sudah bulan ketiga ini aku belum mencapai target penjualan di tempat kerjaku, sehingga aku pun harus banting tulang untuk mencapainya. sampai salah satu teman yang kebanjiran order menawarkanku beberapa customernya untuk di follow up, benar saja..saat ini tidak ada yang namanya bantuan tanpa pamrih, dia pun mengajakku ke salah satu warkop elit untuk membahas tawaran dan "ucapan terima kasih" untuk dia, sebut saja dia henry.
henry " gimana yan tawaran win - win solution dariku? "
aku " apa harus dengan cara itu hen? cara lain kan bisa, fee dari penjualan bisa buat kamu semua. yang penting aku bisa tutup target "
henry " aku sih sama sekali gak mau maksain yan, toh juga ini buat kelanjutan karir kamu juga"
aku " kasih waktu buat berpikir deh"
henry "berapa minggu? 2 minggu pagi sudah akhir bulan, kuharap kamu bisa bijak mengambil langkah "
aku " ok nanti malam aku kasih keputusan buat tawaranmu "
malamnya henry menghubungiku melalui video call, aku sempat kebingungan mencari baju atau jaket untuk menutup payudaraku, karena malam itu aku hanya mengenakan tanktop putih tanpa bra dan celdam. akhirnya aku ke ranjang dan menggunakan selimut sebagai penutup.
henry " malam yaaannn..."
aku " malam hen, tumben pakai video call? kayak org pacaran aja. hahaha"
henry " biar jelas lihat expresi wajah kamu saat memberi jawaban, gak sabar nih pengen denger kata iya dari kamu. eh baru jam 8 sudah mau tidur lu yan? "
aku " ya belum, cuma tiduran aja. aku bingung mau jawab apa hen, terkesan aku mau lakuin apa aja demi pekerjaan "
henry " cara berpikir salah yan, toh aku juga tidak ambil keuntungan dari kesepakatan yang kutawarkan, selain aku kasih order, aku juga ingin bimbing kamu jadi marketing handal. bukan rahasia kalau kamu baru di bidang ini"
aku terdiam sejenak karena masih bingung dengan tawaran henry
henry " lama kali kau mikir, jawab aja iya. toh juga kamu yg untung nantinya"
bersamaan dengan itu henry memperlihatkan kontolnya, ukuran yang baru kali ini aku lihat. karena mantan suamiku jauh dari ukuran kontol henry.
henry " hahaha bengong kau lihat aku punya tongkol"
aku " a..a..asli itu hen? " tanpa sadar aku melontarkan pertanyaan bodoh
henry " kamu cek sendiri saja biar yakin ini asli apa hasil edit..hahaha"
aku " apa kamu bisa jaga rahasia dari kesepakatan kita? "
henry " kau bisa pegang kata - kataku sebagaimana nantinya kau bisa pegang tongkol aku. hahaha, sekarang coba kau pikir yan. hanya menuruti perintah ku dan kamu bisa tutup target. selain itu aku akan jadi mentor private kamu dalam marketing "
aku " i..iya..aku mau "
henry " laaaaahhhh...itu jawaban cerdas dan bijak yang aku tunggu, sekarang permintaan pertama dariku. lihat toket kamu dong yan, lama aku penasaran sama bentuk toketmu"
aku " se..sekarang?"
henry " tunggu lebaran 2 tahun lagi hahahaha...sekarang lah sayang "
aku pun duduk dan otomatis selimut tak lagi menutup putingku yang nyeplak dibalik tank top putihku, kemudian tank top aku lepas sehingga kini payudaraku terlihat jelas oleh henry. mataku tak bisa lepas dari kontol henry yang makin tegang dan membesar. dia menikmati tontonan live payudaraku sambil mengocok kontolnya.
henry " yan..sumpah aku gak tahan lagi, sekarang aku ke kost kamu. tunggu ya jangan ketiduran"
aku "se..sekarang hen?"
henry " hahaha masih kau tanya.."
berakhirlah video call henry, aku masih belum percaya dengan keputusan yang baru kuambil, sekitar 45 menit henry menelponku dan memintaku untuk membuka pagar agar dia bisa memarkir motornya, kami pun segera masuk kamar setelahnya. belum juga berbasa - basi henry langsung memelukku dari belakang dan mencium dan menjilat leher, belakang telinga, serta bibirku. lama tidak merasakan kehangatan lelaki membuatku tak bisa menolak rangsangan itu, aku pun tanpa penolakan membalas ciuman dan jilatan lidah henry. tangan henry pun meremas dan memainkan payudaraku, bokong dan paha pun tak luput dari gerilya tangannya, kedua putingku secara bergantian dia hisap dan gigit.
dia pun lalu menidurkanku dan menjilat klitorisku dengan penuh nafsu, tak ada kata yang keluar dari mulut kami berdua selain desahan, dia menghentikan permainan di saat aku hendak mencapai orgasme melalui permainan lidah henry. dan dibukanya celana jeans tanpa dalaman sehingga mataku terbelalak karena melihat secara langsung kontol dengan ukuran yang baru pertama kulihat, dia menampis tanganku saat aku hendak memegang kontol itu. dan dia menggesek bibir vaginaku dengan kontolnya yg besar, panjang dan keras. desahanku semakin menjadi, aku tak bisa membayangkan benda itu menerobos masuk vaginaku, dia terus menggesek vaginaku dengan kami dalam posisi saling mengaitkan lidah.
aku " stop hen, pelan - pelan pliiss...aku belum pernah kemasukan iguana " pintaku saat henry hendak memasukkan kontolnya
henry " coba kita masuk kepala dulu"
aku" aahhh..pelaaann....aaahhh...agak perih hen "
henry "tahan..kita diamkan sebentar " lanjutnya dengan ciuman nafsu di bibir.
setelah kira - kira 2 menit, henry mulai memaju - mundurkan kontolnya. reflek aku pun teriak karena kontol yang memenuhi vaginaku memberikan sensasi kenikmatan yang baru kali ini kurasakan, dengan tempo lambat beralih ke cepat henry pun terus memberiku kenikmatan yang membuatku tak ingin segera berakhir. aku memeluknya erat saat orgasme pertamaku yg tidak sampai semenit kemudian dilanjut dengan orgasme kedua dari permainan nya.
puas, lemas, nikmat dan kejang karena orgasme beruntun yang baru pertama kurasakan dan belum ada tanda henry akan ejakulasi. dengan perkasanya dia masih menggoyang vaginaku, hingga aku pun meraih orgasme ketiga dan empat dengan waktu berdekatan. hal yg seharusnya menjadi perhatianku pun terlupakan.
ya...kondom, aku melupakan bahwa henry tidak memakai kondom, karena kenikmatan yang dia berikan aku pun mengacuhkan hal penting itu, henry pun mempercepat goyangan pinggulnya dan dia menyemprotkan sperma yang begitu banyak dalam vaginaku.
henry " fuuucckkk....yeaaahhh....nikmat sekali yan, kau hamil aku akan tanggung jawab"
aku hanya terdiam menikmati sisa orgasme dan hangatnya sperma henry, dia pun menyusulku ke kamar mandi untuk membersihkan cairan lengket dari kelamin kami. masih tidak ada kata yang terucap dariku selain bahasa tubuh yang mengisyaratkan kepuasan yang kudapat malam ini. dia pun menginap di kamar kost ku
