Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY Bejo

TINGGAL DI RUMAH PAK BAGASKARA



Bejo sudah tiba di depan rumah yang amat besar,sebelumnya mereka singgah di toko pakaian untuk membeli pakaian untuk Bejo. ada seseorang yang membukakan pintu pagar.

Greeek...gledek....gledek...gledek... Suara pagar pintu terbuka.

Mobil yang di naiki Bejo masuk kedalam.

"Kita sudah sampai Jo..."ucap Bagaskara.

Bejo turun dari Mobil sambil membawa tas belanjaan.Kemudian berjalan ke arah pintu utama.

Bejo melihat ada mobil terparkir yang jumlahnya ada ada 5 unit berbagai merek. Lalu ada 7 unit sepeda motor berbagai merek.

"Waah.... Banyak betul kendaraannya..

"Kapan ya aku bisa punya seperti itu" ucap Bejo dalam hati sambil berjalan.

Ceklek....Ceklek.... Kriiieeett.... Pintu rumah terbuka..

"Assalam mu'alaikum...." ucap mereka serempak.

Tak ada yang menjawab,sebab rumah nampak sepi.

"Maaf Jo..***mah bapak sangat jelek... Jadi harap maklum" ucap Bagaskara.

"Jelek apaan Pak... Ini mah istana... Beda jauh sama gubukku.." ucap Bejo.

"kalau rumah Bejo kan di bangun sendiri,kalau ini yang bangun tukang... Jadi jelek begini..."ucap Bagaskara.

"Ha...Ha...Ha...Ha...Ha...Ha...Ha...Bapak bisa saja." ucap Bejo.

Bejo nampak takjub denga isi perabotan rumah.

"Waaahh.... Ini rumah apa lapangan Pak...Kok luas sekali.." ucap Bejo.

"Ini empang Jo....di sana isinya lele,di sana mujair...Di sana Gabus.." ucap bagaskara sambil menunjuk ruangan.

"Ha...Ha...Ha...Ha...Waaasssuu.... Iso - iso wae bapak ini..." ucap Bejo.

Bejo lalu terdiam.

"Kenapa berhenti Jo..." ucap Bagaskara heran.

"Ini beneran rumah kan pak bukan kuburan.." ucap Bejo.Sebab ia pernah melihat Film hantu di Hapenya.

"Ya rumah lah...Masa kuburan ada lampu,kursi,tv ,lukisan seperti ini..." ucap Bagaskara.

"Kalau rumah....kenapa sepi begini pak..Seperti kuburan." ucap Bejo.

"Kalau malam emang seperti rumah,tapi ketika nanti kamu bangun,Kamu akan tidur di samping kuburan..." ucap Bagaskara mencoba menakut nakutin Bejo.

"Serius Pak?" ucap Bejo gemetar ketakutan.

"Ha....Ha....Ha....Ha....Ha....Ha.... Jo... Bejo...

"Kamu ini loh... Sudah tahu ini rumah beneran..masih nanya rumah apa kuburan." ucap Bagaskara.

"Jangkreeek....umpat Bejo.

"Istri dan anakku ada di luar negeri...Aetahun sekali saja mereka kesini lalu kembali kesana. Sebab Anakku sekolah di luar negeri.." ucap Bagaskara.

"Ooo...Begitu to Pak....Pantesan sepi.." ucap Bejo.

Mereka pun berjalan lagi,lalu menaiki tangga.

"Di sini ada 4 orang... 1 laki - laki 3 perempuan,semuanya itu pembantuku.Mereka sudah tidur " ucap Bagaskara.

Tak lama kemudian mereka sampai di sebuah pintu.

Ceklek....Kriiieettt....Pintu terbuka.

"Ini adalah kamar tidurmu...Masuklah..." ucap Bagaskara.

Bejo masuk dalam kamar tidurnya.

"Waahh....Luaasnya..." ucap Bejo melihat kamarvtidur yang akan di tempati.

"Pintu itu adalah kamar mandi.." ucap Bagaskara sambil menunjuk.

Bejo lalu melihat arah yang di tunjuk Bagaskara.

"Bapak tinggal dulu ya Jo.." ucap Bagaskara.

"Iya pak..." ucap Bejo.

Bagaskara menutup pintu kamar tidur Bejo.

Bejo berjalan ke tempat tidur,lalu naik ke kasur. "Waaahh.... Empuk sekali ini kasurr..." ucap Bejo sambil meraba dan menekan kasur tersebut.

Tiba - tiba Bejo teringat batrei Hpnya lobet. Ia pun mengambil charger kemudian mengeces Hpnya.

Tiba - tiba pintu Kamar Bejo terbuka.

"Jo... Paswod Wifinya belakang pintu.. " ucap Bagaskara lalu menutup pintu kembali.

"Belakang pintu..??" ucap Bejo.

Bejo lantas berjalan ke arah pintu,lalu mencari paswod tersebut.

"Mana paswodnya....Asem....Apa di belakang pintu kamar mandi....

Bejo lalu berjalan ke arah pintu kamar mandi.

Ceklek....Kriiieet..... Pintu kamar mandi terbuka,Lalu Bejo masuk kemudian memeriksa bagian pintu belakang.

Bejo mengamati pintu tersebut.

"Diampuutt... Pak Bagas sepertinya mengerjai aku lagi... Aku cari dari tadi gak ketemu ketemu,katanya paswod wifi belakang pintu." ucap Bejo.

Tak lama kemudian Bejo tersadar.

"Juancook... Pak bagas kan bilang paswod Wifi belakang pintu bukan ada di belakang pintu,jadi emang benar paswodnya belakang pintu." ucap Bejo.

Bejo kemudian menutup pintu kamar mandi,lalu berajalan ke arah Hp yang ia cas.

Setelah sampai Bejo membuka oengaturan lalu Wifi.

Bejo melihat banyak koneksi internet,salah satu itu bernama Bagas.

Bejo mengklik nama itu lalu memasukkan paswodnya.

"Belakangpintu oke...." ucap Bejo.

Sinyal Wifi nampak tersambung.

"Yesss... Berhasil...." ucap Bejo kesenangan.

Lalu Bejo naik kasur kemudian tidur.
 
BERKENALAN DENGAN YATI DAN LINA



Pagi hari jam 05. 00 di sebuah komplek elit.
Di salah satu rumah itu di tinggali seorang pria kaya,atas hasil kerja kerasnya. Salah satu kamar tidur di tempati seorang remaja,yang baru tadi malam tiba. Dia adalah Bejo Hadi Kusumo.

Bejo membuka matanya lalu
"Hoooaaamm........,EH...!!!??? aku dimana?..
Bejo lupa jika ia tidur di rumah Bagaskara.

Tak lama kemudian.

"Oh iya.... Lali aku...." ucap Bejo.

Bejo kemudian bangun lalu berjalan ke kamar mandi.

"Orang kaya kamar mandinya seperti ini ya...

"Ada Shower,bathup,Wc duduk,....

"Aku juga pengen seperti pak bagas...

Bejo kemudian mandi.

Selang 15 menit kemudian ia selesai mandi.

Lalu Bejo membuka pakaian yang masih terbungkus plastik,setelah itu memakainya.

"Baju baru alhamdulih tuk di pakai di rumah,gak punya pun gak apa - apa masih ada baju tetangga....

"Istri baru alhamdulilah tuk di pakai setiap hari,gak punya pun gak apa - apa masih ada istri tetangga...

Bejo bernyanyi sambil memakai pakaian barunya.

Setelah berpakaian,Bejo kemudian keluar kamar.

Bejo menuruni tangga,Bejo mendengar suara orang beraktifitas.

Lalu Bejo mendekati asal suara tersebut.

Bejo melihat 1 orang Wanita yang umurnya sekitar 40 an,sedangkan satunya berumur 20 an tahun.

"Permisi Bu...Kak..." ucap Bejo.

Kedua wanita itu menoleh ke sumber suara.

"Ooo... mas Bejo dah bangun... Ada perlu apa mas.." ucap wanita berumur 40 tahun.

"Kalian tahu namaku?"ucap Bejo heran.

"Iya..Kami tahu... Sebab kemarin bapak bilang..Akan ada anak laki - laki di sini bernama Bejo. Begitu..." ucap Wanita yang berumur 20 an tahun.

"Ooo begitu... Maaf nama Ibu dan Kakak siapa?" ucap Bejo.

"Namaku Sumariyati panggil saja Bibi Yati,dan ini Lina Maheswari.. Panggil saja Mbak Lina.." ucap Wanita berumur 40 an tahun.

Bejo lalu bersalaman dan mencium tangan.

"Maaf Bi...Aku haus...Boleh minta Air minum ?" ucap Bejo.

"Bentar mbak ambilkan." ucap Lina.

"Gak usah mbak Lina...Aku bisa ambil sendiri.." ucap Bejo.

Lina Maheswari memberi tahu tempat air minum dan gelas. Lalu Bejo mengambil air putih,Setelah itu duduk di lantai.

Glek...Glek...Glek...Glek...Glek....Glek...

"Ahhh....Segarrr..." ucap Bejo.

"Loh...Mas Bejo kok duduk di lantai... Kan ada kursi mas..." ucap Lina.

"Wes ngelak tenan aku mbak...." ucap Bejo. ( Sudah haus banget)

"Sampeyan iso ngomong jowo to.." ucap Lina.

"Gak bisa mbak..." ucap Bejo lalu berdiri.

"Lah itu tadi apa?" ucap Lina.

" Itu Contoh mbak...Aku sagette mung kromo biasa..Yen alus aku angkat sikil..." ucap Bejo.

"Ha....Ha....Ha....Ha....Ha....Ha... Ada - ada aja kamu Jo..." ucap Yati.

"Di mana - mana itu angkat tangan,kalau angkat kaki namanya Minggat Jo.." ucap Lina sambil mengupas bumbu dapur.

"Uduk minggat Mbak... " ucap Bejo.

"Lah...Kalau bukan minggat apa coba?" ucap Lina.

"Di hukum sama Ibu jika berbuat salah.."ucap Bejo.

"Emangnya kamu pernah di hukum sama ibumu kah Jo.." ucap Yati sambil mencuci beras.

Bejo menghampiri Lina,lalu mengambil pisau setelah itu mengambil tempe yang terbungkus plastik.

"Pernah Bi....Pas Bejo ngambil permen punya anak tetangga. Terus Bejo di suruh berdiri sambil angkat satu kaki lalu kedua telinga aku tarik." ucap Bejo sambil membantu Lina mengiris tempe.

"Ha...Ha....Ha... Ha... Ha...

"Salahmu sendiri ambil permen punya anak tetangga..." ucap Lina.

"Tiap Hari kamu main di panas - panasan kah Jo?" ucap Yati melihat kulit Bejo agak hitam terkena panas matahari.

"Aku mengais rejeki Bi di TPA..." ucap Bejo.

"Ooo.... Begitu....." ucap Yati dan Lina.

Tak lama kemudian Bagaskara datang setelah sarapan roti di meja makan.

"Wuiiihhh... Dah akrab rupanya...."ucap Bagaskara.

"Injih Ndoro..." ucap Yati.

" Gimana tidurmu Jo...Apakah kamu bangun di samping kuburan?" ucap Bagaskara.

"Aku seperti orang linglung pak...Pas melek kok seperti di surga saja.. ." ucap Bejo.

" Ini bukan surga,tapi Alas purwo..." ucap Bagaskara.

"Serius aku pak...Pas bangun itu aku merasa di surga... Lalu aku teringat cerita alamrhum ayahku,di surga itu ada Bidadarinya... Terus aku cari bidadari itu,Aku cari di dalam kamar tidur gak ada,di kamar mandi gak ad... Begitu di dapur baru dah ketemu,ini di sampingku Bidadarinya..." ucap Bejo.

"Ha....Ha...Ha...Ha....Iso - Iso wae awakmu Jo... Awakmu wes wani Rabi ta ?" ucap Bagaskara.

"Yen Rabi durung Wani pak,tapi nak khawiin aku wani pak..." ucap Bejo.Kalau nikah belum berani,tapi kalau Khawin aku berani pak.)

"Jancooook.......Ha....Ha....Ha...Ha...Ha...Ha..." ucap Bagaskara.

"Sekolah seng rajin disek Le... Ojo mikir khawin waee..." ucap Yati.

"Lah piye maneh Bi... Aku iki gak sekolah og... Jadi yo seng tak pikirne mung khawin... Kapan yoo aku Iso khawin karo bojoku dewe.." ucap Bejo.

"Tanggal 30 Februari wae awakmu rabi.... Ada itu putrinnya pak lurah,wonge ayu Jo.Awakmu tak nikahin sama dia.." ucap Bagaskara.

"Serius itu Pak...?" ucap Bejo.

"He eh...Serius...Wonge ayu .. Gelem opo ora??." ucap Bagaskara.

"Mau...Mau Pak...." ucap Bejo.

"Mas bejo...Sampeyan punya hp ap enggak?" ucap Lina.

"Punya Mbak... Emangnya ada apa?" ucap Bejo.

"Coba mas bejo lihat kalender di Hp bulan Februari." ucap Lina.

Bejo mengeluarkan hapenya lalu mengecek kalender bulan dua.

"Diampuut... Aku lali jika bulan 2 itu gak sampai tanggal 30..." ucap Bejo.

"Ha...Ha....Ha....Ha...Ha...Ha...Ha... Bagaskara tertawa.

"Sudah sarapan apa belum kamu Jo.." ucap Bagaskara.

"Dereng Pak... Ne aku mau beli nasi di tempat mpok Ijah.." ucap Bejo.

"Pantesan saja pikiranmu kya gitu..Ambil roti di atas meja makan,lalu di minum susunya...Mbak Lina sudah capek - capek bangun pagi nyiapin buat kamu Jo.." ucap Bagaskara.

"Ya maaf Pak...Aku gak tahu.. Bapak gak ada bilang kok, jadi aku gak berani makan yang bukan punyaku,takut di hukum..." ucap Bejo.

Bagaskara lalu menghampiri Bejo.

"Ayo...Kamu sarapan dulu...Kamu sudah ku anggap anakku sendiri...Jadi anggap saja ini rumahmu ya... Makanan yang ada di sini boleh kamu makan,tapi jangan yang ada di dalam kamar tidurku dan kamar anakku jangan kamu makan Jo..." ucap Bagaskara.

"Injih pak..." ucap Bejo.

Bejo dan Bagaskara berjalan ke arah ruang makan.

Bejo duduk di kursi kemudian mengambil rotiblalu memakannya.

"Makanlah yang banyak... Bapak tinggal dulu mau ngurus sekolahmu..." ucap Bagaskara.

Bejo mengangukkan kepalanya saja,sebab di mulutnya penuh roti.

Bagaskara kemudian oergi meninggalkan Bejo.

"Waah... Enak sekali roti ini..." ucap Bejo dalam hati.

Lalu Bejo mengambil gelas berisi susu.

Glek...Glek....Glek...Glek..

"Woooww....Mantap susunya..." ucap Bejo.
 
MENCARI RUANG BUKU



Bejo memghabiskan susu di gelas itu.

Lalu Bejo berjalan ke depan rumah.
Begitu Bejo melewati lemari kaca,Bejo melihat Foto yang terpajang.

"Oooo...Ini Istri dan anak - anaknya Pak Bagas..." ucap Bejo melihat foto keluarga.

"Ibunya saja cantik... Apa lagi anak - anaknya..." ucap Bejo dalam hati.

Kemudian Bejo berjalan keluar.

Tak lama kemudian,Bejo sudah di teras rumah,Bejo melihat seorang pria berkisar 43 tahun sedang menyapu dedaunan. Lalu Bejo mengampiri pria tersebut.

"Permisi Pak..." ucap Bejo.

Pria itu menghentikan aktifitasnya lalu menoleh.

"Mas Bejo ya..." ucap Pria itu.

"Iya... Bapak siapa ya..." ucap Bejo.

"Namaku pak Harto." ucap Pria itu.

"Ooo... Pak Harto...

"Aku mau bantu pak Harto.. Di mana ada sapu dan serokan pak?" ucap Bejo.

"Gak usah Mas... Mas Bejo duduk manis saja di situ.." ucap Pak Harto.

"Bapak ini... Aku itu suntuk jika gak ada kegiatan,biasanya setelah sarapan aku ke rumah Baca...Sekarang bingung gak ada buku bacaan." ucap Bejo.

"Tanya saja sama mbak Sari...Dia ada di dalam rumah bersih - bersih...Dia tahu tempat buku bacaan.." ucap Harto.

"Serius pak...." ucap Bejo.

"Seriusnya dah bubar..." ucap Harto.

"Asem....Itu nama Band..." ucap Bejo.

"Sari biasanya jam segini ada di lantai atas...Datangin aja.." ucap Harto.

"Oke pak...Suwun yoo.." ucap Bejo.

Bejo kemudian masuk dalam rumah.

Bejo menaiki tangga,ia mendengar suara wanita seperti bernyanyi. Bejo menghampiri asal suara tersebut,

"Ini kan kamar yang aku tempati" ucap Bejo dalam hati mendengar sumber suara tersebut.

"mbiyen aku kesemsem...

"Suwe - suwe melumah..

"Nuruti manukmu Seng garai aku betah..

Bejo masuk dalam kamar tidur yang pintunya terbuka.
Nampak Wanita muda berkisar 24 tahun kulit sawo matang tinggi 156 cm,wajah Oval,rambut sepinggang, memakai kaos lengan pendek dan rok pendek merapikan tempat tidur. Wanita itu menghentikan nyanyiannya ketika melihat Bejo.

"Mbak yang bernama Sari?" ucap Bejo untuk memastikan.

"Iya mas Bejo.. Ada apa?"ucap Sari.

"Hem.... Tempat buku di mana ya mbak...?" ucap Bejo.

"Di lantai 3 ,Naik tangga... Lurus sampek mentok lalu belok kiri." ucap Sari.

"Suwun Mbak...." ucap Bejo.

Bejo keluar dari kamarnya lalu berjalan ke arah lantai 3.

"Ayu tenan mbaknya tadi... kalah cantik sama Me Mei.." ucap Bejo dalam hati sambil berjalan.

"Lurus... Mentok... Belok kiri...

Bejo berjalan sambil menoleh kiri dan kanan.

"Biyuuuh.... Sugiiih tenaan coook.....

Bejo kini sudah sampai di ruang buku.

"Lah dalah...Banyak banget bukunya...

Bejo kemudian mencari buku yang ingin di baca. Ia melihat Buku tentang tanaman obat herbal,Anatomi tubuh. Bejo memgambil buku tersebut.
Lalu berjalan ke kursi yang ada mejanya.
Setelah Sampai Bejo membuka buku tanaman herbal lalu membacanya.

Tak terasa waktu sudah Sore hari, Bejo membaca buku anatomi tubuh manusia.

"Ooo... Jika di tekan ini menuju jantung,lalu yang ini kesini...

Tak lama kemudian Lina muncul.

"Mas Bejo....." ucap Lina.

"Iya Mbak...." ucap Bejo sambil melihat buku.

"Di tunggu sama Bapak di ruang keluarga.." ucap Lina.

Bejo menutup buku yang ia baca.

"Iya mbak... Matur suwun..." ucap Bejo.

Lina kemudian meninggalkan Bejo. Bejo menaruh kembali buku yang ia baca tadi ke tempat semula. Lalu Bejo berjalan menuju ruang keluarga.
 
MEMBACA BUKU SAMPAI LUPA MAKAN





Bejo berjalan sambil mengeluarkan hapenya.

"Buseet... Banyak nelpon aku...Lupa aku kasih suara dan getar..

Bejo lantas mengecek siapa yang menghubungi dirinya.

"Kak Shanti.. Kak Me Mei... Pak Abdul..Somad,..Dodik...

Bejo kemudian mengecek pesan yang masuk.

Pesan dari Kak Me Mei.

"Hei ganteng... Kamu tinggal di mana sekarang 😉

"Jo...Angkat dong..Kak Me Mei mau bicara.

"kenapa kamu gak mau angkat dan balas pesanku...Apa kamu sudah melupakan kami..😡

Bejo lantas membalas pesan tersebut.

"Maaf Kak... 🙏 Tadi hapeku lupa aku kasih suara dan getar.. Aku gak akan melupakan Kalian kok. Jika mereka datang untuk mengusir..Beritahu aku ya Kak. 😊.

Bejo lantas membuka semua pesan yang masuk,isinya hampir sama dengan pesan Me Mei.Lalu Bejo membalas pesan tersebut.

Pesan Me Mei masuk.

Me Mei : Kirain Kamu lupa Jo..Sempat aku emosi tadi.

Bejo. : Ya enggaklah Kak... Aku gak bakalan lupa sama Kak Me Mei yang cantik dan baik hati.

Me Mei : Gombal.... Eh Btw,kamu tinggal di mana sekarang Jo

Bejo : Gak tahu aku kak..

Me Mei : Coba Kamu serlok Jo...

Bejo : Bentar Kak...

Bejo menekan tombol layar HPnya kemudian menekan lokasi.lalu menekan kirim.

Me Mei : Ooo.... Kamu di situ ta Jo.

Bejo : Dah dulu ya Kak... Soalnya aku mau mengobrol dengan pak Bagas.

Bejo memasukkan Hapenya. Lalu berjalan menghampiri Bagaskara yang duduk di sofa sambil membaca buku.

Bagaskara melihat Bejo berjalan ke arahnya.

"Duduk sini Jo..." ucap Bagaskara sambil menepuk kursi sofa di sebelahnya.

Bejo kemudian duduk di samping Bagaskara.

"Tadi bapak sudah ke tempat temanku,dia pemimpin yayasan. Besok kamu akan di tes . Tes pertama pelajaran anak SD, tes kedua pelajaran anak Smp,Tes ke tiga pelajaran anak SMA. Jika kamu berhasil mengerjakan ujian anak SMA.. Maka kamu bisa kuliah. " ucap Bagaskara.

"Serius pak,aku bisa kuliah jika lulus tes SMA..!!" ucap Bejo.

"Iya... Serius..Jadi persiapkan dirimu untuk ujian besok." ucap Bagaskara.

Bejo lalu berdiri.

"Siap Pak...." ucap Bejo tegas sambil memberi hormat.

Krucuk...krucuk...kruucuuk... suara perut Bejo.

"Awakmu durung mangan to Jo.." ucap Bagaskara.

"Sudah pak... Tadi aku makan roti."ucap Bejo.

"Makan roti tadi pagi itu kah?" ucap Bagaskara.

"Injih pak... Tadi pagi..." ucap Bejo lalu duduk.

"Terus Siangnya ?" ucap Bagaskara.

"Belum makan pak sampe sekarang,soalnya aku baca buku di lantai tiga Pak sampai lupa makan.."ucap Bejo.

"Apa Bibi yati tidak memberi tahumu jika sudah waktunya makan?" ucap Bagaskara.

"Enggak Pak..." ucap Bejo.

"Astaga Jo....Bejo.... Dah kamu makan dulu sana... Cacing dalam perutmu dah teriak - teriak minta makan tuh..." ucap Bagaskara.

"Siiiap pak.." ucap Bejo.

Bejo kemudian berdiri kemudian berjalan ke arah dapur.

Tak lama kemudian Bejo sudah sampai di dapur. Ia melihat Sari sedang duduk di kursi memainkan hapenya.

"Mbak Sarii.." ucap Bejo.

"Eh ..!!! Iya Mas bejo... Ada apa?" ucap Sari sambil menaruh hapenya di kantong baju.

"Aku mau makan,nasinya di mana ya mbak..?" ucap Bejo.

"Ooo... Mau makan... " ucap Sari.

Sari kemudian menunjukkan tempat piring, nasi, Sayur dan Lauk.

"Kalau mau susu kotak ambil di kulkas,tapi kalau mau susu bulat... Ambilnya di sini" ucap Sari sambil menunjukkan dadannya.

"Asem.... Itu gak ada airnya mbak... " ucap Bejo.

"Xixixixixixixi.....Sari ketawa cekikikan.

Bejo lantas mengambil piring,Lalu mengambil nasi di penanak nasi,kemudian sayur dan lauk.

Setelah itu duduk di lantai lalu makan.

Sari melihat Bejo duduk dilantai.

"Duduk di kursi sana loh Mas Bejo yang ganteng..." ucap Sari.

"He...He...He...Dah laper aku mbak..." ucap Bejo.

"Duduk di kursi Jo.... " ucap Sari tegas.

"EH....!!! Bejo terkejut tiba - tiba Sari berubah tegas.

"Iya ya mbak... Jangan galak - galak dong..." ucap Bejo.

Bejo lalu berdiri.

"Soalnya bapak melarang makan duduk di lantai. Dan itu adalah peraturan di sini. " ucap Sari.

Bejo berjalan ke arah meja makan,lalu duduk . Bejo melanjutkan makannya tadi.

"Asem... Tadi sikapnya kemayu... Lalu tiba - tiba jadi galak... Sungguh sifat wanita itu susah di tebak.." ucap Bejo dalam hati sambil mengunyah makanannya.
 
Terakhir diubah:
MEMBUAT TARUHAN



Tak lama kemudian Bejo selesai makan. Lalu membawa piring dan gelas ke dapur,Nampak ada Yati dan Lina sedang menyiapkan makan malam.

Lina melihat Bejo membawa piring kotor.
"Taruh saja di situ mas " ucap Lina.

"Iya Mbak...." ucap Bejo.

"Mas Bejo...Bibi minta maaf ya..." ucap Yati.

Nampak Bejo mencuci piring kotor tersebut.

"Minta maaf kenapa Bi..Bibi yati gak ada salah kok.." ucap Bejo.

"Taruh di situ aja Mas bejo ganteng... Biar mbak yang cuci piringnya.." ucap Lina.

"Tadi Bibi lupa kasih tahu untuk makan siang,tadi siang itu.." ucap Yati.

"Gak apa - apa mbak... Sekalian aku cuci tangan...

"Gak apa - apa Bi... Santai saja..." ucap Bejo.

Bejo kemudian berjalan ke arah Lina.

"Mbak mau masak apa?" ucap Bejo.

"Mau masak semur ayam pedas mas.." ucap Lina.

"Oooo... Semur ayam pedas...

"Sini aku bantu mbak..." ucap Bejo.

"Gak usah Mas..." ucap Lina.

"Gak apa - apa,sekalian aku pengen belajar masak... Kan gak selamanya aku di sini mbak.." ucap Bejo.

"Yo wesss kalau begitu..." ucap Lina.

"Mana neh yang aku kerjakan mbak...?" ucap Bejo.

"Kupasin bawang merah 8 biji,lalu bawang putih 8 biji juga..." ucap Lina.

Selang 45 menit kemudian,masakan semur ayam pedas sudah matang,lalu Bejo mencicipinya.

"Gimana Mas rasanya...?" ucap Lina.

"Josss gandoss Mbaak....Bumbunya maknyuss..." ucap Bejo.

"Dah mandi dulu sana Mas.. Habis magrib ngumpul di meja makan." ucap Yati.

"Siiaapp Bi...." ucap Bejo.

Bejo kemudian berjalan ke lantai dua di mana letak kamarnya berada.

Ceklek.....Kriiieettt.... suara pintu terbuka.

Bejo masuk lalu menutup pintunya.

krriiiieett... Duuuk..... suara pintu tertutup.

Ceklek.... Bejo mengunci pintu kamar. Setelah itu ia melepas semua pakaiannya,Lalu masuk dalam kamar mandi.

---***----

Di seberang jalan kediaman Bagaskara.

Nampak seorang pria sedang berhenti di pinggir jalan duduk di sepeda montor yang terdapat rombong Bakso.

Teng...Teng...Teng...Teng.... Suara mangkok di pukul pakai sendok.

Pria itu mengamati susana di wilayah komplek tersebut.

---***---

Malam hari pukul 19.00

Bejo berjalan ke arah ruang makan.

Nampak Di kursi ruang makan telah di tempati oleh Bagaskara,Yati, Lina ,Sari dan Harto.mereka menunggu Bejo datang

Tak lama kemudian Bejo muncul.

"Seperti pengantin baru saja kamu Jo... Suwi tenan..." ucap Bagaskara.

"Maaf Pak... tadi perutku sedikit mules..." ucap Bejo alasan.

"Dah...Cepat duduk..." ucap Bagaskara.

Bejo kemudian duduk,lalu memgambil nasi,sayur.Kemudian Bejo menyendok nasi..

"Berdo'a dulu Jo...." ucap Bagaskara.

"Maaf... Lupa pak..." ucap Bejo.

Bagaskara kemudian memimpin do'a.
Setelah itu mereka makan bersama - sama.

Tak ada yang berani bersuara saat sedang makan.

Selang 30 menit kemudian,mereka selesai makan malam.

"Jo...." ucap Bagaskara.

"Iya pak..." ucap Bejo.

"Besok jangan lupa bangun pagi,Sebab kita berangkat jam 5.45." ucap Bagaskara.

"Siap pak...." ucap Bejo.

"Oh iya... Tadi bapak belikan kamu sepatu dan peralatan tulismu... Ambil di kursi tengah mobil putih... Ini kuncinya..." ucap Bagaskara kemudian memberikan kunci mobil pada Bejo.

Bejo menerima kunci mobil lalu memperhatikan benda yang ia pegang tersebut.

"Tekan saja tombol tengah Jo..Lalu setelah itu tutup dan tekam tombol atasnya.." ucap Bagaskara.

"Oalah... Gitu to...Pantas saja dari tadi aku perhatikan gak ada besinya pak.." ucap Bejo.

"Kalau dah selesai,taruh saja kunci itu di atas meja ruang keluarga ya Jo..." ucap Bagaskara lalu meninggalkan meja makan.

"Siaap Pak..." ucap Bejo.

Bejo kemudian berjalan ke arah luar rumah.

Tak lama kemudian Bejo sudah sampai di parkiran mobil. Lalu menekan tombol kunci mobil.

Tuit....Tuiit....Suara mobil.

"EH.... !!??? Bejo terkejut.

"Wuuiiih.... Canggih....

Bejo kemudian berjalan ke arah mobil yang menyala tadi. Lalu membuka pintu tengah mobil.

Bejo melihat Sepatu,tas,Buku dan segepok uang ratusan ribu. Bejo mengambil sepatu ,Tas dan buku lalu menutup kembali pintunya.

Bejo berjalan ke dalam rumah,

Setelah sampai di ruang keluarga,Bejo menaruh kunci itu di atas meja kemudian berjalan ke arah kamar tidurnya.

Selang 30 menit kumudian,Bagaskara datang ke ruang keluarga lalu mengambil kunci mobilnya,lalu berjalan ke parkiran mobil.

Setelah sampai ia membuka pintu tengah.Lalu mengambil uang di atas tempat duduk.kemudian menghitung jumlah uang.

"Hem...***panya anak itu jujur.... Tak mau mengambil uang ini" ucap Bagaskara dalam hati selesai menghitung jumlah uang yang sengaja di taruh di dalam mobil.

Bagaskara menutup pintu mobil lalu masuk ke dalam rumah.

---***---

Dalam kamar Bejo.

Bejo mendapat panggilan Video Call dari Me Mei.

Lalu Bejo menerima panggilan tersebut.

Nampak di layar hape Bejo ada Me Mei dan Shanti.

"Duh ada yang lupa sama kita ya Mei.."ucap Shanti

"Iya Shan...Mentang - mentang tinggal di rumah Elit.. Kita - kita Di lupakan..." ucap Me Mei.

"kakak ini nelpon aku apa hapenya kepencet?" ucap Bejo.

"Pikirlah sendiri Jo... " ucap Shanti.

"Aku gak bisa mikir kalau gak ada kak Shanti yang cantik dan Kak Me Mei yang cantik." ucap Bejo.

"Idiih...Kumat penyakitnya.." ucap Shanti.

"Kapan kamu masuk sekolah Jo.." ucap Me Mei.

"Hem... Kata Pak Bagas seh aku di tes dulu,untuk mengetahui aku lulus di tingkat mana... Tesnya besok Kak" ucap Bejo.

"Oooo.... Begituu..." ucap Shanti dan Me Mei serempak.

"Eh Jo... Kamu kan hanya bisa bahasa Cina,Keuangan,sama fisika.... " ucap Shanti.

"Iya Jo... Jika di tes pelajaran yang belum kamu ketahui maka kamu gak akan lulus.." ucap Me Mei.

"Masa seh Kak?" ucap Bejo.

"Iya... Soalnya di sekolahan itu banyak mata pelajaran,sedangkan kita hanya mengajarkanmu sedikit saja..." ucap Shanti.

Bejo teringat dengan cincin yang ia pakai.

"Tenang saja Kak....Aku pasti bisa ngerjakan.." ucap Bejo.

"Aku gak yakin kamu bisa lulus 100 % " ucap Shanti.

"Iya Shan...Gue aja gak yakin..." ucap Me Mei.

"Diampuuut... Bukannya kasih semangat malah kasih Down aku. Mending aku kerjain saja lah mereka."ucap Bejo dalam hati.

"Mau taruhan kah Kak?" ucap Bejo.

"Hemmm....(Nampak Shanti dan Me Mei berpikir.)

"Taruhannya apa dulu..." ucap Shanti.

"Yang kalah harus memenuhi 1 permintaan,dan gak boleh nolak..." ucap Bejo.

"Deaall....." ucap Shanti dan Me Mei serempak.

"Kalau kamu kalah,aku minta kamu balik kesini lagi,jangan pergi lagi.." ucap Shanti.

"Kalau Kak Me Mei?" ucap Bejo.

"Nanti saja setelah aku lihat hasil tes mu Jo.." ucap Me Mei.

"Oke..." ucap Bejo.

"Kamu minta apa sama kita Jo..?" ucap Me Mei.

"Ada deh.... Kita lihat besok saja Kak..." ucap Bejo.

"Jam berapa kamu di tesnya Jo?" ucap Shanti.

"Kata pak Bagas besok jam 5.45 berangkat. Untuk tesnya aku gak tahu Kak..." ucap Bejo.

"Ya sudah... Kamu tidur aja duluan,entar kesiangan..." ucap Me Mei.

"Iya Kak Me Mei ...Kak Shanti yang cantik dan baik hati..." ucap Bejo.

"GOMBAAALLL......" ucap Me Mei dan Shanti serempak lalu sambungan Video call terputus.
 
KETAHUAN



Pagi jam 4.00.

Alarm di hape Bejo berbunyi.

Bejo membuka matanya.lalu bangun.Kemudian berjalan ke kamar mandi.

Selang 20 menit Bejo selesai mandi dan memakai pakaian .Bejo keluar kamar sambil membawa sepatu.

Bejo berjalan ke arah dapur.Karena dirinya merasa haus.Lampu diruangan nampak remang - remang karena lampu utama ruangan itu di matikan.Hanya lampu tembok saja yang menyala,itu pun tidak menerangi seluruh ruangan.

Bejo mendengar samar - samar suara seperti mendhessah.

Aaahh.... Aahh...Aahhh...Ahhh...

"Diampuut... Subuh - subuh kok masih ada hantu..." ucap Bejo dalam hati.

Bejo membuka lemari mengambil gelas kemudian mengambil air minum di dispenser. Bejo duduk di lantai.

Glek....Glek....Glek...Glek... Ahh..... Segar...

Nampak sesosok manusia keluar dari kamar belakang dekat dapur lalu berjalan mengendap - endap melewati Bejo. Bejo tak melihat karena posisinya membelakangi Bagaskara.

Lalu Yati keluar memakai daster warna putih,ia berjalan ke arah dapur. Begitu Yati berjarak 3 meter dari Bejo.Bejo menoleh kebelakang karena merasa ada orang di belakang dirinya.

"HA...HA....HANTUUUUUUUUU........"Teriak Bejo ketakutan.

Yati melompat karena kaget mendengar teriakan Bejo.Lalu Yati berjalan ke arah saklar lampu dapur.

Bejo melihat sosok baju putih berjalan menjadi sangat ketakutan.Kakinya lemas ,ia mau lari tak sanggup.

Bejo membaca do'a yang ia hapal.

"Allahumma bariklanafima rajak tana waqina adzabannar...

"Tuhan segala alam....Jauhkan aku dari roh jahat...Amin...

"Bunda maria jauhkan aku dari roh jahat...

"Dewa dewi.... Jauhkan aku dari hantu keparat itu...

Orang - orang yang mendengar teriakan Bejo berdatangan,begitu juga Satpam yang menjaga pintu gerbang.

Lampu ruangan menyala terang.

Nampak Bejo meringkuk di dekat kulkas sambil menutup matanya dengan kedua telapak tangan tak berani melihat.

"Mana hantunya Jo..." ucap Bagaskara.

Bejo yang mendengar suara Bagaskara lalu menurunkan telapak tangannya.

"Ada di si.... EH....!!??

Bejo terkejut melihat Bibi Yati memakai daster putih.

"Mana Hantunya mas Bejoo.." ucap Harto.

" Itu..... tadi aku haus pak,lalu ke dapur,Pas jalan ke dapur aku mendengar suara Aaahh...Aahh... tapi suara itu terdengar pelan,aku pikir itu suara hantu,kemudian aku ambil minum,lalu aku duduk kemudian minum,aku merasa ada yang mendekat begitu aku menoleh....Aku melihat baju putih di sini pak.. Lalu baju itu berjalan...Aku sudah baca do ' a berbagai macam tapi gak hilang - hilang itu hantunya.. Begitu bapak datang, rupanya Bibi Yati yang pakai baju putih itu.." ucap Bejo.

"Ooo...Begitu ta..."ucap Bagaskara

Bagaskara melihat pakaian Bejo.

"Sudah siap rupanya sebelum waktunya.." ucap Bagaskara dalam hati.

"Oalah Jo...Bejo....Tak pikir ada hantu beneran tadi... Kan bisa ku mintain 4 angka.." celutuk Satpam.

Orang - orang pada bubaran kecuali Yati,Sari dan Lina.

Sari menghampiri Bejo yang masih duduk di lantai.

"Masa cowok takut sama hantu..."ucap Sari sambil mencondongkan badannya. Mukanya ke muka Bejo.

Bejo melihat muka Sari lalu turun ke bawah. Nampak payu dara milik Sari kelihatan tak pakai beha.Karena Sari memakai baju yang longgar.

Glek... Bejo menelan ludahnya.

"Aku gak takut mbak... Cuman kaget aja..." ucap Bejo ngeles tapi tatapan matanya tak berubah.

"Kalau kaget.... Gak bakal kamu teriak sekencang itu..." ucap Sari.

"Itu reflek mbak...." ucap Bejo tak mengalihkan matanya.

Sari kemudian tersadar tatapan mata Bejo melihat gunungnya.

"Kalau mas Bejo berminat yang ada balik bajuku ini ... Monggo di nikmatin...Tapi nikahin aku dulu..." ucap Sari pelan.

Bejo terkejut tatapan matanya di ketahui oleh Sari.

"EH....!!!?? Enggak Mbak...." ucap Bejo pelan.

"Diampuuttt.... Aku ke gep reek..." ucap Bejo dalam hati.

Sari kemudian berdiri tegak lalu berjalan meninggalkan dapur.

Bejo kemudian berdiri membuka kulkas mengambil susu kotakan lalu berjalan ke arah meja makan.

Bejo Mengambil Roti di meja lalu memakannya.
Bejo masih terbayang apa yang ia lihat tadi,sebab Bejo baru melihat secara langsung. Selama ini Bejo hanya mendengar cerita dari teman - temannya dan juga dari cerita 21 + di web yang berlogo kaleng cat sedang menyemprot. Web itu pun di beri tahu oleh Hiukali yang katanya seorang penulis di cerita tersebut.
 
MENGERJAKAN UJIAN


Jam menunjukkan pukul 5.30.

Bagaskara dan Bejo sudah berada di parkiran mobil lalu masuk ke dalam mobil.

Tadi malam,Bejo sudah membuat permintaan pada cincin birunya. Yaitu bisa menguasai semua mata pelajaran yang ada.Lalu semua mata pelajaran masuk dalam otak Bejo,lalu Bejo pingsan.

Kembali ke cerita.

"Jo....Kamu nanti jangan tegang... Rileks saja ketika menjawab pertanyaan soal yang di berikan oleh para pengawas."ucap Bagaskara.

"Siap Pak..." ucap Bejo.

Hape Bejo tiba - tiba berdering.Bejo melihat hapenya.

Nampak panggilan dari Me Mei.
Bejo menerima panggilan tersebut.

"Halo Kak...." ucap Udin.

"Hallo juga Jo... Kamu sudah di jalan apa masih di rumah?" suara Me Mei.

"Di jalan Kak... " ucap Bejo.

"Ooo....Di jalan ta.. kirain masih di rumah." suara Me Mei.

"Ada apa kak? Apa mereka balik lagi kesana...Jika iya aku langsung pergi kesana..." ucap Bejo.

"Enggak Jo... Mereka gak ada balik kesini... Hanya orang dari kelurahan yang datang,mereka mendata warga yang tinggal di sini. Rencananya mau di buatkan tempat tinggal berupa RUSUN..." ucap Me Mei.

"Ooo...Begitu ya Kak... Eh rusun itu apa Kak?" ucap Bejo.

"Rusun itu Rumah Susun,di bagun gedung bertingkat,lalu kita menempatinya... Begitu Jo.. " suara Me Mei.

"Ooo..***mah susun... Baguslah,Jadi teman - teman dan tetanggaku akan punya tempat tinggal. " ucap Bejo.

"Jo... Kamu nanti minta apa?" suara Me Mei.

"Ada deh...Yang jelas sesuatu banget..." ucap Bejo.

"Kalau minta mobil atau rumah... Aku gak bisa memberikan padamu Jo..." suara Me Mei.

"Aku gak minta materi kok Kak...Jadi Kakak santai saja.." ucap Bejo.

"Syukurlah kalau gak minta materi,soalnya tadi malam aku kepikiran permintaanmu itu Jo" suara Me Mei.

Mobil yang di tumpangi Bejo sudah sampai di tempat tujuan.

"Kak...Aku dah sampai..." ucap Bejo.

"Oh iya... Semoga kamu bisa ngerjain ya Jo soal - soal itu.. Ini aku kasih semangat... Emmmuaachhh..." suara Me Mei.

"Terima kasih Kak.." ucap Bejo.

Bejo mematikan Hapenya.Lalu keluar dari mobil.

Bejo dan Bagaskara jalan beriringan.

"Nanti Kamu gak boleh bawa Hape,yang boleh di bawa itu alat tulis saja.." ucap Bagaskara.

"Iya Pak... " ucap Bejo.

"Ingat... Jangan gugup... Kerjakan soal yang mudah dulu..Yang susah nanti saja di kerjakan."ucap Bagaskara.

"Injih Pak.." ucap Bejo.

Mereka lalu memasuki sebuah lorong. Lalu berhenti di pintu yang bertuliskan Kepala yayasan.

"Oh iya Jo... Nanti kamu pulang sendiri ya.. Soalnya bapak ada rapat.." ucap Bagaskara.

"Siap Pak..." ucap Bejo.

Bagaskara mengeluarkan dompetnya,lalu mengeluarkan 3 lembar uang 100 ribu.

"Ini buat ongkos kamu pulang nanti." ucap Bagaskara sambil menyerahkan uang pada Bejo.

"Aku bawa uang juga pak..." ucap Bejo menolak halus.

"Ambil Jo... Kamu sudah ku anggap anakku sendiri...Jika kamu tak menganggap Bapak ini sebagai ayahmu ya sudah.." ucap Bagaskara.

"Iya deh... " ucap Bejo menerima uang pemberian dari bagaskara.

"Anak pinter.... Dah ya bapak tinggal dulu " ucap Bagaskara.

Bejo bersalaman lalu mencium tangan Bagaskara.

"Assalam mu'alaikum..." ucap Bagaskara.

"Wa ' alaikum salam..." ucap Bejo.

Setelah Bagaskara pergi,nampak lorong masih sepi,Bejo duduk di kursi di dekat pintu.

Tak lama kemudian ada suara sedang menyapu lantai menggunakan sapu lidi.

Bejo mencari sumber suara tersebut. Kemudian ia melihat petugas kebersihan sedang menyapu halaman.

"Kirain demit lagi..." ucap Bejo dalam hati. Lalu Bejo kembali ke tempat semula.

Bejo mengambil hapenya lalu membuka apk Novel bacaannya.

Selang waktu 30 menit kemudian,datanglah 3 orang. 2 pria dan 1 wanita.

"Bejo Hadi Kusumo..." ucap salah satu pria.

"Bejo mendongakkan kepalanya.

"Iya aku sendiri..." ucap Bejo.

"Saya Thomas selaku pemilik yayasan ini..

"Mari ikuti kami..." ucap Pria itu lagi.

Bejo kemudian mengikuti ke 3 orang tersebut.

Tak lama kemudian mereka tiba di sebuah pintu bertuliskan ruang serba guna. Lalu mereka masuk.

Terdapat 4 meja di sana. 1 mejanya terpisah dari yang lainnya.

"Di mohon letakkan tas dan hapenya di sini... Anda hanya boleh membawa alat tulis saja.." ucap Thomas.

Bejo menaruh tas dan Hapenya,ia mengambil alat tulis saja.

"Silahkan duduk di kursi itu"ucap Thomas.

Bejo kemudian berjalan ke arah kursi.

"Oke mas Bejo Hadi Kusumo... Apakah anda siap untuk melakukan tes ujian masuk ini?" ucap Thomas.

"Siap Pak...." ucap Bejo.

"Diamput...Aku kok dredeg ngene yoo..." ucap Bejo dalam hati.

"Baik.... Ujian pertama tentang mata pelajaran sekolah dasar." ucap Thomas.

Nampak Seorang wanita maju kedepan memberikan tumpukan mata ujian berbagai mata pelajaran.

Bejo mengambil 1 bundel soal matematika.
Bejo melihat soal - soal unian tersebut.
"Wah... gampang sekali..." ucap Bejo dalam hati.

Bejo melihat 30 pilihan ganda,20 esay.

Bejo kemudian menulis jawaban itu sangat cepat,karena di kepalanya muncul rumus - rumus soal tersebut

tak sampai 10 menit,Bejo mengambil soal mata pelajaran yang lain.sebab Bejo hanya menulis jawabanya saja,sedangkan rumusnya tidak di tulis.

Bejo menulis jawaban hanya 8 menit. Lalu mengambil kertas soal pelajaran yang lainnya.

Tak lama kemudian Bejo selesai mengerjakan.

"Pak... Aku dah selesai..." ucap Bejo.

"Oke...Sekarang ujian SMP." ucap Thomas.

Wanita yang memberikan soal maju sambil membawa map yang isinya soal - soal yang harus di kerjakan Bejo.
Wanita itu mengambil kertas jawaban Bejo lalu memberikan kertas soal.

Bejo mengambil kertas soal tersebut.

Terdapat 20 soal pilihan ganda ,30 esay.

Selang satu jam lebih 40 menit,bejo selesai mengerjakannya. Lalu wanita itu maju lagi memberikan soal - soal Mata pelajaran SMA

"Waah... Untung ada cincin...Jadi aku bisa mengerjakan soal - soal ini dengan mudah." ucap Bejo dalam hati sambil menulis jawaban

Selang waktu 2 jam 20 menit,bejo selesai mengerjakan soal - soal tersebut. Hanya satu soal yang dia tak dapat menjawab dengan benar.

Soal itu menanyakan Jawaban di luar keterangan. soal itu tentang Tini dan Tono.Di soal menerangkan jam kerja Tini dan tono lalu pertanyaanya. Kapan Tini dan Tono akan menikah.Bejo menjawab Tini menikah dengan pak Thomas,sedangkan Tono menikah dengan mantan istri pak thomas. Kedua -duanya menikah dalam satu tempat. di tanggal yang sama dan hari itu juga.

Nampak pria di samping Thomas meneliti hasil jawaban Bejo.

"waah... Ini anak pintar sekali,padahal dia tidak sekolah umum,tapi bisa mengerjakan semua soal - soal yang aku berikan, Semua jawabannya benar.

Thomas pun memerika jawaban Bejo,ia nampak terkejut melihat jawaban bejo.
"Gak nyangka,remaja yang dulu ngerusakin alat berat bisa mengerjakan semua soal,jawabannya juga benar semua" ucap Thomas dalam hati.

"HA....HA....HA....HA....HA....HA.... Nampak wanita di samping Thomas tertawa melihat jawaban Bejo tentang Tini dan Tono.

"Mengapa kamu tertawa Bu Elina?" ucap Thomas.

"Ini bapak baca sendiri jawabanya." ucap Elina

Thomas memeriksa jawaban Bejo. Begitu melihat jawaban di soal terakhir ia terkejut.

"Bangkek... Ada - ada aja jawabanya dia..." ucap Thomas dalam hati.

Pria disebelah thomas penasaran.

"Dia nulis apa Bu Elina.?" ucap pria itu.

"Lihat saja sendiri pak handoko.." ucap Elina.

"Ini kalau mau lihat.." ucap Thomas sambil menyerahkan jawaban Bejo.

Handoko menerima kertas tersebut. lalu memeriksanya.

"Ha....Ha....Ha....Ha....Ha....Handoko tertawa ketika membaca jawaban yang terakhir itu.

Bejo menjadi heran dan penasaran,mengapa mereka tertawa.

"Pak...Apakah jawaban aku ada yang salah?" ucap Bejo.

"Jawabanmu gak ada yang salah Jo...Yang salah itu pak Thomas.. Mengapa menikahnya di hari yang sama...Ha...Ha...Ha...Ha...Ha...." ucap Handoko.

"Ooo... Begitu...

"Kapan pak Thomas menikahi Tini... " ucap Bejo.

"Besok Jo... "ucap Handoko.

"Ha....Ha....Ha...Ha...Ha....Ha....Elina tertawa.

"Bajingaaan kalian ini.... Siapa seh yang buat soal seperti itu..?" ucap Thomas.

"Kan bapak sendiri yang buat... Masa lupa..?" ucap Handoko.

"Masa seh.... Kok aku gak ingat ya..." ucap Thomas.

"Pak...Kalau besok jadi nikah dengan Tini,undang aku juga ya pak..."ucap Bejo.

"Pasti itu Jo.....Ha....Ha....Ha....Ha....." ucap Elina.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd