Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Artis Hijab & Tukang Kebun (Remake)

Status
Please reply by conversation.
02. Awal Perselingkuhan

Akhirnya pada suatu malam, saat itu sedang hujan deras. aku dirumah sendirian karena Anak-anakku sedang menginap di rumah neneknya dan suamiku belum pulang. dari dalam kamarku terlihat lampu kamar Pak Johan menyala. aku melangkahkan kakiku dengan ragu untuk menuruni tangga menuju lantai satu. tanpaku perintah kakiku melangkah membawaku menuju kamar Pak Johan. sesampainya di kamar Pak Johan aku mencoba mengintip dari balik jendela dan kulihat Pak Johan sedang tidur pulas di ranjangnya. pelan pelan aku membuka pintu kamar Pak Johan yang tidak terkunci dan berjalan mendekatinya, lalu aku memberanikan diri untuk duduk di samping tempat tidurnya. tanpa aku ragu-ragu tanganku mulai mengelus tonjolan di selangkangan Pak Johan dari luar sarung yang ia kenakan.

Pelan-pelan aku mengelusnya karena takut Pak Johan terbangun oleh elusan tanganku, dan nafsuku mulai tidak terkontrol dan mulai mencoba untuk membuka sarung yang di kenakan oleh Pak Johan, dan ketika sarung itu terbuka aku terkejut melihat tonjolan di dari dalam celana Pak Johan, tanpa pikir panjang aku mendekatkan kepalaku dan mulai menciumi tonjolan itu. aku menghirup bau yang tidak asing lagi bagiku, bau sperma yang selama ini di tumpahkan pada pakaian dalamku. aku mengelus elus tonjolan itu dengan lembut sehingga tidak membangunkan Pak Johan. setelah kuelus tonjolan di balik celananya yang semakin lama semakin membesar dan terlihat ingin keluar dari dalam celananya Pak Johan. dengan tangan yang gemetar aku memberanikan diri untuk mempelorotkan celananya sedikit demi sedikit, dan pelan pelan aku menariknya sampai penis hitam itu mengacung tegak dihadapanku yang membuatku menelan ludah karena tidak percaya melihat penis besar milik Pak Johan sedekat ini.

Dengan tangan gemetar aku berusaha menggerakan badanku dan mendekatkan mulutku pada ujung kepala penis itu dan tanpa ragu aku mulai menjilati penis Pak Johan. sedikit demi sedikit aku mulai menjilati kepala penis itu lalu mengulumnya. aku memaju mundurkan kepalaku dan menghisap penis itu pelan pelan. sambil mengulum penis Pak Johan tanganku menggosok vaginaku dari balik celana dalamku. aku sangat menikamti hal itu sampai-sampai aku tidak sadar saat ada tangan yang mencoba mengelus rambutku. ternyata Pak Johan sudah bangun, dia hanya menatapku tanpa ekspresi. aku terkejut ketika Pak Johan merik tangaku sampai ambruk di atas tumbuhnya. Aku tidak melakukan perlawanan apapun, mungkin karena aku menginginkanya. Lalu mulutnya menciumi tengkukku hingga membuatku menggerinjal karena geli. Dijilatinya daerah belakang telingaku lalu merasakan tangannya mencoba melepas kancing baju tidurku satu demi satu lalu ia melemparkannya kekursi yang ada di kamarnya. lalu Pak Johan melakukan jilatan-jilatan dan gigitan-gigitannya yang membuatku semakin terangsang.

Kemudian Pak Johan mendekatn kepalanya ke punggungku lalu digigitnya kaitan braku hingga terlepas. Tangannya yang kekar menyusup ke dalam braku dan meremas isinya yang membuatku semakin terangsang. Jari-jarinya dengan lincah memainkan kedua puting payudaraku. Setelah puas, dilepasnya braku dan dilemparkannya. Kini aku hanya mengenakan celana tidurku sementara tubuh atasku sudah tidak tertutup oleh apapun. Jilatan lidah Pak Johan terus merangsek seluruh badanku dengan ganas. Seolah-olah orang yang sedang kelaparan mendapatkan makanan lezat. kumisnya yang tebal terasa geli menggesek-gesek kulit badanku. Kali ini bibirku langsung disosornya dengan ganas. Dilumatnya bibirku dan disisipkannya lidahnya masuk ke dalam mulutku mencari-cari lidahku. Aku semakin gelagapan mendapatkan serangan-serangannya. Apalagi kedua payudaraku diremas-remas dengan ganas oleh tangannya yang kasar. Bibirnya mulai merayap turun dari bibirku ke dagu lalu leherku dijilat-jilatnya dengan ganas. Aku semakin menggelinjang. Napasnya yang mendengus-dengus menerpa kulit leherku membuat seluruh bulu romaku berdiri. Dari leher bibirnya terus turun ke bawah dan berhenti di dadaku. Sekarang giliran payudaraku yang dijadikan bulan-bulanan serbuan bibirnya. kumisnya terasa geli menyentuh dan mengilik-ngilik payudaraku. Aku merasa semakin terangsang dengan ulahnya itu. Lalu celana dasterku dilucuti oleh tangan terampil Pak Johan. tanpa sadar aku membantunya melepaskan celanaku dengan mengangkat pingangku dan menendang jauh-jauh. Tanganku pun tak tinggal diam, kubuka baju dan celana nya Pak Johan dan hingga ia telanjang bulat didepanku. Batang kemaluannya yang panjang, besar dan berwarna hitam gagah nampak tegak berdiri, Benar-benar terlihat sangat jantan. Tanpa disuruh dan tanpa malu lagi, tanganku pun segera menggenggam batang kemaluannya dan meremas serta mengurutnya.

“Oughhh…terushh, Bu…” Pak Johan mendengus keenakan saat kuremas-remas batang kemaluannya yang selalu melayang-layang di pikiranku.

“Akhhh…ouchh….”

Kini giliranku yang mendesis kenikmatan saat kurasakan tangan Pak Johan menyusup ke dalam celana dalamku dan meremas-remas gundukan Vaginaku yang sudah basah. Tidak Cuma itu, jarinya mengorek-ngorek ke dalam celah vaginaku dan mempermainkan tonjolan kecil di celah vaginaku. Aku semakin liar bergoyang saat jari-jari Pak Johan semakin masuk ke dalam liang vaginaku. Rasanya liang vaginaku semakin basah oleh cairan akibat rangsangannya itu. Aku agak kecewa saat tiba-tiba ia menghentikan rangsangan di selangkanganku. Tangannya kini bergerak ke belakang dan meremas buah pantatku. Sementara itu mulutnya terus turun ke arah perutku dan lidahnya mengosek-ngosek pusarku membuat aku kembali terangsang hebat. Tiba-tiba Pak Johan melepaskan tanganku dari batang kemaluannya dan mengangkat tubuhku sampai berdiri di samping tempat tidurnya, lalu Pak Johan bersimpuh di depanku yang masih berdiri. Serta-merta digigitnya celana dalamku dan ditarik dengan giginya ke bawah hingga teronggok di pergelangan kakiku. Aku membantunya melepaskan satu-satunya penutup tubuhku dan menendangnya entah kemana. Kini mulut Pak Johan sibuk menggigit dan menjilat daerah selangkanganku. Dikuakkannya kakiku lebar-lebar hingga ia lebih leluasa menggarap selangkanganku. Dengan bersimpuh Pak Johan mulai menjilati labia mayoraku sementara tangannya meremas pantatku dan menekannya ke depan hingga wajahnya lebih ketat menyuruk ke bukit Vaginaku.

“Akhh. Terushhh..ohhh..”

Aku hanya bisa merintih saat lidah Pak Johan menyeruak ke dalam liang Vaginaku yang sudah sangat licin. Ditekankannya wajahnya ke selangkanganku hingga lidahnya semakin dalam menyeruak ke dalam liang Vaginaku. Aku semakin menggelinjang saat lidah Pak Johan dengan nakalnya mempermainkan kelentitku. Sesekali ia menyedot kelentitku dan mengosek-kosek kelentitku dengan lidahnya. tubuhku mulai mengejang dan perutku seakan-akan diaduk-aduk karena harus menahan kenikmatan. Pak Johan sudah tidak peduli dengan keadaanku yang kepayahan menahan nikmat. Lidahnya bahkan semakin liar mempermainkan tonjolan di ujung atas liang vaginaku. Akhirnya aku tak mampu menahan gempuran badai birahi yang melandaku. Tubuhku berkelojotan. Mataku membeliak menahan nikmat yang amat sangat. Tubuhku melayang.

“Akhhh….terr..ushhhh…”

Tubuhku terus berkejat-kejat sampai titik puncaknya dan kurasakan ada sesuatu yang meledak di dalam sana. Tubuhku melemas seolah tak bertenaga. Aku hanya memegang pundak Pak Johan tanpa mampu bergerak lagi. Pak Johan lalu berdiri di hadapanku.

“Bagaimana, Bu..?” bisiknya di telingaku.

“Ohh..luar biasa..Pak Johan hebbb …bathh,” desahku.

Lalu aku di tarik dan disandarkan ke dinding di samping ranjang, Pak Johan menyergap bibirku lagi. Pak Johan menempatkan dirinya di antara kedua pahaku yang terbuka lalu dicucukkannya batang kemaluannya ke lubang Vaginaku yang sudah sangat basah. Dengan tangannya Pak Johan menggosok-gosokkan kepala kemaluannya ke lubang Vaginaku. Tubuhku kembali bergetar. Aku mulai terangsang lagi, saat kepala kemaluan Pak Johan menggesek-gesek tonjolan kecil di lubang Vaginaku. Dengan perlahan Pak Johan mendorong pantatnya ke depan hingga batang kemaluannya menyeruak ke dalam liang Vaginaku.

“Hmmhh…”

Hampir bersamaan kami mendengus saat batang kemaluan Pak Johan menerobos liang Vaginaku dan menggesek dinding liang vaginaku yang sudah sangat licin. Lidah kami saling bertaut, saling mendorong dan saling melumat. Tubuhku tersentak-sentak mengikuti hentakan dorongan pantat Pak Johan. Pak Johan terus menekan dan mendorong pantatnya menghunjamkan batang kemaluannya ke dalam liang Vaginaku dengan posisi berdiri. Entah karena kurang leluasa atau kurang nyaman, tiba-tiba Pak Johan mencabut batang kemaluannya yang terjepit di liang Vaginaku. Ia membalikkan tubuhku menghadap dinding dan ia sekarang berdiri di belakangku. Tubuhku sedikit ditunggingkan dengan kedua tangan menopang tembok. Dibentangkannya kedua kakiku lebar-lebar, lalu ditusukkannya batang kemaluannya ke lubang Vaginaku dari belakang. Kali ini gerakanku dan gerakannya agak lebih leluasa. Kedua tangan Pak Johan meremas dan memegang erat pantatku sambil mengayunkan pantatnya maju mundur. Batang kemaluannya semakin lancar keluar masuk liang Vaginaku yang sudah sangat licin.

“Ughh..ughhh…”kudengar Pak Johan mendengus-dengus seperti kereta sedang menanjak.

Aku pun mengimbangi gerakan ayunan pantat Pak Johan dengan sedikit memutar pantatku dengan gaya ngebor. Napas Pak Johan semakin menderu saat kulakukan gaya ngeborku. Batang kemaluannya seperti kupilin dalam jepitan liang Vaginaku. Nafsuku yang sudah terbangkit semakin mengelora. Desakan-desakan kuat di dalam tubuh bagian bawahku semakin menekan. kugoyang pantatku semakin liar menyongsong sodokan batang kemaluan Pak Johan.

“Terusss.. Buu…terusshhh” Pak Johan mendesis-desis dan tangannya semakin kuat mencengkeram pantatku membantuku bergoyang semakin kencang.

“Arghh..arghhh.. akhhh.. say..saya… keluarhhh, Buuu…”

Kudengar Pak Johan menggeram saat batang kemaluannya mengedut-ngedut dalam jepitan liang Vaginaku. Aku pun merasa sudah di ambang puncak kenikmatanku. kugoyangkan pantatku semakin liar dan akhirnya kuayunkan pantatku ke belakang menyongsong tusukan Pak Johan hingga batang kemaluannya melesak sedalam-dalamnya seolah-olah menumbuk mulut rahimku. Aku seperti melayang begitu puncak kenikmatan itu datang mengaliri sekujur tubuhku. Baru saja aku menikmati orgasmeku, kurasakan ada semburan cairan hangat dari batang kemaluan Pak Johan di dalam liang vaginaku.

Crat…crrtt..crutt…crttt..crott..!!

Banyak sekali cairan sperma Pak Johan yang tersembur menyiram rahimku, hingga sebagian menetes ke Lantai kamar Pak Johan. Kami tetap terdiam sambil mengatur napas. Tangan Pak Johan memeluk dadaku dan batang kemaluannya masih mengedut-ngedut menyemburkan sisa-sisa air mani ke dalam liang Vaginaku. Akhirnya kami berdua menggelosor ambruk ke kasur tempat tidur Pak Johan. Kami berbaring dengan Pak Johan masih memeluk tubuhku dari belakang. Batang kemaluan Pak Johan yang sudah terkulai menempel di belahan pantatku.kurasakan ada semacam cairan pekat yang menempel ke pantatku dari batang kemaluan Pak Johan. Aku tak tahu dengan kain apa yang Pak Johan gunakan untuk menyeka lubang Vaginaku dan membersihkan cairan sperma yang menetes dari labia mayoraku. Aku terlalu lemas untuk memperhatikan. Akhirnya aku tertidur kelelahan setelah digempur habis-habisan oleh Pak Johan.

Aku tidak tahu berapa lama aku telah tertidur di kasur Pak Johan. Aku tersadar saat ada sesuatu benda lunak yang memukul-mukul bibirku. Saat kulirik aku terkejut ternyata benda yang memukul-mukul bibirku tadi adalah batang kemaluan Pak Johan yang sudah setengah ereksi. Ternyata ia sedang berjongkok dengan mengangkangi mukaku. Tangannya memegangi batang kemaluannya sambil dipukul-pukulkannya pelan-pelan ke bibirku. Begitu melihat aku terbangun, serta-merta Pak Johan memegang bagian belakang kepalaku dan mencoba memasukkan batang kemaluannya ke dalam mulutku. Aku menjadi gelagapan karena bangun-bangun sudah disodori batang kemaluan laki-laki!! Gila. Aku pun tak mempunyai pilihan lain kecuali menyambutnya dengan mulut terbuka. kurasakan ada sedikit asin-asin yang agak aneh saat bibirku mulai mengulum batang kemaluan Pak Johan yang disodorkan padaku. Belakangan aku baru tahu bahwa Pak Johan langsung kencing ke belakang begitu bangun. Sekembalinya ke kamar, ia langsung terangsang melihat diriku yang masih tertidur dalam keadaan bugil.

Demikianlah selanjutnya, ia membangunkanku dengan memukul-mukulkan penisnya ke mukaku supaya aku bisa segera memuaskan nafsunya kembali. Walaupun sedikit gelagapan, tentu saja aku melakukannya dengan setulus hati walaupun sebelumnya aku belum pernah mengulum penis milik mas hanung suamiku. Sedikit demi sedikit batang kemaluan itu semakin mengeras dalam kulumanku. Beberapa saat kemudian Pak Johan membalikkan posisinya. Batang kemaluannya masih kukulum dengan liar kemudian ia menundukkan tubuhnya dan wajahnya kini menghadap selangkanganku. Dibentangkannya kedua pahaku kemudian lidahnya mulai bekerja menjilat dan melumat gundukan Vaginaku. Aku semakin gelagapan karena merasa kegelian diselangkanganku sementara mulutku tersumpal batang kemaluan Pak Johan. Aku ikut menyedot batang kemaluannya saat Pak Johan menyedot Vaginaku. Kami saling menjilat dan menyedot kemaluan kami masing-masing dengan posisi wajah Pak Johan menyeruak ke selangkanganku dan wajahku dikangkangi Pak Johan.

Aku semakin menggelinjang liar saat lidah Pak Johan mengais-ngais lubang anusku dengan menekuk kedua pahaku ke atas. Aku sangat terangsang dengan perlakuannya itu karena selama ini mas hanung belum pernah sama sekali menjilat vaginaku apali anusku. Aku sangat menikmati apa yang dilakukan oleh Pak Johan apalagi saat lidahnya dimasukkan dalam-dalam ke lubang vaginaku. Aku tak mampu menjerit karena mulutku tersumpal batang kemaluannya. Tubuhku bergetar hebat menahan kenikmatan yang menyergapku. Pak Johan dengan ganas menjilat-jilat tonjolan kecil di lubang Vaginaku dengan kedua tangannya membuka lebar-lebar labia mayoraku ke arah berlawanan. Aku tak mampu bertahan lama atas perlakuannya itu. Tubuhku mengejang dan berkelejat seperti cacing kepanasan. Lalu tubuhku tersentak selama beberapa saat dan akhirnya terdiam. Aku mengalami orgasme lagi dengan cepatnya.

Pak Johan masih membiarkan batang kemaluannya menyumpal di mulutku sambil sesekali lidahnya menyapu-nyapu dinding vulvaku. Setelah aku mulai dapat mengatur napasku, Pak Johan menggulingkan tubuhnya ke samping dan menarik tubuhku agar naik ke perutnya. Ia bergeser ke arah dekat dinding dan menumpuk beberapa bantal di belakang punggungnya hingga posisinya kini setengah duduk. Tubuhku ditariknya hingga menduduki perutnya lalu diangkatnya pantatku dan dicucukannya batang kemaluannya ke lubang Vaginaku. Dengan pelan aku menurunkan pantatku hingga batang kemaluan Pak Johan secara perlahan melesak ke dalam jepitan liang Vaginaku. Aku menahan napas menikmati gesekan batang kemaluannya di dinding lubang Vaginaku. Setelah beberapa kocokan yang kulakukan akhirnya amblaslah seluruh batang kemaluan Pak Johan ke dalam lubang Vaginaku. Kini aku duduk di atas perut Pak Johan yang setengah duduk dengan punggung diganjal bantal. Dengan tangan bertumpu dinding tembok aku mulai bergerak menaik-turunkan pantatku secara perlahan. Sementara itu tangan Pak Johan mencengkeram pantatku membantu menggerakkan pantatku naik turun, mulutnya sibuk menetek payudaraku. Sepertinya aku menyukai dengan posisiku di atas. Karena dengan posisi ini aku dapat mengontrol sentuhan-sentuhan pada daerah sensitifku dengan batang kemaluan Pak Johan yang menancap di lubang Vaginaku.

“Akhh… shhh… terushhh.. Pak”

Aku mendesis-desis saat Pak Johan ikut mengimbangi goyanganku sambil kedua tangannya menekan kedua payudaraku hingga kedua putingku masuk ke dalam mulut Pak Johan. Kedua putingku dijilat-jilat dan disedot secara bersamaan hingga membuat nafsuku meningkat secara cepat. Aku semakin liar menggerakkan pantatku di pangkuan Pak Johan. Tubuhku kembali mengejat-ngejat dan seperti terhantam aliran listrik.

“Terusshhh..terusshhh … ouchhh….”

Aku semakin liar mendesis saat kurasakan sesuatu meledak-ledak. Tubuhku terasa terhempas ke tempat kosong lalu akhirnya aku ambruk di dada Pak Johan. Pak Johan lalu bangkit dan berganti menindihku dengan tanpa melepaskan batang kemaluannya dari jepitan lubang Vaginaku. Bantal yang tadi mengganjal punggungnya ditaruhnya untuk mengganjal pantatku hingga gundukan Vaginaku semakin membukit. Aku yang sudah lemas kembali dijadikan bulan-bulanan genjotan batang kemaluannya. Bibirnya tak henti-hentinya melumat bibirku dan pantatnya dengan mantap memompa batang kemaluannya menusuk-nusuk lubang Vaginaku. Kedua tangan Pak Johan mengganjal bongkahan pantatku hingga tusukannya kurasakan sangat dalam menumbuk perutku.

“Ughh..ughhh… putarrrhhh… Buu…putarrrhhh… ugghhh…”kudengar Pak Johan mendengus memerintahku memutar pantatku.

Aku mematuhi perintahnya memutar pantatku dengan sisa-sisa tenaga yang masih ada.

“Terushhh.. terushhh ter…oughhhh!!”

Akhirnya dengan diiringi dengusan panjang tubuh Pak Johan berkelojotan. Tubuhnya tersentak-sentak dan hunjaman batang kemaluannya serasa menghantam sangat dalam karena didorong sekuat tenaga olehnya. Batang kemaluannya berdenyut-denyut dalam jepitan liang Vaginaku.

Crottt…crott..crott…

Batang kemaluannya menyemburkan cairan kenikmatan ke dalam liang Vaginaku. Aku merasa ada desiran hangat menyembur beberapa kali dalam lubang Vaginaku. Nikmat sekali rasanya. Tubuh Pak Johan masih berkelojotan untuk beberapa saat lalu akhirnya terdiam.

“Oughh… Ibu.. hebattthhhh…” bisiknya di telingaku dengan napas yang masih ngos-ngosan.

Tubuh kekarnya ambruk menindih tubuh telanjangku. Batang kemaluannya dibiarkannya tertancap erat dalam jepitan liang Vaginaku. Kami berdua sama-sama tertidur sambil menikmati sisa-sisa kenikmatan yang baru saja kami raih. Saat aku terbangun aku melihat jam sudah menunjukan pukul setengah lima Pagi. Aku terkejut dan langsung mengambil pakaianku, saat mau kupakai celana dalamku ternyata sudah basah oleh lendir yang masih menempel. Rupanya tadi malam Pak Johan menyeka lubang vaginaku dengan celana dalamku! Sialan juga terpaksa aku tidak memakai celana dalam. Dengan memakai celana dan baju tidurku aku keluar dari kamar dan menuju kamar mandi.

Setelah sampai di kamar mandi aku mencebok dan membersihkan lubang Vaginaku dari sisa-sisa lendir sehabis persetubuhanku. Aku baru saja mau berdiri dan menaikkan celanaku namun tiba-tiba Pak Johan yang hanya dililit handuk ikut masuk ke kamar mandi. Belum selesai membanahi celanaku lagi-lagi Pak Johan menyetubuhiku di kamar mandi. Diturunkannya lagi celanaku hingga sebatas lutut lalu didekapnya aku dari belakang. Bibirnya dengan ganas dan rakus menjilat dan mencumbu daerah belakang telingaku hingga gairahku mulai terbangkit lagi. Melihat aku sudah dalam genggamannya, dilepasnya lilitan handuknya hingga ia telanjang bulat. Batang kemaluannya yang sudah setengah keras menempel ketat di belahan pantatku. Aku sengaja menekan pantatku mundur hingga menggencet batang kemaluannya semakin terbenam di antara kedua belah buah pantatku. kugeser-geser pantatku dengan lembut hingga lama-kelamaan batang itu mulai mengeras lagi. Setelah keras, dicucukkannya batang kemaluannya ke celah-celah sempit di gundukan bukit Vaginaku lalu dikosek-kosekkannya ujungnya ke alur sempit itu yang sudah mulai basah. Sekali lagi kami bersetubuh dengan hanya menurunkan celana sebatas lutut dan Pak Johan menggenjotku lagi dengan posisi berdiri. Aku harus bertumpu pada dinding kamar mandi sambil setengah nungging sementara Pak Johan menggenjot dari belakang. Aku menuntaskan persetubuhanku dengan Pak Johan di kamar mandi sampai jam enam pagi. Untunganya mbok minah belum datang kerumahku, karena biasanya mbok minah sudah datang pada pukul enam pagi, Lalu aku mandi berdua dengan Pak Johan, dan hampir saja aku terangsang saat Pak Johan menyabuni tubuhku. namun aku takut mbok minah tiba-tiba datang, jadu aku mengingatkan Pak Johan dan mempercepat mandinya. lalu aku pergi ke kamarku dan bersiap siap berangkat menjemput anak-anakku di rumah neneknya.

BERSAMBUNG
 
Luar biasa Suhu.... Teruskan... Tolong perbincangan erotis lebih diperpanjang... wanita dibikin lebih binal... Terimakasih Suhu
 
sudah pernah baca....tapi nikmat juga....... :semangat:
 
Ane agak lupa ceritanya, ada bagian lagi exe pas ada hanung gak ya?
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd