 3 sahabatku sudah pasti ikut, dan bersama kami ada gadis yang meminta ikut padahal mada sudah memperingatkan tentang hal yang mistis di gunung itu namun gadis percaya bahwa ada mada yang selalu akan melindunginya sehingga dia merasa aman dan nyaman di dekat mada, dan mada sendiri tidak bisa menolak permintaan pacarnya dengan notabene pacarnya jarang menuntut pada mada.

“ehh gimana nih rencana kita besok… jadikan jam 1 kita berangkat…” tanyaku pada ketiga temanku yang berada dikoridor kampus

Untuk ke gunung itu sendiri bisa memakan waktu sekitar 1½ jam, dan kami memang berencana tidak untuk mendaki sampai puncak karena bisa dipastikan akan dingin sekali jadi kami hendak berhenti di tingkat 4, yaitu lokasi yang sudah di tandai sebagai tempat layak kemah karena jujur saja bentuk gunung ini tidak bersahabat dengan siapa pun jadi cukup sulit untuk menentukan lokasi layak kemah. Untuk lokasi sendiri terdiri 4 tingkat dan di tingkat tertinggi lah kami akan kemah yaitu sekitar ±2100 meter DPL. Sebenarnya aku ingin nekat naik lebih tinggi namun karena ada larangan keras dan sahabatku yang melarangku untuk tidak terlalu gegabah jadi ku urungkan niatku itu, tapi tidak tau nanti kalau sudah di atas hehehe… dan kami berencana untuk berkemah dua malam saja hanya untuk ekspedisi singkat yang dimana niat awalku menguji kebenaran dibalik gunung besar ini

“jadi dong… gua udah bilang bokap untuk make mobil sebagai transportasi kita ke sana…” jawab mada

“”persiapan barang kalian gimana??... aman??...” tanyaku pada mereka

“kita sih udah aman… lu nya sendiri gimana…” tanya jaya pada ku

“maksudnya gimana??... gua udah pasti siap lah…” jawabku dengan yakin

“maksud jaya itu luka lu gimana” tanya tian

“ohh.. ini mah kecil… sisa nyeri doing dikit… paling besok udah gacor lagi hahaha…” jawabku

“iya deh… semua tergantung elu… kan lu yang mau kita ke gunung berbahaya itu…” balik tian

“hehehe… makasih ya men mau nemenin gua…” sedikit berterimakasih pada sahabat-sahabatku ini

“hemmm…. ” jawab mereka kompak

“ehh ngomong-ngomong cewe lu jadi ikut nggak??...” tanyaku pada mada

“udahh jelas lah… persiapan gua dia juga yang siapin… gini nih enaknya punya pacar…” sorak mada meledek kami dengan girang, ya saat ini memang aku sedang jomblo, jaya dengan pacar bayangannya, serta tian dengan fwb-an nya (aku mengatakan mereka pacaran karena terasa lebih sopan dan mudah diterima)

“huuuu… gitu doing songong lu bangsat…” sungut jaya padanya

“hehehhe… makanya ganteng kontol!!!... hahahah” semakin girang mada meledek kami

“asemmm…” jawab tian padanya, padahal soal urutan muka mada bisa dibilang urutan terakhir wakawkakw

Lalu kami pun masuk ke kelas masing-masing karena kuliah sudah di mulai…
 
oke siap suhu
Matur suwun apdet lanjutannya suhu @Pengcolihandal 😍😍 naise
semoga senang suhu
makasih updet lanjutannya @Pengcolihandal
Makasih update nya
Makasih updatenya om @Pengcolihandal :beer:
Makasih updatenya suhu @Pengcolihandal
semoga bisa dinikmati suhu sekalian
 

Similar threads

Balasan
384
Dilihat
144.955
Balasan
331
Dilihat
356.535
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd