AKU RELA JADI WANITA SIMPANAN
(lanjutan)
==============
.
"ting..." suara dari pintu lift di ujung lorong dibelakang menyadarkan kerterpakuan kami, dan si bapa cleaning service itu pun menggerakan tangannya memberi isyarat untukku segera pergi, seolah tahu aku hendak kemana.
Kuanggukan kepala sebagai ucapan trimakasih ku ketika tepat melintas disamping nya, dan aku setengah berlari menuju ruang Pak Robby sebelum pintu lift itu terbuka..
.
"lama sekali.. Mulai belajar membangkang ya..." suara pak Robby begitu ku masuk ruangannya..
Tak kuhiraukan kata-katanya karena saat itu aku melihat ia sedang duduk dikursinya dengan celana melorot dan kontol yg sudah tegak berdiri..
Aku segera bersimpuh dikakinya, kupegang kontol nya dan kukocok-kocok, sambil tanganku yang satunya meremas buah pelirnya...
"arrghh.. Akh.." suara erangannya menikmati blowjobku.
.
Kujilati ujung kontol yang mulai basah diujungnya, menyusuri batang ber-urat itu dengan lidahku, mengulum kedua bola kembar nya..
"akhhh.." aku sedikit terperanjat ketika kurasakan ujung sepatunya menyentuh memekku, namun pak Robby menekan kepalaku agar tetap mengulum kontolnya.
Tangan nya memegang kepalaku menggerakan mulutku dikontol nya. Sementara kakinya yang masih bersepatu itu. Terus menggesek selangkanganku, mulutku selalu nyaris tersedak setiap kali batang itu menyentuh rongga dalam tenggorokanku, memekku sedikit terasa perih setiap kali tergesek ujung sepatunya, tapi aku juga terangsang, memekku terasa begitu basah, dan aku jadi semakin liar melahap batangnya...
.
Pak Robby menarikku bangkit, dan menyuruhku naik kepangkuannya, kupegang kontol yang sudah basah berlumur ludahku itu dan kuarahkan tepat dicelah lubang memekku, dan "jleeebss...." tanpa hambatan batang itu menembus memek ku yang sudah basah itu, aku mulai bergerak naik turun, dan pak Robby juga menggerakan tangannya untuk meremas kedua buah dadaku yang tergantung tepat didepan nya.
.
"ahh...ah..ah..ah.." aku terus bergerak naik turun birahi telah membuatku lupa akan dimana aku sekarang, aku sedang mengejar hasrat untuk sebuah kepuasan, aku bahkan membenamkan kepala pak Robby didadaku, dan disambutnya dengan lumatan rakus dikedua putingku bergantian..
Ketika rangsangan birahi akan membawaku kepuncak kenikmatan, pak Robby juga rupa nya merasakan hal yg sama, diangkatnya tubuhku dari pangkuan nya. Dan ditelungkupkan nya tubuhku diatas meja, lalu kembali batangnya dimasukan di memekku..
"ah..ah.. Akh.. Rasakan kontol ku... ".. Kata-kata nya disela gerakan nya yg semakin cepat..
"iya.. Paaa.. Ahggh. Teruus....ah..ah.." aku menyahut diserati desah penuh nafsu.. Dan bebarengan dengan itu kurasakan puncak orgasme menerpaku, lemas, lelah, dan nikmat.. Tak berapa lama pak Robby jg menyemprotkan cairan hangat nya dilubang ku.. Aku terkulai lemas di atas meja, sementara pak Robby duduk dikursinya sambil tersenyum penuh kepuasaan..
.
.
Aku sadar tak bisa selamanya hidup sebagai simpanan pak Robby, aku harus bisa keluar dari semua ini..
.
"permisi bu.." suara seorang pria membuyarkan lamunanku..
"ah iya..." aku menjawab sambil melihat ke arah sumber suara itu, ternyata cleaning service yang pernah memergoki bugil dilorong..
"saya mau ambil sampah bu.." katanya..
"ya silahkan.." ijinku.
.
"sudah bu permisi.." pamit pria setengah baya..
.
"tunggu sebentar pak, .." Kataku menahan kepergiannya.. "duduk dulu.." sambil kutunjuk kursi didepanku, dan tanpa banyak bicara dia duduk.
.
"ehm.. Soal kejadian waktu itu.. Saya mohon bapak untuk merahasiakan nya.." kataku langsung.
.
"iya bu saya mengerti.. Saya sudah 10tahun kerja disini, saya tau gmana kelakuan pak Robby.." jawabnya.
.
Aku sedikit penasaran dari jawaban nya ini, dan akhir nya pria bernama pak Kirman ini aku tahu kalau aku bukan pegawai perempuan pertama yang jadi budak seks nya. Jika ada pegawai yg disuka maka ia akan memberikan jabatan yang bagus, dan memindahkan ruang kantornya 1 lantai dengan ruangannya. Akhir nya ini juga menjawab kebingunganku selama ini kenapa dilantai ini hanya ada ruanganku dan ruangan pak Robby.
.
.
Pagi ini aku sedikit terlambat datang karena terjebak macet.
"bu Astri ada tamu diruangan ibu.." kata Inne, receptionist dihotel ini..
"siapa..? Tanyaku
.
"pak Nugraha bu.." jawab Inne
.
"apa.. Pemilik hotel ini.." tanyaku memastikan dan dijawab dengan anggukan dari Inne.
Aku segera bergegas menuju ruanganku, sejak aku bekerja disini aku belum pernah bertemu dengan orang ini, tapi aku tahu namanya, karena memang ia pemilik dari hotel ini.
Sampai diruangan ku pintu ruanganku terbuka, disana tampak seorang pria tua dengan rambut sudah putih namun terlihat perlente. Duduk dikursiku, sementara di depannya ada seorang pemuda dan pak Kirman mereka tampak akrab berbicara, dan terhenti ketika menyadari kehadiranku..
"permisi.." sapaku
.
"nah ini ibu Astri nya pak.." pak kirman mengenalkan aku.
.
"ah ini toh orang nya.." pak Nugraha berkata dengan logat jawa nya.