Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Arini, Janda Belia

LEMBARAN BARU



Setahun kemudian, hubunganku dengan Mas Sony berakhir karena diketahui oleh istrinya dan semenjak itu aku lost kontak dengannya. Aku pun sudah menjaga jarak dengan Ayahku karena tidak biar bagaimana pun aku telah berkhianat kepada ibuku, sedangkan dengan A Irfan setelah kejadian waktu itu kami masih berkomunikasi meski hanya sebatan chat whatsapp..

Kini aku sudah menikah kembali, haha terlihat sangat mendadak ya. Semua berawal dari candaanku bersama seorang pria bernama Junaedi, ia adalah teman ku dikampung nenekku, aku mengenalnya dari kecil begitupun dengan Mang Solihin, ayah dari Junaedi.. Saat itu aku dan junaedi sedang chatingan sekedar menanyakan kabar tetapi chatan kami berlanjut hingga membahas kejenuhan kami dan hastrat untuk menikah, dan Junaedi pun bertanya, "Rin, lu kn blm punya pacar. lu mau ga ama gw ? Langsung nikah"
"Haha ngaco lu jun, sok weh datang kerumah kalau emang mau nikahin gw mah haha" ucapku karena ku pikir dia hanya becanda ngajak nikah, tetapi diluar dugaan seminggu kemudian Junaedi nekat datang kerumahku yg sperti diketahui jaraknya memakan waktu hampir 2 jam. Ia berbicara kepada orangtuaku bahwa ingin menikahiku & ternyata ia berhasil menyakinkan orangtua disamping faktor orangtua kami memang saling mengenal, aku pun merasa kagum dengan sikapnya yg tanpa basa basi membuatku menyikan lamaran Junaedi. Selang beberapa hari kemudian, Junaedi datang kembali kerumahku dengan membawa kedua orangtuanya untuk menentukan tanggal pernikahanku dengan junaedi, dipertemuan itu pula orangtuaku segara akan mengurus hak asuh Hanum anakku, orangtuaku akan mengambil alih sepenuhnya anakku...

Akhirnya hari pernikahan pun tiba, dilaksanakan dengan sederhana tanpa resepsi... Sehari setelah melangsungkan pernikahan, aku langsung ikut tinggal bersama suami ku & kedua orangtuanya. Yups, aku tinggal bersama kedua mertua ku karena permintaan dari mertuaku sendiri. Suamiku adalah bungsu dari 3 bersaudara & suamiku satu satunya cowok, kedua kakaknya sudah menikah dan ikut suami mereka masing-masing. Suamiku mempunyai usaha pangkas rambut kecil-kecilan yg gak jauh dari rumah kami, bapak mertua ku (Mang Solihin) bekerja sebagai buruh tani milik oranglain sedangkan ibu mertua ku pedangan kue keliling di pagi hari. Kami tinggal dirumah sederhana semi permanen dgn jarak rumah tetangga berjauhan di halangin pepohonan pisang, dibelakang rumah terdapat empang kecil & kandang ayam milik mertuaku katanya sekedar hobi..

Hari demi hari dilalui dan aku mulai terbiasa suana baru sperti ini dan juga semakin akrab dengan kedua mertuaku, dan pada akhirnya terjadi hal yg seharusnya tidak terjadi..
Semua berawal dari kebiasaan bapak mertua ku yg selalu hanya menggukana kolor ketika berada dirumah, menunjukkan otot perutnya yg berbanding terbalik dengan suami ku yg kurus atau Ayahku yg buncit. Aku sebenarnya sudah terbiasa dengan cara berpakaian bapak mertuaku tetapi seringkali ketika sedang berpapasan dengan bapak mertuaku mataku tertuju bapak perut dan isi yg ada dibalik celana kolornya itu..Setiap pagi, ibuku mertuaku sudah berangkat menjakakan dagangannya sedangkan suami ku berangkat agak siangan & bapak mertua selalu berangkat ke sawah selepas zuhur..

Suatu pagi, ibu mertuaku sudah berangkat berjualan sedangkan suami ku msh terlelap tidur..Aku berniat mnghapiri bapak mertua yg berada di empang belakang rumah sembari kubawakan kopi untuknya..
Ku hampiri bpk mertua yg sedang memberi makan ayam & ikan di empang..
"Pak kopinya" ucapku seraya duduk di sebuah kursi mirip gubuk kecil..

Bpk :"Iya neng taro aja, juaedi blm bangun?"
Aku :"Blm pak, kcapean kali hihi "
Bpk :"smalem abis berapa ronde emang ?"
Aku :"cuma satu sih"

Aku memang sudah sangat akrab dengan kedua mertuaku sampai gak canggung untuk becanda soal urusan ranjang bahkan dengan ibu mertuaku juga...

Bpk :"ah si junaedi mah payah, masa cuma seronde"
Aku :"ah kaya bapak kuat aja ama ibu" (ledekku)
Bpk :"jangan salah, ibu mertua mu selalu minta ampun"
Aku :"masa ? Paling jg satu ronde udah loyo haha"
(Ledekku semakin menjadi entah karna efek semalem sebenarnya hihi)

Bpk :" km ini, nih liat"
Mertuaku berdiri menhadapku yg duduk di gubuk kecil sambil tiba-tiba menurunkan kolornya sepersekian detik lalu menarik kolornya lg. Meski cuma sekejap, ku dapat meliat konntol bapak mertuaku yg besar berurat dgn warna kecoklatan

"Apaan sih pak jangan kaya gt ih", protesku
"Haha lgian km ngeledek bapak trs" jawabnya

Aku :"kan emang kita dan ibu sering becanda kaya gt"
Bpk :"gede ga hihi"
Aku :"gk tau, udh ah pak rini mau kedalem lg"

Saat aku bangun & berjalan melewati mertuaku tiba tiba tanganku di tarik olehnya menuju sela 2 kandang ayam..

"Mau ngpain pak" tanyaku
Ia mengeluarkan kontolnya dan tanganku diarahkan ke kontolnya yg memang besar itu

"Biar km tw kontol bpak gede", ucap mertuaku

"Nanti junaedi bangun pak" ucapku tapi tanganku justru menggenggem kontolnya, kuakui meskipun belum 100 persen ereksi tapi kontol itu saat besar. Aku menoleh kebelakang ke arah pintu belakang rumah sejenak, tanpa dipinta aku mulai mengelus & mengurut kontolnya sambil sesekali ku menengok ke arah pintu dapur..

"Ssh gede gak neng" tanya mertuaku,

Aku tak menjawabnya, justu elusanku berubah menjadi kocokan. Jiwa binal & hasrat birahi seakan bangkit kembali namun tiba-tiba bapak mertuaku menarik kontolnya dari genggaman ku & memasukannya kembali ke dalam kolor..

"Udah ah neng, nanti kelewatan" ucapnya

Aku pun tersenyum dengan sedikit rasa kecewa, aku langsung berjalan menuju pintu belakang rumah untuk mengecek suami ku sudah bangun apa belum..

Bersambung
 
Damn....
Upgrade status dari Janda Binal ke mantu Binal.....
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd