Part 07
On Training
Drrrt... Drrrrt...
Aku lihat notifikasi baru di layar BB.
Orang ke lima yang invite PIN ku hari ini.
Entah dari mana mereka dapat PIN ku.
Aku menghiraukannya, nanti saja selesai training, pikirku.
Hari ini hari kedua dari training lima hari.
Perusahaan memang mewajibkan frontliner yg lulus masa trainee
Untuk mengikuti training "Service Excellence".
Aku dan Yessie dikirim training kali ini.
Kami juga berbagi kamar hotel, hanya saja Yessie tidak pernah menginap dan baru kembali ke hotel pagi harinya.
Hari ini training selesai lebih awal, beruntung Yessie tidak banyak ketinggalan materi.
Dia belum kembali dari kamar sejak break jam 3 tadi.
Akupun bergegas kembali ke kamar,
Mencemaskan yessie yang mungkin sedang sakit.
Aku sampai di lantai 8 di mana hampir seluruh penghuninya adalah peserta training.
Samar-samar terdengar suara aneh dari kamar, namun aku sudah terlanjur menempelkan kartu dan membuka pintu kamar.
" Ahh... ahh...hhh"
Yessie terlihat sedang menggenjot seseorang naik turun.
Aku pun reflek masuk dan menutup pintu, takut terlihat teman-teman lain yg mulai kembali ke kamar.
"Sial, aku jadi kejebak nonton live show ni." aku mengeluh dalam hati.
"Mana gerah lagi..."
"Ouwhhhh.... Pak Andreee...."
"Ahhh.... Yessie mauuu...."
Andreas terlihat memompa Yessie makin kencang, dan tangannya sesekali meremas toked bulat Yessie.
Yessie memeluk Andreas, tubuhnya lemes setelah mendapatkan orgasmenya.
Andreas membiarkannya sambil mengelus punggung Yessie, kemudian mengelus rambutnya.
Aku bingung dan jengah untuk terus menonton, sementara tidak mungkin keluar dengan kondisi rame seperti ini.
Aku merasa gerah, ditambah celana dalamku basah sejak tadi, tetap di sini bisa-bisa aku menyerahkan diriku untuk digarap Andreas.
Andreas ini supervisor cabang di Jakarta, sekaligus salah satu trainer kami.
Gambarannya Pria keturunan, umur sekitar 27 tahun, berkulit putih, ganteng juga menurutku.
Akhirnya meletakkan tasku, melepas blazer dan rok ku kemudian menggantungnya di lemari dan melangkah menuju kamar mandi.
Badanku benar-benar kegerahan, segera kubuka seluruh pakaianku dan melipatnya di wastafel.
Kubasuh badanku dengan air dingin untuk menyegarkan tubuhku, sekaligus mencoba mengontrol nafsuku.
Kuraih sabun bodyshop ku dan menuangkannya ke sponsku, untuk kugunakan membersihkan tubuhku.
Wangi sabun dan shampoo menjadi mood booster buatku.
Terbayang persetubuhan yessie tadi.
Aku meraba payudaraku dan menggesek putingnya.
"Ahhh...punyaku kecil, ga sebesar dan semontok Yessie, apalagi Sari", gumamku bertanya-tanya, apakah Andreas juga menganggapku menarik?
Kembali kubasuh tubuhku, membersihkan sisa-sisa sabun.
Cklekk.. Pintu kamar mandi terbuka.
Mataku masih belum bisa melihat jelas karena sisa conditioner dan semburan shower membuatku sedikit menutup mata.
Andreas masuk, telanjang bulat, menghampiri dan memelukku.
Menciumku dengan panas, cukup lama kami di bawah guyuran shower.
Tak ada perlawanan sedikitpun dari ku, tampaknya aku sudah terbawa suasana.
Tak henti-hentinya Andreas menciumi sekujur tubuhku.
Dikenyotinya bergantian payudaraku dan diremasnya bongkahan pantatku.
Tak tahan segera kurebahkan tubuhnya di lantai, kugesek-gesekkan memekku ke selangkangannya.
Berkali-kali kontolnya hampir masuk ke lubang memekku.
Aku bergoyang makin cepat, menggesek-gesekkan memekku yang telah banjir oleh cairan cintaku.
Andreas meremas kedua payudaraku, dan aku pun mencapai orgasmeku.
" Ahhhh... Oughhhh.... Aku sampeeee...."
Cairanku membanjiri selangkangannya.
Kurebahkan tubuhku, Andreas masih belum juga keluar.
Aku menatap matanya, aku mengerti yang dia inginkan dan mulai melakukan tugasku.
Kuraih penisnya yang basah karena cairan cintaku.
Kulingkarkan jari membelai batangnya yang masih tegang.
Mengocoknya perlahan, dan makin lama makin cepat.
Aku berkonsentrasi pada kepala penisnya.
Kucoba memainkan lidahku pada bola kembarnya.
Menjilatinya sampai ke pangkalnya.
Nafas Andreas makin memburu.
Kembali kupercepat kocokanku pada batangnya.
Sesekali menjilatinya dan akhirnya batangnya berkedut di mulutku.
Cklekk... Pintu kamar mandi kembali terbuka.
Yessie masuk dan segera mengambil posisiku.
Yessie mengarahkan penis Andreas ke lubang vaginanya.
Dan kembali menggenjotnya.
Kali ini Andreas tidak bisa menahan enjakulasinya.
Pejunya keluar di dalam vagina Yessie.
Aku beranjak keluar kamar mandi, sementara mereka masih melanjutkan mandi berdua yang kembali berakhir dengan
Persetubuhan yang panas dan berisik tentunya.
Mataku berasa berat, dan aku pun tertidur.
....