Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

ANTARA AKU DAN MANTAN ISTRI KU

Aku meminum segelas air dingin untuk menyegarkan tubuh ku yang terasa panas dari aktifitas ku tadi dengan Anissa. Semua terasa indah apa yang dulu ku khayal kan kini aku bisa membuat nya menjadi kenyataan.

Mungkin kini Anissa masih lah istri sah dari Satrio tapi aku yakin sedikit demi sedikit aku akan bisa merebut cinta nya kembali dan membuat nya kembali menjadi istri ku yang dulu pernah gagal ku pertahankan.

Ketika di rasa fikiran ku sedang kembali sedikit segar aku pun melangkah menuju kamar ku untuk mandi dan membersihkan diri , tak betah rasa nya berlama lama tubuh ku lengket oleh keringat yang menempel walaupun itu Tandi nya keringat kesenangan.

Saat ku masuk kedalam kamar aku sedikit tersentak mengetahui bahwa Anissa telah tertidur tapi tetap dalam keadaan tanpa busana. Dari harum nya ku rasa Anissa telah mandi tapi kenapa ia tertidur tidak menggunakan baju tidur nya.

Hasrat ku perlahan mulai kembali bangkit tapi sedikit ku tahan, karena aku ingin mandi dan bersih bersih dulu agar tak merasa risih oleh bekas keringat tadi.

Setalah mandi dan mengeringkan tubuh ku, aku pun juga merasa tak perlu lagi memakai baju tidur. Aku berjalan perlahan menghampiri tubuh Anissa yang tampak nya sudah terlelap. Ku pandangi dengan seksama tubuh Anissa yang polos tanpa busana, begitu mulus indah dan menggugah selera.

Aku berbaring tepat di samping Anissa, ku elus lembut pipinya, lalu turun ke dadanya, payudara nya, perut nya, pusar nya, kemudian ku kecup hangat pipi Anissa.

Ia pun membuka mata nya mungkin tidur nya terganggu oleh elusan tangan ku di tubuh nya.

"Mass rezaa.. sudah malam tau.. ayo tidur saya aku sudah mengantuk."ucap Anissa yang tampak masih setengah sadar.
"Kalau sudah begini mana bisa aku langsung tidur Nissa.. melihat tubuh mu polos begini tanpa busana mana bisa aku tertidur, nafsu ku terlanjur naik." Ucap ku.
"Kan tadi mas Reza bilang kalo mas suka dengan tubuh ku yang tanpa busana.. jadi ya mulai malam ini dan seterusnya aku akan bugil saja di rumah atau saat aku keluar membeli kebutuhan rumah" ucap nya sambil manyun manja.
"Owh jadi ini cerita nya masih ngambek ya karena tadi mas suruh jalan bugil menuju mobil dan di mobil pun mas engga kasih pakai baju... Ih lucu nya" ucap ku sambil mencubit dagu Anissa.
"Auah bodo" ucap Anissa membuang muka.
"Nissa... Mas itu dari dulu pertama mas di kenalkan Anissa mas sudah menyukai semua yang ada di diri Anissa.." ucap ku sambil memegang dagu Anissa dan mengarahkan wajah nya kembali ke arah ku.

Setelah wajah Anissa ku arahkan kembali untuk menatap ku, kemudian aku pun mengecup kening Anissa. Dan kini Anissa pun tampak terdiam dengan wajah yang memerah seperti kepiting rebus. Untuk sesaat aku pun tak tahan untuk menahan agar tidak tertawa melihat wajah imut dan lucu Anissa dalam keadaan memerah seperti itu.

"Ih apaan sih nyebelin" ucap Anissa sambil mencubit pinggang ku.
"Hehhe ia ia mas minta maaf karena tak kuasa menahan tawa mas karena melihat tingkah lugu kamu." Ucap ku.

Tangan ku pun kembali mengelus elus Perut Anissa. Kemudian ku tatap dalam dalam wajah nya. Kemudian Aku pun kini bibir mencium Anissa, dan Anissa pun membalas ciuman ku dengan hangat nya.

Semakin intens kami berciuman, semakin menggebu dan liar ciuman kami. Aku mencium, menggigit, mengisap semua bagian dari bibir lembut Anissa, begitupun Anissa ia mulai tampak lepas. Membalas semua serangan ku.

Saat terasa cukup lama kami berciuman, aku pun melepas ciuman ku dan mulai mengecup pelan dagu nya, leher nya kemudian payudara Anissa. Ku hisap dan ku jilat payudara nya mulai dari hanya sekitaran payudara hingga ke sekitar puting ,Dan mulai terdengar desahan Anissa.

"Massssss....sssshhhhh..mmmmmmmmm langsung masukin..ssshhhhh..mmmm... Aja mas... Penis mas rezaaaaa... vagina Anissa sudah basa massss... terasa cenut cenut......mmmmmmmmhhh..." Ucap Anissa yang sedikit terbata bata di karenakan lonjakan desahan nya.
"Ia mass masukin yaa nissaaa" ucap ku.

Aku berpindah posisi ke arah bawah Anissa.. kemudian ku dekatkan penis ku ke arah vagina Anissa yang tampak sudah berkilauan dari pelumas kemaluan nya. tapi tidak langsung ku masukan penis ku.

Aku hanya menggesek gesekan kepala dari penis ku di mulut vagina Anissa atau hanya ku gesek batang penis ku di tepian vagina nya. Ia terus mengerang, nafas nya semakin terasa berat dan memburu. Kedua tangan Anissa terlihat seperti sedang meremas remas sendiri payudara nya. Pinggul nya mulai tampak melengkung dengan perlakuan ku itu membuat payudara nya membusung indah tegak ke atas.

"Masssssss...... Aaaaaahhhhhkkkkkkkkkkkkss ... Ssssshhhhhhh" ucap Anissa lalu memekik dan mengejang orgasm.

Crrruuuut, cruuutt, seeerrrr... Seerrrrr.... Serrrrrrrrrrrrrrr...

Anissa pun menyemburkan air kenikmatan nya dengan deras nya sehingga membasahi sebagian tubuh ku yang memang terletak di depan vagina nya.

Aku pun sedikit bertanya, kenapa Anissa saat ini begitu cepat klimaks orgasm. Apakah ini Krn dari stimulan stimulan yang tubuh nya rasakan mulai dari mata air dan di dalam mobil. Mungkin kah tubuh Anissa saat ini sudah sangat menerima perlakuan ku.

Ku berdiam sejenak memperhatikan Anissa Sabil membiarkan ia menikmati dulu getaran orgasm nya. Setelah ku lihat ia mulai bisa kembali mengatur nafas nya, kini aku langsung mengarahkan penis ku ke tepian vagina nya dan mulai ku tekan masuk sedikit demi sedikit penis ku ke dalam vagina Anissa.

"Huh liat nih kamu ngebasahin sebagian badan mas.. kini mas serang balik ya.." ucap ku sambil mendekatkan wajah ku ke Anissa dan mencium nya sambil terus mendorong penis ku masuk lebih dalam.
"Uuuuuhhhh... Penis mas Reza memang yang terbaikkkkkk...mmmmmmmm...sshhhhhh" ucap Anissa.
"Lebih dalam mas.... Mmmmmmm ..ssshhhhh tekan.. mmmm lebih dalam.... Uuuuhh....aaaaaaaaahhhh" tambah Anissa.

Mendengar ucapan Anissa aku ku mendorong dengan keras penis ku hingga full masuk keluruh nya, kemudian mulai ku pompa keluar masuk dengan tempo yang lumayan cepat. Anissa pun mendesah, seolah meraung Raung, tubuh nya mulai meliuk liuk, bergetar.

"Uuuhhhh... Sssshhhh... Enaaak mas.... Uuuuuhh.. ah..ah..ahh.aaahh..aah...ahh...sssshh...aah..ah.ah..mmmmmm." racau Anissa.
"Mmmmmmm... Anissa suka... Sssssshhh... Aah..aah..ahh..ahh.aahh..uuuhhh.... aah..ah.ah.." racau nya yang semakin menjadi jadi..

Ku percepat pompaan ku, kemudian ku remas payudara Anissa dengan agak kencang. Tangan Anissa kemudian merangkul leher ku, kini ia tampak seperti bergantung di leher ku dengan posisi bagian Bawah nya tetap ku pompa dengan tempo yang cepat..

Tak banyak lagi kata yang keluar dari mulut Anissa selain desahan. Entah berapa lama aku menyetubuhi Anissa yang aku tau, aku begitu menikmati setiap momen nya.
"
Ssssshhhhhh maasss rezaaaaa... Aku mau sampai massss..... Sssshh... Mmmmmmmmm.. uuuuhhhhhh" ucap Anissa.
"Ya keluarkan saja Nissa.. jangan di tahan...mmmmmm" jawab ku..

Dan tiba tiba penis ku terasa hangat saat sedang memompa vagina Anissa dan reflek ku cabut penis ku dan Anissa kembali orgasm..

Kini aku pun tak lagi menunggu Anissa mengatur nafas nya, ku balikan Anissa ke posisi tengkurap, lalu ku angkat pinggang dan pantat nya hingga ia menungging.. lalu langsung ku masukan penis ku ke dalam vagina Anissa.. kini aku dalam posisi doggy style. Sial aku belum keluar Anissa sudah dua kali fikir ku. Ku pompa kembali dengan tempo yang cepat dan hentakan yang kuat.

Plok plok plok plok plok plok..

Suara dari benturan pantat kenyal Anissa dan bagian dalam pinggul ku. Karena hentakan hentakan yang ku buat agak kuat suara nya pun lumayan keras.

"Uuuuh.... Maasss.... Uuuhhh... Ah..ah...ah ..ahh.aahh..ahh..mmmmmmmmmm...aah..ah.." racau Anissa.
"Ini rasanya... Aah..aah..ahh terasa... Mmmmm... Lebih dalam massss....aah.aah..ahh..ah..ah.ah..sssshhhh".
"mmmmmmm... Sssshh.. uuh..ah..ah...ahh..uuhhh..uh...aah...ah..ah...ah...uhhh..."desah Anissa.

Setelah beberapa saat aku pun terasa ingin menyebutkan sperma ku. Ku hentak lebih keras, ku Hujam lebih dalam, saat di rasa penis ku akan menyemburkan sperma nya ku Hujam lebih dalam lalu ku pegang pinggul Anissa seraya menarik nya untuk membuat penis ku masuk lebih dalam..
Kemudian.

Croot croot croot crooot..

Entah berapa kali penis ku menyemburkan sperma nya di dalam vagina Anissa. Setelah itu aku pun menjatuhkan diri di atas Anissa, lebih tepat nya di atas bagian belakang tubuh Anissa.

Kubiarkan penis ku masih di dalam vagina Anissa, ku masih merasakan sensasi nikmat dari kedut kedut vagina Anissa yang begitu nikmat.

Setelah beberapa saat aku pun menjatuhkan diri di samping Anissa, kemudian Anissa berbalik menghadap ku dan memeluk ku. Kami pun tertidur dalam keadaan saling berpelukan.

Pagi hari ku bangun dalam keadaan tubuh yang terasa cukup pegal pegal di karena kan aktifitas ku menyetubuhi Anissa beberapa kali dalam sehari, mungkin beberapa otot pinggang ku berteriak..hehhee

Ku lihat Anissa sudah tidak ada di samping ku. Semalam sungguh pertempuran yang lumayan sengit. Ku bangun dan bergegas untuk mandi. Setelah mandi dan berpakaian aku pun keluar kamar dan menjumpai Anissa sedang menyiapkan makanan di meja makan.

"Baru saja aku mau membangunkan mas Reza buat sarapan, ternyata orang nya sudah bangun plus sudah wangi" ucap Anissa sambil tersenyum.
"Ia dong lelaki sejati itu ya harus sudah rapih sudah wangi pagi pagi..hehhe" ucap ku sambil mengecup pipi Anissa.

Kami pun makan bersama, belum lama kami makan tiba tiba hp Anissa berdering, ia pun meminta izin ku untuk mengangkat nya, sepintas ku lihat nama "suami" di panggilan masuk itu.

Tak banyak percakapan yang terjadi, hanya sebuah kata kata standar sperti, kabar aku baik mas, aku sudah makan, aku lagi kerja di rumah mas Reza, ia aku baik baik di sini, mas Satrio juga hati hati di sana, Dan tak lama Anissa pun menutup telefon nya.

Aku pun bersikap tak acuh, melihat dari respon jawaban Anissa ke Satrio tampak nya hubungan mereka terlihat dingin dan biasa saja. Kami pun kembali makan hingga selesai.

Aku tak menanyakan Anissa kenapa Satrio telefon, aku pun tak menanyakan sedang apa Satrio di sana karena semua yang Satrio kerjakan, rutin di update kepada ku oleh orang orang ku di sana.

Selesai makan aku pun duduk di teras Sabil menghisap rokok ku. Setelah Anissa membereskan alat alat bekas makan kami ia pun menyusul ku ke teras.

"Maaf ya mas tadi aku mengangkat telefon dari mas Satrio di depan mas Reza"ucap Anissa .
"Kenapa kamu meminta maaf toh dia kan suami kamu, lagian aku tidak apa apa ko Anissa" ucap ku untuk meredakan ke khawatiran Anissa.

Saat kami sedang berbincang. Tiba tiba telefon ku berdering ternyata itu panggilan masuk dari papah.

"Pagi pah... Ada apa pah, tumben pagi pagi sudah telefon Eza" ucap ku. Eza adalah panggilan kecil ku di rumah.
"Za... Sebaik nya kamu pulang dulu sekarang ya.. mamah sakit.. kata nya mamah pengen ketemu Reza.. Reza pulang dulu sebentar ya jenguk mamah" ucap papah ku.
"Apa mamah sakit pah... Ya sudah Eza siap siap buat pulang kerumah sekarang ya pah" ucap ku panik.
"Mamah kenapa mas?mamah sakit?" Ucap Anissa khawatir.
"Ia mamah aku sakit Nissa.. aku siap siap untuk pulang pagi ini ya... " Ucap ku Sambil bergegas ke kamar untuk ambil beberapa baju dan ku masukan ke dalam tas.
"Kamu GPP kan aku tinggal sebentar buat menjenguk mamah?"ucap ku.
"Aku gapapa mas.. mas nanti di jalan jangan ngebut ya, harus fokus biar perjalanan nya aman, aku di sini baik baik saja, paling aku akan pulang sebentar ke rumah Nissa buat ambil beberapa barang dan balik ke sini lagi mas"ucap Anissa.

Sebenar nya ku ingin sekali mengajak Anissa ikut pulang ke rumah mamah tapi apa daya tak mungkin aku membawa istri orang lain ke rumah, terlebih mamah papah tau siapa Anissa.

Setelah semua barang ku siap, aku pun menelepon pak Samsul untuk menitipkan villa dan Anissa, agar jika Anissa butuh sesuatu pak Samsul bisa cepat membantu.

Ku panaskan mobil ku, tak lama pak Samsul datang dengan motor nya, ia turut bersedih mendengar mamah ku jatuh sakit dan mendoa kan mamah ku agar cepat sembuh, aku pun meminta pak Samsul untuk sesekali datang ke villa untuk membatu Anissa mengurus beberapa keperluan villa karena Seperti nya aku akan pulang untuk beberapa hari.

"Pak Samsul, aku titip villa dan Anissa ya, kalau Anissa butuh apa apa saya harap pak Samsul berkenan membantu nya, dan terlebih lagi tolong rahasiakan apa yang pak Samsul tau ya" ucap ku.
"Baik den.. saya akan segenap hati menjaga semua kepercayaan den Reza, den Reza hati hati di jalan ya" ucap pak Samsul.
"Pak Samsul, Anissa , saya jalan dulu ya" ucap ku sambil berlalu pergi .

Setalah melihat ku pergi pak Samsul pun memasukan kendaraan nya kedalam villa dan menutup gerbang nya. Pak Samsul izin ke Anissa Untuk mengecek sekira nya apa saja yang perlu di perbaiki atau di persiapkan selama den reza pulang kerumah orang tua nya. walau sebenar nya Anissa tidak nyaman dengan pak Samsul Anissa pun membiarkan pak Samsul untuk masuk ke dalam villa nya tanpa kecurigaan.

Baru saja pak Samsul dan Anissa masuk kedalam villa tiba tiba saja tanpa sepengetahuan Anissa pak Samsul mengunci pintu nya. Kemudian duduk di ruang tamu.

POV PAK SAMSUL

"wah kesempatan dadakan tiba tiba den Reza pulang ke rumah orang tua nya" fikir pak Samsul.

Setelah pak Samsul dan Anissa masuk ke dalam villa pak Samsul pun diam diam mengunci pintu nya kemudian duduk di ruang tamu.

"Anissa.. boleh tidak bapak minta minum teh hangat, tadi bapak buru buru ke sini setalah den Reza telefon jadi rasa nya tenggorokan bapak serasa haus" ucap pak Samsul.
"ba.. baik pak.. tunggu sebentar Nissa buat kan" ucap Anissa seraya berjalan menuju dapur.

Setelah melihat Anissa berjalan menuju dapur pak Samsul pun mengeluarkan hp nya terlihat ia sedang memencet mencet layar hp nya.

"ini pak Samsul minum nya" ucap Anissa sambil menyuguhkan teh hangat ke atas meja.
"oh makasih ya Anissa.. oh ia bapak boleh minta tolong tidak.. bapak lupa bawa kaca mata tolong liat kan pesan yang sampai ke HP bapak, takut nya pesan penting " ucap pak Samsul.
"oh baik pak Samsul sini Anissa lihat".ucap nya sambil mengambil HP pak Samsul dan mencoba melihat apa yang sedang pak Samsul ingin perlihatkan.

Tak lama setelah Anissa memegang dan melihat apa yang ada di layar HP pak Samsul tiba tiba Anissa tiba tiba saja Anissa melepaskan genggaman tangan nya dari HP pak Samsul dan menutup mulut nya dengan satu tangan nya.

"ap.. apaa itu pak Samsul?". Tanya Anissa sambil seraya badan nya bergetar.
"Kenapa bertanya.. Anissa sudah pasti tau itu sebuah vidio kan? Dan vidio nya cukup jelas.. jadi apa yang Anissa perlu tanyakan lagi ?". Ucap pak Samsul dengan senyum mulai merekah di wajah nya.
"Mak... Mak.. maksud Nissa.. kenapa bisa pak Samsul menyimpan vidio saat Anissa dan mas rezaaa..." Ucap Anissa yang mendadak terputus,

Anissa terjatuh terduduk dengan lemas, ia tampak kaget bahwa ternyata pak Samsul diam diam telah merekam kegiatan persetubuhan nya dengan mas Reza, saat di ruang tamu, saat di mata air, saat ia berjalan tanpa busana menuju mobil, bahkan memiliki foto saat ia yg bugil di dalam mobil mas Reza.

Semua berputar di kepala Anissa, dan kini ia tau maksud dari semua senyum menjijikan dari pak Samsul selama ini setelah pak Samsul mengetahui bahwa ia dan mas Reza kini serumah.

"loh kenapa kamu malah menangis Nissa.. air mata mu merusak wajah cantik mu loh.." ucap pak Samsul sambil memegang dagu Anissa yang terduduk tak bertenaga sambil berusaha mengarahkan wajah nya agar saling bertatapan.

"kamu tau kan Anissa.. bahwa bapak punya vidio yg bisa merusak nama baik 2 keluarga sekali Gus, kalau sih maling Satrio memang sudah rusak nama nya, tapi den Reza..?? Bagai mana tanggapan orang desa kalau mengetahui tentang vidio ini? Bagai mana kalau keluarga den reza mengetahui nya juga, bukan kah mamah dan Reza sedang sakit? Bagai mana kalau beliau pun mengetahui kelakuan anak nya selama di sini?" Ucap pak Samsul penuh dengan tekanan.

"Tolong pak Samsul.. tolong jangan sampai vidio itu tersebar pak.... Nissa mohon, tolong hapus ya vidio itu pak..." Ucap Anissa dengan nada yang sangat bergetar.
"loh loh loh.. ko main hapus hapus saja ...memang Anissa bisa ngasih apa ke bapak biar bapak hapus semua vidio itu?" Ucap pak Samsul dengan senyum penuh kemenangan.

Anissa pun mengerti apa yang coba pak Samsul sampaikan. Ia tertunduk lemas, tertunduk penuh kekalahan.

"Anissa akan lakukan apa saja agar pak Samsul mau menghapus semua vidio itu.. mas Reza itu orang baik pak . Jangan sampai karena Anissa nama baik mas Reza rusak dan hubungan mas Reza dengan keluarga nya hancur.. Nissa mohon pak". Ucap Anissa dengan kekalahan seutuh nya dari pak Samsul.
"Yakin nih Nissa mau nurutin semua kata bapak?" Tanya pak Samsul bermaksud meledek.

Tak ada suara dari Anissa hanya ada anggukan penuh penyesalan dan kekalahan .

"Karena Anissa yang bilang.. kalo gitu bapak ingin Anissa membuka semua pakaian Anissa yang melekat di tubuh ya.."ucap pak Samsul .

Mendengar itu tak terasa air mata Anissa kembali jatuh di pipi nya, ia berdiri dengan lemas nya. Ia berusaha berdiri dengan semua perasaan malu yang ia miliki.

Anissa pun mulai membuka pakaian nya satu persatu di hadapan pak Samsul.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd