Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

ANTARA AKU DAN MANTAN ISTRI KU

Waktu menunjukan pukul jam 23.00. pak Samsul yang tadi pergi tidur duluan tiba tiba terbangun dan mulai mengambil sarung, senter dan pentungan .

"Mau kemana pak malam malam begini?" Ucap istri pak Samsul.
"Bapak dapat tugas dari den Reza untuk mengecek gudang penyimpanan daun tembakau premium agar kasus pencurian tidak kembali terulang." Ucap pak Samsul.
"Loh kenapa bapak juga harus ikut berjaga? Bukan gudang itu sudah ada security nya pak?." Ucap istri pak Samsul.
"ia bapak tau.. tapi den Reza mencurigai kasus pencurian yang lalu itu melibatkan salah satu oknum security, jadi meminta bapak buat bantu mengawasi.. HUH sudah lah bapak buru buru mau berangkat." Ucap pak Samsul.
"ya sudah.. bapak nanti hati hati ya...." Ucap istri pak Samsul.

Pak Samsul pun keluar dari rumah nya, ia bergegas berjalan dengan cepat. Tentu arah mana yang ia tuju bukan lah gudang daun tembakau, tapi tentu saja villa milik den Reza.

Semua tadi hanya lah alasan pak Samsul kepada istri nya agar tidak di curigai. Setelah sampai villa, pak Samsul lalu bergegas masuk kedalam dengan kunci cadangan yang ia pegang.

Tampak bersemangat pak Samsul masuk kedalam villa, langkah nya tegap menuju kamar tidur utama.

Tok tok tok

Pak Samsul mengetok pintu kamar utama, dan sudah pasti adalah Anissa yang sedari tadi sudah ada di dalam kepala nya.

Anissa pun membuka pintu kamar nya, tentu masih dalam ke adaan polos tanpa busana. Entah kenapa Anissa tidak berani berpakaian saat pak Samsul tadi sudah pulang, apakah karena takut ancaman pak Samsul atau memang Anissa mulai terbiasa tanpa pakaian?.

"Mmmm.. ada apa pak Samsul malam malam begini ke sini.. ini bahkan hampir tengah malam?" Ucap Anissa sambil menguap.
"malam Anissa..bapak ke sini mau mengajak Anissa untuk jalan jalan keliling sekitar sini.. hehhehe." Tertawa kecil pak Samsul mengisyaratkan sesuatu.
"Jam segini pak? Udara nya pasti sedang dingin dingin nya.. Anissa tidak mau." Ucap Anissa.
"HAH... SIAPA BILANG NISSA BOLEH NOLAK!" ucap pak Samsul menaikan nada bicara nya.
"ta.. tapi pak.. ". Ucap Nisa tergagap melihat respon pak Samsul.
"Ya sudah Nissa mau ambil pakaian dulu ya pak Samsul." Tambah Anissa.
"Ngapain pakai ambil pakaian... Begini aja cukup (bugil) ." Ucap pak Samsul.
"tapi pak jam segini pasti hawa nya akan dingin sekali di luar apa lagi kalau Anissa tidak memakai apa apa? Anissa mohon pak.. nanti kalau ketemu sama warga bagai mana?" Anissa memohon.
"Kamu bodoh ya? Mana ada warga desa keluyuran tengah malam begini! Lagian kalau Anissa nanti kedinginan ada bapak yang siap menghangatkan.." ucap pak Samsul seraya menarik tangan Anissa untuk mengikuti nya.
"Anissa tenang .. kalaupun nanti ada warga. Ini bapak bawa sarung ko.. aman lah bisa buat nutupin Nissa nanti..hehehe" ucap pak Samsul.

Pak Samsul dan Anissa pun kini sudah ada di depan gerbang villa. Anissa yang masih ragu ragu untuk melangkahkan kaki mengikuti pak Samsul tapi tak berdaya saat tangan nya terus di tarik oleh pak Samsul untuk terus melangkah semakin jauh dari villa.

Tampak cemas Anissa, semua kemungkinan berputar di kepala Anissa. Tak percaya bahwa kini ia bisa se murahan ini, bahkan berjalan jalan dalam keadaan telanjang di tarik oleh bapak bapak mesum.

"Pak... Anissa takut" ucap Anissa.
"Sudah tak ada yang perlu di takutkan , kan ada bapak.." ucap pak Samsul.
"Lagian kan Anissa juga sudah pernah berjalan jalan bugil sama den Reza saat di mata air dulu?" Tambah pak Samsul.
"Tapi itu kan sangat jauh dari pemukiman warga pak.. kalau ini?" Ucap Anissa..
"Halah di desa ini pun rumah warga juga saling berjauhan .. sudah jangan banyak bicara lagi " ucap pak Samsul.

Kini pak Samsul tidak lagi menarik tangan Anissa, melainkan posisi pak Samsul kini berjalan di belakang Anissa, wajah nya kini tersenyum menyaksikan Anissa yang sedang bugil berjalan di depan nya, di jalan desa.

Rasa nya pak Samsul dan Anissa sudah berjalan cukup jauh, kini Anissa sudah berada di pagar sekitar gudang penyimpanan daun tembakau milik Reza. Di sepanjang pagar itu ada beberapa lampu, memang tidak banyak dan saling berjarak lumayan jauh, sudah gitu walau tidak cukup terang tapi tetap tampak lampu khas berwarna kuning redup remang remang.

Pak Samsul pun menghentikan langkah nya, kemudian Anissa pun mengikuti pak Samsul berhenti berjalan.

"Ada apa pak Samsul ? Kenapa kita berhenti?" Tanya Anissa yang mulai menengok kiri kanan panik, karena pak Samsul berhenti tepat di bawah lampu pagar yang remang remang.
"Tidak apa apa Nissa.. bapak rasa tiba tiba bapak ingin melihat Anissa merangkak di bawah cahaya lampu ini." Ucap pak Samsul.
"ta... tapi pak." Ucap Anissa.
"Bapak bilang MERANGKAK.. YA MERANGKAK" ucap pak Samsul.

mendengar intonasi suara pak Samsul Anissa pun mulai menuruti pak Samsul untuk merangkak di bawah cahaya remang remang itu. Terlihat kembali pak Samsul mengeluarkan HP nya untuk merekam Anissa. Anissa pun mulai merangkak perlahan di jalan berbatu dengan hati hati, hancur hati nya di perlakukan selayak nya hewan oleh bapak bapak yang seharusnya bisa menjadi contoh yang baik untuk wanita se umuran nya.

Setalah puas melihat Anissa merangkak, pak Samsul pun meminta Anissa untuk berguling. Tampak pak Samsul tak perduli bahwa tubuh Anissa akan kotor oleh tanah becek di bawah nya.

Kembali Anissa dengan berat hati menuruti perintah pak Samsul. Setelah puas pak Samsul meminta Anissa untuk duduk mengangkang dan membuka lebar lubang bibir vagina nya dengan kedua tangan nya, tentu saja itu juga tak terlepas dari HP pak Samsul yang sedang sibuk merekam nya sedari tadi.

"Pak.. tolong jangan perlakukan Nissa seperti ini pak... Nissa bukan binatang...."ucap Anissa sambil kembali menangis.

Hancur dan Ter iris hati dan jiwa nya, tetapi Anissa tetap bertahan untuk memastikan agar pak Samsul menghapus vidio ia bersama mas Reza di HP nya. Setelah semua vidio nya terhapus ia tak perduli lagi dengan diri nya.

"Cup.. cup ..cup.. jangan menangis begitu dong sayang... Nanti kamu juga terbiasa ko... Ini bukti nya.. bapak rekam vagina Anissa malah tampak sudah Berkilauan oleh pelumas kewanitaan nya" ucap pak Samsul sambil tersenyum lebar.
"Ya sudah.. ayo ayo bangun.. ayo kini kita menuju ke dalam gudang saja ya" ucap kembali pak Samsul.

Anissa berjalan di depan dengan tubuh bugil yang kini Tampak belepotan tanah akibat di suruh berguling guling oleh pak Samsul tadi.

Setelah sampai di depan gudang pak Samsul pun membuka pintu nya, kini mereka masuk kedalam gudang itu lalu pak Samsul kembali menutup pintu nya.

Mereka kini berjalan menuju kolam di mana biasa nya di pakai untuk membersihkan daun tembakau sebelum di keringkan.

"Ayo Anissa sini masuk ke dalam kolam ini.. biar bapak bersihkan tubuh Nissa yang tampak kotor itu " ucap pak Samsul.
" Ini dingin sekali pak air nya" ucap Anissa..
"Kan bapak sudah bilang kalau dingin nanti bapak bantu hangat kan, jangan sampai bapak bilang dua kali ya" ucap pak Samsul.

Anissa pun memberanikan diri nya untuk masuk kedalam kolam itu, dan benar saja Anissa langsung merasakan dingin yang sangat amat, tapi ia tetap berusaha untuk tetap masuk berendam ke dalam kolam itu.

Setelah melihat Anissa masuk kedalam kolam itu pak Samsul pun mengambil beberapa helai daun tembakau untuk di jadikan alat gosok untuk membersihkan tubuh Anissa.

Pak Samsul tampak telaten mengusap dan menggosok tubuh Anissa yang tadi tampak kotor, ia terlihat seperti bapak yang sedang memandikan anak nya. Semua lekuk bagian tubuh Anissa tak luput dari gosokan nya.

Anissa hanya bisa pasrah menerima perlakuan pak Samsul sambil menahan dingin nya air itu.

Setelah tampak bersih pak Samsul pun mengambil lagi beberapa helai daun tembakau kering untuk mengeringkan tubuh Anissa. Saat terlihat cukup kering pak Samsul pun memanggil Anissa untuk mendekat ke dalam pelukannya..

"Nah sekarang kamu sudah bersih Nissa tak kotor lagi.. kamu sekarang beraroma daun tembakau premium kebanggan den Reza... Hehhee" ucap pak Samsul.
"Kamu tampak kedinginan.. sini biar bapak peluk dan bantu hangatkan tubuh Nissa.." ucap pak Samsul serta membuka semua pakaian nya.

Anissa hanya terdiam berjalan menuju pelukan pak Samsul. Kini ia di dekap pak Samsul cukup erat hingga Anissa merasa rasa dingin nya sedikit berkurang.

"Nissa berbaring ya.. pak Samsul mau memfoto sebentar" ucap pak Samsul.

Ia pun kembali memfoto Anissa yang berbaring di tumpukan daun tembakau. Ia mengarahkan Anissa dengan berbagai pose. Setelah selesai Anissa berkata.

"Pak hapus lagi ya vidio Anissa sama mas Reza" ucap Anissa dengan suara bergetar menahan tangis.
"Ya tentu bapak orang nya tepat janji ko.. nih 1 vidio Nissa sama den Reza bapak hapus ya.. dah kan.." ucap pak Samsul memperlihatkan galeri nya.
"Nah sekarang biar engga dingin Anissa kini puasin bapak lagi ya.." ucap pak Samsul sambil duduk di samping Anissa.

Anissa pun mengangguk menandakan ia mengerti. Anissa mendekati wajah pak Samsul dan mulai mencium bibir nya seraya merangkul leher pak Samsul untuk sekedar mengurangi rasa dingin yang menusuk di kulit nya, kini tubuh mereka saling berdempetan, Seraya mereka saling berciuman.

Pak Samsul pun mulai mencium Anissa dengan buas nya, bahkan ia pun menghisap dagu serta hidung Anissa, setengah wajah Anissa habis di lahap dan di jilat oleh pak Samsul.

Setelah puas menciumi dan melahap wajah Anissa, pak Samsul pun mulai merebahkan Anissa dan kini ia akan mengarahkan kemaluan nya menuju vagina Anissa.

"Sssssshhhhh.. mmmmmmmmmmm.." lenguh Anissa saat penis pak Samsul mulai merangsek masuk kedalam vagina nya..
"Mmmm.... Vagina Anissa memang yang terbaik di desa ini... Mmmmmmmmm" ucap pak Samsul.
"Pelan pelan ya pak memompa nya...sssshhh... Uuuuhhh" ucap Anissa.
"Tenang... Tadi bapak sudah minum obat kuat jadi bapak tidak akan grasak grusuk ko Nissa.. hehehe" ucap TUA BANGKA SATU INI (maaf penulis terbawa suasana 😠)

"Uuuuuhhh... Mmmmmmmmm... Ah.,ahh.ahhhh..ah...aahhh.. uuuh..." Anissa mulai mendesah mengikuti pompaan dari pak samsul.
"Mmmmm... Enak kan Nissa.. mmmmm... Aaahh..." Ucap pak Samsul.
"Mmmmmmm.... Ssssshh... Uuuh ...." Anissa hanya mengangguk.
"Aaah..ahh.aahh...ahh..ahh..ahh... uuhhhh... Ahh..ahh.. aaaaahkkk...." Lenguh Anissa.

Di dalam gudang yang begitu besar hanya terdengar suara desahan dan benturan antara kedua kulit manusia ini..

Plok..plok..plokk..plok..plok...

"Uuuh ....aaaahhkkkkkkk...ssshh....ah...ahh .aah...ahh...ahh... Uuh..aahh.." desah Anissa .
"Gimana... Goyangan bapak lumayan kan Nissa....mmmmmmm.... Ssh.." ucap pak Samsul.

Beberapa saat berlalu pak Samsul pun menyemburkan sperma nya di dalam vagina Anissa..
(Ternyata obat kuat tak bisa melawan tubuh dan umur pak Samsul)

Anissa yang sedang dalam pompaan pak Samsul tampak sedikit kecewa saat pak Samsul menyemburkan sperma nya sebelum ia bahkan bisa merasakan orgasm.
(Hah.. Anissa kecewa??) Tampak nya tubuh Anissa merespon berbeda dengan rasa sedih dan malu yang ia miliki.

Pak Samsul pun membaringkan sejenak tubuh nya di samping Anissa seraya kembali mencium dan memeluk Anissa, setelah di rasa tenaga nya kembali pulih.

Pak Samsul pun memakai kembali pakaian nya, ia melihat jam di tangan nya ternyata waktu sudah menunjukan pukul 3.00, cukup lama ternyata berjalan kaki dari villa menuju gudang penyimpanan tembakau.

Pak Samsul pun mengajak Anissa untuk kembali berjalan pulang ke villa.

Sepanjang jalan sperma pak Samsul pun menetes dan mengalir dari vagina Anissa menuruni paha indah nya, sepanjang perjalanan Anissa beraroma rokok cerutu (rokok Yang bungkus nya dan isi nya full tembakau premium).

Sepanjang jalan Anissa hanya menunduk mempertanyakan kenapa saat pak Samsul keluar cepat ia sempat merasakan rasa kecewa, apakah ia kini sedikit demi sedikit telah berubah semakin murahan? Banyak pertanyaan tentang diri nya selama perjalanan hingga kini ia tidak sadar telah sampai di depan gerbang villa..

Pak Samsul pun mempersilahkan Anissa untuk masuk kedalam dan beristirahat.

Tak banyak kata kuar dari mulut Anissa, ia pun masuk kedalam villa dan mengunci kembali gerbang dan pintu lalu masuk ke dalam..

Pak Samsul tampak nya ia tak langsung pulang ke rumah nya ia diam diam mengambil jalan memutar ke arah belakang villa Reza. Dan memasuki villa melalui bagian bekalang. Pak Samsul diam diam berjalan pelan pelan membuka jendela belang villa dan masuk kedalam nya. Entah apa yang di inginkan pak Samsul. ( Padahal pak Samsul punya kunci villa )

Saat sudah masuk ia pun tersenyum dengan lebar nya menyaksikan bahwa ternyata Anissa tidak lah langsung masuk ber istirahat ke dalam kamar, melainkan Anissa tampak sedang melakukan masturbasi di ruang tamu. Pak Samsul diam diam kembali mengabadikan kegiatan Anissa itu dengan HP nya.

"Ssssssshhhh.... Uuuh... Kenapa vagina ku terasa gatal sekali ya.. mmmmm.. uuuhhhhh..." Ucap Anissa sambil mengelus elus bibir vagina nya dan mulai memencet mencet klitoris nya.
"Uuuuhhh.. sssssshhhh.. mmmmmm... Uuuuuhhh.. gatal sekali vagina ku...ssssshhh.. uuuuhhh...." Racau nya seraya mulai memasukan jari nya kedalam vagina nya..
"Mmmmm... Uuuuuhhhh... iaaaaahhhh ini diaaaa rasa gatal nya... Uuuh ....ssssssshhhhh" desah Anissa sambil memompa jari nya ke dalam vagina nya..
"Uuuuhhhh.... Rasaaaaaanyaa.. enaaaakkk.. aaaaahhh....ssssshh" racau Anissa kembali.
"iaaaaah.. uuuhh... Ssssshhh.. uuuhh.. mmmmmmmm" desah Anissa.

Ia mempercepat pompaan jari jari nya di dalam vagina nya, tak lupa tangan yang satu nya meremas dan menggenggam payudara nya nya, cukup lama Anissa melakukan aksi nya..

"iaaaahh... Uuuh.. ssshhh... Aaah...aaah...aahh... Uuh.... mmmmmmmmm....uuhh" desah Anissa..
"mmmmmmhhh... Uuuhhhhh.. Nissa mau sampai... Uuh....sssshhh..." Ucap Anissa dan memompa tangan nya semakin cepat ...

Cruut... Crruuuutt...cruuttt... Seerrrrrr..serrr...

Anissa pun menyemburkan cairan kenikmatan nya dengan begitu deras nya.

Setelah merekam itu pak Samsul pun diam diam kembali keluar dari dalam villa itu dengan senyum penuh kepuasan..🤡
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd