Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

BENIH MILIKNYA (CUCKOLD INSIDE)

Halo, tolong beri rating untuk cerita ini ya suhu. 1 paling rendah dan 5 paling tinggi. Thanks...

  • 5 BEST IN FORUM SO FAR! 🫰🏻👏🏻

  • 4 LUAR BIASA! 😳

  • 3 MENARIK! 🙂

  • 2 BIASA AJA! 🙄

  • 1 TIDAK MENARIK! 🖕🏻


Hasil hanya dapat dilihat setelah memilih.
Status
Please reply by conversation.
Penulis itu punya hak hu, dia yang buat ya suka-suka dia lah mau update atau enggak. Dia punya hak cipta nya sendiri. Mau di bikin berbayar atau enggak ya hak dia.
Kalau anda membenarkan ya silahkan, seperti saya bilang kalau ada masalah nanti, tanggung jawab sendiri ya.
Yang sering update sampai tamat aja masih banyak di plagiatin disini sampe penulisnya udah enggak mau nulis lagi di forum ini.
Be smart dan hargai karya orang lain, setidaknya diri sendiri punya rasa malu, itupun kalau punya ya wkwk
Hak cipta itu baru bs didapat kalau udah didaftarkan pada HAKI atau minimal udah keluar ISBN-nya, kalau belum didaftar & belum keluar keputusannya..... sampe kiamat juga ga bakal bisa klaim, Apalagi ini cerita bokep yg melanggar HUKUM. Kalaupun @antiPHPbanget dilaporin, justru @princegerma bakal rugi :lol: kenapa? Biaya perkaranya lebih mahal dari apa yg dituntut (bayar pengacara) udah gitu identitas asli penulis terekspose dan bisa kena pasal perbokepan..... Kalau tayangnya di karyakarsa mungkin pihak sana masih bisa bantu karena legal, lah kalau semprot? Yakin mau bantu? :ha:
 
Terniat sampai bikin akun baru haha, bae-bae aja dah yaaa kalau sampai penulisnya tahu, penulis punya hak. Kita enggak ada yang tahu disini ada cepu atau enggak haha
Gue sendiri sangat menghargai penulis, beberapa penulis di kk udah sering gw traktir. Tapi kalau ada penulis arogan, mending masukin blacklist :banned:
 
Penulis itu punya hak hu, dia yang buat ya suka-suka dia lah mau update atau enggak. Dia punya hak cipta nya sendiri. Mau di bikin berbayar atau enggak ya hak dia.
Kalau anda membenarkan ya silahkan, seperti saya bilang kalau ada masalah nanti, tanggung jawab sendiri ya.
Yang sering update sampai tamat aja masih banyak di plagiatin disini sampe penulisnya udah enggak mau nulis lagi di forum ini.
Be smart dan hargai karya orang lain, setidaknya diri sendiri punya rasa malu, itupun kalau punya ya wkwk

Sok tau aja ente..

Momod sini aja udah blg ga boleh jualan, makanya TS di banned..

yg kesel cerita ini dishare gratis disini kemungkinan karna dia sudah beli...wkwkwkwk

Kok kesel sih? Berasa rugi ya? Kan sdh baca duluan
 
Sok tau aja ente..

Momod sini aja udah blg ga boleh jualan, makanya TS di banned..

yg kesel cerita ini dishare gratis disini kemungkinan karna dia sudah beli...wkwkwkwk

Kok kesel sih? Berasa rugi ya? Kan sdh baca duluan
Wkwk lucu banget, kesel?.
Haha ngakak, anda ngerti konteks kata-kata saya dengan baik enggak.
Terlepas enggak boleh jualan, ya itu urusan penulis lah, suka-suka penulis mau jualan atau enggak.
Emang ente kira cuman penulis Prince doang yang jualan disini?, banyak kok bukan cuman dia wkwk.
Saya ngasih saran baik-baik, kok di bilang kesel haha lucu sih.
Fyi saya enggak beli, tapi setidaknya punya malu lah misalnya dapat bajakan dari perantara orang, terus bangga dengan share ke publik?.
Kalau urat malu nya enggak ada mah ya pasti enggak perduli lah ya haha
 
Sok tau aja ente..

Momod sini aja udah blg ga boleh jualan, makanya TS di banned..

yg kesel cerita ini dishare gratis disini kemungkinan karna dia sudah beli...wkwkwkwk

Kok kesel sih? Berasa rugi ya? Kan sdh baca duluan
Kalau ente tau tentang momod disini, minimal malu lah kalau ada orang yang share cerita orang lain tanpa permisi sama penulisnya dulu wkwk.
Udah banyak penulis yang berhenti nulis di forum ini karena apa? ente pasti tahu lah ya katanya paling paham soal forum ini wkwk
 
Hak cipta itu baru bs didapat kalau udah didaftarkan pada HAKI atau minimal udah keluar ISBN-nya, kalau belum didaftar & belum keluar keputusannya..... sampe kiamat juga ga bakal bisa klaim, Apalagi ini cerita bokep yg melanggar HUKUM. Kalaupun @antiPHPbanget dilaporin, justru @princegerma bakal rugi :lol: kenapa? Biaya perkaranya lebih mahal dari apa yg dituntut (bayar pengacara) udah gitu identitas asli penulis terekspose dan bisa kena pasal perbokepan..... Kalau tayangnya di karyakarsa mungkin pihak sana masih bisa bantu karena legal, lah kalau semprot? Yakin mau bantu? :ha:
Walaupun belum di daftarkan secara sah, setidaknya semua orang tahu itu hasil karya siapa?.
Men-share cerita orang lain secara publik kok di benarkan, lucu sekali anda ini.
Makanya saya bilang "setidaknya punya malu" kalau share secara publik, karena itu bukan cerita dia.
Masih heran ada yang bela wkwk.
 
Gue sendiri sangat menghargai penulis, beberapa penulis di kk udah sering gw traktir. Tapi kalau ada penulis arogan, mending masukin blacklist :banned:
Saya respect sama prinsip suhu, tapi apa semua orang disini bisa menghargai karya orang lain?.
Dengan mengshare secara publish tanpa izin dari penulis nya, itu namanya "menghargai"?
Fyi ada juga penulis baik tanpa minta imbalan tanpa di perjual belikan karya nya, murni ingin berkarya saja, tetap aja ceritanya di plagiatin terus di share di si oren atau entah dimana sehingga membuat penulis nya jadi males nulis lagi 😁
 
DISCLAIMER : PENGARANG CERITA INI ADALAH PRINCEGERMA.


PART 32 : MISI DI MULAI


Sebelum masuk kedalam kamar aku menarik nafas panjang dan mencoba untuk menenangkan diri agar semua terkesan biasa - biasa saja dan tidak ada masalah apapun yang terjadi. Butuh waktu beberapa detik untuk membuat diri ini berhenti bergetar seperti orang yang menggigil.
Aku tidak tau kenapa tubuhku ini tiba - tiba menggigil karena mendengar apa yang terjadi antara istriku dan sahabatku didalam kamar melalui TWS.

Seakan menggigil adalah reaksi alami dari tubuh ini untuk membuatku tetap tersadar dan tidak pingsan dengan apa yang aku dengar. Ini baru audio, bagaimana nanti jika aku melihat secara visual dalam bentuk video apa yang dilakukan oleh istri dan sahabatku ketika mereka aku tinggal berdua didalam kamar?
Sudah! Aku tidak mau banyak pikir tentang apa yang nantinya akan terjadi diantara mereka.

Tugasku hanya memantau dari jauh dan menyaksikan sambil merekam sebagai bukti apa yang sebenarnya ada didalam hati dan perasaan mereka tanpa perlu berasumsi kemana - mana untuk saat ini. Biarkan semua bergulir apa adanya. Dengan begitu semua nanti akan terlihat jelas.
Ketika diri ini sudah sedikit tenang, aku lalu membuka ganggang pintu dan masuk kedalam kamar dengan membawa sprei serta selimut baru. Aku melihat ada sedikit kekakuan antara Monic dan Doni dari gestur serta ekspresi wajah mereka. hanya saja mereka terlihat tetap tenang seperti tidak terjadi sesuatu apapun ketika aku meninggalkan mereka berdua didalam kamar ini.

Aku perhatikan posisi Monic masih tetap duduk bersandar diatas sofa sementara Doni sedang duduk dipinggiran kasur. Monic tidak berani menatap ku yang memperhatikannya ketika aku masuk, pandanganny terlihat kearah TV yang menyala seakan acara pada TV tersebut sangat menarik perhatiannya. Sementara Doni pandangannya tak lepas dari wajahku, dan ketika aku melirik kearahnya dia terlihat membalas tatapanku namun tidak dengan tatapan
tegas, dia hanya berusaha terlihat natural dan biasa saja mungkin agar aku tidak menaruh curiga atau berpikir aneh - aneh kepada mereka pada saat aku pergi tadi.

Namun hal yang menyita perhatianku adalah terlihat tonjolan dari dalam handuk yang melilit tubuh bagian bawahnya. Ya aku sangat yakin jika tonjolan itu adalah penisnya yang sedang ereksi. Padahal aku sangat yakin seyakin - yakinnya jika pada saat aku memberikan handuk untuk menutup penisnya sebelum aku keluar tadi penisnya dalam keadaan sudah mulai mengecil tapi sekarang malah kembali ereksi dan terlihat panjang serta besar walaupun
ketutupan handuk.
Aku hanya memperdulikan ereksi yang terjadi pada dirinya yang menandakan kalau tadi benar telah terjadi sesuatu diantara mereka berdua seperti yang sudah terdengar olehku melalui TWS ini dibandingkan dengan ekspresinya yang memuakkan memandangiku seakan ingin berdrama
didepanku jika tidak terjadi apa - apa pada saat aku meninggalkan mereka berdua tadi.

Hmm...
Dia tidak tau dan tidak sadar jika aku sebenarnya diam - diam sudah memata - matai mereka dengan bantuan alat - alat modern.

`(Soo. Lu jangan drama didepan gw)`

Begitu isi hatiku memandang wajah Doni yang mencoba berakting didepanku. Jujur aku sudah mulai tidak respect lagi dengan Doni setelah kejadian yang tadi dimana dia yang seperti dengan sengaja menjebak Monic pada malam ini hingga membuatnya squirting ditambah improvisasinya memainkan jari dan memasukan serta mengobok - obok kedalam vagina istriku hingga Monic merasakan sensasi yang tidak pernah bisa aku berikan kepadanya sebagai seorang suami. Apakah dia ingin menunjukkan keperkasaan dan kelihaiannya diatas ranjang untuk mengambil hati Monic?

Padahal kami sudah sepakat jika tugas dia hanya mendonorkan spermanya kedalam rahim istriku dan setelah itu selesai. Namun apa boleh buat, karena dia juga tidak gampang untuk ejakulasi seperti aku yang lemah ini jadi aku tidak berpikir sampai sejauh ini hingga membuat dia dapat mengambil kesempatan lebih banyak dari tubuh istriku disetiap pertemuan mereka.

Aku lalu mendekat ke arah kasur untuk memasang sprei baru dan terdengar suara Monic dari arah belakang

`Biar Monic saja yang merapikannya mas`

Aku melihat ke arahnya dan terlihat dia mencoba untuk bangun dari tempat tidur dan mulai melangkah kearahku namun sepertinya dia masih belum dapat berjalan dengan baik, sepertinya dia memang baru dihajar habis - habisan oleh penisnya Doni sehingga untuk berjalan normalpun dia masih terlihat kesulitan.

Dan segera setelah itu Doni mendekat kearah Monic yang mencoba untuk berjalan mendekat kearahku dan menahan tubuhnyanya, Secara tiba - tiba Doni mulai menggendong baring tubuh istriku didekapannya dan mengatakan jika Monic harus istirahat lebih dulu karena malam ini masih akan panjang untuk mereka berdua. Jadi biarlah aku yang mengurus hal kecil seperti itu.

Kata - katanya seakan merendahkanku namun aku tak bisa berbuat apa - apa untuk membalasnya ditambah Monic yang juga tidak dapat berbuat banyak dengan kelakuan Doni malam ini, apakah karena hatinya sudah benar - benar takluk oleh Doni atau memang karena ada hal lain? Entahlah....

Dan juga Entah kenapa nyaliku mendadak ciut jika harus beradu argumen dengan orang yang telah meniduri istriku tersebut. Entah karena aku kawatir semua usaha ini akan sia - sia jika salah satu dari mereka ada yang tersinggung atau entah karena fisik dan segala hal yang dia miliki olehnya lebih hebat dan tangguh dari aku?

Tanpa banyak pikir aku segera merapikan tempat tidur dan memasangkan sprei baru diatasnya, tempat dimana istriku akan kembali disetubuhi oleh sahabatku ini. Segera setelah rapi Doni membaringkan Monic diatas ranjang tersebut dan menarik handuk yang melilit tubuh Monic yang kembali membuat istriku menjadi setengah telanjang pada bagian bawah tubuhnya memperlihatkan kemaluannya dihadapan kami berdua. Dan Doni pun ikut menanggalkan handuk yang melilitnya dan ikut memperlihatkan penisnya yang sudah ereksi seperti sudah tidak tahan ingin kembali masuk menikmati kemaluan istriku.

Aku merasa aneh dengan sikap Doni ini, entah kenapa dimalam ini dia berbeda dengan malam - malam sebelumnya. Dia seperti orang lain, bukan seperti Doni yang aku kenal sebelumnya. Apakah dia sudah dikendalikan oleh hawa nafsunya atau dia memang sangat menginginkan istriku dimalam ini? karena ini adalah malam terakhir bagi mereka untuk melakukan donor?

Ingin rasanya aku menegurnya namun entah kenapa tidak muncul keberanian seperti dimalam sebelumnya. Malam ini aku hanya pasrah dengan apa yang dilakukan oleh Doni kepada Monic. Atau apakah aku terlanjur penasaran dengan sifat asli mereka sehingga diri ini membiarkan hal - hal yang diluar kesepakatan sebelumnya mengalir begitu saja? Dan yang membuatku lebih panas adalah ketika melihat Monic yang juga ikut membiarkan Doni dengan segala tingkahnya dimalam ini.

Ya, Dia hanya pasrah memandang wajah Doni ketika Doni membuka lilitan handuk pada tubuhnya dan malah ketika giliran Doni yang membuka handuk, pandangan mata Monic tak pernah lepas dari penis ereksinya Doni. Padahal ada aku disana. Ada aku!

Apakah mereka berdua semakin terjerumus kedalam nafsu dan hanya sadar jika sudah orgasme? Atau memang sudah tidak perduli lagi karena mereka sudah saling cinta?? Fuck!

Aku lalu segera kembali ke singgasana beta, ya aku menyebutnya singgasana beta karena aku seperti laki - laki lemah yang hanya duduk terdiam melihat istriku bersetubuh dan dinikmati oleh laki - laki yang jauh lebih perkasa dariku.

Aku melihat Doni mulai naik keatas ranjang dengan kondisinya yang setengah telanjang dan kembali berbaring disebelah tubuh Monic. Sambil mengocok penisnya untuk lebih tegang dan ereksi dia memberi kode kepada Monic untuk kembali naik katas tubuhnya dan memasukan penisnya kedalam vagina Monic.

Monic yang mengerti dengan kode itu mulai naik ketas tubuh Doni mengambil ancang - ancang untuk memasukan kepala penis milik Doni kedalam lubang vaginanya. Dan jlebs... Penis besar dan keras tersebut kembali menghujam kedalam vagina istriku diiringi dengan desahan kecil dari mulut Monic dan pejaman matanya yang secara tidak langsung mengatakan jika penis milik Doni memang selalu nikmat setiap kali melakukan penetrasi kedalam vaginanya.

Baru beberapa kali genjotan saja tiba - tiba Doni mengatakan kepadaku yang membuatku sedikit terkaget dengan nada suaranya.

`Gak pakai selimut ya Bro!`

Ucap Doni sedikit tegas kepadaku. Aku sedikit bingung untuk memberikan jawaban terkait permintaan Doni ini.

Sementara Monic juga terlihat kaget dan menghentikan goyangannya diatas tubuh Doni. Aku melihat Doni dan Monic sekarang sama - sama melirik ke arahku dan menantikan jawaban dari ku. Bedanya pandangan Doni sangat tegas dan tajam kearahku sementara Monic sedikit panik dengan permintaan Doni ini, kawatir jika aku menjadi marah karena ini, terlihat dari dahinya yang menyerengit dan tatapan kawatir pada matanya namun dia tidak memberikan komentar apa - apa seakan hanya pasrah kepada Doni dengan apapun yang akan terjadi kedepannya.

`Gpp kan bro? Lagian gw sama Monic juga udah terlanjur pernah ngelihat bahkan udah ngerasain punya masing - masingkan. Jd apa yang mesti ditutupin lagi?

Gerah loh, sayang selimut barunya nanti basah lagi`

`basah karena keringat maksud gw, bukan kayak tadi hehe....`

Dengan santainya dan tanpa beban Doni mengatakan itu kepadaku. Apakah dia sadar kalau perkataannya tadi seakan merendahkan martabatku sebagai suami Monic. Dia memang sudah dikendalikan nafsu dan tidak seperti Doni yang aku kenal.

`Gimana? Gw sama Monic masih nunggu jawaban lu nih, kami kan mau lanjut... malah diem aje lu ad`

Ya mereka memang masih diam menunggu jawabanku, sepertinya mereka sudah tidak sabar ingin segera kembali mulai untuk saling genjot karena sambil menunggu jawaban dariku, sesekali Doni menggoyangkan pinggulnya. Mungkin penisnya yang sudah masuk berada didalam vagina Monic mulai meronta - ronta ingin segera bergesekan dengan dinding vaginanya istriku.

Aku juga bingung ingin menjawab apa, tapi aku ingin yang menjawab itu bukan aku melainkan Monic. Aku ingin tau apa jawaban dan reaksinya. Mumpung Doni sudah bertanya. Ini menjadi kesempatan yang bagus untuk melihat bagaimana reaksi Monic dengan permintaan Doni ini. Apa dia kembali memilih nafsunya kepada Doni atau dia memilih hatinya kepada aku suaminya.

`yahh.. kan lu dan bini gw yang tau gerahnya gimana, lu dan Monic yang ngejalanin. gw sih terserah sama Monic aja kalau lu nya udah gak sanggup karena gerah`

Sip, jawaban yang pas dan tepat gumamku dalam hati. Sekarang tinggal menunggu jawaban dari Monic. Dan kembali hatiku berdegup menantikan jawabannya. Terlihat Monic kebingungan untuk mengambil jawaban. Wajahnya terlihat ragu untuk mengambil keputusan yang harus dibuat dalam waktu singkat namun harus mempertaruhkan 2 orang sekaligus.

Kami masih belum mendengar jawaban dari Monic, namun tak lama dari itu tiba - tiba Monic mencondongkan badannya kearah selimut untuk mengambilnya dan mulai membentangkannya diatas tubuhnya agar menutupi tubuh mereka berdua diatas ranjang. Dan terlihat tatapan wajah
kesal dari pandangan mata Doni kepada Monic namun Monic tidak menghiraukan tatapan Doni dan mulai kembali menggoyangkan pinggulnya dan mereka berdua kembali bersetubuh didepanku.

Hatiku tiba - tiba saja senang dengan reaksi Monic. Entah kenapa aku seperti bahagia melihat Monic yang mengambil selimut dan menutup tubuhnya agar tidak dinikmati oleh pandangan nakal Doni. Itu tandanya dia lebih memilihku dari pada selalu menuruti kemauan Doni namun kebahagiaanku tadi tak berselang lama karena melalui TWS aku mendengar Monic yang mulai menghibur Doni dengan kalimat :

`kan udah aku bilang kamu jangan aneh - aneh lagi mas`

`kamu jangan kesal ya, aku udah gak tahan ingin segera kamu setubuhi. Pakai atau gak pakai
selimut yang penting malam ini kamu harus menyiram rahim aku dengan benih kamu`

Sakit! Sakit sekali hatiku mendengar perkataan istriku itu kepada Doni.

Dia mengucapkan itu dengan suara pelan seperti biasa, ucapan berbisik khas mereka berdua. namun tatapannya sangat dalam kepada Doni. Seandainya tidak ada TWS ini aku tidak akan mendengar perkataan yang begitu menyakitkan hati tadi. Perkataan itu selain untuk menghibur Doni yang kecewa dengan reaksi Monic yang lebih memilih menutup tubuh mereka dengan selimut juga memiliki makna jika yang terpenting bagi Monic dimalam ini adalah dirinya Doni (penisnya) dan spermanya dibandingkan yang lain.

Terlihat dari ucapan Monic tadi kepadanya membuat Doni sadar jika malam ini yang dia harus lakukan adalah memberikan kepuasan yang maksimal kepada Monic dan fokus hanya pada itu saja. Jika dia berhasil memberikan yang terbaik nanti pada akhirnya dengan sendirinya Monic akan memberikan segalanya kepadanya. Itu yang aku tangkap dari raut wajah Doni.

Dan sepertinya pemikiranku benar! Doni terlihat mulai memainkan ritme permainannya yang seperti biasa dia perlihatkan ketika ingin memberikan kepuasan kepada Monic dan terlihat dia kembali menatap wajah Monic dengan tatapan serius dan Monic pun tersenyum melihat tatapan Doni seperti itu kepadanya seakan ucapan yang dia sampaikan tadi kepada Doni dicerna dengan baik olehnya. Suasana kembali panas diantara mereka berdua. Baik Doni dan Monic sekarang terlihat saling menggoyangkan pinggul mereka seakan ingin saling serang dan balas diantara penis dan vagina mereka yang sedang bertempur dibawah sana.

Monic terlihat sedikit kewalahan menghadapi penis dan permainan Doni karena memang Monic tidak pernah mendapatkan sensasi bersetubuh yang senikmat dengan milik Doni. Wajar jika di raut wajahnya kembali terpampang ekspresi tidak karuan dan tangannya yang kembali menutup mulutnya yang ingin mendesah ketika ada sentakan yang tepat mengenai area sensitif didalam vaginanya. Sementara Doni hanya menatap setiap ekspresi yang ditunjukkan oleh wajah Monic.

Dan sesekali dia membelai rambut panjang Monic yang jatuh diantara kedua pipinya dan menyalipkannya dikedua telinga Monic. Pada momen ini Doni kembali mengucapkan sesuatu yang membuat Monic terkaget dan seketika menghentikan goyangannya diatas tubuh Doni. Bukan hanya Monic saja yang kaget, aku sendiripun kaget mendengar ucapannya!

`sepertinya malam ini aku kembali merasakan perasaan jatuh cinta`

`kamu jangan marah ya... sepertinya aku benar - benar jatuh cinta kepada istri sahabatku`

`maaf ya, aku hanya ingin kamu tau perasaanku setelah semua yang telah kita lakukan ini Nic`

`aku berharap setelah ini kamu dapat segera hamil dan walaupun nanti anak yang lahir dari rahim kamu tidak akan mengenal aku sebagai ayahnya, tapi anak itu adalah buah hati kita. Darah daging aku dan kamu. Hasil dari persetubuhan kita ini`

`walaupun nanti aku tidak dapat memiliki kalian berdua, tapi aku senang telah menjadi bagian dari ini semua`

`Monic, aku mengucapkan ini tidak ada maksud apa - apa kepada kamu, aku hanya ingin hati ini menjadi lega, aku juga hanya ingin kamu tau`

` jika aku....`

`saat ini....`

`aku...`

`Aku benar - benar jatuh cinta kepada kamu Monica`

Doni mengucapkan kalimat itu dengan tatapan yang mesra kepada Monic istriku ketika mereka sedang bersetubuh. Kata - kata yang seharusnya tidak diucapkan oleh Doni kepada Monic, kata - kata yang dapat membuat perasaan seorang wanita mendadak menjadi kacau balau. Bagaimana tidak, seorang wanita mendengar kata - kata seperti ini dari seorang pria dewasa yang tampan, mapan, dalam keadaan sedang disetubuhi olehnya dan memiliki penis dan stamina yang sangat diidam -idamkan oleh kaum hawa. Ini adalah kalimat yang sangat berbahaya yang diucapkan oleh Doni kepada Monic.

Kalimat ini bisa membuat Monic seketika luluh jika dia selama ini juga memiliki perasaan kepada Doni. Aku sangat penasaran bagaimana respon dari Monic, bagaimana cara Monic menjawab pengakuan dari Doni ini karena sampai detik ini Monic masih tercengang kaget mendengar ucapan dari Doni ini. Wajahnya terlihat sangat memerah. Dan tak lama Monic melirik kearahku. Aku tau dia melirik ke arahku karena kawatir aku mendengar ucapan dari mulut Doni ini. Aku hanya berakting pura - pura bodoh seakan tidak mendengar apa - apa dari ucapan Doni karena memang jarak antara sofa tempat aku duduk dan ranjang tempat mereka bersetubuh lumayan jauh.

Aku bisa mendengarkan itu berkat bantuan TWS yang merekam setiap ucapan dan kalimat yang keluar dari mulut mereka. Jika tidak ada TWS ini aku juga sulit mendengar dan mengetahui apa isi pembicaraan dari mereka berdua dan hanya bisa menduga sembari menebak apa yang mereka ucapkan dari ekspresi yang mereka tunjukkan.

`kamu tidak perlu meresponnya Nic. Kamu cukup mengetahuinya saja`

Ucap Doni kembali kepada Monic sambil tersenyum dan setelah itu dia tiba - tiba membaringkan tubuh Monic kearah kasur yang sebelumnya berada diatas tubuhnya menjadi posisi Missionaris.

Monic yang masih shock dengan ungkapan isi hati Doni kembali kaget dan sedikit berteriak kecil (karena kaget) dengan gerakan yang tiba - tiba dilakukan oleh Doni ini namun dia hanya pasrah mengikuti arahan dari Doni. Walaupun tubuh keduanya masih tertutup oleh selimut tapi aku yakin pada saat Doni membalikkan posisi mereka menjadi posisi missionaris penisnya tidak keluar dari vagina Monic.

Karena tak berselang lama ketika Monic sudah berada dibawah dan Doni diatasnya, pinggul Doni terlihat langsung memompa naik dan turun kearah tubuhnya Monic menandakan jika penisnya masih berada didalam dan tidak tercabut dari vaginanya Monic. Doni memompa dengan gerakan yang pelan karena dia tau kalau Monic masih belum siap dan masih shock mendengar pengakuan dari dirinya tadi. Dia seperti ingin memberikan waktu kepada Monic untuk dapat mengendalikan dirinya sebelum dia kembali memberikan kenikmatan dalam persetubuhan mereka.

Sementara Monic hanya bisa diam dan membalas menatap dalam tatapan mesra dari matanya Doni yang tak berpaling dari matanya Monic sejak dia mengungkapkan isi hatinya tadi kepadanya (Monic). Sepertinya Monic ragu untuk menjawab bahkan memberikan ekspresi yang tepat. Jujur sebenarnya aku sangat ingin mengetahui reaksi dan respon dari Monic terkait ungkapan dari hatinya Doni tadi, namun sepertinya Monic masih shock dan belum bisa mengendalikan dirinya.

Doni lalu merebahkan tubuhnya menindih Monic dan membenamkan kepalanya disebelah kepala Monic membuatku tidak dapat melihat wajahnya karena terhalang oleh wajah Monic. Sama seperti yang dilakukan Monic ketika dia berada diatas tubuh Doni. Tubuh mereka masih terlihat bergoyang naik dan turun didalam selimut menandakan Doni masih bergerak menyetubuhi istriku dan tak lama aku melihat Monic memejamkan matanya dan di TWS terdengar beberapa kali seperti bunyi kecupan. Jantungku kembali bergejolak dan berdebar. Aku langsung berpikiran apakah Doni sekarang sedang menciumi pipi dan leher Monic?!

Karena sekarang posisi wajah Doni tidak terlihat olehku sementara Monic terlihat wajahnya sedikit berpaling kesamping kearahku dan sedikit mengarah kearah atas dengan mata yang terpejam seakan sedang menikmati sesuatu. Bunyi kecupan terua terdengar di TWS beriringan dengan ekspresi Monic yang sedikit menggeliat kegelian. Aku yakin jika Doni memang sedang menciumi entah itu pipi atau leher istriku. Bahkan aku yakin Doni sekarang sedang menjilati itu karena sesekali aku mendengar bunyi sruput seperti orang yang sedang menyedot dan menjilat sesuatu.

DAMN! Aku sangat - sangat cemburu dan bergairah hanya dengan menduga dan bahkan tidak melihatnya secara langsung. Bagaimana jika nanti aku melihatnya secara langsung? Aku sudah tidak tahan lagi dan ingin segera mengetahui apa yang akan terjadi jika mereka aku tinggal berdua dikamar ini. Dan mungkin bisa saja Monic akan membalas ungkapan perasaan hati Doni tadi jika aku tidak berada disini. Mungkin dengan ketidak hadiranku membuat dia lebih tenang dan lebih rileks untuk mengungkapkan isi hati dan perasaannya yang sesungguhnya kepada Doni.

Aku lalu mengambil nafas panjang dan meyakinkan diri ini jika aku harus memulainya dan ini adalah saat yang tepat untuk meninggalkan mereka berdua. Ya, ini saatnya aku memulai misi utama ku. Dan aku harus siap dengan segala kemungkinan yang terjadi nantinya.

Aku lalu menyiapkan segala keperluan, mengaktifkan Ipad yang baru aku beli dan mengconnectkannya kepada beberapa CCTV yang sudah terpasang didalam kamar ini. Setelah yakin semuanya ok dan tidak ada masalah. Aku lalu membunyikan tone pada HP seakan ada orang yang menelponku dan dengan sedikit berakting aku mengangkat telpon dan seolah sedang berbicara dengan orang lain dari HP.

`kamu tau kan ini sudah tengah malam?! kenapa?! Ada hal penting apa?!`

Kalimatku memulai akting seakan ada orang yang sedang menelponku pada tengah malam ini.

`apa?! Kamu yakiin?! Ya sudah! Saya segera kesana!! Kalian tolong amankan jangan sampai terjadi hal yang tidak diharapkan, tunggu instruksi dari saya!`

Dan aku pura - pura mematikan handphone dan segera berdiri mendekati Doni dan Monic yang terlihat sudah melirik kearahku dari awal mereka mendengar kalimat akting yang tadi aku ucapkan dan menghentikan persetubuhan mereka.

`ada apa mas? Kenapa wajah kamu serius begitu`

Tanya Monic kepadaku sambil tubuhnya masih tetap ditindih oleh Doni. Dan aku hanya menjawab jika ada urusan mendadak dikantor. Sepertinya para demonstran ada yang mencoba menjarah kantor sambil melakukan pengrusakan dan tadi dapat telpon dari pengawas PAM disana yang melaporkan kejadian tadi kepadaku dan minta petunjuk serta arahan karena mereka tidak berani mengambil keputusan jika belum lapor kepada aku sebagai pimpinan.

`apa mesti malam ini mas? Aku kawatir jika kamu keluar malam - malam begini ke kantor.

Apalagi masih ada demonstrasi begitu mas, aku kawatir kamu nanti kenapa - kenapa`

Yang langsung dibalas oleh Doni sambil dirinya beranjak dari atas tubuh istriku dan berbaring disebelahnya.

`udah gpp ad, lu urus aja dulu dikantor kalau memang itu penting, nanti gw hubungi anak buah gw dilokasi buat back up ke arah kantor lu kalau ada apa - apa`

`lagian tadi situasi sudah tidak terlalu mencekam, paling itu bukan demonstran tapi orang yang sengaja mengambil kesempatan dan kesempitan di moment ini`

Ucap Doni kepadaku, dan aku sedikit kesal harusnya dia sebagai sahabat dekat menawarkan dirinya untuk pergi menemaniku disaat seperti ini, bukan malah menawarkan anak buahnya kepada aku. Aku tau jika dia juga ingin mengambil kesempatan didalam kesempitan agar bisa berduaan dengan Monic dikamar ini. Aku lalu mencoba menguji mereka sekali lagi dengan bertanya :

`lu masih lama belum Don? Masa gw ninggalin kalian berdua dikamar?`

Terlihat Monic segera memandang wajah Doni yang juga penasaran dengan jawabannya Doni.
Dan Doni juga menatap balik pandangan wajah Monic dan dengan santai dia menjawab pertanyaanku sambil tetap memandang Monic

`gw gak bisa diburu - buru gitu ad, lu boleh tinggalin kami berdua kok kalau memang urusan lu mendesak dan penting. Nanggungkan kalau kami mesti udahan. Gw udah bela - belain datang malam ini setelah tugas dan udah terlanjur ngelakuin berdua dengan Monic masa gak sampai tuntas`

Akupun menanyakan hal yang sama kepada Monic dan menunggu jawabannya jika aku pergi kekantor sebentar melihat keadaan dan tak lama setelah itu kembali kerumah dan dia tetap melakukan N.I bersama Doni hanya berdua saja ketika aku pergi.

Terlihat jika Monic ragu untuk menjawabnya, dia memandang ke arah Doni beberapa kali seakan ingin memastikan jika jawabannya sesuai dengan yang diinginkan Doni dan Doni pun beberapa kali memberikan tatapan kode kepada Monic seakan untuk membiarkan aku pergi meninggalkan mereka dan mereka bisa melanjutkan bersetubuh hanya berdua saja didalam kamar ini.
Monic terlihat ragu dengan kalimatnya namun akhirnya dia akhirnya menjawab pertanyaanku dengan mengatakan

`mas Adli perginya jangan lama ya, segera kembali jika urusannya udah selesai`

Yang membuatku sedikit kecewa namun bergairah. Karena terlihat jika Monic juga menginginkan persetubuhan mereka berlanjut dengan kondisi aku tidak berada didalam ruangan bersama mereka. Aku semakin tidak sabar ingin memastikan seperti apa nanti jadinya persetubuhan mereka tanpa diawasi olehku. Dan membalas perkataan Monic tadi sambil berpamitan dengan mengatakan kepada Doni dan Monic :

`gw percaya kepada lu Don, lu sahabat baik gw dan gak mungkin macam - macam dengan Monic. gw titip istri gw dan lu tolong komitmen dengan kesepakatan kita ya`

`iya sayang, setelah urusan selesai maa segera kembal, tolong kamu jaga kepercayaan Mas ya`

Dan terlihat Doni hanya tersenyum sambil menganggukan kepalanya kepadaku menjawab perkataanku tadi, berbeda dengan Monic yang terlihat semakin kawatir dengan diriku dan keadaan yang terjadi.

Aku lalu mengambil semua perlengkapan yang aku butuhkan dan mengecup kening Monic sambil mengatakan jika aku segera kembali. Lalu aku pergi meninggalkan mereka berdua didalam kamar yang mereka masih sama - sama berbaring diatas ranjang tertutup oleh selimut ketika aku pergi keluar kamar dan menutup pintu. Perasaan yang aku rasakan samgat tidak karuan. Pada saat perjalanan menuju garasi mobil aku yang sudah tidak tahan dan sudah tidak sabar langsung memantau ipad yang terhubung dengan CCTV dan terlihat mereka berdua masih berbaring dan belum mulai kembali untuk melakukan persetubuhan. Namun dari TWS terdengar percakapan yang membuatku kembali cemburu dan sangat bergairah.

Aku harus segera keluar dari rumah dan mencari posisi atau tempat stay yang pas untuk memantau mereka melalui CCTV dan TWS pikirku sebelum aku melewatkan beberapa moment krusial diawal awal mereka aku tinggalkan berdua. Dan dengan perasaan yang tidak karuan, jantung yang berdebar kuat akupun mempercepat langkahku menuju garasi mobil.


bersambung...
Baik nya di share langsung chapter lanjutan nya sampe habis, pembaca gratisan bersorak gembira ria gemberia ria
 
Kalau ente tau tentang momod disini, minimal malu lah kalau ada orang yang share cerita orang lain tanpa permisi sama penulisnya dulu wkwk.
Udah banyak penulis yang berhenti nulis di forum ini karena apa? ente pasti tahu lah ya katanya paling paham soal forum ini wkwk


karena mereka mau jualan...
Jelas2 dilarang kok...wkwkwk 😂
Yg jualan udah permisi belom sama momod?

Yg jualan udah permisi belom sama pembaca?

Jgn alih2 gratisan tapi sudah mau tamat malah distop...
Nipu itu namanya.
🤣
 
Saya respect sama prinsip suhu, tapi apa semua orang disini bisa menghargai karya orang lain?.
Dengan mengshare secara publish tanpa izin dari penulis nya, itu namanya "menghargai"?
Fyi ada juga penulis baik tanpa minta imbalan tanpa di perjual belikan karya nya, murni ingin berkarya saja, tetap aja ceritanya di plagiatin terus di share di si oren atau entah dimana sehingga membuat penulis nya jadi males nulis lagi 😁

Apakah penulis sudah menghargai pembaca dengan menulis terang2an bahwa eps 32-35 akan berbayar?

padahal ngmgnya yg berbayar akan baca duluan...

Tau2 distop...

Padahal sudah dilarang berjualan...
Apakah penulis sudah mengeluarkan larangan utk yg beli jgn menyebarkan??
Resiko lah...
Itung2 ngurang2in penulis yg php...
Kita2 juga sering beli di kk kok cerita2 begini...

Aneh ya kok masih ada yg mau belain...

Jgn2 akun klonengan penulis nee yg ngebelain 🤣

Atau org2 yg sudah beli di penulis tp kesel krn yg lain bisa baca gratis sdgkan dia harus beli.. 😂

Jualan juga ada etikanya boss..
Coba dr sedari awal dia ngomong bahwa eps 32-tamat akan berbayar...
Ga akan begini...:o
 
Walaupun belum di daftarkan secara sah, setidaknya semua orang tahu itu hasil karya siapa?.
Men-share cerita orang lain secara publik kok di benarkan, lucu sekali anda ini.
Makanya saya bilang "setidaknya punya malu" kalau share secara publik, karena itu bukan cerita dia.
Masih heran ada yang bela wkwk.
Ngotot amat bro ngebelain penulis yg sudah di banned, ampe banyak banget & panjang x lebar komennya.
Orang yg sama kah..?
Curiga ane, ente akun klonengan ts yg dibanned
 
Kalau gw sendiri akan menghargai penulisnya kalau masih melanjutkan ceritanya. Gw pernah beli 1 part gocap niatnya biar penulis semangat nulis.

Lha ini apa. Akunya kebanned, ceritanya gak diterusin, gak ada kejelasan. Wajar kalau pada bete. Yang udah punya part terakhir, mau nge-share ya silakan, mau nge-remake ya boleh. Buat gw sebagai pembaca, asal ada bacaan menarik aja
 
Gua sebenernya lebih milih buat jadi SR, tapi gua pantengin lama" Ini treat makin jauh melenceng, saran gua mah mending di floor in aja dah. Toh ts juga dari awal gada notice buat part berapa"nya bakal jadi berbayar. Dan buat yg udah beli dan mau share. Makasih broo udah bela"in kaum gratisan kek kita"🙏🙏
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd