Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Annisa Febrianti (No Sara)

Part 11

Kelemahan seorang istri


7 hari berlalu sejak kejadian dirumahnya. Tidak ada peristiwa seperti itu lagi baik dirumahnya, di kantornya, ataupun ditempatnya bekerja. Semua berjalan normal dan biasa saja. Yang tidak biasa adalah Farhan suaminya, semakin kesini Annisa merasakan suaminya semakin lemah dalam bercinta.
Terakhir kali mereka bercinta adalah 3 hari lalu. Waktu itu Annisa kembali merasa kecewa karena baru sekitar 4 menit mereka memadu kasih, suaminya itu malah dengan jahatnya ereksi meninggalkan Annisa yang masih menginginkan lebih.
Hari ini, hari kamis. Sepulang kerja Annisa tampak membuka pagar rumahnya lalu memasukkan mobilnya ke dalam garasinya. Selepasnya ia langsung bersih-bersih seperti biasa dan menyiapkan makan malam untuk suaminya. Tidak lama setelahnya Farhan, suaminya pulang.
Seperti tidak ada masalah diantara mereka. Hubungannya tetap harmonis dan sangat mesra. Farhan seperti jatuh cinta setiap kali menatap istri tercintanya melayaninya. Bukan semata hubungan seksual saja, namun seperti memasak, membersihkan rumah, bahkan mencucikan pakaian kerja nya. Semuanya mampu memupuk rasa cintanya terhadap istri cantiknya itu.
Annisa juga demikian. Masalah di ranjang selalu ia kesampingkan, berumahtangga bukan hanya soal seks. Taat pada suami adalah yang utama. Jadi Ia tak mau tampak lesu ketika menyambut suaminya yg letih setelah pulang kerja. Ia ingin memberikan pemandangan yang dapat memberi semangat ke suaminya itu. Senyuman indah selalu terpancar dari wajah nya. Tugas rumahnya selalu ia selesaikan tepat waktu. Apa yang di minta Farhan selagi mampu pasti diturutinnya. Annisa juga tidak pernah menolak untuk diajak berhubungan badan. Sungguh seorang istri yang hampir sempurna.
Hampir sempurna?
Tentu saja Annisa akan menjadi seorang istri yang sempurna andai tidak ada lelaki lain yang pernah menjamahnya. Nafsunya yang bertumbuh semakin membesar membuatnya pernah mengkhianati suaminya bahkan di ruang tamu rumahnya sendiri ketika suaminya tertidur lelap.
Setelah kejadian itu, Annisa memang menyesali perbuatannya. Ia sangat mengecam dirinya sendiri yang begitu dikuasai oleh nafsu. Air mata wanita cantik itu menetes hilang tersapu guyuran air shower kamar mandi sembari membersihkan seluruh tubuhnya yang kotor usai di setubuhi oleh Karno, si kurir perkasa. Dini hari ketika suaminya sedang tertidur, ada ketika ia terbangun lalu berbisik mengucapkan permintaan maafnya yang begitu tulus.
"Maafin istrimu yg telah khilaf ini ya Abi sayang" lirihnya sebelum kembali tertidur
Di hatinya ia membulatkan tekad untuk tidak gampang menyerah, apalagi menjadi budak oleh nafsu birahinya sendiri.
"Semoga bisa"...

-_-_-_-_-_-_-

Namun kenyataannya tidak seindah dan semudah itu. Ketidakmampuan Farhan sebagai suami selalu disayangkan oleh istri cantiknya itu. Bagaimana bisa seorang suami hanya memikirkan kebutuhan biologisnya sendiri, tanpa memikirkan kebutuhan Annisa yang sekarang gampang didera birahi? Kalau bukan mas Farhan, siapa lagi? Seperti itu lah pemikiran Annisa yang kembali gagal mendapatkan klimaksnya ketika gagal dipuasin oleh suaminya sendiri.
Untungnya Annisa sangat pandai dalam menjalin hubungan dengan suaminya, meski ia merasa kesal namun ia tidak menunjukkan kekesalan nya itu. Ia tetap melayani Farhan sebagaimana seorang istri yang baik hati.




Jum'at sore. Disaat semua orang bersiap meninggalkan meja kerjanya untuk berakhir pekan dengan keluarga tercinta, begitu juga Annisa yang ternyata telah berada dirumahnya. Ia mendapat izin pulang lebih awal karena pekerjaannya telah selesai. Semula ia berencana ingin bersantai dirumahnya. Sebatas berleyeh leyeh meluruskan kaki sambil menonton serial detektif kesukaannya. Dengan sebungkus chitato disebelahnya, Annisa sangat menikmati waktu bersantainya. Tidak butuh waktu lama sampai cemilan itu habis dan digantikan dengan sebuah Tupperware berisi salad buah. Hari ini ia memutuskan untuk tidak memasak karena suaminya sedang tugas luar kota dan tidak akan pulan sampai besok. Di ponselnya sudah terpatri sepaket menu makan malam yang siap di order melalui aplikasi pesan antar makanan.
Tidak terasa jam demi jam berlalu, serial detektif yang tadinya ia tonton telah lama usai dan digantikan oleh film romansa cinta jaman SMA. Semangkuk mie udon dengan irisan daging sebagai topping menjadi teman makan malam wanita cantik itu. Selepas makan, dari arah depan rumah tiba-tiba terdengar pagar rumahnya bergeser. Annisa yang sedang menonton pun menyangka kalau tetangganya lah yang datang
Namun saat hendak berdiri, kembali terdengar pagar rumahnya kembali bergeser menutup. Seketika berbagai pertanyaan timbul di pikirannya.
*Loh siapa tadi?? Apakah hanya orang iseng? Atau jangan-jangan???* Batinnya risau menduga kalau yang menggerakkan pagar rumahnya adalah Karno, sang kurir.
Annisa mengambil langkah pelan. Ia mengendap mendekati jendela rumahnya lalu dari sela gorden ia mengintip area teras depan rumahnya. Tidak ada siapapun. Semua tampak biasa kecuali didekat pagar terasnya, ada sebuah keranjang dengan secarik kertas diatasnya.
Annisa meyakini kalau keranjang itu bukanlah miliknya atau suaminya. Matanya menoleh ke kanan dan ke kiri mengamati keadaan sekitar, memperhatikan apabila ada suatu hal lain yang berbeda.
"Ya tuhan. Perasaan apa ini. Kenapa rasanya jadi takut ya?" Tuturnya lemah
Setelah beberapa saat, Annisa memberanikan diri membua pintu depan rumahnya. Ia segera mendekati sebuah keranjang berwarna perak mirip storage box kantornya. Diatasnya terdapat secarik kertas dengan coretan halus. Diambilnya kertas tersebut lalu membacanya.
*Dear Annisa Febrianti tersayang. Box ini untuk kamu. Didalamnya ada beberapa hal yang akan membuatmu terkejut, tapi percayalah untuk beberapa waktu kedepan kamu akan suka. Simpan lah ditempat yang aman, jangan sampai ditemukan oleh suamimu. Gunakan hanya saat saya memberimu instruksi. jangan gunakan apabila tidak saya perintahkan. Sampai sini paham ya?
Nah.. untuk instruksi pertama, besok jam 10 akan ada seseorang yang datang menjemputmu. Pakailah barang yang ada di plastik no.2, dan jangan kamu lupa dandan yang cantik.
Sampai sini dulu ya. Berikutnya akan saya hubungi kembali. Dadaaah~
With love from your no.1 fans.*
Seketika bulu kuduknya berdiri. Tubuhnya merinding membaca setiap kata yang tertulis. Wajahnya masih seakan tidak percaya dengan apa yang telah ia baca.
"Apa-apaan orang ini ngirimin aku beginian? Instruksi? Perintah? Besok jam 10? Fans? Iih bikin badmood aja deh." Gumam Annisa kesal.
Namun ia sekali lagi membaca pesan tersebut lalu melirik pada keranjang yang berada tepat didepannya. Segera ia angkat lalu masuk kedalam rumahnya. Setelah menutup pintu rumahnya, Annisa langsung membuka penutup keranjangnya. Di dalamnya terdapat beberapa kantung kresek dengan tulisan nomor diatasnya.
Pada plastik paling atas, ada secarik kertas kecil bertuliskan *saat pertama kali membuka box ini, bukalah aku*
Annisa segera mengambil kertas tersebut. Saat menariknya, ternyata ikut tertarik sebuah kantung kresek dibawahnya karena kertas tersebut ternyata menempel pada sisi luarnya.
Perlahan ia membuka kantung kresek yang terikat itu. Wajahnya takut2 saat melihat isi dari kantong kresek tersebut. Didalamnya ada sebuah kertas foto dan sebuah flashdisk 16gb. Perlahan ia tarik keluar kertas foto yang berukuran 5R. Annisa langsung terkejut karena yang sedang dilihatnya adalah foto Farhan suaminya yang sedang bekerja. Sementara di bagian bawahnya terdapat data lengkap suaminya. Biodata, pekerjaan, hobby, rekam medis, bahkan hal sensitif seperti nomor rekening serta pin ATM milik suaminya tercantum difoto tersebut.
Pikiran Annisa langsung menerawang maksud dan tujuan si pengirim paket. Namun batinnya mengetahui benar bahwa niatnya adalah buruk.
"Astaghfirullh. Apa maunya ini orang?." Gumam Annisa kembali melirih melihat sebuah flashdisk yang ada di tangannya.
Dengan jantung yang berdebar tidak karuan, Annisa mengambil OTG di tas kerjanya lalu menancapkannya pada smartphonenya. Didalamnya hanya ada 1 folder Dangan judul "Annisa". Saat Annisa membuka folder nya, ada 5 video dengan durasi yang berbeda-beda. Ada yang hanya 1 menit, ada yang sampai 5 menit. Annisa berusaha menerka video seperti apa yang akan tayang apabila ia memilih membuka salah satu filenya.
"Asli ini orang maunya apa sih?" Batin Annisa sambil memilih acak salah satu video lalu menekan tombol play.
Matanya seakan hendak melompat keluar, kelompak matanya membuka begitu lebar sangking kagetnya melihat sebuah video erotis dimana ada dua orang insan yang sedang berhubungan intim di tempat terbuka.
*Liat tuh ton.. si cewe kek nya menikmati kali tuh. Mukanya sampai gitu..*
*Iya ya bre. Duh, ngocok sambil liatin cewek secakep itu dientot aja rasanya senikmat ini. Apalagi kalo bisa ngentot beneran ama itu cewe??? Uhhh sial lah pen ngecrot gua bre*
Suara yang terdengar dari video yang di putar oleh Annisa.
Air mata wanita cantik itu langsung mengalir deras membasahi pipinya yang putih kemerahan. Dahinya mengernyit menyaksikan video saat dirinya sedang digumulin oleh seorang pemulung di taman saday*na. Dengan napas yang teisak Annisa memutar video selanjutnya, ia kembali menyaksikan saat dirinya disetubuhi oleh bencong taman yang sama. Kembali ia next ke video selanjutnya, ternyata isinya tetaplah seperti itu. Video sex dirinya yang diambil menggunakan sebuah kamera handphone saat dirinya dikerjai oleh Parjo dan si bencong di taman sadayana.
Sementara di video terakhir yang berdurasi paling panjang, terputar video saat dirinya sedang di setubuhi didalam rumahnya sendiri oleh seorang kurir paket. video yang satu ini berbeda dari video-video lain, hasilnya sangat jernih. Bahkan terdengar suara desah demi desah manja dari Annisa yang sedang di genjot oleh karno sang kurir perkasa.
"Apa yang harus aku perbuat?? Gak sangka bakal begini jadinya huu huuu" deru Annisa ditengah tangisannya
Dirinya tidak menyangka akan menerima akibat atas perbuatannya secepat ini. Apalagi ancamannya berkaitan dengan mas Farhan suaminya. Siapapun yang merencanakan hal ini, ia benaran lihai dan langsung tepat sasaran.
Annisa menyesali segala perbuatan hinanya. Tangannya tidak berhenti menyeka air matanya yang terus jatuh bercucuran. Keteguhan hatinya runtuh. Pikiran untuk menerima perintah dari seseorang yang tidak dikenalnya itu sudah menyeruak didalam kepalanya.
*Maafin istrimu ini mas* batin Annisa sambil menutup video mesum tersebut lalu membuka plastik yang bertuliskan nomor 2. Ia pun menerima takdir yang akan dijalaninya.
"Hah?? Ini???!" Ucap Annisa terkejut


#Esok harinya#

Annisa masih terduduk di kursi rias kamar tidurnya. Matanya masih sedikit sembab hasil dari menangis semalaman. Untung tidurnya nyenyak sehingga kondisi fisiknya saat ini bisa dikatakan fit walau suasana hatinya masih tidak karuan.
Sementara wanita cantik itu terus menatap kosong ke arah cermin, di pikirannya ia masih menerka-nerka siapa lelaki yang akan menjemputnya nanti. Mungkin sudah setengah jam ia mematung seperti itu dengan segala kegundahannya, masih sekitar satu jam lagi sebelum waktu yang ditentukan.
Wajahnya sudah dibaluti oleh riasan make up yang membuat kecantikannya semakin terpancar bak mentari di pagi hari. Namun matanya menatap sinis kearah dirinya sendiri.
"Cantiknya dirimu ini annisa.. tapi sayang ya..." Lirihnya sambil membuang napas panjang
"Sayang kamu sudah menjadi wanita yang begitu kotor, Yg sudah membiarkan begitu banyak lelaki menggunakan tubuhmu. Belum lagi nanti. Pasti akan lebih banyak lagi tau!" Umpat Annisa kepada bayangannya sendiri di kaca cermin.
Ia berulang kali berusaha menenangkan dirinya sendiri dengan menarik napas panjang lalu menghembuskan ya perlahan, dadanya berulang kali juga ia usap-usap. Tv kamar pun ia hidupkan sebatas memutar alunan musik jazz yang dapat merilekskan pikiran.
Di atas meja riasnya, hp Annisa sedang menyala menampilkan sebuah pesan dari Farhan, suaminya.
*Karena urusan pekerjaan, Abi sepertinya akan pulang lebih lama. Mungkin besok atau malah lusa. Umi tidak apa-apa Abi tinggal 2 hari lagi kan sayang?*
Annisa sebenarnya sedikit lega. Setidaknya suaminya tidak akan mengetahui apa yg akan terjadi padanya hari ini.
*Iya abi gapapa kok. umi pasti bisa jaga diri kok sayang. Yg penting Abi jangan lupa dijaga kesehatannya. Jangan telat makannya, kalo perlu minum suplemen yg umi siapin. lalu Abi juga selalu doa ya buat kebaikan kita. Hehe* balasan Annisa.

Sementara itu, di luar rumahnya tampak dua orang pria turun dari sebuah taksi. Salah satunya memberikan uang kepada supir sebagai imbalan atas jasa yang mereka pakai. Sementara satu orang lagi langsung mengambil hp dari sakit celananya. Ia langsung menelpon seseorang.
"Halo bos. Kita sudah sampai. Sudah siap menjalankan rencana." Ucapnya
Taksi yang membawa merekapun pergi lalu pria yang satunya datang menghampiri.
"Saya harus apa bang?" Tanyanya pada pria yang sedang menelpon.
Pria yang sedang menelpon itu hanya menjawab dengan isyarat agar ia sedikit menjauh darinya. Sepertinya ada perbincangan yang tidak boleh didengar bahkan olehnya. Perintah itupun langsung dipatuhi olehnya.
Tidak lama berselang, seusai menelpon ia langsung memanggil rekannya tersebut. Masing-masing mereka berjalan mendekat.
"Jadi gini. Itu rumah cewek yang bakal lu bawa. Jalankan sesuai yang sudah kita rencanakan. Jangan pernah lari dari rencana. Ingat apa yang terjadi kalau sampe lu keluar dari jalur!" Ancam pria itu
Pria yang memberi ancaman ini adalah seseorang yang mungkin berumur sekitar 30an dan memiliki postur badan yang atletis hasil dari olahraga dan gym yang ia tekuni. Perawakannya nya cenderung tampan dengan matanya yang sedikit cipit.


Sementara lelaki yang diancam adalah seorang lelaki paruh baya. Mungkin berumur 60an. Bekerja sebagai pedagang bakso bakar keliling di pusat kota. Ia sudah menduda sejak 20 tahun silam ketika istrinya menceraikannya akibat dari krisis ekonomi yang dideranya. Anaknya 3. 2 orang lelaki dan 1 orang perempuan. 2 anaknya yang lelaki telah pergi merantau demi mencari pekerjaan dan kehidupan yang lebih layak, sementara 1 orang perempuan, si anak bontot memilih menetap demi membantu sang ayah.
Sampai 4 hari lalu mereka masih menjalani kehidupan mereka yang biasa ketika seseorang mendatangi mereka lalu memberi ancaman yang langsung menggetarkan hati sang ayah. Seperti tidak bisa menghindar lagi, si ayah hanya mampu menyetujui permintaan dari si pengancam. Walau mengetahuinya apa yang akan ia lakukan pastilah sebuah dosa.
"Oi Ono! Kek Sugiono! Malah melamun ni tua Bangka. Udah jam 10. Yuk kita mulai" ucap pria bertubuh atletis kepada seorang kakek tua yang ternyata bernama Sugiono tersebut.


"Eh iya. Maaf bang sony." Jawabnya sembari mengikuti langkah pria bertubuh atletis itu menyebrangi jalan menuju rumah Annisa.
Sony. Sony Alexander Panjaitan. Adalah seorang pria asal tanah K*ro yang sudah 2 tahun merantau. Ia bekerja sebagai salah satu tangan kanannya Mr. R, seorang pria misterius yang saat ini begitu antusias terhadap Annisa Febrianti.
Sony sendiri adalah seseorang yang sangat setia dan loyal terhadap atasannya, apalagi penyelamat hidupnya. Ia bahkan rela mengorbankan nyawanya demi Mr.R yang menjadi pahlawan baginya. Saat ini ia sedang membawa lelaki tua bernama Sugiono untuk berjumpa dengan Annisa. hanya tinggal beberapa langkah lagi sebelum sampai ke pintu gerbang rumah bidadari cantik itu.

*TENG TENG TENG TEENGG!*
Annisa yang masih melamun duduk di kursi meja riasnya terkejut ketika pagar rumahnya di tepuk oleh seseorang. Orang yang ia tunggu untuk datang menjemput dirinya.
"Iya sebentar" jawabnya singkat dengan nada yang lumayan tinggi
Jantung Annisa semakin berdebar. Saking gugupnya, Bulir keringatnya keluar membasahi kulitnya yang begitu halus. Dengan segera ia menuju jendela rumahnya lalu mengintip keluar ke arah 2 orang pria yang umurnya terpaut jauh.
"Jadi mereka orangnya??" Tanya Annisa dalam hati
Di tangan sudah dipegangnya sebuah tas yang hanya dapat diisi dengan sebuah dompet kecil dan telepon genggam saja. Sebelum membuka pintu rumahnya, ia mengecek sekali lagi persiapannya apakah sudah sesuai dengan arahan.
"Huffh.. moga sudah semua. Sekali lagi, maafin istrimu ini mas.. umi pamit dulu untuk keluar dengan mereka ya?" Ucapnya pelan sambil membuka pintu rumahnya.
Diluar pagar, Sony dan Sugiono tentu terhenyak sesaat. Melihat seorang wanita cantik muncul dari balik pintu rumahnya.
"Kata si bos cantik. Tapi tak kusangka secantik ini. Wesss. Rezekimu banget loh ini kek.. jiahhh malah ngiler duluan. Wkwkwk" kata Sony sambil menepuk bahu Sugiono
Tak hanya Sony, rupanya Sugiono juga sempat terpaku melihat kecantikan Annisa. Pupil matanya membesar, bahkan tanpa disadari sesuatu di selangkangannya ikut merespon wanita seksi yang sedang dipandanginya tersebut.

Annisa tampak canggung mendekati kedua pria tersebut. Bukan tanpa sebab, keduanya adalah orang yang pasti akan menjerumuskannya dalam kemaksiatan. Kontras sekali dengan Sony dan Sugiono, insting kelaki-lakiannya membuat mata mereka terus memandang tajam seakan menguliti Annisa. Bukan tanpa sebab juga, Annisa saat ini memakai dress minim yang terbungkus pada plastik nomor 2. Bukan hanya minim seperti kurang bahan, pakaiannya begitu pas di badan sehingga menampilkan bentuk tubuh Annisa yang aduhai. Belahan dadanya yang putih kemerahan bak pualam seakan tumpah kemana-mana. Paha mulus jenjangnya terekspos indah karena bagian bawah dressnya tidak sampai menutupi seluruh paha mulusnya.

Saat ini Penampilan Annisa berubah drastis. seorang akhwat yang biasa selalu mengenakan hijab di kepalanya, menutupi tubuhnya dengan pakaian modis dan trendy, kini menjadi seperti seorang model seksi yang biasa kita lihat di majalah dewasa.
Sony kembali menepuk pundak pak Sugiono, untuk kembali menyadarkan bapak tua itu dari lamunannya. Jelas saja pak Sugiono kaget dengan tepukan Sony, namun tak lama mata nakalnya kembali menatap Annisa yang begitu sedap di pandang.
"Nah kenalin kek. Ini dia Annisa yg udah kita bicarakan dari kemarin. Dan.. neng Annisa ya kan namanya. Cantik seperti orang nya hehe. Kenalin aku Sony dan kakek ini namanya Sugiono. Kami kemari untuk menjemput kamu" ucap Sony mendekati Annisa yg sudah membukakan gerbang pagarnya
"Iya mas. Aku Annisa.." ucap Annisa pelan mengenalkan diri
"Mungkin kamu udah tau ya tujuan kita kemari. Kamu juga sudah dandan cantik begini artinya sudah menyetujui keinginan si bos. Gak perlu buang waktu lagi kan ya. Mari kita mulai ya cantik" ucap Sony terus mendekati Annisa hingga berdempetan
"Emhh iya mas aku setuju asal tolong.. tolong jangan rusak rumah tanggaku. Mas Farhan gak salah apa-apa. Pliss" pinta Annisa yang tiba-tiba mengambil tangan Sony
Sebenarnya Sony tidak menyangka perempuan yang sangat dinanti oleh bos nya bisa takluk semudah ini. Wanita yang bos nya bilang sangat menjaga jarak dengan lawan jenisnya malah berani mengambil tindakan duluan.
Bibirnya tersenyum lebar menyaksikan gelagat Annisa yang sepertinya sudah siap menerima perintahnya. Apalagi saat ini Annisa terlihat sangat menggairahkan, perpaduan wajah cantik dengan body seksi berlekuk bak gitar spanyol.
"Enggak.. enggak.. gak bakalan. Asal kamu nurut aja sama kita" jawab Sony
"Nurut kok.. mas.." ucap Annisa
"Yowes. Aku bakal jelasin ke kamu rules nya hari ini. Simak baik-baik ya" kata Sony sambil terus mendekap tangan Annisa
Di sebelahnya pak Sugiono ikut mendekat. Ia seperti takut-takut menghampiri kedua orang yang sedang berpegangan tangan tersebut. Wajahnya juga berulang kali menoleh ke arah jalan seolah memperhatikan keadaan sekitar.
"Jadi gini cantik. Saya disini sebenarnya cuma mengantarkan kakek ganteng ini kemari. Selanjutnya kamu cukup nurutin apa yg diminta sama beliau. Jangan ada pertanyaan, jangan ada penolakan, cukup lakukan semua instruksinya. Paham?" Ucap Sony dengan muka serius.
Tatapan tajam Sony ke wajahnya membuat wanita seksi itu memalingkan pandanganya. Tangannya masih berada di genggaman Sony, ibu jarinya mengelusi punggung tangan Annisa.
"Iya mas.. paham.." jawab Annisa dengan wajah memerah. Annisa pun hanya membiarkan tangannya dielusi oleh Sony.
"Pinter.. saya suka sekali sama wanita sepertimu. Udah cantik, seksi, penurut lagi. Bagi saya perempuan seperti kamu tuh saat ini nilainya 60 dari 100. Hahaha." Kata Sony dengan pedenya
'Eh 60? Masa aku cuma dinilai 60 sih?' Batin Annisa mempertanyakan
Dirinya yang dikagumi oleh Begitu banyak lelaki, begitu banyak pula lelaki yang pernah ia tolak cintanya. Satu sisi dirinya ia tidak memperdulikan penilaian yang diutarakan Sony kepadanya, namun disisi lainya ia merasa tersindir atas nilai pas-pasan itu.
"Iya mas.. maaf kalau cuma 60" ucap Annisa menundukkan kepalanya
"Jiah jangan kecewa dulu atuh. Kalau barangmu bagus nilaimu bisa nambah jadi 100" sambung Sony
"Barang?? Barang apa?" Tanya Annisa penasaran
"Ini loohh"
"Aaahhh" lenguh Annisa


POV Annisa Febrianti

Tiba-tiba saja bg Sony mencengkram kedua payudaraku. Cengkraman nya begitu kuat sehingga langsung terasa nyeri di melon kembarku. Tidak sampai disitu, tiba-tiba ia menarik payudaraku sehingga posisiku saat ini semakin menempel denganya.
"Mpphh sakit" rintihku memelas kepada bg sony
"Gede juga tetekmu. Kirain cuma gede bh nya doang" ucap Sony yg mulai mengurut gumpalan lemak di dadaku dari luar pakaian dan bra yg sedang kukenakan.
"Ehhmmpp" desahku menahan remasannya yang sangat kasar. Tidak seperti lelaki lain yang pernah menyentuh payudaraku, baru kali ini payudaraku di remas sekencang ini. Bahkan mas Farhan sendiri belum pernah melakukannya sekasar ini.
Pak Sugiono yang berada didekat kami juga sepertinya sedang menenggak ludahnya, liur di bibirnya seakan mau jatuh menahan rasa ingin menyentuhku.
Tangan bang Sony terus meremasi kedua melon kembarku dengan ganasnya, sementara aku hanya bisa pasrah dengan perlakuannya.
"Ini bh nya tak singkirkan aja ya cantik" katanya sambil mengarahkan tangannya menyusur tapi bra yang kupakai. Tak begitu lama pengait bra ku pun dapat di bukanya dengan mudah. Lalu ditariknya braku ke atas hingga terlepas.
"Nah gini kan lebih cantik loh. Seksi banget kamu" katanya sambil memperhatikan tonjolan payudaraku yang sudah tidak terbungkus bra lagi.
Pakaian yang ketat ini mampu memperlihatkan setiap lekuk tubuhku, apalagi sekarang tidak ada lagi bra yang menutupi payudaraku sehingga putingku sedikit mengecap dari pakaianku.
"Bos cuma kasih aku waktu setengah jam buat bikin kamu ikut sama kek Ono. Tp belum 5 menit aja kamu udah ok, ya 25 menit lagi bisa kita pake untuk yang lain kan cantik? Hehe" ucap Sony kembali meremas payudaraku.
"Ii. Iiya terserah mas aja uhmmm" jawabku
Kali ini telapak tangannya pasti dapat merasakan kenyalnya melon kembar yang selama ini kurawat. Melon kembar yang sudah tidak terbungkus bra kawat yang kupakai sebelumnya.
Meski masih kuat, tapi untung saja remasannya tidak sekuat tadi. Wajahnya juga semakin mendekat dan mulai mengecupi rambut dan pipiku.
"Wanginya kamu sayang. Bikin makin napsu aja. Kita langsung ke hidangan utama aja yah. Takut engga keburu kalo leha-leha gini" ucap bang Sony melepas remasannya lalu mengambil sesuatu dari tas selempang ya
Aku hanya diam dan menuruti kemauannya. Tanpa perlu dibilangnya secara langsung pun aku mengerti, yang dia maksud adalah dia ingin langsung meniduriku. Emang itu lah yang selalu diinginkan setiap lelaki apabila melihatku hanya dari sisi kecantikan ku saja.
Karena membelakangiku, aku masih tidak bisa melihat apa yang diambil bang Sony dari tasnya. Namun setelahnya ia langsung membuka resleting celananya lalu mengeluarkan batang kemaluannya yang sudah tegang ntah sejak kapan. Lalu dia berbalik badan.
'besar!' batinku melihat secara langsung kemaluannya.
Tak kusangka pria yang berperawakan tidak terlalu tinggi memiliki penis sebesar itu. Ukurannya mungkin mirip lengan anak bayi. Warnanya juga serupa dengan kulit pemiliknya yang bewarna putih langsat.
Bang Sony lalu mengoyakkan sesuatu yang ada di tangannya. Setelah diperhatikan lebih teliti, ternyata itu adalah gel pelumas yang biasa digunakan untuk melancarkan penetrasi penis pria pada vagina wanita. Apa dia bermaksud mengoleskan pelumas itu di penisnya yang besar?
Mata ku tidak bisa beralih saat ia menuangkan cairan licin itu ke ujung gundul penisnya yang telah disunat itu. Ia lalu mengusapnya merata membasahi seluruh penisnya yang begitu perkasa. Aku sungguh tertegun melihat penis dari pria yang akan menyetubuhi ku ini.
Namun saat ia mulai mendekatiku lagi, aku langsung bergidik ngeri menyadari batang sebesar itu akan memasuki kemaluanku. Apalagi kemaluanku belum basah karena belum menerima rangsangan. Apa bisa pelumas itu meminimalisir rasa sakitnya nanti? Semoga aja.
Bang Sony berjalan mendekatiku. Tentu ujung penisnya naik turun seiring langkahnya. Mataku kembali seperti terhipnotis melihat benda mengkilat lucu yang datang mendekat.
Tanpa kusadari ternyata bang Sony sudah memegang leherku. Tanpa aba-aba juga ia langsung menarik leherku hingga bibirku yang mungil bersentuhan dengan bibirnya.
Aroma rokok dari mulutnya langsung menyeruak masuk. Untung saja karena pengalaman sebelumnya, aku sedikit terbiasa dengan aroma rokok yang begitu bau.
Lidahnya langsung bergerilya. Sengaja ia tekan masuk kedalam menembus bibirku menyusuri setiap jengkal isi mulutku. Sementara di bawah, tangannya mengelusi pahaku, naik keatas hingga sampai kepada tali celana dalamku. Sembari berciuman, dengan mudah ia bisa melolosi celana dalam dari kaki jenjangku. Lalu yangannya mengangkat satu kakiku. Ia melepas ciumannya lalu melirik ke bawah.
"Udah siap menerima kontol gedeku kan cantik?" Tanyanya sambil menggesek kepala penisnya di bibir vaginaku. Terasa dingin karena pelumas yg dipakainya mengenai kulit kemaluanku.
"Iya mas.." jawabku sambil menganggukan kepala.
Dengan perlahan pinggulnya ia dorong kedepan, kepala penisnya pun terasa menyundul membelah bibir vaginaku. Namun tidak semudah itu menaklukan sempitnya liang kehormatan ku ini, apalagi dengan ukuran penisnya yang jumbo tersebut.
Usaha pertama gagal. Ia kembali memundurkan pinggulnya. Lalu dengan bantuan tangannya, ia mengarahkan penisnya tepat menuju lubang kenikmatan ku, lalu kembali ia dorong maju pinggulnya. Kembali kepala penisnya terasa membelah bibir vaginaku. Namun ketika hendak masuk lebih dalam, penisnya masih tidak bisa masuk karena sempitnya vagina mungil ku ini.
"Uuuhh sakit mass mmm" desisku menahan ngilu akibat dorongan penisnya.
Kali ini ia tidak langsung menarik kembali penisnya. Masih ia dorong agar kepala penisnya bisa membuka pintu gerbang liang senggamaku. Namun tetap saja gagal. Ia belum berhasil menembus lubang kenikmatan milikku ini.
Kaki ku ia turunkan. Kali ini ia menuangkan lagi sisa gel yang ada dikemasannya pada ujung penisnya. Setelahnya ia mendorong tubuhku ke arah pak Sugiono.
Tampaknya bang Sony ingin pak Sugiono menahan tubuhku agar tidak ikut terdorong ketika ia mencoba mendorong penisnya masuk nanti.
Kaki kananku kembali ia angkat lalu dengan tangannya ia mengatur posisi penisnya agar tepat di lubang vaginaku.
"Ahhhhh masshhhh" desahku kembali menahan sakit ditengah dorongannya.
Lubang vaginaku seperti dipaksa untuk merekah ketika kepala jamurnya berusaha masuk lebih jauh. 1x 2x 3x usaha tarik ukurnya namun tetap saja penis jumbonya belum berhasil memasuki vaginaku.
"Gila sempit banget memekmu cantik. Rasanya macem mau memperawani anak gadis. Hehe" kata bang Sony kembali mencium bibirku mesra.
Ditengah ciumannya, kembali kurasakan usaha penetrasinya. Pinggulnya kembali ia dorong, kali ini dengan tenaga yang lebih besar hingga kepala jamur penisnya perlahan membelah masuk dalam vaginaku.
"Euhhmmm" desahku
Kali ini desisku tertahan ciumannya. Bg Sony juga sepertinya memahami kondisiku yang sedang menahan rasa sakit. Ia begitu lembut memanjakan bibir dan lidahku. Tangannya juga sudah ia lepas dari penisnya dan kini sudah mencengkram lembut susuku. Ia remas perlahan supaya menambah rangsangan pada diriku.
Vaginaku seperti dipaksa meregang ekstra lebar ketika bang Sony terus memaksa masuk batang kemaluannya. Perih dan ngilu masih terasa namun tidak sesakit sebelumnya saat Mili demi mili penis bang Sony terus bergesek masuk hingga tak lama kemudian, seluruh penisnya dapat terbenam didalam liang kawinku.
'ahhh.. penis lelaki lain lagi didalam memekku!' batinku merasakan liang kawinku dipenuhi oleh batang haram lain.
"Anjir rapet banget memekmu cantik. Udah.. rileks aja supaya lebih enakan." Ucap bang Sony melihat wajahku yang masih menahan rasa sakit
"Ehhmm. Uhhhhh... Iyaahhh masshhh" jawabku
Bang Sony mendiamkan sejenak penisnya didalam vaginaku. Tak perlu kuarahkan, dinding vaginaku seperti paham yang harus dilakukannya. Dinding dalam vaginaku dengan sendirinya bergerak seperti memberi tekanan atau pijetan pada penis bang Sony.
"Memek mu kelas atas ini. Bisa mijet gini loh. Uh enaknyaa" desah bang Sony merasakan kenikmatan pada batang kemaluannya
Setelah beberapa menit diam, akhirnya bang Sony mulai menggerakkan pinggulnya. Ia tarik, lalu ia dorong kembali. Penisnya yang jumbo itu pun tampak keluar masuk dari vaginaku. Ketika di tarik, dinding dalam vaginaku seperti ikut tertarik ikut lalu masuk kembali saat ia mendorong penisnya
"Aaahhhh ahhhhh ahhhhhh masshhh penuh kali memek kuuh ahhhhh" desahku ditengah genjotanya yang tidak begitu kencang
"Enak kan kontolku sayang? Memek serapet ini memang nomor Wahid! Harus sering2 di entot biar lebih terbiasa kontol besar" katanya sambil mengencangkan pompaannya
"Iyahh massh ahhh tapi pelan pelan ajah ahhhh ahhh"
Genjotan bang Sony semakin cepat. Padahal baru saja vaginaku bisa menyesuaikan bentuknya dengan penis jumbo itu. Perlahan cairan cintaku pun keluar ikut membasahi penisnya sehingga batang sebesar itu saat ini dengan gesit bisa keluar masuk.
Di tengah pompaan penis bang Sony, tiba-tiba dari arah belakang sebuah tangan muncul meraba-raba payudaraku. Ternyata itu adalah tangan pak Sugiono yang ntah berapa lama sudah aku lupakan sosoknya.
Aku beneran lupa kalau sedari awal bang Sony menyetubuhi ku tadi, pak Sugiono sberada di punggungku, menahanku agar tidak terdorong ke belakang. Tangannya yang mulai keriput meremasi payudaraku meski baru dari luar dressku. Tidak bisa kulihat ekspresinya saat ini, namun remasannya perlahan menguat.
"Oi kek. Kamu nanti dulu. Jangan sekarang!" Kata bang Sony menepis tangan kek Sugiono dari susuku.
"Maaf aku gak tahan liat mbak ini" kata pak Sugiono beralasan
"Ya udah. Sana minggir dulu." Perintah bang Sony yang membuat pak Sugiono melepaskan badannya dari punggungku. Ia pun menjauh duduk di kursi teras rumahku.
Eh iya, aku pun baru menyadari. Saat ini aku sedang berhubungan badan di teras rumahku! Bahkan dengan lelaki yang bukan muhrim ku! Tapi sudah lah. Semoga tidak ada yang lewat dan melihat aksi cabul kami ini.
*Splokk splokkk cplokkkk*
Bunyi gemericik dari perpaduan kelamin kami semakin terdengar akibat vaginaku yang semakin basah. Raut wajah bang Sony pun seperti sangat menikmati legitnya liang kawin dari seorang akhwat yang sedang berpakaian seksi.
Sementara aku? Perlahan aku pun mulai menikmati setiap tusuk demi tusuk penis bang Sony di vaginaku. Aku tidak bisa membohongi diriku. Meski akal sehatku berkata agar segera menyudahi persetubuhan ini, namun cairan yang begitu banyak keluar dari vaginaku adalah jawaban sebenarnya. Tubuhku berkata lain, bahkan vaginaku mengakui kenikmatan persetubuhan ini.
"Ouhhh ahhhhh penuhh.. sesakkk mas... Ahhhhh" desahku.
"Kontol siapa dulu dong. Kontol Sony. Hahaha" tawanya penuh percaya diri.
Memang penis bang Sony adalah salah satu yang terbesar yang pernah memasuki vaginaku. aku tidak bisa membedakan ukuran penisnya dengan penis pria tua yang dulu pernah menyetubuhi ku di taman. Kira-kira ukurannya mirip.
"Ganti gaya yuk cantik" ucapnya menurunkan kakiku dari pinggangnya. Aku hanya bisa pasrah. Rasanya apapun yang diperintahnya pasti akan kulakukan.
*Plopph*
Terdengar sebuah suara ketika ia menarik lepas batang kemaluannya. Seketika vaginaku terasa kosong karena sebelumnya terisi penisnya yang berukuran jumbo.
Bang Sony memutar tubuhku. Ia memintaku untuk membungkuk, Aku pun tau kalau ia ingin mendogy ku. Segera kubungkuk kan badanku, ku tinggikan pantatku.
*Plakk*
"Auuww" jeritku kaget karena ia menampar pantatku
"Asooyyyy bahenol banget pantatmu cantik." Ucapnya sambil menampar pantatku lagi.
"Awwww.. masshhhh" rintihku
Ia kembali mengatur posisi. Ia pegang penisnya yang masih tegang mengkilap mengarah ke vaginaku, lalu ia dorong perlahan.
"Uhh udah ku sodok td tapi sekarang udah menjepit lagi aja" desahnya kesulitan menerobos sempitnya vaginaku
Dengan jemari satunya ia berusaha melebarkan bibir vaginaku, lalu ia tekan lebih kencang penisnya. Perlahan penis jumbonya kembali tenggelam kedalam sempitnya liang kawinku.
Tak nunggu lama seperti tadi, kali ini ia langsung tancap gas. Vahina ku langsung ia bombardir dengan sodokan sodokan kencang nan kuat. Tubuhku sampai terdorong maju setiap ia menggenjotku. Mulutku hanya bisa menganga dan mengeluarkan desahan akibat perbuatan bang Sony ini.
"Aaahhhh ahhhhhh aahhhhh pelan mashhh pelan.. hahhhh ahhhhhh" erangku
"Tahan sayang. Saya mau sampai. Saya mau nembak uhhhh" kata Sony terus sekuat tenaga menggenjotku
"Iyaahh masshh keluarin ajahh ahhhhh aahhhhh" desahku
baru sebentar setelah bertukar gaya, bang Sony malah mau keluar secepat ini. Padahal aku baru mulai menikmati persetubuhan haram ini. Sedikit kecewa tapi setiap sodokan yang masih ia lakukan masih membuatku keenakan.
'Tahan bang Sony.. sedikit lagi.. sedikit lagi aku pun.. keluuu' ucapku dalam hati.
Belum sempat aku menyelesaikan pikiranku, tiba-tiba bang Sony melepaskan penis jumbonya. Secepat kilat ia berpindah ke depanku lalu menyonloskan penis jumbonya kedalam mulutku yang masih menganga.
Aku yang tak siap dengan yang bang Sony hanya bisa memejam pasrah. Ketika ujung penisnya sampai di tenggorokanku, penisnya memuntahkan laharnya.
*Crot crot crot*
Sekitar 3 semburan hangat langsung memasuki kerongkongan ku yang membuat mau tak mau spermanya langsung ku telan seperti menelan bulatan kuning telur.
"Ahhhh leganyaaa" erang bang Sony sambil terus mengurut penisnya yang perlahan mulai melentur.
Penisnya masih ia jejalkan di mulutku. Rasanya asin karena penisnya masih terolesi oleh cairan cintaku. Spermanya juga sepertinya ada yang lengket di tenggorokanku sehingga membuat rasa tidak nyaman. Namun ntah ide darimana, tiba-tiba mulutku mengatup dengan sendirinya memulen penis bang Sony yang hanya mampu separuhnya masuk dalam mulutku. Dengan telaten aku hisap pelan penisnya yang bisa kurasakan mulai loyo dan mengecil. Tak sampai disitu, penisnya aku jilatin hingga bagian penisnya yang terlumuri cairan cintaku bersih tak tersisa.
"Busset bukan cuma cantik tapi kamu pandai banget memuasi lelaki" puji bang Sony sambil mengelusi kepalaku yang sedang menjilati batang penisnya
Setelah bersih, aku pun menelan sisa-sisa cairan cinta yanh terkumpul dimulutku. Dengan sekali tegukan, semuanya ludes kutelan. Aku pun perlahan bangkit.
Aku hanya melempar senyuman ke arah bang Sony yang dibalasnya dengan sebuah kecupan di keningku.
"Thanks cantik. Muahh" ucapnya sambil mengecup keningku sekali lagi.
"Iya mas sama-sama" balaski sambil merapikan dressku yang sedikit acak-acakan. Rok nya yg naik sepinggang kembali aku turunkan, sementara saat aku berniat mengenakan kembali bra ku, bang Sony melarangnya.
"Kamu gak perlu pakai bra cantik. Cukup seperti ini saja selama dengan kek ono" ucapnya sambil merapikan celananya
"Iya mass" jawabku.
Kulihat pak Sugiono bangkit dari duduknya. Ia berjalan ke arahku sambil membenarkan posisi penisnya yang mungkin menegang karena melihat persetubuhan barusan.
"Dah.. sekarang giliranmu kek. Jalankan sesuai rencana. Saya pergi dulu." Kata bang Sony menepuk punggung pak sugiono
"Iya mas. Pasti tak jalankan sesuai arahan" jawab pak Sugiono
"Saya pamit ya mbak. Kita pasti bakalan jumpa lagi" ucapnya ambil mengecup bibirku lalu pergi berjalan kaki.
"Sekarang kamu ikut bapak ya mbak" tiba-tiba saja pak Sugiono mengajakku.
Aku yang belum mengetahui apa maksud dan tujuan mereka pun mengangguk menyetujui.​


Bersambung
 
Terakhir diubah:
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd