Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Balada o Herojima

sepertinya cerita ini bakal mengharu birukan hatiku...
aaahhhhhh

tetap semangat hu ngelanjutin ceritanya
:semangat:
 
BAGIAN 2 : Mayang The Apartment Girl
( part 1 )

SURABAYA, 12-10-2022
DAY 002 SINCE LEAVING THE MILITARY


Yah aku rasa aku akan tinggal disini untuk waktu yang lama, lagipula bukannya aku tidak punya tempat tujuan untuk pulang, semua yang kukenal sudah hilang tak bersisa, bahkan kupikir keluarga besarku tidak akan ingat denganku.


Aku memalingkan pandanganku ke sekitar, sejak bangun sampai jam 9 sekarang aku masih berada di atas kasur.
Bahkan aku belum mengganti bajuku, hanya seragamku saja yang kulepas.

" Permisi kakak.."

Suara ketukan pintu diiringi suara merdu wanita itu membuatku langsung bangun dari tempat tidur.

" Ada masalah apa ?" tanyaku saat aku melihatnya di depan pintu.

Iya, dia si wanita yang kemarin.
Wajahnya tampak cerah sekali, rambutnya juga masih bau shampoo.

" Saya cuma mau nganterin ini kak " jawabnya dengan senyuman di wajahnya.

Segelas teh, sebungkus rokok, dan kue.

Apa ini ?
Sesajen buat penghuni baru ?

" Untukku ? Kenapa ?" tanyaku lagi tanpa mengambil nampan dari tangannya.

" Ehh... saya selalu ngasih ginian ke penghuni baru, ya semacam sambutan begitu kak..." balasnya dengan suara lembut.

Mata kami berdua saling menatap untuk beberapa lama, sebelum aku mengambil nampan itu.

" Terimakasih, saya rasa..."

Dia tersenyum lagi.

Entah kenapa senyumannya menjadi spesial di mataku.

" Kalau begitu saya mau ke bawah dulu kak " ujarnya seraya beranjak pergi.

" Tunggu dulu !"

Wanita itu langsung berbalik kepadaku.

" Ah iya, ada apa kak ?"

" Saya belum tahu nama kamu, mungkin kamu bisa temenin saya sarapan ?"

Dia terdiam untuk beberapa saat.

" Tidak usah malu malu, saya juga bukan orang jahat "

Tanpa sepatah kata apapun dia mengangguk dan masuk ke dalam kamarku.



20 menit kemudian

" Maaf sudah bikin nunggu ya, saya juga baru bangun tadi " kataku saat keluar dari kamar mandi.

Dia hanya tersenyum dan mengangguk.

Wanita ini, dia terlalu polos tapi unik.

" Saya Arman, Armando " ujarku seraya mengulurkan tangan.

" Mayang "

Tangannya, halus dan lembut sekali.

Aku menggapai tas ku di kasur, dan mengeluarkan beberapa makanan yang belum sempat kuhabiskan atau kubuka.

" Kebetulan saya punya beberapa makanan yang belum saya makan juga, silahkan, ga usah malu malu "

Mayang mengambil sebungkus oreo dan mulai memakannya pelan pelan.

Cara makannya juga, lemah lembut sekali.
Wanita ini seperti dari keturunan darah biru.

" Kamu tinggal di sini sendirian ?" aku mulai membuka pembicaraan.

Dia mengangguk, " Iya, saya juga yang ngurus apartemen ini, sendirian juga"

" Orang tua ?"

" Keduanya sudah lama meninggal "

Aku sedikit terhenyak mendengarnya.

" Maaf " kataku pelan.

" Gak apa apa, lagipula itu sudah lama sekali kok " dia tersenyum lagi.

Senyumannya, terlihat khas sekali.
Entah kenapa aku juga jadi tersenyum melihatnya.
Padahal aku yakin sekali, sejak dari turun dari kapal aku tidak pernah tersenyum sama sekali.

" Jadi apartemen ini punya orang tuamu ?" tanyaku lagi.

" Iya, resmi jadi punya saya saat mereka berdua meninggal "

Kedua tangannya meletakkan bungkus oreo yang dimakannya tadi.

" Berapa umurmu sekarang ?"

" 19 tahun "

Aku terhenyak lagi, hampir saja aku menyemburkan teh yang kuminum.

19 tahun.
Kehilangan kedua orang tuanya.
Mengurus sebuah apartemen sendirian.

Dia hebat sekali.


Dan lagi, untuk ukuran wanita berumur 19 tahun dia terlihat sangat....

Menarik.
Menarik gairah para pria.

Maksudku, rambut pendeknya, pipinya yang sedikit chubby, kedua matanya yang berbinar.
Dan tidak luput dari pandanganku, ukuran kedua payudaranya, yang cukup besar, kemungkinan karena tubuhnya yang agak berisi juga.

" Kak ?"

Panggilannya menyadarkanku dari lamunanku.

" Maaf, saya tadi cuma...."

" Cuma apa ?"

" Cuma, berpikir, kamu hebat sekali, di usiamu yang muda sudah bisa..."

Aku menggerakkan kedua tanganku ke sekeliling.
Dia mengerti maksudku dan tertawa pelan.

" Bukan hal spesial kok kak, saya udah belajar mandiri dari kecil"

Aku tersenyum, " Kamu masih sekolah ?"

" Ah sekolah, saya udah nggak sekolah lagi " jawabnya sembari menggelengkan kepalanya.

Benar, dia tidak akan bisa menyeimbangkan waktu mengurus apartemen dua lantai dan sekolah.
Tapi dia sudah cukup hebat untuk urusan bertahan hidup tanpa kedua orang tua di usia semuda ini.

" Maaf kak, tapi boleh saya turun ke bawah dulu ? Saya ada banyak urusan yang harus di selesaikan " katanya

Kuanggukkan kepalaku.

Dia tersenyum untuk kesekian kalinya.

" Bawalah beberapa cemilan ini, saya juga ga akan bisa habiskan semua "



BERSAMBUNG


 
pablo, bangun tidur berubah jadi arman?
hehe..
bau2 nya kok kyk cerita misteri y
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd