Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Bankers Affair

Bimabet
Part 03
Movie = Make Orgasm Very Intimate and Exciting

Pengantar :
Buat suhu-suhu di mari yg pernah exe di bioskop/velvet/bioskop mini...
Hmmm.... Pasti ngerti rasanya gimana.
Ntar bakal diceritain koq di part selanjutnya. Enjoy...


POV Dini
Film baru jalan 15 menit tapi adegan cipokan dah di mulai.
Juli yang duduk di sebelahku tanpa sadar mulai mengeluarkan desahannya, disela-sela cumbuan Aming, pacarnya, di bibir dan lehernya.

Sialnya tangan Aming berkali-kali sengaja mengelus lenganku.

"Jul... Laki lu tu tangannya celamitan" kataku
Tanpa mau repot menjawab, Juli menarik tangan Aming masuk ke dalam kaosnya.

"Ahh.. Koh, lepasin aja bra nya" desah Juli tanpa memperdulikanku.
Terlihat puting Juli yang mengeras tercetak di kaos ketatnya.

Aku mengalihkan perhatianku dari live show di sebelahku ini, meskipun sebenarnya akupun horny, dan aku merasa cd ku mulai basah.

Menghindari tangan Aming yg celamitan, aku pun menarik tangan Oppa untuk memelukku dan aku pun bersandar di bahunya.

Entah kenapa Oppa bisa buat aku ngerasa nyaman banget.
Aku lihat cincin dengan batu akik hitam kecil di jari tengahnya.
Aku sempat curiga dengan cincin yang katanya pemberian Kakeknya, seorang Kyiai di Jawa Barat.

"Oppa... Dingin..." kataku manja
Oppa melihatku dan mempererat pelukannya.

Entah apa yang menggerakkanku, aku mulai mencium pipinya.

Oppa menoleh, mendekatkan mukanya, dan aku pun menciumnya.

Oppa balas menciumku dengan lembut. Satu kali, dua kali, tangannya menyentuh pipiku dan lidahnya mengait lidahku.

Ketika oppa berhenti menciumku, akupun menatapnya heran. Oppa hanya tersenyum dan kurasa mukaku memerah.

Astaga, bahkan Doni pacarku pun tidak pernah kuijinkan mencium bibirku.

Apa yang aku pikirkan????

...
 
Terakhir diubah:
Part 4
Parking Lot

Mmphhh... Ough.... Sayang...
Terlihat pasangan kekasih sedang bercumbu di dalam Mobil Honda Jazz hitam.

Mobil itu seperti sengaja diparkir jauh dari tangga dan lalu lalang kendaraan lainnya.

Terlihat Dini pasrah menerima ciuman Mail di bibirnya, sesekali tangannya menekan kepala Mail mendekat, dengan posisi kursi yang direbahkan, posisi Mail jadi setengah menindihnya.

Tangan Mail sedari tadi bermain di paha dan sesekali meremas pantatnya. Dress hitam Dini sudah tersingkap ke atas memperlihatkan bagian bawah tubuhnya.

Mail tersenyum melihat Dini yang menikmati cumbuannya.

Ga disangka bisa secepat ini gue dapetin lo Din, pikiran Mail.

Buat Mail first kiss adalah segalanya, begitu kita dah dapet first kiss, dan si dia enjoy, yang lain-lain tinggal nunggu dah.

Melihat Dini yang gelisah Dan keliatan ga menikmati film yang diputar, Mail pun berinisiatif mengajaknya keluar. Karena bosan Dini pun menurutinya, bahkan ketika Mail menggandengnya ke dalam Mobil.

Ga lama Mail menyalakan mesin, menghidupkan AC dan memutar CD mp3. Meneruskan apa yang tertunda di bioskop tadi.

Kini mail mengalihkan cumbuannya ke leher putih Dini, desahan Dini terdengar makin kencang saat Mail menciumi belakang telinganya.

Mail kembali menciumi bibir Dini, manis rasanya, lembut, lidahnya dengan mudah masuk mengait lidah dini, mengajaknya beciuman lebih panas lagi.

Tangannya mulai berani menyentuh toked Dini, meremasnya pelan.

Dini menarik kerah dressnya yang longgar.
Mail pun mengalihkan ciumannya ke dada Dini. Tangannya masuk meraba dan memilin putingnya yang kecil.

"Mmphhh... Ahh.. Sayang" leguhan Dini makin kencang.

Mail kembali menciumi leher Dini, mendengarkan desahan Dini membuatnya makin horny.

Mail pun makin intense memainkan toked Dini.

Dini hampir merasakan orgasme pertamanya,
"Ahh.... Ahh.. Ouh.. sayannnngg"

Tubuhnya melengkung ketika Mail mulai memainkan clitnya dari balik CD nya yang basah.

Terasa cairan keluar dari membasahi CD nya

Nikmat sekali rasanya.

Dini mengatur nafasnya, menikmati sisa-sisa orgasmenya. Membiarkan Mail menciumi wajahnya sambil memejamkan mata sejenak.

Ketika dibuka matanya, Dini menoleh ke samping dan melihat penjaga parkir mulai berkumpul sekitar 3 orang. Seketika moodnya bilang.

"Oppa, buruan jalan! Diliatin tu." Seru Dini.

Tidak dipedulikannya Mail yang baru saja menurunkan celana jeansnya Dan berniat minta dipuaskan.

Dini yang melihat gelagat jelek langsung pindah ke belakang merapikan dressnya, sementara Mail hanya manyun dan terpaksa membawa Mobil Dini keluar,
Mengantar Dini pulang.

...
 
Terakhir diubah:
Part 5
Office Weekend Service

Setiap hari sabtu di saat teman-teman yang lain beristirahat di rumah atau hang out di mall, Dini masih harus masuk kerja, karena kantornya yang berlokasi di dekat mall memang tetap beroperasi menerima setoran maupun penarikan nasabah Dan pembukaan rekening baru.

Pagi itu Dini mengenakan batik terusan model kimono yang panjangnya hanya 10cm diatas lutut. Sepatu hitam dengan hak 7cm. Kalung emas putih dengan logo LV, Tas dan jam tangan Guess warna merah.

Jam 08:30 Dini mengendarai Mobil Honda Jazz hitamnya ke kantor. Sejak mulai bekerja Dini selalu menolak diantar jemput Doni. Terlebih sejak dekat dengan Mail. Pacaran dengan Doni menurutnya jadi ritual yang membosankan. Terlebih mereka jadi sering bertengkar sekarang. Doni dirasanya tidak mau mengerti apa yang dia inginkan.

Sampai di parkiran bank, Dini berhenti sejenak untuk merapikan make upnya, menyemprotkan parfum kesukaannya dan melihat wajahnya di cermin.

Dini tersenyum mengingat kejadian diparkiran mall, tidak habis pikir dia bisa sejauh itu, Dan dengan Mail...

Ya Tuhan, bahkan dengan pacar-pacar sebelumnya Dini tidak pernah seliar ini.
Dini merasa sisi binalnya mulai keluar...
Ahh... Tapi kenapa harus Mail, pikirnya

Masih jam 8:50, Dini mengecek HP nya, ada beberapa pesan BBM masuk, termasuk dari pacarnya.

Dibukanya pesan dari Mail yang kebanyakan kabar. Tidak dijawabnya, tapi Dini mengetik pesan:
"Oppa...."
"Ping!"
"Ntar sore anterin yah...."
"Pasang kaca film"

Tanpa menunggu jawabannya dari Mail, Dini bergegas masuk.

...

"Tang... Ting..."
Mail meraih BB Gemininya, melihat pesan masuk, dan tersenyum.
Dini mengajaknya pasang kaca film di mobilnya.
Terbayang kejadian kemarin yang membuatnya kentang.
Artinya sebentar lagi dia bisa mendapatkan pemuasan yang tertunda.
Segera otak kotornya berpikir keras mencari spot-spot yang aman untuk bermesraan.
Dan tangannya pun mengelus si otong seakan berkata Untuk sabar... Sebentar lagi lu bisa crott sepuasnya... Hakhakhak...

...
 
Terakhir diubah:
Still Part 05
Office Weekend Service

POV Mail

Menerima BBM dari Dini, Gue segera mandi, bercukur, berangkat,
Uppss...
Ga lupa pake dulu Tissue Magic,
who knows it's my lucky day :p

Membayangkan Dini kontol gue dah ngaceng beratt.

Gue stater motor Viar kesayangan Gue, gpp deh ga usah minjem Mobil dulu pikir gue, toh nanti pake mobilnya Dini.

Ga lupa gue mampir ke KFC beli ayam goreng dan kentang extra large...
Dengan harapan Dini sadar maksudnya...
Hakhakhak....

Ga mau kentang lagi hari ini.

Masuk kantor lewat pintu samping gue buka pintu ke lantai dua pake access card.

Ruangan gue di lantai dua selalu sepi di hari weekend bahkan di hari biasa, karena merupakan area marketing.
Dan hari ini ga ada seorang pun di sini.

Setelah duduk sejenak, gue pun menyalakan pc menyelesaikan pekerjaan gue sebentar.

Gue buka internet explorer, switch setting proxy, kemudian mengetikkan IP server CCTV di kantor gue.

Gue masukin password yang gue tahu masih standard dari vendor.
Tampilan di layar menunjukkan 12 channel CCTV di kantor gue.
Gue pilih channel ruang teller dan ...
Hmm... CCTV seperti mengarah pas ke pantat Dini yang montok.

Dini sendirian hari ini, masih ada antrian 3 nasabah lagi dan biasanya tidak bnyk nasabah yang datang lagi sampai jam tutup.

Gue putusin buat nunggu sampe kerjaannya selesai baru kemudian ngajak Dini ke atas.

...

Gue tekan no ext teller di 106, dan terlihat di monitor Dini beranjak mengangkat telp.

"Dengan Dini Teller, silahkan saya bantu."
Sahut Dini

"Din, dah laper lom? Ayo ke atas. KFC mau kan?" Jawab gue singkat

"Ihhh... Oppa jahat, koq ga bilang-bilang ada di kantor." Suara Dini berubah manja.

"Ntar aku ijin Ci Juli dulu ya..."
"Ga ada nasabah ini... Bye"

Ga lama Dini masuk ke ruangan gue

Tiba-tiba mendorong tubuh gue ke balik pintu dan mencium gue. Memainkan lidahnya dan kurasakan tokednya menekan dada gue.
Kami terus berciuman sampai kehabisan nafas.

Dini tampak berusaha mengontrol nafsunya, mulai pindah ke kursi di depan dan kali ini mengambil sepotong kentang.

Tiba-tiba Dini memandang gue dengan lirikan nakalnya.
Diambilnya potongan kentang goreng yang paling panjang.
Pindah duduk di pangkuan gue, memasukkan potongan kentang ke mulutnya dan menjulurkan bagian lainnya ke mulut gue.

Nyamm...
Gue pun menyambutnya dan menggigitnya perlahan, tidak sampai terlepas.

Akhirnya bibir kami saling melumat, lidah gue bermain di mulutnya dan begitupun sebaliknya.

Kali ini gue angkat bagian bawah pakaiannya. Model pakaian ini membuatnya gampang tersingkap. Kami pun berciuman sambil gue mengelus paha dan pantatnya.

Dini membuka satu persatu kancing dan beltnya,
mengekspos kulit putih dan perutnya yang rata.

Disaat gue terpana dengan keindahan tubuhnya,
Dini tiba-tiba beranjak dari pangkuan gue.

"Sayang... Koq.." protes gue.
"Sstt..." Potong Dini sambil menggeser meja di depan gue dan mendorong kursi ke tembok.

Dini mulai berlutut dan membuka celana gue.

Dini yang agak kesulitan membuka gesper membuat gue tersadar dari rasa kaget, segera gue bantu Dini buka dan nurunin celana jeans gue.

Dini terkejut..., bukan karena ukuran kontol gue luar biasa, tapi karena gue ga pake celana dalam!, ditambah bentuk kontol gue yang menurutnya aneh, rada melengkung.

Si otong langsung aja berontak demi merasakan tangan halus Dini mengelus dan mengocoknya pelan.

Dini pun mengocok kontol gue perlahan, sesekali menciumi kepalanya dan menjilati lubang kencingnya.
Kembali mengocoknya pelan-pelan. Matanya melirik memastikan gue menikmati perlakuannya.

"Oughhh.... Gila Din... Enaknya..."
Gue ga tahan...

Dini malah makin semangat bikin gue cepet keluar.
"Enak ga sayang? Koq ga ada suaranya sih?" tanya Dini.

"Ahh... Enak banget Din..."
"Iyahhh... Di situ Din" seru gue sambil ngerasain jilatan Dini di bola kembar gue.
Satu per satu dimasukin ke mulutnya, dijilati sampai ke pangkalnya.

Dini tampak menikmatinya, gue juga.
Dan terus terang ini pengalaman pertama gue,
Diblow job sama cewe yang pake behel.
Sensasinya bedaaaa brooo...

Dini mempercepat kocokannya di kontol gue sambil sesekali menciumi kepalanya.

"Din... Gue mau keluarrrr...."
"Telen ya sayang...."
Gue sedikit maksa Dini buat masukin seluruh kontol gue ke mulut mungilnya.

Dini menghisap kontolku makin kuat.
Sambil tetap menatap ke arahku.

"Ahhh......" Crottt... Crottt....crottt...
Kali ini suara gue agak keras.

Dini terus menghisap kontol gue, menjilatinya sampai bersih dan kembali menghisapnya sampai gue memohon dia berhenti. Karena ngilu cuyyy....

Gue sempet merem sebentar, nikmatin crott gue barusan....
Ahhh... Satu lagi fantasi gue terwujud.

Saat gue buka mata Dini sudah merapikan pakaiannya.

"Oppa... Aku turun dulu ya... Dah kenyang, makasih makan siangnya" kata Dini sambil tersenyum manis.

...
 
Terakhir diubah:
Lanjutin terus gan, Dini dan semua karyawati barunya
 
Bimabet
Gan, kayaknya harus lebih teliti lagi. Di awal Dini menjemput Mail dg Yaris hitam.

"Ga lama mobil Toyota Yaris hitam berhenti di depan Gue, Gue pun langsung masuk dari pintu driver. "

Tapi di part 4, kok jadi mobil jazz hitam

"Mmphhh... Ough.... Sayang...
Terlihat pasangan kekasih sedang bercumbu di dalam Mobil Honda Jazz hitam."

Gimana nih?
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd