Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Perjalanan Kebinalan Rere si Amoy (Cuckold Inside) [Repost + Lanjut]

Siapa yang bakal jadi pertama muncrat di memek Rere?


  • Total voters
    210

Amoykalian

Semprot Kecil
Daftar
13 Feb 2023
Post
70
Like diterima
338
Bimabet
Malam suhu-suhu sekalian, berikut ane repost kembali cerita ane dari akun ane sebelumnya yang sudah sempat gugur karena satu dua masalah. Cerita ini ane angkat kembali dengan akun baru ane ini, dengan anggapan membuka lembaran baru. Untuk penamaan dan ilustrasi dari tokoh ane ubah sedikit. Selamat menikmati cerita ane suhu2 sekalian

Indeks :
Part 1 : Nonton Bioskop
Part 2 : Insiden tersembunyi di Restoran
Part 3 : Nakal lagi di Bioskop
Part 4 : Rere Pecah Perawan
Part 5 : Rejeki Iuran Keamanan

========================

Prolog :

Perkenalkan ane adalah Yoyo, pria keturunan berusia 29 tahun yang punya fantasi memamerkan body pasanganku. Saat ini aku sedang dekat atau bisa dibilang sedang TTM dengan salah satu gadis keturunan juga dari ibukota. Sebut saja namanya Rere, seorang gadis pendiam keturunan berumur 24 tahun dengan tinggi badan sekitar 145 cm dan ukuran dada 34B. Kami bertemu lewat aplikasi dating apps yang sekarang ini sedang menjamur dimana2. Kami sudah berjalan bersama sekitar 2 tahun lebih. Rere yang awalnya seorang gadis keturunan pemalu mulai aku didik perlahan menjadi sosok yang semakin berani mempertontonkan tubuhnya. Cerita akan dibagi jadi part2 dari awal buka tipis2 sampai Rere semakin terbiasa buka semua.

Part 1 : Nonton Bioskop

Hari itu sepulang bekerja aku dan Rere berencana untuk menonton salah satu film Marvel yang lagi hype-hypenya ditunggu para penggemar MCU seperti kami.

Tiket film yang sudah kami beli melalui aplikasi pembelian tiket dari beberapa hari sebelum jadwal membuat kami tidak perlu lagi repot-repot mengantri berdesakan dengan para penggemar lain yang juga pastinya penuh semangat ingin segera menonton film tersebut.

Sebelum hari H datang, aku sudah memberitahukan kepada Rere untuk menggunakan baju yang “fleksibel” untuk sesi menonton nanti.

“Beb, nanti kalau bisa pakai outfitnya jangan yang ribet-ribet yah, yang gampang buat kita anget2an aja yah, hehe”, tulisku pada pesan WA di malam hari sebelum hari H. Yap meskipun masih TTM, tapi aku dan Rere sudah saling memanggil dengan Beb, karena menurut Rere buat apa sih ada status? Karena status toh juga tidak menentukan keseriusan sebuah hubungan toh?

“Ih bebeb mah minta nya. Yauda deh tapi awas ya nanti kalau aneh2 ku cubit >.<!!! “ balasan WA dari Rere.

Pulangnya ku jemput Rere dengan mobilku di depan kantornya dan wow aku terkejut! Rere hanya memakai tanktop U can See dan menggunakan rok hitam pendek. Benar2 dia mengabulkan permintaanku untuk tidak mengenakan pakaian yang rempong!

Tanpa babibu kami pun sampai di bioskop dan duduk di kursi yang kami pilih, kami duduk di bangku agak ke pinggir dekat dengan lorong, aku sengaja membiarkan Rere duduk di bagian dekat lorong karena biasanya dia suka ke toilet di tengah film berlangsung.

Di tengah serunya film dan gelapnya ruang bioskop, ku mulai dengan menarik kepala Rere yang tadinya bersender di pundakku. Kutarik wajahnya berhadapan denganku dan mulai ku ajak dia berciuman.

“mmmh mmhhh sloppp mmhh muahh” begitu serunya bibir kami beradu satu sama lain, lidah kami mulai berbelit satu sama lain.

Tanganku mulai bergerilya masuk ke dalam tanktop Rere, mencoba menggapai melon kembar pujaanku ini. Ku selipkan tangan k uke dalam cup BH Rere dan kutemukan pentil Rere sudah tegak mengeras. Ku pilin2 putting sebelah kiri Rere sambal tanganku yang lain mulai meraba2 ke paha putih Rere.

“Sshhh beb, beb, geliii ahhhh. Nenen aku kamu apain beb ahhhh shhh”, desah Rere pelan di tengah ciuman dan serangan rasangan tangan-tanganku.

Kuturunkan sebelah kaitan tanktop dan cup bh Rere sehingga toket putih berpentil coklat muda Rere menyembul bebas keluar. Sungguh tak pernah bosan aku melihat toket Rerem betuknya yang indah ini aku yakin pasti bakal bkin semua cowo ingin langsung menghisap dan melumat habis!

Dengan penuh penghayatan kujilat dan kusedot2 toket Rere.

“Ahh iya beb nnghhhh shhh nakal banget sih kmu nggghhh kit-ahhh kan laaa—gihh nontonnn bebbbb ahhhh” desah Rere pelan dan terbata2 ketika aku semakin buas menyedot pentil toket-nya.

Tanpa mempedulikan desahan Rere, tanganku yang semula hanya mengelus paha putihnya, kumasukkan lebih dalam dan kusentuh kan ke permukaan cd Rere yang ternyata sudah banjir. Ya banjir, Rere adalah tipe cewe yang sangat mudah becek ketika dirangsang.

“Ahhh beb, jangannnhhh ahhh, nanti ada yang liattt ahhh shhhh mmmhh” desah Rere sambal terus memajukan dadanya karena tidak tahan toketnya aki hisap terus menerus.

“Udah gapapa beb, gaada yang liat kok, kan lagi pada fokus nonton bebeb. Udah bebeb merem aja, nikmatin ajah, biar aku yang pantau keadaan, muah” kataku meyakinkan Rere sambal mencium nya.

“mmmmhh yau-dahhh dehh ahhh janji yahhhhhh kamu liatinnn sekitarrr ahhhhh shhhh” desah Rere sambal terus menyodorkan toketnya untuk kuhisap.

Kukangkangkan paha Rere naik ke pinggir bangku bioskop dan ku selipkan jariku ke dalam CD nya yang sudah becek itu. Tanganku meyibak jembutnya yang tumbuh halus dan tidak terlalu Panjang itu. Dengan mantap kuraba bibir memeknya yang sudah becek dari bawah ke atas hingga ke itilnya yang sudah menonjol dengan keras.

[URL='https://www.imagebam.com/view/MEJW55F']

CLEKK CLEKKK CLEKK CLEKKKK CLOKKK CLOKKK … suara bahas memek Rere yang kugesek dengan keras naik turun dr itil ke bibir bawah terus menerus

“NGGHH NGGGHH BEB GELI BEBBB”

“NGGGH BEB AKU JADI SANGEEEE PENGEN DI EWE KONTOL KAMU NGGHHHH”

“NGGGHH BEBB MEMEKNYA BERISIK BEB NGHHH”

Desahan Rere semakin keras, ya itil Rere adalah kelemahan Rere dan Rere adalah tipe cewek yang kalau uda kegesek itil-nya seakan lupa daratan dan lupa urat malu. Seakan hilang wujud Rere yang sebelumnya pendiam dan pemalu.

Kugesek terus dengan kencang itil Rere, kuputar dengan membentuk angka 0 dan 8 di itil nya yang semakin menonjol dan mengeras tersebut.

Karena menghalangi cd Rere kuplorotkan ke bawah. Kembali ku arahkan Rere untuk mengangkang kembali di kursi bioskop, kubiarkan dia membuka paha putihnya lebar2 di tengah dinginnya ruang bioskop ini.

Kembali kuserbu itil gemas Rere, bibir memeknya yang agak kecoklatan membuatku semakin gemas untuk mengobrak abrik kemaluan cewek kesayanganku ini.

CLEKK CLEKKK CLEKKK

“UNGGHH BEB AKU GA TAHAN GELI BANGET MEMEKNYA UNGHHHH”

“IYAH TERUS KOCOK GITUUU NGGHHH NGHHHHHHHH MAU KONTOLLL NGHH”

Dengan pantat yang naik turun dengan heboh mengikuti kobelanku di itilnya, Rere semakin bergetar karena kenikmatan yang dirasakan di itilnya. Dengan pinggul bergetar menahan nikmat, Rere semakin meremas pegangan bangku bioskop.

Sambil melihat ke sekeliling tiba2 aku menangkap di ekor mataku ada mas2 yang ternyata sedang melihat kearah Rere dengan takjub. Tidak hanya menatap, ternyata si mas2 ini sedang mengocok kontolnya sendiri sambal menatap pinggul Rere yang naik turun keenakan karena ku kobel. “Ini kesempatan ku mewujudkan fantasi ku mamerin Rere nih!” piker otak mesumku.

“NGHHH BEBBB GELI BANGETTTTT MAU KLUAR BEBBB YANG KENCENGGGG NGGHHHHH OGHHHH!!!”

Desahan dan getaran pinggul Rere semakin keras. Kujawab permintaannya dengan langsung mengcaplok toket bulatnya.

Dan tiba2 saja badan Rere melonjak dan kelojotan dengan keras.

“NGHH OGHHH FUCKKKKKKKKKK KLUARRRRRR!!!!” CRETTT CRETTT CRETTT

Dengan badan terus berkelojotan memek Rere bocor dengan cairan klimaksnya sendiri. Aku tak memberi kesempatan Rere untuk beristirahat dan tetap kukobel itil Rere di kala ia masi berkelojotan.

“NGGHHH NGENTOTTT BEBB KELUAR TERUSSSS NGHHH ITILNYA JANGAN DIMAENIN TERUS ARHHHH”

Desahan keras Rere dikarenakan hamper 1 menit iya terus berkelojotan terbang ke langit ketujuh. Cairan memek Rere sudah membanjir di bangku bioskop dikarenakan klimaksnya yang belum juga berhenti. Untung saja adegan film sedang keras2nya sehingga orang sekitar kami kecil kemungkinan mendengar desahan keras Rere.

Iseng kulihat kearah mas2 di sebrang kami tersebut, dan dengan senyum geli kulihat si mas2 tersebut juga lagi bergetar sambal memancutkan spermanya ke bangku bioskop. Iyalah cowo mana yang ga bakal kepancing buang spermanya kalau liat cewek putih mulus ngangkang pamer memek di bioskop, apalagi sampai kelojotan klimaks cewenya. Ga salah kan?

Ga lama setelah itu kuminta Rere membereskan cd dan menurunkan kembali rok dan merapikan bajunya. Film pun selesai dan kami pulang dengan Bahagia untuk gue dan lemas untuk Rere.

POV Mas2 yang ngintip :

Gila gue ga menyangka di tengah nonton film Marvel favorit gue, gue bisa mergokin pasangan mesum. Gue yang semulanya abai karena mendengar suara desahan halus lama2 penasaran juga karena makin lama suaranya seakan menggoda gue untuk menengok kearah asal suara Wanita mendesah tersebut.

Dan benar saja ketika gue menengok ke asal suara tersebut, gue dibuat takjub dengan pemandangan seorang cewek keturunan bertubuh montok sedang mengangkang kan pahanya di kursi bioskop. Yang lebih luar biasa lagi si cici2 ini keliatan lagi di kobel sama cowokna. Gue takjub melihat pinggul si cici yang bergetar seiring kobelan di memeknya.

Tanpa basa basi peduli setan dengan kiri kanan gue (Untungnya gue duduk di barisan yang sepi), gue keluarkan kontol gue dari celana dan gue coli, kapan lagi men dapet tontonan live cewek cakep lagi dikobel!!

Kulihat memek si cici yang benar2 menggairahkan, dengan jembut yang tipis dan tidak terlalu banyak, bibir memek yg agak kecoklatan dan terlihat berkilat becek di kegelapan ruangan bioskop. Sungguh kombinasi yang membuat otong gw berdiri tegap.

Kulihat si cici terus menaik turunkan pantatnya. Semakin lebar dia buka pahanya sehingga gue makin mendapatkan akses melihat jengkal memeknya dengan lebih jelas.

Tiba2 kulihat si cici menggerakan pinggulnya makin cepat naik turun. Pinggul putih montok itu semakin naik turun dengan cepat di tengah remang2 ruangan. Bersamaan dengan cepatnya pinggul si cici naik turun, semakin cepat juga gue kocok kontol gue,

Ga sampai 5 menit kulihat tubuh si cici menegang keras dan dia kelojotan dengan keras, kulihat dari memek nya mengalir deras cairan klimaks si cici. Wah si cici klimaks men!!

Dengan pinggul bergetar kulihat si cici terus kelojotan, pemandangan menakjubkan ini dengan cepat mengantarkan gue ke klimaks gue sendiri. Sambil bergetar juga, gue memancutkan peju gue. Luar biasa men! Kapan lagi bisa ngecrot sambil liatin cici cici kelojotan klimaks!! Gue memancutkan peju gue sambil ngebayangin coba aja gue yang di posisi cowoknya, gak bakal gue kobel doang lah, peduli setan ini di bioskop, yang ada gue genjot tuh cewe trus gw pancutin di dalem memeknya nih peju gue.



Benar2 hari yang luar biasa!
 
Terakhir diubah:
Part 2 : Insiden tersembunyi di Restoran

Beberapa minggu setelah kejadian di bioskop aku kembali mengajak Rere untuk keluar nge-date.

Kali ini aku mengajak Rere makan di sebuah restoran P*d*ng yang terkenal di kota kami. Namun untuk date kami kali ini tidak kulakukan di hari kerja setelah pulang kantor. Date kali ini ku rencanakan Bersama Rere di weekend tepatnya hari Sabtu.

“Beb nanti pake dress aja yah biar kamu makin cakep, sekalian kita jalan2 ke GI nanti abis makan, hehe” begitu bunyi pesan WA ku ke Rere sebelum ku berangkat menjemput nya.

“Oke beb beres bos!! ^^” balas Rere dengan nada riang.

Kujemput Rere di rumahnya siang itu dan benar saja dia mematuhi permintaanku. Dia keluar dari rumah dengan dress pendek bewarna hitam yang kontras dengan kulit putihnya. Yang membuat ku geleng2 adalah dressnya pendek banget, cuma seperempat paha! Ini sih kalo Rere duduk otomatis makin ketarik ke atas lagi, ngangkang dikit auto banyak yang bisa intip cd Rere nih!

= = = = = = =

Tanpa kami duga perjalanan ke restoran tersebut memakan waktu yang lama dikarenakan padatnya jalanan ibukota, sudah hampir 1 jam perjalanan namun kami baru setengah perjalanan menuju restoran tersebut.

Karena bosan ku mulai iseng meraba2 paha mulu Rere di mobil.

“Mmhh beb, jangan nakal yaaaa, ini di mobill lhoo, nanti ada yang liat gimanahhhh” desah halus Rere ketika pahanya mulai kuelus2 semakin ke dalam.

“Gapapa beb, kaca aku kan gelap beb ga bakal keliatan dari luarr, cius deh” rayuku kepada Rere.

“Tapi aku maluuuuu beb” kata Rere pelan sambil menunjukkan ekspresi malu yang menggemaskan.

“Udah gapapaaa percaya deh sama aku yaaa, sini buka pahanya donggg” rayuku lagi.

Akhirnya dengan segala bujuk rayu Rere mau mengangkangkan kedua pahanya di kursi penumpang mobil. Sambil menyetir ku raba2 paha dalam Rere yang halus dan ku raba semakin ke dalam selangkangan Rere.

Kutekan2 lembut cd di bagian memek Rere, ku raba halus naik dan turun di bagian yang menurutku adalah bibir memek dari Rere.

“Mmmmhhh ssssst” Rere mulai mengeluarkan desahan desahan halus.

Lama kelamaan cd di bagian bibir memek itu makin lembab hingga akhinya benar2 basah.

“Beb aku lepas aja ya cd nya daripada cd km becek lagi nanti” kataku pada Rere

“heem” hanya jawaban singkat yang diberikan Rere kepadaku.

Tanpa perlawanan Rere mengijinkanku melepas cd nya. Ku lempar saja cd nya ke bangku belakang mobilku agar tidak menganggu konsentrasiku memainkan memek pacarku ini.

Segera saja kuserang memek Rere yang sudah basah itu, kusergap itil Rere yang sudah mulai menonjol keras yang menandakan si empunya sudah mulai terangsang berat. Kukobel itil Rere dengan cepat hingga bunyi kecipakan memeknya mulai keras terdengar.

Clekkk clekkkkk clekkk clekk clekkkkk

“ngghhh bebb enakkk nggghhhh nakalll memek aku diapain ngghhhhhhhh” desah Rere. Pinggulnya sudah kembali naik turun. Sungguh pemandangan menggairahkan memang, seorang gadis keturunan putih mulus, menggunakan dress hitam yang elegan di atas namun bawahnya terbuka lebar mengangkang memamerkan memeknya yang berjembut tipis dan sangat becek.

Cleckkkk clekkk clekk clekk clekkk

“Ahh hiya beb terusss teruss ahhhh mainin itil aku terus ahhhhh”

Kugosok terus, kupilin-pilin itil Rere, ku naik turunkan dengan cepat tanganku menyentil2 itil Rere. Pantat nya semakin naik turun tidak beraturan, cairan memeknya yang becek mulai banyak menetes ke jok mobilku.

Tangan Rere sudah tak lagi menutup wajahnya, kedua tangannya sudah ia tangkupkan sendiri ke toketnya, iya turunkan sendiri cup BH nya dan ia remas dan pelintir2 sendiri pentil toketnya karena saking tidak kuat dengan rangsangan yang kuberikan di daerah itil dan bibir memeknya.

“Ahhh fuckkkkkk beb ngentottt kenapa sihh kamu bikin aku sange terus tiap ketemuu ahhhhh jadi mau kontol ahhhhh” desahan kotor mulai keluar dari mulut Rere.

Pantat Rere mulai bergetar dan kurasakan memeknya mulai berkedut pertanda sebentar lagi Rere akan klimaks. Dengan segeran kulepas tanganku dari memek nya.

“Ahhhh AHHHH BEB KENAPA DILEPASS!!!” Protes keras Rere karena klimaksnya yang terputus.

Tanpa menjawab pertanyaan Rere kembali kusergap itilnya yang sudah sangat keras menonjol, kucubit2 lagi dan kupilin2 kembali itil Rere dengan cepat. Kembali Rere mengejat dan menaik turunkan pinggulnya dengan cepat, remasan pada toketnya sendiri semakin ia kencangkan.

“Uggnnhhh iya beb terus gosok terus itil aku beb terusss ngghhhh!!! Fuckkkkk bebbb Ahhhhh” desah Rere tanpa henti. Kugosok semakin cepat dan cepat itil Rere yang kurasakan sudah sangat keras seperti batu.

Kembali pinggulnya semakin mengejat dan nafas Rere terdengar semakin berat. Kuhentikan kembali kobelanku. Kuulangi proses kobel dan berhenti sebelum klimaks itu beberapa kali hingga muka Rere benar2 merah menahan klimaksnya yang sudah diujung.

Sebenarnya di akhir ku ingin benar2 menuntaskan permainan, ingin kubiarkan Rere mengejang menikmati klimaks nya namun kenyataan berkata lain. Kami keburu sampai di restoran yang kami tuju sehingga prosesi kobel mengobel harus kuhentikan dulu sementara.

“Maaf ya beb jadi kepotong kamu klimaksnya, abis kita keburu sampe sihhh, muah” kataku meminta maaf kepada Rere sembari menciumnya.

“Huuh kamu sih jahat banget aku dibikin kentang begini huft!” gerutu Rere dengan muka cemberut.

Akhirnya kami turun, masuk ke dalam resto dan melalui berbagai tetek bengek prosedur pemesanan makanan. Rere makan dengan lahap dan sangat cepat, mungkin pengaruh karena tadi klimaksnya belum terpenuhi sehingga ia jadi terlihat lebih agresif untuk menurunkan tensi birahi di kepalanya.

Di tengah kami makan tanpa sengaja tangan Rere menyenggol gelas jus yang kami pesan, gelas tersebut meluncur jatuh dan pecah berkeping2 di lantai meja kami, menumpahkan segenap isi jus yang masih penuh ke lantai restoran tersebut.

“Duh aduh beb kok kamu batek banget sih makannya bisa sampe kesenggol gitu gelasnya” gerutuku kepada Rere.

“Ya maaf sih Namanya juga laper!” jawab Rere ketus. Waduh masih marah nih anak karena tadi ga dapet klimaks.

Segera saja kupanggil salah satu mas2 pelayan untuk membersihkan pecahan gelas dan tumpahan jus kami tersebut. Tak lama datanglah mas2 pelayan yang kutaksir mungkin berumur sekitar 30an dari raut wajah dan perawakannya. Dengan segera ia membersihkan dan mengepel bekas tumpahan kami. Namun karena ketiadaan tongkat pel maka si mas2 ini harus mengepel secara langsung ke lantai dengan membungkuk.

Dan setelah kulihat lebih jelas lagi sepertinya banyak juga tumpahan jus yang masuk ke kolong meja resto ini. Kebetulan meja resto ini menggunakan taplak yang sangat Panjang sehingga menutupi kaki meja hingga ke lantai. Jadi sepertinya mau takmau si mas pelayan ini harus masuk ke dalam taplak meja untuk membersihkan sisa2 pecahan kaca dan tumpahan jus di bawah meja.

“Maaf ya koh, ci, saya numpang bersihkan tumpahan yang di kolong meja” Ucap si mas pelayan sebelum dirinya masuk menghilang ke balik taplak meja yang Panjang tersebut.

“Aduh sial aku baru ingat Rere ga pakai cd!!!” batinku, ku lupa kalau tadi selepas sampai cd Rere belum kupakaikan kembali sehabis sesi kobel mengobel di mobil. Semoga aja Rere ga buka pahanya di bawah.

Ga beberapa lama setelah si mas pelayan masuk ke dalam taplak meja tiba2 Rere mengeluh sakit.

“Beb kepalaku pusing sama agak sakit perut, aku mau telungkupin kepala bentar di meja” kata Rere sembari melipat tangannya di meja dan menelungkupkan kepalanya di bailk tangannya itu.

Oh baiklah mungkin efek ga klimaks tadi gak Cuma pengaruh ke mood Rere, ke kondisi badannya juga ngaruh mungkin?

Sambil menunggu Rere beristirahat dan si mas2 membersihkan pecahan gelas dan tumpahan jus aku memutuskan main hape sajalah dari pada bosan.

Di tengah aku bermain hape meng-scroll2 sosial mediaku, tiba2 meja agak menyentak dan bergetar sedikit. Ku mengalihkan mata kearah Rere, kulihat dia agak bergoyang dan sedikit bergetar.

“Kenapa beb masih sakit?” Tanyaku kepada Rere.

“Engga beb Cuma tadi perut aku tiba2 keram” Kata Rere sembari mengangkat kepalanya. Kulihat mukanya sayu dan agak berkeringat. Wah pasti dia benar2 kesakitan.

Gak lama setelah itu mas2 pelayan tersebut selesai membersihkan lantai dari pecahan gelas dan tumpahan jus yang kami buat tadi. Kami pun meneruskan makan kami dan pulang.

Di mobil Rere langsung tertidur pulas, sepertinya dia memang sangat kelelahan dan sakit hari ini.

POV Karyawan Resto :

“Aduh kok ada aja sih kelakuan customer jaman sekarang, ini lagi pake mecahin gelas sama numpahin jus, gatau apa bersihinnya repot” keluh gue dalam hati saat melihat ada 2 pasangan yang baru saja menumpahkan gelas jus alpukat ke lantai. Gue lihat mana jusnya masih penuh pula tadi pas jatuh. Tau sendiri kan jus alpukat itu kental kalau dibiarkan lama bisa susah nanti bersihkan lantainya.

Akhirnya dengan segera gue ambil kain pel di belakang dan gue bersihkan dulu ceceran gelas pecah di lantai dekat meja ke dalam plastic. Tumpahan Jus juga segera gue lap dengan kain pel sebelum mengering dan nanti susah dibersihkan.

Gue lihat ada beberapa pecahan gelas dan tumpahan juga yang tercecer ke kolong meja yang tertutup taplak Panjang

“Yah terpaksa ngolong ini mah” batin gue.

“Maaf ya koh, ci, saya numpang bersihkan tumpahan yang di kolong meja” ucap saya sopan meminta ijin sebelum masuk ke kolong taplak untuk membersihkan sisa kecerobohan mereka ini.

Dengan agak berat hati namun mau tak mau harus gue lakukan juga karena resiko pekerjaan, gue masuk ke dalam kolong meja dan mulai membersihkan kembali pecahan kaca dan tumpahan jus yang tercecer.

Namun konsentrasi gue membersihkan terganggu dengan kaki si cici yang goyang2 ga bisa diam dari tadi. “Etdahh tambah susah orang kerja aja nih cewek” gerutu gue dalam hati.

Eh tapi bentar di tengah membersihkan, tiba2 gue menangkap dari sudut mata gue ada yang aneh dengan bagian tengah paha nih cewe keturunan.

“ANJIR, DIA GAPAKE KOLOR!” Teriak gue dalam hati.



Kaget gue disuguhkan pemadangan paha putih mulus yang montok sedang membuka menutup dimana di tengah2 nya gak ada sama sekali penutup kolor. Gue bisa melihat dengan jelas belahan memek ni cici! Belahan memek yang kelihatannya sudah agak basah, bewarna agak kecoklatan, terlihat masih sempit, dan ditumbuhi bulu jembut yang halus di atasnya.

Asli gue merinding melilhatnya, dalam sekejap kontol gue berdiri tegak disuguhi pemandangan menakjubkan kayak begitu.

Gue sempat terpana bimbang antara mau menikmati pemandangan ini apa menuruti bisikan setan untuk nekad meraba memek indah di depan gue itu.

Akhirnya gue kalah dengan godaan setan, dengan secepat kilat gue bereskan semua kotoran di kolong meja tersebut, dan paha si cici yang bergerak terus itu gue pegang tahan untuk tetap mengangkang. Gue tunggu reaksi dari si cici dulu karena gue juga takut dia teriak, bisa berabe gue.

Ketika gue tunggu tapi si cici tidak memberikan reaksi apapun, gw coba dekati wajah gw pelan2 ke belahan memek si cici. Gw endus2 memek indah menggoda ini. Benar-benar gak ada baunya! Gila memang beda ya memek terawat dibanding memek perek pinggir jalan yang sering gue sewa.

Pelan2 gue sentuh dr pinggir bibir memek si cici, gue tunggu kembali respon si cici. Karena dia tidak memberikan respon apapun gue nekad meneruskan kembali rabaan ke tengah bibir memeknya. Gue raba bibir memeknya yang ternyata uda agak lembap.

Gue gosokkan pelan tangan gue di belahan memeknya, gue rasakan si cici agak menggoyangkan pinggulnya. Sepertinya dia mulai keenakan.

Gue buka bibir memek doi dengan jari gue, dan gue sentil itil memeknya yang terlihat menonjol merah dan mulai mengeras. Sontak gue rasakan si cici agak mengejat. Gue teruskan menyentil si itil cici ini hingga akhirnya bibir memeknya benar2 basah dengan cairan birahinya si cici. Gue jadi punya ide iseng yang lebih setan lagi daripada sekedar menyentil itil cewe cantik keturunan ini.

Gue makin dekatkan wajah gue ke memek si cici, gue julurkan lidah dan langsung gw sentil itil si cici dengan lidah gue. Gue rasakan si cici makin bergoyang pelan pinggulnya. Gw goyangkan lidah gw di itil si cici dan gue mulai makan dengan rakus keseluruhan memek indah si cici ini.

SLURRPP SLURRRP SLURRRP SLURRRP

Gue lahap dengan rakus memek si cici sambil gw pegangi pahanya agar tetap mengangkang.

“Sungguh memang memek kualitas super, tidak berbau dan tidak berasa apa2 sama sekali, malah cenderung wangi memek si cici ini, sungguh beruntung gue” batin gue.

Gue rasakan pinggul si cici makin gelisah bergoyang mengikuti ritme jilatan lidah gue di memeknya. Gue naik turunkan lidah gue di garis bibir memek si cici dan si cici makin bergoyang tidak beraturan pelan pinggulnya. Gue rasakan cairan memek si cici makin banyak keluar dengqn deras di mulut gue. Gue rasakan banjir cairan memeknya mengalir terus menerus tanpa berhenti. Membuat gue semakin semangat jilatin memek kualitas super Wanita keturunan satu ini. Dapat rejeki apa gue hari ini bisa kebagian jilatin memek cewek keturunan begini, ternyata di setiap musibah pasti ada hikmahnya!

Tiba2 saja gue rasakan pinggul dan paha si cici mulai makin bergetar halus, “Wah kayaknya si cici uda mau crot nih memeknya” pikir gue.

Tanpa basa basi lagi, langsung gue pusatkan kembali jilatan gue ke itil si cici yang sekarang uda bener2 sekeras batu ini, gemes gue dengan itil nya yang menonjol seakan menantang dijilat banyak lelaki.

Gue jilat terus menerus dan gue keluarkan semua jurus permainan lidah gue ke itil si cici. Dan benar saja ga lama kemudian tiba2 badan si cici menyentak agak kuat dan gue rasakan memek si cici berkedut-kedut keras di lidah gue, sembari memeknya terus berkedut gue tetap ga mengendorkan jilatan gue di itil si cici, bahkan sekarang gue tambah lagi dengan balik naik turunin lidah gue di garis memeknya lagi. Gilaaa lidah gue dari luar aja uda berasa dipijit memek si cici, gimana kontol yang masuk ini.

Lama gue rasakan memek si cici berkedut dan memuntahkan banyak cairan klimaks, wah becek juga nih cici2 kalo ngecrot, cairan memeknya terus mengalir selama memeknya berkedut dan selama itulah gue terus jilat tanpa henti memek si cici.

Setelah kedutannya berhenti barulah gue juga berhenti menjilat memek si cici, gue lihat kaki si cici uda kayak ga bertenaga, lemas. Gue akhiri dengan kecupan di bibir memek si cici dan itilnya yang masih terlihat menonjol. Ketika gue cium itilnya, gue rasakan pinggul si cici agak mengejat sedikit lagi.

Gue bersihkan lagi sedikit tetesan cairan memek si cici yang jatuh ke lantai dan gue segera keluar dari taplak meja untuk kembali bekerja. Ga lama pasangan tersebut selesai makan dan melakukan pembayaran.

“Terimakasih atas kunjungannya kakak” kataku kepada mereka ketika mereka keluar dari restoran.

“Terimakasih buat memeknya yang gurih juga kakak” Batinku dalam hati wkwkwk.



Bersambung ke part 3
 
Part 3 : Nakal lagi di Bioskop

Pertengahan tahun 2021 akhirnya rilis film favorit ku dan Rere, sebuah franchise film action dan balapan yang memang jadi film yang paling kami tunggu2 di tahun ini. Seperti biasa tentu saja kami langsung memesan tiket film tersebut melalui pre-order dan kebetulan kami dapat jadwal tiket di hari bekerja kembali.

Kami memilih bangku di deretan kedua dari atas di barisan paling kiri. Meskipun termasuk film yang baru rilis dimana seharusnya penontonnya ramai, kami memilih jadwal di malam hari, mendekati jam-jam midnight agar suasana di dalam theater tidak terlalu ramai dan berisik nantinya.

Seperti biasa ku jemput Rere di kantornya menggunakan mobilku. Dengan cepat mobil ku melesat membelah jalanan ibukota malam itu.

Kali ini tanpa kuminta, ketika ku lihat Rere keluar dari kantornya, ternyata dia sudah memakai pakaian yang lumayan sexy. Rere berjalan keluar dari kantornya dengan memakai kemeja putih yang agak ketat dan rok hitam pendek yang dengan jelas menunjukkan lekukan tubuhnya.

“Waw sudah pinter nih cewek milih baju sekarang” pikir gue dalam hati.

Dengan cepat dia berjalan masuk ke mobilku.

“Bebebbbb ayoookk cepet uda ga sabar nonton filmnyaaaaa” glendot Rere manja kepada ku ketika ia sudah berada di dalam mobil. Dengan segera ku lajukan mobilku menuju bioskop tempat kami akan menonton nanti.

“Bebb aku punya ide seru2an baru lohh buat kamuuuu hehe” kataku dengan sedikit menyeringai mesum tiba-tiba ke Rere.

“Apa cuhhhhh mbebbbbb” kata Rere manja sambil memonyongkan mulutnya.

Kukeluarkan sebuah slayer putih dari kantong celanaku.

“Ini beb hehehe, aku mau coba sesuatu. Kamu penasaran ga sihhh rasanya di colmekin tapi gabisa liat siapa yang lagi colmekin kamu? Hehe” kataku kepada Rere

“Hmmmm belom pernah kepikiran sih bebb, lagiann ahhh aku mah kann selalu mikirnya dan maunya kamuuuu yang mainin memek akuuuu. Emang mau siapa lagiii siiiiiiii yang mainin memek akuuuuu, masa aku mau selingkuhhhh dari kamuuuuu” tutur Rere masih dengan manjanya.

“Bukan gitu bebebb, bukan selingkuh dong cup cup cup, kan Cuma bayangin aja bebebbb engga beneran orang lainnn yang mainin memek kamuuu. Misal aja bayangin artis idola kamuu gituuu yang lagi mainin memek kamu kan bisa bebbbb hehe” aku masih berusaha meyakinkan Rere untuk mencoba ide baruku ini.

“hemmmm yauda dehh terserah bebeb ajaaa, aku nuruttt ajaaaa, muahhhh” ujar Rere akhirnya sambil mencium pipiki. Duhhhh gemes banget sih memang pacarku satu ini!!

“Yaudah yuk coba sekarang beb mumpung kita masih agak lama perjalanan ke Mall buat kita nonton nantiii” ujarku.

Rere pun mengangguk dan mengambil slayer putih dari tanganku itu. Kuarahkan Rere untuk menutup mata nya dengan slayer tersebut. Dengan kondisi Rere yang sudah tertutup matanya dengan slayer ku, ku arahkan tanganku mengelus dan kembali meraba paha mulus Rere.

Ku elus dengan lembut dan perlahan2 naik menuju ke bagian selangkangannya.

“Bayangin beb,bayangin yang raba paha kamu ini artis favorit kamu bebb, dia lagi elus2 paha kamu makin ke atas makin ke atas…” tuturku dengan nada lembut kepada Rere yang masih terdiam dengan mata terhalang slayerku.

“uhhhhh mhhhhh” ku dengan Rere mulai agak mendesah halus.

Semakin dalam ku elus paha putih Rere dan akhirnya tanganku masuk ke dalam rok pendeknya. Semakin dekat ku masuk ke dalam bagian selangkangannya ku merasakan hal yang membuatku terkejut. Ku rasakan rambut memek Rere yang berarti daritadi di bawah sana Rere sudah tidak memakai cd!!! Wah kapan ia lepaskan cd nya? Apakah ia tidak memakai cd seharian ini di kantor? Berbagai pikiran yang membuatku panas dingin berkecamuk di dalam kepalaku.

Ku kesampingkan pikiran aneh itu dan mulai kubelai lembut jembut2 halus Rere dengan jari-jariku. Kuusap lembut dan semakin pelan tapi pasti menuju ke satu tombol sensitif milik Rere.

“Bayangin artis favorit kamu bentar lagi bakal sentuh dan mainin memek kamu beb, bayangin orang yang selama ini kamu idolain sekarang sebentar lagi bakalan sentuh memek kamu beb” ujarku dengan nada halus dan menggoda kepada Rere.

“Hmmmmftt ughhh” sekonyong-konyong kulihat Rere mengeratkan pegangan tangannya ke tali sabuk pengaman mobilku. Sepertinya ia bersiap membayangkan siapapun artis pria idaman-nya mengobrak-abrik memeknya hehe.

Bersamaan dengan tangan Rere yang memegang erat sabuk pengamannya, kusergap langsung itil Rere. Bermula dengan halus, ku sentil itil Rere yang belum terlalu mengeras itu.

“HENGGHHHHHHH” erang Rere keras diiringi dengan sentakan tubuhnya.

Tanpa memberi jeda, rentetan sentilan halus ku berikan secara beruntun ke itil Rere. Diiringi berikutnya dengan putaran halus namun dengan sedikit penekanan dari jariku yang semakin intens ke itil Rere. Kurasakan itilnya semakin lama semakin mengeras dan menonjol.

“NGGGHHHH OGHHHHHHH!!!!!!” tubuh Rere mulai bergetar dan pantatnya mulai naik turun mengikuti permainan jariku yang semakin cepat di itilnya. Kupercepat terus permainanku mengelus dan mencubit itil Rere yang sekarang sudah benar-benar keras dan menonjol keluar dari bibir atas memeknya.

“NGGGH NGGGH FUCKKKK MASS MEMEKNYA NGGGHHHH NGENTOTTTT ENAKKKK” lenguh Rere keras. Mas? Wah siapa ya kira-kira artis yang lagi dibayangin sama Rere sekarang pikirku.

Clekk Clekk Clekkkkk Clekk Clekkk

Suara becek memek Rere mulai menggema di mobilku. Wah basah luar biasa banget ini memek Rere.

“NGGHH NGENTOT TERUS ITILNYA TERUS MASSSS OHHHHHHHH FUCKKKKKKKK!!!” Ujar jorok Rere.

Kurasakan semakin banyak cairan cinta yang membanjir dan mengalir ke bawah dari memek Rere. Wah banjir ini pasti sofa mobil gue, pikirku kembali.

Duduk Rere semakin tidak bisa diam. Pantat dan pinggulnya semakin diangkat ke atas dengan badannya yang menegang penuh kenikmatan duniawi. Toketnya ia remas2 sendiri dari luar bajunya dengan keras.

Sayangnya ketika tubuhnya mulai bergetar semakin kencang pertanda ia sebentar lagi akan mencapai klimaks, kami sampai di pintu masuk Mall yang kami tuju.

“Ufff maaf beb ketunda lgiiii, kita uda mau masuk pintu gerbang Mall ini” kataku penuh maaf kepada Rere karena sekali lagi ia kubuat kentang di mobil.

“HUFFFT Hemmmmmmm” gumam Rere dengan badan kembali tergoler lemas di jok mobilku. Ku dengar sekilas dengusan kesal dari Rere, maklum siapa yang gak kesal dibikin kentang 2x.

Karena waktu yang sudah mepet dengan jam mulainya film, kami segera bergegas masuk ke dalam Mall dan mengurus penge-print-an tiket, pembelian popcorn dan beberapa tetek bengek lainnya untuk keperluan kami menikmati waktu menonton nanti.

Kulihat wajah Rere masih sayu paska sesi kentangnya tadi. “Ah biarlah, toh nanti di dalem pas nonton juga bisa kukobel lagi tu memek” pikirku.

Kami pun akhirnya duduk di kursi bioskop. Deretan kami kulihat nyaris kosong. Hanya ada 1 orang bapak-bapak berkulit gelap yang kutaksir mungkin berada di usia paruh baya duduk dengan jarak 2 bangku dari kami. Kucek juga barisan belakang kami kosong sama sekali tanpa adanya penonton.

Memang nonton malam itu paling enak, bioskop berasa seperti milik pribadi!

Film pun dimulai dan 1 jam pertama dari film tersebut kami ikuti dengan benar-benar serius. Namun ternyata film yang kami tunggu tersebut memiliki alur cerita yang kurang menarik sehingga membuat kami lama-lama bosan dan mengantuk. Kulihat Rere juga sudah tidak konsen menonton, kepalanya sudah mulai mengangguk2 pertanda si empunya akan segera terlelap.

“Beb, filmnya bosenin yaa, bikin ngantuk aja deh. Mau lanjutin yang tadi di mobil ga?” bisikku kepada Rere.

Seketika raut muka Rere yang tadinya mengantuk berubah menjadi bersemangat. Dengan antusias ia menganggukkan kepalanya kepadaku. Segera kuberikan kembali kepada Rere slayer putih yang tadi sempat ku kantongkan kembali sehabis kegiatan kecil kami di mobil.

Dengan cepat Rere kembali memasang slayer tersebut menjadi penutup matanya dan ia pun mengangkat kakinya ke bangku penonton sembari membuka pahanya lebar-lebar, mempertontonkan langsung kepadaku selangkangannya yang putih mulus dengan memek yang ditumbuhi jembut2 hitam halus dan rapi tersebut. Kutengok bibir memeknya sudah agak basah, mungkin sisa horni tadi belum hilang dari Rere.

Tanpa berbasa basi lagi, aku segera melanjutkan sesi yang sempat terputus di mobil tadi. Langsung kuraba kembali bibir memek Rere. Kuraba halus dan ku elus naik turun bibir memeknya yang masih terasa lembab.

“Sssst hemmmm unghhhh” mulai kembali terdengar lenguhan halus dari bibir seksi Rere.

Kuputar kembali itil Rere, ternyata itilnya masih mengeras! Memang sepertinya tensi permainan di mobil tadi belum turun rupanya.

Kugosok-gosok dan kupilin2 kembali itil Rere dengan cepat.

“HENGGHHH UNGHHH MEMEKKU GELI HENGGGGGHHH OGHHHH” Lenguh Rere mulai semakin keras terdengar.

Kali ini tak hanya memainkan itilnya, karena tanganku benar-benar bebas dan tidak harus konsentrasi dengan setir mobil, tanganku satu lagi yang menganggur ku tangkup kan ke toket Rere. Dan lagi-lagi aku terkejut! Di balik kemeja nya ini tak kurasakan ada nya beha sama sekali! Wah perasaan aku tidak memperhatikan adanya jiplakan pentil Rere yang menonjol tadi ketika di mobil, apa mungkin ada tapi aku yang kurang detil memperhatikan saja ya? Ah sudahlah ga usah banyak pikir lanjut aja deh!

Ku buka kancing-kancing teratas dari kemeja Rere dan menyembullah dua bongkahan toket Rere dengan kedua pentil coklatnya yang sudah menegak menantang untuk dijilat.

Sambil terus menggosok dan mengobel itil Rere, kuturunkan kepalaku dan kulahap pentil Rere dengan mulutku. Ku jilat dan kusedot-sedot pentil Rere yang menggemaskan ini, ku berikan gerakan memutar seperti huruf O baik di itil dan di pentil toket Rere.

“OGHHH NGENTOTTTT INI ENAK BANGETTT!!! NGENTOTTT NGENTOTTT AHHHHHH IYA SEDOTTT TERUSS” ceracau Rere dengan kata-kata joroknya.

Clekk clekkk clekkk clekkkk sruupp sruuppppp

Samar-samar suara basah kocokan memek Rere terdengar di tengah kerasnya suara audio bioskop.

Rere semakin tak bisa diam, kepalaku ditekan-tekan ke toketnya sementara pinggulnya kembali naik turun mengikuti irama kobelanku.

Sambil asik menyedot pentil keras Rere, ku mencoba melihat sekitar sekaligus mengecek adakah yang memantau kegiatan mesum kami berdua. Dan benar saja, bapak-bapak di sebelah kami tengah melihat kami dengan mata terbelalak takjub. Kulihat dia memperhatikan tubuh Rere yang sedang ku kerjain sambil dia sendiri meremas-remas selangkangannya.

Disinilah muncul ide isengku untuk mengerjai Rere, ku ingin kali ini tak hanya bisa melihat sambil ngocok aja, ku ingin kali ini ada orang asing yang ikut menyentuh tubuh Rere. Dengan rencana yang secara dadakan terpikirkan olehku, kukumpulkan semua ke nekad-an ku untuk menjalankannya sekarang juga.

“Beb bentar ya aku kebelet pipis bentar, kamu tunggu sini aja ya, ditutup dulu aja pahanya biar kamu ga kedinginan, jangan dibuka juga penutup matanya. Nanti aku lanjutin lagi yang tadi ya, kalo aku pegang paha kamu pokoknya kamu ngangkang lagi ya beb” kataku kepada Rere.

“Hufttt hufttt hemmmmmm” kata Rere singkat. Dengan kondisi nafasnya yang masih memburu dengan segala nafsu yang sedang mengumpul di memeknya, Rere hanya bisa mengangguk dan langsung kembali merapatkan pahanya.

Dengan segera ku berpindah dari kursiku langsung ke sebelah si bapak-bapak tersebut. Kulihat si bapak terkejut dan bersikap agak canggung. Sebelum si bapak mengucapkan satu patah katapun, langsung ku utarakan maksudku.

“Pak, daripada bapak mupeng sendiri, pengen ga pak rasain cewe yang saya bawa langsung?” Tanyaku frontal ke si bapak.

“Wah mas, yang bener aja si mas. Yakin mas gapapa emang ceweknya?” tanya si bapak ragu-ragu.

“Udah pak santai aja, lagian itu bukan cewek saya, Cuma temen saya yang memeknya gatelan aja itu mah. Tapi nanti pas bapak pegang, jangan sampe bersuara ya pak biar dia gatau bapak yang lagi elus2 dia. Sama jangan dicolok memeknya pak, masih perawan. Nanti kalau uda di sebelah temen saya, bapak raba aja pahanya dulu pak” tuturku menjelaskan aturan main kepada si bapak.

Si bapak mengangguk2 dengan cepat dan dengan hati-hati dia langsung berpindah ke sebelah Rere, aku pun pindah ke kursi terdekat dari Rere dan si bapak untuk memperhatikan gerak-gerik si bapak sambil berharap semoga si bapak mematuhi aturan main yang kusampaikan tadi.

Kulihat si bapak meraba dengan perlahan paha putih Rere. Rere yang tadi sudah kuberikan perintah untuk memperhatikan aba2 elusan di pahanya, dengan cepat langsung kembali membuka pahanya lebar2. Tanpa sadar ia mepertontonkan memeknya yang indah kepada bapak-bapak tersebut.

Kulihat si bapak tertegun sejenak menatap ke selangkangan Rere yang terpampang lebar di depannya. Kulihat pandangannya yang benar2 lapar seperti ingin melahap bulat-bulat tubuh Rere. Dari memek perhatian si bapak beralih ke toket bulat Rere yang terpampang indah dengan kedua pentil coklatnya yang mencuat keras.



Setelah tertegun sejenak untuk mengproses pemandangan indah dan langka di depannya, si Bapak sekonyong mendekatkan kepalanya ke toket Rere dan hap! Langsung dicaploknya toket sebelah kiri Rere, tangan kanan si bapak langsung meremas dengan gemas toket sebelah kanan Rere.

Sroppp sropppp cup cuppp cuppp suara kenyotan dan sedotan si bapak di toket Rere.

“ngghhhh unggghhhh emmmmm iyahhhh nete terus iyahhhh nghhh” lenguh Rere halus kudengar.

Si bapak semakin bersemangat menyedot dan menjilat toket Rere, kulihat dari sisiku lidah si bapak menyentil-nyentil dengan gemas pentil toket Rere. Tangan si bapak yang sebelumnya meremas toket kanan Rere diturunkan kembali meraba paha mulus Rere.

“Nghhh unggghh geli pentil nyahh ughhh iyesss nggghhh mffffffttt” keluh Rere dengan suara manja.

Tangan si bapak mulai perlahan bergerak masuk ke tengah selangkangan Rere. Sungguh kontras kulit gelap tangan si bapak di paha putih mulus Rere. Tangan tersebut perlahan2 masuk semakin menuju ke pusat selangkangan Rere. Di elus2 dan ditarik2 halus jembut Rere oleh si bapak sambil ia terus mentee dengan telaten ke toket Rere.

“Nggghhh uggggh cepetttt memeknyaaaa … plisss ngghhh” keluh Rere lagi, spertinya ia tidak sabar menanti tangan yang bermain di jembutnya untuk berpindah memainkan memeknya.

Mengerti keinginan Rere, si bapak langsung menurunkan jarinya ke bibir memek Rere, kulihat ia mengelus bibir memek Rere, merasakan lembutnya bibir memek Rere di tangan nya yang mungkin sudah kasar. Di toel nya itil Rere dengan jari telunjuknya.

“NGGHHH UFFFFTT!!!” lenguh Rere dengan badan menyentak.

Satu toelan pertama dari si bapak langsung dilanjutkan dengan pelintiran beruntun pada itil Rere yang kulihat masih menonjol dengan keras.

“OGHHHHH UGHHHH NGENTOTTT IYAHHHH AHHH ITILNYA AGHHHHHHH” dengan badan mulai kembali bergoyang mengikuti kilikan di itilnya, Rere mulai melontarkan kata-kata kotor kembali.

Clekk clekkk clekk clekk clekkkk

Gila suara becek memek Rere dapat kudengar dari tempatku mengawasi, bisa dipastikan memek Rere benar-benar mengbanjir saat ini.

“IYAHH SEDOT TERUS PENTILKUUU AGHHH IYA ITILNYA AHHH ENAK NGENTOTTT MAU KONTOL AHHHHH” bahkan kata2 kotor dari Rere pun dapat kudengar samar-samar di tengah dentuman audio film.

Sambil terus memainkan toket dan memek Rere, satu tangan menganggur si bapak berusaha membuka kancing celananya untuk membebaskan kontolnya yang mungkin sudah terasa semakin sesak dengan situasi yang sekarang dihadapi si empunya.

Dengan cepat menyembullah kontol si bapak yang untungnya ukurannya kurang lebih sama dengan punya ku (yah untungnya sama lah ya, kalo ga mungkin Rere bakal curiga kalo si bapak nanti minta aneh2). Sambil tetap menyedot kuat pentil Rere dan memainkan dengan kasar itil memek Rere si bapak mengarahkan tangan kiri Rere ke batang kontol nya.

Mungkin karna tensi birahi Rere yang sangat tinggi, begitu tangannya menyentuh batang kontol si bapak, dengan cepat ia langsung mengocok kontol tersebut naik turun dengan tangan lembutnya.

Si bapak yang tidak menyangka akan merasakan kehalusan dari tangan Rere di batang kontol hitamnya sedikit tersentak kaget dan melenguh (Oh Tuhan semoga Rere ga sadar itu bukan suara lenguhanku!!).

Tak mau kalah dengan kocokan tangan Rere pada batang kontolnya, si bapak kini menangkupkan 5 jarinya di itil Rere dan dengan cepat langsung memutar2kannya di itil keras Rere.

“OGHHHHH BANGSAT IYA GITUUU, ITILKU DIAPAIN IYAH GITU AHHHHH!!! GOSOK TERUS IYAH IYAHHHH ITILKU GATEL TERUS IYAAHH NGENTOTT”

Slokkk Slokkk SLokkk SLokkkk

Suara memek becek Rere semakin keras terdengar dan Rere kini sudah benar-benar tidak bisa diam di bangku nya. Dadanya benar-benar membusung maju menikmati sedotan kuat di pentilnya, pinggulnya bergerak naik turun dengan liar mengikuti irama putaran jari si bapak.

Sekonyong-konyong kulihat tubuh Rere mulai bergetar keras, kocokan tangannya pada kontol si bapak juga semakin cepat namun tidak beraturan. Tak sampai 10 detik kemudian terdengar Rere melenguh agak keras tersendat-sendat dengan tubuh benar-benar menegang.

“O OGH OGHHHHH NGE NGEN NGENNNTOTTT MEMEK AKUUUUUU KE KE KELUARR AHHHHHHH!!!!”

CRETTT CRETT CRETTT CRETTTTT

Dengan badan melenting dan menegang Rere mencapai klimaksnya di tangan seorang bapak-bapak yang tidak kami kenal sama sekali!

Tak memberikan istirahat si bapak terus memutar itil Rere sehingga tubuh Rere terus menegang berkelojotan.

“AGGHHHHHH KELUARR TERUSSS AHHHHHH MEMEKNYA DIAPAINNN AHHHHHHHHH”

Tak henti2nya kulihat Rere berkelojotan selama kurang lebih 2 menit. Kulihat banyak cairan klimaks Rere yang menetes sembari badannya yang terus menegang karna kenikmatan surgawi tersebut.

Ketika si bapak akhirnya melepaskan tangan nya dari memek Rere, tubuh Rere ambruk kembali ke sofa seperti tak bertulang. Hanya dadanya yang naik turun dengan nafas ngos2an yang bisa kulihat.

Namun entah kekuatan dari mana tiba-tiba kulihat Rere mendorong si bapak yang kepalanya masih mengemut pelan pentil toketnya. Si bapak yang tak siap dengan gerakan tiba2 Rere tergagap telat memberikan reaksi. Tanpa memberikan waktu berpikir kepada si bapak, Rere langsung mendekatkan kepalanya kearah kontol si bapak yang masi dipegangnya.

Tanpa basa basi kontol si bapak langsung tenggelam ke dalam mulut hangat Rere. Dengan kondisi mata yang masih tertutup slayer, di selomotnya naik turun kontol hitam si bapak. Dengan cepat kepalanya naik turun memainkan kontol keras di mulutnya itu.

Si bapak hanya bisa menengadahkan kepalanya sambil melenguh keenakan. Dipegang dan diremas2nya kepala Rere yang terus naik turun dengan telaten di batang kesayangannya itu.

Kulihat dengan telaten Rere menjilat batang hitam itu naik turun dengan lidahnya. Di cucuk cucuk lubang pipis si bapak dengan lidah manisnya. Di putar2 juga lidahnya di bagian kepala kontol si bapak. Si bapak kulihat hanya bisa menegang sambil meringis keenakan. Wajar sih pak, saya aja cepat kalah kalau udah di sepong si Rere mah!

Sroppp Sropp Sroppp Sroppp

Dengan buas Rere terus menyepong kontol hitam itu. Mulut seksinya yang seharusnya hanya milikku seorang kini sedang menikmati memanjakan batang keras lain, bahkan tanpa ia sadari!!

Lidahnya dengan lincah menjilat bagian bawah batang kontol si bapak, tidak lupa juga ia sruput sruput pucuk kontol si bapak.

Kulihat nafas si bapak semakin tidak beraturan dan pantatnya mulai mengejang2, pertanda sebentar lagi ia akan menyemburkan bibit bibit suburnya ke dalam mulut gebetan cantikku ini.

Benar saja, dengan satu lenguhan seperti harimau terluka, pinggul si bapak menghentak-hentak cepat dan kasar.

CROT CROTT CROTT CROTTTTT

Kulihat ada 6-7x batang kontol si bapak berkedut di dalam mulut Rere

“Mmmhhh unggghhh glek glek glekkk srupp sruppp”

Kudengar suara Rere menelan semua peju yang ditumpahkan si bapak di tenggorokannya sambil tetap menaik turunkan mulutnya menyelomoti batang kontol yang benar2 sedang tegang maksimal menumpahkan cairan lelaki itu.

Mungkin karena ingin membalas perbuatan si bapak tadi yang membuat ia klimaks beruntun, Rere tetap menjilat dan menyeruput batang kontol yang perlahan mulai mengecil itu. Tentu saja si bapak yang sekarang gentian tidak bisa diam. Tidak bisa kubayangkan seberapa geli dan linu rasanya ketika kontol yang baru saja keluar namun tetap dimainkan dengan lidah seksi seorang Wanita.

Tidak memperdulikan tubuh si bapak yang kini terus berkelojotan karena isapan non stop nya di kontol hitam itu, Rere terus menaik turunkan mulutnya, membuat batang kontol yang sudah basah oleh air liur dan lelehan peju itu semakin basah dan basah lagi.

Tak sampai 1 menit dari crotan pertama si bapak, tubuh si bapak kulihat kembali menghentak-hentak keras.

Crottt crottt crott crotttt

Dengan kondisi kontol yang sudah tidak terlalu tegang, cenderung lemas bahkan, kembali si bapak mengeluarkan lagi peju suburnya ke mulut Rere. Dan lagi-lagi Rere menelan habis semua peju subur dan kental tersebut.

Dengan satu jilatan dan kecupan terakhir ke kontol si bapak yang kali ini sudah benar-benar menciut, Rere akhirnya kembali rebah lemas di bangkunya.

Si bapak yang sudah betul-betul ngos2an hanya bisa melirikku dengan mengangkat jempolnya. Kuberikan kode kepada si bapak untuk bertukar tempat kembali denganku sebelum Rere pulih dan membuka slayer penutup matanya.

Setelah kejadian panas barusan, kukecup Rere yang masi terkapar lemas di bangku, kuminta dia merapikan kembali bajunya, melepas penutup matanya dan kembali melanjutkan kegiatan menonton kami hingga usai.


WHAT A DAY!!! Pikirku.

Pov si Bapak

“Wah ada untungnya nih nonton malem2, bisa dapet pemandangan gratis liat muda mudi mesum. Duh jadi keinget masa muda. Memang darah muda itu masih panas ya” gumamku ketika mendapati kedua muda mudi di sebelahku sedang berasyik masyuk sendiri di tengah jalannya film.

Kutaksir kedua muda mudi ini berada di usia 20 tahunan jika melihat dari penampilan mereka. Perhatianku terfokus pada sang pemudi yang sangat putih mulus. Dengan matanya yang tertutup entah apa maksudnya, berani juga pemudi ini mengangkangkan pahanya lebar-lebar di tengah studio bioskop ini. Apalagi ditambah dengan gerakan erotis dari si pemudi yang menurutku Wanita keturunan ini ketika menaik turunkan pinggulnya karena keenakan dengan permainan jari pasangannya di memeknya.

Mau tak mau kontolku ikut tegang juga menyaksikan live show ini, karena bagaimana pun juga jarang2 kulihat Wanita keturunan telanjang langsung di depan mata kepalaku sendiri, biasanya sih hanya kulihat di film bokep aja yak.

Kuremas-remas sendiri kontolku dari balik celana sambil menyaksikan goyangan erotis pinggul Wanita keturunan ini. Tiba2 saja si pemuda berhenti dan berjalan ke arahku.

“Oh tidak, apa aku ketahuan mengintip kegiatan mereka??” panikku dalam hati. Tua2 gini juga aku malas jika harus berurusan dengan urusan yang sebenarnya bukan permasalahanku.

Namun ternyata pemuda ini datang bukan untuk memarahiku, namun ia datang dengan tawaran menggoda yaitu untuk gantian mengerjai teman wanitanya. Wah kukira mereka pasangan, ternyata si pemudi ini Cuma teman yang lagi kebetulan sange saja. Memang pergaulan anak sekarang semakin tidak karuan! Tapi ya sudahlah kapan lagi dapat kesempatan ngerjain cewek keturunan?

Ku berpindah ke sebelah tempat duduk si cici ini, kuraba paha mulusnya yang sungguh putih. Dengan tiba2 si cici ini mengangkang kembali. Ku sempat tertegun sejenak mengagumi pemandangan indah di depanku. Betapa tidak, memek yang sungguh indah dan terlihat masih sangat rapat, jembut yang tumbuh halus di bagian atas memeknya menambah kesan keseksian bagian intim si cici. Belum lagi ketika kulihat tetek si cici yang begitu bulat dengan pentilnya bewarna coklat muda.

Sekelebat terpikir apakah aku akan mengkhianati istri dan anak-anakku di rumah dengan menerima tawaran tubuh indah di depanku ini. Namun ternyata aku lebih memilih jalan setan dibanding jalan kesetiaan.

Kumajukan mulutku meraih pentil coklat itu, ku sapukan lidahku dan kurasakan pentil si cici sudah benar2 mengeras. Ku hirup harum wangi tubuh si cici yang benar2 membuatku mabuk kepayang dan lupa keluarga di rumah.

“Wah memang beda kualitas body lonte ibukota!” pikirku

Kujilat dengan buas pentil tetek si cici, tidak kusia2kan kesempatan nenen dengan cewe keturunan ini. Lenguhan2 halus mulai kudengar dari mulut si cici ini. Lenguhan yang membuatku tambah bersemangat meningkatkan panasnya permainan.

Ku turunkan tanganku ke bawah dan ku mainkan itil si cici. Itilnya sungguh menggemaskan, berbeda dengan istriku, itil si cici ini sungguh keras dan menonjol keluar, membuatku benar2 gemas memelintir dan menoel pusat kenikmatan si cici ini.

Sembari menikmati tubuhnya, kuarahkan juga tangan si cici ke kontolku yang sudah kubebaskan dari sesaknya celanaku. Sedikit tersentak aku karena kaget akan begitu halusnya tangan si cici. Wah bisa cepet keluar ini. Tak mau kalah semakin ku intens kan permainan ku di itil si cici.

Dengan kata2 kotor yang dilontarkan oleh si cici, kutahu bahwa memang itil inilah titik kelemahan si cici, kuserang terus menerus itil si cici tanpa ampun, biar tahu rasa lonte keturunan satu ini, Tak menunggu lama tubuh si cici menegang keras dan ia berteriak tertahan.

Dengan tubuh berkelojotan si cici klimaks, kurasakan memeknya berkedut2 sambil terus menumpahkan air kenikmatan. Tak kuberikan kesempatan si cici ini beristirahat, akan kubuat lemas dia, kumainkan terus itilnya sehingga si cici tidak berhenti berkelojotan. Kubiarkan tangannku benar2 banjir dengan cairan memek si cici ini.

Akhirnya dengan tubuh lemas si cici terjatuh berbaring kembali ke bangku nya. Untuk memberikan sentuhan terakhir, kujilat2 lembut pentil teteknya.

Namun tanpa kusangka si cici mendorongku balik ke bangku ku. Sebelum aku bisa memberikan reaksi sama sekali, cewek keturunan ini membungkukkan kepalanya di selangkanganku dan melahap batang kontolku yang daritadi sudah benar2 tegang.

Kehangatan tiba2 yang kurasakan di sekujur batang kontolku membuatku hanya bisa terdiam bisu dan mergertakkan gigi. Gila! Sungguh lihai lidah cici satu ini! 50 tahun hidupku belum pernah kurasakan sepongan senikmat ini, bahkan istriku dan gadis2 pemandu karaoke yang sering ku sewa saja kalah!!

Benar2 lembut kurasakan bibirnya naik turun di batang kontolku. Lidahnya benar2 lihai mengelitik setiap titik sensitive di batang kontolku. Sudah berapa kontol yang uda dipuaskan ini lonte sampe bisa sejago ini???

Ketika lidah si cici mencolok-colok lobang kencingku dan menyeruput kepala kontolku, aku benar-benar dihantarkan semakin cepat menuju puncak klimaks ku sendiri. Dapat kurasakan dengan cepat pejuku mengalir dari batang pelirku bersiap2 muncrat mengisi mulut halus nan seksi ini.

Selomotannya yang telaten di kontolku membuat urat-urat di batang kontolku semakin menonjol menunjukkan ketegangannya. Rasa linu nikmat semakin berkumpul di ujung kepala kontolku bersiap meledak kapan saja.

Ini saatnya pikirku, ini saatnya kutuntaskan permainan muda mudi ini, akan kusemburkan pejuku yang banyak ke mulut lonte cantik ini.

Dengan menghentak2 keras, ku semprotkan semua peju kentalku ke mulut cewek keturunan ini

Crottt crottt crott crotttt

Sungguh nikmat klimaks ku kali ini, klimaks di mulut dengan sepongan ternikmat seumur hidupku, ditambah lagi pelakunya adalah seorang cici cici cantik! Ditelannya semua pejuku, benar2 lonte berbakat, jarang kutemukan Wanita yang ingin menelan peju tanpa dipaksa, bahkan istriku sendiri saja jarang mau melakukannya!!!

Tapi sepertinya aku kena karma, si cici ini tidak melepaskan kontolku yang baru saja crot di mulutnya. Ia terus menjilat dan menaik turunkan kepalanya kembali di kontolku. Tentu saja kontolku yang baru klimaks itu jadi sangat sensitif. Rasa linu bercampur nikmat yang tak dapat kugambarkan melanda sekujur tubuhku.

Aku hanya bisa berkelojotan sendiri menikmati sepongan si cici yang masih belum berhenti. Meskipun kontolku sudah tidak setegang sebelumnya si cici ini tetap dengan kuat menyedot2 kontolku ke dalam mulutnya. Bisa habis isi kantung pelirku disedot sama cici cantik satu ini!

Karna linu,geli dan nikmat yang kurasakan semakin tidak karuan, klimaks ku yang berikutnya berjarak sangat dekat. Linu dan geli yang kurasakan berganti menjadi kenikmatan dengan cepat. Seluruh syaraf di batang kontolku kembali terpecut dengan cepat akibat permainan lidah si cici satu ini.

Dengan pinggul kembali menghentak-hentak, kembali ku ku muncratkan pejuku ke dalam mulut cantik ini, meskipun kontolku sudah tidak setegang pertama, kurasakan peju yang keluar di klimaks kedua ku ini lebih banyak daripada sebelumnya.

Crottttt crotttt crottt crotttt glek glek glek

Kembali dengan pintarnya si cici meminum habis semua peju yang kutumpahkan di mulutnya. Benar2 gadis impian para lelaki! Sudah cantik, putih, memek dan jembut yang indah, tetek yang menggoda, ditambah skill sepongan yang sungguh luar biasa!! Kuyakin banyak pria akan bertekut lutut di hadapan cici ini.

Dengan semakin lemasnya kontolku, kurasakan hisapan si cici semakin pelan dan lembut. Dengan satu jilatan terakhir, dikecupnya kontolku yang sudah benar2 mengkerut lemas dan basah oleh air liur dan tumpahan sisa ceceran pejuku sendiri.

Kembali si cici terbaring lemas ke bangkunya, ku lirik pemuda tadi dan kuberikan jempol sebagai tanda aku benar2 puas dengan pelayanan teman wanitanya tadi.

Kami pun kembali berganti posisi ke tempat kami masing2 dan melanjutkan menonton film.

Seselasainya hari ini aku pulang ke rumah dengan kepala yang ringan dan hati yang benar2 ceria, gimana gak ceria, rejeki apalagi hari ini bisa ngisengin gadis keturunan nan seksi ditambah bisa melepaskan semua peju dari pelirku ke mulut dengan sepongan terbaik seumur hidupku.



MAKYUSSSS!!!!

Bersambung ke Part 4!!
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd