Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA TAMAT Bidadari pembawa kebahagiaan

Ceritanya tamatin, lanjut ke cerita lain?


  • Total voters
    66
  • Poll closed .
mohon maaf klo updatenya gk lancar gans, ane emg gk bs fokus klo lagi nulis, skrg aja lg nulis 2 cerita lain hehe. Tp tenang aja, updatenya masih jalan kok dikit2
 
Beberapa minggu kemudian, Cindy datang tiap weekend ke rumah pak Paijo dan Nesa. Dan seperti kata Nesa, Cindy lebih sering telanjang bulat daripada berpakaian di dalam rumah pak Paijo. Tentunya itu membuat Cindy menjadi lahan garapan baru untuk pak Paijo yg terus2 menggenjotkan kontolnya kedalam memek Cindy.
"Ooohhh... Aaaahhhh... Teruuusss paaakkk", desah Cindy yg sedang di entot pak Paijo di ruang tamu.
"Hhhnnnhhh... Bapak dah mo keluar neeennggg"
Crooottt...
Pak Paijo pun orgasme di dalam rahim Cindy. Disaat yg bersamaan, gelombang cairan panas di dalam rahimnya membuat Cindy juga mencapai puncak kenikmatan dan orgasme juga.
"Aaaaahhhh paaakkkk!!!"
Cairan panas pun muncrat keluar dr memek Cindy.
Setelah puas orgasme, pak Paijo pun mencabut kontolnya sehingga cairan putih mengalir keluar dr memek Cindy.
Cindy masih terengah2 setelah di setubuhi oleh pak Paijo, tapi puas sudah bisa merasakan kontol pak Paijo lagi yg benar2 terasa nikmat di dalam tubuhnya.
Pak Paijo pun lgsg memakai baju lagi setelah tenaganya pulih, sedangkan Cindy bahkan tak terlihat risih telanjang bulat di ruang tamu, seolah Cindy tak peduli kalau ada orang yg melihatnya dari luar rumah.
"Eh neng Cindy gk mau pakai baju dulu?"
"Hmm? Kenapa pak? Kan pak Paijo sama Nesa dah biasa liat badan Cindy", tanya Cindy seolah pertanyaan pak Paijo bukan pertanyaan normal.
"Ya siapa tahu ada tamu dateng lah neng", kata pak Paijo sambil senyum2.
"Hihi, ya klo gitu ntar tamunya bisa liat pemandangan indah donk pak", jawab Cindy percaya diri. Memang Cindy memiliki body yg sexy, meski dadanya tidaklah sebesar milik Nesa tapi pria manapun yg melihat Cindy telanjang bulat sudah pasti jadi bernafsu ingin menyetubuhi Cindy dan mengeluarkan benih2nya di bagian manapun tubuh indah Cindy. Cindy sendiri merasa bernafsu moleh karena itu, libidonya selalu naik saat melihat tatapan nafsu pria manapun yg melihat tubuh sexy nya.
"Hehe, ntar malah jadi di entot tamunya donk neng klo gt"
"Emang pak Paijo bolehin klo Cindy di entot orang?", tanya Cindy dg wajah menggoda pak Paijo.
Pak Paijo sendiri sebelumnya sudah diperingatkan oleh istrinya bahwa temannya itu terkenal sudah tidur dg banyak pria. Karena tahu soal itu, pak Paijo jadi tak terlalu merasa Cindy adalah milik pak Paijo sendiri seperti Nesa yg merupakan istri dan ibu dr jabang bayinya. Toh, pak Paijo merasa selama ia sendiri masih bisa menyetubuhi Cindy, pak Paijo tak keberatan kalau Cindy di setubuhi pria lain.
"Haha, ya selama bapak masih bisa entotin neng aja bapak gk masalah neng"
Cindy pun tersenyum karena pak Paijo menjawab sesuai dg keinginan Cindy. Cindy memang merasa puas dg kontol pak Paijo, tp gairah nafsunya masih muncul dan membuatnya ingin merasakan sensasi2 sex lain selain dg pak Paijo saja.
Nesa pun pulang dr belanja di pasar, "Wah bapak habis kerja di rumah ya, hihi"
"Hehe iya neng, enak banget ngerjain neng Cindy"
"Wah, lu bener2 dah jd ibu rumah tangga banget ya, masakan lu juga enak2 ternyata", kata Cindy santai.
"Ah bisa aja lo Cin. Oh ya pak, tadi Nesa ketemu sm bapak2 di sawah, katanya pak Paijo diminta bantuin disana"
Pak Paijo memang sudah biasa dipanggil oleh orang untuk membantu di sawah atau lahan mereka, toh lumayan dapat uang makan.
"Oh ya sudah, bapak langsung ke sawah deh neng", kata pak Paijo sigap.
Tak perlu waktu lama sebelum pak Paijo berjalan menuju sawah dan sudah ada 3 orang pria yg sibuk memanen padi yg sudah siap panen.
"Wah pak Paijo datang juga pak", kata pak Sukro.
"Haha iya pak, tadi istri saya lewat sini ya pak?", kata pak Paijo.
"Iya pak, wah beruntung banget pak Paijo bisa punya istri muda cantik", kata pak Juadi yg sedang membabat padi.
"Pak, pake pelet apaan nih pak?", kata pak Juki sambil tertawa.
Ketiga pria itu bercanda2 soal keberuntungan pak Paijo yg dapat istri muda sambil sibuk bekerja memanen padi di lahan itu.
Saat hari menjelang siang, keempat pria itu pun beristirahat di gubuk di sawah.
Ketiga pria buruh tani itu pun kemudian mulai makan bekal mereka dan minum teh dr termos yg dibawa oleh pak Juadi.
Sayangnya pak Paijo lupa membawa bekal, sehingga ia hanya bisa minum saja dan berpikir untuk pergi ke warteg untuk beli makan siang.
Tp baru saja pak Paijo hendak pergi, ia melihat ada perempuan yg berjalan menuju gubuk sawah.

Rupanya Cindy menyusul pak Paijo dg rantang di tangannya.
Pak Paijo tak hanya kaget melihat Cindy yg berjalan ke arah gubuk sawah, tp juga melihat pakaian Cindy yg hanya terdiri dr tank top yg memperlihatkan perutnya yg langsing dan dg rok mini yg mempertontonkan pahanya yg mulus. Penampilan Cindy yg begitu sexy benar2 membuat nafsu pak Paijo yg melihatnya, apa lg rok mini Cindy terlihat longgar sehingga kalau di hembus angin sudah pasti isi rok akan terlihat jelas.
"Wah neng Cindy, kok kesini?", tanya pak Paijo. Ketiga pria yg tadinya sedang makan kini melongo melihat gadis cantik yg begitu mengekspose tubuhnya itu.
"Ini pak, tadi bapak lupa bawa makan siang", kata Cindy menunjukkan rantang ditangannya.
"Duh, jadi ngerepotin neng Cindy nih. Makasih neng", kata pak Paijo menerima rantang makan siangnya.
Pak Paijo dan Cindy pun berjalan menuju gubuk di tengah sawah. Ketiga pria tadi benar2 terpukau dg penampilan Cindy yg 'menantang' nafsu mereka.
"Selamat siang bapak2, saya ikut nimbrung ya", kata Cindy yg kemudian naik ke gubuk dan duduk di samping pak Paijo yg mulai makan.
"Bo.. Boleh neng", kata pak Juki terbata2.
Cindy pun memperkenalkan diri pada para pria di gubuk itu.
Cindy tersenyum, dan didalam hati ia sudah gatal ingin menggoda ketiga buruh tani di gubuk ini. Ia bisa merasakan lirikan2 mata ketiganya yg seolah menjamah setiap detil tubuhnya yg ia pamerkan. Tubuh Cindy makin gatal untuk segera melepas bajunya dan merasakan kebebasan sensual di sawah yg indah dan merasakan hembusan angin yg sejuk di seluruh tubuhnya. Terlebih, tatapan2 lapar para pejantan di gubuk ini seolah sudah menggerayangi tubuh indah Cindy, ia bisa merasakan selangkangannya panas dan basah oleh nafsu binalnya sendiri. Apa lagi, Cindy yakin ketiga pria itu bisa melihat 2 tonjolan di kaosnya meski ketiganya tak mengatakan apapun.
Cindy pun memulai aksinya,"Hmm? kenapa pak? Kok lirik2 aja?"
Pak Juki lgsg panik saat ia ketahuan melirik rok mini Cindy, seolah berusaha melihat apa yg ada dibalik rok mini itu,"Oh! Ah gk neng, hehe. Hbs neng Cindy cantik banget"
Pak Juadi pun menimpali,"Wah, pak Juki ini, anaknya 6 trus dah punya cucu juga masih aja lirik2 cewek"
"Haha, wah masih nafsu aja pak", kata pak Sukro sambil tertawa.
Pak Juki yg merasa malu pun berusaha mengalihkan pembicaraan, "Eh... Neng, kok kenal sama pak Paijo?"
"Oh, saya temennya Nesa pak, temen istrinya pak Paijo", jawab Cindy.
"O.. OOooohh pantes, hehe, cantik2 ya temennya neng Nesa", kata pak Sukro yg baru saja melirik tonjolan kaos Cindy.
"Hihi, makasih pak. Eh tapi pak Juki hebat ya, punya banyak anak", kata Cindy mendekati pak Juki.
Pak Juki pun jadi malu2 karena di dekati oleh Cindy, "Wah, bi.. bisa aja neng"
"Iya lah pak, kan berarti pak Juki mainnya hebat banget ampe istrinya hamil 6 kali, hihi", kata Cindy yg kemudian menaruh telapak tangannya di paha pak Juki.
Pak Juki kaget dg apa yg Cindy lakukan, pak Juadi dan pak Sukro pun ikut terbelalak.
Pak Paijo sudah sadar apa yg Cindy lakukan dan apa yg sepertinya Cindy mau. Ia pun tersenyum dan berkata, "Wah neng Cindy ini, pengen di isi nih kyknya, haha"
"Hihi, bisa aja nih pak Paijo, tadi aja dah ngisi Cindy lho", kata Cindy santai.
Ketiga buruh tani itu pun kaget dg kata2 jawaban Cindy itu.
Pak Juki yg ada di samping Cindy pun bertanya,"Di isi apa neng?".
Cindy pun yg sebelumnya duduk bersila langsung duduk bersila sebelum kemudian membuka kedua kakinya. Di depan tiga pria yg baru saja Cindy kenal, ia memperlihatkan selangkangannya yg tidak tertutupi oleh selembar kain, menampilkan vaginanya yg dihiasi oleh bercak2 putih kering.
Pak Paijo sudah tak kaget lagi, sepertinya Cindy memang sengaja tidak membersihkan peju hasil entotannya.
Cindy dg santainya menjawab pertanyaan pak Juki, "Ya di isi peju lah pak, nih masih ada bekas pejunya pak Paijo"
Ketiga pria itu pun melongo melihat pemandangan di depan mereka, memek gadis muda yg terlihat menggairahkan meski terdapat bercak2 peju kering.
"Wah neng Cindy ini, bikin temen bapak pada melongo", kata pak Paijo tersenyum.
Ketiga pria itu kini benar2 bernafsu, gadis cantik di depan mereka memang gadis yg bisa "dipake" seperti dugaan mereka. Tapi mereka masih ragu2 apa yg bisa mereka lakukan sekarang.
Cindy merasa ketiga pria ini harus diberi aba2 dulu, yah tidak heran kalau ketiganya tidak lgsg mengganyang tubuh Cindy, tidak tiap hari ada gadis cantik yg mempertontonkan tubuhnya pada org2 desa.
"Gimana pak? Mau coba ngisi Cindy gk?", kata Cindy sambil memakai kedua jarinya untuk membuka bibir vaginanya yg terlihat sudah basah.
Pak Juki pun lgsg beraksi, mendorong Cindy sampai ia rebahan dan mulai membuka celananya,"Mau neng, biar bapak isi neng Cindy, hehe"
Pak Sukri juga langsung ikut beraksi, kalau memek Cindy sudah menjadi jatah pak Juki, maka payudara Cindy lah yg akan ia ganyang. Ia langsung membuka kaos Cindy dan sempat takjub melihat payudaranya yg terlihat kencang itu.
"Wih, kyknya susunya enak nih", gumam Sukro sebelum kemudian mulai meremas2 kedua payudara Cindy dan memainkan putingnya.
"Aaaahhhh.... Mmmhhhh... Enak paakkk...", desah Cindy menikmati payudaranya dimainkan oleh pak Sukri dg tangannya yg kasar. Cindy juga bisa merasakan ada sesuatu yg mencoba masuk di vaginanya.
Pak Juki rupanya sudah melepaskan celananya dan mulai mendorong pinggulnya, berusaha memasukkan kontol hitamnya kedalam memek Cindy.
Blessshhhh...
"AAAAaaahhhh... Yaaahhhhh....", desah Cindy menikmati kontol pak Juki.
"Pak, beneran neng Cindy boleh kita pake pak?", tanya pak Juadi yg masih belum percaya dg apa yg ia lihat.
Pak Paijo hanya tersenyum, ia tahu Cindy sendiri ingin di entot oleh teman2nya sehingga ia sendiri tidak keberatan,"Ya boleh lah pak, pak Juadi juga jangan kalah sama pak Juki. Dah umur segitu juga ternyata masih bisa nyogokin memeknya neng Cindy tuh"
Pak Juadi pun lgsg ikut nimbrung dan mendekatkan wajahnya pada wajah cantik Cindy yg sedang merem melek menikmati genjotan pak Juki dan jilatan2 pak Sukro di payudaranya.
"Ayo Ju, ganyang aja ni cewek!", kata pak Sukro sambil menjilati payudara Cindy sampai basah kuyup oleh ludahnya.
Pak Juadi memegang wajah cantik Cindy, hingga Cindy menatap wajah pak Juadi yg jelek itu, "Neng, cantik banget, saya cium ya neng"
"Mmmmhhh... Iyaaahhh... Cium Cindy donk paakkhhh... Oooohhh..."
Pak Juadi pun mulai melumat bibir Cindy yg indah itu. Cindy pun tak mau kalah dan lgsg mendorong lidahnya masuk kedalam mulut pak Juadi hingga akhirnya pak Juadi membalas dg menyedot2 lidah gadis cantik yg sedang dinikmati oleh tiga orang pria ini.
Pak Paijo sendiri hanya tersenyum dan geleng2, gadis secantik Cindy benar2 diluar nalarnya. Cindy yg begitu cantik, dan hidup di keluarga berada bisa2nya sekrang sedang digarap oleh pria2 tua yg kerjanya tak lain hanya seorang buruh tani saja.
Tak hanya itu, bahkan pria2 yg sedang menikmati tubuh gadis itu cukup tua untuk dipanggil ayah atau malah kakek untuk kasus pak Juki.
Tapi pak Paijo hanya melanjutkan makan siangnya yg cukup banyak oleh istri tercinta, dan membiarkan teman2nya menikmati tubuh Cindy dan Cindy yg juga menikmati kenikmatan dr ketiga pria itu.
Suara2 desahan saling berkesinambungan di gubuk ditengah sawah itu. Ketiga pria itu saling memuaskan nafsu mereka pada gadis cantik nan sexy yg memasrahkan tubuhnya untuk menampung nafsu ketiga pria tua itu.
"Oooohhhh neng, bapak keluar di dalam neeenggg... Bapak mau isi neng Cindyy!!!", seru pak Juki mulai mempercepat genjotannya.
Crooottt....
Pak Juki pun mengeluarkan seluruh pejunya di dalam rahim Cindy, rasa nikmat yg ia rasakan benar2 tak bisa digambarkan dg kata2. Ia benar2 tak menyangka di umurnya yg sudah tak muda itu, ia bisa melakukan hubungan intim dg seorang gadis cantik, dan lagi, ia bisa menebar benih lagi setelah sekian lama tak pernah ia lakukan.
Setelah puas mengisi rahim gadis cantik ini dg pejunya, ia pun segera mengeluarkan kontolnya yg sudah melaksanakan tugasnya.
"Enak banget memekmu neng, bapak dah lama banget gk keluar banyak", kata pak Juki.
Pak Sukro lgsg menghentikan lumatannya pada payudara Cindy, "Gantian pak, dah gk sabar pengen nyobain memek cewek kota! Haha"
Pak Juadi pun menyudahi ciumannya saat menyadari pak Juki dan Sukro bertukar posisi.
"Pak, Cindy kocokin kontolnya ya pak. MMmmmhhh...", kata Cindy menwarkan layanan sex pada pak Juadi.
Pak Juadi pun tersenyum dan melepaskan celananya, menunjukkan kontol yg juga sudah ereksi.
Cindy lgsg meraih kontol pak Juadi dan mulai mengelus2 batang kejantanan itu dg lembut.
"Pak Juki, Cindy bersihin kontolnya ya"
Pak Juki tak paham dg apa maksud Cindy, tp pak Paijo menyuruh pak Juki untuk mendekati kepala Cindy.
Cindy pun membuka mulutnya, dan pak Juki pun paham dan mulai mengarahkan kontolnya yg sudah mulai lemas ke mulut Cindy.
"Wooohhhh mmmhhh enak neeengg!!". Pak Juki baru sekali ini merasakan blowjob, tidak pernah menyangka kontolnya yg ia rasa kotor bisa masuk dan di servis oleh mulut gadis cantik.
"Bapak masukin ya neng", kata pak Sukro yg menggosok2an kepala kontolnya di belahan memek Cindy yg basah dan meneteskan peju pak Juki. Meski agak kurang nyaman melihat peju orang lain, tp pak Sukro tetap ingin juga merasakan memek gadis muda.
Blessshh...
Kontol pak Sukro lgsg menusuk memek Cindy yg terasa sempit dan panas itu.
"Mmmhhhh... Memek cewek cantik emg beda, enak bangeeet!!", seru pak Sukro merasakan kenikmatan yg luar biasa ini.
"Udah cepetan lu genjot!", kata pak Juadi yg juga tak sabar ingin merasakan memek Cindy.
Pak Sukro pun lgsg menggenjot kontolnya, tiap sodokan makin dalam dan makin cepat.
Cindy pun menaikkan permainan tangan dan mulutnya, ia mempercepat kocokan kontol pak Juadi dan terus menyedot2 kontol pak Juki, menanti kalau2 ada cairan lezat yg akan keluar lagi karena kontol pak Juki makin mengeras.
"Gimana pak? Enak kontolnya diemut2 neng Cindy?", tanya pak Juadi sambil tertawa.
"Wooohhh enak banget pak, ini aja rasanya pengen negluarin lagiiii!!", kata pak Juki sambil memaju mundurkan pinggulanya, seolah sedang ngentotin mulut Cindy.
Tak lama, pak Juki merasa sudah pengen orgasme, "Duh neeeng, bapak dah mau keluar lagi neeenngg!!"
Saat pak Juki hendak mengeluarkan kontolnya dah orgasme diluar, Cindy lgsg memegang kontol pak Juki dan menahannnya di dalam mulutnya.
"Wooohhh neeengg, jangan di dalem neeenggg!!"
Meski berusaha menahan orgasme nya, tp Cindy terus menerus menjilat2 kepala kontol pak Juki sehingga pak Juki tak lagi bisa menahan puncak kenikmatannya sendiri.
Crooott...
"Nnnngghhhh hhaaaa....", desah pak Juki yg lagi2 orgasme.
Cindy merasakan cairan panas di mulutnya, peju pria tua itu terasa begitu nikmat dan kental. Ia masih menyedot sisa2 peju dr kontol pak Juki sampai akhirnya kontol pak Juki benar2 lemas.
Di lain sisi tubuh Cindy, pak Sukro masih terus menggenjot Cindy dg penuh gairah, dan rasa nikmat makin membumbung menuju puncak.
"Mmmhhhh terima pejuku nduuukkk!!!"
Cindy juga bs merasakan kontol pak Sukro yg makin cepat dan ia pun merasa mencapai puncak kenikmatan.
Crooott... Croott....
Pak Sukro mengeluarkan pejunya tanpa ragu, ia hentakkan kontolnya supaya melesak sedalam mungkin dalam memek gadis cantik itu.
"Mmmhhhhh!!!!!", Cindy mendesah dg kontol pria lain di mulutnya.
Pak Sukro bisa mersakan cairan panas lain yg keluar dr memek gadis ini, dan ia tersenyum bisa membuat gadis cantik ini orgasme dg kontolnya.
"Haha, ngicrit juga neng Cindy. Enak kan neng kontol bapak?"
Cindy pun kini puas, menelan nutrisi spesial dr pak Juki dan melepaskan kontol pak Juki dr tangan dan mulutnya.
"Mmmhhhh... Iya paaakkk enaaaakkkk... Cindy sukaaaa...", desah Cindy.
"Kro, gantian! Dah pengen keluar nih!", kata pak Juadi yg menerima kocokan Cindy sedari tadi.
"Iya, nnngghhhh... Dah tuh, masukin kontol lu kedalem", kata pak Sukro sambil mengeluarkan kontolnya yg sudah lemas.
Pak Juadi pun lgsg bersiap, "Neng, nungging dong neng. Bapak pengen ngentot dr belakang, hehe"
Cindy tersenyum dan mematuhi perintah pak Juadi dan mulai ambil posisi merangkak,
Pak Juadi pun lgsg mengambil posisi di belakang Cindy, kemudian ia arahkan kepala kontolnya di memek Cindy.
Tanpa aba2 lg, memek Cindy di masuki kontol buruh tani lain.
"Aaaahhhhnnnn!!! Mmmmhhhh...", desah Cindy saat kontol pak Juadi masuk dg mudahnya di dalam tubuhnya.
Pak Sukro pun langsung menuju depan wajah Cindy setelah pak Juki duduk kelelahan setelah orgasme 2 kali.
"Gimana pak?", tanya pak Paijo.
"Gila pak, baru sekali ini ngecrot 2 kali, biasanya juga istirahat dl sblm keras lagi"
"Haha, neng Cindy emg dah pinter ya pak mainnya"
Pak Sukro yg di depan Cindy pun dilayani Cindy, "Mmmhhh terus neeeng, bersihin kontol bapak neng ampe kinclong! Haha"
Cindy pun terus menjilat seluruh kontol pak Sukro, sementara dibelakangnya pak Juadi terus menggenjot dg cukup cepat.
"HHHhhhnnnggg..."
Tanpa ijin, pak Juadi pun mencapai puncak kenikmatannya dan mengeluarkan pejunya di dalam rahim Cindy.
Crooottt....
"Hhhhmmmmhhhhh enaaaaakkkkk!!!", seru pak Juadi sambil terus mencengkram pantat kenyal Cindy.
"Mmmhhh Aaaahhhh...."
"Haha, gimana sih lu Ju, baru bentar aja dah langsung ngecrot!", seru pak Juki.
"Hhh... Hhh... Mo gimana lg, tadi kan kontol gue dah di kocokin sama neng Cindy, dah siap keluar lah", kata pak Juadi sambil terengah2.
Pak Sukro pun ikut tertawa saja.
Pak Juadi melepaskan kontolnya dr memek Cindy, diikuti dg cairan putih kental yg mengalir keluar dr memek Cindy. Melihat itu pak Juadi tetap merasa puas, dan terangsang. Pemandangan indah dimana gadis cantik nan sexy menunggingkan pantatnya dan mempertunjukkan memeknya yg sudah dijebol oleh peju yg sangat banyak sampai tidak muat lagi.
Setelah pak Juadi juga diservis kebersihan kontolnya oleh mulut Cindy, Cindy pun terjatuh dan berbaring di gubug sambil terengah2.
Keringat bercucuran di tubuhnya dan senyum kepuasan menghiasi wajahnya.
"Gimana neng Cindy, dah puas di entotin temen2 bapak?", tanya pak Paijo.
"Hhhh... Hhhh... Iya pak, Cindy puas bangeettthh...", jawab Cindy sambil tersenyum lebar.
Ketiga pria buruh tani itupun juga ikut puas, tak menyangka di umur mereka ini bisa menikmati daun muda yg luar biasa seperti Cindy ini.
"Pak Paijo gk mo ikutan ngentotin neng Cindy?", tanya pak Juki yg kini sudah selesai memakai celananya lg.
"Haha gk pak, ntar2 aja lah", kata pak Paijo santai.
"Wah enak bener pak Paijo, dah punya istri cantik sekarang dah nambah lg ada cewek cantik", kata pak Juadi.
"Iya nih pak, pake pelet apaan pak?", tanya pak Sukro.
"Halah pelet apaan pak, klo orang baik2 ya rejekinya dateng sendiri lah. Hahaha", jawab pak Paijo.
"Wah jadi pengen nyobain neng Nesa juga nih pak", kata pak Juadi.
Mendengar itu pak Paijo jadi lebih serius,"Heh, ya gk boleh lah pak. Ini juga saya biarin bapak2 ngentotin neng Cindy gara2 saya tahu neng Cindy juga pengen. Tp klo neng Nesa ya beda urusannya pak"
"Hehe, iya pak maaf2. Tapi, lain kali boleh donk kita2 ngegarap neng Cindy lagi", kata pak Juadi penuh harap.
Pak Paijo menhela nafas dan membiarkan kata2 pak Juadi hilang dr pikirannya,"Ya itu mah terserah neng Cindy aja, gimana neng?"
"Hhh.. Hhhh.. ya boleh aja pak, Cindy mah mau aja pak", jawab Cindy sambil tersenyum.
"Haha Joooosss!! Ya udah neng Cindy istirahat dulu aja, bapak2 lanjut kerja lagi", kata pak Juki yg kini makin semangat kerja.
Cindy pun terbaring di gubug, dg peju terus mengalir dari vaginanya sendiri. Cindy benar2 puas akhirnya ia telanjang bulat di tempat yg cukup terbuka. Fantasy liarnya akhirnya menjadi nyata.
Setelah pekerjaan selesai, ketiga teman pak Paijo setuju untuk tidak cerita kejadian hari ini pada siapapun. Cindy pun pulang dg pak Paijo dg hati senang dan dg selangkangan penuh bekas peju tiga orang buruh tani.
 
Bimabet
Beberapa minggu kemudian, Cindy datang tiap weekend ke rumah pak Paijo dan Nesa. Dan seperti kata Nesa, Cindy lebih sering telanjang bulat daripada berpakaian di dalam rumah pak Paijo. Tentunya itu membuat Cindy menjadi lahan garapan baru untuk pak Paijo yg terus2 menggenjotkan kontolnya kedalam memek Cindy.
"Ooohhh... Aaaahhhh... Teruuusss paaakkk", desah Cindy yg sedang di entot pak Paijo di ruang tamu.
"Hhhnnnhhh... Bapak dah mo keluar neeennggg"
Crooottt...
Pak Paijo pun orgasme di dalam rahim Cindy. Disaat yg bersamaan, gelombang cairan panas di dalam rahimnya membuat Cindy juga mencapai puncak kenikmatan dan orgasme juga.
"Aaaaahhhh paaakkkk!!!"
Cairan panas pun muncrat keluar dr memek Cindy.
Setelah puas orgasme, pak Paijo pun mencabut kontolnya sehingga cairan putih mengalir keluar dr memek Cindy.
Cindy masih terengah2 setelah di setubuhi oleh pak Paijo, tapi puas sudah bisa merasakan kontol pak Paijo lagi yg benar2 terasa nikmat di dalam tubuhnya.
Pak Paijo pun lgsg memakai baju lagi setelah tenaganya pulih, sedangkan Cindy bahkan tak terlihat risih telanjang bulat di ruang tamu, seolah Cindy tak peduli kalau ada orang yg melihatnya dari luar rumah.
"Eh neng Cindy gk mau pakai baju dulu?"
"Hmm? Kenapa pak? Kan pak Paijo sama Nesa dah biasa liat badan Cindy", tanya Cindy seolah pertanyaan pak Paijo bukan pertanyaan normal.
"Ya siapa tahu ada tamu dateng lah neng", kata pak Paijo sambil senyum2.
"Hihi, ya klo gitu ntar tamunya bisa liat pemandangan indah donk pak", jawab Cindy percaya diri. Memang Cindy memiliki body yg sexy, meski dadanya tidaklah sebesar milik Nesa tapi pria manapun yg melihat Cindy telanjang bulat sudah pasti jadi bernafsu ingin menyetubuhi Cindy dan mengeluarkan benih2nya di bagian manapun tubuh indah Cindy. Cindy sendiri merasa bernafsu moleh karena itu, libidonya selalu naik saat melihat tatapan nafsu pria manapun yg melihat tubuh sexy nya.
"Hehe, ntar malah jadi di entot tamunya donk neng klo gt"
"Emang pak Paijo bolehin klo Cindy di entot orang?", tanya Cindy dg wajah menggoda pak Paijo.
Pak Paijo sendiri sebelumnya sudah diperingatkan oleh istrinya bahwa temannya itu terkenal sudah tidur dg banyak pria. Karena tahu soal itu, pak Paijo jadi tak terlalu merasa Cindy adalah milik pak Paijo sendiri seperti Nesa yg merupakan istri dan ibu dr jabang bayinya. Toh, pak Paijo merasa selama ia sendiri masih bisa menyetubuhi Cindy, pak Paijo tak keberatan kalau Cindy di setubuhi pria lain.
"Haha, ya selama bapak masih bisa entotin neng aja bapak gk masalah neng"
Cindy pun tersenyum karena pak Paijo menjawab sesuai dg keinginan Cindy. Cindy memang merasa puas dg kontol pak Paijo, tp gairah nafsunya masih muncul dan membuatnya ingin merasakan sensasi2 sex lain selain dg pak Paijo saja.
Nesa pun pulang dr belanja di pasar, "Wah bapak habis kerja di rumah ya, hihi"
"Hehe iya neng, enak banget ngerjain neng Cindy"
"Wah, lu bener2 dah jd ibu rumah tangga banget ya, masakan lu juga enak2 ternyata", kata Cindy santai.
"Ah bisa aja lo Cin. Oh ya pak, tadi Nesa ketemu sm bapak2 di sawah, katanya pak Paijo diminta bantuin disana"
Pak Paijo memang sudah biasa dipanggil oleh orang untuk membantu di sawah atau lahan mereka, toh lumayan dapat uang makan.
"Oh ya sudah, bapak langsung ke sawah deh neng", kata pak Paijo sigap.
Tak perlu waktu lama sebelum pak Paijo berjalan menuju sawah dan sudah ada 3 orang pria yg sibuk memanen padi yg sudah siap panen.
"Wah pak Paijo datang juga pak", kata pak Sukro.
"Haha iya pak, tadi istri saya lewat sini ya pak?", kata pak Paijo.
"Iya pak, wah beruntung banget pak Paijo bisa punya istri muda cantik", kata pak Juadi yg sedang membabat padi.
"Pak, pake pelet apaan nih pak?", kata pak Juki sambil tertawa.
Ketiga pria itu bercanda2 soal keberuntungan pak Paijo yg dapat istri muda sambil sibuk bekerja memanen padi di lahan itu.
Saat hari menjelang siang, keempat pria itu pun beristirahat di gubuk di sawah.
Ketiga pria buruh tani itu pun kemudian mulai makan bekal mereka dan minum teh dr termos yg dibawa oleh pak Juadi.
Sayangnya pak Paijo lupa membawa bekal, sehingga ia hanya bisa minum saja dan berpikir untuk pergi ke warteg untuk beli makan siang.
Tp baru saja pak Paijo hendak pergi, ia melihat ada perempuan yg berjalan menuju gubuk sawah.

Rupanya Cindy menyusul pak Paijo dg rantang di tangannya.
Pak Paijo tak hanya kaget melihat Cindy yg berjalan ke arah gubuk sawah, tp juga melihat pakaian Cindy yg hanya terdiri dr tank top yg memperlihatkan perutnya yg langsing dan dg rok mini yg mempertontonkan pahanya yg mulus. Penampilan Cindy yg begitu sexy benar2 membuat nafsu pak Paijo yg melihatnya, apa lg rok mini Cindy terlihat longgar sehingga kalau di hembus angin sudah pasti isi rok akan terlihat jelas.
"Wah neng Cindy, kok kesini?", tanya pak Paijo. Ketiga pria yg tadinya sedang makan kini melongo melihat gadis cantik yg begitu mengekspose tubuhnya itu.
"Ini pak, tadi bapak lupa bawa makan siang", kata Cindy menunjukkan rantang ditangannya.
"Duh, jadi ngerepotin neng Cindy nih. Makasih neng", kata pak Paijo menerima rantang makan siangnya.
Pak Paijo dan Cindy pun berjalan menuju gubuk di tengah sawah. Ketiga pria tadi benar2 terpukau dg penampilan Cindy yg 'menantang' nafsu mereka.
"Selamat siang bapak2, saya ikut nimbrung ya", kata Cindy yg kemudian naik ke gubuk dan duduk di samping pak Paijo yg mulai makan.
"Bo.. Boleh neng", kata pak Juki terbata2.
Cindy pun memperkenalkan diri pada para pria di gubuk itu.
Cindy tersenyum, dan didalam hati ia sudah gatal ingin menggoda ketiga buruh tani di gubuk ini. Ia bisa merasakan lirikan2 mata ketiganya yg seolah menjamah setiap detil tubuhnya yg ia pamerkan. Tubuh Cindy makin gatal untuk segera melepas bajunya dan merasakan kebebasan sensual di sawah yg indah dan merasakan hembusan angin yg sejuk di seluruh tubuhnya. Terlebih, tatapan2 lapar para pejantan di gubuk ini seolah sudah menggerayangi tubuh indah Cindy, ia bisa merasakan selangkangannya panas dan basah oleh nafsu binalnya sendiri. Apa lagi, Cindy yakin ketiga pria itu bisa melihat 2 tonjolan di kaosnya meski ketiganya tak mengatakan apapun.
Cindy pun memulai aksinya,"Hmm? kenapa pak? Kok lirik2 aja?"
Pak Juki lgsg panik saat ia ketahuan melirik rok mini Cindy, seolah berusaha melihat apa yg ada dibalik rok mini itu,"Oh! Ah gk neng, hehe. Hbs neng Cindy cantik banget"
Pak Juadi pun menimpali,"Wah, pak Juki ini, anaknya 6 trus dah punya cucu juga masih aja lirik2 cewek"
"Haha, wah masih nafsu aja pak", kata pak Sukro sambil tertawa.
Pak Juki yg merasa malu pun berusaha mengalihkan pembicaraan, "Eh... Neng, kok kenal sama pak Paijo?"
"Oh, saya temennya Nesa pak, temen istrinya pak Paijo", jawab Cindy.
"O.. OOooohh pantes, hehe, cantik2 ya temennya neng Nesa", kata pak Sukro yg baru saja melirik tonjolan kaos Cindy.
"Hihi, makasih pak. Eh tapi pak Juki hebat ya, punya banyak anak", kata Cindy mendekati pak Juki.
Pak Juki pun jadi malu2 karena di dekati oleh Cindy, "Wah, bi.. bisa aja neng"
"Iya lah pak, kan berarti pak Juki mainnya hebat banget ampe istrinya hamil 6 kali, hihi", kata Cindy yg kemudian menaruh telapak tangannya di paha pak Juki.
Pak Juki kaget dg apa yg Cindy lakukan, pak Juadi dan pak Sukro pun ikut terbelalak.
Pak Paijo sudah sadar apa yg Cindy lakukan dan apa yg sepertinya Cindy mau. Ia pun tersenyum dan berkata, "Wah neng Cindy ini, pengen di isi nih kyknya, haha"
"Hihi, bisa aja nih pak Paijo, tadi aja dah ngisi Cindy lho", kata Cindy santai.
Ketiga buruh tani itu pun kaget dg kata2 jawaban Cindy itu.
Pak Juki yg ada di samping Cindy pun bertanya,"Di isi apa neng?".
Cindy pun yg sebelumnya duduk bersila langsung duduk bersila sebelum kemudian membuka kedua kakinya. Di depan tiga pria yg baru saja Cindy kenal, ia memperlihatkan selangkangannya yg tidak tertutupi oleh selembar kain, menampilkan vaginanya yg dihiasi oleh bercak2 putih kering.
Pak Paijo sudah tak kaget lagi, sepertinya Cindy memang sengaja tidak membersihkan peju hasil entotannya.
Cindy dg santainya menjawab pertanyaan pak Juki, "Ya di isi peju lah pak, nih masih ada bekas pejunya pak Paijo"
Ketiga pria itu pun melongo melihat pemandangan di depan mereka, memek gadis muda yg terlihat menggairahkan meski terdapat bercak2 peju kering.
"Wah neng Cindy ini, bikin temen bapak pada melongo", kata pak Paijo tersenyum.
Ketiga pria itu kini benar2 bernafsu, gadis cantik di depan mereka memang gadis yg bisa "dipake" seperti dugaan mereka. Tapi mereka masih ragu2 apa yg bisa mereka lakukan sekarang.
Cindy merasa ketiga pria ini harus diberi aba2 dulu, yah tidak heran kalau ketiganya tidak lgsg mengganyang tubuh Cindy, tidak tiap hari ada gadis cantik yg mempertontonkan tubuhnya pada org2 desa.
"Gimana pak? Mau coba ngisi Cindy gk?", kata Cindy sambil memakai kedua jarinya untuk membuka bibir vaginanya yg terlihat sudah basah.
Pak Juki pun lgsg beraksi, mendorong Cindy sampai ia rebahan dan mulai membuka celananya,"Mau neng, biar bapak isi neng Cindy, hehe"
Pak Sukri juga langsung ikut beraksi, kalau memek Cindy sudah menjadi jatah pak Juki, maka payudara Cindy lah yg akan ia ganyang. Ia langsung membuka kaos Cindy dan sempat takjub melihat payudaranya yg terlihat kencang itu.
"Wih, kyknya susunya enak nih", gumam Sukro sebelum kemudian mulai meremas2 kedua payudara Cindy dan memainkan putingnya.
"Aaaahhhh.... Mmmhhhh... Enak paakkk...", desah Cindy menikmati payudaranya dimainkan oleh pak Sukri dg tangannya yg kasar. Cindy juga bisa merasakan ada sesuatu yg mencoba masuk di vaginanya.
Pak Juki rupanya sudah melepaskan celananya dan mulai mendorong pinggulnya, berusaha memasukkan kontol hitamnya kedalam memek Cindy.
Blessshhhh...
"AAAAaaahhhh... Yaaahhhhh....", desah Cindy menikmati kontol pak Juki.
"Pak, beneran neng Cindy boleh kita pake pak?", tanya pak Juadi yg masih belum percaya dg apa yg ia lihat.
Pak Paijo hanya tersenyum, ia tahu Cindy sendiri ingin di entot oleh teman2nya sehingga ia sendiri tidak keberatan,"Ya boleh lah pak, pak Juadi juga jangan kalah sama pak Juki. Dah umur segitu juga ternyata masih bisa nyogokin memeknya neng Cindy tuh"
Pak Juadi pun lgsg ikut nimbrung dan mendekatkan wajahnya pada wajah cantik Cindy yg sedang merem melek menikmati genjotan pak Juki dan jilatan2 pak Sukro di payudaranya.
"Ayo Ju, ganyang aja ni cewek!", kata pak Sukro sambil menjilati payudara Cindy sampai basah kuyup oleh ludahnya.
Pak Juadi memegang wajah cantik Cindy, hingga Cindy menatap wajah pak Juadi yg jelek itu, "Neng, cantik banget, saya cium ya neng"
"Mmmmhhh... Iyaaahhh... Cium Cindy donk paakkhhh... Oooohhh..."
Pak Juadi pun mulai melumat bibir Cindy yg indah itu. Cindy pun tak mau kalah dan lgsg mendorong lidahnya masuk kedalam mulut pak Juadi hingga akhirnya pak Juadi membalas dg menyedot2 lidah gadis cantik yg sedang dinikmati oleh tiga orang pria ini.
Pak Paijo sendiri hanya tersenyum dan geleng2, gadis secantik Cindy benar2 diluar nalarnya. Cindy yg begitu cantik, dan hidup di keluarga berada bisa2nya sekrang sedang digarap oleh pria2 tua yg kerjanya tak lain hanya seorang buruh tani saja.
Tak hanya itu, bahkan pria2 yg sedang menikmati tubuh gadis itu cukup tua untuk dipanggil ayah atau malah kakek untuk kasus pak Juki.
Tapi pak Paijo hanya melanjutkan makan siangnya yg cukup banyak oleh istri tercinta, dan membiarkan teman2nya menikmati tubuh Cindy dan Cindy yg juga menikmati kenikmatan dr ketiga pria itu.
Suara2 desahan saling berkesinambungan di gubuk ditengah sawah itu. Ketiga pria itu saling memuaskan nafsu mereka pada gadis cantik nan sexy yg memasrahkan tubuhnya untuk menampung nafsu ketiga pria tua itu.
"Oooohhhh neng, bapak keluar di dalam neeenggg... Bapak mau isi neng Cindyy!!!", seru pak Juki mulai mempercepat genjotannya.
Crooottt....
Pak Juki pun mengeluarkan seluruh pejunya di dalam rahim Cindy, rasa nikmat yg ia rasakan benar2 tak bisa digambarkan dg kata2. Ia benar2 tak menyangka di umurnya yg sudah tak muda itu, ia bisa melakukan hubungan intim dg seorang gadis cantik, dan lagi, ia bisa menebar benih lagi setelah sekian lama tak pernah ia lakukan.
Setelah puas mengisi rahim gadis cantik ini dg pejunya, ia pun segera mengeluarkan kontolnya yg sudah melaksanakan tugasnya.
"Enak banget memekmu neng, bapak dah lama banget gk keluar banyak", kata pak Juki.
Pak Sukro lgsg menghentikan lumatannya pada payudara Cindy, "Gantian pak, dah gk sabar pengen nyobain memek cewek kota! Haha"
Pak Juadi pun menyudahi ciumannya saat menyadari pak Juki dan Sukro bertukar posisi.
"Pak, Cindy kocokin kontolnya ya pak. MMmmmhhh...", kata Cindy menwarkan layanan sex pada pak Juadi.
Pak Juadi pun tersenyum dan melepaskan celananya, menunjukkan kontol yg juga sudah ereksi.
Cindy lgsg meraih kontol pak Juadi dan mulai mengelus2 batang kejantanan itu dg lembut.
"Pak Juki, Cindy bersihin kontolnya ya"
Pak Juki tak paham dg apa maksud Cindy, tp pak Paijo menyuruh pak Juki untuk mendekati kepala Cindy.
Cindy pun membuka mulutnya, dan pak Juki pun paham dan mulai mengarahkan kontolnya yg sudah mulai lemas ke mulut Cindy.
"Wooohhhh mmmhhh enak neeengg!!". Pak Juki baru sekali ini merasakan blowjob, tidak pernah menyangka kontolnya yg ia rasa kotor bisa masuk dan di servis oleh mulut gadis cantik.
"Bapak masukin ya neng", kata pak Sukro yg menggosok2an kepala kontolnya di belahan memek Cindy yg basah dan meneteskan peju pak Juki. Meski agak kurang nyaman melihat peju orang lain, tp pak Sukro tetap ingin juga merasakan memek gadis muda.
Blessshh...
Kontol pak Sukro lgsg menusuk memek Cindy yg terasa sempit dan panas itu.
"Mmmhhhh... Memek cewek cantik emg beda, enak bangeeet!!", seru pak Sukro merasakan kenikmatan yg luar biasa ini.
"Udah cepetan lu genjot!", kata pak Juadi yg juga tak sabar ingin merasakan memek Cindy.
Pak Sukro pun lgsg menggenjot kontolnya, tiap sodokan makin dalam dan makin cepat.
Cindy pun menaikkan permainan tangan dan mulutnya, ia mempercepat kocokan kontol pak Juadi dan terus menyedot2 kontol pak Juki, menanti kalau2 ada cairan lezat yg akan keluar lagi karena kontol pak Juki makin mengeras.
"Gimana pak? Enak kontolnya diemut2 neng Cindy?", tanya pak Juadi sambil tertawa.
"Wooohhh enak banget pak, ini aja rasanya pengen negluarin lagiiii!!", kata pak Juki sambil memaju mundurkan pinggulanya, seolah sedang ngentotin mulut Cindy.
Tak lama, pak Juki merasa sudah pengen orgasme, "Duh neeeng, bapak dah mau keluar lagi neeenngg!!"
Saat pak Juki hendak mengeluarkan kontolnya dah orgasme diluar, Cindy lgsg memegang kontol pak Juki dan menahannnya di dalam mulutnya.
"Wooohhh neeengg, jangan di dalem neeenggg!!"
Meski berusaha menahan orgasme nya, tp Cindy terus menerus menjilat2 kepala kontol pak Juki sehingga pak Juki tak lagi bisa menahan puncak kenikmatannya sendiri.
Crooott...
"Nnnngghhhh hhaaaa....", desah pak Juki yg lagi2 orgasme.
Cindy merasakan cairan panas di mulutnya, peju pria tua itu terasa begitu nikmat dan kental. Ia masih menyedot sisa2 peju dr kontol pak Juki sampai akhirnya kontol pak Juki benar2 lemas.
Di lain sisi tubuh Cindy, pak Sukro masih terus menggenjot Cindy dg penuh gairah, dan rasa nikmat makin membumbung menuju puncak.
"Mmmhhhh terima pejuku nduuukkk!!!"
Cindy juga bs merasakan kontol pak Sukro yg makin cepat dan ia pun merasa mencapai puncak kenikmatan.
Crooott... Croott....
Pak Sukro mengeluarkan pejunya tanpa ragu, ia hentakkan kontolnya supaya melesak sedalam mungkin dalam memek gadis cantik itu.
"Mmmhhhhh!!!!!", Cindy mendesah dg kontol pria lain di mulutnya.
Pak Sukro bisa mersakan cairan panas lain yg keluar dr memek gadis ini, dan ia tersenyum bisa membuat gadis cantik ini orgasme dg kontolnya.
"Haha, ngicrit juga neng Cindy. Enak kan neng kontol bapak?"
Cindy pun kini puas, menelan nutrisi spesial dr pak Juki dan melepaskan kontol pak Juki dr tangan dan mulutnya.
"Mmmhhhh... Iya paaakkk enaaaakkkk... Cindy sukaaaa...", desah Cindy.
"Kro, gantian! Dah pengen keluar nih!", kata pak Juadi yg menerima kocokan Cindy sedari tadi.
"Iya, nnngghhhh... Dah tuh, masukin kontol lu kedalem", kata pak Sukro sambil mengeluarkan kontolnya yg sudah lemas.
Pak Juadi pun lgsg bersiap, "Neng, nungging dong neng. Bapak pengen ngentot dr belakang, hehe"
Cindy tersenyum dan mematuhi perintah pak Juadi dan mulai ambil posisi merangkak,
Pak Juadi pun lgsg mengambil posisi di belakang Cindy, kemudian ia arahkan kepala kontolnya di memek Cindy.
Tanpa aba2 lg, memek Cindy di masuki kontol buruh tani lain.
"Aaaahhhhnnnn!!! Mmmmhhhh...", desah Cindy saat kontol pak Juadi masuk dg mudahnya di dalam tubuhnya.
Pak Sukro pun langsung menuju depan wajah Cindy setelah pak Juki duduk kelelahan setelah orgasme 2 kali.
"Gimana pak?", tanya pak Paijo.
"Gila pak, baru sekali ini ngecrot 2 kali, biasanya juga istirahat dl sblm keras lagi"
"Haha, neng Cindy emg dah pinter ya pak mainnya"
Pak Sukro yg di depan Cindy pun dilayani Cindy, "Mmmhhh terus neeeng, bersihin kontol bapak neng ampe kinclong! Haha"
Cindy pun terus menjilat seluruh kontol pak Sukro, sementara dibelakangnya pak Juadi terus menggenjot dg cukup cepat.
"HHHhhhnnnggg..."
Tanpa ijin, pak Juadi pun mencapai puncak kenikmatannya dan mengeluarkan pejunya di dalam rahim Cindy.
Crooottt....
"Hhhhmmmmhhhhh enaaaaakkkkk!!!", seru pak Juadi sambil terus mencengkram pantat kenyal Cindy.
"Mmmhhh Aaaahhhh...."
"Haha, gimana sih lu Ju, baru bentar aja dah langsung ngecrot!", seru pak Juki.
"Hhh... Hhh... Mo gimana lg, tadi kan kontol gue dah di kocokin sama neng Cindy, dah siap keluar lah", kata pak Juadi sambil terengah2.
Pak Sukro pun ikut tertawa saja.
Pak Juadi melepaskan kontolnya dr memek Cindy, diikuti dg cairan putih kental yg mengalir keluar dr memek Cindy. Melihat itu pak Juadi tetap merasa puas, dan terangsang. Pemandangan indah dimana gadis cantik nan sexy menunggingkan pantatnya dan mempertunjukkan memeknya yg sudah dijebol oleh peju yg sangat banyak sampai tidak muat lagi.
Setelah pak Juadi juga diservis kebersihan kontolnya oleh mulut Cindy, Cindy pun terjatuh dan berbaring di gubug sambil terengah2.
Keringat bercucuran di tubuhnya dan senyum kepuasan menghiasi wajahnya.
"Gimana neng Cindy, dah puas di entotin temen2 bapak?", tanya pak Paijo.
"Hhhh... Hhhh... Iya pak, Cindy puas bangeettthh...", jawab Cindy sambil tersenyum lebar.
Ketiga pria buruh tani itupun juga ikut puas, tak menyangka di umur mereka ini bisa menikmati daun muda yg luar biasa seperti Cindy ini.
"Pak Paijo gk mo ikutan ngentotin neng Cindy?", tanya pak Juki yg kini sudah selesai memakai celananya lg.
"Haha gk pak, ntar2 aja lah", kata pak Paijo santai.
"Wah enak bener pak Paijo, dah punya istri cantik sekarang dah nambah lg ada cewek cantik", kata pak Juadi.
"Iya nih pak, pake pelet apaan pak?", tanya pak Sukro.
"Halah pelet apaan pak, klo orang baik2 ya rejekinya dateng sendiri lah. Hahaha", jawab pak Paijo.
"Wah jadi pengen nyobain neng Nesa juga nih pak", kata pak Juadi.
Mendengar itu pak Paijo jadi lebih serius,"Heh, ya gk boleh lah pak. Ini juga saya biarin bapak2 ngentotin neng Cindy gara2 saya tahu neng Cindy juga pengen. Tp klo neng Nesa ya beda urusannya pak"
"Hehe, iya pak maaf2. Tapi, lain kali boleh donk kita2 ngegarap neng Cindy lagi", kata pak Juadi penuh harap.
Pak Paijo menhela nafas dan membiarkan kata2 pak Juadi hilang dr pikirannya,"Ya itu mah terserah neng Cindy aja, gimana neng?"
"Hhh.. Hhhh.. ya boleh aja pak, Cindy mah mau aja pak", jawab Cindy sambil tersenyum.
"Haha Joooosss!! Ya udah neng Cindy istirahat dulu aja, bapak2 lanjut kerja lagi", kata pak Juki yg kini makin semangat kerja.
Cindy pun terbaring di gubug, dg peju terus mengalir dari vaginanya sendiri. Cindy benar2 puas akhirnya ia telanjang bulat di tempat yg cukup terbuka. Fantasy liarnya akhirnya menjadi nyata.
Setelah pekerjaan selesai, ketiga teman pak Paijo setuju untuk tidak cerita kejadian hari ini pada siapapun. Cindy pun pulang dg pak Paijo dg hati senang dan dg selangkangan penuh bekas peju tiga orang buruh tani.

Yah.... Tambah lagi pejantannya :galau:

Padahal aku berharapnya Mas Paijo aja yang menggarap Cindy dan menjadikannya istri mudanya
eh ternyata malah dibagi-bagi
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd