Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Berbagi Itu Indah (Remake)

Bimabet
Saranku untuk episode/chapter setelahnya, mungkin chapter 12, bisa dibuat Echa pakai kontrasepsi. Nantinya, ketika HS berkali-kali, atau 100 orang seperti fantasy-nya itu tidak beresiko hamil. Ada beberapa kontrasepsi, bisa pakai pil atau IUD, tapi baik pil atau IUD masih bisa berisiko hamil. Temanku yang sudah pakai IUD yang resiko hamilnya paling kecil saja bisa hamil, biasanya pas lahir, tangannya si bayi pegang IUD. Atau, kalau ingin ekstrim seperti draf kasar ceritaku, di mana female lead ingin HS tanpa risiko hamil pakai operasi tubektomi atau salpingektomi bilateral.

Echa bisa pakai operasi di atas, namun perlu diingat, syarat operasi di atas itu ketat, apalagi kepada wanita yang masih sehat dan belum punya keturunan. Biasanya ditanya dia lajang atau tidak, alasannya dll. Solusinya, bisa pakai dokter ilegal kenalannya Anya atau teman dari temannya Echa, atau dokter yang sedang belajar praktik operasi itu. Untuk biayanya, bisa dibayar nyicil, atau gratis.

Meski nantinya Echa operasi, masih bisa haid normal kok. Nantinya, kalau Echa ingin hamil dan punya anak juga bisa, yaitu bayi tabung. Toh ovarium Echa tidak diangkat dan masih sehat.
suhu ini emang kerennn sikk..... pasti udh kebayang crita echa versi gore nihh.. hhiihih
 

Chapter 12 : Untuk Sahabat​



POV : Echa



Di sekolah…



“Sexy bener pacar gue…”, tiba-tiba dari belakangku Endrix mengejutkanku saat aku baru keluar dari toilet pagi hari ini



Sudah menjadi kebiasaanku, kalau aku baru sampai sekolah, aku selalu menyempatkan diri untuk ke toilet sekolah sekedar untuk cuci tangan dan merapikan kerudungku yang kadang suka penyok karena memakai helm.



Terlihat Endrix sudah berdiri menghalangi jalanku sambil tersenyum. Memandang senyumnya sangatlah memuakkan. Aku masih belum bisa menerima kenyataan kalau saat ini aku adalah pacarnya.



“Oiya gue lupa belum save nomor HP lo. Berapa nomor lo?”, kata Endrix



“Buat apa?”, tanyaku keberatan



“Ya masak gue gak boleh punya nomor lo? Bukannya lo pacar gue?”, kata Endrix emosi membuat beberapa pasang mata langsung tertuju kepada kami



“Eh jangan kenceng-kenceng ngomongnya nanti orang-orang pada denger!”, kataku tanpa sadar turut mengeraskan suara saking kesalnya sehingga membuat orang-orang di sekitar menoleh ke arah kami



“Bodoamat…”, kata Endrix sambil terkekeh



Aku pun tertunduk sejenak menyadari beberapa pasang mata tertuju kepada kami setelah aku membentak cowok menyebalkan dihadapanku



“Mana nomor lo?”, tanya Endrix sekali lagi



“Eehh.. I.. Iya… ini.. 085xxxxxxxxx”, ujarku



“Gitu dong… Gue save paan ya? Pacar? Gak gak.. Echa Lonte SMA 666 Pemuas Kontol…”, kata Endrix sambil ia simpan nomorku dengan nama yang merendahkan diriku



“Ya udah aku balik dulu ke kelas”, ujarku hendak bergegas pergi namun tanganku segera ditahan oleh Endrix



“Masih pagi Sayang.. Sepong kontol gue bentar ya?”, kata Endrix membuat mukaku memerah mendengar permintaannya



“Jaga mulutmu Endrix! Ini masih pagi!”, bentakku sekali lagi



“Galak bener, lo lagi mens ya?”, kata Endrix



“Bukan urusanmu!”, kataku mencoba melepaskan cengkraman tangannya namun tangan Endrix sangat kuat menahanku



“Ayolah mumpung masih ada waktu. Kontol gue ngaceng liat lo cantik gini”, kata Endrix menggodaku



“Tapi.. ini masih pagi…”, kataku tersipu malu



“Emang kenapa kalau masih pagi? Justru masih pagi kontol gue jadi ngaceng sayang. Ayo sebentar aja!”, kata Endrix sambil menarikku masuk ke dalam toilet dan aku pun terpaksa mengikuti Endrix masuk ke dalam toilet



Aku takut sekali ada orang yang melihatku masuk ke dalam toilet bersama preman sekolah menyebalkan ini. Tapi sepertinya Endrix sama sekali tidak peduli jika memang ada yang melihat. Dia merasa paling berkuasa di sekolah ini, jadi dia bisa bebas melakukan apapun yang dia suka.



Endrix kemudian langsung mengeluarkan kontolnya yang panjang melengkung dihadapanku. Aku tanpa sadar sampai menelan ludah, melihat kontol preman sekolah ini. Walau aku sudah pernah melihat kontolnya, tetapi tetap saja kontol itu selalu membuatku terkesima. kuakui kontol Endrix memang besar dan panjang. Naluri wanitaku pun langsung tergoda untuk menikmati kemaluan perkasa lelaki ini. Sepertinya aku mulai menyukai kontol lelaki kasar ini



Tanpa membuang waktu, aku langsung mengocok kontol Endrix yang sudah tegang menantang di hadapanku. Lelaki itu berdiri sambil bersandar di bak kamar mandi. Sedangkan aku berjongkok dihadapannya sambil kumainkan alat kelaminnya yang besar dengan tangan kananku.



“Uh cium dulu dong kontol gue.. main ngocok aja… Lo udah ga tahan juga? Dasar Perek penyuka kontol”, Ejek Endrix



Entah mengapa aku justru tidak marah ia menghinaku dengan sebutan merendahkan itu. Aku malah hanya mendiamkannya dan membiarkan Endrix mengambil kuasa atas diriku



“I.. iya maaf.. aku cium ya Ndrix kontol kamu…”, kataku



“Heh lo lupa ya? Ngga ada kata aku.. Panggil diri lo dengan sebutan Lonte Echa.. lalu panggil aku Tuan Endrix”, ujarnya sambil menampar-nampar pipiku



Aku benar-benar lupa ia pernah memintaku seperti itu. Lelaki gila ini menyuruhku untuk merendahkan harga diriku dengan menyebut diriku sendiri Lonte Echa. Diperlakukan seperti ini jujur saja malah membuatku terangsang. Mungkin otakku memang sudah mengakui, seorang gadis sepertiku tugas utamanya adalah melayani pria. Seorang gadis harus tunduk,patuh dan bertekuk lutut kepada pria karena pada dasarnya wanita adalah makhluk yang lemah.



“Ahhh.. Iya.. Maaf Tu.. Tuan Endrix.. Lonte Echa lupa… Lonte Echa ijin kulum dan cium kontol Tuan Endrix…”, ujarku mencoba mulai patuh kepada Endrix



“Bagus-bagus sekarang lo cium kontol gue dan buktikan kalau lo emang layak jadi pacar gue”, kata Endrix sambil kembali membelai kerudungku



“I.. Iya tuan Endrix.. Permisi saya ijin cium kontol tuan…”, jawabku sambil memandanginya dengan tatapan penuh harap



Aku pun mencium kontol Endrix perlahan-lahan. Kuciumi mulai dari lubang saluran kencingnya. Kujilati dengan lidahku garis kecil itu. Endrix pun mendesah keenakan. Mungkin ia merasa geli karena aku terus memusatkan lidahku ke lubang kencingnya.



Setelah puas menjilati kepala kontolnya. Aku mulai menyepong seluruh kontol berurat itu. Bibirku sampai kempot saat menyedot kontol Endrix yang besar. Jujur saja aku merasa kesulitan memasukkan seluruh batang melengkung berwarna cokelat kehitaman itu. Setelah puas mengulum kontolnya, aku mulai menjilati batang kontolnya. Kujulurkan lidahku semaksimal mungkin, dan mulai kusapukan dengan lidahku. Endrix kembali mendesah keenakan menerima permainan lidahku



“Yaa.. Aaaahhh… Bagus lonte… Lo memang layak jadi pemuas kontol gue… Terus jilatin kontol gue sayanggg… Ssshhh..”, kata Endrix sambil memegangi kepalaku



*Teeeetttt teeettttt* tiba-tiba bel tanda masuk sekolah berbunyi



“Tuan.. Sudah waktunya masuk kelas…”, ujarku



“Sebentar nanggung nih.. telat dikit gapapa lah… Muasin kontol gue adalah kewajiban lo. Paham?”, kata Endrix



“Iya Tuann…”, jawabku kembali kucaplok kemaluan Endrix dan kujilati beberapa sisi alat kemaluannya yg keras kayak kayu itu



Kukulum begitu khusyuk kontol Endrix dan tak lupa kuciumi ujung kontolnya. Tak kuhiraukan suara langkah kaki yang terdengar berderap cepat di luar toilet tanda para siswa sudah bergegas mempercepat langkah mereka menuju kelas masing-masing. Aku lebih fokus melayani kontol ini, kontol yang wajib kupuaskan dengan mulutku



“Kasih liurmu perek… Tumpahin ke kontol gue..”, perintah Endrix



“I.. Iya tuan..”, aku pun mulai membuka mulutku dan kuteteskan air liurku ke kontol Endrix



“Bagus… Begitu caranya biar lo makin layak jadi lonte sekolah ini”, kata Endrix sambil kembali ia tampar-tampar pipiku dengan pelan



Kuulangi beberapa kali tetesan liurku pada kemaluan Endrix. Kubuat kontol keras itu berlumuran air liurku sebelum akhirnya kujilati dan kuemut tanpa rasa jijik sama sekali. Pangkal kontol Endrix juga tak luput dari jilatanku. Kuangkat batang kontolnya dan kujilati bagian paling bawah pada batang kontolnya



“Ssshh.. Jancokk… Pinter… Lu gue jadiin lonte gue aja dah ga usah pacar…”, desah Endrix



“Iya.. Gapapa Tuan.. Saya memang lonte…”, jawabku semakin menikmati peranku sebagai lontenya Endrix



Lelaki itu kemudian memegangi kepalaku dan dengan brutal Endrix mulai menghajar mulutku dengan kontolnya. Mulutku hanya bisa terbuka membiarkan batang kemaluan Endrix ia sodok-sodokkan sampai mentok ke dalam tenggorokanku. Aku berusaha menikmati perlakuannya dan kupasrahkan mulutku untuk memuaskan kontolnya.



*Glokhh glokhhh glokhhh ogghhh..”, mulutku terus dihajar kontol Endrix sampai mentok semakin cepat Hingga air liurku menetes deras



“Aahh.. Jancok enak bener mulut lo anjirrr… Ssshhh…”, kata Endrix sambil ia terus-terusan menghujami mulutku dengan kontolnya



“Aaarrghhh… Gue keluar jancokkk…”, pekik Endrix sambil ia sodokkan kontolnya dalam-dalam hingga mentok ke tenggorokanku



*Crot crot crot crot* sperma Endrix kembali ia semburkan ke tenggorokanku tanpa permisi



Cairan kental hangat itu menyembur di rongga mulutku. Tenggorokanku seketika menjadi lengket dan terasa sulit untuk menelan ludah. Sperma Endrix memang sangat kental. Baunya pun sangat amis dan pekat.



“AAAHH.. Puas gue.. Awas kalau lo buang peju gue.. Yaudah gue balik ke kelas dulu”, ujar Endrix sambil ia tutup lagi resletingnya dan meninggalkanku sendiri di toilet ini



Aku masih berusaha menelan spermanya. Mulutku rasanya terasa kaku dan kesulitan menelan sperma Endrix. Beberapa sudah menetes dan jatuh ke lantai, karena saking banyaknya sperma yang ia tumpahkan ke mulutku. Kujilati beberapa tetes spermanya di bibirku dan kupastikan seluruh spermanya sudah kutelan.



“Aduhh ..”, aku raba area kemaluanku yang terasa becek tanpa kusadari



Celana dalamku sudah lembab dan berlendir. Diperlakukan rendah oleh Endrix malah membuat alat kelaminku itu menjadi-jadi. Lendir yang diproduksinya begitu banyak hingga membuat celana dalamku basah seperti ngompol. Padahal Endrix sama sekali tidak menyentuh area pribadiku.



*Memekku udah gak normal kayaknya. Diperlakukan seperti ini malah becek dan sange* gerutuku sambil meraba celana dalamku yang basah



Aku pun merapikan kembali pakaianku dan memastikan kerudungku tidak acak-acakan sebelum kembali ke kelas. Kupastikan pula tidak ada aroma sperma Endrix yang tertinggal sedikitpun baik di wajah maupun tubuhku. Tak lupa kusemprotkan beberapa kali parfum yang biasa kugunakan untuk menyegarkan aroma tubuhku. Setelah semua dirasa ok, akupun bergegas berlari kecil menuju kelas.



#



Jam pelajaran telah dimulai, seorang guru pria yang terkenal killer di sekolah bernama Pak Albert mengajar di kelasku pagi ini. Tatapan mata guru itu begitu tajam menatapku yang baru saja tiba di pintu masuk kelas. Aku hanya menunduk malu menyadari kesalahanku. Tidak pernah aku terlambat masuk kelas seperti ini.



Pak Albert terus menatap ke arahku tanpa berkata satu katapun, tatapannya begitu sinis kepadaku. Aku merasa tatapannya seolah menelanjangiku karena matanya begitu jelalatan melihatku dari atas hingga bawah. Aku yang sudah merasa bersalah akhirnya hanya bisa minta maaf dan berharap Pak Albert tidak menghukumku



“Maaf saya terlambat pak…”, ujarku penuh penyesalan



“Jam berapa ini Echa???”, tanyanya menghardikku



“Iya.. Saya salah pak.. Saya tadi ke toilet sebentar…”, ujarku dengan jujur membuat guru killer itu tercengang mendengar alasanku



“Yaudah kamu kembali ke kursimu. Lain kali diatur gimana caranya biar kamu ga telat masuk kelas”, ujar Pak Albert



Aku mengangguk sambil menahan emosi. Kakiku berjalan menuju kurisku dengan lemas. Tidak pernah aku kena omel gara-gara terlambat masuk kelas. Ini semua gara perbuatan cabul Endrix si preman sekolah Malah aku yang kena marah guruku. Sedangkan Endrix dibelakang sana sudah tersenyum menyebalkan melihatku diomeli oleh guru killer itu.



Pelajaran pun berlangsung seperti biasanya. Aku mengikuti pelajaran dengan penuh konsentrasi. Walau di area selangkanganku terasa tidak nyaman karena masih terasa berlendir dan becek, tetapi aku mencoba tidak menghiraukan hal itu. Aku terpaksa menggerak-gerakkan kakiku demi mengusir rasa selangkangan yang tidak nyaman di kemaluanku. Beberapa kali kudapati Pak Albert melihat ke arah kolong mejaku. Mungkin ia penasaran mengapa kakiku bergerak-gerak dari tadi. Atau mungkin ia ingin melihat celana dalamku? Ah tidak mungkin, rokku kan panjang? Mana bisa? Hihihi…



#



*Teeettt.. Teeettt..* Bel jam istirahat berbunyi



Aku dan Anya berjalan menuju kantin, ternyata kondisi kantin sudah ramai dipenuhi siswa siswi dari kelas 1 sampai 3. Untuk berjalan disana, kami harus berjalan miring agar bisa melewati beberapa siswa siswi yang campur baur ada di stand-stand makanan kantin sekolahku.



"Aaahhhh..", pekikku kecil ketika kurasakan pantatku terdorong dan terdesak oleh sebuah tonjolan dari seorang siswa yang berada dibelakangku karena memang kondisi kantin yang ramai saat jam istirahat. Singgungannya sangat terasa menyentuh pantatku. Mana kontol orang itu terasa keras sekali lagi sampai aku benar-benar merasakan benda keras itu seolah sengaja ditempelkan ke pantatku



"Sory mbak gak sengaja", kata cowok yang tonjolan kontolnya terasa mengenai pantatku



"iya gapapa mas…", jawabku dan aku melanjutkan berjalan untuk mencari meja kosong



Akhirnya kami melihat meja yang kosong dan segera aku pun bergegas cepat agar tidak keduluan orang lain menempati meja tersebut



"Aduhhh...", pekikku lagi kali ini kurasakan siku seorang cowok mengenai dadaku saat kami berebut meja



"Eehhh.. Maaf Maaf Mbak..", hanya itu kata yang keluar dari mulutnya dan ia pun tidak jadi menempati meja yang sudah kukuasai



*Ya ampun kenapa cowok-cowok kayak sengaja ya sentuh-sentuhin badan aku?*, gumamku dalam hati



Akhirnya setelah perjuangan yang memerlukan kegigihan, aku berhasil mendapatkan meja kosong untuk makan siang di jam istirahat kali ini. Anya kemudian terlihat celingak-celinguk melihat stand-stand mana yang memungkinkan untuk kami pesan makanannya.



"Tunggu di sini Cha, biar aku yang pesen. kamu pesen apa?", tanya Anya



"Aku mi instan dan es jeruk aja Nya", kataku



"Ok Cha. Tunggu ya", kata Anya



Selang beberapa waktu, Anya sudah kembali duduk di sampingku dan langsung kucerca dia dengan berbagai macam pertanyaan yang membuatku penasaran.



"Gimana Nya? kamu sudah kerja kelompok sama Bayu?", tanyaku antusias



"Hihihi.. Wah baru duduk udah di wawancarain nih aku.. Kepo banget kamu Cha.. Cemburu ya? Kan kamu udah ada Mas Rio", goda Anya



“Siapa yang cemburu.. Enggak kok.. Hmmm.. Oiya Nya… Aku… memutuskan break sama Mas Rio…”, ujarku lirih



“HAAAHHH?? BREAK?? KOK BISAAA??? KALIAN ADA MASALAH??”, tanya Anya begitu terkejut



"Eeehhh.. Jangan kenceng-kenceng Anya… 1 kantin liatin kamu tuh”, kataku panik sambil menyuruh Anya tetap tenang dan kulihat Anya hanya tersenyum simpul memandangi sekeliling kantin



“Gimana ceritanya?”, tanya Anya kali ini dengan suara yang lebih lirih



“Bingung aku mau darimana ceritanya…”, jawabku



“Yaahhh.. Kecewa aku”, kata Anya



“Udah jangan memalingkan pembicaraan… Kamu duluan yang cerita gimana kerja kelompok sama Bayu?”, tanyaku sekali lagi



“Hmmmm.. Hihihi.. Ternyata Bayu cowok normal kok Cha..”, ujar Anya sambil tersenyum



“Hah? Maksudnya??? Ya iyalah dia normal gimana sih kamu?”, kataku bingung



“Maksud aku… Hihihi duh aku malu…”, kata Anya sekali lagi membuatku curiga



“Kamu ngapain sama Bayu?”, tanyaku



“Kerja kelompok lah!”, jawab Anya membuatku tak percaya



“Yang benar cuma nugas?”, tanyaku semakin curiga



“Iya kerja kelompok, dia kerjakan tugasnya, aku sepong kontolnya. Hihihi”, kata Anya sambil tertawa kecil



“Hah beneran kamu gitu???”, Tanyaku Terkejut Seketika mendengar pengakuan Anya



“Iya dong.. Emang kamu kira aku cewek cupu? Ada kesempatan sepong kontol kapten basket sekolah kapan lagi kira-kira?”, kata Anya begitu mesum



“Terus dia mau?”, tanyaku



“Ya awalnya sok jaim.. Tapi ya dia ngaceng juga.. Yaudah akhirnya kejadian. Hihihi”, kata Anya



Aku terdiam, tak kusangka Bayu sama saja dengan cowok lainnya. Aku kira Bayu cowok baik-baik yang bisa jaga kemaluannya.



“Kok diem? Hayo bayangin kontol Bayu ya? Kamu sih lama… Tapi aku udah kasih kisi-kisi ke dia juga sih”, kata Anya serius



“Kisi-kisi apaan?”, tanyaku terkejut



“Kalau kamu sebenarnya juga penasaran sama kontol Bayu… Hihihi”, kata Anya membuat mukaku memerah



“Hah??? Kamu bilang gitu??? Terus terus???”, justru kali ini aku yang excited



“Dia cuma bilang Echa ga pernah minta tuh”, kata Anya



“Terus Nya?”, tanyaku semakin penasaran



“Terus terus.. Nabrak tau. Hihihi… Ya aku bilang aja Echa itu malu-malu mau Bay.. Kalau kamu kasih dia gak akan nolak kok..”, kata Anya lagi



“Kamu serius bilang gitu Nya? Duh Bayu bisa ilfeel dong ke aku?”, kataku



“Dih kenapa kamu jadi mikirin perasaan Bayu ke kamu? Tuh kan kamu pasti ada rasa ya ke Bayu?”, selidik Anya



“Aku takut image ku bisa berubah Nya di mata Bayu”, jawabku



“Hadeeehhh.. Udah ga usah jaga image. Orang kalian sama-sama mau sebenarnya. Terus….”, kata Anya tidak melanjutkan perkataannya



“Apa Nya?”, tanyaku penasaran



“Maaf lho Cha.. Kebawa suasana aku kemarin waktu sama Bayu… Aku sama Bayu udah gini…”, kata Anya sambil ia berikan gestur jari jempol dijepit jari tengah dan telunjuk



“Eeehhh seriusss???”, kataku kembali terkejut tidak percaya dan Anya mengangguk serius



“Anyaa….. Errr.. Gimana rasanya?”, tanyaku semakin kepo



“Rahasia… Hihihi..”, kata Anya



“Ihhhhhh..”, aku gemas dengan sahabatku itu



Bisa-bisanya dia begitu nakalnya menggoda Bayu. Bayu pun sama saja, dia tergoda juga dengan Anya. Memang sih kuakui Anya juga cantik. Terus body nya juga lebih berisi serta payudaranya lebih montok dibandingkan milikku.



Aku kemudian terdiam sejanak, mencoba membayangkan bagaimana jadinya kalau aku bisa senekat Anya menawarkan diriku ke Bayu. Mungkin dari dulu aku dan Bayu juga sudah melakukannya. Toh siapa sih yang ngga tertarik sama cowok ganteng kapten tim Basket? Aku saja jika tidak ingat punya Mas Rio pasti tergoda juga. Wajarlah cewek tertarik sama cowok dan sebaliknya. Apalagi dia ganteng dan terkenal di sekolah.



“Hayo ngelamunin apa lagi??? Nyesel kan sekarang? Uhhh gurih pokoknya Cha kontolnya Bayu.. Panjang lho! Wajar sih dia kan cowok tinggi. Biasanya kalau cowok tinggi kontolnya panjang. Hayo kamu pasti pengen ya? Mangkanya jangan kelamaan.. Basi tau cewek cuma nunggu.. Kamu harus agresif Echa”, kata Anya semakin memanas-manasiku



“Anya! Aku udah punya cowok!”, bantahku



“Hmmm.. Iya tapi kan kamu break?”, goda Anya



“Errr.. Iya sih…”, jawabku tertunduk



“Kenapa break? Dia bosen? Apa kamu yang bosen?”, tanya Anya serius



“Anuu.. jujur aku yang jenuh Nyaa…”, jawabku lirih



“Tuh kaaannnn…..”, kata Anya heboh sekali lagi



“Kenapa Nyaa?”, tanyaku



“Sudah kuduga sekali-kali kamu perlu selingkuh Echa… Biar ga bosen. Have Fun aja ga usah mikir yang gimana-gimana”, kata Anya serius dan aki hanya terdiam



Pesanan kami akhirnya tiba dan kami menghentikan pembicaraan ini sejenak. Aku dan Anya buru-buru melahap makanan yang kami pesan mengingat waktu istirahat sebentar lagi selesai



“Kamu mau break sampai kapan?”, tanya Anya melanjutkan pembicaraan



“Gak tau Nya… Aku belum mutusin..”, kataku



"Hmmm.. Aku ada ide nih Cha… Buat permulaan…", kata Anya tiba-tiba berhenti sejenak untuk mengatur kalimat yang akan ia ucapkan setelah ini



"Ide apa??", tanyaku



“cowok aku 3 hari lagi ulang tahun…”, kata Anya



“Hah? Terus?”, kataku bingung



“Jadi gini….”, Anya kemudian berbisik kepadaku



"Eeehhh? Kamu serius Nyaaa?", tanyaku terkejut



“Gimana kamu mau gak?”



“Ngawur kamu aahhh..”, kataku masih syok



"Hihihi ngga kali Cha. Toh kamu juga lagi break kan? Ambil aja tawaranku", kata Anya



"Iya Anya… Tapi… Aku ngga mau sejahat itu sama kamu", kataku



“Siapa yang merasa dijahatin? Orang aku yang minta tolong malah…”, kata Anya



"Anya kamu beneran? Kamu gak akan marah??”, tanyaku memastikan lagi



“Serius Echaaa… Mau ya pleaseee…”, jawab Anya mantab



“Errrr… Ya udah deh…”, jawabku



“Beneran ya Cha kamu mau?? Makasih ya Cha… Kamu memang sahabat terbaikku.. Okay sampai ketemu hari minggu ya”, kata Anya sambil menowel payudaraku



“Anya!”, bentakku kesal karena tangan jahilnya



#



Hari berganti hari, Waktu tanpa terasa berlalu begitu cepat, hari Minggu yang sudah dinanti pun tiba



*Titit titit titit* nada dering panggilan masuk handphoneku



"Halooo.. Echa, hari ini jadi yaa?", kata Anya diseberang sana



Aku loading sebentar, mencoba mencerna maksud perkataan Anya itu apa. Ternyata aku ingat hari ini adalah hari perayaan ulang tahun cowoknya Anya. Aku pun sudah sepakat dengan ide yang diberikan oleh Anya beberapa hari yang lalu



"Eehhh.. Hmmm gimana ya Nya…", jawabku menggodanya



"Gak gimana-gimana.. Ini aku sudah otw ke rumahmu Cha, kata Anya membuatku terperanjat



"Apaa?? Kamu udah dijalan?? Ini masih jam 6 pagi Anya!! Aku aja belum mandi…", jawabku kaget



"Hehehe.. Gapapa, makin pagi makin banyak waktunya. Kamu sekarang siap-siap dulu mandi sama dandan yang cantik ya Cha.. udah dulu yaa.. Sampai ketemu nanti Cha...", kata Anya lalu menutup teleponnya langsung



"Ya ampun Anya...", kataku sambil menghela nafas panjang



Mau ngga mau akupun langsung mandi, takut mengecewakan sahabatku itu, aku tidak ingin rencana nanti gagal. Aku memutuskan untuk memakai pakaian yang lumayan ketat saja. Bagaimanapun, sisi eksibisionisku masih menguasai pikiranku. Aku merasa excited dan tertantang saat mata lelaki melirik ke arahku. Kupilah-kupilah tumpukan pakaian di lemari bajuku. Kudapati kaos lengan panjang berwarna pink yang jarang kupakai lagi karena sudah kekecilan. Aku pun mencoba mengenakan kaos lengan panjang ini dan kulihat diriku di depan cermin. Tonjolan payudaraku terlihat begitu bulat dan lekuk tubuhku benar-benar bisa terekspose jelas. Perut rataku yang tanpa lemak, bulatnya payudaraku, dan juga bentuk lenganku semuanya terlihat lekukannya dengan pakaian kekecilan ini. Untuk area bawah, aku memutuskan hanya mengenakan legging super ketat berwarna hitam transparan yang samar-samar menampakkan bentuk kaki serta celana dalamku.



Aku lalu memakai beberapa skincare yang biasa kupakai. Lengkap dengan peralatan make up untuk merias diriku. Foundation, bedak, pencil alis, eyeliner, eyeshadow, mascara, blush on, dan lip balm adalah beberapa peralatan make up wajib yang selalu kupakai merias wajahku. Kuaplikasikan semua peralatan rias itu tipis-tipis ke wajahku secara bertahap. Sebuah riasan minimalis dan tidak terlalu menor, karena memang aku tidak suka riasan yang terlalu menor. Menurutku, Tidak sesuai saja dengan usiaku yang masih sekitar 18 tahun. Kumainkan bibirku



Setelah wajahku terias cantik, kututup rambutku dengan kerudung pashmina motif abstrak dan kusingkapkan ke belakang agar tonjolan payudaraku terlihat jelas. Kulihat sekali lagi diriku di depan cermin. Bajuku kekecilan dan jika aki sedikit menarik tubuhku, pusarku akan kelihatan. Mana celana dalamku juga samar terlihat karena legging ketat menerawang yang kupakai.



Jantungku berdebar-debar melihat gaya berpakaianku yang begitu mengundang hawa nafsu ini. Aku sendiri bahkan sampai merasa kedutan di area kemaluan karena gaya berpakaianku yang kelewat berani. Apalagi aku menggunakan kerudung yang tentu saja sama sekali tidak sinkron dengan cara berpakaianku. Mungkin orang akan mencela cara berpakaianku yang tidak mencerminkan nilai-nilai agamis dan ketimuran ini. Tetapi, aku tidak peduli dan tidak ambil pusing dengan pendapat mereka. Ini lah aku dan perubahan hidupku. Aku sudah memutuskan menjalani kehidupan yang lebih membuatku excited dan tidak membosankan.



“Sippp…”, kataku memastikan penampilanku sudah sempurna



30 menit kemudian, Anya sudah mengabari kalau ia sudah sampai di depan rumahku. Kulihat kamar tidur mama papaku. Papa terlihat masih tidur sedangkan mama masih sibuk memasak di dapur. Aku tidak ingin mama melihat gaya berpakaianku yang terlampau sexy. Bisa diomeli aku nanti jika dia melihat gaya berpakaian yang mengekspose lekuk tubuh ini. Aku pun memutuskan berpamitan dari kejauhan dan berteriak saja agar beliau tidak melihatku.



“MAMA AKU BERANGKAT DULU….”, teriakku



"Ngga sarapan dulu echa?", tanya mama sambil sibuk terus sibuk memasak tanpa menoleh ke arahku



"Ngga ma, nanti aja pas disana. Udah di jemput Anya. Assalamu’alaikum.. ", kataku dan aku sedikit berlari kecil meninggalkan rumahku



"Hi.. Cha... Gila… cantik betul kamu..", kata Anya terpana melihatku saat aku membuka pintu mobil.



Kusadari sopir taxi online yang mengemudi di depan sempat melirikku sejenak dari kaca spion dalam mobilnya setelah Anya berkata seperti itu



"Biasa aja lah Nya. Kayak gak pernah liat aku aja", jawabku



"Yaudah yuk jalan.. Pak ke alamat sesuai aplikasi ya", kata Anya dan Pak sopir taxi online mengangguk tanda paham.



"Gila kamu Cha, pakai kerudung tapi pakai baju seketat ini.. Mana Cuma pakai legging transparan lagi... Tuh liat kulit pahamu sampai keliatan. Berani sekali kamu.. Hihihi", tanya Anya sambil senyum senyum melihat ke spion menanti pak sopir melirik ke arahku



"Masak sih Nya?", jawabku pura-puta bodoh



“Tanya aja sama bapaknya. Gimana Pak gaya berpakaian teman saya?”, goda Anya sambil menowel payudaraku diam-diam



“Eehhhh??? Cantik.. Sexy mbak… Hehehe…”, kata Pak Sopir kebingungan sambil memandangiku dari kaca spion



“Tuh khann.. Kata bapaknya aja kamu sexy”, kata Anya menggodaku



"Hmmmm…. Kamu malah pakai rok mini gini, pahamu sampe keliatan ini lho. Tuh celana dalam pinkmu juga keliatan", kataku sambil mengangkat rok Anya lebar-lebar.



Sengaja kuangkat roknya tinggi-tinggi agar Pak sopir di depan bisa melihat celana dalam Anya. Salah sendiri, sengaja godain aku biar Pak Sopir lihatin aku terus.



“Echaa.. Nanti bapaknya gak konsentrasi nyetirnya”, kata Anya sambil ia tutup roknya dengan cepat



Kulihat kembali pak sopir beberapa kali melihat dari spion tengah memandang ke arah kami berdua, dan pandangan matanya sering tertuju ke arah kakiku dan Anya. Berkali-kali kubenarkan posisi dudukku takut area selangkanganku kelihatan olehnya



“Memekmu udah basah belum Cha?”, tanya Anya mesum



“Hah? Kok nanyanya gitu sih Nya?”, tanyaku terkejut



“Mastiin aja memekmu nanti bisa memuaskan”, kata Anya



“Anya! Malu tahu didengar sama bapaknya…”, jawabku kesal



“Eh tapi bapaknya kan masih suka memek Cha.. Betul ngga pak?”, kata Anya tiba-tiba semakin menggodaku



“Eh iya saya suka memek mbak. Kan saya laki-laki. Hehehe…”, jawab Pak sopir online itu sambil kali ini ia terang-terangan melihat kami ke belakang



“Tuh kan Cha.. Memekmu biar di periksa bapaknya deh Udah basah belum. Aku gak mau nanti sampai sana malah kering memekmu”, goda Anya



“Anyaaaaa…..”, aku menahan malu karena Anya terus menggodaku ke bapaknya



“Pak pelan-pelan teman saya mau pindah ke kursi depan”



“Nanggung Mbak habis gini sampai tujuan. Apa ngga sekalian sampai di lokasi saja, baru saya bantu periksa?”, tawar Pak Sopir



“Hmm ya udah boleh deh pak”, jawab Anya



“Rejeki nomplok pagi-pagi nih saya dapat 2 cewek lonte sange. Hihihi”, gumam Pak Sopir lirih namun bisa kudengar



“Sudah sampai Cha, sekarang kamu pindah depan dulu”, kata Anya



Aku hanya geleng-geleng kepala dan kuturuti permainan Anya. Aku pun pindah ke kursi depan di samping Pak Sopir. Pak sopir itu kemudian curi-curi kesempatan memegang pundakku dan sedikit dadaku



“Ngangkang dong Cha biar bapaknya leluasa pegangnya…”, kata Anya



“Iya bawel.. Nih silakan diperiksa Pak.. Biar temen saya yang bawel ini puas…”, kataku sambil kuangkat kedua kakiku ke kursi dan dashboard mobil mengangkang semaksimal mungkin hingga celana dalamku nyemplak menerawang



“Permisi ya Mbak saya periksa dulu”, kata bapak itu sambil mulai ia gerakkan jari telunjuknya tepat dilubangku



Pak sopir taxi online mulai menggerakkan jemarinya tepat di atas kemaluanku yang masih terbungkus rapi. Tapi tetap saja sentuhan jemari gemuknya begitu terasa.



“Aaahhh…”, aku mendesah seketika karena merasakan Pak Sopir mulai intens merangsangku dengan gerakan perlahan jemarinya yang mencoba menggoda imanku



Bapak itu kemudian mulai terang-terangan mengucek kemaluanku yang masih terbungkus celana dalam. Tentu saja dikocok seperti ini, bibir vaginaku lama-lama becek juga. Aku malah keenakan dan makin pasrah bersandar pada bagian pintu mobil, membiarkan bapak sopir online mengobel area selangkanganku. Rasanya celana dalamku sudah lembab sekali saat ini. Kalau boleh memilih, ingin sekali kuturunkan celana dalamku agar si bapak bisa lebih leluasa mencabuli memekku



“Basah Pak memek temen saya?”, tanya Anya penasaran



“Kurang basah sih Mbak.. Heheheh…”, jawab Pak Sopir



“Bantu basahin memek teman saya dong Pak.. Nanti saya kasih tips…”



“Saya dikasih tips berapa dulu nih?”, tanya Pak Sopir



“Gampang Pak, nanti pasti saya kasih tips…”, kata Anya mesum melihatku malah keenakan dicabuli



“Ya udah kalau gitu”, kata bapak taxi onlinenya



“Cha buka dong celanamu, masak iya memekmu mau dibasahin tapi gak kamu buka…”, goda Anya



*Awas kamu Anya!* Kataku dalam hati



Aku pun memelorot celana leggingku sekalian celana dalamku dan langsung terpampang memekku yang sebenarnya sudah lumayan lecek ini. Pak Sopir taxi online itu menatap kemaluanku penuh nafsu dan kepalanya langsung turun menjilati lubang kemaluanku yang sudah tersaji dihadapannya. Jemari tangannya mulai membuka bibir kemaluanku dan kurasakan lidah kasarnya mulai menyentuh bagian dalam alat kelaminku.



“Ouuuhh.. Bapak geli… Pak.. Aaaahhh..”, desahku semakin liar karena lidah si bapak sudah menjilati lubang senggamaku dengan perlahan



*Sluruppp sluruppp slurupppp* Bapak sopir itu terus menjilati kemaluanku, mencoba merangsangku dengan permainan lidahnya.



Sesekali ia sedot lendir vaginaku hingga membuatku menggelinjang hebat. Bunyi mulutnya begitu berisik dan berdecit-decit. Kedua tangannya membuka bibir vaginaku hingga melebar dan nampak daging segarku disana. Ia ciumi lagi alat reproduksi ku itu lebih cepat dari sebelumnya. Tubuhku kelojotan tak karuan menahan serangan bibir Pak Sopir pada area pusat selangkanganku. Kumis tipis si pak sopir begitu memberikan sensasi geli yang parah pada kemaluanku. Terkadang ia juga meludahi kemaluanku lalu di jilat kembali.



“Enak pak memek teman saya?”, goda Anya melihatku kewalahan alat kelaminku disedoti oleh si sopir



“Enak.. seger.. Ada manis-manisnya. Hehehe…”, jawab Pak sopir sambil ia mainkan kemaluanku lebih parah



Lidah Pak Sopir itu terasa kasar bergerak cepat mengenai bagian-bagian dalam vaginaku. Jilatan menjulur ke segala arah seolah ia ingin nyebokin memekku dengan air liurnya. Aku sampai memegangi kepala Pak Sopir karena ia semakin membenamkan kepalanya diantara kedua kakiku. Lidahnya terus berusaha menjangkau titik terdalam kemaluanku.



“pakkk.. Aduhhhh.. Aaaahh.. Geli.. Sudahh sudah bapak…”, pintaku karena tak kuasa menahan rangsangan ini



“Malah becek dia pak... Memek temen saya memang gatel”, ejek Anya



“Iya Mbak saya tahu, temen Mbak ini memeknya memang gatel..p”, jawab si sopir kali ini ia mainkan vaginaku dengan jari-jarinya



“Ohhhhhh… pak…. Aaaahhhh..”, aku malah mengangkang lebar membiarkan jemari si sopir mencari-cari bagian klitorisku



“Iyaaaahhh disituuuuu bapaakkk….”, pekikku saat kurasakan biji itilku disentuhnya dan langsung ia kocok dengan cepat



“Nakal ya kamu mbak minta di colmekin memeknya? Ha? Ha? Ha?”, ledek si bapak sopir sambil terus mencabuliku dengan cepat



*koclokocloklokloklok* suara tangannya mengorek memekku dengan sangat cepat



“Ouhh.. Bukan Saya yang minta pak… Aaahh… Temen saya….Sshhhh…. Yang nyuruhh.. Uhhh..” Rancauku bahkan aku sampai memegangi tangan pak sopir yang terus menggelitiki lubang kelaminku



“Sama aja.. ini kamu malah ngangkang? Keenakan yang dicolmekin saya???”



“iyaaaahhhh aku sukaaaa pak…. Aahhh…”, jawabku sambil tubuhku semakin menggelinjang hebat



Tiba-tiba memekku yang sudah kedutan dan kutahan dari tadi terasa ingin buang air kecil. Kakiku sudah mengatup kuat-kuat agar Pak Sopir itu menghentikan sentuhan nakalnya pada vaginaku, tetap ia terus merangsang vaginaku tanpa ampun



“Pak sudah pak.. Saya.. Saya mau keluarr.. Aaaahhhh.. Aaahh.. Pak…”, kataku sambil menggelinjang kuat



Tubuhku kejang-kejang tak karuan. Kakiku gemetaran hebat saat kurasakan cairan dalam vaginaku sudah siap ku buang



“Aaaahhhh… Saya keluarrrr pakkk. Stoooopppp”, jeritku sambil kejang-kejang



Terlambat…



*Sretttt srettt srettttt seetttt* lendir vaginaku menyembur deras ke segala arah mengenai mobilnya



Ada yang mengenai dashboard, ada yang mengenai muka pak sopir, ada yang mengenai tuas perseneling, ada yang kena stir, dan kebanyakam cairanku tumpah ke kursi mobil taxi online itu



“Aduh jadi kotor mobil saya…”, kata Pak Taxi online sambil membersihkan cipratan-cipratan cairan vaginaku dengan tisu yang ada di mobilnya



“Maaf Pak.. Saya enggak sengaja.. Habis bapak saya minta berhenti bapak malah lanjut ngocok memek saya.. Hah.. Hah.. Hah…”, kataku tidak enak hati sambil terengah-engah



“Ya tapi ga kencing sembarangan juga kali mbak… Aduh memek gatel emang merepotkan saja”, ejek Pak Sopir sambil memencet bibir vaginaku



“Udah-udah gini aja Cha.. Kamu ada uang berapa?”, kata Anya tiba-tiba



“Ada 200 didompet. Kenapa Nya?”, kataku masih lemas



“Kasih 100 gih ke bapaknya. Karena Bapaknya sudah mau bantu bikin memek kamu basah. Masak iya kamu ga terima kasih?”, kata Anya



“Hah? Ya udah deh..”, kataku dan kuambil uang 100ribuan dan kuberikan ke bapaknya.



“Terus 100 lagi buat permohonan maaf karena lendir memekmu sudah bikin mobil bapaknya kotor..”, usul Anya lagi



“I.. Iya Nya, ini Pak saya minta maaf udah bikin kotor mobil bapak”, kataku sambil kuserahkan uang 100ribuan lagi ke bapaknya hingga dompetku kali ini kosong melompong



“Ya udah lain kali hati-hati kalau kencing jangan sembarangan. Kencing kok di mobil. Kamu kan bisa turun dulu terus kencing di pinggir jalan. Atau kamu bisa kencing di kali sana yang banyak orang mancing biar mereka bisa liat kamu kencing”, omel bapak itu sambil terus membersihkan bagian-bagian mobilnya yang terkena cipratan lendir kemaluanku



“Maafkan teman saya ya Pak.. Maafkan memek gatal teman saya..”, kata Anya dan pak sopir itu akhirnya berhenti mengomel



Si sopir taxi online itu pun pergi dan kami sudah berada di depan kost cowoknya Anya.



“Gimana Cha? Berasa nakal banget kan kamu?”, goda Anya



“Gila kamu Nya bapaknya galak banget tau.”, jawabku masih membetulkan celana leggingku yang sedikit miring karena barusan kupelorot



“Gimana gak galak orang kamu kencing di mobilnya. Hihihi…”, ledek Anya



“Anya! Itu bukan kencing tau!”, sanggahku tak terima



“Iya sama aja, intinya cairan yg keluar dari memek kamu Echa”, terang Anya



“Mana aku disuruh bayar 200ribu lagi”, gerutuku



“Ikhlas kan?”, tanya Anya



“ikhlas sih..”, jawabku



“Ya udah kamu ga usah ngomel lagi kalau gitu. Toh kamu bayar beliau buat muasin memek kamu”, kata Anya sambil tersenyum mesum ke arahku



#



Setiba kami di kos kosan pacar Anya, kamipun langsung masuk kedalam rumah kos itu. sepertinya kos-kosan ini tidak ketat keamanannya karena orang luar bisa leluasa keluar masuk Dan gerbang utama tidak dikunci. Suasana dalam kos masih sepi, mungkin karena hari minggu jadi banyak yang masih molor atau udah pada pulang kampung.



"Kos-kosan cowok Cha, wajar keamanannya ngga begitu ketat. Maling ngga akan tertarik. Hahaha..", jelas Echa seperti membaca pikiranku



Anya langsung menuntunku ke arah sebuah kamar yang terletak di lantai 2 dan berada di ujung. Anya langsung membuka pintunya begitu saja. Aku syok sempat melihat kedalam kamar kos pacar Anya, Sempat kulihat pacar Anya tertidur dalam keadaan telanjang. Mataku langsung menangkap penampakan kontol pacar Anya yang terlihat jelas mengacung tanpa terhalang apa-apa. Aku buru-buru memalingkan muka ke arah lain dan memutuskan menunggu diluar saja. Sedangkan Anya kulihat masuk ke dalam kamar cowoknya.



"Banguun Yank... Pacarmu yang cantik udah disini kamunya masih molor.. Mana pintu kamar ngga dikunci lagi. Ntar kamu diperkosa lho", kata Anya



“Kalau diperkosa Cewek cantik aku ga nolak sayang”, jawab pacar Anya sambil menggeliatkan badannya karena baru bangun tidur



Kulihat dari jendela, Anya mulai mengemuti kontol pacarnya dengan lahap. Pertama kalinya aku melihat adegan mesum sahabatku itu secara live. Terlihat sekali Anya sudah pengalaman menyepong kontol.Gerakan mulutnya lincah dan teratur, Sesekali ia sibakkan rambutnya ke kiri dan ke kanan sambil menikmati gagang kencing pacarnya itu. Terlihat sangat sexy .



“Uhhh.. Kamu kangen kontolku ya Sayang?”, tanya pacar Anya sambil ia biarkan Anya mengulum dengan lahap penis tegak itu



“Iya.. Uuuhh.. Kontol kamu malah gede nih Yank”, kata Anya sambil mengurut perlahan kontol pacarnya dengan jemari lentiknya



Tanpa sadar, rasanya gairahku turut bangkit melihat adegan erotis pacarku itu. Kurapatkan kakiku dan kujepit kemaluanku agar tidak semakin bergejolak karena terangsang melihat adegan panas di dalam kamar kost pacar Anya. Aku pun diam-diam meremasi payudaraku sambil terus mengintip saking tidak tahannya. Tangan kananku juga mulai menyusup ke dalam meraba kemaluanku, dan kukucek perlahan memekku yang terasa lembab.



“Uhhh.. Enak…”, lenguhku perlahan sambil terus meraba-meraba area sensitifku diam-diam



Melihat apa yang dilakukan Anya, tiba-tiba aku teringat saat dimana aku bercinta dengan Mas Rio. Kurang lebih kenakalan pacaran kami juga sama saja seperti itu. Kuingat juga dengan apa yang telah kuperbuat dengan lelaki-lelaki lain yang pernah menikmati tubuhku. Membayangkan betapa nakalnya aku, membuatku semakin sange.



"Echa, sini masuk, kamu ngapain diluar?", kata Anya memanggilku dan membuatku berhenti masturbasi saking terkejutnya



aku reflek menolehkan kepala dan memandang menuju ke dalam kamar kost itu dan kembali mataku malah tertuju pada kontol pacar Anya yang masih mengacung tegak sambil digenggam Anya.



Pacar Anya kaget melihatku dan segera ia tutupi tubuhnya apa adanya dengan bantal dan guling yang berserakan di kasurnya



"Kamu ajak temen yank? Kok gak bilang-bilang", protes pacar Anya sambil menghentikan aktivitas mesum mereka



“Iya. Kejutan… Hihihii..”, jawab Anya



“Kamu ini.. Yaudah aku mandi dulu. Kamu sama temenmu masuk kamar aja, daripada nunggu diluar ntar malah digodain penghuni kamar lain", Kata pacar Anya melanjutkan



Setelah pacar Anya masuk ke kamar mandi, Anya lalu membuka tas plastik yang dari tadi dia bawa. Ternyata isinya adalah Kue tart Ulang Tahun bertuliskan "Happy Bday Sayang ke 26". Anya lantas menyiapkan lilin ulang tahun dan mengambil korek yang tergeletak di meja kecil.



"Ternyata usianya udah cukup tua jika dibandingkan dengan usia kami yang masih sekitar 18 tahun an", pikirku dalam hati



Setelah pintu kamar mandi terbuka dan pacar Anya sudah berpakaian lengkap, Anya langsung menyanyikan lagu happy birthday ke cowoknya, sementara aku hanya diam tersenyum tipis mematung sambil ikutan tepuk tangan seadanya.



"Happy birthday to you", kata Anya



"Makasih Yank. Mana kadonya? Hehehe", kata Pacar Anya



“Sudah kusiapkan special buat kamu”, jawab Anya sambil melirik ke arahku dan aku sampai terkesiap melihat tatapan nakalnya



"Ayo make a wish dulu Yank", kata Anya



Lalu kulihat pacar Anya berdoa lalu meniup lilinnya.



"Horeee.... Oiya Yank, ini kadomu.", kata Anya sambil mendorongku maju mendekati pacarnya



“Hah? Maksud kamu Yank?”, tanya pacar Anya kebingungan



“Temanku ini jadi kado buat kamu sayang. Kamu boleh lakukan apapun yang kamu mau ke dia”, ujar Anya dan aku hanya menunduk malu



Ya, ide gila Anya adalah menjadikanku sebagai kado di hari ulang tahun pacarnya. Sekalian Anya ingin agar aku merasa tidak jenuh dengan memintaku sesekali berhubungan dengan lelaki lain



“Kamu serius Yank temenmu ini jadi kado buat aku?”, kata pacar Anya sambil melirikku nakal



“Iya, dia memang kerudungan tapi sangean juga kok Yank.”, kata Anya dan kupeloti Anya karena belum apa-apa ia sudah menurunkan imageku saja.



“Hehehe… Kenalan dulu aja kalian…”, imbuh Anya sambil menarikku agar lebih mendekat



"Chandra", kata pacar Anya sambil menjulurkan tangan untuk bersalaman denganku



"Echa", kataku sambil menyambut jabat tangan pacar Echa yang ternyata bernama Mas Chandra



Mata Mas Chandra kusadari jelalatan ke arah tubuhku dan Terutama ke celana legging yang aku pakai saat ini. Memang celana dalamku yang menerawang menjadi cobaan indera pengelihatannya. Mungkin ia tak sabar ingin menerkamku karena melihat gaya berpakaianku yang terlalu sexy untuk seorang gadis berkerudung.



“Kamu sange ya Yank liat Echa?”, tanya Anya



"Anyaaaa... Apaan sih...", teriakku menahan malu sambil mencubit lengan sahabatku ini



Kulihat Mas Chandra juga jadi kikuk tak bisa berkomentar apa-apa mendengar perkataan Anya.



“Yaudah kalian aku tinggal dulu ya. Aku ada tugas kelompok. Bye byeeee”, kata Anya dan ia pun segera meninggalkanku dengan pacarnya.



“Eh Nya? Tugas kelompok apa? Bukannya sudah??”, tanyaku namun Anya keburu meninggalkan kami tanpa menjawab pertanyaanku



Kulirik Mas Chandra menghela nafas, kemudian lelaki itu memberanikan diri melihat ke arahku secara terang-terangan. Tatapan kami bertemu dan ia memandangiku dalam-dalam. Wajah pacar Anya sebenarnya biasa aja menurutku. Standard lah. Rambutnya dipotong cepak, dan kulitnya berwarna cokelat gelap. Tapi memang bentuk mukanya yang kotak dan tegas memiliki aura yang berbeda layaknya seorang anggota tentara.



"Silakan duduk Mbak, maaf nih berantakan ngga ada apa-apa. Biasa kamar cowok. hehehe", kata Mas Chandra membuka pembicaraan berusaha mencairkan suasana



"Oh iya mas hehehe.. Terima kasih", jawabku lalu duduk di sebuah kursi yang ada disana



“Kamu mau minum apa?”, tanya Mas Chandra



"Terserah mas", jawabku



"Kalau disini cuma ada bir aja. Kamu mau? Heheheh", tanya Mas Chandra sambil terkekeh



"eh... ngga usah deh..", jawabku karena keyakinanku melarang meminum minuman keras



"Bercanda. Ini ada cola..", Kata Mas Chandra



"Oh iya boleh mas terima kasih", Jawabku sambil kuterima sekaleng cola pemberiannya



"Ayo dimakan dulu kuenya Cha.. Anya ini bawa kue segini banyak siapa yang mau habisin", kata Mas Chandra sambil menggaruk rambut cepaknya



"Oh iya mas, terima kasih. Aku bantu irisin ya mas…", tawarku dan segera kuambil pemotong kue yang ada di samping kue tart



Kupotongkan kue yang agak besar untuk Mas Chandra, sedangkan untukku cukup potongan kecil aja



“Lagi diet ya?”, tanya Mas Chandra melihat potongan kueku yang kecil



“Enggak kok.. Hanya ngga suka yang terlalu manis mas”, jawabku



“Ohhh.. Iya udah bagus segitu bodymu.. Kalau terlalu kurus malah kurang bagus”, kata Mas Chandra sambil kali ini ia pandangi payudaraku



“Masak sih mas? Tapi aku juga pingin nyoba agak semokan kayak Anya”, kataku



“Menurutku sih sekarang udah sempurna Cha.. Kamu sexy…”, puji Mas Chandra membuatku tersipu



Kemudian kami mulai makan kue ultah yang dibawa Anya tadi. Kue Tart Black Forrest dengan beberapa potong buah chery diatasnya. Pelan-pelan aku memakan sepiring kue tart agar bisa mengimbangi porsi Mas Candra yang lebih besar



Tidak banyak pembicaraan yang terjadi karena memang suasana kami yang masih serba kikuk. Aku hanya lebih banyak diam menunggu Mas Chandra membuka obrolan.



"Udah punya cowok Cha?", Tanya Mas Chandra tiba-tiba



"Eerrr.. Ada Cuma lagi ada masalah mas..", jawabku



"Ohh.. kuliah apa kerja cowoknya?", tanyanya lagi



"Masih kuliah", jawabku



"Ohh.. jurusan apa?", tanya Pacar Anya lagi



"Anak Teknik Mas", jawabku



"Oohhh..", Jawab Mas Chandra



"Kalau Mas kerja apa kuliah?", tanyaku mencoba basa basi



"Aku udah kerja Cha", jawab Mas Chandra



“Kerja apa mas?”, tanyaku



"Cuma security aja kok", jawabnya



“Hmmm pantesan aja…”, gumamku



“Kenapa?”, tanya Mas Chandra penasaran



“Badan mas atletis…”, pujiku



“Hehehe bisa aja kamu… Suka yang atletis ya kamu?”, ujar Mas Chandra sambil menowel hidungku



“Hmmm iya. Hihihihi”, jawabku manja



“Kamu sudah lama pacarannya?”, tanya Mas Chandra kali ini



“Belum ada setahun mas…”, jawabku



“Ohhh.. Semoga masalahmu cepat kelar ya… Dan dikasih jalan terbaik”, kata Mas Chandra sambil memberanikan diri memegang pundakku



“Makasih ya mas… Hmm mas…”, kataku kemudian



“Ya?”, jawab Mas Chandra



“Mau aku suapin?”, tawarku membuat Mas Chandra terkejut



“Mau sih, tapi kamu gapapa? Aku bisa makan sendiri kok”, jawab Mas Chandra



“Ngga papa kali mas, punyaku juga mau habis..”, jawabku sambil meraih piring roti Mas Chandra



“Aaaaaaa…”, kataku



Lalu Mas Chandra langsung mencaplok potongan roti yang kusuapkan kepadanya



“Hmmm.. Cha.. Kamu mau nonton enggak?”, tanya Mas Chandra



“Nonton apa mas?”, tanyaku



“Bokep. Mau?”, tanya Mas Chandra



“Iya gapapa mas…”, jawabku



“Syukur deh kalau mau…”, kata Mas Chandra sambil segera ia nyalakan laptopnya dan diletakkan diatas meja tempat kami makan kue tart saat ini



“Kamu pernah liat bokep emang?”, tanya Mas Chandra penasaran



“Hmmmm.. Pernah sih.. Akhir-akhir ini sering malah..”, jawabku mencoba jujur



“Oiya, genre apa sukanya Cha?”, tanya Mas Chandra semakin penasaran



“Coba tebak…”, godaku



“Biasanya cewek suka yang soft dan banyak drama ceritanya…”, jawab Mas Chandra



“Kurang tepat…”, jawabku



“Terus yang benar apa dong?”, tanya Mas Chandra kembali penasaran



“Hihihi.. Aku suka genre gangbang mas”, jawabku jujur



“Hah serius? Besar juga nyalimu Cha…”, tanya Mas Chandra terkejut mendengar pengakuanku



“Sumpah mas…”, kataku serius



“Emang kamu mau digangbang?”, tanya Mas Chandra



“Pingin nyoba mas tapi ga berani. Hihihi ..”, jawabku padahal aslinya sudah pernah



“Hmmm bener ya kata Anya.. Wajahmu polos tapi kamu nakal juga”, kata Mas Chandra



“Anya terlalu lebay sih ceritanya. Masak iya mukaku polos mas?”, tanyaku penasaran



“Iya.. Mukamu polos tapi bikin mupeng.. hehehe… nih bagus nih”, kata Mas Chandra sambil mulai memutar video bokepnya



Kemudian pandangan mata kami tertuju kepada layar laptop yang mulai menampilkan jalan cerita film porno Jepang. Seorang gadis yang bekerja di perusahaan sedang melaksanakan pekerjaan dinas bersama ketiga rekan kerjanya. Hanya ia wanita satu-satunya. Lali seperti yang bisa ditebak, akhirnya wanita itu menjadi pelampiasan nafsu ketiga rekan kerjanya. Berbagai posisi mereka lakukan. Wanita tersebut nampak menikmati dirinya disetubuhi bergiliran seperti itu.



Melihat tayangan menggairahkan itu, tentu saja lama-lama birahiku naik juga. Apa lagi melihat wanita itu keenakan merasakan kontol teman-temannya dan ia sama sekali tidak keberatan semua temannya menjamah tubuh indahnya. Aku mulai gelisah duduknya. Beberapa kali aku merubah posisi kakiku, dan ingin sekali tanganku menjamah kemaluanku yang mulai terasa gatal.



Mas Chandra sepertinya menyadari kegelisahanku. Kulihat sesekali ia juga meremas kontolnya. Aku diam-diam mengintip ke arah kontol Mas Chandra yang masih ia bungkus rapi. Ingin sekali aku memulainya tapi aku terlalu malu. Bagaimana pun dia adalah pacar sahabatku sendiri



“Kamu sange ya sayang?”, ujar Mas Candra sambil semakin mendekatiku dan berbisik di telingaku



“I.. Iya mas…”, jawabku sambil menunduk



“Kamu mau digituin?”, goda Mas Chandra sambil kali ini ia beranikan meraba payudaraku



“EHH… Mas… Aaahh.. Mau..”, aku mendesah kecil membiarkan tangan Mas Chandra mulai meremas toketku



“Sebentar biar makin asyik, kamu minum ini dulu..”, kata Mas Chandra sambil memberiku dua buah obat pil



“apa ini mas?”, tanyaku



“Yang satu biar kamu semakin hot dan bergairah satunya lagi biar kamu aman aja ga takut hamil”, kata Mas Chandra



“Beneran ngaruh mas?”, tanyaku penasaran



“Anya berkali-kali aku ewe aku keluarin di dalam selama ini aman-aman aja”, jawab Mas Chandra



Aku pun mengangguk dan segera kuminum kedua obat tadi dengan minuman bersoda kalenganku. Kulihat Mas Chandra juga meminum beberapa butir pil yang aku tidak tahu apa manfaatnya



Lalu setelah aku selesai meminum obat tadi, Mas Chandra kembali mengecup pipiku dengan lembut. Terdengar sekali hembusan nafasnya begitu berat. Sepertinya ia sama denganku, Ia pun mulai sange karena menyaksikan tayangan erotis yang sedang kami tonton



“Kamu cantik sayang, aku jadi penasaran sama tubuh kamu...”, bisik nakal Mas Chandra



“Aaaahhh… Iya boleh mas… Aku milikmu…”* jawabku tak kalah menggoda



“Okay… I will fuck you….”, kata Mas Chandra



“Fuck me honey…”, jawabku semakin tergoda untuk berzina dengan pacar Anya



Kubiarkan dia menciumi pipiku dan meraba payudaraku. Cengkraman tangannya begitu kuat meremas buah dadaku. Aku hanya terdiam sambil pandangan mataku terus tertuju ke arah layar laptop yang memperlihatkan wanita itu saat ini sedang digenjot oleh salah satu temannya. Sedangkan mulutnya sibuk mengulum kontol dua orang lainnya secara bergantian.



Dirangsang terus menerus oleh Mas Chandra ditambah tayangan bokep yang kutonton, lama-lama aku tak tahan juga. Kupegang pipi pacar Anya itu dan kutolehkan wajahnya hingga wajahnya kini menghadap ke wajahku, lalu langsung kucium bibir pacar Anya itu. Kulumat bibirnya yang dan ia pun membalas menciumi bibirku. Bibir kami kini saling bertemu dan bersinggungan. Sesekali kami juga bermain dengan lidah, saling menjilati dan menikmati bergantian. Suasana menjadi semakin panas karena kamar kost ini sama sekali tidak memiliki alat pendingin baik berupa kipas angin ataupun AC. Dan perlahan kurasakan perubahan pada tubuhku. Aku semakin merasa kegerahan dan rasanya libidoku semakin tak tertahankan saja.



“Agresif juga kamu Cha.. Aku suka itu…”, ujar Mas Chandra tak mau kalah



Pergumulan kami semakin liar, aku sudah tak peduli lagi lelaki disampingku ini pacar sahabatku sendiri. Mas Chandra sepertinya juga sama. Ia juga tidak peduli statusku yang sebenarnya sudah memiliki pacar. Ia mulai beringas menciumi bibirku, aku pun mencoba mengimbangi lumatan bibirnya. Lidah kami saling cipokan penuh gairah. Bergulat dan saling menjilat satu sama lain. Suasana yang semakin gerah ini dimanfaatkan Mas Chandra untuk segera melepas kaos pink yang kukenakan. Aku pun mengangkat tanganku dan kubiarkan pacar Anya itu melucuti pakaian atasku. Lalu Mas Chandra kembali menciumiku penuh nafsu. Bibirku menjadi bulan-bulanan bibirnya yang terus melumat bibirku



“Kamu cantik sekali sayang.. mphh mphh mpphhh…”, ujarnya sambil terus menciumiku



Kemudian ciuman Mas Chandra turun ke bawah, ia singkap kerudungku sedikit dan ia berikan kecupan serta gigitan nakal di leherku. Aku hanya bisa memejamkan mata membiarkan Mas Chandra menyupangi leherku



“Kamu wangi.. Aku makin sange…”, ujar Mas Chandra



“Aku juga mas…”, jawabku sambil membiarkannya menjilati beberapa bagian leherku hingga ketiakku



“Naik keatasku gih…”, pintanya



Tanpa diminta dua kali, kuberanikan diri duduk di atas pangkuan pacar Anya. Kulingkarkan tanganku di leher Mas Chandra dan kali ini aku yang aktif menciumi pacar Anya itu. Aku tidak akan jaim-jaim lagi seperti dulu. Kupagut bibir pacar Anya itu penuh nafsu. Kujulurkan lidahku dan kubiarkan ia melumat lidahku. Sambil kami berciuman dan saling melumat bibir, kulepas pengait braku dan kubuang begitu saja ke belakang. Lalu aku kembali menciumi pacar Anya itu sambil memeluknya erat. Kudempetkan payudaraku ke dada Mas Chandra yang bidang, lalu kami kembali saling melumat semakin panas



Kuciumi leher tegas Mas Chandra dan kugigiti daun telinganya. Sementara itu tangan Mas Chandra mulai bermain meremasi payudaraku. Sesekali ia pilin puting susuku bersamaan. Aku sedikit menggeliat saat ia sentuh putingku. Lalu aku tidak ingin telanjang dada sendiri di sini. Kutarik lepas kaos oblong Mas Chandra dan kudapati ada sebuah kalung cross yang tersembunyi di balik kaosnya. Aku tertegun memandangi kalung tersebut dan sepertinya Mas Chandra bisa membaca pikiranku.



“kamu keberatan ya Cha?”, tanya Mas Chandra



“Engga gapapa kok mas…”, jawabku sambil menggeleng dan aku pun kembali melumat bibir dan berciuman panas dengan Pacar Anya



Lidah kami kembali saling menyeruput dan saling mengulum satu sama lain. Hingga menimbulkan bunyi decakan-decakan berisik disertai dengan suara desahan-desahan pelan yang berasal dari suara laptop Mas Chandra. Entah apa yang terjadi pada si pemeran wanita saat ini di tayangan bokep tersebut, karena saat ini aku dan Mas Chandra juga sedang asyik sendiri.



Kali ini giliran Mas Chandra yang ingin merangsang dan menikmati tubuhku. Ia mulai menjilati puting susuku bergantian. Puting susuku dihisapnya kuat-kuat hingga membuatku menggelinjang kegelian. Sedangkan tangan satunya ia gunakan untuk memilin putting susuku satunya



“Kamu tau enggak, udah lama aku pingin ngewe cewe jilbaban kayak kamu”, kata Mas Chandra sambil mengelus pipiku



“Oiya? Kok bisa gitu?”, tanyaku



“Yang tertutup semakin membuat penasaran”, jawab Mas Chandra



“Kalau gitu.. Ewe aku sepuasmu mas…”, godaku nakal



“Ikhlas nih memekmu diewe cowok nonis?”, goda Mas Chandra



“Ikhlas kok mas.. Aku juga pingin ngerasain kontol cowok nonis”, jawabku nakal



“Lepas gih kalau gitu celanamu. Biar aku nikmatin memekmu Ukhti…”, kata Mas Chandra



“Iyaaaahhh.. Aku kasih memek aku buat kamu mas…”, jawabku



Aku kemudian berdiri dan melucuti sisa pakaian yang ada padaku. Yaitu legging transparan dan celana dalamku. Kupelorot begitu saja celana yang kupakai beserta celana dalamku sekalian di depan pacar Anya. Aku pun akhirnya bugil dihadapan Mas Chandra, dihadapan pacar sahabatku dan hanya menyisakan kerudung sebagai identitasku.



“Luar biasa.. Body mu sexy banget Ukhti.. Ngaceng aku liat kamu bugil..”



“Jadi diewe enggak? Apa cuma mau dilihatin.. Aku udah ga tahan tau mas…”, jawabku nakal



“Sabar.. Aku mau jilatin memek kamu dulu…”, kata Mas Chandra sambil ia rebahkan tubuh telanjangku dikasurnya.



Kubuka kedua kaki mengangkang, dan kubiarkan pacar Anya itu kini menjilati alat kelaminku. Tubuhku kembali menggeliat saat kurasakan lidah nakal Mas Chandra bermain-bermain di lubang kemaluanku. Aku mendesah dan mendesis menahan geli, sungguh luar biasa rasanya saat lidah Mas Chandra menjilati area kelaminku.



“Memek kamu banjir sayang… Sssshhhh… slurupp sluruppp”, ujarnya sambil tak berhenti menjilati organ kewanitaanku



“Aaahhh.. terus mass.. Jilatin memek aku… Aaaahhh..”, jawabku sambil terus menggeliat dan mencengkeram sprei kasur Mas Candra saking gelinya lidah Mas Chandra bermain-main di lubang kemaluanku



Setelah puas ia seruput habis lendir vaginaku, Mas Chandra kemudian berdiri dan melucuti celana beserta celana dalamnya. Kontol pacar Anya itu langsung melompat keluar dan dengan terang-terangan kupandangi kontol kekar itu. Tubuh telanjang Mas Chandra nampak begitu jantan mempesona. Otot-ototnya berbentuk dan sangat atletis. Melihat badan perkasa itu, rahimku lama-lama terasa hangat tak sabar ingin melayani cowok atletis dihadapanku ini



Wajahku terkagum melihat kontol Mas Chandra. Ukurannya kurang lebih mirip punya Endrix. Mas Chandra tersenyum saat menyadariku yang terus melihat ke arah batang kejantanannya.



“Hehehe.. Tenang Ukhti, walau aku nonis aku tetap sunat kok. Jangan khawatir…”, kata Mas Chandra menggodaku yang terus memandangi kontolnya



“Eehhh.. Enggak kok mas.. Aku hanya terpesona liat kontol kamu yang gede…”, pujiku dan tanpa diminta aku turunkan tubuhku berlutut mendekati kontol Mas Chandra



Tak sabar rasanya aku menjilati kontol pacar sahabatku. Kugenggam batang kontol Mas Chandra dan kukocok sebentar, sebelum akhirnya kujilati dari bawah ke atas batang kontol berurat itu. Terdengar Mas Chandra mendesah dengan suara berat menerima jilatanku pada batang kemaluannya. Kuulangi beberapa kali gerakan itu dan kupastikan seluruh batang kejantanannya sudah kulumuri dengan air liurku.



Setelah puas menjilati batang kontol Mas Chandra, aku mulai mencaplok seluruh kontolnya. Kumainkan sebentar kepala kontol Mas Chandra dengan lidahku, dan kepalaku mulai bergerak naik turun mengulum kontol pacar Anya. Kulakukan sepongan kontol secara slow motion agar Mas Chandra lebih bisa menikmati seponganku yang bergerak perlahan mengurut batang kelaminnya.



“Ohhhhh…. Enak sayang.. Kamu dah biasa sepong kontol pacarmu ya? Aaaahhhh”, tanyanya namun tidak bisa kujawab karena aku masih fokus mengulum batang kontolnya



“Bisa crot aku lama-lama kalau kamu sepongin terus kayak gini”, ujar Mas Chandra sambil ia memintaku untuk kembali berdiri menyudahi blowjobku



Tubuhku kemudian dimintanya naik ke atas kasur dan ia juga memintaku untuk menungging. Kuangkat pantatku menungging menggoda pacar Anya sambil sedikit kugoyang-goyang. Sedangkan kaki Mas Chandra tetap menapak di lantai, untungnya tinggi kasur sangat pas untuk melakukan sex gaya anjing ini



“Aku ewe sekarang ya?”, kata Mas Chandra sambil menepuk pelan pantatku yang sengaja menggodanya



“Iya ewe aku sekarang mas.. Masukin kontol kamu sayang…”, pintaku sambil kutunggingkan pantatku di hadapannya agar lebih sexy



“Sialan.. Kirain Ukhti ternyata naukhti ya kamu.. Ssshhh.. bokongmu mulus bener sayang”, kata Mas Chandra sambil mengelus dan meremas kedua pantatku.



Kemudian ia kocok memekku sebentar agar semakin basah. Tidak butuh waktu lama, karena dari tadi aku juga sudah becek. Kurasakan ujung kepala kontolnya mulai membelah kemaluanku. Aku tak sabar menunggu kontol Pacar Anya itu diceploskan ke lubang senggamaku. Kurasakan kontol yang rasanya keras kayak kayu itu mulai membelah vaginaku semakin dalam.



“Aaaahhhh.. mass… pelan-pelan kontolmu besar soalnya…”, pintaku manja



“Besar mana sama kontol cowokmu?”, tanya Mas Chandra



“Jauh mas besaran kontolmu.. Iyaaahhhh…”, pekikku saat Mas Chandra mulai menggerakkan maju mundur kontolnya di liang senggamaku



“Jadi enakan kontolku dong?”, godanya



“Iya enak kontol kamu mas.. Aaaahh terusss… Sshhh…”, jawabku sambil mendesah



“UHHH Masih sempit sayang memek kamu… Sssshhh..”, ujar Mas Chandra sambil ia dorong semakin dalam kontolnya ke lubang memekku



“Ouuuhh.. Kontol kamu yang kegedean sayang… Aaahhh…”, kataku sambil kuikhlaskan lubang kemaluanku dimasuki kontol pacar Anya



Gesekan kontol Mas Chandra pada dinding vaginaku sangatlah luar biasa. Rasanya benar-benar mantab menggaruk kulit bagian kemaluanku. Pantas saja aku jadi ketagihan kontol seperti ini karena memang rasanya bersetubuh itu sangat nikmat sekali. Inilah kenikmatan surgawi yang kudambakan. Yang tidak bisa kudapatkan dari pacarku sendiri.



Memang kuakui fantasy pacarku luar biasa gila. Tapi soal kepuasan, biarlah aku yang mencari kepuasan itu sendiri dengan caraku. Aku yang mengerti standard kepuasanku seperti apa. Tapi Aku benar-benar bersyukur, karena dialahulah Mas Rio, aku jadi punya kesempatan merasakan kenikmatan kontol cowok lain yang lebih keras dan memuaskan syahwatku. Aku jadi sangat menyukai kontol cowok. Apalagi kontol cowok yang besar dan panjang. Pantas saja fantasyku menggila setelah aku merasakan sendiri betapa bersetubuh dengan mereka sangat enak dan membuatku ketagihan



*Ceplok ceplok ceplok* kontol Mas Chandra mulai menghajar memekku



Pacar Anya saat ini sedang menggenjotku dengan posisi doggy style. Terasa sekali kontol Mas Chandra menghajar kemaluanku sampai bagian terdalam. Rasanya sangatlah mantab hingga kemaluanku tak bisa berhenti memproduksi cairan agar bisa memberikan pelumas terbaik untuk kontol Mas Chandra



“Ouhhh.. Aahh.. Ahhh.. Aahh.. Terus mass.. Aaahh.. Enak.. Terusss…”, desahku begitu nakal saat disodoki dari belakang oleh pacar Anya



“Gila memek kamu anget bener Cha.. Aaahhh.. Aahhhhh.. Sedep bener…”, kata Mas Chandra sambil terus semangat menggenjotku



Ia tarik ujung kerudungku hingga kepalaku terdongak keatas sambil kontolnya tak berhenti menggenjot kemaluanku. Aku benar-benar terlena dan menikmati persetubuhan dengan pacar Anya ini. Eksekusinya Mas Chandra cukup kuat, wajar sesuai dengan postur tubuhnya yang berotot



“Ohhh aaahhhh… terus mas.. Kontolmu enak sayanggg..”, desahku begitu nakal dan kulebarkan kakiku agar Mas Chandra lebih leluasa menghajae vaginaku



“Iyaaa.. Sayang.. Memek kamu ini butuh dipuasin pake kontol… Sini aku kasih kepuasan buat memekmu…”, ujar Mas Chandra semakin semangat menyetubuhiku



“Iyaaahhh.. Aaaahhh ewe aku terus massss… Aaahhhh..”, desahku semakin terbakar nafsu



Sekitar 5 menit aku di doggy oleh pacar Anya…



Setelah puas dengan posisi doggy style, Mas Chandra kali ini memintaku duduk diatas pangkuannya.



Aku pun duduk di pangkuan Mas Chandra dan kubiarkan pacar Anya itu mulai menjebolkan batang kontolnya ke lubang kemaluanku. Setelah dirasa pas, aku mulai menggerakkan pinggulku naik turun, mencoba memberikan goyangan erotis yang memanjakan kontolnya



“Kamu sexy banget sayang… Luar biasa… Aku beruntung bisa nikmatin jepitan memekmu Cha… Kamu sempurna…”, kata Mas Chandra sambil duduk santai karena kali ini tubuhku lah yang bergerak naik turun agar kontol Mas Chandra terus bergesekan dengan alat kelaminku



“Suka sayang?”, tanyaku sambil kugoyangkan erotis tubuhku saat kedua kelamin kami saling bergesekan.



“Suka banget….”, jawab Mas Chandra sambil mulai mencium bibirku



Sambil aku bergoyang sexy diatas tubuh atletisnya. Kami kembali berciuman panas. Lidah kami kembali saling melumat. Tangannya tak berhenti memainkan tetekku. Saat berada dalam posisi seperti ini, aku justru merasa kontol Mas Chandra semakin membengkak di dalam liang senggamaku. Kurasakan area kemaluanku terasa semakin penuh sesak



“Aaahhh.. Memek kamu semakin jepit Cha…”, kata Mas Chandra sambil merem melek



“Kontol kamu yang makin besar mas… Aaahhh.. Aahhh…”, kataku sambil terus bergoyang sexy diatas tubuh pacar Anya itu



Kupandangi tubuh telanjang Mas Chandra, terlihat begitu kuat menampakkan perutnya yang sixpack dengan kedua lengan yang berotot memegangi pinggulku. Jauh berbeda dengan tubuh pacarku Mas Rio yang biasa saja standard anak kuliahan.



"Aaaahhhh....", pekikku disertai dengan tubuh yang bergetar getar hebat menandakan aku mencapai orgasme pertamaku



Aku angkat dan kulepaskan sejenak kontol Mas Chandra dari kemaluanku. Tubuhku gemetaran hebat lalu tiba-tiba aku orgasme parah diatas tubuh pacar Anya



“Maaf mas aku keluaaaarrrrr”, pekikku dan ku tak mampu menahan ledakan semburan lendir cairan vaginaku yang muncrat mengenai kontol Mas Chandra



“Maaf ya mas aku ga tahan lagi pingin muncrat…”, kataku tersipu malu menyadari kontol Mas Candra basah terkena cairan lendir muncratku



“Gapapa, kamu sexy kalo squirt…”, kata Mas Chandra kali ini ia ubah posisiku berada di bawahnya.



Kulihat Mas Chandra mulai mengarahkan kontolnya kembali ke liang kenikmatanku. Aku hanya bisa pasrah membiarkan pacar Anya itu hendak menyetubuhiku lagi disaat aku lemas



*Jlebbbbb* kontol pacar Anya kembali tertancap di kemaluanku



“Ouuuuhhh… Ampun mas memek aku masih nyut-nyutan”, pintaku tetapi Mas Chandra tidak peduli dan memompa kontolnya lagi di vaginaku



Tubuhku sama sekali tak diberikan jeda untuk beristirahat, walau masih terasa lemas setelah orgasme, aku masih harus terus bertahan menerima tiap sodokan yang diberikan pacar Anya itu.



Kemudian Mas Chandra kembali memagut bibirku disaat kedua kemaluan kami saling bertemu dan saling menikmati



“Aaahhh.. pelan sayaang ..”, ucapku manja saat Mas Chandra semakin mempercepat sodokannya



“Ewe memek kamu paling enak dikuatin sayang biar lebih mantab…”, kata Mas Chandra sambil terus ia perkuat sodokannya



*jleb jleb jleb jleb jleb*



“Aaaahhh aku keluar chaaaa… Aaarrrgghhh…”, Tubuh Mas Chandra mulai tegang dan bergetar hebat



*crottt croottt crrooottttt* Mas Chandra langsung menyemburkan spermanya ke rahimku



Aku yang sudah di beri obat anti hamil menerima sperma pacar Anya itu dengan senang hati. Biarlah satu hari ini rahimku menjadi tempat menampung sperma Mas Chandra.



“Aaaaahhh… Enak bener ewe kamu Cha…”, ucap Mas Chandra sambil mencabut kontolnya dari memekku



Kubiarkan lahar putih itu mengalir keluar dari rahimku. Cairan sperma milik pacar Anya yang ia tanamkan ke rahimku.



“Aku juga makasih ya mas sudah dikasih kesempatan nyobain kontol kamu…”, ucapku nakal



“Suka?”, goda Mas Chandra



“Suka banget sama kontol kamu mas…”, jawabku



“Kapan-kapan aku ewe kamu lagi kalau gitu”



“Mauuuu.. Eh tapi aku ijin Anya dulu deh buat ngewe sama kamu…”, ucapku



“Gak usah. Kamu jadi selingkuhanku aja”, gida Mas Chandra



“Iiihhh.. ntar Anya marah sama aku mas…”, kataku



“Salah sendiri aku dikasih kado cewek dengan memek ternikmat yang pernah aku rasakan”, kata Mas Chandra



“Gombal.. Emang memek Anya gak nikmat ya mas?”, tanyaku serius



“Memek Anya itu ndower sayang.. Gak kayak memek kamu masih rapet dan jepit banget. Mungkin memang dasarnya Anya itu cewek nakal kali ya jadi aku ga tau dia udah ngewe sama sapa aja sampe memeknya ndower gitu”, kata Mas Chandra



“Ih ga boleh suudzon mas.. Gitu-gitu Anya sahabatku…”, aku pun membela sahabatku itu



“Iya aku tahu. Tapi aku ga peduli. Toh hubungin kita juga have fun aja gak serius. Cuma butuh ngewenya doang buat hiburan”, kata Mas Chandra



“Oh sama aku juga cuma butuh buat hiburan ngewenya doang ya?”, kataku sambil bergelayut manja ke pacar Anya



“Jujur saja iya, aku Cuma butuh tubuh dan memek kamu sayang buat muasin gairahku. Keberatan?”, tanya Mas Chandra



“Engga kok.. Memang tugas cewek itu melayani dan muasin cowok khan?”, kataku mencoba bijak



“Ya udah kalau gitu kamu layanin aku lagi ya?”, tantang Mas Chandra



“Kapan mas?”, tanyaku balik



“Sekarang lah.. Ronde ke dua. Aku belum puas nikmatin memek kamu ukhti...”, goda Mas Chandra



“Ya udah Ayoo.. Aku juga masih pingin disodok kontolmu mas”, ujarku



Sekali lagi kami bersetubuh pagi ini. Saling memuaskan hasrat nafsu kami yang saling menggebu dan ingin saling dipuaskan



#



*jleb jleb jleb jleb*



Tanpa terasa hari sudah menjelang sore, tepatnya pukul 14.15. Dari pagi kuhabiskan waktuku dengan zina dengan pacar Anya. Sudah 4x ia semburkan spermanya ke rahimku. Sebagai sahabat Anya yang baik, aku harus menerima semburan sperma pacar Anya dengan penuh rasa ikhlas. Karena sahabatku itu sudah minta tolong kepadaku agar menjadi kado special untuk Mas Chandra. Jadi, aku harus totalitas menjalani peranku sebagai kado spesial dari Anya untuk Mas Chandra.



“Ya ampunnn masihhh ngewe????? Udah berapa jam Mas kamu ewe Echa????”, pekik Anya saat ia baru saja tiba kembali ke kost Mas Chandra.



Mas Chandra sempat menoleh ke arah Anya, namun kelihatannya ia sudah tidak sungkan-sungkan lagi seperti pertemuan awal kami tadi. Ia lebih memilih terus menggenjot vaginaku daripada menyambut kedatangan pacarnya



“Hehehe… Maaf Yank masih seru nih”, kata Mas Chandra sambil terus menyetubuhiku



Aku panik dan berusaha melepaskan kontol Mas Chandra dari kemaluanku, tapi Mas Chandra tidak mau dan ia lebih memilih terus menggenjot memekku walau saat ini Anya melihat kami. Aku masih merasa tidak enak dengan Anya karena ia saat ini melihatku yang sedang disetubuhi pacarnya.



“Hmmm dapat memek baru seneng banget kamu Yank. Hihihi..”, kata Anya



“Gimana Yank tugas kelompoknya?”, tanya Mas Chandra sambil ia tak berhenti menyetubuhiku di depan Anya



“Beres mas.. Hufff capek.. Aku mandi dulu ya.. Kata Anya dan ia tak mempedulikanku yang sedang digenjot pacarnya



Aku merasa betul Anya kemungkinan sedikit banyak merasa cemburu melihat aku dan pacarnya yang sedang asyik bersetubuh. Ia tidak mampu melihat Mas Chandra menyetubuhiku dan memilih untuk segera meninggalkan kami dengan masuk ke dalam kamar mandi. Ada sejujurnya merasa bersalah dan tidak enak dengan Anya. Iya betul, aku sejak kecil memang mudah sekali tidak enakan sama orang.



Tidak beberapa lama, Anya keluar dari kamar mandi. Ia keluar begitu saja dalam keadaan telanjang. Rambutnya begitu basah, sepertinya ia baru saja keramas. Mataku sejenak melihat ketelanjangan Anya dalam-dalam. Meskipun ia sahabatku, tetapi ini pertama kalinya aku melihat dengan jelas tubuh telanjang Anya. Memang benar Payudaranya terlihat lebih bulat daripada payudaraku. Tetapi untuk bagian lainnya, aku masih yakin lebih bagus punyaku. Hihihi…



Anya kemudian mendatangi Mas Chandra yang masih asyik menggenjotku dalam posisi missionaris. Betapa malunya aku karena jarak kami kali ini begitu dekat. Anya memandangiku dengan tatapan kosong. Aku semakin yakin ia cemburu kepadaku. Aku hanya membalas tatapan mata Anya dengan tatapan sayu. Sayu karena malu, juga keenakan karena kontol pacarnya



“Enak mana Yank memek Echa apa memek aku?”, tanya Anya kemudian



“Aaahhhh.. Jujur ya sayang… Enak memek Echa jauh. Jepitannya, wanginya, bentuknya, hangatnya, beceknya.. Heheheheh…”, ujar Mas Chandra membuatku semakin malu karena malah menjelaskan dengam detail



Anya tersenyum kecut mendengar jawaban pacarnya. Mungkin ia merasa kesal, tapi ia lebih memilih diam. Ia kemudian memandangi aku yang masih disetubuhi pacarnya.



“Kalu kamu Cha, enak mana kontol pacarku apa kontol pacarmu??”, tanya Anya



“Aaaaahhh.. Sssshhh.. Enak kontol pacarmu Anyaaaaaa….”, pekikku dan kurasakan Mas Chandra mulau mengejang lagi tubuhnya.



Mas Chandra sepertinya hendak klimaks untuk ke 5x nya hari ini. Ia dorong masuk kontolnya semakin masuk ke dalam rahimku. Tubuhku sampai terdongak kuat dan menggelinjang hebat saat Mas Chandra mendorong mentok alat kelaminnya di lubang kemaluanku. Aku pun merasakan betul kontol besar pacar Anya sudah kedutan di dalam rahimku



“Aaarrrggghhh..”, pekik Mas Chandra kencang dan kurasakan cairan kental Mas Chandra mulai menyembur-nyembur di rahimku



*CROTTT CROTTTTT CROOTTTTTTT CROTTTTTTT*, Walau Mas Chandra sudah keluar berkali-kali namun tetap saja spermanya masih banyak dan kental saja



Rasa hangat lengket itu mulai terasa di dalam rahim. Perasaanku begitu puas dan lega kali ini. Tak kusangka stamina pacar Anya begitu luar biasa. Memberikanku kepuasaan yang tak kusangka-sangka. Mas Chandra kemudian mencabut kontolnya dari memekku. Rasanya memekku sudah lecek dan berlendir tak karuan. Samar-samar aku juga merasa sedikit perih di vaginaku. Mungkin karena sudah ratusan ribu kali kontol Mas Chandra menghajar memekku dari tadi pagi.



“Ckckckck… Dasar Echa, bukannya jawab enakan kontol pacarnya, malah bilang enakan kontol pacar orang. Parah kamu Cha…”, ledek Anya melihatku yang masih ngos-ngosan setelah di bikin KO 5 ronde oleh pacarnya yang atletis itu



“Hah.. Hah.. Hah.. Maaf ya Nya aku cuma pingin jujur saja sama yang aku rasakan…”, jawabku sambil tersengal-sengal



“Gapapa Echa.. Lagian aku sih tahu itu hal yang wajar, kamu memang belum pernah coba kontol lain selain pacarmu khan? Jadi sekali kamu kena kontol yang lebih kuat bakalan ketagihan…”, jawab Anya



Aku hanya diam saja mendengar perkataannya. Dia belum tahu saja polos-polos gini aku sudah merasakan beberapa kontol masuk ke dalam memekku. Tetapi aku diam saja, tidak gunanya menceritakan hal tersebut kepada Anya. Kecuali dia bertanya kepadaku.



“Emang kamu sudah merasakan berapa kontol sayang?”, tanya Mas Chandra sambil ia mainkan putting Anya.



“Ssshhhh.. Aku berapa yaaa… Rahasia… Hihihi…”, jawab Anya dan terlihat wajah Mas Chandra hanya tersenyum kecut melihat ketidak jujuran pacarnya



“Sialan… Ternyata cewekku memang binal.. Sini kamu aku hajar memek jalangmu!”, kata Mas Chandra sambil menarik tubuh Anya



Kali ini aku harus berbagi ranjang dengan sahabatku. Aku sedikit menggeser tubuhku dan kulihat Anya sudah mengangkang bersiap disetubuhi oleh pacarnya. Rasanya aneh saja, biasanya di sekolah aku berbagi meja dengan Anya, kali ini aku harus berbagi kontol dengan sahabatku itu. Mas Chandra mulai menghujami memek Anya dengan kontolnya. Ia lakukan persetubuhan dengan Anya begitu kasar. Jauh sekali perlakuannya denganku yang masih terbilang lembut.



Anya terlihat tak bisa berhenti mengerang dan mendesah kesakitan di sodoki kontol pacarnya. Sedangkan Mas Chandra masih dengan staminanya yang luar biasa menghajar memek pacarnya. Ranjang kami bahkan sampai terguncang-guncang hebat akibat persetubuhan panas dua sejoli di sampingku.



“Rasakan ini pacar jalang. Memek kok diumbar. Hah? Hah? Ini terima hukumankuu!!!”, ujar Mas Chandra



Aku rasakan ada emosi yang memuncak di persetubuhan mereka. Sepertinya Mas Chandra menumpahkan rasa kesalnya dengan menyetubuhi pacarnya dengan kasar. Namun kulihat Anya tidak masalah dengan itu. Ia malah terlihat menikmati dan begitu keenakan di sodoki kontol Chandra. Pemandangan ini sangatlah erotis hingga tanpa sadar tanganku tak kuasa menahan untuk masturbasi



Aku mulai mengocok memekku dengan jemariku secara cepat. Secepat tempo sodokan Mas Chandra ke memek Anya saat ini. Kurasakan vaginaku yang sebenarnya masih nyut-nyutan itu harus kembali pasrah menerima rangsanganku sendiri. Nafsuku kembali terbakar dan aku semakin bergairah sekali. Mas Chandra menyadari itu dan dia mulai membantu mengocok memekku.



“Aaaahhhh.. Enakk.. terus mas… kocok memek akuuuu…”, jeritku dan kupasrahkan kemaluanku di cabuli oleh Mas Chandra.



“Ya Ampun Cha.. Kamu masih kurang???” tau gitu tadi pak sopir taxi online di ajak sekalian ya biar bisa bantu entot kamu? Aahh.. Aahh..”, kata Anya sambil terus mendesah keenakan disodoki kontol Mas Chandra



“Hah maksudnya? Ada apa dengan sopir taxi?”, tanya Mas Chandra penasaran sambil kali ini ia bergeser dan hendak menghajar memekku sekali lagi.



Kulihat wajah Anya sedikit kecewa namun itu tidak berlangsung lama. Kali ini Anya ikutan memilin putting susuku yang sudah mancung sempurna.



*Jleeebbbb*



“Aaaaahhhhh… Massss….”, desahku menyadari kontol Mas Chandra kembalu tertancap di kemaluanku



“Echa itu gak sepolos yang kamu bayangkan sayang. Dia itu lebih jalang kok daripada aku.. Tau gak? Tadi di jalan Echa dicolmekin sopir taxi online?”, kata Anya membuatku tersipu karena hal memalukan itu diceritakan ke pacarnya



“Hah seriusss??”, tanya Mas Chandra dan kurasakan kontolnya semakin kuat saja menyodok memekku



“Uuuuhhhh.. Ouhhhhh.. ouhhhh…”, desahku semakin menggila



“Serius Yank? Echa tadi sengaja godain sopirnya. Mangkanya dia Cuma pakai legging transparan tadi biar bisa godain pria-pria.. Eeehhh Echa malah nawarin memeknya ke Pak Sopir dan dia pasrah aja memeknya dikocokin pak sopir tadi.” Cerita Anya



“Aaaahhh.. Bukan Gituu… Anya kamu.. jangan Aaahhh.. Ngarang ceritaaaa…”, aku semakin kewalahan karena Mas Chandra terasa semakin kasar menghajar memekku



“Tau gak yank? Pak sopir itu bukan hanya dikasih memek saja, tapi juga dikasih duit 200ribu sebagai ucapan terima kasih dari Echa karena sudah buat memeknya becek. Parah bener Echa Yank…”, ceritabAnya sambil meledekku



“Anya sudaaahh.. Aaaahh.. Mas… Mas.. Aku keluarrr”, ujarku dan disaat bersamaan tubuhku menggelinjang tak karuan



Buru-buru Mas Chandra mencabut kontolnya dari kemaluanku dan seketika vaginaku langsung muncrat lagi dan lagi.



*Serrrr Serrrrr Seeeer Seerrrrrrrrrr* semburan kemaluanku sangat deras



Cairan bening sedikit encer itu begitu menyembur dari kemaluanku. Semburammya seperti sebuah air mancur. Menembak kuat berkali-kali hingga membentuk sebuah lengkungan. Seolah aku kencing sambil rebahan



Tubuhku seketika lemas, tak kusangka aku bisa secapek ini meladeni 1 orang yang staminanya luar biasa. Kurasakan sebuah lendir hangat kental menetes dari dari kemaluanku. Entah itu lendir yang dibuat oleh memeklu sendiri, ataukah lendir Mas Chandra yang masih tertampung di rahimku



“Gak kusangka Echa ternyata jalang juga. Kerudungan tapi kelakuan lebih murahan daripada lonte… Heheheh…”, ujar Mas Chandra kali ini ia kembali menghajar memek Anya dengan posisi doggystyle



Kulihat dengan jelas kontol kaku itu terlihat mantab menghajar memek sahabatku. Aku sungguh beruntung merasakan kontok Mas Chandra yang luar biasa ini. Aku kemudian duduk dan kubalas perlakuan Anya yang tadi merendahkanku dengan cerita karangannya. Kali ini aku emut putting susu sahabatku itu penuh nafsu dan kugigit-gigit biar dia tahu rasa. Payudaranya yang besar masih terguncang-guncang, Anya menggelinjang parah.



Siksaannya bukan hanya berasal dari sodokan kontol pacarnya. Tapi juga berasal dari gigitan dan cubitan nakalku pada putting susunya. Kemudian aku berdiri di depan sahabatku yang masih menungging itu. Aku pun mencium bibir Anya, kulumat bibir sahabatku itu dan kujilati seluruh bibirnya



Anya sempat terkejut melihatku yang melumat bibirnya, namun tak lama kemudian ia pun mulai membalas menciumi bibirku. Kami saling melumat san lidahku dan lidah Anya saling menggulung dan saling menikmati. Kemudian setelah puas mencium bibir sahabatku itu, aku pun tiduran mengangkang di depan wajah Anya. Kubuka lebar lubang memekku didepan sahabatku. Untungnya Anya tanggap akan mauku.



Anya kemudian menurunkan celananya dan ia mulai menjilati memekku. Memekku yang sudah lecek dan berlendir parah itu disapu bersih oleh Anya. Lidahnya bergerak liar menjilati bibir kemaluanku. Aku yakin sekali rasa memekku saat ini tidak jauh-jauh dari rasa sperma Mas Chandra. Karena rahimku tadi sudah menjadi tempat menampung spermanya. Sapuan lidah Anya begitu lembut, jauh berbeda rasanya dibandingkan jilatan-jilatan penuh nafsu yang pernah dilakukan para lelaki yang pernah menjilati kemaluanku



“Ohhh.. Nyaaa terussss.. jilatin memek akuu Nyaaa….”, desahku nakal



“Aaaaahh.. Iya Echaaa.. Memek kamu bau peju cowokku Chaaa.. Sialan kamu Chaaaa.. Aaahhh..”, desah Anya nakal



“Ouuuhh.. Iya Nya.. tadi sperma cowokmu dibuang ke rahim aku berkali-kaliiiii.. Aaaahhh..”, godaku mencoba memanas-manasi Anya



“Dasar memek nakal, aku ludahin memek kamu Chaaa… juh juh juh juh”, Anya kemudian meludahi kemaluanku berkali-kali lalu ia kembali menyeruput kemaluanku sekali lagi



“Enak Anyaaa.. Aaaaahhh.. Ouhhhh..”, lenguhku dan kucengkeram erat rambut Anya



“Aaarrrgghh dasar dua orang cewek murahan!!!”, pekik Mas Chandra sambil menancapkan dalam-dalam kontolnya ke memek Anya



*Crottt crottt crotttt crott* bersamaan dengan tubuh kekar Mas Chandra yang bergetar kuat



Kulihat Mas Chandra terduduk lemas dikasur, sperma kental Mas Chandra mulai berhamburan menetes keluar dari memek Anya. Tanpa membuang waktu, aku mendekati Anya yang masih menungging, kubuka kedua bongkahan pantatnya dan aku langsung menyeruput kemaluan sahabatku yang masih penuh dengan lendir sperma Mas Chandra. Kujilati habis sperma Mas Chandra di memek Anya hingga habis tak tersisa. Setelah selesai aku dan Anya seketika tiduran di ranjang Mas Chandra saking lelahnya. Sedangkan Mas Chandra kulihat sedang asyik meminum bir sambil mengocok kontolnya. Aku pun melihat ke arah kontol Mas Chandra dan aku menyadari kontolnya itu mulai bangun. Ia menyeringai menatap tubuh telanjangku dan Anya.



Anya pun bangun dan kulihat ia berciuman panas dengan pacarnya. Disela mereka berciuman, kulihat Mas Chandra juga meneguk minuman keras yang digenggamnya. Kulihat Anya menerima miras itu dari mulut Mas Chandra. Dengan perlahan Mas Chandra menjatuhkan miras dari mulutnya ke mulut Anya. Aku terpana melihat apa yang sedang mereka lakukan.



“Echa mau juga?”, goda Mas Chandra saat menyadari aku memandangi mereka tanpa berkedip



Tanpa berpikir dua kali, dengan merangkak nakal aku mendatangi Mas Chandra. Kulihat Mas Chandra mulai menegak miras dan ia tahan sebentar dimulutnya. Aku pun membuka mulutku dan kujulurkan lidahku hendak menerima air miras yang berasal dari mulut pacar Anya itu. Cairan haram itu mulai kuterima dan jatuh melewati tenggrokanku.



*Pahit betul minuman ini….* Gumamku sambil terus menerima tetesan air haram itu dari mulut Mas Chandra



Kami lakukan ritual itu berkali-kali hingga tanpa terasa miras 1 botol itu habis tak tersisa. Kulihat kontol Mas Chandra sudah ngaceng sempurna. Kaku bukan main dan siap mengoyak kedua memek gadis cantik yang ada diranjangnya. Ia menyeringai memandangku penuh nafsu dan mulai mendekatiku lagi



“Siapkan memekmu lagi lonte…”, kata Mas Chandra dan aku pun kembali mengangkang pasrah bersiap disetubuhi lagi



*Mama hari ini Echa bakalan pulang terlambaaattttt.. Maaf ya Ma anakmu ini jadi ketagihan kontooolll..* pekikku dalam hati dan sekali lagi, aku harus menyiapkan rahimku untuk menampung sperma pacar Anya. Sebagai kado terindah dari Anya untuk pacarnya





#bersambung
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd