Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Menurut pembaca siapa tokoh yang bakal MATI di episode akhir cerita 'Astaga Bapak' ?

  • Suhardi

    Votes: 92 16,4%
  • Dahlia

    Votes: 24 4,3%
  • Yuda

    Votes: 27 4,8%
  • Bayu

    Votes: 23 4,1%
  • Mang Ujang

    Votes: 394 70,4%

  • Total voters
    560
Status
Please reply by conversation.
Bimabet
Rahajeng Semeton Tiang ( Halo Saudaraku )
Bagus banget ceritanya

Salam Laklak Puun, saking ( dari ) Bali
 
Sakti bener mang ujang, cuma belum dijelasin apa ya siapa sosok dibalik mang ujang, ada hubungan sama arso juga? Mohon pencerahan
 
"Burggh..."
"Berrrrghhh...."
"Buuurgghhh....."

"Haah hah hah.....", wajah suhardi berdarah-darah.

"Suhardi, suhardiii...."
"Mau jadi jagoan kesiangan kamu, heh?!!"
"Atau jangan-jangan kamu suka juga sama nia?!!", di sebuah ruangan tertutup dan tersembunyi, suhardi babak belur dipukuli oleh dua orang berbadan besar suruhan pak arso. Lelaki yang menghilang di terminal itu tak berdaya untuk melawan. Meskipun bisa berdiri, kedua tangannya terikat kuat kebelakang, oleh tali yang bersimpul pada sebuah pipa besi. Dihadapannya, pak arso tertawa girang karena berhasil menyekap suhardi, bisa pula menamparnya sesuka hati. Sebab, suhardi telah membuatnta geram karena ia adalah biang dari bebasnya nia. Tak hanya pak arso yang menjadi saksi beserta anak buahnya atas bengapnya wajah suhardi, melainkan ada juga seseorang yang terikat tak jauh darinya.

"Lihat suhardi, sebentar lagi istrimu dahlia, bakal jadi milikku..."
"Hahaaha...."
"Kamu boleh lihat nanti, bagaimana ia kewalahan melayaniku seperti dulu...."

"Cihhh....!!"
"Puas kamu arso?!! Puas?!! Silahkan kamu peristri saja dahlia, kalau itu yang kamu mau..."
"Ternyata bekasku kamu mau juga..."
"Hmmm...."

"Kurang ajar kamu!!!"
"Burrghhhhh", pak arso memberikan sebuah pukulan keras di perut suhardi, sehingga suhardi mengaduh kesakitan. "Aarggggh..."

"Kamu tahu???! Aku akan tahan kamu di sini sampai kamu lihat dahlia mengandung anakku..."
"Hehe...", diejek pak arso, suhardi tak mau lagi menyahut balik. Ia tak mau dirinya sampai tak sadarkan diri karena luka demi luka di sekujur wajah dan tubuhnya.

"Bayuuu!!! Kamu lihat orang ini!!! Dia mau jadi jagoan, sok ngelindungin mama kamuuu!!!"
"Haha...."
"Dasar kaliaan inii..."
"Dua orang bodoh tidak berguna...!", setelah puas menghajar suhardi, pak arso meninggalkan sebuah ruangan bak gudang kantor. Suhardi dibiarkannya terikat bersama bayu, putra nia. Keduanya kini tak berdaya sama sekali. Terlebih, mereka dijaga oleh dua orang suruhan pak arso. Semakin sulit untuk mereka berdua berpikir untuk meloloskan diri. Yang ada, bayu menaruh empati pada suhardi yang ia dengar telah menyelamatkan sang mama. Belum lagi, bayu melihat langsung suhardi dipukuli pak arso, termasuk oleh kedua anak buahnya. Bayu penasaran ingin mengenali lelaki itu. Namun, mengamati perlahan, bayu belum berani bicara sepatah kata pun. Ia ragu sekaligus kasihan. Lagipula ia merasa tak berguna karena tak bisa menolong.

Sedangkan suhardi, sadar sedang dipandangi oleh bayu yang juga terikat di dekatnya. Akan tetapi, suhardi enggan bicara tanpa sebab walaupun sudah menolong ibu dari bayu, nia. Ia seakan masih menanggung rasa sakit yang diderita, meskipun tidak mempedulikan apa yang sudah diperbuat semata-mata demi wanita yang ia sangat ingin nikahi. Maka, Suhardi hanya sesekali menatap bayu, calon putranya. Tak lama, terbata-bata ia menanyakan sesuatu. "Kamu anaknya haris ya??"

"Eh?? Om kok kenal papaku??", bayu terkejut. Orang yang ia tak kenal sama sekali dan ia dengar telah menyelamatkan sang mama ternyata mengenali almarhum papanya. Semakin penasaran bayu ingin mengetahui jati diri seseorang di dekatnya.

"Papa kamu itu orang baik. Cuma pak arso memang begitu...", suhardi yang bicara tak menatap bayu tersenyum, seolah-olah tak menyangka. Ia justru jadi teringat yuda, putra kandungnya sendiri yang ia yakini seumuran dengan bayu.

"Begitu kenapa om??", tanya bayu yang tak ada lecet sedikitpun di sekujur tubuhnya.

"Yaa begitu..., dia jahat sama papa kamu..."
"Sama apa yang dia lakuin ke saya...", suhardi termenung, mengingat masa lalunya.

"???"
"Om, om kok bisa kenal papa? Om temannya papa ya?", bayu heran mengapa orang ini seakan begitu mengenali masa lalu sang papa.

"...."
"Menurut kamu?"
"Tidak penting juga kamu mengetahui siapa saya..."
"Yang terpenting kamu sudah membanggakan papa kamu.."
"Ngomong-ngomong kamu kenapa bisa sampai di sini?", suhardi menengok ke arah bayu.

"Panjang ceritanya om..."
"Yang jelas, aku begini sama kayak om coba melindungi mama...", jawab bayu jujur.

"Hmmm....".

Karena tak ada yang bisa dilakukan, mereka berdua saling berbagi cerita satu sama lain. Mulanya, suhardi mengatakan kalau ia bisa sampai di sini karena telah berhasil menyelamatkan mamanya bayu yang disekap di villa pak arso. Ia bisa tertangkap ketika mengantarkan mamanya bayu ke Jakarta. Di lain hal, suhardi mengutarakan bahwa ia tidak begitu mengenali papanya bayu. Yang jelas, papanya bayu menggantikan posisinya sebagai anak buah pak arso dulu. Selain itu, suhardi juga menambahkan lewat ceritanya, sehingga bayu terkejut, bahwa pak arso yang jahat itu dahulu menjebak almarhum papanya supaya menyukai istri pak arso, semata-mata demi mendapatkan mamanya, nia. Selanjutnya, suhardi tak ragu untuk bercerita tentang masa lalunya di hadapan bayu seakan bercerita pada anak sendiri. Ia menambahkan bahwa dirinya dulu benar-benar bodoh telah melakukan hal itu, menggadai istri. Dirinya merasa dijebak oleh pak arso hingga berakibat ia ditinggal oleh anak dan istri.

Mendengar cerita lengkap dari suhardi, bayu mengiyakan apa yang terjadi di masa lalu, mirip kisah yang ia lalui bersama sang mama. Ia jadi terbawa ke ingatan yang telah lewat bahwa sang mama pernah ditiduri oleh beberapa lelaki, termasuk pak arso, gara-gara sang papa terpergok berselingkuh. Sayangnya, bayu tak berani mengutarakan hal itu. Malahan, ia hanya jujur kepada suhardi bahwa dirinya bisa berada di sini, disekap bersama suhardi, karena kebodohannya mengikuti alur permainan pak arso yang licik. Tanpa basa-basi, bayu yang beranggapan suhardi adalah teman baik sang papa, berkata jujur kalau ia telah dibodohi pak arso dengan menggadaikan seluruh ladang jagung kepunyaan sang kakek di kampung jadi milik lelaki itu. Hal tersebut bayu lakukan karena pak arso berjanji padanya bahwa pak arso tidak akan coba-coba dan berani meniduri sang mama lagi, asalkan bayu menyerahkan seluruh ladang jagung milik kakeknya di Garut. Demi kebaikan sang mama, bayu terpaksa menurut, meskipun sekarang keadaan mulai berbalik, pak arso mulai tidak menepati janji.

"Hmmm...pantes...", ucap suhardi pelan setelah menyimak cerita bayu. Benar saja suhardi tak percaya dan ragu sewaktu pak arso menunjukkan ladang jagung yang diklaim kepunyaannya ketika mereka berdua berkunjung ke Garut.

"Pantes kenapa om?", tanya bayu yang tak sengaja mendengarkan. Akan tetapi, suhardi tak mau menjawab. "Gak apa-apa.."

Lalu, karena suhardi bayu ketahui telah menyelamatkan sang mama, ia langsung mengucap terima kasih. Apalagi karena hal itu, suhardi jadi bersama bayu dalam kondisi tak berdaya.
"Ooh iya om... terima kasih ya udah nyelametin mamaku...".

"Iya sama-sama bayu..."

"Om, gimana supaya kita bisa keluar dari tempat ini??", tanya bayu berharap suhardi menemukan solusi. Akan tetapi, Suhardi yang diharapkan hanya terdiam. Ia juga kebingungan karena memang kondisinya tak mampu bergerak. Alhasil, mereka berdua hanya bisa berharap ada keajaiban datang. Atau, tidak sama sekali sampai pak arso menunjukkan kemenangannya di depan suhardi dan bayu.
 
"Burggh..."
"Berrrrghhh...."
"Buuurgghhh....."

"Haah hah hah.....", wajah suhardi berdarah-darah.

"Suhardi, suhardiii...."
"Mau jadi jagoan kesiangan kamu, heh?!!"
"Atau jangan-jangan kamu suka juga sama nia?!!", di sebuah ruangan tertutup dan tersembunyi, suhardi babak belur dipukuli oleh dua orang berbadan besar suruhan pak arso. Lelaki yang menghilang di terminal itu tak berdaya untuk melawan. Meskipun bisa berdiri, kedua tangannya terikat kuat kebelakang, oleh tali yang bersimpul pada sebuah pipa besi. Dihadapannya, pak arso tertawa girang karena berhasil menyekap suhardi, bisa pula menamparnya sesuka hati. Sebab, suhardi telah membuatnta geram karena ia adalah biang dari bebasnya nia. Tak hanya pak arso yang menjadi saksi beserta anak buahnya atas bengapnya wajah suhardi, melainkan ada juga seseorang yang terikat tak jauh darinya.

"Lihat suhardi, sebentar lagi istrimu dahlia, bakal jadi milikku..."
"Hahaaha...."
"Kamu boleh lihat nanti, bagaimana ia kewalahan melayaniku seperti dulu...."

"Cihhh....!!"
"Puas kamu arso?!! Puas?!! Silahkan kamu peristri saja dahlia, kalau itu yang kamu mau..."
"Ternyata bekasku kamu mau juga..."
"Hmmm...."

"Kurang ajar kamu!!!"
"Burrghhhhh", pak arso memberikan sebuah pukulan keras di perut suhardi, sehingga suhardi mengaduh kesakitan. "Aarggggh..."

"Kamu tahu???! Aku akan tahan kamu di sini sampai kamu lihat dahlia mengandung anakku..."
"Hehe...", diejek pak arso, suhardi tak mau lagi menyahut balik. Ia tak mau dirinya sampai tak sadarkan diri karena luka demi luka di sekujur wajah dan tubuhnya.

"Bayuuu!!! Kamu lihat orang ini!!! Dia mau jadi jagoan, sok ngelindungin mama kamuuu!!!"
"Haha...."
"Dasar kaliaan inii..."
"Dua orang bodoh tidak berguna...!", setelah puas menghajar suhardi, pak arso meninggalkan sebuah ruangan bak gudang kantor. Suhardi dibiarkannya terikat bersama bayu, putra nia. Keduanya kini tak berdaya sama sekali. Terlebih, mereka dijaga oleh dua orang suruhan pak arso. Semakin sulit untuk mereka berdua berpikir untuk meloloskan diri. Yang ada, bayu menaruh empati pada suhardi yang ia dengar telah menyelamatkan sang mama. Belum lagi, bayu melihat langsung suhardi dipukuli pak arso, termasuk oleh kedua anak buahnya. Bayu penasaran ingin mengenali lelaki itu. Namun, mengamati perlahan, bayu belum berani bicara sepatah kata pun. Ia ragu sekaligus kasihan. Lagipula ia merasa tak berguna karena tak bisa menolong.

Sedangkan suhardi, sadar sedang dipandangi oleh bayu yang juga terikat di dekatnya. Akan tetapi, suhardi enggan bicara tanpa sebab walaupun sudah menolong ibu dari bayu, nia. Ia seakan masih menanggung rasa sakit yang diderita, meskipun tidak mempedulikan apa yang sudah diperbuat semata-mata demi wanita yang ia sangat ingin nikahi. Maka, Suhardi hanya sesekali menatap bayu, calon putranya. Tak lama, terbata-bata ia menanyakan sesuatu. "Kamu anaknya haris ya??"

"Eh?? Om kok kenal papaku??", bayu terkejut. Orang yang ia tak kenal sama sekali dan ia dengar telah menyelamatkan sang mama ternyata mengenali almarhum papanya. Semakin penasaran bayu ingin mengetahui jati diri seseorang di dekatnya.

"Papa kamu itu orang baik. Cuma pak arso memang begitu...", suhardi yang bicara tak menatap bayu tersenyum, seolah-olah tak menyangka. Ia justru jadi teringat yuda, putra kandungnya sendiri yang ia yakini seumuran dengan bayu.

"Begitu kenapa om??", tanya bayu yang tak ada lecet sedikitpun di sekujur tubuhnya.

"Yaa begitu..., dia jahat sama papa kamu..."
"Sama apa yang dia lakuin ke saya...", suhardi termenung, mengingat masa lalunya.

"???"
"Om, om kok bisa kenal papa? Om temannya papa ya?", bayu heran mengapa orang ini seakan begitu mengenali masa lalu sang papa.

"...."
"Menurut kamu?"
"Tidak penting juga kamu mengetahui siapa saya..."
"Yang terpenting kamu sudah membanggakan papa kamu.."
"Ngomong-ngomong kamu kenapa bisa sampai di sini?", suhardi menengok ke arah bayu.

"Panjang ceritanya om..."
"Yang jelas, aku begini sama kayak om coba melindungi mama...", jawab bayu jujur.

"Hmmm....".

Karena tak ada yang bisa dilakukan, mereka berdua saling berbagi cerita satu sama lain. Mulanya, suhardi mengatakan kalau ia bisa sampai di sini karena telah berhasil menyelamatkan mamanya bayu yang disekap di villa pak arso. Ia bisa tertangkap ketika mengantarkan mamanya bayu ke Jakarta. Di lain hal, suhardi mengutarakan bahwa ia tidak begitu mengenali papanya bayu. Yang jelas, papanya bayu menggantikan posisinya sebagai anak buah pak arso dulu. Selain itu, suhardi juga menambahkan lewat ceritanya, sehingga bayu terkejut, bahwa pak arso yang jahat itu dahulu menjebak almarhum papanya supaya menyukai istri pak arso, semata-mata demi mendapatkan mamanya, nia. Selanjutnya, suhardi tak ragu untuk bercerita tentang masa lalunya di hadapan bayu seakan bercerita pada anak sendiri. Ia menambahkan bahwa dirinya dulu benar-benar bodoh telah melakukan hal itu, menggadai istri. Dirinya merasa dijebak oleh pak arso hingga berakibat ia ditinggal oleh anak dan istri.

Mendengar cerita lengkap dari suhardi, bayu mengiyakan apa yang terjadi di masa lalu, mirip kisah yang ia lalui bersama sang mama. Ia jadi terbawa ke ingatan yang telah lewat bahwa sang mama pernah ditiduri oleh beberapa lelaki, termasuk pak arso, gara-gara sang papa terpergok berselingkuh. Sayangnya, bayu tak berani mengutarakan hal itu. Malahan, ia hanya jujur kepada suhardi bahwa dirinya bisa berada di sini, disekap bersama suhardi, karena kebodohannya mengikuti alur permainan pak arso yang licik. Tanpa basa-basi, bayu yang beranggapan suhardi adalah teman baik sang papa, berkata jujur kalau ia telah dibodohi pak arso dengan menggadaikan seluruh ladang jagung kepunyaan sang kakek di kampung jadi milik lelaki itu. Hal tersebut bayu lakukan karena pak arso berjanji padanya bahwa pak arso tidak akan coba-coba dan berani meniduri sang mama lagi, asalkan bayu menyerahkan seluruh ladang jagung milik kakeknya di Garut. Demi kebaikan sang mama, bayu terpaksa menurut, meskipun sekarang keadaan mulai berbalik, pak arso mulai tidak menepati janji.

"Hmmm...pantes...", ucap suhardi pelan setelah menyimak cerita bayu. Benar saja suhardi tak percaya dan ragu sewaktu pak arso menunjukkan ladang jagung yang diklaim kepunyaannya ketika mereka berdua berkunjung ke Garut.

"Pantes kenapa om?", tanya bayu yang tak sengaja mendengarkan. Akan tetapi, suhardi tak mau menjawab. "Gak apa-apa.."

Lalu, karena suhardi bayu ketahui telah menyelamatkan sang mama, ia langsung mengucap terima kasih. Apalagi karena hal itu, suhardi jadi bersama bayu dalam kondisi tak berdaya.
"Ooh iya om... terima kasih ya udah nyelametin mamaku...".

"Iya sama-sama bayu..."

"Om, gimana supaya kita bisa keluar dari tempat ini??", tanya bayu berharap suhardi menemukan solusi. Akan tetapi, Suhardi yang diharapkan hanya terdiam. Ia juga kebingungan karena memang kondisinya tak mampu bergerak. Alhasil, mereka berdua hanya bisa berharap ada keajaiban datang. Atau, tidak sama sekali sampai pak arso menunjukkan kemenangannya di depan suhardi dan bayu.
Yihaa pertamax, makasih suhu
 
Eh aduh makin penasaran aja nih kalo updatenya nyicil-nyicil kayak gini :D:Peace: untung belum konak walau gak ada adegan exe ya :pandaketawa:
 
Status
Please reply by conversation.

Similar threads

Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd