Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Bakul jamu gendong

BAG 7



Semenjak kemarin bersetubuh dengan bu surti kini udin harus bisa menahan diri karena bu surti sudah melarang udin melakukan nya lagi, karena bu surti harus mempersiapkan diri menyambut anaknya pulang nanti,, sehari sebelum anaknya pulang bu surti sengaja tidak jualan jamu dahulu dan membereskan rumah dan semua kamar termasuk kamar anaknya yang sudah lama kosong dan ingin di tempati nanti saat dia kembali pulang



Begitu juga kamar bu surti sendiri yang seprainya agak kotor karena terkena cipratan peju udin yang sudah mengering dan meninggalkan noda coklat, memang selama melakukan itu terkadang udin juga suka mengeluarkan pejunya nya diluar, saat gak tahan waktu kontolnya di emut bu surti atau saat kontolnya dijepit di belahan tetek besar bu surti yang membuat muncratan itu mengenai seprai dan bantal,, setelah mencuci dan menjemurnya bu surti lalu mengganti dengan seprai baru yang ada di lemarinya begitu juga untuk kamar sang anak bu surti juga memakaikan sprei baru untuknya nanti istirahat



setelah beres rumah selesai bu surti lalu ke pasar untuk belanja makan kesukaan sang anak, yang niatnya akan di sajikan besok saat si anak pulang lalu setelah selesai bu surti lalu istirahat karena mendengar kabar bahwa besok tepatnya senin pagi anaknya akan tiba di rumah,, dan betul saja jam 7 pagi saat bu surti baru menanak nasi pulanglah sang anak yang bernama Heru, alangkah rindu dan bahagianya hati bu surti melihat anaknya yang sekarang terlihat sangat gagah dan berkulit bersih,, begitu juga heru yang langsung mencium tangan bu surti tanda hormat kepada ibu kandung nya



Banyak warga desa sekitar rumah bu surti yang menyaksikan momen haru sekaligus bahagia tersebut, tak ketinggalan juga udin yang hanya menatap kosong kearah mereka, entah apa yang di pikirkan udin sulit untuk dinilai,, Bu surti sangat bahagia karena telah bertemu kembali dengan anaknya, begitu pun heru yang senang bertemu dengan ibunya yang tinggal di desa



Lalu mereka pun masuk kedalam rumah bersama dan menutup pintu, lalu warga desa pun membubarkan diri dan tinggalah udin yang hanya menatap kosong kearah rumah bu surti,, setelah beberapa lama udin pun kembali ke sawah yang sedang dia urus dan kembali bekerja, hari demi hari tanpa bersetubuh dengan bu surti membuat udin seakan tak bersemangat dalam bekerja, karena sering sekali udin kena marah pemilik sawah karena tak sesuai dengan yang di suruhnya,, semenjak heru pulang kini sudah 4 hari bu surti tak lagi berjualan jamu dan hanya di rumah menemani heru dirumah



Namun dihari ke 5 tepatnya pada hari jumat udin mulai senang karena pagi hari saat mengerjakan sawah udin melihat bu surti kembali yang lewat untuk berjualan jamu, udin pun langsung memanggilnya

"Buu surti, tumben jualan jamu lagi kan ada mas heru"

"Iya din, klo cuma dirumah terus kan bosan gak gerak, badan ibu juga makanya jualan lagi"

"Trus mas heru kapan balik ke luar negeri lagi bu surti"

"Klo heru mungkin masih seminggu lagi din, niatnya besok emg mau terbang tapi tiket pesawat yang kesana adanya minggu depan"

"Yahh bu surti, padahal udin udh kangen sampe klo malem susah tidur, masa nambah seminggu lagi"

"Huuussh jgn sembrono kmu din, ntar ada orang dengar bahaya bisa jadi masalah"

"Eh iya maaf bu surtii"

"Udh kmu lanjutin kerja lagi din, ibu mau jualan"

Bu surti lalu pergi berjalan meninggalkan udin yang hanya terpaku melihat bu surti dari belakang, goyangan pinggul bu surti saat berjalan membuat udin semakin gak kuat dan ingin kembali melakukan nya bersama bu surti, akhirnya udin pun menyusun sebuah rencana untuk kembali meraih kenikmatan dari bu surti



Karena sekarang hari jumat dia pun berniat menunggu bu surti pulang berjualan nanti siang dan akan mengerjainya di gubuk sawah tempatnya beristirahat, saat semua orang desa sedang sholat jumat,, terukir seraut senyuman senang dari wajah udin karena sudah menemukan cara agar dia dapat kembali melampiaskan nafsu mudanya yang beberapa hari ini tak tersalurkan lagi, karena semenjak melakukan dengan bu surti sampai saat ini udin tak pernah lagi coli yang membuat pejunya terkumpul banyak dan mudah menegang



Udin seakan kembali mendapat semangat agar cepat menyelesaikan semua pekerjaan nya di sawah, setelah semua selesai dan rapi udin pun duduk di gubuk sawah mengelap keringatnya dengan sapu tangan sambil bertelanjang dada mengusir gerah dan hanya memakai celana pendek yang sudah lumayan belok terkena cipratan lumpur sawah saat dia sedang mengerjakan nya tadi,, tepat jam 12 siang disaat matahari terik dari kejauhan bu surti terlihat ingin menuju sawah untuk pulang, betapa girangnya udin dan langsung keluar gubuk menuju jalan petak sawah yang ingin bu surti lewati



Saat berjalan di sawah yang sepi karena orang desa sedang sholat jumat, bu surti agak sedikit kaget karena tiba tiba udin muncul dengan bertelanjang dada dan hanya memakai celana pendek

"Ehh bu surtii, sudah abis jamu nya bu"

"Haduuuhh udin ngagetin aja, iya habis semua botol jamunya udh pada kosong"

"Ke gubuk dulu yuk bu surti, minum dulu kan haus"

"Ibu buru buru din, mau nyiapin makanan buat heru dirumah"

"Paling mas heru juga lagi jumatan bu surti, masih lama kok baru juga adzan"

"Oh iya, tapi kok kmu gak jumatan din"

"Tdi mau jumatan bu, cuma capek bgt baru selesai kerjanya,, ya udh yuk bu surti ke gubuk dulu"

Lalu mereka berdua menuju gubuk sawah tempat udin beristirahat, setelah duduk udin pun langsung menuangkan air putih untuk bu surti minum dan bu surti meminumnya karena memang dia haus sehabis jalan menjajakan jamunya



Setelah minum lalu bu surti pun mengipaskan lehernya yang berkeringat dengan selendang yang dipakai untuk menggendong bakul jamunya, udin yang hanya telanjang dada lalu mendekat dan duduk di sebelah bu surti, kontol udin pun sudah menegang bahkan sejak menunggu bu surti minum tadi, bu surti saat itu memakai kebaya lengan panjang dengan kain jarik dan juga jilbab yang menutup kepalanya

"Bu surtii"

"Jgn anen aneh din nanti ada orang lihat"

"Lagi pada jumatan bu surti, udin gak tahan banget buu hmmmzz"

Udin lalu memeluk bu surti dari samping, sambil tangan nya mulai memegang tetek besar bu surti dari luar kebaya nya, kepala udin menyusup mengendusi leher bu surti yang berkeringat dengan nafas memburu, bu surti hanya diam sambil melihat sekeliling



Udin dengan gak sabaran lalu berdiri dan memelorotkan celana pendeknya, kontol udin yang menengang dan mengangguk angguk karena nafsunya langsung di suapkan ke mulut bu surti

"Ssshhh di emutin bu"

"Cepetan sini cruuuppp crooppp"

"Aahhh aahhh enak buu"

Bu surti lalu membuka mulutnya dan memasukan seluruh batang kontol udin kedalam mulutnya, saat seluruh batang kontol udin di dalam mulutnya lalu bu surti mengemut nya seperti permen yang menempel di lidah, sambil menahan nikmat udin melepas jilbab bu surti dan di taruhnya diatas bakul jamu lalu kembali menikmati kontolnya yang sedang diemut di dalam mulut bu surti, setelah agak lama udin lalu mengeluar masukan kontolnya secara perlahan di dalam mulut bu surti, rongga mulut bu surti yang hangat dan lembut seakan buat udin gak tahan, ditambah sambil mengemut kontol udin mata bu surti melihat keatas kearah wajah udin yang sedang menahan nikmat



Belum 5 menit saja kontolnya diemut, udin sudah merasa ingin muncrat karena sudah beberapa hari ini juga udin tak mengeluarkan pejunya, lalu udin pun mengeluarkan kontolnya di mulut bu surti dengan agak cepat dan setelah dirasa ingin keluar udin pun mengocoknya di depan muka bu surti

"Aaahhh bu surti udin pejuin"

"Mmmhhh din dinn nanti kena muka"

Beberapa detik kemudian peju udin langsung muncrat muncratan ke muka bu surti mengenai bibir, pipi dan jidatnya bahkan menetes menuju kebayanya,, setelah selesai bu surti pun mengambil tisu di dalam bakul jamunya untuk membersihkan mukanya dari peju udin lalu mencubit paha udin

"Bandel ya, muka ibu di pejuin"

"Hehe tapi suka kan bu surti"

"Udh ahh, ibu mau pulang din"

"Yahh bentar bu surtii"

Suara di mesjid masih terdengar ceramah sholat jumat dan masih ada waktu yang lumayan untuk mereka, bu surti yang telah kembali memakai jilbabnya dan ingin bergegas pulang kembali dipegang tangan nya sama udin karena merasa belum puas baru sekali muncrat,



Udin kembali memeluk bu surti agar tak jadi pulang, tangan udin pun mulai kembali meremasi tetek besar bu surti yang masih tertutup kebaya

"Udiiinn ibu mau pulang"

"Bentar, udin masih sangek bu surtii"

"Tadi kan udah muncrat"

"Masih mau lagi buu"

Udin lalu mendorong bu surti agar terlentang di gubuk sawah, Tanpa pikir panjang udin langsung menindih bu surti, kembali jilbab bu surti di buka dan udin mengendusi lehernya

"Duuuhhhh udin"

"Bukain teteknya bu, udin mau nenen"

"Awas kmu bangun dulu"

"Sambil tiduran ya bu surti hehe"

"Iya, biar di sumpelin tetek nih mulut kmu din"

Lalu udin pun bangun sedangkan bu surti kembali duduk dan mulai membuka kancing kebaya nya, melihat bu surti yang sedang membuka kancing kebaya udin pun mulai tiduran di pangkuan bu surti



Udin terus menantikan momen itu sambil melihat gundukan tetek bu surti yang besar, saat sudah terbuka 3 kancing terlihat belahan tetek bu surti yang besar dan dalam, lalu udin mulai membenamkan muka nya kesitu mengendusi bau keringat bu surti di belahan tetek besarnya

"Cepet buu nenen mmhhhh"

"iiiisshhh gak sabaran kmu din"

Bu surti lalu membuka cangkup bh nya sebelah kiri dan tetek bu surti pun terlompat keluar, udin yang sudah gak sabar langsung menjilati tetek bu surti dan mengenyot pentilnya yang coklat kehitaman dengan penuh nafsu,, tangan udin juga tak tinggal diam dan mulai membuka tetek bu surti yang sebelahnya dan memilin pentil bu surti dengan jarinya



bu surti hanya melihat tingkah udin dengan tersenyum geli seolah dirinya sedang menyusui bayi besar yang sedang kehausan, cukup lama udin nenen pada bu surti tanpa melepas kenyotan nya hingga 10 menit, seolah melepas rasa kangen udin pada tetek bu surti yang terus di kenyot tanpa mau dilepas dari mulutnya,, pentil bu surti yang besar dan memanjang seperti memberi kenikmatan tersendiri bagi udin yang sedang mengenyot nya, dari kiri udin pindah mengenyot tetek bu surti yang sebelah kanan meninggalkan tetek itu dengan pentilnya yang sudah basah hingga meneteskan liur udin



Kontol udin perlahan lahan mulai tegang kembali dan berdiri tegak, bu surti yang melihatnya lalu mulai memegang kontol udin dan mengocoknya, membuat nafas udin yang sedang nenen kembali memburu menahan nikmat

"Aaahh enak buu teruuss sluuurrpp"

"Cepet din keluarin lagi pejunya, ibu mau pulang nih"

"Aahhhh sluuurrpp buka kebaya nya bu"

"Udah gini aja, mau ngapain sih din"

"Mau nyiumin ketek bu surtii"

"badan ibu keringetan abis jualan jamu pasti baunya nyengat"

"Oohhh justru itu yg bikin udin tambah sange bu"

"Duuuhh aneh aneh aja kmu din, awas bangun dulu"

Bu surti lalu membuka sisa kancing kebaya nya dan menanggalkan kebaya itu, kini bu surti hanya memakai bh putih dan kain jarik,, tetek besarnya sudah menonjol keluar dengan kedua pentil yang mengacung basah bekas dikenyot udin yang tak berhenti nenen sejak tadi



Lalu bu surti melipat sekenanya kebaya yang dia pakai dan menaruh nya diatas bakul, Udin yang memang gak sabaran langsung saja menciumi bahu bu surti yang lebar dan mengangkat tangan bu surti

"Ya ampun udiin"

"Muuuaahhh mmmhhh sange udin sama ketek bu surtii mmmhhh muuuaahh"

Baru saja lengan bu surti terangkat muka udin langsung nyungsep menciumi ketek bu surti yang berbulu tipis, baunya nya yang asem membuat udin semakin terangsang dan menghirupnya dalam dalam dengan nafas memburu, kontol udin yang berdiri tegak terlihat mengangguk angguk



Bu surti pun memegang kembali kontol udin dan mulai mengocoknya membuat udin kembali menahan nikmat

"Aahhhh bu surtii mmhhhh sluuurrpp"

"Aauuuww geli din, geli ketek ibu di jilatin"

Udin yang tak kuasa menahan rangsangan, kini mulai menjilati ketek bu surti dan mengenyot lembah keteknya yang lebar dengan merem melek,, bu surti agak kegelian saat udin melakukan itu namun dia membalas dengan mempercepat kocokan tangannya di kontol udin agar cepat keluar



Beberapa menit kemudian saat terasa kontolnya ingin muncrat udin langsung melepaskan mukanya dari ketek bu surti dan menyuruh bu surti terlentang

"Baringan bu, udin mau jepit di tetek bu surti muncratnya"

"Ya udh tapi cepat"

Bu surti lalu terlentang dan udin pun langsung mengangkang diatas tubuh bu surti menjepitkan kontolnya di belahan tetek bu surti, seolah paham bu surti lalu mengapitkan kedua tetek besarnya dengan tangan dan membuat kontol udin terjepit disitu,, udin pun langsung mengocok kontolnya yang terbenam di belahan tetek bu surti, karena saking besarnya tetek bu surti membuat kepala kontol udin yang timbul tenggelam hanya terlihat sedikit di atas belahan tetek bu surti

"Aaahhh buu surtii mau muncrat"

"Iya din keluarinn"

Kocokan kontol udin semakin di percepat sambil menatap muka surti dengan nafas udin yang memburu, mengetahui udin ingin keluar bu surti pun memejamkan matanya,, beberapa detik kemudian tubuh udin mengejang kuat saat pejunya muncrat di belahan tetek bu surti, berkali kali muncaratan peju udin yang keluar sehingga mengenai rambut, wajah, leher, dan berakhir di belahan tetek bu surti



Setelah selesai udin pun bangun dan duduk menyender melepas lelah yang nikmat, terlihat peju udin yang menetes di pinggiran tetek bu surti serta wajah dan leher bu surti yang terkena peju udin

"Udiin ya ampun banyak banget pejunya"

"Iya bu surti abis enak"

Bu surti lalu bangun dan mengelap semua peju udin dengan tisu yang dia ambil di bakul jamunya sampai bersih tak tersisa, setelah membuang tisu itu bu surti memasukan kembali teteknya kedalam bh dan memakai kebaya yang di taruh di bakul jamu



Setelah semua rapih bu surti pun langsung pulang setelah bilang pada udin yang sedang senderan di gubuk sawah sehabis melepas nikmat

"ibu pulang ya din"

"Iya bu surti mksih, lain kali main nya dikamar bu surti ya kaya dulu"

"Huuuushh ada heru kok, berani kmu din"

"Siapa takut bu surtii hehe"

"Udah jangan aneh aneh, ibu pulang din"

"Iya bu hati hati"

Udin pun menatapi kepergian bu surti dengan senang setelah berhasil mengerjai bu surti di gubuk sawah, terbayang rasa nikmat yang akan kembali udin rasakan saat menyetubuhi bu surti di rumahnya nanti dan tentunya bercampur rasa khawatir akan ketahuan mas heru anaknya bu surti,, adrenalin udin seolah naik dan tak lama kemudian terukir sebuah senyuman di wajah udin, entah apa yang ada di pikirkan nya hanya udin lah yang tahu
 
Terakhir diubah:
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd