reinweiss
Semprot Kecil
- Daftar
- 24 Jun 2014
- Post
- 65
- Like diterima
- 286
Hello semua, ini karya pertama saya yang sebenarnya hanya buat latihan menulis. Silahkan dikritik tapi harap jangan ada yang minta lanjutan, karena memang tidak ada rencana untuk dilanjutkan .
====
EDO & LINDA
Hari itu pabrikku sedang sibuk-sibuknya berbenah. Besok ada audit, dan kami kalang kabut mempersiapkan semua kelengkapan. Aku sebagai supervisor bersama atasanku kepala bagian yang paling sibuk.
Bu, saya gak nemu dokumen 6 bulan ke belakang laporku
Oh iya, yang lewat 6 bulan kan dipindahin ke gudang dokumen jawab atasanku
Apa harus kita ambil bu? tanyaku, berharap jawabannya adalah tidak
Ambil aja, siapa tau ditanyain
Duh, males banget. Aku masih mencoba ngeles Hmm, saya belum pernah ke gudang dokumen
Bareng Linda aja yang udah biasa
Well, aku berubah pikiran. Kesempatan nih. Langsung aku panggil Linda. Gadis manis berkerudung ini admin di bagianku, bunga yang membuat para cowok di pabrik betah kerja. Alasan kenapa aku semangat waktu disarankan bareng sama Linda...bukan karena aku naksir dia. Tapi lebih dari itu, hehe.
Setelah meminjam kunci gudang dokumen aku dan Linda beranjak ke arah sudut pabrik. Di situ rumput tumbuh tak terawat, bahan bangunan dan komponen mesin pabrik tak terpakai berserakan di sekitar situ.
Terpencil amat komentarku
Iiya Mas Edo, aku suka males banget ke sini
Serem ya sendiri
Bukan cuman itu Mas Edo, di dalem panas banget ih, ngelekeb (gerah)
Aku melihat sekeliling memastikan kondisi aman. Tak terlihat ada orang lain. Ruangan terdekat adalah bangunan tak terpakai. Dan kunci gudang itu ada di tanganku.
Tapi rencanaku kutahan dulu. Pertama, tugas harus diselesaikan. Sekalian survey lokasi. Walaupun gudang itu memiliki jendela, tapi susunan rak dokumen membuat banyak sekali tempat yang tak terlihat dari luar. Sempurna.
Ok, semua dokumen yang kubutuhkan sudah kudapat
Mas Edo, masih ada lagi yang dicari gak?
Gak ada sih...kenapa? Gak mau ngadem dulu di sini?
Dih, ngadem. Yang ada sauna kali di sini
Ada satu hal lagi sih, Da
Belum sempat Linda selesai bertanya Apaan? aku langsung merangkulnya. Kucium bibirnya dan tanganku bergerilya hingga bersarang di payudaranya yang padat dan bulat.
Tentu saja Linda tidak melawan. Karena ini bukan pemerkosaan. Aku lupa bilang, sebenarnya Linda ini admin sekaligus pemuas nafsuku.
***
Duh panas banget ya di sini keluhku sambil mengusap peluh yang bercucuran di dahi dengan tanganku.
Linda tidak berkata apa-apa. Tentu saja, dia sedang asyik mengulum kontolku. Di dalam gudang dokumen yang panas dan jauh dari mana-mana ini, kami menyempatkan waktu sejenak untuk melampiaskan birahi setelah menuntaskan pekerjaan yang harus kami lakukan.
Hanya suara hisapan mulut mungil Linda di kontolku yang terdengar di ruangan ini. Kadang diselingi oleh nafas berat dan desahanku karena nikmatnya sepongan gadis manis itu.
Oooh...gila Lin, enak banget... racauku
Mmmhfppphhh terdengar juga desahan Linda yang tersumbat kontolku hingga akhirnya plop, Linda melepas kontolku dari mulutnya, yang dengan sigap digantinya dengan kocokan tangannya yang halus.
Haaaah Linda mengambil nafas setelah cukup lama kontolku menjejali mulutnya
Mas Edo masih lama? tanyanya sambil memandang ke arahku. Sungguh cantik.
Apanya?
Keluarnya..
Belum nih
Cepetan atuh, gerah nih
Hmm...sebenernya sih pengen ngewe, da
Linda mengernyit Ih, ntar aja di kosan
Pengen sekarang. Lagi stres nih
Ya udah crotin sekarang aja atuh
Linda manyun sambil mempercepat kocokannya untuk memaksaku ejakulasi lebih cepat
Nanti aku cuman enak sendiri, kamu ga mau enak juga da?
Linda masih manyun sambil bergumam Nanti juga di kosan bisa..
Apa ga stres sekarang nyiapin buat audit? Butuh pelampiasan gak? bujukku
Linda tampak menimbang-nimbang sambil terus mengocok kontolku
Ya udah atuh tapi cepetan katanya pura-pura cuek
Yey, aseek! Ayo buka bajunya! perintahku
Linda tampak kaget, Ih, masa harus buka baju! Bahaya kali mas Edo kalo ketauan gimana
Aku melepas kemejaku sambil meyakinkannya Kalo ga dibuka ntar keringetan lho, bajunya basah blepotan bau gimana? Nih saya juga buka baju
Linda berdiri dan melepas tangannya dari kontolku sambil bergumam pelan Iiya deh aku buka. Tapi setelah dia melepas celana panjangnya, Linda meminta agar jilbabnya tidak dilepas.
Ntar ribet ah makenya lagi
Ga gerah?
Biarin aja ah
Aku sih setuju saja. Lebih hot. Telanjang bulat tapi masih berjilbab, hmmm...
Linda, nyender ke rak coba perintahku setelah kami sama-sama telanjang. Panasnya ruang dokumen ini sudah membuat bulir-bulir keringat bermunculan dan mengalir di payudara mungilnya. Puting coklat mudanya yang lucu sudah tegak menantang. Aku beraksi segera setelah Linda menuruti perintahku. Aku mencium bibirnya yang segera disambut dengan penuh gairah, sementara dua jariku bergerak mengarah ke memek berbulunya dan bless! Jariku menembus lubang yang sudah basah itu.
Mmmhhh erang Linda manja tertahan pagutanku
Aaahh Mas Edo iih..main masukin ajjaa keluhnya ketika bibir kami akhirnya terlepas
Ini baru jari lho Lindaaa
Iiya atuh jangan digerakin gituu
Emang kenapa?
Geli iih... rajuknya lirih
Tak kupedulikan rajukannya, kupraktekkan ilmu fingering-ku sementara tanganku yang satunya mepermainkan payudara dan putingnya yang sudah licin oleh keringat..
Ahh..Mas Edoooo...katanya...mau ngewe kok pake jari iiih keluhnya dengan ekspresi terangsang berat
Kan tadi Linda udah nyepongin, sekarang gantian ya
Ngewe aja langsung ah, ntar lama lagih... erangnya dengan suara semakin lirih
Hmm, tadinya aku mau memberinya orgasme sebelum main course. Tapi dipikir-pikir aku pun tadi tidak sempat ngecrot sewaktu disepong dan dikocok Linda tadi.
Iya deh, masukin ya? tanyaku yang dijawab anggukan Linda
Dalam posisi berdiri kuarahkan kontolku ke arah lubang nikmat Linda yang merah merekah basah. Dengan lancar kontolku pun masuk seolah ditelan memek Linda. Kutatap wajahnya saat aku menghentakkan pinggulku untuk memasukkan kontolku seluruhnya dalam lubang memeknya. Tampak matanya terpejam sementara bibirnya setengah terbuka mengeluarkan desahan lembut
Aku gerak ya bisikku yang dijawab anggukan Linda
Pelan mulai kugenjot memek Linda dalam posisi berdiri. Semakin lama semakin cepat, semakin brutal. Sumpah memek Linda ini rasanya nikmat sekali. Puting susunya semakin mengeras saat kupilin-pilin. Erangan dan desahan Linda juga mulai semakin intens seiring nafasnya yang meburu.
Mas Edooo...ahh teruss..Iiya gituhhh...aduhhh
Ssst..jangan keras-keras bisikku
Abis enak bangett.... erangnya dengan ekspresi keenakkan
Entah berapa menit lamanya kontolku asyik menggenjot memek Linda. Keringat semakin membanjiri tubuh telanjang kami. Tangan Linda yang merangkul leherku semakin erat. Kontolku bergerak keluar masuk memek berbulu milik Linda dengan ganas menimbulkan suara kecipak. Diiringi desahan dan suara nafas kami yang memburu. Ugh nikmatnya menyetubuhi gadis manis asli bandung ini.
Mas Edoo... desahnya
Iya sayang... bisikku di telinganya
Kelamaan iih..ntar dicariin lho kita...
Ya udah kita lembur aja..
Mas Edo iiiihh...
Iya bentar Linda sayang, belum keluar nih
Aku mah udah...
Ya aku memang merasakan Linda sudah orgasme tadi. Kedutan memeknya sudah kuhafal. Aku entot tiap hari gitu lho. Aku lalu memeluknya erat, membuat tubuh kami yang banjir keringat ini semakin menempel. Suara kecipak muncul saat badan kami bergesekan, saking basahnya tubuh kami. Tapi tidak sekeras suara genjotan kontolku di bawah sana tentunya.
Aku keluarin di mana? tanyaku berbisik di telinganya
Di dalem... rintihnya dengan mata terpejam
Yakin?
Aku gak bawa tisu...Mas Edo cepetan aah rajuknya
Ya sudah. Kupercepat pompaanku di memeknya tak peduli erangan Linda semakin nyaring.
Hnnnghhhh...Lindaaa! teriakku tercekat
Mmmmhh...Mas Edoo... balasnya manja
Crrt crrrt crrt. Air maniku menyembur deras dalam jepitan memek Linda. Ya ampun enaknya nyemburin memek gadis ini...badanku terasa ringan sekali.
Ada beberapa detik lamanya kami terdiam, menikmati momen terindah dalam seks. Hingga akhirnya Linda melepas pelukannya dan aku pun menjauh dari tubuhnya. PLOP! Kontolku yang dipenuhi berbagai jenis cairan lepas dari memeknya.
Yaah, kok banyak banget keluh Linda sambil cemberut melihat maniku menetes keluar dari celah nikmatnya
Kenapa? Gak bawa tisu tadi katanya
Iiya kalo Mas Edo keluarin di badan aku harus ngelap...kalo di mulut juga takutna mleber kena jilbab aku
Hmmm terus itu gimana ngeclak (menetes) gitu
Gak papa lah, aku tahan pake CD ajja jawabnya cuek
Oh iya kataku sambil menyodorkan kontolku ke wajah Linda yang hendak berjongkok mengambil pakaiannya
Bersihin. Kan gak ada tisu pintaku sambil nyengir kuda. Linda menatap wajahku dengan mata bulatnya yang indah. Ada sedikit raut kesal di wajahnya. Tapi tak urung dicaplok juga kontolku tanpa basa basi. Ugh, kontolku masih sensitif, rasanya ngilu-ngilu enak gitu deh.
Aaah...Linda enak banget, bisa keras lagi nih..kalo udah keras masukin ke memek lagi ya godaku
PLOP. Linda melepas kontolku yang sudah bersih dari mulut mungilnya. Lalu dengan cuek melanjutkan aktivitasnya memungut pakaiannya.
Iih maunya. Udah ah, tuh udah bersih. Cepetan pake baju katanya cuek
Selesai berpakaian kami keluar dari gudang dokumen dan mengunci pintunya. Langit sore terlihat cerah, sinar matahari bersinar hangat. Linda terlihat berjalan agak aneh.
Kenapa? Lemes? tanyaku
Iiya..trus ini di selangkangan kerasa penuh gitu... jawab Linda Mas Edo kalo keluar suka gak kira-kira iih lanjutnya
Haha, abis enak banget punya kamu Linda. Sumpah
Linda membalas rayuanku dengan menonjok lenganku. Tapi kulihat dia tersenyum tersipu malu. Hah, cewek mana yang gak senang dipuji?
Kembali ke ruangan kerja, kami bersikap seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Orang-orang maklum melihat kami banjir keringat karena semua orang tahu gudang dokumen itu letaknya jauh, panas dan ditambah kami membawa setumpuk dokumen yang sudah pasti berat.
Linda sudah bersiap-siap untuk pulang ketika jam pulang karyawan telah tiba. Sedangkan aku, masih sibuk mempersiapkan kelengkapan buat audit besok. Entah jam berapa aku bisa pulang, bisa-bisa aku lembur hari ini. Tapi tiba-tiba Linda mendekatiku dengan tergesa-gesa. Setelah celingak-celinguk memastikan tidak ada orang lain di ruangan, Linda berbisik di telingaku.
Mas Edooo... bisiknya lembut, membuatku merinding sekaligus bergairah
Hmm?
Temenin aku ke gudang dokumen lagi..
Lho kenapa?
Ditanya begitu Linda malah tersipu malu. Aku jadi penasaran. Akhirnya Linda kembali mendekatkan bibir tipisnya yang indah dekat telingaku.
Aku lupaa pake BH...
Haah? Terus?
Ketinggalan BH-nya di sana...
Aku tertawa terbahak-bahak, membuat Linda cemberut.
Iya iya, ayo aku temenin ke sana
Yey asik, makasih ya Mas Edo! wajah Linda dengan spontan cerah kembali
Tapi ada syaratnya...
Hah? Apaan?
Aku tidak menjawab, hanya tersenyum mesum ala penjahat kelamin.
Kalau begini situasinya sepertinya aku memang harus lembur hari ini.
TAMAT
====
EDO & LINDA
Hari itu pabrikku sedang sibuk-sibuknya berbenah. Besok ada audit, dan kami kalang kabut mempersiapkan semua kelengkapan. Aku sebagai supervisor bersama atasanku kepala bagian yang paling sibuk.
Bu, saya gak nemu dokumen 6 bulan ke belakang laporku
Oh iya, yang lewat 6 bulan kan dipindahin ke gudang dokumen jawab atasanku
Apa harus kita ambil bu? tanyaku, berharap jawabannya adalah tidak
Ambil aja, siapa tau ditanyain
Duh, males banget. Aku masih mencoba ngeles Hmm, saya belum pernah ke gudang dokumen
Bareng Linda aja yang udah biasa
Well, aku berubah pikiran. Kesempatan nih. Langsung aku panggil Linda. Gadis manis berkerudung ini admin di bagianku, bunga yang membuat para cowok di pabrik betah kerja. Alasan kenapa aku semangat waktu disarankan bareng sama Linda...bukan karena aku naksir dia. Tapi lebih dari itu, hehe.
Setelah meminjam kunci gudang dokumen aku dan Linda beranjak ke arah sudut pabrik. Di situ rumput tumbuh tak terawat, bahan bangunan dan komponen mesin pabrik tak terpakai berserakan di sekitar situ.
Terpencil amat komentarku
Iiya Mas Edo, aku suka males banget ke sini
Serem ya sendiri
Bukan cuman itu Mas Edo, di dalem panas banget ih, ngelekeb (gerah)
Aku melihat sekeliling memastikan kondisi aman. Tak terlihat ada orang lain. Ruangan terdekat adalah bangunan tak terpakai. Dan kunci gudang itu ada di tanganku.
Tapi rencanaku kutahan dulu. Pertama, tugas harus diselesaikan. Sekalian survey lokasi. Walaupun gudang itu memiliki jendela, tapi susunan rak dokumen membuat banyak sekali tempat yang tak terlihat dari luar. Sempurna.
Ok, semua dokumen yang kubutuhkan sudah kudapat
Mas Edo, masih ada lagi yang dicari gak?
Gak ada sih...kenapa? Gak mau ngadem dulu di sini?
Dih, ngadem. Yang ada sauna kali di sini
Ada satu hal lagi sih, Da
Belum sempat Linda selesai bertanya Apaan? aku langsung merangkulnya. Kucium bibirnya dan tanganku bergerilya hingga bersarang di payudaranya yang padat dan bulat.
Tentu saja Linda tidak melawan. Karena ini bukan pemerkosaan. Aku lupa bilang, sebenarnya Linda ini admin sekaligus pemuas nafsuku.
***
Duh panas banget ya di sini keluhku sambil mengusap peluh yang bercucuran di dahi dengan tanganku.
Linda tidak berkata apa-apa. Tentu saja, dia sedang asyik mengulum kontolku. Di dalam gudang dokumen yang panas dan jauh dari mana-mana ini, kami menyempatkan waktu sejenak untuk melampiaskan birahi setelah menuntaskan pekerjaan yang harus kami lakukan.
Hanya suara hisapan mulut mungil Linda di kontolku yang terdengar di ruangan ini. Kadang diselingi oleh nafas berat dan desahanku karena nikmatnya sepongan gadis manis itu.
Oooh...gila Lin, enak banget... racauku
Mmmhfppphhh terdengar juga desahan Linda yang tersumbat kontolku hingga akhirnya plop, Linda melepas kontolku dari mulutnya, yang dengan sigap digantinya dengan kocokan tangannya yang halus.
Haaaah Linda mengambil nafas setelah cukup lama kontolku menjejali mulutnya
Mas Edo masih lama? tanyanya sambil memandang ke arahku. Sungguh cantik.
Apanya?
Keluarnya..
Belum nih
Cepetan atuh, gerah nih
Hmm...sebenernya sih pengen ngewe, da
Linda mengernyit Ih, ntar aja di kosan
Pengen sekarang. Lagi stres nih
Ya udah crotin sekarang aja atuh
Linda manyun sambil mempercepat kocokannya untuk memaksaku ejakulasi lebih cepat
Nanti aku cuman enak sendiri, kamu ga mau enak juga da?
Linda masih manyun sambil bergumam Nanti juga di kosan bisa..
Apa ga stres sekarang nyiapin buat audit? Butuh pelampiasan gak? bujukku
Linda tampak menimbang-nimbang sambil terus mengocok kontolku
Ya udah atuh tapi cepetan katanya pura-pura cuek
Yey, aseek! Ayo buka bajunya! perintahku
Linda tampak kaget, Ih, masa harus buka baju! Bahaya kali mas Edo kalo ketauan gimana
Aku melepas kemejaku sambil meyakinkannya Kalo ga dibuka ntar keringetan lho, bajunya basah blepotan bau gimana? Nih saya juga buka baju
Linda berdiri dan melepas tangannya dari kontolku sambil bergumam pelan Iiya deh aku buka. Tapi setelah dia melepas celana panjangnya, Linda meminta agar jilbabnya tidak dilepas.
Ntar ribet ah makenya lagi
Ga gerah?
Biarin aja ah
Aku sih setuju saja. Lebih hot. Telanjang bulat tapi masih berjilbab, hmmm...
Linda, nyender ke rak coba perintahku setelah kami sama-sama telanjang. Panasnya ruang dokumen ini sudah membuat bulir-bulir keringat bermunculan dan mengalir di payudara mungilnya. Puting coklat mudanya yang lucu sudah tegak menantang. Aku beraksi segera setelah Linda menuruti perintahku. Aku mencium bibirnya yang segera disambut dengan penuh gairah, sementara dua jariku bergerak mengarah ke memek berbulunya dan bless! Jariku menembus lubang yang sudah basah itu.
Mmmhhh erang Linda manja tertahan pagutanku
Aaahh Mas Edo iih..main masukin ajjaa keluhnya ketika bibir kami akhirnya terlepas
Ini baru jari lho Lindaaa
Iiya atuh jangan digerakin gituu
Emang kenapa?
Geli iih... rajuknya lirih
Tak kupedulikan rajukannya, kupraktekkan ilmu fingering-ku sementara tanganku yang satunya mepermainkan payudara dan putingnya yang sudah licin oleh keringat..
Ahh..Mas Edoooo...katanya...mau ngewe kok pake jari iiih keluhnya dengan ekspresi terangsang berat
Kan tadi Linda udah nyepongin, sekarang gantian ya
Ngewe aja langsung ah, ntar lama lagih... erangnya dengan suara semakin lirih
Hmm, tadinya aku mau memberinya orgasme sebelum main course. Tapi dipikir-pikir aku pun tadi tidak sempat ngecrot sewaktu disepong dan dikocok Linda tadi.
Iya deh, masukin ya? tanyaku yang dijawab anggukan Linda
Dalam posisi berdiri kuarahkan kontolku ke arah lubang nikmat Linda yang merah merekah basah. Dengan lancar kontolku pun masuk seolah ditelan memek Linda. Kutatap wajahnya saat aku menghentakkan pinggulku untuk memasukkan kontolku seluruhnya dalam lubang memeknya. Tampak matanya terpejam sementara bibirnya setengah terbuka mengeluarkan desahan lembut
Aku gerak ya bisikku yang dijawab anggukan Linda
Pelan mulai kugenjot memek Linda dalam posisi berdiri. Semakin lama semakin cepat, semakin brutal. Sumpah memek Linda ini rasanya nikmat sekali. Puting susunya semakin mengeras saat kupilin-pilin. Erangan dan desahan Linda juga mulai semakin intens seiring nafasnya yang meburu.
Mas Edooo...ahh teruss..Iiya gituhhh...aduhhh
Ssst..jangan keras-keras bisikku
Abis enak bangett.... erangnya dengan ekspresi keenakkan
Entah berapa menit lamanya kontolku asyik menggenjot memek Linda. Keringat semakin membanjiri tubuh telanjang kami. Tangan Linda yang merangkul leherku semakin erat. Kontolku bergerak keluar masuk memek berbulu milik Linda dengan ganas menimbulkan suara kecipak. Diiringi desahan dan suara nafas kami yang memburu. Ugh nikmatnya menyetubuhi gadis manis asli bandung ini.
Mas Edoo... desahnya
Iya sayang... bisikku di telinganya
Kelamaan iih..ntar dicariin lho kita...
Ya udah kita lembur aja..
Mas Edo iiiihh...
Iya bentar Linda sayang, belum keluar nih
Aku mah udah...
Ya aku memang merasakan Linda sudah orgasme tadi. Kedutan memeknya sudah kuhafal. Aku entot tiap hari gitu lho. Aku lalu memeluknya erat, membuat tubuh kami yang banjir keringat ini semakin menempel. Suara kecipak muncul saat badan kami bergesekan, saking basahnya tubuh kami. Tapi tidak sekeras suara genjotan kontolku di bawah sana tentunya.
Aku keluarin di mana? tanyaku berbisik di telinganya
Di dalem... rintihnya dengan mata terpejam
Yakin?
Aku gak bawa tisu...Mas Edo cepetan aah rajuknya
Ya sudah. Kupercepat pompaanku di memeknya tak peduli erangan Linda semakin nyaring.
Hnnnghhhh...Lindaaa! teriakku tercekat
Mmmmhh...Mas Edoo... balasnya manja
Crrt crrrt crrt. Air maniku menyembur deras dalam jepitan memek Linda. Ya ampun enaknya nyemburin memek gadis ini...badanku terasa ringan sekali.
Ada beberapa detik lamanya kami terdiam, menikmati momen terindah dalam seks. Hingga akhirnya Linda melepas pelukannya dan aku pun menjauh dari tubuhnya. PLOP! Kontolku yang dipenuhi berbagai jenis cairan lepas dari memeknya.
Yaah, kok banyak banget keluh Linda sambil cemberut melihat maniku menetes keluar dari celah nikmatnya
Kenapa? Gak bawa tisu tadi katanya
Iiya kalo Mas Edo keluarin di badan aku harus ngelap...kalo di mulut juga takutna mleber kena jilbab aku
Hmmm terus itu gimana ngeclak (menetes) gitu
Gak papa lah, aku tahan pake CD ajja jawabnya cuek
Oh iya kataku sambil menyodorkan kontolku ke wajah Linda yang hendak berjongkok mengambil pakaiannya
Bersihin. Kan gak ada tisu pintaku sambil nyengir kuda. Linda menatap wajahku dengan mata bulatnya yang indah. Ada sedikit raut kesal di wajahnya. Tapi tak urung dicaplok juga kontolku tanpa basa basi. Ugh, kontolku masih sensitif, rasanya ngilu-ngilu enak gitu deh.
Aaah...Linda enak banget, bisa keras lagi nih..kalo udah keras masukin ke memek lagi ya godaku
PLOP. Linda melepas kontolku yang sudah bersih dari mulut mungilnya. Lalu dengan cuek melanjutkan aktivitasnya memungut pakaiannya.
Iih maunya. Udah ah, tuh udah bersih. Cepetan pake baju katanya cuek
Selesai berpakaian kami keluar dari gudang dokumen dan mengunci pintunya. Langit sore terlihat cerah, sinar matahari bersinar hangat. Linda terlihat berjalan agak aneh.
Kenapa? Lemes? tanyaku
Iiya..trus ini di selangkangan kerasa penuh gitu... jawab Linda Mas Edo kalo keluar suka gak kira-kira iih lanjutnya
Haha, abis enak banget punya kamu Linda. Sumpah
Linda membalas rayuanku dengan menonjok lenganku. Tapi kulihat dia tersenyum tersipu malu. Hah, cewek mana yang gak senang dipuji?
Kembali ke ruangan kerja, kami bersikap seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Orang-orang maklum melihat kami banjir keringat karena semua orang tahu gudang dokumen itu letaknya jauh, panas dan ditambah kami membawa setumpuk dokumen yang sudah pasti berat.
Linda sudah bersiap-siap untuk pulang ketika jam pulang karyawan telah tiba. Sedangkan aku, masih sibuk mempersiapkan kelengkapan buat audit besok. Entah jam berapa aku bisa pulang, bisa-bisa aku lembur hari ini. Tapi tiba-tiba Linda mendekatiku dengan tergesa-gesa. Setelah celingak-celinguk memastikan tidak ada orang lain di ruangan, Linda berbisik di telingaku.
Mas Edooo... bisiknya lembut, membuatku merinding sekaligus bergairah
Hmm?
Temenin aku ke gudang dokumen lagi..
Lho kenapa?
Ditanya begitu Linda malah tersipu malu. Aku jadi penasaran. Akhirnya Linda kembali mendekatkan bibir tipisnya yang indah dekat telingaku.
Aku lupaa pake BH...
Haah? Terus?
Ketinggalan BH-nya di sana...
Aku tertawa terbahak-bahak, membuat Linda cemberut.
Iya iya, ayo aku temenin ke sana
Yey asik, makasih ya Mas Edo! wajah Linda dengan spontan cerah kembali
Tapi ada syaratnya...
Hah? Apaan?
Aku tidak menjawab, hanya tersenyum mesum ala penjahat kelamin.
Kalau begini situasinya sepertinya aku memang harus lembur hari ini.
TAMAT