Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

ANTARA AKU DAN MANTAN ISTRI KU

Aku pun pergi bersama pak Samsul dengan motor nya menuju ke perkebunan ku untuk meninjau beberapa tempat.

Sesampai nya di sana aku mulai berkeliling menyapa para buruh pekerja yang bertugas memilih dan memetik helai lembar tembakau sesuai standar perusahaan. Aku pun meninjau mess pekerja dan beberapa fasilitas perkebunan.

Kutanya beberapa karyawan tentang kesejahteraan yang di berikan perusahaan kami apakah sudah puas atau belum, dan rata rata mereka cukup puas, membuat ku sedikit merasa bangga karena bisa mensejahterakan pekerja buruh perkebunan ku.

Kesana kemari aku berkeliling untuk memastikan apa yang di sampaikan atau di laporkan kepada ku sesuai dengan yang ada di lapangan.

Tak terasa waktu berlalu cukup cepat dari pagi ku berkeliling hingga kini sudah menjelang siang.

Setelah memastikan semua nya aku pun pamit ke mereka semua untuk kembali pulang. Ada yang terasa berbeda kali ini bahwa aku tau saat aku pulang ada seseorang yang sedang menunggu ku di rumah (villa), terasa membahagiakan.

Pak Samsul pun mengantarkan ku kembali ke villa dan ia langsung berpamitan saat menurunkan ku di depan gerbang villa ku.

Begitu ku masuk, ternyata aku sudah di sambut oleh bidadari kesayangan ku (Anissa), walau dengan pakaian yang sederhana tapi ia tetap tampak cantik dan indah.

"Sudah selesai mas meninjau perkebunan nya?" Tanya Anissa.
"Sudah Nissa.. ku percepat semua nya karena aku ingin buru buru melihat mu kembali". Ucap ku sambil mengecup bibir indah nya.
"Oh ia Anissa kamu ganti pakaian ya, aku ingin mengajak mu melihat suatu tempat mumpung masih siang " ucap ku.
"Mau kemana mas?". Tanya Anissa.
"Beberapa hari lalu aku di tunjukan hidengem kolam mata air di ujung kaki gunung desa ini.. aku mau menunjukan nya kepada mu". Ucap ku.
"Kamu tidak perlu khawatir kita ke sana dengan mobil, lalu lanjut berjalan menuju lokasi nya, Karena tempat nya cukup jauh dari desa kamu tidak perlu khawatir bertemu warga desa." Tambah ku.
"Baik mas aku siap siap dahulu." Ucap Anissa.

Yah tentu saja aku juga diam diam telah menyiapkan sesuatu di dalam mobil untuk Anissa kenakan nanti. Tentu ku siapkan penerangan lampu emergensi kecil untuk penerangan jika kami kemalaman di sana, walau kecil tapi cahaya nya cukup terang.

Beberapa saat kemudian

"Aku sudah siap mas, aku juga sudah menyiapkan cemilan dan beberapa minuman untuk kita di sana." Ucap Anissa.
"Kalau begitu ayo langsung saja berangkat kita kesana."ucap ku.

Kami pun akhir nya berangkat menuju kolam mata air itu, tentu saja aku sudah bertanya pada pak Samsul apakah di sana ada pantangan atau larangan yg perlu aku ketahui, pak samsul pun menjelaskan bahwa tidak ada sesuatu seperti itu jadi membuat ku merasa aman.

Brug--brug (suara pintu mobil di tutup)

Aku dan Anissa pun keluar dari mobil, aku memberitahukan bahwa perlu berjalan 15 sampai 20 menit agar kami mencapai kolam mata air itu. Untung nya Anissa mengerti kami pun membawa barang bawaan kami lalu mulai berjalan.

"waaah tempat nya indah sekali mas... Air nya yang sangat bening kebiruan..."ucap Anissa sambil terus memuji ke indahan tempat ini.
"Tentu saja Nissa karena tempat ini sudah berada di desa dan terletak di kaki gunung sudah pasti masih terjaga dari banyak manusia" ucap ku menjelas kan.

Lalu kami pun menggelar tikar dan menaruh beberapa kotak makanan serta tas kami di atas situ (ala ala piknik begitu)

"Ayo mas kita makan dulu sebelum main air.. pasti mas belum makan kan?" Ucap Anissa.
"Ia nih soal nya mas ingin makan bareng sama kamu saja jadi mas tadi tidak makan di perkebunan" ucap ku.

Kami pun makan bersama, tentu saja itu suasana yang begitu baik, makan bersama wanita yang aku sukai sudah begitu makan di tempat mata air tersembunyi yang indah membuat suasana begitu romantis,

Setelah makan aku pun mengeluarkan sebuah kantong berisi bikini 👙 aku meminta agar Anissa mengenakan nya karena kita akan main air.

"Anissa kamu pakai ini ya (bikini 👙) aku mau kamu memakai nya, pasti cocok sekali" ucap ku.
"Mas tapi ini terlalu terbuka, aku pernah memakai yang seperti itu" ucap Anissa.
"Sudah pakai saja ya, mas penasaran kalau kamu pakai ini pasti kamu tambah cantik apa lagi berlatar belakang mata air." Ucap ku.
"Tapi mas aku malu" ucap Anissa.
"Malu kenapa di sini hanya ada aku dan kamu tidak ada orang lain kan jadi kita bebas di sini" ucap ku membujuk nya.
"ba Baik aku pakai ya mas.. " ucap Anissa sambil berjalan menuju ke arah belakang baru besar.
"Nissa mau kemana kamu?"ucap ku
"Mau ganti pakai ini di balik batu ini mas" jawab Anissa.
"Kenapa musti sembunyi di sana.. ganti saja di sini di depan mas.. lagi pula kita sudah pernah lihat tubuh kita masing masing kan?" Ucap ku.

Anissa pun terdiam lalu berjalan kembali ke menuju ku. Ia mulai melepas semua pakaian nya satu persatu , mulai dari baju, celana, bh, dan terakhir CD nya. Walau sudah beberapa kali melihat Anissa dalam keadaan bugil tapi tubu indah Anissa sesalu bisa membuat ku terpesona.

Anissa pun mulai memakai bikini nya (👙) awal nya ia tampak masih kurang nyaman tapi setelah aku membuka semua pakaian ku dan menyisakan dalaman ku, ia mulai tenang. Aku pun menggandeng nya menuju tepi kolam mata air alami itu perlahan kami pun mulai menyebutkan diri di sana.. begitu segar rasa nya..

"Segarr nyaaa... Ayo Anissa kita berenang menuju ke tengah" ajak ku.
"ia mas..." Ucap Anissa..

Kami pun akhir nya berenang menuju ke tengah , kami berlomba, bermain air, saling menyiramkan air dan banyak hal menyenangkan yang kami lakukan. Tak terasa hari mulai sore. Kami pun menuju pinggir kolam mata air itu, Anissa begitu bahagia dan begitu tampak cantik,
Pantulan cahaya sore hari membuat nya semakin terasa romantis.

Aku dan Anissa saling memandang. Kami pun mulai berciuman. Begitu merasa, begitu hangat, begitu menggebu.

"Kamu tampak cantik sekali Anissa" ucap ku sebelum kembali mencium dan melumat bibir mungil nan indah nya. Cukup lama kami menikmati ciuman di pinggir kolam mata air itu hingga akhir nya aku gotong Anissa yang Tentu saja kita masih dalam keadaan berciuman menuju ke atas tikar yang tadi sudah kami gelar, lalu merebahkan Anissa dengan lembut.

"Anissa.... Kamu begitu membuat ku tergila gila sayang hingga rasa nya aku bahkan sanggup memikul dosa apapun untuk mu." Ucap ku.
"Masss Anissa juga saat ini begitu senang dengan semua perlakuan mas ke Nissa..perlakuan mas begitu hangat membuat Nissa merasa bahagia" ucap Anissa.

Aku pun kembali mencium Anissa dengan begitu menggebu, tangan tangan ku mulai meraba mengelus menyusuri lekuk tubuh Anissa.

Satu tangan Ku remas payudara Anissa lembut dan yang satu lagi mulai mengusap usap bibir vagina Anissa yang kini terasa sedikit telah basah oleh pelumas vagina nya.

"Mmmmmm... Maasssss Nissa sudah tidak tahan mass...ayo di masukkan penis nya masss..." Ucap rintih Anissa.
"Mau apa Anissa?" Ucap ku.
"Anissa mau mas masukan penis mas Reza ke vagina Nisa masss..... Ssssshhhh...mmmmm" ucap nya.
"Maassss... Ayo setubuhi Anissa massss....uuuhhhh... Vagina Nissa sudah gatal mas....mmmmmm"ucap memelas Anissa.

Aku pun melepaskan dalaman ku hingga tampak lah penis gagah ku menantang, Anissa pun dengan terburu buru membuka bikini (👙) nya, ku lebarkan kaki Anissa agar mengangkang, ku mulai menggesek gesekan ujung penis ku di tepi vagina Anissa...

"Nissa.. mas masukan ya...mmmmmm"ucap ku.
"i.. ia masss..... Uuuhhhhhhhhh...ssshhhhh"ucap Anissa terhenti saat aku mendorong masuk penis ku kedalam vagina nya.

"Mmmmmmm.. uuhhhhh teruuusss maass.... Ssshhhh pompa teruss mass....aaaaahhhh"ucap Anissa.
"Mas pompa lebih kencang yaaa nissaa.... Mmmmmmmmm... Uuh.." ucap ku.
"Uuuhhhh... Dalaaam nya.... Ssshhhhhh.. aaaahhhkkkkk... Terasa begitu penuh vagina Nissa masss..... Uuuhhhhhhh enak nya... Uuhh..uuh..aah..ahhh..aahh..ahh.." ucap racau Nissa saat ku mempercepat tempo pompaan penis ku.

Plokk plok plok plok plok...

Begitu terasa keras suara benturan antara kulit pinggul sekitar kemaluan ku dengan Anissa. Suara nya serasa begitu menggema di sepi nya suara di sekitar mata air , hanya ada suara suara serangga yang menemani membuat gejolak nafsu semakin menggebu gebu.

"Uuuhhhh.. sssshhhh.... Terus maaas.. ah..ahhh...ahhh...ahh...mmmmm.... Uuhh... " Racau Anissa.
"Terusss masss... Tekan lebih dalam massss.... Sssshh... Uuuhhhh....." Racau Anissa.
"Penis mas Reza begitu perkasa.... Uuhhhh... Ssssshhh.... Aah..aaah...ahh.aah...ahh..uuh...mmm" ucap Nissa dengan wajah yang tampak begitu terangsang.

Di tengah pompaan sesekali aku mencium bibir Anissa. Ku gigit gigit bibir nya, ku hisap , ku sedot , ku jilat, lidah Anissa dan lidah ku saling menjilat menghisap begitu menggebu.

Deru nafas Anissa pun kian memberat dengan menggebu.

"Mmmmm.... Masss rezaaaaa... Aku sayang sekali sama masss... Sssshhh... Uuuhhhh... " Ucap nya.
"Terus mass... Uuuhhhhh.... MMM.. ah..ah..ah...ah..uh...ahh..aahh" racau Anissa.

Aku pun mempercepat pompaan penis ku karena dirasa aku sudah ingin mulai menyemburkan sperma2 ku....

"Uuuhhhh.. masssssss.. aaakhuuuuuu maaauuuu sampai...uuuhhhhh.....maaasss.... Ssshhhh... Aaaaahh..ahh.ah...uuhhh.."ucap Anissa.
"Mas jugaaaa mau muncrat Nissa... Mmmmmm...ssshh...mmmmm" jawab ku.
"Ayo kita barengan nissaaaa....mmmmmm" tambah ku..
"Aaaahhhhhk.... Maassss nissaaaaa.. sampaaaaaaii...uuuhhhhhh... Aaaaaahkkkkk" memekik Anissa saat ia orgasm ia pun klimaks.
"Mmmmmmm...masss jugaaaaa nissaaaa....mmmm.. uuhhhh". Ucap ku

croot crooot crooottt.....seeeerrrrrrr...

Begitu banyak ku menyemburkan sperma ku ke dalam vagina Anissa.. begitu pun Anissa. Terasa sangat basah pangkal paha ku oleh cairan orgasm nya.

Kembali tubuh Anissa mengejang, melengkung indah punggung dan pinggul nya membuat payudara nya membusung indah sempurna ke atas, penis ku masih di dalam vagina Anissa, aku pun kembali mencium bibir mungil Anissa dengan dalam keadaan kelamin kami yang masih bersatu. Kemudian aku tarik keluar penis ku lalu ku arahkan ke dekat bibir Anissa tadi nya tampak bingung tapi setelah ku beri isyarat, ia pun paham maksud ku dan mulai menjilat dan mengulum penis ku untuk membersihkan sisa sisa cairan pertempuran kami.

Ku kecup dan ku ucap kan terima kasih kepada Anissa karena ia telah memberikan ku kenikmatan kembali.

Tak terasa saat selesai hari mulai gelap, ku ambil lampu emergensi yang telah ku persiapkan , dan lalu ku hidupkan.

Ku bergegas memakai kembali pakaian ku, Anissa tampak masih lemas mencoba mengatur kembali nafas nya yang begitu ter engah engah.

Ku masukan kembali beberapa barang yang perlu di masukan ke dalam tas. Hingga yang tertinggal tikar dan tubuh bugil Anissa serta penerangan dari lampu emergensi .

Anissa pun meminta ku untuk memberikan pakaian nya tapi aku menolak nya ku beralasan sudah ku masukan semua kedalam tas dan lebih baik kita bergegas kembali ke mobil.

Anissa terkaget , ia panik karena tampak nya aku membiarkan ia bugil di hutan dan berencana membiarkan nya tetap bugil sampai ke mobil.

"Masa rezaa.. berikan pakaian Nissa.."ucap nya memohon.
"Engga ada waktu Nissa ayo kita bergegas kembali menuju mobil, kata terlambat kembali menuju mobil sebelum gelap"ucap ku, sambil menggulung tikar dan menggembok tas.

"Mass masa kau telanjang menuju mobil sedangkan mas sudah berpakaian rapih". Ucap nya.
"Sudah ayo Nissa lebih baik kita bergegas takut nya ada hewan liar yang menyergap kalau semakin gelap".ucap ku ( tentu saja bagian itu aku hanya ingin menakut nakuti Anissa).
"Lagian siapa yang bisa melihat kamu telanjang di dalam hutang begini.." ayo jalan atau aku tinggal nih 🤭.

Anissa pun menuruti ku, tentu saj dengan wajah yang tampak BETE. Tap aku pura pura tidak tahu. Kami pun terus berjalan hingga akhir nya sampai di mobil. Setelah kami semua masuk Anissa mencoba mengambil tas nya untuk mengeluarkan pakaian nya.

Dengan cepat aku memegang tangan nya dan langsung memasukan Anissa ke dalam mobil. Sedangkan tas nya aku taruh dalam bagasi.

"MAS APA APAN SIH.. MASA NISSA DI BIARKAN BUGIL DARI MATA AIR DAN KINI BAHKAN SETELAH DALAM MOBIL PUN MAS TIDAK MEMBIARKAN NISSA MEMAKAI PAKAIAN NISSA.. NANTI KALAU DI PERJALANAN PULANG KITA BERPAPASAN DENGAN WARGA GIMANA" Ucap Anissa dengan nada marah.
"Kan mas udah bilang kaca mobil mas kan tarlihat gelap dari luar jadi tidak akan terlihat oleh warga ( tentu saja jika lampu di dalam mobil di nyalahkan maka tetap akan tampak jelas apa yang ada di balik kaca)" ucap ku.
"Lagian mas itu sangat mengagumi tubuh Anissa... Jadi mas rasa nya ingin berlama lama menatap nya"tambah ku.
"TAU AH.."Ucap Anissa.

Aku pun memasangkan sabuk pengaman kepada Nissa yang tampak marah hingga tak bergerak menutupi payudara indah nya denga kedua tangan nya. Lalu aku mulai menjalan kan mobil nya menuju kembali ke villa..

"Anissa sayaaang.. mau tuh begitu sexy tau begini.. tanpa pakaian begini" ucap ku sambil mengelus elus paha Anissa di tengah mengemudikan mobil.
"Tau ah BODO" jawab Anissa.

Tap aku tak perduli dengan semua jawaban nya karena dengan dia tetap membiarkan tangan ku mengusap usap paha nya , lalu menuju ke arah tepian vagina nya menunjukan bahwa Marah nya Anissa tak bisa menghalangi respon tubuh nya.

Sepanjang perjalanan ku elus, ku gesek bibir vagina Anissa, hingga kini ku merasakan bahwa vagina Anissa kini talah kembali terlumasi dengan cairan kewanitaan nya.

Wajah nya yang tadi tampak kesal dan BETE kini berganti tampak memerah menahan gejolak nafsu nya.

Lagian Jan segini mana ada warga desa yang masih berkeliaran di luar rumah(fikir ku).

"Mmmmm.... Sssshhh....mmmm". Desah Anissa.

Melihat tubuh nya mulai rileks aku pun memasukan satu jari ku ke dalam vagina nya dan mulai mengocok nya.

"Masss... Sssshhhhh.. jangan di sini... Mmmmm...maassss... Ssshhhhh..uuuh..."ucap nya Ter bata bata.

Yah tentu sulit mengendalikan laju mobil sambil mengocok vagina Anissa. Tapi itu tentu me uat ada suatu perasaan yang baru ku rasakan.

Kini yang keluar hanya desahan dari bibir mungil Anissa dan tampak ia pun mulai menikmati nya, terlihat dari ia yang memejamkan mata nya sambil mendesah.

Setelah di rasa cukup aku pun menghentikan aksi tangan ku, Anissa tampak sedikit kaget merasakan tangan ku tak lagi berada di vagina nya, Anissa menengok ke arah ku.

"Masaa cuma kamu yang di enakin.. aku juga mau dong Anissa.. hehehe" ucap ku tertawa kecil.
"Jadi mass mau gimanaaa.." ucap Anissa..
"Buka resleting celana mass ya Anissa.. lalu hisap hisap sperti saat di mata air.."ucap ku.

Anissa tampak mengerti. Ia pun memposisikan diri nya mulai menunduk dan memiringkan ke arah ku, ia lalu mengeluarkan penis ku dari sangkar nya yang kini sudah kembali mengeras.

Ia pegang dengan lembut, ia genggam kemudian Anissa mulai mendekatkan bibir nya ke arah penis ku. Dan mulai menjilat dan menghisap hisap penis ku serta memasukan nya kedalam mulut nya.

"Mmmmm ia begitu anisssaa....uuhhhhhh.. hisap lebih kuat ..."perintah ku.

Ia pun melakukan nya. Saat Anissa mulai mengulum dan menghisap penis ku, kemudian aku menekan kepala Anissa naik turun untu memaksimalkan rasa nya..

"ia begitu Nissa.... Terasa begitu enaaaakk.. mmmm... Terussss..."ucap ku.

Nissa tampak mengerti dan mulai menaik turunkan kepala nya secara mandiri sembari menghisap penis ku.

Sensasi berbeda terasa saat penis ku di hisap perempuan di dalam mobil yang sedang berjalan. Tak lama setelah itu aku pun kembali menyebutkan sperma ku ke dalam mulut Anissa.. Ita tampak kaget dan gelagapan hingga ia seolah ingin menarik wajah nya menjauhi penis ku, tapi aku menahan kepala nya kemudian ku bilang untuk tenang..hisap semua sperma yang keluar dengan tenang.. ia pun mengerti, ia pun kini menghisap sperma ku yg muncrat ke dalam mulut nya. Setelah itu pelan pelan ia menarik wajah nya dengan berusaha menahan sperma ku di dalam mulut nya. Setelah itu ia berusaha mencari tisu untuk mengeluarkan sperma ku yang berada di mulut nya.
Ku usap usap kepala Anissa sambil berkata "kerja bagus Anissa" dan pujian lain nya.

Dan setelah itu tampak Anissa sudah mulai melupakan ketakutan nya atas bugil di dalam mobil ini entah ia terbiasa atau bahkan lupa..🤭.

Ia pun memasukan kembali penis ku ke dalam celana dengan hati hati. Tak lama kami pun sampai di villa, aku keluar mobil untuk membuka gerbang lalu kembali masuk ke dalam mobil untuk memasukan nya ke dalam villa.

Setelah itu ku tutup gerbang, mengunci nya lalu mengambil tas beserta hal lain nya sisa piknik kami di mata air tadi..

Anissa keluar mobil dengan tanpa busana masuk kedalam villa bersama ku. Entah ia masih marah atau tidak..😅😜🤭.

Setelah masuk aku menjatuhkan tas dan barang lain nya di atas sofa kemudian memeluk Anissa dengan lembut , mengucapkan terima kasih karena sudah mau menuruti permintaan konyol ku.
Tak ada kata dari mulut Anissa hanya anggukan kecil dan wajah tampak memerah (entah kesal atau malu) ia kemudian berjalan menuju kamar.

Aku pun melangkah menuju dapur untuk mengambil air dingin di lemari es untuk menyegarkan dahaga ku.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd