Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA TAMAT Bidadari pembawa kebahagiaan

Ceritanya tamatin, lanjut ke cerita lain?


  • Total voters
    66
  • Poll closed .
Sambil menunggu malam tiba, Nesa pun mencuci piring2 sedangkan pak Paijo membereskan kasur yg sudah agak berantakan tadi. Meski sudah ada bekas cairan2 cinta di atasnya, Nesa bilang tidak keberatan kalau tidur disitu lg jd pak Paijo tidak mengganti sprei kasurnya. Setelah itu pak Paijo mengunci rumah dan menutup semua jendela hingga rumah ditengah hutan itu pun jadi makin tidak bs dilihat dr jalan karena semua cahaya di dlm rumah tertutupi tirai.
Pak Paijo pun bersiap di atas ranjang menanti Nesa masuk ke kamar.
"waaah, pak Paijo dah dikamar ternyata", kata Nesa saat masuk ke dalam kamar.
"Woooh iya donk neng, kan dah malem, dah waktunya bobok", kata pak Paijo sambil mempersilahkan gadis cantik itu untuk ikut tiduran di sampingnya.
"Iya deh pak, bobok dl yuk, Nesa dah ngantuk nih", kata Nesa sambil menguap saat tiduran di atas kasur.
Pak Paijo jd agak kecewa karena ternyata Nesa dah mau tidur beneran.
Tp belum sempat blg apa2, Nesa pun berkata, "Pak, bukain bajunya Nesa donk"
Kembali sumringah, pak Paijo pun lgsg mulai membuka kaos Nesa. Nesa tersenyum melihat pria tua ini seperti seorang anak kecil yg sudah tidak sabar membuka kado ulang tahunnya yg tidak lain adalah tubuhnya yg telanjang bulat.
Tak butuh waktu lama sebelum akhirnya Nesa telanjang bulat. Pak Paijo lagi2 terkagum2 melihat body seksi Nesa.
"Lho, bapak gk mau buka baju jg?"
Dalam sekejap pak Paijo pun telanjang bulat juga di samping Nesa. Nesa yg kali ini dibikin ngiler melihat kontol hitam berurat itu berdiri tegak.
Nesa pun menatap pejantan di depannya, dan mengangguk sambil tersenyum. Dia siap di entot lg oleh pria tua ini.
Pak Paijo pun lgsg mencium bibir Nesa sambil meremas2 peyudaranya. Ooohhh sungguh kenyal dan empuk payudara ini, pikir pak Paijo. Pak Paijo pun memainkan puting susu Nesa, sesekali mencubit dan menyentil2 puting pink itu.
"Nggghhhhh..." Desah Nesa sambil terus menciumi pak Paijo.
Lidah Nesa kini menjelajahi isi mulut pak Paijo, sedangkan tangannya kini sibuk mengelus2 kontol hitam pak Paijo sambil memainkan bulir2nya.
"Hehe neng, geli..." kata pak Paijo saat pelirnya di elus2 oleh Nesa.
Nesa hanya tersenyum nakal.
Pak Paijo kini beralih ke kedua payudara montok Nesa. Awalnya menjilat2 kedua payudaranya hingga keduanya basah kuyup dengal air liur pak tua ini. Setelah itu pak Paijo menggigit2 dan bahkan sampai mencium payudara Nesa sampai ada bekas cupangan yg muncul. Nesa menikmati permainan pak Paijo namun juga menginginkan hal lain dr permainan pak Paijo di payudaranya.
"Mmmhhhh paaak, nyusuuuu paaakkk", desah Nesa yg sudah gatal ingin pak Paijo menyusu di putingnya.
"Hehe, siap neng", dan hap. Mulut kasar pak Paijo pun melahap puting Nesa yg sudah mengeras dr td.
Didalam mulut pak Paijo, lidahnya kini sibuk menjilat2 puting susu gadis cantik itu. Dari menyentil2 sampai menggilas puting Nesa dengan lidahnya membuat Nesa mendesah keras.
"Ooohhhh paaakkk...", desah Nesa sambil memeluk kepala pak Paijo, seolah supaya pak Paijo tidak berhenti menyusu padanya.
Pak Paijo pun makin terangsang dan menyedot puting Nesa sampai pipi nya kempot. Namun karena Nesa belum hamil tentunya tidak ada susu yg keluar yg bs dinikmati oleh pria tua ini. Tp imajinasi pak Paijo sudah melayang2 membayangkan betapa nikmatnya bisa menyusu langsung di payudara gadis ini kalau dia nantinya sudah menjadi seorang ibu, terutama ibu bagi anak2 pak Paijo.
Jari2 tangan pak Paijo pun kini mulai bergerilya di hutan jembut lembut Nesa sebelum akhirnya sampai di lembah cinta dan kemudian terjun ke dalamnya.
"Nggghhhhhhhh... Ooohhh...."
Pak Paijo pun mulai memainkan jari2nya lagi, mengelus2 bibir memek Nesa sampai mengeluar masukkan jari2nya sampai membuat memek Nesa basah.
Pak Paijo melanjutkan permainannya sampai akhirnya tubuh Nesa menggelinjang karena mencapai orgasme.
Cairan cinta pun sampai muncrat dari memek indahnya. Pak Paijo merasa bangga bisa membuat gadis muda ini orgasme dengan tangan dan mulutnya saja.
"Hehe, gimana neng? Enak kan?"
Sambil terengah2 Nesa pun menjawab,"Iya pak, enak bangeeethhh....".
Nafsu pak Paijo pun sudah mencapai ujung kepalanya. Kontolnya pun sudah tidak sabar lagi minta kembali masuk ke sarang cintanya yg baru. Sudah terlalu lama kontolnya hanya berkutat dengan tangannya.
Pak Paijo pun naik keatas tubuh Nesa dan mempersiapkan kontolnya untuk masuk ke memek Nesa.
"Mmmhh pak, gk mau Nesa jilatin dl?", tanya Nesa saat melihat pejantannya sudah siap mengawininya.
"Udah gk sabar nih neng, usah gatel pengen masuk"
"Hihi, iya deh pak, tapi pelan2 ya. Kontol bapak gedhe banget sih, panjang lagi. Awas lho klo memek Nesa ampe melar", goda Nesa.
"Woh siap neng, pasti memek neng Nesa bakal bapak sayang2", kata pak Paijo sambil menggesek2kan kontolnya di bibir memek Nesa sampai kontolnya basah karena Nesa masih mengeluarkan cairan cintanya meski tidak sehebat td.
"Hmmm. Cuma memeknya aja nih?", goda Nesa seolah cemburu.
Mendengar itu, pak Paijo jd semakin senang karena artinya Nesa ingin di sayang olehnya, "Woooh ya yg punya juga donk neng".
Setelah itu, kontol hitam itu pun mulai masuk lagi ke memek Nesa.
"Nnnggggghhhhh Aaaaaahhhhh paaaaakkkkkhhhh..."
Gila, tetep aja sempit memek neng Nesa, pikir pak Paijo yg seperti td agak kewalahan memasukkan kontolnya di mememk gadis itu. Tp secara perlahan, akhirnya hampir seluruh kontol pak Paijo pun sudah ditelan memek Nesa.
Kemudian pak Paijo pun mulai menggenjot kontolnya, maju dan mundur, keluar dan masuk.
"Ah.. aaah... mmhhh Aaahhh..." Desah Nesa menikmati kenikmatan yg perlahan datang.
Pak Paijo memang benar2 memperhatikan kenikmatan pasangan bercintanya. Terlebih sepertinya Nesa lbh senang saat pak Paijo bersikap mesra saat bercinta. Pak Paijo pun senang bs menikmati tubuh yg masih sangat subur seperti Nesa ini. Semakin besar pula keinginan pak Paijo untuk memperistri Nesa.
Semakin lama, genjotan pak Paijo pun semakin cepat. Nesa pun semakin kewalahan menerima gelombang2 kenikmatan yg semakin cepat datangnya.
"Ooohhhh neeeennggg...."
"Paaaakkkkkkkhhhhh....."
Cplak cplak cplak cplak...
Suara keduanya kembali terdengar menjadi simphoni malam di rumah itu.
Pak Paijo sesekali mencium bibir lembut Nesa. Dan Nesa pun dengan senang hati menyambut bibir dan lidah pak Paijo.
"Mmmhhhhh...", keduanya saling melumat lidah masing2 dan saling menelan air liur yg sudah bercampur menjadi satu diantara mulut mereka.
Pak Paijo pun makin mendekati puncak kenikmatan, dan hanya menunggu waktu sebelum kembali mengeluarkan pejunya di rahim Nesa.
"Oooohhh neeeennngggg... Bapak dah mo nyampeeee"
"Nesa jg paaaaaaakkkkhhhhh", balas Nesa.
"Keluar bangeng ya nengggg...." Kata pak Paijo mempercepat genjotannya dan makin memperdalam kontolnya di memek Nesa.
Nesa bisa merasakan kontol pak Paijo sudah menjebol bibir rahimnya, dan sudah tidak sabar lg merasakan cairan peju pak Paijo di dalamnya lagi.
Di hentakan terakhir, pak Paijo pun melepaskan seluruh peju yg sedari tadi ditahan. Croooooottttt!!
Nesa pun langsung mencapai orgasme disaat yg hampir bersamaan.
"Oooohhhh neeennngggg Nesaaaaa!!!"
"Paaaaakkkhhhhh Aaaaaahhhhh!!
Keduanya meneriakkan kenikmatan yg mereka rasakan.
Setelah mengeluarkan seluruh peju nya di dlm rahim Nesa, pak Paijo pun menindih Nesa sambil mencium bibirnya mesra. Nesa pun memeluk pria yg sudah bercinta dengannya dengan penuh kasih sayang itu dengan erat. Sepertinya, semakin Nesa bercinta dg pak Paijo, semakin dia merasa kasmaran pada pria tua ini.
Pak Paijo pun dengan perlahan mengeluarkan kontolnya dr memek Nesa. "Ooohhhh..." desah Nesa saat akhirnya kontol pak Paijo keluar dr lubang cintanya.
Sambil terengah2, pak Paijo pun merebahkan tubuhnya di samping Nesa. Nesa pun senang melihat pria tua ini puas bercinta dengannya, dia pun menaikkan tubuhnya sehingga bisa tiduran sambil bersandar dipundak pria perkasa ini, sambil mengelus2 kontol pak Paijo yg masih basah.
Pak Paijo pun memeluk gadis manis ini dan mencium keningnya, "Terimakasih banyak neng".
"hihi, sama2 pak, bapak hebat deh", kata Nesa sblm akhirnya tertidur pulas di dada pak Paijo.
Pak Paijo pun tak lama ikut tertidur.

Hari2 berikutnya berlalu dengan penuh kebahagiaan bagi Nesa dan pak Paijo. Keduanya menjalani hari2 layaknya pasangan suami istri yg baru menikah. Nesa melayani pak Paijo kapanpun pak Paijo minta. Dan pak Paijo pun memuaskan Nesa dengan permainan ranjangnya. Pak Paijo pun makin semangat bekerja, supaya bisa membuat gadis cantik ini terpenuhi semua kebutuhannya.

Pagi itu pak Paijo sudah siap untuk bekerja di ladang. Nesa sedang mencuci piring setelah barusan sarapan.
Melihat Nesa sepertinya sudah mau selesai mencuci piring, pak Paijo pun memeluk Nesa dari belakang dan mencium pipinya.
"Iiih pak Paijo, geliii", rupanya tangan pak Paijo sudah meremas2 payudara Nesa.
"Hehe, boleh kan neng"
"Iyaaaa pak. Tp kan bapak mo kerja, tp kok yg dibawah dah berdiri lg?", kata Nesa yg bs merasakan kontol pak Paijo menusuk2 bokongnya.
"Hehe, neng, kontol bapak disepong donk neng. Biar semangat kerjanya", pinta pak Paijo.
"Boleh pak", Nesa pun berbalik badan setelah pak Paijo melepaskan pelukannya.
Nesa pun berjongkok dan dengan sigap membuka celana pak Paijo hingga akhirnya kontol hitam kekar pak Paijo menjulang di depan wajah cantiknya.
"Mmmhhhhh.... Hhhhh... Mantap neeenngggg", kata pak Paijo saat Nesa mulai menyedot2 kontolnya dan mulai mengeluar masukkan kontol pak Paijo di mulutnya.
Permainan Nesa pun semakin cepat saat pak Paijo juga mulai memaju mundurkan pinggulnya. Setelah 15 menit dibikin merem melek, pak Paijo pun mencapai klimaksnya.
Nesa pun dengan sangat senang menerima peju pak Paijo di dalam mulutnya.
Sllrrrppppp... Nesa pun menyedot sisa2 peju di kontol pak Paijo sampai habis.
"Ooohhh... hhh..." desah pak Paijo yg nafasnya mulai memburu.
"Hihi, udah puas pak?"
Bukannya menjawab, malah pak Paijo mge crot skali lg sehingga peju nya mendarat di wajah Nesa. "Banget neng", jawab pak Paijo sambil cengengesan.
"Ih bapak nih, nakal. Muka Nesa jadi basah deh"
"Gak apa2 neng, malah jd tambah cantik lho"
"Hihi bapak nih, bisa aja", kata Nesa sambil menyeka peju2 di wajahnya dan kemudian dijilat habis.
Pak Paijo pun berangkat kerja dengan hati seringan kapas. Bahkan kuli2 lain di sawah sampai bertanya2 kenapa pak Paijo akhir2 ini terlihat bahagia sekali. Tp rupanya ada salah satu org yg melihat ada org lain di rumah pak Paijo.
"Pak, lg ada tamu di rumah ya?" tanya mbok Parmi yg merupakan istri pemilik lahan yg pak Paijo kelola.
"Oh. Itu, iya bu" jawab pak Paijo agak gelagapan.
"Wah. Kalo nginep harus laporan dulu pak ke pak RT, nanti bisa masalah lho klo gk laporan"
"I.. Iya, hehe lupa saya", pak Paijo mulai agak panik didlm hatinya. Takut kalau warga tahu akan mengusir bidadari cantik itu dr rumahnya.
Saat bekerja, pak Paijo memikirkan bagaimana caranya supaya warga bs menerima gadis cantik seperti Nesa tinggal dirumahnya. "Kyknya cuma ada satu cara nih..."
 
Sambil menunggu malam tiba, Nesa pun mencuci piring2 sedangkan pak Paijo membereskan kasur yg sudah agak berantakan tadi. Meski sudah ada bekas cairan2 cinta di atasnya, Nesa bilang tidak keberatan kalau tidur disitu lg jd pak Paijo tidak mengganti sprei kasurnya. Setelah itu pak Paijo mengunci rumah dan menutup semua jendela hingga rumah ditengah hutan itu pun jadi makin tidak bs dilihat dr jalan karena semua cahaya di dlm rumah tertutupi tirai.
Pak Paijo pun bersiap di atas ranjang menanti Nesa masuk ke kamar.
"waaah, pak Paijo dah dikamar ternyata", kata Nesa saat masuk ke dalam kamar.
"Woooh iya donk neng, kan dah malem, dah waktunya bobok", kata pak Paijo sambil mempersilahkan gadis cantik itu untuk ikut tiduran di sampingnya.
"Iya deh pak, bobok dl yuk, Nesa dah ngantuk nih", kata Nesa sambil menguap saat tiduran di atas kasur.
Pak Paijo jd agak kecewa karena ternyata Nesa dah mau tidur beneran.
Tp belum sempat blg apa2, Nesa pun berkata, "Pak, bukain bajunya Nesa donk"
Kembali sumringah, pak Paijo pun lgsg mulai membuka kaos Nesa. Nesa tersenyum melihat pria tua ini seperti seorang anak kecil yg sudah tidak sabar membuka kado ulang tahunnya yg tidak lain adalah tubuhnya yg telanjang bulat.
Tak butuh waktu lama sebelum akhirnya Nesa telanjang bulat. Pak Paijo lagi2 terkagum2 melihat body seksi Nesa.
"Lho, bapak gk mau buka baju jg?"
Dalam sekejap pak Paijo pun telanjang bulat juga di samping Nesa. Nesa yg kali ini dibikin ngiler melihat kontol hitam berurat itu berdiri tegak.
Nesa pun menatap pejantan di depannya, dan mengangguk sambil tersenyum. Dia siap di entot lg oleh pria tua ini.
Pak Paijo pun lgsg mencium bibir Nesa sambil meremas2 peyudaranya. Ooohhh sungguh kenyal dan empuk payudara ini, pikir pak Paijo. Pak Paijo pun memainkan puting susu Nesa, sesekali mencubit dan menyentil2 puting pink itu.
"Nggghhhhh..." Desah Nesa sambil terus menciumi pak Paijo.
Lidah Nesa kini menjelajahi isi mulut pak Paijo, sedangkan tangannya kini sibuk mengelus2 kontol hitam pak Paijo sambil memainkan bulir2nya.
"Hehe neng, geli..." kata pak Paijo saat pelirnya di elus2 oleh Nesa.
Nesa hanya tersenyum nakal.
Pak Paijo kini beralih ke kedua payudara montok Nesa. Awalnya menjilat2 kedua payudaranya hingga keduanya basah kuyup dengal air liur pak tua ini. Setelah itu pak Paijo menggigit2 dan bahkan sampai mencium payudara Nesa sampai ada bekas cupangan yg muncul. Nesa menikmati permainan pak Paijo namun juga menginginkan hal lain dr permainan pak Paijo di payudaranya.
"Mmmhhhh paaak, nyusuuuu paaakkk", desah Nesa yg sudah gatal ingin pak Paijo menyusu di putingnya.
"Hehe, siap neng", dan hap. Mulut kasar pak Paijo pun melahap puting Nesa yg sudah mengeras dr td.
Didalam mulut pak Paijo, lidahnya kini sibuk menjilat2 puting susu gadis cantik itu. Dari menyentil2 sampai menggilas puting Nesa dengan lidahnya membuat Nesa mendesah keras.
"Ooohhhh paaakkk...", desah Nesa sambil memeluk kepala pak Paijo, seolah supaya pak Paijo tidak berhenti menyusu padanya.
Pak Paijo pun makin terangsang dan menyedot puting Nesa sampai pipi nya kempot. Namun karena Nesa belum hamil tentunya tidak ada susu yg keluar yg bs dinikmati oleh pria tua ini. Tp imajinasi pak Paijo sudah melayang2 membayangkan betapa nikmatnya bisa menyusu langsung di payudara gadis ini kalau dia nantinya sudah menjadi seorang ibu, terutama ibu bagi anak2 pak Paijo.
Jari2 tangan pak Paijo pun kini mulai bergerilya di hutan jembut lembut Nesa sebelum akhirnya sampai di lembah cinta dan kemudian terjun ke dalamnya.
"Nggghhhhhhhh... Ooohhh...."
Pak Paijo pun mulai memainkan jari2nya lagi, mengelus2 bibir memek Nesa sampai mengeluar masukkan jari2nya sampai membuat memek Nesa basah.
Pak Paijo melanjutkan permainannya sampai akhirnya tubuh Nesa menggelinjang karena mencapai orgasme.
Cairan cinta pun sampai muncrat dari memek indahnya. Pak Paijo merasa bangga bisa membuat gadis muda ini orgasme dengan tangan dan mulutnya saja.
"Hehe, gimana neng? Enak kan?"
Sambil terengah2 Nesa pun menjawab,"Iya pak, enak bangeeethhh....".
Nafsu pak Paijo pun sudah mencapai ujung kepalanya. Kontolnya pun sudah tidak sabar lagi minta kembali masuk ke sarang cintanya yg baru. Sudah terlalu lama kontolnya hanya berkutat dengan tangannya.
Pak Paijo pun naik keatas tubuh Nesa dan mempersiapkan kontolnya untuk masuk ke memek Nesa.
"Mmmhh pak, gk mau Nesa jilatin dl?", tanya Nesa saat melihat pejantannya sudah siap mengawininya.
"Udah gk sabar nih neng, usah gatel pengen masuk"
"Hihi, iya deh pak, tapi pelan2 ya. Kontol bapak gedhe banget sih, panjang lagi. Awas lho klo memek Nesa ampe melar", goda Nesa.
"Woh siap neng, pasti memek neng Nesa bakal bapak sayang2", kata pak Paijo sambil menggesek2kan kontolnya di bibir memek Nesa sampai kontolnya basah karena Nesa masih mengeluarkan cairan cintanya meski tidak sehebat td.
"Hmmm. Cuma memeknya aja nih?", goda Nesa seolah cemburu.
Mendengar itu, pak Paijo jd semakin senang karena artinya Nesa ingin di sayang olehnya, "Woooh ya yg punya juga donk neng".
Setelah itu, kontol hitam itu pun mulai masuk lagi ke memek Nesa.
"Nnnggggghhhhh Aaaaaahhhhh paaaaakkkkkhhhh..."
Gila, tetep aja sempit memek neng Nesa, pikir pak Paijo yg seperti td agak kewalahan memasukkan kontolnya di mememk gadis itu. Tp secara perlahan, akhirnya hampir seluruh kontol pak Paijo pun sudah ditelan memek Nesa.
Kemudian pak Paijo pun mulai menggenjot kontolnya, maju dan mundur, keluar dan masuk.
"Ah.. aaah... mmhhh Aaahhh..." Desah Nesa menikmati kenikmatan yg perlahan datang.
Pak Paijo memang benar2 memperhatikan kenikmatan pasangan bercintanya. Terlebih sepertinya Nesa lbh senang saat pak Paijo bersikap mesra saat bercinta. Pak Paijo pun senang bs menikmati tubuh yg masih sangat subur seperti Nesa ini. Semakin besar pula keinginan pak Paijo untuk memperistri Nesa.
Semakin lama, genjotan pak Paijo pun semakin cepat. Nesa pun semakin kewalahan menerima gelombang2 kenikmatan yg semakin cepat datangnya.
"Ooohhhh neeeennggg...."
"Paaaakkkkkkkhhhhh....."
Cplak cplak cplak cplak...
Suara keduanya kembali terdengar menjadi simphoni malam di rumah itu.
Pak Paijo sesekali mencium bibir lembut Nesa. Dan Nesa pun dengan senang hati menyambut bibir dan lidah pak Paijo.
"Mmmhhhhh...", keduanya saling melumat lidah masing2 dan saling menelan air liur yg sudah bercampur menjadi satu diantara mulut mereka.
Pak Paijo pun makin mendekati puncak kenikmatan, dan hanya menunggu waktu sebelum kembali mengeluarkan pejunya di rahim Nesa.
"Oooohhh neeeennngggg... Bapak dah mo nyampeeee"
"Nesa jg paaaaaaakkkkhhhhh", balas Nesa.
"Keluar bangeng ya nengggg...." Kata pak Paijo mempercepat genjotannya dan makin memperdalam kontolnya di memek Nesa.
Nesa bisa merasakan kontol pak Paijo sudah menjebol bibir rahimnya, dan sudah tidak sabar lg merasakan cairan peju pak Paijo di dalamnya lagi.
Di hentakan terakhir, pak Paijo pun melepaskan seluruh peju yg sedari tadi ditahan. Croooooottttt!!
Nesa pun langsung mencapai orgasme disaat yg hampir bersamaan.
"Oooohhhh neeennngggg Nesaaaaa!!!"
"Paaaaakkkhhhhh Aaaaaahhhhh!!
Keduanya meneriakkan kenikmatan yg mereka rasakan.
Setelah mengeluarkan seluruh peju nya di dlm rahim Nesa, pak Paijo pun menindih Nesa sambil mencium bibirnya mesra. Nesa pun memeluk pria yg sudah bercinta dengannya dengan penuh kasih sayang itu dengan erat. Sepertinya, semakin Nesa bercinta dg pak Paijo, semakin dia merasa kasmaran pada pria tua ini.
Pak Paijo pun dengan perlahan mengeluarkan kontolnya dr memek Nesa. "Ooohhhh..." desah Nesa saat akhirnya kontol pak Paijo keluar dr lubang cintanya.
Sambil terengah2, pak Paijo pun merebahkan tubuhnya di samping Nesa. Nesa pun senang melihat pria tua ini puas bercinta dengannya, dia pun menaikkan tubuhnya sehingga bisa tiduran sambil bersandar dipundak pria perkasa ini, sambil mengelus2 kontol pak Paijo yg masih basah.
Pak Paijo pun memeluk gadis manis ini dan mencium keningnya, "Terimakasih banyak neng".
"hihi, sama2 pak, bapak hebat deh", kata Nesa sblm akhirnya tertidur pulas di dada pak Paijo.
Pak Paijo pun tak lama ikut tertidur.

Hari2 berikutnya berlalu dengan penuh kebahagiaan bagi Nesa dan pak Paijo. Keduanya menjalani hari2 layaknya pasangan suami istri yg baru menikah. Nesa melayani pak Paijo kapanpun pak Paijo minta. Dan pak Paijo pun memuaskan Nesa dengan permainan ranjangnya. Pak Paijo pun makin semangat bekerja, supaya bisa membuat gadis cantik ini terpenuhi semua kebutuhannya.

Pagi itu pak Paijo sudah siap untuk bekerja di ladang. Nesa sedang mencuci piring setelah barusan sarapan.
Melihat Nesa sepertinya sudah mau selesai mencuci piring, pak Paijo pun memeluk Nesa dari belakang dan mencium pipinya.
"Iiih pak Paijo, geliii", rupanya tangan pak Paijo sudah meremas2 payudara Nesa.
"Hehe, boleh kan neng"
"Iyaaaa pak. Tp kan bapak mo kerja, tp kok yg dibawah dah berdiri lg?", kata Nesa yg bs merasakan kontol pak Paijo menusuk2 bokongnya.
"Hehe, neng, kontol bapak disepong donk neng. Biar semangat kerjanya", pinta pak Paijo.
"Boleh pak", Nesa pun berbalik badan setelah pak Paijo melepaskan pelukannya.
Nesa pun berjongkok dan dengan sigap membuka celana pak Paijo hingga akhirnya kontol hitam kekar pak Paijo menjulang di depan wajah cantiknya.
"Mmmhhhhh.... Hhhhh... Mantap neeenngggg", kata pak Paijo saat Nesa mulai menyedot2 kontolnya dan mulai mengeluar masukkan kontol pak Paijo di mulutnya.
Permainan Nesa pun semakin cepat saat pak Paijo juga mulai memaju mundurkan pinggulnya. Setelah 15 menit dibikin merem melek, pak Paijo pun mencapai klimaksnya.
Nesa pun dengan sangat senang menerima peju pak Paijo di dalam mulutnya.
Sllrrrppppp... Nesa pun menyedot sisa2 peju di kontol pak Paijo sampai habis.
"Ooohhh... hhh..." desah pak Paijo yg nafasnya mulai memburu.
"Hihi, udah puas pak?"
Bukannya menjawab, malah pak Paijo mge crot skali lg sehingga peju nya mendarat di wajah Nesa. "Banget neng", jawab pak Paijo sambil cengengesan.
"Ih bapak nih, nakal. Muka Nesa jadi basah deh"
"Gak apa2 neng, malah jd tambah cantik lho"
"Hihi bapak nih, bisa aja", kata Nesa sambil menyeka peju2 di wajahnya dan kemudian dijilat habis.
Pak Paijo pun berangkat kerja dengan hati seringan kapas. Bahkan kuli2 lain di sawah sampai bertanya2 kenapa pak Paijo akhir2 ini terlihat bahagia sekali. Tp rupanya ada salah satu org yg melihat ada org lain di rumah pak Paijo.
"Pak, lg ada tamu di rumah ya?" tanya mbok Parmi yg merupakan istri pemilik lahan yg pak Paijo kelola.
"Oh. Itu, iya bu" jawab pak Paijo agak gelagapan.
"Wah. Kalo nginep harus laporan dulu pak ke pak RT, nanti bisa masalah lho klo gk laporan"
"I.. Iya, hehe lupa saya", pak Paijo mulai agak panik didlm hatinya. Takut kalau warga tahu akan mengusir bidadari cantik itu dr rumahnya.
Saat bekerja, pak Paijo memikirkan bagaimana caranya supaya warga bs menerima gadis cantik seperti Nesa tinggal dirumahnya. "Kyknya cuma ada satu cara nih..."
Wasyik update makasih suhu
 
Sambil menunggu malam tiba, Nesa pun mencuci piring2 sedangkan pak Paijo membereskan kasur yg sudah agak berantakan tadi. Meski sudah ada bekas cairan2 cinta di atasnya, Nesa bilang tidak keberatan kalau tidur disitu lg jd pak Paijo tidak mengganti sprei kasurnya. Setelah itu pak Paijo mengunci rumah dan menutup semua jendela hingga rumah ditengah hutan itu pun jadi makin tidak bs dilihat dr jalan karena semua cahaya di dlm rumah tertutupi tirai.
Pak Paijo pun bersiap di atas ranjang menanti Nesa masuk ke kamar.
"waaah, pak Paijo dah dikamar ternyata", kata Nesa saat masuk ke dalam kamar.
"Woooh iya donk neng, kan dah malem, dah waktunya bobok", kata pak Paijo sambil mempersilahkan gadis cantik itu untuk ikut tiduran di sampingnya.
"Iya deh pak, bobok dl yuk, Nesa dah ngantuk nih", kata Nesa sambil menguap saat tiduran di atas kasur.
Pak Paijo jd agak kecewa karena ternyata Nesa dah mau tidur beneran.
Tp belum sempat blg apa2, Nesa pun berkata, "Pak, bukain bajunya Nesa donk"
Kembali sumringah, pak Paijo pun lgsg mulai membuka kaos Nesa. Nesa tersenyum melihat pria tua ini seperti seorang anak kecil yg sudah tidak sabar membuka kado ulang tahunnya yg tidak lain adalah tubuhnya yg telanjang bulat.
Tak butuh waktu lama sebelum akhirnya Nesa telanjang bulat. Pak Paijo lagi2 terkagum2 melihat body seksi Nesa.
"Lho, bapak gk mau buka baju jg?"
Dalam sekejap pak Paijo pun telanjang bulat juga di samping Nesa. Nesa yg kali ini dibikin ngiler melihat kontol hitam berurat itu berdiri tegak.
Nesa pun menatap pejantan di depannya, dan mengangguk sambil tersenyum. Dia siap di entot lg oleh pria tua ini.
Pak Paijo pun lgsg mencium bibir Nesa sambil meremas2 peyudaranya. Ooohhh sungguh kenyal dan empuk payudara ini, pikir pak Paijo. Pak Paijo pun memainkan puting susu Nesa, sesekali mencubit dan menyentil2 puting pink itu.
"Nggghhhhh..." Desah Nesa sambil terus menciumi pak Paijo.
Lidah Nesa kini menjelajahi isi mulut pak Paijo, sedangkan tangannya kini sibuk mengelus2 kontol hitam pak Paijo sambil memainkan bulir2nya.
"Hehe neng, geli..." kata pak Paijo saat pelirnya di elus2 oleh Nesa.
Nesa hanya tersenyum nakal.
Pak Paijo kini beralih ke kedua payudara montok Nesa. Awalnya menjilat2 kedua payudaranya hingga keduanya basah kuyup dengal air liur pak tua ini. Setelah itu pak Paijo menggigit2 dan bahkan sampai mencium payudara Nesa sampai ada bekas cupangan yg muncul. Nesa menikmati permainan pak Paijo namun juga menginginkan hal lain dr permainan pak Paijo di payudaranya.
"Mmmhhhh paaak, nyusuuuu paaakkk", desah Nesa yg sudah gatal ingin pak Paijo menyusu di putingnya.
"Hehe, siap neng", dan hap. Mulut kasar pak Paijo pun melahap puting Nesa yg sudah mengeras dr td.
Didalam mulut pak Paijo, lidahnya kini sibuk menjilat2 puting susu gadis cantik itu. Dari menyentil2 sampai menggilas puting Nesa dengan lidahnya membuat Nesa mendesah keras.
"Ooohhhh paaakkk...", desah Nesa sambil memeluk kepala pak Paijo, seolah supaya pak Paijo tidak berhenti menyusu padanya.
Pak Paijo pun makin terangsang dan menyedot puting Nesa sampai pipi nya kempot. Namun karena Nesa belum hamil tentunya tidak ada susu yg keluar yg bs dinikmati oleh pria tua ini. Tp imajinasi pak Paijo sudah melayang2 membayangkan betapa nikmatnya bisa menyusu langsung di payudara gadis ini kalau dia nantinya sudah menjadi seorang ibu, terutama ibu bagi anak2 pak Paijo.
Jari2 tangan pak Paijo pun kini mulai bergerilya di hutan jembut lembut Nesa sebelum akhirnya sampai di lembah cinta dan kemudian terjun ke dalamnya.
"Nggghhhhhhhh... Ooohhh...."
Pak Paijo pun mulai memainkan jari2nya lagi, mengelus2 bibir memek Nesa sampai mengeluar masukkan jari2nya sampai membuat memek Nesa basah.
Pak Paijo melanjutkan permainannya sampai akhirnya tubuh Nesa menggelinjang karena mencapai orgasme.
Cairan cinta pun sampai muncrat dari memek indahnya. Pak Paijo merasa bangga bisa membuat gadis muda ini orgasme dengan tangan dan mulutnya saja.
"Hehe, gimana neng? Enak kan?"
Sambil terengah2 Nesa pun menjawab,"Iya pak, enak bangeeethhh....".
Nafsu pak Paijo pun sudah mencapai ujung kepalanya. Kontolnya pun sudah tidak sabar lagi minta kembali masuk ke sarang cintanya yg baru. Sudah terlalu lama kontolnya hanya berkutat dengan tangannya.
Pak Paijo pun naik keatas tubuh Nesa dan mempersiapkan kontolnya untuk masuk ke memek Nesa.
"Mmmhh pak, gk mau Nesa jilatin dl?", tanya Nesa saat melihat pejantannya sudah siap mengawininya.
"Udah gk sabar nih neng, usah gatel pengen masuk"
"Hihi, iya deh pak, tapi pelan2 ya. Kontol bapak gedhe banget sih, panjang lagi. Awas lho klo memek Nesa ampe melar", goda Nesa.
"Woh siap neng, pasti memek neng Nesa bakal bapak sayang2", kata pak Paijo sambil menggesek2kan kontolnya di bibir memek Nesa sampai kontolnya basah karena Nesa masih mengeluarkan cairan cintanya meski tidak sehebat td.
"Hmmm. Cuma memeknya aja nih?", goda Nesa seolah cemburu.
Mendengar itu, pak Paijo jd semakin senang karena artinya Nesa ingin di sayang olehnya, "Woooh ya yg punya juga donk neng".
Setelah itu, kontol hitam itu pun mulai masuk lagi ke memek Nesa.
"Nnnggggghhhhh Aaaaaahhhhh paaaaakkkkkhhhh..."
Gila, tetep aja sempit memek neng Nesa, pikir pak Paijo yg seperti td agak kewalahan memasukkan kontolnya di mememk gadis itu. Tp secara perlahan, akhirnya hampir seluruh kontol pak Paijo pun sudah ditelan memek Nesa.
Kemudian pak Paijo pun mulai menggenjot kontolnya, maju dan mundur, keluar dan masuk.
"Ah.. aaah... mmhhh Aaahhh..." Desah Nesa menikmati kenikmatan yg perlahan datang.
Pak Paijo memang benar2 memperhatikan kenikmatan pasangan bercintanya. Terlebih sepertinya Nesa lbh senang saat pak Paijo bersikap mesra saat bercinta. Pak Paijo pun senang bs menikmati tubuh yg masih sangat subur seperti Nesa ini. Semakin besar pula keinginan pak Paijo untuk memperistri Nesa.
Semakin lama, genjotan pak Paijo pun semakin cepat. Nesa pun semakin kewalahan menerima gelombang2 kenikmatan yg semakin cepat datangnya.
"Ooohhhh neeeennggg...."
"Paaaakkkkkkkhhhhh....."
Cplak cplak cplak cplak...
Suara keduanya kembali terdengar menjadi simphoni malam di rumah itu.
Pak Paijo sesekali mencium bibir lembut Nesa. Dan Nesa pun dengan senang hati menyambut bibir dan lidah pak Paijo.
"Mmmhhhhh...", keduanya saling melumat lidah masing2 dan saling menelan air liur yg sudah bercampur menjadi satu diantara mulut mereka.
Pak Paijo pun makin mendekati puncak kenikmatan, dan hanya menunggu waktu sebelum kembali mengeluarkan pejunya di rahim Nesa.
"Oooohhh neeeennngggg... Bapak dah mo nyampeeee"
"Nesa jg paaaaaaakkkkhhhhh", balas Nesa.
"Keluar bangeng ya nengggg...." Kata pak Paijo mempercepat genjotannya dan makin memperdalam kontolnya di memek Nesa.
Nesa bisa merasakan kontol pak Paijo sudah menjebol bibir rahimnya, dan sudah tidak sabar lg merasakan cairan peju pak Paijo di dalamnya lagi.
Di hentakan terakhir, pak Paijo pun melepaskan seluruh peju yg sedari tadi ditahan. Croooooottttt!!
Nesa pun langsung mencapai orgasme disaat yg hampir bersamaan.
"Oooohhhh neeennngggg Nesaaaaa!!!"
"Paaaaakkkhhhhh Aaaaaahhhhh!!
Keduanya meneriakkan kenikmatan yg mereka rasakan.
Setelah mengeluarkan seluruh peju nya di dlm rahim Nesa, pak Paijo pun menindih Nesa sambil mencium bibirnya mesra. Nesa pun memeluk pria yg sudah bercinta dengannya dengan penuh kasih sayang itu dengan erat. Sepertinya, semakin Nesa bercinta dg pak Paijo, semakin dia merasa kasmaran pada pria tua ini.
Pak Paijo pun dengan perlahan mengeluarkan kontolnya dr memek Nesa. "Ooohhhh..." desah Nesa saat akhirnya kontol pak Paijo keluar dr lubang cintanya.
Sambil terengah2, pak Paijo pun merebahkan tubuhnya di samping Nesa. Nesa pun senang melihat pria tua ini puas bercinta dengannya, dia pun menaikkan tubuhnya sehingga bisa tiduran sambil bersandar dipundak pria perkasa ini, sambil mengelus2 kontol pak Paijo yg masih basah.
Pak Paijo pun memeluk gadis manis ini dan mencium keningnya, "Terimakasih banyak neng".
"hihi, sama2 pak, bapak hebat deh", kata Nesa sblm akhirnya tertidur pulas di dada pak Paijo.
Pak Paijo pun tak lama ikut tertidur.

Hari2 berikutnya berlalu dengan penuh kebahagiaan bagi Nesa dan pak Paijo. Keduanya menjalani hari2 layaknya pasangan suami istri yg baru menikah. Nesa melayani pak Paijo kapanpun pak Paijo minta. Dan pak Paijo pun memuaskan Nesa dengan permainan ranjangnya. Pak Paijo pun makin semangat bekerja, supaya bisa membuat gadis cantik ini terpenuhi semua kebutuhannya.

Pagi itu pak Paijo sudah siap untuk bekerja di ladang. Nesa sedang mencuci piring setelah barusan sarapan.
Melihat Nesa sepertinya sudah mau selesai mencuci piring, pak Paijo pun memeluk Nesa dari belakang dan mencium pipinya.
"Iiih pak Paijo, geliii", rupanya tangan pak Paijo sudah meremas2 payudara Nesa.
"Hehe, boleh kan neng"
"Iyaaaa pak. Tp kan bapak mo kerja, tp kok yg dibawah dah berdiri lg?", kata Nesa yg bs merasakan kontol pak Paijo menusuk2 bokongnya.
"Hehe, neng, kontol bapak disepong donk neng. Biar semangat kerjanya", pinta pak Paijo.
"Boleh pak", Nesa pun berbalik badan setelah pak Paijo melepaskan pelukannya.
Nesa pun berjongkok dan dengan sigap membuka celana pak Paijo hingga akhirnya kontol hitam kekar pak Paijo menjulang di depan wajah cantiknya.
"Mmmhhhhh.... Hhhhh... Mantap neeenngggg", kata pak Paijo saat Nesa mulai menyedot2 kontolnya dan mulai mengeluar masukkan kontol pak Paijo di mulutnya.
Permainan Nesa pun semakin cepat saat pak Paijo juga mulai memaju mundurkan pinggulnya. Setelah 15 menit dibikin merem melek, pak Paijo pun mencapai klimaksnya.
Nesa pun dengan sangat senang menerima peju pak Paijo di dalam mulutnya.
Sllrrrppppp... Nesa pun menyedot sisa2 peju di kontol pak Paijo sampai habis.
"Ooohhh... hhh..." desah pak Paijo yg nafasnya mulai memburu.
"Hihi, udah puas pak?"
Bukannya menjawab, malah pak Paijo mge crot skali lg sehingga peju nya mendarat di wajah Nesa. "Banget neng", jawab pak Paijo sambil cengengesan.
"Ih bapak nih, nakal. Muka Nesa jadi basah deh"
"Gak apa2 neng, malah jd tambah cantik lho"
"Hihi bapak nih, bisa aja", kata Nesa sambil menyeka peju2 di wajahnya dan kemudian dijilat habis.
Pak Paijo pun berangkat kerja dengan hati seringan kapas. Bahkan kuli2 lain di sawah sampai bertanya2 kenapa pak Paijo akhir2 ini terlihat bahagia sekali. Tp rupanya ada salah satu org yg melihat ada org lain di rumah pak Paijo.
"Pak, lg ada tamu di rumah ya?" tanya mbok Parmi yg merupakan istri pemilik lahan yg pak Paijo kelola.
"Oh. Itu, iya bu" jawab pak Paijo agak gelagapan.
"Wah. Kalo nginep harus laporan dulu pak ke pak RT, nanti bisa masalah lho klo gk laporan"
"I.. Iya, hehe lupa saya", pak Paijo mulai agak panik didlm hatinya. Takut kalau warga tahu akan mengusir bidadari cantik itu dr rumahnya.
Saat bekerja, pak Paijo memikirkan bagaimana caranya supaya warga bs menerima gadis cantik seperti Nesa tinggal dirumahnya. "Kyknya cuma ada satu cara nih..."
Kayaknya Nesa akan dibagi2kan sama pak Paijo ke warga, biar Nesa tak jadi diusir warga ;)
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd