Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

NEXT: Versus Danang (Part II - Epilogue) atau Chapter 11?


  • Total voters
    164
  • Poll closed .
Keren nih ceritanya seneng banget nih ngikutin cerita yg model gini mengalir g maen grusak grusuk semangat suhu buat lanjutin masih ditunggu bagas sam lilanya jgn sampai kena danang lila nya hu happy ending
thank youuu suhuu..siap2 nihh suhu2 mungkin akan naik dalam waktu dekat ;)
 
CHAPTER 10
VERSUS DANANG (Part II)




Keran shower diputar, diatur tingkat kehangatannya agar pas, air shower pun terkucur tidak terlalu deras, gw melihat Sheila menjadi basah sedikit demi sedikit terkena pancuran air shower tersebut, sekarang pun rambut Sheila menjadi basah, dia pun menyibak rambutnya kebelakang, memancarkan mukanya yg terkena kucuran air hangat tersebut, “Kamu bengong aja?” tanya Sheila menggoda, bunyi notifikasi handphone gw yg berbunyi sebanyak 3 kali tadi pun hilang, gw langsung bergabung mendekati Sheila, memulai basah2an kita bersama2. Sebagai pembuka kita pun berciuman, sembari badan gw mulai basah, kita berciuman panas, saling melawan berpagutan bibir sesekali beradu lidah kita bertukar liur. “Ummhhh…achh” desahan Sheila yg terdengar ditengah gemericik air shower yg jatuh ke lantai, dimana leher Sheila gw cium, gw pun turun menciumi dadanya sembari memojokkan Sheila ke tembok kamar mandinya “uhhh Gass, beringas banget deh achh..” badannya yg licin membuat dadanya makin menarik untuk gw remas, gw hisap putingnya membuat erangan Sheila semakin kencang. Pertama kalinya gw ‘bermain’ dikamar mandi, gw pun bergerak cepat, setelah terpojok, gw pun turun menuju vaginanya, dengan kaki yg gw buka lebar, gw pun menjilat vaginanya untuk membasahi jalur gw penetrasi nanti, salah satu kaki Sheila pun menopang lagi di punggung gw.

“Ahhh, Gass, basahin Gass, please uhh” pinta Sheila, permintaan yg gw lakukan dengan sangat senang hati, gw menikmati seluruh cairan vagina yg keluar membasahi dinding labianya” jilatan demi jilatan, tangan kiri gw pun bermain meremas dadanya. “Gass, sebentar, aku sabunan dulu..uhhh achh” bisa2nya Sheila mencoba untuk sabunan, dia pun mengangkat kepala gw sehingga berhadapan dengan badannya yg sudah dipenuhi busa sabun, melihat dadanya menjadi mengkilat karena busa tersebut, penis gw menegang. Sheila pun menyabuni gw dengan manja “Sabunan dong ihhh..” dia pun menyabuni mulai dari dada gw, sampai tiba2 dia jongkok, tangannya melingkari pantat gw, berlanjut ke paha, paha dalam, dengkul dan kaki, hanya menyisakan batang gw yg tegang tanpa sabun. “Kalo iniii aku bersihin pake ini ajaa” tiba2 dia pun menghisap batang gw dengan mulutnya, mulutnya masuk baru di ujung kepala penis gw dan dihisap keras olehnya. “Ahh…Sheil ngilu tp kok enak banget..” desah gw menikmati hisapannya, terdangak terpejam mata gw menutupi dari kucuran air hangat dalam shower box Sheila. Dengan hisapan vacuum itu dia pun maju mundur konsisten menghisap penis gw, busa2 kita pun jatuh mengalir terbasuh oleh air shower.

Tidak lama setelah itu, Sheila pun berdiri, mengecup pipi gw, gw pun lgsg membalikkan badan dia, sekarang mukanya menghadap tembok dan selang pancuran showernya, mengerti akan isyarat itu Sheila pun lgsg membungkuk, ahh melihat rambut panjangnya yg menempel dipunggungnya, basah, Sheila pun menyampingkan punggungnya sehingga punggung yg putih mulusnya, lengkap dengan tulang punggung yg terlihat, dengan body yg memiliki lekuk indah itu, putih, disinari dengan lampu putih, menunggu untuk penetrasi. Momen yg sangat indah, pantat Sheila memang tidak terlalu besar, namun buah peachnya tetap kenyal, cukup lah memanaskan birahi gw, gw membuka kedua pipi pantatnya, terbukalah lubang anus dan vaginanya, gw berpikir…ahh tapi sudahlah, tanpa berlama2 gw pun menggesekkan kepala penis gw ke vaginanya, sudah sangat licin “ahhh Gass, becek yahh, kamu nakal” naik dan turun kepala penis gw, membuat dia mengerang lebih kencang, tidak tahan, Sheila pun memundurkan bokongnya, zlebb…penis gw masuk pas ke lubang vaginanya, tangan Sheila pun menggenggam tangan gw erat, menggelinjang keenakan. Maju perlahan, memainkan tempo “ahhh Gasss kocok memek aku pake titit kamu dongg uhhhh…emhh” gw pun mempercepat tempo, sembari memegang pinggulnya gw pun ‘menghajar’ vagina Sheila dari belakang, setiap hentakan terpantul oleh pantatnya yg kecil namun kenyal itu.

“Ahhh Gasss, terusin sayang, yg cepet sayang, aku lg naik nihhh ahhh” desahan Sheila sekaligus instruksi agar gw mempercepat tempo melihat sebentar lagi dia sepertinya akan klimaks. Gw pun mempercepat tempo, kembali tangan gw dua2nya ‘memerah’ dada Sheila yg tergantung, terlalu nafsu gw pun meremasnya dengan cukup kencang, tanpa gw duga “Ahhhh…terusss Bagasss, teruss sayangg, akuu….ahh…mau..uhhh…ahghh…ahhh” Sheila pun berteriak keenakan, mendengar desahannya gw pun gak bisa menahan klimaks gw, beruntungnya, 10-15 detik disaat gw mau mencapai klimaks gw “Ahhh Gassss, ahhh..kuuu….ke..ehh..luarrrr” 4-5 sodokan cepat terakhir gw pun gw cabut, memuncratkan mani gw ke punggungnya. Ahhh keluar yg kedua kali memang tidak senikmat yg pertama, namun sensasi pengalaman pertama gw dikamar mandi membuat level kenikmatannya seolah sama. Sheila pun kembali menghadap gw, kita pun berpelukan dalam kucuran shower, pada akhirnya kita pun mandi bebersih berduaan, kali ini mandi yg benar haha. Setelah kita selesai berhandukan, kita pun kembali duduk disofa, ternyata terdapat 5 text, dari 3 orang, 3 text dari Danang, 1 text lagi dari Dita, 1 text lagi dari seseorang yg sangat familiar.

Text dari Danang berbunyi:

D : woy! Lo masih jalan sama fotomodel?
D : gw mau cerita nihh, telpon dong!
D : soal Lila nehh…

Sedangkan text dari Dita hanya menanyakan gw dimana seperti biasa, dia nanya mau balik bareng gak karena ternyata dia masih diluar, lalu text satu lagi? Nanti akan terungkap dalam cerita dengan sendirinya hehe. “Sibuk dehh mentang2 uda puas aku dianggurin nih” sambil memukul bahu gw dengan manja. Akhirnya gw pun melanjutkan mengobrol dengan Sheila, dia menanyakan gw dekat dengan siapa aja yang notabene gw menjawab bahwa gw gak deket sama siapa2, tapi memang gw bertemen dengan banyak orang. Rasanya beda kalo gw nanya dia deket sama siapa aja, tapi pun akhirnya gw menanyakan hal yang sama, sesuai dugaan gw memang dia gak deket sama siapa2, memang banyak yg PDKT, ditambah banyak yg agresif juga, tapi memang dasarnya Sheila menutup diri. Terus kenapa gw, gw menanyakan dari dalam hati yang pada akhirnya gw pun menanyakan juga karena penasaran haha, jawabannya sangatlah simpel, dia melihat gw itu original (dipikir fried chicken kali yak original), dia menjelaskan bahwa apa yg gw lakuin itu pada awalnya mengejutkan dia sendiri, tebel muka banget dia bilang tapi tetap menunjukkan nyali dan confidence cie elah haha. Setelah mengenal gw singkat, dia melihat gw gak lebay dalam berkomunikasi, selain mengalir gitu aja ya dan dia merasa gw memperlakukan dia biasa aja gak kaya permaisuri gadis sampul apapun itulah.

Obrolan kita pun berlanjut, yang KEMUNGKINAN akan nyambung di chapter2 selanjutnya, gak seru lah kalo langsung dibahas lagi pula masih ada si kambing yang harus gw bahas di chapter ini hahaha, sampai akhirnya gw beberes untuk pulang, saat gw sudah sampai di penghujung pintu, Sheila membalikkan badan gw, memegang pipi gw, mata kita saling berpandang, kita pun berciuman mesra, “Bye Gas, makasih yaa udah mau nemenin aku, senenggg”, gw tersenyum dan akhirnya pulang. Setelah sampai rumah gw pun melihat ada mobil sedan lancer evo 5 warna biru yg membuat muka gw menjadi asem (ngapain si kambing masih nangkring dirumah gw jam segini), lalu didepan sedan anak mobil itu ada BMW 320 silver yg mengubah raut muka gw menjadi sumringah (mobil princess gw). Tapi sedikit berpikir sebelum gw seneng, Lila dan Danang dirumah gw? Anjir kabar buruk nih. Setelah gw masuk ternyata bener dugaan gw, ada si kambing, lila, kakak gw dan Nissa. Mereka terlihat sehabis berbincang2, lebih banyak Dita, Nissa dan Lila sih, kayanya si Kambing ini emang nunggu gw pulang terus lebih menjadi pendengar gak jelas. Setelah gw masuk lantas menyapa kakak gw dan teman2nya, Danang pun menyapa gw “lama banget sih lu, darimana aja?” tanya dia sambil berdiri, “tau, begajulang banget lo jadi anak sekarang nongkrong sampe malem” sahut Dita. Gw melihat Dita yg memang anaknya cuek dan berani, pake kaos sejenis sabrina yg longgar plus celana tennis favoritnya, kali ini warna hijau dengan garis putih disampingnya. Lila dan Nissa juga sudah memakai baju casual dengan Nissa memakai cardigan hitam dengan kaos biru lengkap dengan celana jeans, memang Nissa ini anak sopan banget, beda dengan ‘medussa’ satu ini dengan kaos you can see biru donker dengan bawahan celana pendek diatas dengkul (pusing memang saudara2, pusing) yang notabene memamerkan kaki putihnya yg jenjang.

Lila pun tersenyum melihat gw, duh penasaran kenapa nih? Nissa pun ikut menegur gw dengan manis “ehh Bagas darimana sihh, sini Gas ngobrol” emang kalo cewek baik itu bikin senyum2 sih, sayang bukan tipe gw, tiba2 Lila pun bersuara juga “begajulang darimana sih Gass? Tuh diajak ngobrol Nissa tuh” gila pancingan apa nih gw pikir kan, malah ngoper gw ke Nissa. Gak lama pun gw mengajak Danang ke kamar gw, penasaran pengen ngomong apa sih dia, setelah masuk kamar, Danang pun langsung duduk dikasur gw, dengan punggung yg disandarkan ke tembok, kaki memanjang menggantung diujung kasur. Dengan kedua tangan dikepala, raut wajah sombong yg bersiap untuk mengucap kesombongannya. “gw tauu lo pergi ama cewe itu tadi, gimana2? Perkembangannya gimana? Ngemall lg cuy?” pertanyaan pancingan tapi seolah dia selangkah lebih depan, gw gak sebodoh itu, gw pun mengangkat alis, dan bergumam sedikit “hmm” agar tetap ambigu. “Bolehh bolehh, gerakan lo boleh juga gw akuin, gueee donggg…..tadi jalan sama Lila, sama Nissa juga sehhh, anaknya ternyata ngobrol juga cuy, walopun sepatah2, terus yaa…gw pede lah ngajakin doi kencan yekan, rencananya sih minggu ini dia mau, jarang2 loh dia mau ye ga? Hahaha semoga sih abis itu bisaaa” hah? Jadi itu plannya? Dia mau ngasi tau gw sebuah RENCANA? Gak bisa nahan gw ketawa sih didepan dia “hahaha jadi lo mau ngajakin Lila pergi hari sabtu? Terus kapan kontak fisiknya dong?” tanya gw meledek dia, bukan main ni anak, kocak banget. Danang pun menjelaskan secara singkat rencana dia, dia merasa buka2an sama gw (selain krn kita emang sohib) biar seolah dia itu selangkah lebih depan dari gw. Gw pun gerah, gw bilang sama Danang gw mau mandi dulu, akhirnya gw pun membuka baju gw dan gw lempar aja ke mukanya hahaha, gak lama setelah itu gw membuka pintu kamar, betapa terkejutnya gw ternyata Lila pun sedang membuka pintu kamar gw juga “Woi kaget gw, ngapain Lil?” gw sedikit terkejut sampai badan gw mundur “Emm, sini, dicari Nissa sama Dita, gw sekalian ngambil majalah dari kamar Didit (panggilan manjanya Dita)” emhhh gw pun menjawab okay, Danang pun menyaut “Lil…” akhirnya gw keluar dari kamar sembari menutup pintu meninggalkan Danang yg blm selesai untuk caper sama Lila haha.

Sambil berjalan kearah kamar mandi gw pun bilang ke Lila “bilangin Kak Nissa sama Kak Dita gw mandi dulu, oh ya, lo mau pergi ya sama Danang?” jalan gw pun terhenti didepan pintu kamar mandi berbalik badan ingin melihat reaksi Lila (sama mukanya pastinya haha), Lila pun menghampiri gw, kita berdiri berhadapan, sangat dekat, bertatap mata..”Masih mikir2, terus…tadi ngapain aja?” TUMBEN nanyain gw dalam hati gw berpikir. Namun, gw merasakan intensitas saat ini, “gw nganterin temen gw belanja, terus ke apartnya sebentar” jawab gw, sambil melihat Lila masih dengan default muka judesnya “ohh, udah main ke apartment, terus? Uda jadi playboy emang sekarang?” gila nih cewek, nanyanya begitu tapi kerasa dominannya, tapi khusus utk Lila, gw suka entah kenapa. “Enggak lah, playboy apaan lagi, yaa tadi kita have fun lah, gw juga diajak, lagian kalo bisa pergi pun, gw milih untuk pergi sama lo” itu kalimat yg gak gw plan sama sekali sih, ngalir aja ngikutin momen. Lila pun menatap mata gw fokus “hmm..” gumamnya, tiba2 gw didorong kepintu kamar mandi gw, kedua tangannya mengelus dada gw naik keatas sampe ke pipi gw, diusapnya sedikit pipi gw dengan tangannya yg harum, tiba2 Lila memajukan mukanya sampai sangat dekat jarak kita berdua, gw pun terdiam, dia pun terdiam. Matanya menatap bibir gw serta mata gw, bergantian, naik dan turun. Selama beberapa detik, lalu Lila pun berucap “hmm..smart” lalu tertawa kecil, asli, ni anak kebarat2an banget permainannya. Setelah Lila mundur gw pun akhirnya menggenggam tangannya, menarik kembali badannya ke badan gw, gw pegang pinggulnya, “owww…ckck” ucap Lila, tanpa memperdulikan responnya, gantian gw memutarkan badannya ke pintu kamar mandi, mendekatkan muka gw ke mukanya. Lila pun tersenyum kecil sekali, akhirnya memejamkan matanya, dan mencium bibir gw. Saat itu, jujur mata gw melotot, terkejut, gak menyangka sih dia merespon, tapi yauda semua ilang dengan manisnya rasa bibir Lila berpagutan dengan bibir gw. Emmmhh..suara dari mulut Lila yg keluar, lebih ke menikmati sih mungkin ketimbang desahan. Gw berciuman dengan sangat pelan lembut, lebih ke soft, intimate kiss sih, bibir kita saling merespon hisapan satu sama lain, dengan sedikit lidah yg gw masukin kedalam mulutnya, dia pun merespon dengan lidah yg melawan kedalam mulut gw, lidah kita berpelukan. Tangan Lila merangkul leher gw, tangan gw pun merangkul badannya, tidak terasa kaki Lila satu memanjat ke pinggang gw, gw pun menopang kakinya, kita saling menikmati bibir satu sama lain yg tiba2 terdengar suara ANJENGGGG….

Kita berdua pun melepas bibir kita yg sudah basah, menengok bersama, terlihat ada sosok yg kembali masuk ke kamar gw, ya sudah pasti lah ya si KAMBING! Brengsek emang ganggu momen indah gw aja, walaupun gw sedikit senang dia ngegepin gw sama Lila. Lila pun melihat kearah gw, memberikan senyuman sedikit, dan berjalan menuju kebawah (sedih memang), saat Lila melewati kamar gw, si kambing pun keluar lagi menunjukkan mukanya, “Bangke! Bangkeee!” teriak Danang dalam bisiknya hahaha. Gw pun tersenyum, sedikit lebar, namun masih gw tahan, lalu gw membuka pintu kamar mandi, Danang pun menyetop gw dengan sahutannya “Woiii bangkeee gimane itu, ngapain lo tadiii??”, gw pun berkata “Mbing, gw ngewe hari ini” dengan senyuman kecil gw pun masuk ke kamar mandi.



To Be Continued....

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------​



Pertanyaan untuk suhu2 sekalian, kira2 mau ada epilogue gak untuk Chapter si Kambing nih, karena masih ada sisa cerita yg sedikit tapi menutup bagian ini sih dari pengalaman ane haha, biar semangat ada cameo dari salah satu karakter yg suhu suka hehe. Mungkin bisa dikomentari yaa apakah mau ada epilogue atau lanjut ke chapter selanjutnya. jadi untuk nextnya bisa suhu yg tentukan terima kasih atas kesabaran dan antusiasmenya seperti biasa hehe..




Next: Chapter 10 - Versus Danang (Part II - epilogue) / Chapter 11 - Prom Night

[Silahkan ditentukan suhuuuu]
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd