Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Berlibur Nikmat di Lombok

nvidia_eyes

Adik Semprot
Daftar
3 May 2014
Post
145
Like diterima
1.354
Bimabet
Aku Made umur, seorang pria paruh baya yang sudah 20 tahun malar melintang menjelajahi daerah Lombok ini sebagai pemilik salah satu ekspedisi liburan terbesar disini. Aku punya rekomendasi semua jenis tempat hiburan ada di tempat ini termasuk yang esek-esek. Karena pengetahuanku yang luas inilah ekspedisiku jadi langganan banyak turis disini baik mancanegara maupun local dan tidak jarang juga aku mendapat kesempatan untuk meniduri beberapa pelangganku itu. Begitu banyaknya kisah-kisah petualangan seksku, aku tuangkan pengalamanku itu di sebuah forum internet cerita seks. Suatu hari, saya mendapat sebuah email dari sesorang bernama Linda yang katanya tertarik dengan cerita-ceritaku dan kebetulan dia sedang di Lombok dalam rangka liburan bersama keluarganya. Kami janjian lewat forum bertemu pada bulan Oktober di sebuah rental internet milikku.

Pada hari Kamis, saya sudah stand by di rentalku, penasaran juga rasanya aku menunggu Linda, seperti apa rupanya? Mudah-mudahan saja aku tidak sedang dikerjain.

“Selamat pagi, Om namanya Made kan?”

“Ya, betul… Ini Linda ya!” tanya saya kembali padanya. Aku dibuat taktub pada wanita dihadapnku ini. Aku tidak pernah mengira yang datang ternyata masih muda sekali.

Di hadapan saya sekarang adalah seorang cewek ABG yang cantik. Saya perkirakan nam belas tahun, tinggi 160 cm, berat 47 kg dan berkulit putih mulus dengan rambut lurus sebahu, memakai baju hem ketat warna krem, celana jins hitam tiga perempat yang pas. Dari kelihatannya sepertinya dia punya darah campuran chinese. Duduk di samping saya tampak mengintip CD-nya yang berwarna putih. Kontol saya langsung tegak bagaikan Monas melihat gadis cantik ini.

“Gimana khabarnya?” tanyaku membuka percakapan sambil mempersilakannya duduk.

“Baik Om, senang rasanya liburan ke Lombok”

“Oh ya? Udah kemana aja Linda?”

“Ke pantai Senggigi, terus Suranadi dan tempat gerabah itu”

“Terus Linda sekarang sama siapa?”

“Sama Papa, Mama, kakak, suaminya, dan keponakan juga.”

“Nginap dimana?”

“Di hotel xxxxxxx, om…”

“Wah, asyik dong…”

“So pasti, tapi lebih asyik kalo diantar sama tour guide seperti Om sich…”

“Gampang Lin, yang penting ada komisinya lho” canda saya.

“Tenang Om, dijamin nggak nyesel dech nganterin Linda”

Linda orangnya supel dengan senyumnya yang manis mirip artis mandarin dan aroma tubuhnya yang sangat wangi. Rasanya Adik ini sudah nggak bisa diam nich.

“Ceritanya Om Made tuch asli khan?” tanya Linda.

“Ya asli dong, dari pengalaman sex on sendiri”

“Enak dong”

“Enak apanya Lin?” pancing saya mulai memepetkan tempat duduknya. kesempatan bagus nih pikirku.

Coba bayangkan bisa berduaan sama abg yang masih seger-segernya begini… siapa juga yang gak bakal nafsu.

“Ya gituannya lah om…” jawabnya tersipu malu.

“Emangnya Linda pernah gituan sama pacar?”

“Ya… Hampir pernah sih” wajahnya mulai memerah

“Hampir pernah gimana, nggak usah malu dech, ceritain dong? Siapa tahu Om bisa bantu” ujarku sambil tangan kiriku merangkul pundaknya. Linda tampaknya nggak marah nich saya pegang pundaknya, berarti ini lampu hijau dong.

“Janji ya Om, nggak bilang siapa-siapa.”

“Janji dech” kataku sambil tersenyum mesum.

“Gini Om, Tony pacarku itu kalo udah nafsu cepat keluarnya, padahal kan Linda belum apa-apa!”

“Maksudnya…?” tanyaku pura-pura bloon.

“Iya, pas kontolnya Tony cuma nempel di anunya Linda, udah keluar duluan aja!”

“Oh gitu, itu istilah kedokterannya ejakulasi dini. Tapi itu artinya dia belum pernah masuk dong?” tanyaku.

“Ya belum pernah om…” wajah linda semakin merah saja.

“ooooooh… masih perawan dong?” tanyaku samnil tertawa kecil.

“Y… ya iya Om…” jawab linda malu-malu.

“Terus ngatasinya gimana dong om?”

“Ya, Linda harus bisa foreplay dulu, maksudnya pemanasan gitu”

“Ya udah Om, tapi Tony maunya buru-buru end, lagian mainnya kasar sich.”

“Linda mau Om bantuin?” tanya saya yang sudah tidak peduli lagi melihat isi layar monitor sejak tadi.

“Maksud Om..?” tanya linda sambil melirik padaku.

“Ya… om ajarin caranya foreplay.”

“Hus…! Om ini ngaco, Linda khan pacarnya orang!” gerutunya sambil menepis tangan kiriku di pundaknya.

“Bukannya ngaco, Linda ya tetap pacarnya Tony, Om khan cuma kasih petunjuk.” jawab saya sambil berusaha merangkulnya lagi, berusaha membujuknya agar mau foreplay, habis tubuhnya itu, alamak montok abis, mungkin rajin fitnes ya atau aerobic.

“Tapi… Ada orang lho di sini Om, Linda khan malu.”

“udahlah asal kamu gak ribut aja, sini Om pangku…” rayuku sambil menarik pinggangnya untuk duduk di pangkuan saya menghadap monitor komputer.

“Om.. Jangan…” celetuknya ragu dan canggung.

“Udah.. Atasnya doang kok, gimana?” tanya saya sambil membuka dua kancing atas hemnya hingga kelihatan BH merah cup C itu, tangan kanan saya langsung masuk meremas payudaranya.

“Ja.. Ngan.. Om.. Geli…!”

“Gimana rasanya remasan on ini ini Lin…?”

“En.. Ak.. sih… Sst.. tapi… Mmh..” Linda kelihatannya sudah agak terangsang dengan permainan tangan saya, ditambah lagi ciuman saya yang mendarat secara tiba-tiba pada lehernya. Wangi tubuhnya semakin membakar nafsuku saja!

Tangan kiri saya juga mulai aktif meremas payudaranya yang sebelah. Ciuman dan jilatan saya semakin intens di lehernya, kedua tanganku semakin aktif meremas dan kadang-kadang memelintir kedua putingnya dari balik BHnya yang makin lama saya rasakan makin mengeras.

“Mmh.. Mmh..mmmh….” gumam Linda.

Sampai beberapa menit kemudian..

“Udah.. Om.. Sst… Udah…” rengek Linda sambil melepaskan dekapan saya dan merapikan bajunya.

“Kenapa Lin? contoh foreplay belum abis lho” goda saya tersenyum.

“Mmh.. Iya sich Om, cuman nggak leluasa aja disini”

“Emang Linda maunya dimana?”

“Tempat yang sepi orangnya lah, yang private gitu…” ujarnya sambil cemberut.

Saya lihat tempat rental internet ini sudah mulai ramai kedatangan pengunjung, mungkin Linda jadi terganggu dan malu juga.

“Gimana kalo di hotel aja Lin, di sana lebih tenang dan romatis…” usulku.

“hmm… Iya dech.. Tapi jangan di Senggigi ya Om” jawabnya sambil tangannya mengandeng saya mesra.

“Beres! Nanti Om cariin yang agak jauh dari Senggigi”

Kami akhirnya check in di salah satu hotel yang agak jauh dari Senggigi, karena saya tahu Linda tidak mau ketahuan keluarganya, katanya dia bilang sama keluarganya mau ke rental internet selama 3 jam. Karena itu kami pergunakan waktu yang terbatas ini sebaik-baiknya.

“Wah, di sini baru tenang nich” kata Linda sambil memperhatikan hotel yang lumayan tenang dan bagus, tempatnya agak jauh dari Senggigi dan kota.

“Nah, sekarang gimana? Mau nerusin foreplaynya?”

“Mmh.. Gimana ya” Linda agak ragu kelihatannya.

Wah, anak ini harus dirangsang lagi supaya mau ML, soalnya si buyung sudah tegak seperti pentungan pak satpam. Kemudian saya membuka kaos atas saya dan celana panjang jins hingga tinggal CD, sengaja saya membuka baju menghadap ke Linda. Wow.. Apaan tuch Om, kok kembung kata Linda sambil menunjuk ke kontol saya.

“Linda penasaran ya sama punya om?” tanyaku. Ku tanggalkan celana dalam saya sampai bugil dan kelihatan kontol yang tegak itu.

“Wow.. Kontol Om bengkok dikit ya…?” terheran-heran Linda melihat bentuk kontol saya. Ini baru asli lho Lin, tanpa pembesaran ujarku sambil mendekatinya.

Kemudian tangan saya mulai membuka hem kremnya dan celana jins hitam tiga perempatnya. Sekarang tampak jelas BH merahnya dan CD putihnya yang cantik, pemandangan yang indah. Saya gendong Linda dan menaruhnya dengan lembut di sofa, kemudian saya mencium dan menjilat bibirnya serta tangan saya mencopot pengait BH-nya lalu meremas payudara yang baru tumbuh itu.

“Om.. isep.. sst.. susu.. nya.. Linda…” rengeknya meminta saya menghentikan ciuman dan beralih ke payudaranya, ciuman dan hisapan saya giatkan, kemudian puting itu saya gigit perlahan.

“Terr.. us.. Om.. sst.. sst…” rintihnya sambil memindahkan kepala saya pada payudaranya. Tangan kiriku mengusap payudara sebelah kiri dan tangan kanan saya masuk dalam CD-nya dan mengusap-usap vaginanya yang ditumbuhi bulu halus, kemudian saya masukkan jari keluar-masuk dengan lancar.

“Ouh.. Mmh.. Enak.. Om.. Nah.. Gitu..” Saya turun lagi mencium perutnya yang putih bersih, turun lagi mencium CD-nya yang mulai basah.

“Buka.. Aja.. Om.. Cepet.. Sst” celotehnya yang sudah bernafsu sekali sambil membuka CD-nya. Sekarang terlihat jelas sekali vaginanya yang masih kencang dan saya jilat dengan pelan dan semakin ke dalam lidah saya menari-nari. Wah! Beneran masih perawan dia!

“Sst.. Terr.. Us.. Om.. Mmh…” rintihnya tak karuan sambil menjepit kepala saya. Beberapa menit saya permainkan vaginanya dan paha bagian dalam Linda yang sudah sangat basah sekali.

“Lin, kayaknya kamu gampang banget naik libidonya…?”

Dia tidak menjawab pertanyaanku dan terus mengerang keenakan. Terus aku garap vaginanya sampai Linda orgasme 3 kali dan menyiram wajahku dengan cairan hangat.

“Udah ya.. Lin.. Om.. udah nggak tahan Nich.., ngentot yuk?”

“mmmh… iya deh om ayok…”

Langsung saja saya gendong dia dan ku rebahkan di kasur. Saya buka lebar kakinya, kontolku sudah bersiap menjebol memeknya.

“eh… tunggu om… condomnya…?”

“Om gak punya… lagian kalau dikaretin gitu, mana enak…!” ujarku sambil mulai mendorong kontolku ke vaginanya.

“eeh… tunggu… jangan deh om… gak jadi…” katanya sambil berusaha mendorong tubuhku.

“udah gak apa-apa… udah tanggung nih, kamu tadi bilang mau kan?”

“tapi… mmh… Linda bisa hamil dong…?” kelihatan kalau dia mulai ragu.

“Linda tenang aja, cewek gak bakal bisa hamil segampang itu kok… kamu belum pernah nyobain ngentot beneran kan? Sex pertama itu bagusnya emang tanpa kondom gini…”

“Tapi om…. MMH..” tanpa menuggu jawaban Linda langsung saya sumpal mulutnya dengan ciumanku. Seks dengan ABG gini memang harus sabar. Kedua tanganku memelintir puting pinknya. Usaha ini ku lakukan selembut dan seromantis mungkin agar nafsu Linda naik dan beneran mau aku entot.

Setelah ku rasa cukup Linda tidak mengomel lagi, mulai berusaha ku masukan kontolku. Rapat dan hangat sekali memeknya. Setiap kali Linda tampak menahan sakit, aku berhenti sebentar. Ku kulum dadanya kanan dan kiri, lalu lu mulai lagi sampai akhirnya…

“UUUH… sakit… perih Om…” kontolku terasa mendobtrak sesuatu. Aku sudah memerawani gadis remaja tanggung ini.

“Tenang… Tenang Lin… ini Om pelanin genjotnya…” ku mulai genjotan naik-turunku di tubuhnya. Terus ku pertahankan ritme ini selama 5 menit.

“ssssh…. Aah… om…. Enak…” Tintihan Linda mulai menghilang.

“Enak ya Linda? Punya Tony nggak pernah masuk sedalam in kan?”

Linda hanya menggeleng pelan. Genjotan mulai ku tingkatkan dan desahannyapun makin menjadi. Ku perhatikan tubuh Linda menegang dan kakinya menendang-nendang kewalahan menerima serangan Kontol saya. Melihat payudaranya yang berguncang-guncang membakar nafsuku semakin beringas saja!

“E.. Nak.. Sst.. Agak cepetan Om.. Sst Nahh.. Sst.. Gitu..”

Genjotan demi genjotan saya giatkan sambil tangan kiri mengelus perutnya dan tangan kanan meremas payudaranya. Plok.. Plok.. Plok.. Demikian kira-kira bunyinya. Kira-kira beberapa menit saya ngentot dengan Linda dengan posisi misionaris yang semakin lama semakin cepat.

“Ce.. Pat.. Sst.. Sst.. Om.. Aah.. Linda mau keluar nich” rintihnya tertahan.

“Sa.. ma.. an.. Lin.. keluarnya.. sst.. bareng ya..” jawab saya sambil mempercepat sodokan kontol saya.

“Sst.. Lin.. Da.. Sst.. Kel.. Uar.. Om.. Argh..” jerit Linda. Tiba-tiba tubuh Linda mengejang dan saya pun juga, akhirnya crot.. crot.. crot.. Keluar cairan putih ke dalam vaginanya. Ku keluarkan semuanya sampai tumpah ruah. Tubuh kami pun lemas berpelukan menikmati sensasi yang luar biasa itu.

“Trims ya Lin, rasanya gimana?” tanya saya sambil mengecup pipinya.

“Enak sekali Om, baru kali ini Linda sepuas ini!”

Ku cabut kontolku dari vaginanya, sperma bercampur darah perawannya mulai menetes keluar.

“Gimana rasanya Om perawanin Lin?” tanya saya sambil mencium bibirnya.

“Puas om! Seru banget liburan ke Lombok! Tapi memek Linda jadi penuh sama peju om nih! Om nakal iiiih!” katanya setengah mengomel sambil mencubit dadaku, lalu dia berlari kecil ke kamar mandi. Aku hanya bisa tertawa melihat tingkahnya.

Sehabis mandi Linda sudah berpakaian rapi, kami check out, kuantar dia sampai agak dekat ke hotel tempatnya menginap.

“Sampe besok ya, sehari lagi Linda pulang lho, Okey?”

“Kapan kamu mau ketemuan lagi?” tanyaku.

“Terserah Om dech, tapi jangan terlalu malam ya, nanti Papa Linda curiga lho…”

“Gimana kalo jam 19.20 Om jemput?”

“Okey dech, seperti biasa ya...” jawab Linda sambil mencium bibirku sekilas.

Malam itu sesuai kesepakatan, Linda kujemput pakai mobil sewaan di Senggigi, tapi agak jauhan. Karena jika ketahuan bapaknya khan bisa berabe.

Pukul 19.30 Linda sudah berada dalam mobil bersama saya, dengan memakai rok jins span warna biru dipadu dengan kaos ketat warna putih selaras dengan warna kulitnya. Aduh mak, makin cantik aja nich ABG, pikirku.

“Kita kemana nih Om?”

“Bandara Selaparang.”

“Ngapain ke sana?” tanyanya heran.

“Udah nggak usah banyak tanya, nanti juga tahu”

“Linda ama Papa cuma dikasih ijin satu jam lho Om!”

“Maka itu, Om mau kasih hadiah buat Linda”

“Wah, terima kasih Om!” jawabnya sambil mencium pipi saya mesra.

Saya pilih bandara itu agar bisa romantis dan bisa lebih pribadi, tahu khan pembaca maksud saya, he.. he.. he. Setelah sampai di bandara, saya parkir mobil di tempat yang agak sepi, kebetulan mobilku ini kacanya hitam pekat.

Saya ajak Linda pindah ke tempat duduk belakang mobil Avanza itu agar lebih leluasa kalau mepet-mepetan.

“Mana hadiahnya Om?” tanya Linda tidak sabaran, karena tidak tahu apa hadiahnya. Om cuma mau kasih hadiah seperti kemaren selidik saya menunggu tanggapannya.

“Maksud Om?”

“Iya, seperti yang Om ajarkan kemarin, nah itu hadiahnya, tapi Linda mau nggak?”

“Idih, si Om maunya…” jawab Linda sambil tersipu. Bagi saya itu sudah cukup sebagai tanda setuju dari Linda hingga tanpa menunggu jawabannya, saya langsung mencium bibirnya dan tangan saya sudah mendarat di pahanya.

Ku elus-elus pahanya yang putih dan masih terbalut oleh jins biru yang sangat seksi hingga memperlihatkan lekuk-lekuk bodinya. Linda juga kelihatannya ingin menghabiskan malam terakhirnya bersama saya. dengan tergesa-gesa membuka celana saya sampai separuh dan melahap kontol saya yang sudah kencang dari tadi.

“Teru.. Ss.. Lin..” perintah saya sambil membuka kaos dan BH putihnya yang berenda itu.

“Mmh.. Mmbmnb..” celotehnya tidak jelas karena mulutnya penuh dengan kontol saya yang maju mundur dihisapnya dengan irama yang cepat.

“Ud.. Ahh.. Lin.. Om.. Mau.. Kel.. Uar.. Arghh..” Tiba-tiba Linda melepaskan kulumannya, dan berganti posisi dengan saya yang berjongkok dan Linda yang duduk sambil membuka rok spannya. Pemandangan yang sangat indah pembaca, Linda memakai CD kuning yang bergambar hati atau cinta.

“Ayo Om, jangan diliatin aja…” ujar Linda. Aku mulai mencium vaginanya yang masih terbungkus CD kuningnya, jilatan demi jilatan membuatnya geli hingga pinggulnya ke kiri ke kanan tak beraturan.

“Uda.. Hh.. Om.. Buka aja.. Sst.. mmh..” katanya menyuruh saya membuka celana dalamnya.

Dengan dibantu Linda, saya membuka celana dalam beserta rok spannya hingga ia tinggal mengenakan BH saja. Vaginanya yang di tumbuhi bulu halus itu mengeluarkan aroma harum khas wanita, beberapa saat saya cium dan jilat pada bagian dalam vaginanya.

“Sst.. Arggh.. En.. Akk.. Om.. Nah gitu.. Sst Jil.. At.. Om.. Bagian yang itu.. Ya.. Sst…” pintanya pada saya yang membuatnya sangat terangsang.

Sambil menjilat seluruh bagian vaginanya, tangan kanan saya masuk ke dalam BH-nya dan meremas payudaranya dengan lembut dan kadang-kadang memelintir putingnya yang sudah keras sekali.

“Ayo.. Om.. Sst.. Linda.. Nggak.. tahan.. Nih…” rintihnya memohon pada saya. Saya sudah mengerti maksudnya, Linda sudah sangat terangsang sekali ingin melepaskan hasratnya dengan segera.

Kemudian saya berganti posisi dengan Linda saya pangku berhadapan dengan saya sambil penutup payudaranya ku buka. Sekarang kami berdua sudah bugil di dalam mobil itu, untung saja keadaan bandara waktu itu belum terlalu ramai karena kedatangan pesawat masih lama.

“PeLan yah Om..” kata Linda sambil menggesek-gesekkan bibir vaginanya sebagai pemanasan dulu.

“Gimana Lin..?”

“Udah Om, sekarang aja.” ajak Linda sambil memegang kontolku mengarahkannya pada lubang kemaluannya. saya juga sambil menyodoknya pelan, kemudian pada akhirnya bless.. masuklah semua kontol saya kedalam Vagina hangat dan sempit ABG manis itu.

“Arg.. Sst.. Mmh…” rintih Linda menerima masuknya kontol saya yang mulai maju mundur dengan lembut.

Kontol saya serasa diremas-remas dalam lubang kemaluan Linda yang sangat kencang. Denyut-denyut yang menimbulkan rasa nikmat bagi saya dan tentunya juga Linda yang menggerakkan pinggulnya ke kiri ke kanan meraih kenikmatannya sendiri.

“Om.. Sst.. kemotin su.. sunya Linda.. dong… Sst.. Mmh.. Mmh.. Mmh…” Sambil menyodok vaginanya, saya menjilat dan kadang mengulum kedua payudaranya bergantian. Posisi senggama ini menimbulkan bunyi plok.. plok.. yang cukup keras. Beradunya kontolku dalam vaginanya disertai rintihan dan jeritan kecil dari Linda membuat saya ingin segera memuntahkan lahar putih yang sudah dari tadi saya tahan.

“Ce.. Peet.. Sst.. Om.. Linda.. Mau kelu.. Ar.. Sstss.. aahh…” celotehnya, Linda sudah diambang kenikmatan.

“Ya.. Lin.. Ayo…” jawab saya dengan sodokan yang tak kalah cepatnya dengan pinggulnya.

"Tapi Om... jangan didala... lahi.... aaah...."

Tak ku hiraukan lagi ocehan tidak jelas Linda. Kontolku menembus semakin dalam sampai pada akhirnya muncratlah lahar panasku didalam.

Crot.. Crot.. Crot… Saya tumpahkan sedalam-dalamnya dan sebanyak-banyaknya didalam didalam rahim Linda. Tidak saya pedulikan gadis remaja tanggung ini bisa saja hamil karena ulahku.

“Argh.. Ahh.. Aaaaagh…..” jerit kecil Linda merasakan hangatnya laharku memenuhi vaginanya. Ahh… kami berdua berpelukan erat, lemas tapi puas dalam mobil.

“Trims ya Lin, ngentot sama kamu enak banget!” jawab saya sambil mencium keningnya.

“Ii... iya... Sama-sama Om” jawab Linda sambil memeluk saya dengan mesra.

Kami terus berpelukan menikmati sisa-sisa orgasme kami.

Malam itu kami habiskan dengan makan malam dan sebelum pulang ke hotel saya beri dia ciuman french kiss yang mesra. Seperti itulah rencana kami mengakhiri pelualangan seks kami di Lombok.

Tapi diluar dugaan besoknya penerbangan pulang keluarga Linda kena delay sampai 5 jam. Aku yang kebetulan lagi di bandara buat menjemput rombongan turis, akhirnya membuat janjian dengan Linda untuk bertemu di sebuah toilet di bandara. Di dalam toilet itu saya garap lagi Linda selama satu jam dan tentu saja dengan saya muncratin lagi memeknya didalam. Sampai akhirnya pengumuman boarding pesawat diumumkan dan kami harus berpisah.

TAMAT.
 
Terakhir diubah:
Wih hoki bener main sama amoy apalagi yang masih perawan. :genit:
fantasy yang mantul:konak:
 
Lanjutkan suhu, bulan berikutnya ketemu sama Linda ternyata sudah hamil
 
Uhhhh hot sekali ceritanya. :klove:
Ditunggu lanjutannya suhu TS
 
Mr. Made has made Linda addicted to the pleasure of sex. hahaha. :adek:
Apa masih ada cerita lain tentang pak Made suhu @nvidia_eyes ?
 
Mangstab cerita nya ....mohon maaf lahir batin
 
Terakhir diubah:
Kerjaan enak yah.... duit dapet memem dapet
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd