Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Biar Lambat Asal Nikmat ++

”Ceria sekali wajahmu pagi ini Lis...”

”A..apa...oh iya mbak...semalam tidurku puaaas sekali.”

”Oh begitu syukurlah, ya mbak senang kalau kamu juga bisa bersantai selama di sini. Iya toh mas...?”

”Iya...betul kata mbakmu itu Lis. Mas juga senang kamu memutuskan menginap di sini sementara Joko sedang dinas luar.

Pembicaraan lalu berlanjut membahsa berbagai hal – hal kecil. Sayang sudut pandang tidur puas mbaknya berbeda dengan sudut pandang Lisna hehehe. Dan memang Sri sampai merasa perlu komentar karena wajah adiknya pagi itu sangat sumringah seperti...ah...macam – macam saja aku pikir Sri lagi. Ia kembali larut dalam percakapan, tak mengubris pemikiran aneh barusan.

Kunjungan ibu ini benar – benar menyenangkan sekali, hampir tiap malam kini Farid menyodok ibunya, bebagai macam gaya dan variasi

Pernah ia melakukan saat pagi hari sebelum berangkat kuliah, padahal malamnya farid baru saja menggarap ibunya

Lisna yang saat itu baru selesai mandi tidak tahu masih ada farid di dalam kamar sedang membereskan berkas sebelum berangkat kuliah

" Lha rid, ibu kira kamu tadi udah berangkat" ujar lisna baru memasuki kamar

" Iya bu, nih ada yang ketinggalan untung baru sampe depan aku dah inget" ujar farid sambil bengong melihat ibunya

" Ngapain bengong, udah sana berangkat jangan di biasain mepet mulu waktunya " ujar lisna membuyarkan lamunan farid

" Duh ibu juga masuk ke kamar cuma pake handuk aja, nih liat kan bu jadinya" Ujar farid sambil menunduk

" Lha smalem kan kamu baru ngerasain juga masa iya masih kepengen tho le, nanti nanti lagi kan bisa, udah sana nanti telat"

" sebentar aja kok bu farid janji, tanggung kalo begini " Ujar farid melangkah ke ibunya

" Kamu mana ada cepet rid rid, lagian bude sama pakde ada di teras lho" Ujar lisna agak menolak

"gampang itu mah bu, lagian juga cepet gabakal tau, nggghhhh" ujar farid langsung mencium bibir ibunya

" nggghhg, lho rid ngawur kamu lho, biasain kunci pintu dulu, yowes daripada di paksa ibu ladenin sebentar" ujar lisna melunak

" oowh iya bu, abis liat badan semok ibu maunya langsung maen aja hhe" Ujar farid kurang ajar

Farid segera melepas ibunya dan bergegas mengunci pintu, tidak lupa ia juga menutup korden yg baru saja di buka

Langsung ia buka seluruh pakaiannya yang telah rapi , bodoamat lah ujar farid

Farid langsung saja nyamperin ibunya yg baru saja membuka handuknya itu, kini sudah bertelanjang bulat ibu dan anak di kamarnya ini

Langsung saja farid menjilati leher ibunya sambil berdiri

" Hhhhgh rid "

Lisna pun tertunduk keenakan, ia juga sambil meremas" Kontol farid yang sudah tegang, geli rasanya saat menyenggol jembut farid yang lebat itu.

Farid pun langsung menyosor bibir ibunya yang langsung dibalas dengan panas

" hhhhhghh bu udah sepongin dlu dong bu kontol farid sambil jongkok ya hhhhm" Ujar farid bernafsu

" Hhgggh Gak ada bosen"nya kamu rid minta sepong ibu mulu " Ujar lisna mulai jongkok "

Di pandang"nya kontol anaknya yang besar dan berjembut itu, perlahan ia masukan ke mulut nya yg tebal

Clep clep clep ahhhh hanya ada 1 suara di kamar farid, suara kontolnya yg beradu dengan mulut ibunyaa

7 menit menyepong kontol anaknya, lisna berinisiatif untuk cepet menyelesaikan..

" Udah rid ibu cape ah kepalanya, udah langsung kamu masukin aja"

" Beres Bu, ibu di bawah aja biar farid yg goyang"

Lisna pun langsung naik kasur, dan mengangkang lebar menuruti anaknya

Farid bengong melihat tubuh semok ibunya sehabis mandi, ia pun langsung ikut naik ke atas kasur

Langsung ia mengarahkan kontolnya masuk ke memek ibunya, Blessss....

Plok plok plok plok plok plok farid Menggenjot ibunya dengan cepat

" Ahhh ahh, enaaakk ridd iyaaa ahhhh" desah lisna

Tangan fariid langsung memainkan tetek besar ibunya sambil menggenjotnyaa

" ahhh iyaaa bu, enak banget memekkknya farid mau teruss ahhhh" ujar farid vulgar

Ia pun langsung mencium bibir ibunya yang di balas dengan panas, sambil mempercepat genjotan di memek ibunya..

Plok plok plok plok plok

" ahhh ahhh ahh ibu mau sampe rid, ahhhhh iya ridd enkk ahhh ibu keluar ridd" Lisna pun langsung merangkul pundak anaknya dari bawah, farid yg merasakan ibunya keluar sempat menghentikan genjotannya tetapi tidak melepaskan ciumannya yg masih dibalas ibunya..

" Hhhhahh farid dikit lagi bu, nanggung nih keluarin di dalem aja ya bu" ujar farid mulai menggenjot memek ibunya lagi

" ahhh iya rid di dalem aja gapapa, ahhh ahh hhm enak ridd"

Plok plok plok plok plok plok plok plok farid mempercepat genjotannya

"Arrggh ahh bu enakaaaan manaaaa rasanya main samaaa bapak apaaa farid ahh buu" ujar Farid nekat

Lisna diam mengalihkan omongan

"Hhhh udaaah riiidd ahh cepet keluarin, nanti kamu telat" ujar lisna

Fariid pun langsung menyosor bibir lisna lagi, ciuman yg panas dengan ibunyaaa

Farid menghentikan genjotannya, dan sedikit berganti posisi, rebahan di samping ibunya , langsung ia mengangkat 1 paha ibunya ke atas untuk memudahkan genjotan ke memek ibunya

"Hhhgh ahh aduuh enaaghk rid kamuu coba gayaaa ahh apa lagii rid" ujar lisna polos

" Hhgghh farriid jugaa ahh baru kepikirann bu, udaaah lamaa mau mraktekinn gak hhhh taunyaa sama ibuu prakktekknya buuu" ujar farid mulai menggenjot ibunya lagi

"aahh hhhm aduuh anaak ibu ahh ternyataa nakaall bangett sih kamu"

" hhhahaha gak papa kan buu, ibuu jugaa keenaakaan ahhh tuh, lagian ibuu semokk banget sihhh ahh, jadi kepikiraaan terusss farid mau ngentotin ibuuu" ujar farid

" Aduuh riddd ,yang pentingg kamu jangann aneh anehh ya diluar ahh ahh, lhoo ibu biasa aja gini lho rid" ujar lisna

Lisna pun hanya senyum" saja saat anaknya sudah berani terus terang saat ini, ia tak menyangka farid yang dikira anak bontot polosnya kini sedang bersenggama bersama ibunya, bahkan dimasa muda pun dirinya tergolong pribadi yang tidak terbuka.

Plok plok plok plok plok plok farid terus mempercepat genjotannya di liang senggama ibunya

Farid pun melihat wajah ibunya yang sedang horny, langsung ia mencipok dan dibalas dengan panas,

"Hhhhhm muahc hhm mmmmhm" suara lisna yg berusaha mengimbangi ciuman anaknya

sesekali ia melihat kebawah tubuhnya memerhatikan kontol farid yang sedang menggenjot memeknya dengan cepat

" Ahhhh hhh buuu farid keluarrrr buuu, crottt crootttttt crrr" Ujar farid sambil menekan dalam selangkangannya ke rahim ibunya

" Ahhh hhh rid Tuh kan hampir 40 menit, kamu mana ada sebentar rid, udah kamu beres" Lagi rid nanti telat" Ujar lisna sambil mendorong pelan tubuh anaknya

" Lho iya e bu gak kerasa, tapi lho bu kok gak di jawab tadi aku nanya enakan main sama aku apa bapak hehe" Ujar fariid sambil mencabut kontolnya

" Husssh kamu itu udah beres" Dulu nanti gak berangkat" yg ada" ujar lisna mengalihkan

" Hhm yaudah bu aku beres" dulu, bu itu tolong masukin laptop farid ke dalem tas, aku mau ke kamar mandi dulu" Ujar farid

"nggeh le, yaudah bersih" nanti ibu siapin isi isi tasnya" ujar lisna sambil menggunakan daleman

Biar saja dalam hati lisna, belum saatnya menjawab pertanyaan anaknya yg barusan, jujur dipikirannya ia merasakan puas saat main dengan farid maupun suaminya

Lisna mengakui, suaminya masih oke dan kompeten dalam menunaikan tugasnya memuaskan dirinya, tapi lisna menikmati sensasi yang berbeda saat melakukannya dengan Farid, bahkan ibunya mengakui kalau ia lebih sering dan mudah orgasme bersama Farid, entahlah...mungkin karena merasakan rangsangan tersendiri dari hal yang seharusnya tak boleh. Setelah satu bulan, Farid mendapat kesempatan hanya berduaan saja sama ibunya. Kok bisa...? Iya, Pakde dan Budenya harus pergi menghadiri kondangan keluarga besannya, mertuanya mbak Sinta. Mereka pergi naik mobil Pakde. Pakde, Bude, mbak Sinta dan suaminya beserta kedua besannya. Yang kawin itu anak adik besannya, karena waktu mbak Sinta kawin mereka datang dan membantu, tentu saja sekarang Pakde merasa wajib hadir. Lokasinya lumayan jauh, sudah dekat kota Semarang. Mereka pergi Jumat sore, rencananya balik minggu malam. Tadinya ibu diajak, tapi ibu beralasan ia tak terlalu kenal dan tak berkepentingan, juga harus menunggui Farid. Dan kini mereka hanya berdua saja. Sepanjang hari rumah Pakde terkunci, jendelanya tertutup rapat.

Ibunya baru saja selesai mengirim SMS ke ayahnya. Menanyakan kabar. Menaruh HP-nya di tepi meja. Ia dan Farid tak berbusana....nggak mau repot, toh hampir tiap saat mereka melakukannya, kalaupun istirahat dan mengobrol, maka tak lama setelah merasa segar dan sama – sama terangsang, mereka akan melakukannya lagi, di mana saja, selama 2 hari ini rumah ini bebas menjadi milik mereka. Dan baru saja ia bersandar, Farid sudah memeluknya dari samping, mendesaknya, sedikit mendorong pantatnya ke atas, kini Farid masuk menyelinap. Farid yang kini duduk bersandar di sofa. Ibunya kini di pangkuan pahanya, memunggunginya. Farid segera saja, mulai merangsang ibunya, meremas teteknya dan memilin pentilnya, lembut lalu kuat, setelah bosan memakai tangannya, anak itu agak mencodongkan miring badannya, mulai menghisap pentilnya, sementara tangannya melebarkan kaki ibunya. Tangannya mulai mengelus jembutnya, memainkannya, sesekali menarik – nariknya dengan gemas, akhirnya jarinya mulai melebarkan belahan m3meknya, jarinya mulai memainkan it1lnya, jari tangan yang lain mulai menyodok m3meknya. Kontol Farid sendiri sudah ngaceng, tapi masih ia letakkan dengan manis di belahan pantat ibunya. Lisna mulai merasa terangsang saat jari anaknya memainkan lobang m3meknya, tangannya terangkat, mengapit bagian belakang kepala Farid. Kepalanya bersandar di bahu Farid. Farid dengan ganas mulai menciumi dan menjilati keteknya yang rimbun, sesekali menarik bulu halus itu lembut dengan mulutnya. Anak itu suka sekali sama ketek ibunya ini, sangat merangsang katanya, bukannya terlihat jorok, malah sangat seksi, kontras, menambah daya tarik tubuh mulus dan putih ibunya. Bergantian rambut di pangkal lengan Lisna ia jilati, sampai agak basah jadinya. Sementara it1l Lisna semakin menjadi – jadi ia mainkan, membuat Lisna mendesah dan kelojotan....Aaahhhhh...dengan cepat Lisna menggapai orgasmenya....bandit cilik ini selalu membuatku sangat terangsang dan mudah mendapat orgasme pikir Lisna. Farid melepaskan tangannya yang tadi mengerjai it1l ibunya itu, membiarkan ibunya memegang kendali.

Tangan Farid segera mendorong belahan pantatnya ke atas, Farid memegang batang kontolnya. Ibunya lalu mulai perlahan menurunkan pantatnya.....blesss....dengan sangat terkendali dan mulus, lobang m3mek itu mulai turun menelan kontolnya, Farid sedikit meringis kegelian...lalu ibunya mulai menggoyangkan pantatnya, naik turun, kiri kanan, memompa dan memberikan kenikmatan pada kontol Farid, Farid hanya bersantai saja menikmati, tangannya saja yang masih asik meremas tetek besar ibunya itu. Lisna menggerakkan pinggulnya perlahan lalu cepat, kini bahkan saat naik, sengaja ia naik sampai batas kepala kontol Farid, lalu bless ia turun lagi, naik lagi dengan posisi yang sama, makin lama makin cepat. Farid sampai merem – melek menahan nikmatnya sensasi dan rasa geli yang teramat sangat pada kont01nya. Guna meredam agresifitas ibunya, kini jemari tangannya segera memainkan kembali it1l ibunya, menggoyangkan dan menjepit seskali it1l itu dengan jarinya. Ibunya sedikit banyak teredam agresifitasnya, kenikmatan yang seimbang bagi keduanya. Kini ibunya mulai mendesah sesekali, apalagi saat Farid memilin agak kuat dan menarik - narik it1lnya lembut.

Lagi enaknya bermain, HP-ibunya berbunyi, panggilan masuk. Karena dekat, maka tangan Lisna menjangkaunya, mengambil HP di tepi meja itu, Ia melihat layar, membaca siapa yang menelepon, ia melihat lalu menunjukkannya ke Farid. Dari suaminya, ayah Farid. Sebenarnya Lisna enggan menjawab sekarang, nanti saja ia telepon lagi, tapi tangan Farid malah dengan cepat sudah menekan tombol jawab. Mau tak mau Lisna berbicara, karena dekat dengan kupingnya, Farid bisa mendengar suara ayahnya. Lisna kini berhenti menggoyangkan pinggulnya, eh malah Farid yang bergerak menyodok kontolnya, satu tangannya memegang kuat kedua paha Lisna, menyebabkan Lisna tak bisa menghentikan gerakan Farid, tangan yang lain masih memainkan it1lnya.

”Ya...mas, tadi aku SMS ke kamuuuu...”

”Oh iya, tadi mas lagi pergi keluar sama teman, HP-nya mas tak bawa, Caru makan sekalian beli rokok di warung. Gimana kabar di sana Lisna...?”

”Baiiikk maasss...”

”Si Farid gimana kabarnya...?”

”Baik Jugaaaa....Ahh...sehat, mas sendirii..?”

“Baik…eh kamu kenapa si dari setadi kok nafasnya terengah begitu...?”

”Iniii...akuu lagi beresin kamaar si Fariiid. Nggak enak kan sama Mbak Sriii, kotor banyaakk debunya, maklum anak laki malass...hidungkuu banyak kemasukaaann debu.....susah nafas agak tersumbaaattt, mana berat ngangkatin barang sendiriaannn...aaahhh..sori mas sambil ngangkat barang nih. Gimana kerjanya..?”

”Baik, lancar, memang sedikit sulit melacak transaksi yang terlanjur dimanipulasi itu...butuh waktu mentrace ulang.”

Lisna agak memiringkan kepalanya, melotot ke Farid, nih anak bukannya diam malah makin kuat saja nyodoknya, belum lagi tanganya mainin it1lnya. Farid malah nyengir tanpa rasa bersalah. Lisna baru mau melotot lagi memberi tanda menyuruh Farid berhenti dulu, suara suaminya sudah terdengar...

”Eh...memangnya pada ke mana semuanya...”

”Mbak sama suaminya kondangan, si Farid ngelayaaap, ya sudah...aku sendiriannnn..”

”Oh gitu...Las...aku kangen nih sama kamu...”

”Aku juga maaas...”

”Pingin cepat ketemu, mau ngerasain itu kamu yang enak.”

”Hehehe...samaaa...aku juga kangen sama anunya maas...”

”Las..aku lagi di kamarku di mess ini, sendirian. Jadi bebas saja ya, aku kangen nih sama tubuhmu, desahanmu...duh...tuh kan...jadi bereaksi deh.”

”Samaaa maasss....maasss, Lisna hibuur sama desahan Lisna yaaa...”

”He eh...yang seksi dan nafsuin ya....kan kamu juga lagi sendirian di sana.”

”Aaaaahh.....Oooohh...uggghhh....”

”Aww....Sssstt......Auhhhh....Yesssss”

”Duh Las, makin kangen aku jadinya....”

Sebenarnya Lisna memanfaatkan kesempatan, mumpung omongan suaminya mengarah sekalian saja deh, gila nih si Farid, mainin it1lnya kagak kira – kira sampai kelojotan dia. Setengah mati nahan orgasme, juga desahannya....untung saja saat ia keluar tadi berbarengan dengan permintaan suaminya....sinting nih si Farid. Suara mas Joko kembali terdengar...

”Persis banget kayak aslinya Las, kamu segitu kangennya ya sama aku...kasihan...”

”Iyaaaa...mas...aduuhhhh...Ooohhh...makanya akuuuu sengaajaaa kasiiihhh desahaaannn yaaang paling hoottt buat mas.”

”Iya..makasih, buat ngobatin kangen nih...”

”Iya maaass...sudah duluu yaahh, lagi repot nih lagiii ngurusin peraboootaaan si Farid. Nanti telepon lagi yaaaa...”

”Iya deh Las...sampai nanti, salam kangen dan rindu ya...”

”Yaaa...Oooohhhh....”

Lisna buru – buru mematikan HP. Segera menghentikan kegiatan Farid. Ia bahkan mencabut kontol Farid dari m3meknya. Duh...padahal sedikit lagi nih...gerutu Farid dalam hati. Ia lalu dengan gusar duduk di samping Farid...

”Rid..kamu ini sudah edan ya, gimana kalau bapakmu curiga ?”

”kenyataannya nggak kan bu...? Lagian aku lucu saja dengar percakapan tadi. Nggak nyangka bapak yang kelihatannya kaku, bisa jadi kolokan sama ibu. Memang tubuh ibu bisa membuat siapa saja kangen....duh...aku kangen nih sama kamu....”

”Kamu ini...malah bercanda...”

”Nggak...nggak bu, memang lucu kok huahahaha...hehehe.”

Walau awalnya kesal, tapi mau tak mau akhirnya Lisna tertawa juga, memang benar sih kata Farid tadi, jarang banget suaminya kolokan seperti tadi. Jadi lucu kedengarannya. Lisnapun tertawa lepas, kemarahannya menguap begitu saja. Farid yang masih nanggung, segera merebahkan Lisna di sofa. Satu kaki Farid menginjak lantai, satunya dilipat di sofa, segera saja ia menyodokkan kontolnya ke lobang m3mek ibunya itu. Kembali memompanya dengan cepat dan kuat, menebus sedikit rasa tanggung yang masih tersisa. Kontolnya menyodok dengan cepat membuat tetek ibunya bergoyang lincah tak terkendali, makin menambah rangsangannya, ia benamkan sedalam dan sekuat mungkin, menggelitik bibir bibir kemaluan ibunya itu setiap kali kontol itu bergerak. Tangannya memegang dan meremas erat tetek ibunya itu. Pompaan kontolnya sudah sangat maksimal, menghujani lobang m3mek yang sudah basah dan licin itu, menggelitik semua bagian dinding pada lobang nikmat tersebut. Ibunya juga sudah mulai kembali enjoy, bahkan pantatnya juga mengimbangi sodokan Farid. Mulutnya kembali mendesah nikmat. Wajahnya sangat menikmati, tergambar jelas sekali, yang makin membuat Farid nafsu saja saat melihat ekspresi penuh mesum di wajah canti ibunya itu. Jleb...jleb...plook...plook....makin cepat dan kuat....Ooohh....desahan makin nyaring....

"Ahh Ridd ibuu mau sampeee ridd ahh" ujar lisna

"Keluariin hhh ajaa buu farid masihh belum nihh ahh"

Melihat tetek besar ibunya goyang", tentu Farid semakin nafsu namun ia tetap tidak buru-buru menggenjot memek ibunya, ia menangkap dua teteknya sambil di kenyott bergantian

" Ahhhh faridd ibuu sampee enakk ridd terus" ujar lisna orgasme

Farid pun diam sesaat merem melek merasakan kontolnya di banjiri lendir ibunya..

" Ahhh buu enak gelii gitu rasanya hhhe, aku dikit lagi keluar buu, aku keluarin di tetek ibu yaa nantii ahh " ujar Farid

"Ahhh hhh hhah kamu iiitu adaaa ajaaaa ridd, bapakmu aja belum pernahh lhoo ahhh" ujar lisna lemas

" Hehe gak papabu, ntaar ibuuu kasiih tauuu bapaak ajaaa biarr ngerasaaain jugaa" ujar Farid kurang ajar

"Yhoo wes kareppmu wae ridd ahh"

Sadar sudah mau keluar farid langsung menarik keluar kontolnya, Ploopp

" Buu dudukk bentar donggg jepitin kontol farid di tetek ibuuu udah di ujungg bu" ujar farid

" haduuh lee kamu ini, kayak gimana maksudnya ridd" lisna pun duduk bersender

Farid sedikit berdiri mengangkangi memposisikan kontolnya di tengah tetek ibunya, melihat tetek besar ibunya farid berfikir untuk tidak menekan tetek kanan kiri ibunya menggunakan tangan

" Udahhh ibuu begitu ajaa" ujar farid

Farid mulai memaju mundurkan kontolnya di tengah tetek ibunya, terkandang mengenai mulut lisna

Cleep cleepp clepp clepp farid terus menggoyang pinggulnya dengan cepat

" haduuh ridd ridd kamu ini jauuh lebih pengalaman dari yang dewasa ridd" ujar lisna

Farid tidak menghiraukan ibunya, dan tetap fokus memperhatikan kontolnya maju mundur ditengah" tetek besar ibunya

" buu aku keluarr ahhhhcroot crottt crott" ujar farid sambil meneekan pinggulnya

Lisna pun spontan langsung merem melek karna pejunya terkena wajahnya

"duuh rid mukaa ibu pada belepotan kan jadinya rese ah ide kamuu, eh tapi kamu banyak amat keluarnya rid" ujar lisna

"ahhh hhha iyaaa bu cobaa aja peju faridd mahh gak pahit kan buu, lha emang segitu banyaak yaa bu, aku kiraa biasa i"

Lisna hanya tertawa kecil padahal anaknya melihat sendiri sebagian pejunya terkena mulutnya, memang peju farid tidak buruk , seperti pandan lah pikirnya

" iyaae gak pait kok peju kamu, banyak gitu lho rid thu liat aja bercaknya"

" Hehe lagian liat badan ibu gapernah bosen sih makin sekel aja makin kesini hehe" ujar farid sambil menekan pantat ibunya

Kedua insan ini terkulai lemas berbaring

Akhirnya masa – masa menyenangan Farid pun harus berakhir. Dua bulan sudah medekati akhir. Kemarin malam ayahnya menelepon ibunya, katanya 2 hari lagi pulang, pesawat yang siang, tak langsung ke rumah, mampir sebentar ke kantor. Besoknya ibunya meminta Farid mengantarnya beli oleh – oleh, bolos saja kuliah kata ibu. Bude sebenarnya mau mengantar, tapi ibu menolak, katanya sekalian mau belikan Farid baju. Ya sudah pagi – pagi kami sudah jalan. Tujuannya, nggak langsung belanja, ke hotel kelas melati yang agak di pinggiran. Memuaskan moment terakhir. Baru jam satu kami keluar dan pergi belanja. Petugas hotelnya nyengir nyebelin, dipikirnya mungkin ada tante lagi main sama brondong. Sambil beli oleh – oleh, ibu sekalian membeli tiket pesawat buat besok pagi. Sesekali naik pesawat saja kata ibu, lebih cepat. Ibu membeli oleh –oleh buat saudara ayah di Jakarta dan tetangga. Juga buat pakde dan bude.
Seakan tidak ada puasnya dimalam terakhir kunjungan ibunya, farid pun ngajak main ibunya lagi, kangen alasannya karna lama tidak jumpa lagi nantinya.

"gimana lis sudah di siapkan semua bawaaanya, awas nanti ada yang tertinggal lho" Ujar sri mengingatkan
"sudah semuae mba, baju, cemilan sama oleh" nya juga dah aku rapihin " ujar lisna sambil melihat belanjaanya yang sudah di rapihkan
" oo yha wes bagus kalo gitu di kumpulin jadi 1 disitu aja kalo emang udah semua, farid ga ngikut tho? "
"engga e mba, wes tak bilang, baru masuk kuliah gabaik kalo kebanyakan bolos nanti lama lulusannya, dah aku bilang pas libur aja main ke depannya hhhoam" ujar lisna terlihat lelah
" oo iyaa lho, ajarno sing apik kuliahe ben jadi uwong yo lis anakmu, wes lanjut tidur ae lis, lho kamu dah ngantuk, farid wae wes turu ket mao kok" ujar sri
" Iyaee mba, lho wes turu tho farid pantes aku gak liatt daritadi, tak kiraa maen lagi bocah"e, yowes mba aku masuk kamar duluan yoo" Ujar lisna bangkit dari duduknya

Farid yang sedang serius mengerjakan tugas kuliahnya, menyadari ada yang datang ke kamarnya. Ia pun menengok ke arah pintu masuk kamar.

"lho ibu tumben dah masukk kamar, biasane baru ke kamar kalo sinetronnya dah habiss hhee" ujar farid
"wess cahh bagus tumben ibu liat kamuu belajar disinii, lha ibu kira kamuu maen lho gak keliatan dari tadii, iyaae rid ngantukk+ capee poll badan ibu, kamu ndak cape lho bawa barang banyak tadi? " Tanya lisna
"Haha iyaa kan biasanya liat lagi genjot ibu disinii yaa hehe, gak lha bu gak main dulu aku gak mau ketinggalan pelajaran gini" Juga, wehh enggak lah bu masa masih muda gitu aja cape hehe" Ujar farid meledek
"Hussh kamu ini ngawur nanti budemu denger lho, duhh makin bangga deh ibu kalo kamu inisiatif belajar terus hihi, yowes lanjut belajarnya ibu mau kencing dlu" Ujar lisna
"Nggih bu, dikit lagi udah selesaii kok, Buu egghm, main sekali lagii yuk bu kan nanti lama lagi gak ketemuu ibu, besok kan ibu udah berangkat, sekalii aja Buu" ujar farid meminta
" Hushh hushh huss udah fokus aja belajarnya kamu rid " Ujar lisna meninggalkan farid

Sambil senyum kecil Lisna geleng geleng kepala melihat tingkah laku anak bontotnya itu, pikirnya saat anak lainnya mungkin meminta keperluan uang/pakaian kepada ibunya, farid malah meminta bersenggama bersamanya.

Dikamarpun farid sudah membereskan berkas kuliahnya, iapun cengar cengir sendiri sambil memainkan smartphone miliknya, melihat ibunya datang, ia langsung mengulang perkataannya.

" Buu ayo bu main sekali aja, nihh liat kontol farid udah maksimal gak tahan bu, takut katanya lama gak ketemu ke sarangnya lagi nanti "
" Oalah ridd rid, lhoo emangnya kontol kamu telepati ke otakmu apa hihii, kalo ibu gak mau gimana? Hihi" Ujar lisna sambil melihat selangkangan anaknya
"Lhoo iyae bu otakku ngasih kode kan kalo sarangnya mau pergi jauh duluu, makanya direspon sama kontolku se tegang tegangnya, ibu ngomongnya doang gak pengen nanti juga rame sendiri waktu aku genjot" Ujar farid menurunkan sedikit celananya

Terlihat di mata lisna kontol anaknya meskipun masih tertutup sempak farid namun sudah sangat tegang dibelakangnya

"Hushh kamu ini ada ada aja ngomongnya rid, lho iyae bisa tegang amat kontol kamu rid, kamu masih masa pertumbuhan aja dah segitu, gimana nanti ukurannya kalo dah mentokk ridd hihi, kamu juga rame sendiri suaranya waktu genjot ibu pake ngeledek ibu"
" Hahaha gak aduhh ibu segala kasih tau, gak ada capenya pokoknya kalo main sama ibu mah , eerggh" Ujar farid yg langsung menyosor ibunya
"eggh ridd kamu ini kebiasaan, kalo tiba"bude/pakde mu masuk gimana!!, tutup pintunya dulu, biar ibu yg nutup korden" Ujar lisna menghentikan farid

Tanpa disuruh 2x farid pun langsung merapatkan pintu, melihat baju ibunya yg rada ngepas bertuliskan "Babe" Makin nafsu saja ia, langsung membuka semua pakaiannya dan asal melemparr ke segala arah, melihat ibunya yg hendak membuka baju farid nyletuk
" duhh Buu makin gede aja tetek ibu kayaknya, tuh liat sampe nimbul di tulisan bajunya " Ujar farid menahan tangan ibunya
"Mana ada sih rid, masih sama kok kayak kmaren jugaa, kamu ini asal ceploss emang"

Tanpa banyak pikir farid langsung menarik baju ibunya ke atas, langsung tetek besar itu pun spontan bergetar ke bawah, melihat BH Krem ibunya yang agak usam justru farid makin nafsu bawaannya

Farid pun langsung menghisap tetek ibunya
"mmmmmhh clllep lllep mmmh, mmm"
" ahhh teruss riddrirr" Desah lisna

Tak mau kalah lisna pun langsung mengusap" Kontol farid yang sudah tegang, menyadari ibunya mengusap kontolnya farid sempat menghentikan hisapannya
" Ahhh enakk bu, tuh tadinya doang bilang gak mau kann bu" Ledek farid
" Ahh udah ah kamu kebanyakn ngeledek ibuu mulu "
" Hehe abis ibu nafsuin sih suaranya kalo diledek, buuu jepitin kontol farid di tetek ibu ya, gak tahan liatnya Buu"
Pinta farid yang langsung berdiri Mengangkangi ibunya
"duhh kamu mah ada ada aja, kalo bapakmu mah langsung main aja pokoknya rid" Ujar ibunya memposisikan teteknya
" hehe nanti kasih tau bapak makanya bu gimana ajaa biar mainnya lama sama ibu"
"hush kamu ini rid ada ada aja, yaudah rid cepetan, pegel lutut ibu kelamaan begini"
" hehe udah gak tahan ya bu mau farid genjot aja kali biar cepet haha"

Secara perlahan farid pun mulai menempatkan kontolnya di tengah tetek ibunya lalu memaju mundurkan pinggangnya perlahan

Sleppp...sleppp...sleppp..mmm terdengar suara kontolnya yg terjepit tetek ibunya
" ahhhh enakk buuu, bener kann makin gede tuh buuu, kontol farid keliatannya dalem banget ahhh enakk bu, bu ludahin kontol farid ya biar basahan gak kesett" Pinta faridd
" duhh ni anak, udah sini rid ibu sepongin aja segala minta di kasih ludah, pegel kaki ibu kelamaan posisi gini" Ujar lisnaa
" ahhh hh ohh iya bu lupa kenapa bukan di sepongin ajaaa yaaa hehe, yaudah ibu tiduran aja, farid juga mau jilatin memek ibu" Pinta farid

Keadaan keduanya pun kini sudah berbalik 69, kalo urusan sepong lisna pun sudah paham dari dulu dari bapaknya farid.. Perlahan ia mulai menjilati ujung kontolnya faridd
" ahhh Buu geli, manteb bangett ibu kalooo nyepoongg ahhhh, enakk Buu " tak mau kalah farid pun ikut memainkan lidahnya di memek ibunya
Lisna hanya diam saja mendengar anaknya keenakan
"mmmmmhhp mpph ridd jorokkk ahh ridd itu uu, mmmmpp, ahh rid ibu cepett sampainya kalo di jilatinn terussahh" ujar lisna

Farid pun makin gakjelas menggerakan lidahnya di klitoris lisna, bodoamat pikirnya mau jorok mau tidak toh aku dulu dari sini

"ahhh ridd ibu keluarrr hhh enakk ridd" ujar lisna merapatkan kedua kakinya ke kepala farid
" udahh rid langsung masukin ajaaaa, udahh gak tahan ibuuu rid aggh" Pinta ibunya
" Hehe tuhkan bener ibu yg rame sendiriii, yaudah bentarr Buu"
" iih kamu masih sempet aja ngeledek sihh rid "

Farid pun langsung berbalik posisi, kini ibunya sudah mengangkang lebar, farid memposisikan kontolnya perlahan ... Blessss
Di pandangi wajah ibunya , langsung ia menyosor bibir ibunyaa dan di balas dengan binal juga oleh ibunyaaa. Perlahan ia menggoyangkan pinggulnya sambil bibir nya berciuman

Plokkk... Plokk.... Mmmmppp.. Plokk... Plokk.. Plok... Plokkm... Mmplpssh... Plokk plok

Terdengar nyaring suara genjotan farid dan juga ciumannya di dalam kamar farid ini, bodoamat lah pikir farid hanya ibu dan dirinya yang mendengar pasti

" aaaa hhhh argghh teruss ridd iyaa ridd enakkk ahhhh mmmpph" ujar lisna sambil merangkul leher farid
" Hhh hhh hhh ahhh enakk banget buu kontol farid didalemm hhh angett " Balas farid
"ahhh ehhh ahhh ahh teruss ridd ibuu mauu sampee lagiii enakk ridd, keluarin di dalem ajaa ridd ahh"
" Hhghhh hhghhh tahaan Buu faridd jugaa hh mau sampee, keluarinn barengg Buu mmmpphh mmpp" ujar farid kembali menyosor bibir ibunya

Farid makin mempercepat genjotann dengan keras..
Plok... Plokk... Plokkkkk..... Plokk.. Plokkk... Plokkk... Mmpphh.... Plokkm... Plokkkk.... Plokkkk

" ahhh ridd pelannn lann ridd, ahhh enakk ridd iyaa, ahhhhmm ibuu sampee ridd ahhh" Desah lisna
" hhh hhh hhh biar kesampean buuu keluar barengg sekali skaliii ahh ahhh, farid jugaa keluar buuu ahhhh enakk Buu" Ujar farid sambil menekankan pinggulnya

Farid masih memajumundurkan pinggulnya perlahan dengan lemas, menikmati momen yang akan lamaaa
ia lewati dengan lama, segera ia mencium bibir ibunya perlahan, tangannya pun sambil meremas" Tetek ibunya bergantian, tidak mau kalah lisna pun mengimbangi ciuman perlahan farid...

"Mmmmmmphhh hhh mmmmpplhh ahh buuu mmmmphh mmmmpphhhh gg slllrpp mphhsspp"
Hampir 5 menit keduanya berciuman, farid menyudahinyaa dan langsung rebahan di samping ibunya, agak lama keduanya berdiam diri..
Lisna berusaha membuka omongan
dan menasehati farid karena bagaimanapun ia adalah ibunya.

" Ridd, pokoknya kamu harus janji gak ada kamu bayar" perempuan buat aneh aneh, bahaya, ibuu masih sayang kamu rid", lebih baik kamu tuntaskan aja hasratmu sendiri nantinya, pokoknya ingat nasihat ibu 1 ini rid, sisanya ibu yakin kamu pasti tau mana yang baik dan enggak" Ujar lisna

Farid mendengarnya sempat senyum sdikit, mana tahan pikir farid kalau harus di Tuntaskan sendiri, tapi daripada berdebat lebih baik direspon positif saja pikirnya.

"Nggih bu, farid dah gaa kepikiran lagi lho buat bayar cewe gajelas, paling bodynya gak ada apa-apanya di banding ibuu, farid bakal tahan sampe liburan semester pokoknya bu hihi" Ujar farid
" lho ini anak dibilangi masih ngledek jugaa dasarrr ridd rid, lho terus abis liburan semester bebas gitu ridd?gak ada bgitu, Itu nasehat ibu pokoknya buat selamanya, inget gak ada ceritanya kamu bayar cewe! " Tegas lisna
" bukan bayar cewe Buu, tapii liburan nanti farid pulang ke depok biar bisa main sama ibu lagi dirumah hihi" Ujar farid cengengesan
" lho dirumah kan ada bapakmu, mau di hajar kamu sama bapakmu dirumah nanti? " Ujar ibunya
" haduhh bu masa iya mau main didepan bapak, disini juga ada bude pakde gak ketauan kan asal pinter pinter liat situasi hihii"
" oalahh ridd rid otakmu kok dah mikir ksana aja lhoo, yaudah lepas dlu rid ibu mau bersih bersih, pada lengket pejumu" Ujar lisna

Farid yang masih meremas pelan tetek ibunya nyeletuk
" ehh bu gausah di bersihin malam ini farid mohon, farid seneng nyium bau badan ibu saat kayak ginii.. Pliss ya Buu" Ujar farid tanpa melepaskan tangannya
"aduh ridd ridd, ada ada aja kamuu inii pikirannya, yaudah kalo gitu langsung tidur aja rid udah mau pagii nanti kesiangan" Ujar lisna sambil menarik selimutt
" siappp bu, gak lama lagii aku tidur kok, ngadep sinii ya mau nenen sebentar hihi"
"Hhh yowes, ibu tidur duluan, kamu pelen" aja nenenya" ujar lisna

Farid pun langsung menghisap perlahan puting kanan ibunyaa
Memang farid pun juga sangat cape , tak lama nenen ia pun langsung terlelap di depan tetek ibunya...

Esoknya Pakde dan bude mengantar ibu ke airport, aku tentu saja kuliah, kemarin sudah bolos sih. Ya...dua bulan yang menyenangkan dan penuh sensasi itu sudah berakhir. Walau terlambat memulainya, tetapi ia berhasil mendapatkan momen bersejarah di hidupnya..
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd