TIBA DI PERGURUAN GUNUNG EMAS
Nampak rombongan berkuda berjalan kecepatan sedang meninggalkan penginapan.
Ada beberapa warga lewat menggunakan kuda.
"Bagaimana ceritanya keluarga Feng Kemalingan,kan rumah itu di jaga ketat...
"Nah itu dia ... Aku juga heran... Shio Feng marah besar pada pengawalnya. Karena kehilangan Ikan kesayanganya dan puluhan minuman anggur yang di simpan dalam gudang ...
Bejo yang mendengar percakapan warga tersebut menjadi heran.
"Kok bisa ya mereka kemalingan...Padahal di jaga..Wahhh... Malingnya hebat euuy....." ucap Bejo dalam hati.
Tak lama kemudian mereka sampai di gerbang,lalu mempercepat jalan kudanya.
"Boss...Diluar sepi apa enggak...?" ucap Ponijan telepati.
"Aku lagi berkuda bro...Kalau mau keluar,ya keluar saja... " ucap Bejo telepati.
Ponijan lantas keluar,lalu berpegangan pada Pelana kemudian melompat di pundak Bejo lalu di kepala Bejo.
Bejo membuang sampah sisa makanan di pinggir jalan.
"Biar binatang lain yang makan tulang - tulang ayam itu.." ucap Bejo dalam hati.
---***---
Jam 11.25.
Perjalanan mereka tak ada hambatan.
Jalan yang di laluinya berkelok - kelok,karena posisi perguruan itu ada dilereng gunung yang tidak aktif.
Mereka melalui pos penjagaan yang di jaga murid perguruan gunung emas.Ada beberapa pos yang di laluinya.
Tak lama kemudian mereka sudah sampai di depan pintu gerbang Perguruan Gunung Emas.
"Waaahh... Gede juga ya bangunannya...." ucap Bejo dalam hati melihat bangunan di dalam perguruan gunung emas.
Nampak beberapa orang melihat rombongan Bejo melewati orang - orang tersebut.
"Itu kan Tetua Qian...
"Iyaa... Apakah tuan putri sudah di temukan..
"Semoga saja....
"Tetua Qian bersama siapa ya...,
"Iya... Penampilan mereka aneh..
Nampak ratusan murid perguruan gunung Emas sedang berlatih pedang.
"Ini adalah wilayah murid tingkat pertama." ucap Qian Lie Han.
"Jadi mereka di bagi secara kelompok guru?" ucap Bejo#.
"Betul sekali...." ucap Qian Lie Han.
"Mengapa tak di gabung saja pak guru,jadi mereka bisa membaur satu sama lain" ucap Bejo#.
"Dari dulu peraturannya begitu....Nah... yang bangunan itu wilayah murid tingkat kedua,jika murid pertama berhasil melakukan latihan maka bisa naik tingkat.." ucap Qian Lie han.
"Ooo...Begitu ta..." ucap Bejo#.
Tak lama kemudian.
"Kalau yang ini adalah Murid tingkat ke tiga,lalu bangunan yang ada di sana adalah murid Elit." ucap Qian Lie Han.
Tak lama kemudian rombongan Bejo tiba di rumah yang bertingkat 3.
Nampak 3 orang berdiri menyambut kedatangan rombongan Bejo.
Qian Lie Han turun dari kudanya,Di ikuti pengikutnya. Rombongan Bejo ikut turun dari kuda,Keluarga Bejo turun dari kereta kudanya.Lalu Ayu pun ikut turun.Ponijan turun dari kepala Bejo.
Qian Lie Han dan pengikutnya memberi hormat pada 3 orang tersebut.
Lalu Qian Lie Han memberikan laporan pada ke tiga orang tersebut,tapi tak menceritakan perihal penyerangan ke kerajaan Langit.
"Mei'err......" ucap seorang ibu melihat Ayu turun dari kereta kuda ,lalu berlari ke arah Ayu.Setelah sampai ia memeluknya.Sambil menangis bahagia,Karena sudah 2 bulan lebih tak bertemu dengan anak semata wayangnya.
???? Ayu.
Ayu melihat wajah Ibu itu. Wajahnya mirip dengan yang ada di mimpinya.
"Ibu siapa?" ucap Ayu.
"EH....!!!?? Ibu itu terkejut karena putrinya tak mengenali dirinya.Lalu melepaskannya.
"Aku ini ibumu nak..." ucap Ibu itu heran mengapa putrinya tak mengenali dirinya.
"Ibuku....?
Ayu menoleh ke Bejo.
"Kak....Apakah dia Ibu kita?" ucap Ayu.
Bejo menghampiri Ayu. Lalu memberi hormat pada Ibu itu dengan cara mengepalkan tangannya seperti kebiasan warga yang ia lihat.
"Iya...Dia ibu kita...
"Maaf Ibu... Ayu lupa ingatan" ucap Bejo#
Ibu itu melihat Bejo dari ujung kaki ke ujung kepala.
"Jadi Ibunya Ayu ada dua dong..." ucap Ayu.Sebelumnya Paramitha menganggap Ayu sebagai anaknya.. Karena tingkah Ayu seperti anak kecil.
"Apakah yang sebenarnya terjadi pada putriku.." ucap Ibu itu penasaran.
Novita mengambil Ponijan yang berada di dekat Muhtar lalu menggendongnya.
2 pria mendatangi Bejo. Salah satunya sudah lanjut usia.
Bejo hendak menjawab,tapi keduluan Pria dewasa yang menghampirinya.
"Mari masuk Tuan - tuan dan nyonya - nyonya.." ucap Pria dewasa.
Rombongan Bejo masuk kedalam rumah.
Ayu memegang lengan Bejo. Yeni yang melihat hendak marah tapi ia tahan.
Tak lama kemudian mereka sampai di dalam ruang tamu. Mereka pun memperkenalkan dirinya.
"Namaku Wang Lei Qing," ucap Pria paruh tua. Tapi fisiknya seperti pria berumur 50 tahunan.
"Namaku Xian Sei Qing.. Aku adalah ayahnya Mei'er" ucap Pria dewasa.
"Namaku Shi Juan Qing,aku adalah Ibunya Mei'er." ucap Ibu itu.
"Namaku Bejo Li Hua," ucap Bejo #
"Namaku Sri Rahayu.. Panggil saja Ayu.. Kata Kak Bejo ..Ayu itu artinya cantik.." ucap Ayu.
Ke empat istri Bejo memperkenalkan dirinya,lalu Jali,Paramitha ,teman - teman Novita,Zein dan Tang Seng. Sedangkan anak buah Bejo yang lainnya berjaga di dekat pintu sambil waspada.
"Apa yang sebenarnya terjadi pada putriku tuan Bejo.." ucap Xian Sei Qing penasaran.
Bejo menceritakan kejadian saat menemukan Ayu,tapi tak menceritakan alat yang di pakai,dan juga penyerangan di kerajaan Langit.
Mereka mendengar cerita dari Bejo,ceritanya hampir mirip dengan laporan Qian Lie Han.
Lalu mereka bertiga berdiri dari kursi lalu berjalan ke arah Bejo.Lalu mereka bersujud.
"Terima kasih kalian telah menolong cucuku..."ucap Wang Lei Qing.
"Terima kasih tuan telah menyembuhkan putri kami.." ucap Xian Sei Qing..
"EH.....!!!?? Bejo terkejut,lalu berdiri menghampiri mereka. Lalu duduk jongkok.
"Bangunlah... Jangan bersujud padaku..." ucap Bejo # tak enak,melihat 3 orang tua bersujud padanya.
Mereka kemudian bangun,lalu berdiri,Bejo ikut berdiri.
Orang tua Ayu memeluk Bejo bergantian.Lalu melepaskan pelukannya.
"Sebagai ucapan rasa terima kasihku,aku akan memberikan hadiah pada tuan.." ,ucap Wang Lei Qing.
"Maaf kakek Wang....Aku tidak berminat dengan hadiah Kakek,kita menolong cucu kakek dengan ikhlas tanpa mengharap imbalan.." ucap Bejo #.
Nampak pelayan meletakkan minuman teh dan buah - buahan di meja.
"Aku tak tahu harus berbicara apa pada tuan Bejo... Demi membalas budi baik tuan pada putriku.. Aku rela melakukan apa saja..." ucap Xian Sei Qing.
"Tuan cukup do 'akan kami,agar kami bisa kembali pulang.." ucap Bejo #.
Ayu mengambil buah anggur lalu memakannya dengan cara melempar ke atas lalu membuka mulutnya.
"Kakak Mau...?" ucap Ayu.
"Tidak...." ucap Bejo #.
Ayu menghampiri Bejo,lalu menyodorkan buah anggur ke mulut Bejo.
"Buka Dong Kak....Aaaa..." ucap Ayu.
Bejo membuka mulutnya.
"Kalau boleh tau.. Tuan berasal dari mana? " ucap Xian Sei Qing.
Bejo menelan buah anggur yang ada di mulutnya.
"Kita berasal dari pulau yang sangat jauh,kapal kami mengalami kerusakan ,dan kami tersesat.." ucap Bejo # sengaja berbohong,sebab di jelaskan dengan jujur,maka mereka penasaran dan banyak bertanya.
Ayu kembali menyuapi Bejo.
"Maukah tuan Bejo menjadi putra angkatku?" ucap Shi Juan Qing. Ia berkata seperti itu karena melihat keakraban Putrinya dengan Bejo.
Bejo melihat ke arah istrinya. Ke empat istrinya menganggukkan kepalanya.
Ayu berjalan ke arah Sari lalu menyodorkan buah anggur ke mulutnya.
"Buka dong Kak..." ucap Ayu.
Sari membuka mulutnya
"Kompak banget istri - istriku..." ucap Bejo dalam hati.
"Iya... Aku mau bu..." ucap Bejo #.
Shi Juan Qing memeluk Bejo.Lalu melepaskan pelukannya.
Ayu menghampiri Bejo.
"Kak... Jalan - jalan yuk...Bosen Ayu di sini terlalu lama.." ucap Ayu menarik tangan Bejo.
Bejo melihat kedua orang tuanya Ayu
"Silahkan jika Bejo'er ingin jalan - jalan..." ucap Xian Sei Qing.
"Saya permisi dulu Bu....Ayah...."ucap Bejo #.
Bejo berjalan keluar di ikuti ke empat istrinya dan Qian Lie Han.
Lalu sebagian anak buah Bejo mengikuti dari belakang.Sebagian lagi menjaga Tang Seng dan Paramitha.
Mereka menyusuri bangunan yang ada di sana. Ayu berjalan di depan Bejo. Di saat mereka lewat,semua orang membungkukkan badannya karena melihat Putri ketua melewati mereka.
Ayu berhenti,lalu membalikkan badannya.
"Kak Bejo...Kok Ayu merasa gak asing ya tempat ini..." ucap Ayu heran.
"Mungkin adik sering kesini... Jadi adik merasa tidak asing..." ucap Bejo #.
Ayu berjalan ke arah tempat latihan berpedang.
Nampak puluhan orang sedang melakukan latihan pedang,lalu mereka menghentikan latihannya,karena melihat putri ketua menghampirinya.Kemudian mereka memberi hormat pada Ayu.
"Kakak bisa berpedang apa tidak?" ucap Ayu.
"Hem....Belum terlalu mahir aku dik..." ucap Bejo #.
Ayu kembali berjalan,Bejo dan yang lainnya mengikuti Ayu.
Nampak beberapa murid mendatangi sebuah bangunan.
Bejo melihat ada salah satu murid membuka gulungan kertas.
"Waah... Misi kita di Hutan pinus...
"Iya...Ayooo kita pergi kesana...
Ayu berhenti di pohon besar,lalu duduk di kursi.
"Kak Yeni...Kak Sari,..kak Shanti.. Kak Novi...Duduk sini..." ucap Ayu.
Ke empat istri Bejo menghampiri Ayu.
"Ada apa kamu memanggil kami ?" ucap Yeni #
"Biar kakak gak kepanasan saja..." ucap Ayu.
"Kesempatan neh..." ucap Bejo dalam hati. Karena melihat halaman yang cukup luas untuk mencoba jurus pedang tangga langit.
Bejo mengeluarkan pedang katana dari cincin ruangnya.
Bejo menggerakkan tubuhnya mencoba jurusnya tidak memakai Qi. Ia sengaja melakukan gerakan itu secara lambat.
"Kenapa gerakannya lambat Bos...." ucap Ponijan telepati melihat Bejo melakukan jurus pedangnya
"Sengaja broo... Soalnya kalau cepat nanti mereka curiga lagi.." ucap Bejo telepati.
Gerekan Bejo awalnya agak kaku,lalu Bejo mengulangi lagi.Tak lama kemudian Bejo lancar menguasai jurus pedang tangga langit
"Dah benar apa salah broo..." ucap Bejo telepati.
"Benar bos...Jika bos menggunakan energi Qi dan mempercepat gerakan maka akan ketahuan hasilnya" ucap Ponijan telepati.
Qian Lie Han lantas menghampiri Bejo..
"Tuan Muda...." ucap Qian Lie Han. Sengaja memanggil Bejo dengan tuan Muda,karena sudah di angkat menjadi putra angkat nyonya ketua.
Bejo menghentikan gerakannya lalu menoleh .
"Ya Pak guru...Ada Apa?" ucap Bejo#.
"Tadi itu Tuan Muda melakukan jurus apa?" ucap Qian Lie Han penasaran.
"Ooo... Aku melakukan gerakan senam pedang guru..." ucap Bejo #.
"Senam pedang...?? " ucap Qian Lie Han.
"Iya senam pedang pak guru... Biar gak kaku badanku..." ucap Bejo #.
"Aku akan mengajarkan tuan Muda jurus pedang penghancur gunung..." ucap Qian Lie Han.
Qian Lie Han lantas mengeluarkan pedangnya,lalu mempraktekkan jurus itu pada Bejo.
Bejo memperhatikan gerakan Qian Lie Han dan menghapalnya.
Tak lama kemudian Qian Lie Han selesai mempraktekkan jurusnya.
Kemudian Bejo melakukan jurus yang di tunjukkan pada Qian Lie Han.
"Salah tuan muda..Kakinnya di tekuk begini lalu tangannya begini " ucap Qian Lie Han membenarkan gerakan Bejo yang salah itu.
Bejo mengulangi gerakannya.
Bejo melakukan kesalahan lagi. Lalu Qian Lie Han membenarkan kesalahananya Bejo.
Anak buah Bejo melihat gerakan Bejo melakukan jurus pedang.
"Kak Bejo..." teriak Ayu.
Bejo menghentikannya jurusnya,lalu Menoleh ke Ayu.
"Iyaa..." teriak Bejo#.
"Makan Yuukkk... Perut Ayu lapar..." teriak Ayu.
"Pak guru...Kita istirahat dulu.. #.
Bejo berjalan ke arah Ayu,lalu mengeluarkan Ayam bakar,Air minum,dan buah - buahan berupa anggur dan melon.
"Makan yang ini dulu ya dik..." ucap Bejo # sambil menyerahkan ayam bakar pada Ayu.
"Baiklah... " ucap Ayu.
"Pak guru...Man teman...Makan siang dulu.." ucap Bejo #.
Qian Lie Han dan anak buah Bejo memghampiri Bejo.
Mereka kemudian makan bersama di bawah pohon.
"Kak..." ucap Ayu.
"Iya dik..Ada apa?" ucap Bejo#.
"Dari tadi Ayu lihat tak menemukan kembaran Ayu... Kan Ayu sudah bertemu dengan Ibu yang ada dalam mimpi Ayu, naah.... Ayu mencari kembaran Ayu itu...Tapi tak ketemu - ketemu..." ucap Ayu.
Novita memberikan potongan ayam bakar pada Ponijan di lantai yang beralaskan daun pisang.
"Kembaran itu adalah adik... Sampai adik nenek - nenek ya gak bakalan ketemu lah..." ucap Bejo#.
"Masa seh Kak....!!?" ucap Ayu.
"Iya....Ayu...." ucap Bejo #.
Anak buah Bejo mengupas buah Melon.
Ada seekor kucing jantan melihat Ponijan makan ayam bakar di lantai ,lalu mendekat .
Ponijan yang melihat ada kucing jantan mendekat hendak merebut makanannya lantas memukulnya.
Buughhh....Kucing itu terpental,kemudian kabur.
"Enak aja mau merebut makananku.." ucap Ponijan dalam hati.
"Ha....Ha...Ha....Ha.....Ha...Ha.." Novita tertawa melihat aksi Ponijan.
"Kak Novi kenapa tertawa?" ucap Ayu heran.
"Itu ada kucing hendak merebut makanannya Ponijan,lalu Ponijan memukul kucing itu hingga terpental lalu kucing itu kaburr.." ucap Novita #.
"Oooo....Begitu..." ucap Ayu.
Tak lama kemudian Orang tuanya Ayu,Jali,Meilin, Zein,Paramita dan Teman - temannya Ayu mendatangi Bejo.
"Kakek Tang kemana Bu...?" ucap Bejo# tak melihat Tang Seng.
"Kakek Tang sedang mengobrol dengan Kakek Wang nak..." ucap Paramitha
"Ooo... Begitu..Ayoo Bu ...Ayah...Makan bareng..." ucap Bejo #.
Bejo mengeluarkan lagi ayam bakarnya yang terakhir.Jali juga mengeluarkan ayam bakar yang tersisa dari cincin ruangnya.
Mereka pun makan bersama.
Nampak Ayu menyuapi buah melon ke Yeni.
"Buka dong kak..." ucap Ayu.
Yeni membuka mulutnya.
Xian Sei Qing melihat botol air minum yang bening nampak heran dan penasaran lalu memegangnya.
"Ini apa Nak...?" ucap Xian Sei Qing.
"Itu botol air minum Yah..." ucap Bejo #.
Xian Sei Qing mencoba membuka botol itu,tapi tak bisa,lalu Ayu mengambil botol itu dari tangan ayahnya,lalu membukakan botol tersebut setelah itu memberikan pada ayahnya.
"Ini terbuat dari apa Nak..." ucap Xian Sei Qing penasaran.
"Itu terbuat dari plastik ayah..." ucap Bejo #.
Xian Sei Qing meminum air minum dalam botol tersebut.
"Kak Shanti...Pinjam hapenya dong..." ucap Ayu.
"Belum di cass Ayu..." ucap Shanti# alasan karena tak ingin Ayu memainkan hapenya terus.
"Kak Novi...Pinjam hapenya dong..." ucap Ayu merajuk.
Novita mengeluarkan hapenya dari cincin ruang lalu memberikan pada Ayu.
"Makasih Kak..." ucap Ayu kesenangan.
Kemudian Ayu mencari File Game .Lalu menekan File permainan. Tapi tak mau terbuka,karena permainan itu bersifat Online bukan Ofline.
Orang tua Ayu penasaran dengan benda yang di pegang putrinya itu.
"Kak... Kok gak bisa di buka.." ucap Ayu.
"Itu game Online Ayu..Yang Offline tidak ada..." ucap Novita#.
Lalu Ayu menekan pemutar musik,
"EH.....!!??? Orang tua Ayu terkejut mendengar benda itu mengeluarkan suara musik dan orang bernyanyi.
"Bejo'er...Benda apa yang di pegang oleh Ayu itu" ucap ucap Xian Sei Qing.
"Itu adalah hape ayah..Benda itu bisa mengeluarkan suara,bisa merekam ,bisa mengambil gambar." ucap Bejo#.
Bejo mengeluarkan hapenya,lalu memperlihatkan pada orang tua Ayu.
Orang tua Ayu menanyakan tentang hape itu,lalu Bejo memberitahukan fungsinya,Bejo juga memfoto dan memvideo ,lalu menunjukkan ke orang tua Ayu.
Orang tua Ayu kaget dengan benda itu yang sangat luar biasa hebat.
"Apakah ada lagi Nak?" ucap Xian Sei Qing.
"Hanya ada satu saja ayah..." ucap Bejo.# sambil memasukkan kembali hapenya.
Ayu mengembalikan hape pada Novita karena bosan tak ada permainan game offline.,Novita memasukkan hapenya dalam cincin ruang.
Bejo melanjutkan lagi latihannya.
Yeni dan Sari mengikuti Bejo latihan berpedang tanpa Qi.,mereka mengeluarkan pedang berliannya.
"Pedang Berlian....!!!??? " ucap Qian Lie Han dan Orang tua Ayu terkejut melihat pedang yang di pegang Yeni dan Sari.,sebab Pedang itu sangat langka,jika ada maka harganya sangat mahal.
Yeni dan Sari mengikuti gerakan Bejo.
Selang 50 menit kemudian, Yeni ,Sari dan Bejo akhirnya bisa menguasai jurus pedang Penghancur gunung tahap pertama.
Prok...Prokk.Prook..Prokk... Suara tepukan tangan.
"Kalian sungguh hebat.. Hanya sebentar saja kalian bisa menguasai jurus pedang penghancur gunung tahap pertama...Tapi sayang.. Kalian tak mempunyai energi Qi...Jika kalian punya maka jurus itu bisa menghancurkan sebatang pohon besar,Aku akan mengajari kalian berkultivasi ." ucap Xian Sei Qing bangga.
"Maaf ayah... Kami semua mempunyai energi Qi..Hanya saja kami sembunyikan.." ucap Bejo #.
"Heeeh....!!?? Apakah yang dikatakan oleh Bejo itu benar tetua Qian?" ucap Xian Sei Qing.
"Benar Ketua... Mereka mempunyai energi Qi.." ucap Qian Lie Han.
"Dek Yeni...Coba keluarkan auramu sampai di tahap Perunggu saja..." ucap Bejo#.
Yeni mengeluarkan auranya.
"Apaaaaa......!!!?? ucap orang tua Ayu terkejut.
"Ba...Ba...Bagaimana bisa mereka menutupi auranya secara sempurna..." ucap Xian Sei Qing dalam hati.
Yeni menutup kembali auranya.
Ayu menghampiri Sari.
"Kak coba pinjam pedangnya.." ucap Ayu.
Sari memberikan pedangnya.
Lalu Ayu berjalan agak menjauh,ia menggerakkan pedang tersebut lalu memperagakan jurus pedang pembelah gunung tahap pertama dengan lincah.