Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY Bersambung - Aku dan Tubuhku

User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Part 7 - Tak lagi punya kuasa
=============================================


Setelah kejadian di gym, hampir setiap hari aku bermasturbasi. Dan setiap aku memainkan vaginaku, bayangan muka suamiku sudah tidak pernah muncul lagi. Mulai dari pria pria di gym, tetangga, orang yang tak kukenal, bahkan hingga teman kantor suamiku pun kerap kubayangkan. Kekhawatiran muncul dalam benakku, kenapa libidoku menjadi semakin liar seperti ini, dan apabila aku dihadapkan pada situasi bersama lelaki lain lagi, apakah aku masih sanggup menahan keinginan untuk mencoba memasukkan lelaki lain kedalam vaginaku?

---

Hari itu, aku menjemput suamiku ke kantor. Anak-anak kutinggal dirumah dengan pengasuh. Niatku, ingin memberikan waktu bagi suamiku, yang rasanya sudah cukup lama tak kuurus. Ada perasaan berdosa dalam diriku, dengan semua yang sudah kulakukan. Dengan bermaksud memberikan "quality time" buatnya, Aku sengaja berangkat beberapa jam lebih awal, dengan membawa makan siang dan tanpa memakai dalaman apapun, pikirku supaya nanti akan mudah untuk "main" sebentar di mobil. Kucoba telpon dia, tapi handphone nya mati. Whatsapp ku pun terhenti di ceklis satu. Mungkin habis batre, pikirku. Suamiku memang tidak pernah bawa charger ke kantornya. Tanpa memberi kabar, akupun berangkat ke kantornya membawa makan siang.

279409986f91245fe9a6e87d2ec9f2ca91126458.png


---

Sudah hampir 30 menit lebih aku diam didepan kantor suamiku. Dia masih tidak bisa dihubungi. Kuputuskan untuk memberanikan diri turun saja, dan masuk ke lobi kantornya. Aku berjalan perlahan dan hati hati, mengingat tidak ada apa-apa lagi didalam rok ku. Tas ku kuselendangkan didepan agar menutupi dadaku yang tanpa penahan, bergoyang-goyang naik turun seiring ku berjalan. Kantor suamiku siang itu kosong sekali. Memang, jam makan siang biasanya seluruh karyawan keluar, tapi kali ini bahkan resepsionis pun tidak ada. Hanya seorang satpam yang menyapaku, itupun didepan kantor. Karena tidak ada resepsionis, tanpa pikir panjang akupun masuk saja dengan niat langsung ke ruangan suamiku. Setibanya disana, aku cukup kecewa ruangannya pun kosong. Ruangan suamiku cukup luas, bahkan memiliki ruangan toilet sendiri. Maklum, suamiku memang salah satu pejabat tinggi di kantornya. Ya sudah, pikirku. Mungkin dia sedang makan juga diluar kantor, dengan handphone yang habis batre. Sama sekali tak ada pikiran aneh di benakku. Kuputuskan untuk keluar aja, kembali menunggunya di mobil, saat tiba- tiba, terdengar suara seorang wanita. "Aduh Mas...,". Jantungku rasanya mau copot. Desahan seorang wanita, yang datang dari dalam kamar mandi kantor suamiku.

---

Waktu rasanya terhenti. Aku terpaku diam berdiri, pandanganku kosong. Jantungku berdegup sangat kencang, seperti jantungan rasanya. Aku betul betul berusaha tidak mempercayai apa yang sebetulnya sudah tertebak. Aku berjalan perlahan, dan kutempelkan kupingku di pintu toilet suamiku.

"Ayo cepet mas, nanti keburu pada datang lagi.." suara si perempuan.

kuberanikan diri mengintip melalui lubang kunci. pemandangan yang kulihat betul betul membuatku tak bisa berkata kata.

Suamiku berdiri, dengan celana merosot hingga ke mata kakinya. Didepannya, resepsionis kantor nya - yang ku kenal - berlutut, dengan tangan mengocok dan sesekali memainkan lidahnya di kemaluan suamiku. Ingin rasanya kubilang hatiku hancur. Tapi, bukan itu yang kurasakan. mungkin aku sudah gila. Bukannya mendobrak pintu dan marah-marah, aku terus mengintip, penasaran dengan apa yang terjadi didalam.

Kemaluan suamiku berdiri sangat tegak. Rasanya, selama denganku belum pernah kemaluannya setegak itu. Ada rasa marah didalam hatiku. Resepsionis ini -namanya Arra , tidak jauh berbeda perawakannya denganku. Sama sama berbadan mungil.

Payudaranya, kulihat dari luar seragamnya memang cukup besar, membuatku melihat payudaraku dan berusaha membandingkan.

27941004d46c1b297320897026f21537ed05053d.jpg


Kulitnya lebih coklat dariku, dengan rambut hitam panjang dengan kaki yang jenjang dan mulus. Aku terus mencoba menelanjanginya dalam pikiranku, berusaha menebak apa yang membuat suamiku tertarik padanya dan melupakan istrinya sendiri. Apakah aku tidak cukup cantik? padahal aku tahu banyak lelaki yang membayangkan diriku dalam libidonya.

"mmh...aaah..." suamiku mendesah keenakan, sambil a terus memainkan kemaluannya dengan lidah. Tangan suamiku mulai keluyuran, meremas remas dada si resepsionis.

Aku terus mengintip, pikiranku berkecamuk. Aneh sekali rasanya melihat suamiku dilayani orang lain seperti itu.

"buka dong.." suamiku akhirnya berbicara. Arra langsung berdiri, membuka seragamnya. Atasannya tinggal mengenakan Bra hitam. Dadanya besar dan kencang sepertiku.

2794100754476f28f5860fb91e846bfb80554424.jpg


Tak heran suamiku menikmatinya. Arra membuka rok dan cd nya, terlihat memeknya yang mungil, mulus tak berbulu, dengan warna yang sedikit lebih coklat dariku. Pantas suamiku menikmatinya.

mulustrasi resepsionis

27941008e7122b2a1a3056ff85780a93f28c7c9a.jpeg



Hatiku berdegup kencang, apakah suamiku dengan mudahnya memasukkan penisnya ke wanita lain, padahal aku pun hingga saat ini masih menahan perasaan ingin itu?

Suamiku mengangkat Arra yang sudah tinggal memakai bra saja kesamping wastafel. Ia kemudian menunduk dan membenamkan muka ke selangkangan Arra.

"aaah.. mas.... aaaah... mmmh..." Arra mulai mendesah nikmat. Aku menonton suamiku sendiri, sedang menjilati kemaluan wanita lain. Campur aduk rasanya hatiku. Suamiku terus memainkan kemaluan Arra dengan lidahnya.

"maas.. aaah.... udah maaas... aku keluar duluan bisa bisa..." desah arra sudah tak bisa mengatur nafasnya. Suamiku berhenti, dan berdiri didepan arra yang sudah banjir memeknya.

Penantianku pun tiba. Benarkah, semudah itu bagi suamiku untuk menghianatiku?

"Aku masukin ya?" suamiku berkata pelan.

Arra hanya mengangguk perlahan, masih kesulitan mengatur nafasnya.

"aaaaahhhhhh........maaasss. pelaan pelaan.." Desah Arra.

Dan suamiku memasukkan penisnya kedalam memek wanita lain. Penis yang sering kuhisap dan masuk kedalam vaginaku, kini sedang berada di dalam vagina wanita lain. Campur aduk rasanya hatiku. Suamiku mulai bergoyang, menggerakkan kontolnya keluar masuk memek arra.

"ahh..ahhh..ahhhh.." arra terus mendesah kenikmatan.

Kuputuskan, sudah cukup bagiku. Aku sudah tidak tahu harus berkata atau berbuat apa. Aku berdiri, dan keluar ruangan suamiku. Bergegas, kulari kedalam mobil.

----

Aku terduduk diam di dalam mobil. Rasa bingung, sedih, terkejut, dan... senang. Ya, senang. Aku tidak mengerti kenapa aku merasa bersemangat. Kulihat dadaku, tanpa bra, putingku menonjol keluar terlihat dari balik baju.

279410064a0543c921c555d7304a054c6c50a586.jpg


Kumasukkan tangan kedalam rok miniku, dan ya, vaginaku ternyata sudah basah. Melihat suamiku, menyetubuhi wanita lain.

Kubuka rok ku, dan di parkiran kantor suamiku, kumainkan memekku. Kusentuh perlahan, sambil kumainkan putingku yang sudah berdiri tegak. Tak butuh waktu lama, sebelum 2 jari sudah masuk kedalam memekku.

"aaahhhh...mmmmhhhh...ahhhh..." desahku pelan ,sambil menutup mata, membayangkan kejadian yang kulihat tadi.

"mmmh....mmmmhh.." desahku semakin tak tertahankan. Kedua jariku sudah basah kuyup, keluar masuk lubang vaginaku. Tanganku yg satu lagi meremas remas payudaraku, mataku terpejam, membayangkan suamiku dan arra yang saat ini pasti sedang mendesah nikmat bertua.

"aaaahhhhhh........." kataku sambil menikmati puncak kenikmatan. Tak butuh waktu lama sampai aku klimaks. Sungguh nikmat sekali rasanya.

279410052d468c0c233d87cde79bffbafac827ad.jpg


---

Aku terdiam didalam mobil, masih setengah telanjang. pikiranku kosong, termenung dan tertegun. Lalu kuambil handphoneku. Kubuka pesan singkat, kucari nama seseorang.
.
Kuketik pesan, "hei, kapan mau ketemu lagi? Atau, mau di tempat gym lg aja? :p ". Lalu kutekan tombol sent.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd