Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA TAMAT Bidadari pembawa kebahagiaan

Ceritanya tamatin, lanjut ke cerita lain?


  • Total voters
    66
  • Poll closed .
Sayang cuma fiksi belaka....coba ada yang beneran kaya begitu...mau dah tuch w booking 1 yang kaya isyana sarasvati banyak bulu halus nye tuch...muanntaaab
 
Dan waktu pun berlalu, tak terasa bulan berganti dan
Nesa pun akhirnya ada di semester akhir kehamilannya, sedangkan Cindy sendiri masuk bulan ke 6. Karena itu Cindy memutuskan untuk cuti kuliah karena ia tak lagi bisa menyembunyikan perutnya yg membuncit. Tak hanya itu, Cindy kini lebih sering tinggal dg pak Paijo meski itu artinya sedikit memancing perhatian beberapa warga desa yg mulai bertanya2 kenapa ada 2 gadis hamil di satu rumah. Tapi berkat pak Juki, Juadi dan Sukro, muncul rumor lain yg mengatakan pak Paijo nikah siri di desa lain dan berpoligami.
Pak Sukro dan pak Juadi kini meski jarang bercinta dg Cindy tetap sesekali datang ke rumah pak Paijo.
"Mmmhhh... Srrpppp... Mmmhhhh", desah Cindy yg sibuk menjilati 2 kontol yg ada dikanan dan kiri mulutnya.
"Wooohh wenak neeng", kata pak Juadi.
"Manteeppp!!", kata pak Sukro.
Keduanya baru saja di servis oleh Cindy dg mulut dan memeknya. Meski tak lagi seliar dan se ganas sebelum saat hamil, pak Juadi dan pak Sukro tetap senang menikmati gadis cantik yg benar2 binal itu.
"Hihi, bapak2 ini masih aja seneng ngentotin Cindy, padahal perut Cindy gk lagi rata kyk dulu"
"Hehe, gk apa lah neng, yg penting memeknya tetep sempit", balas pak Juadi.
Setelah puas, pak Juadi pun segera pamit sebelum istrinya mencarinya. Tinggal pak Sukro yg kini sibuk bermain dg payudara Cindy yg kini lebih besar dr sebelumnya.
"Mmmhhh... Aaahhhh.. Shhhh...", Cindy terus mendesah menikmati kemanjaan pak Sukro yg seperti bayi dan menyusu padanya.
"Mmmhhh susumu enak neng, maniiisss", kata pak Sukro yg makin semangat menyusu pada Cindy.
"Hihi Pak Sukro ini, suka banget nenen"
"Hehe iya neng, istri bapak dah gk keluar lg, padahal kan bapak suka", kata pak Sukro.
"Mmmmhhh... Ya udah lanjutin aja pak", kata Cindy sambil mengelus2 kepala pak Sukro.
Sore harinya, pak Paijo dan Nesa pulang setelah periksa di bidan lagi.
"Wah pak Sukro lg nenen", kata Nesa.
"Hehe, iya neng.", kata pak Sukro yg kemudian menyelesaikan urusannya dan mulai memakai baju dan kemudian pamitan setelah kenyang dan puas.
"Eh Nes, gimana td di bidan?"
"Katanya minggu ini Cin, jadi harus siap2", kata Nesa yg kemudian duduk di samping Cindy yg masih penuh bercak peju dan keringat.
"Oh gt, tenang aja Nes, ntar gw bantu klo lo butuh mobil", kata Cindy.
"Makasih ya neng, bapak gk punya kendaraan jd td smpt bingung gmn klo butuh kendaraan mendadak", kata pak Paijo.
"Iya pak. Lagian kan kemarin jg Cindy dah bantu bapak sm Nesa belanja kebutuhan bayi juga, masa' pas lahiran gk bantuin sih"
Pak Paijo melihat Cindy yg penuh peju itu mendadak merasa terangsang. Di kelilingi oleh para gadis2 hamil membuatnya makin gampang terangsang tiap kali membayangkan gadis hamil olehnya. Fantasinya pun muncul untuk menghamili Cindy setelah nantinya ia melahirkan anak pak Juki. Pak Paijo bisa merasakan kontolnya sendiri mengeras di balik celananya.

Pak Paijo pun mendekati Cindy dan mulai mengelus2 paha Cindy, "Neng, bapak pengen nih neng"
Cindy dan Nesa pun tersenyum, keduanya senang tiap kali pak Paijo yg memulai inistaitif untuk menyetubuhi mereka. Pak Paijo sendiri makin lama juga makin percaya diri dg kemampuannya memuaskan wanita.
"Hihi, boleh pak. Mau ikutan jg gk Nes?", tanya Cindy yg mulai mengambil posisi untuk doggy style.
"Ah gk deh Cin, lu layani pak Paijo aja ya, gw lagi capek nih pengen tiduran", kata Nesa yg kemudian menuju kamar.
Pak Paijo langsung membuka celananya dan mengarahkan kontolnya ke memek Cindy yg sudah basah. Ia merasa gadis ini selalu horny karena kapanpun diminta, pasti memeknya sudah siap untuk dimasukki kontol.
"Ooohhh... Aaaahhhh... pelan2 paaak, kasihan dedek bayi pak Jukiii", desah Cindy merasakan kontol besar sekali lg menjamah isi tubuhnya.
"MMMmmhhh iya neengg...", pak Paijo memelankan genjotannya dan menikmati memek Cindy yg begitu nikmat.
Tangan pak Paijo mulai menjamah payudara Cindy, meremas2 dan memainkan puting susu Cindy.
"Mmmmhhh aaahhh paaak teruuusss..."
Pak paijo makin memantapkan permainannya, merasakan kenikmatan meningkat hingga ia bisa merasakan bibit2 orgasme mulai muncul.
Melihat puting susu Cindy yg seolah melelehkan susu putih benar2 terlihat erotis dan memunculkan fantasy2 liar dikepala pak Paijo seperti saat melihat Cindy disetubuhi rame2 oleh teman2nya.
Fantasy itu membuat pak Paijo makin horny dan setelah sekitar 10 menit menggenjot Cindy, ia sudah tak lagi mau menahan orgasmenya.
Pak Paijo langsung mengeluarkan kontolnya dan mengocok dg cepat. Cindy juga segera bersimpuh didepan pak Paijo dan menggantikan pak Paijo mengocok kontolnya sambil membuka mulutnya.
"Ayo paaak kasih makan Cindy. Aaaaaaa..."
"Makan pejuku neeenggg!!!"
Croooottt...
Cairan putih kental panas mendarat di dalam mulut Cindy, dan ketika tak lagi ada cairan yg keluar dr kontol pak Paijo, Cindy segera mengulum dan menyedot2 sisa2 peju di dalam kontol pak Paijo.
"Hehe, doyan banget sm peju neng", kata pak Paijo sambil mengelus2 kepala Cindy.
"Hihi iya pak, habis enak siiih", kata Cindy sambil menjilati kontol pak Paijo dan sesekali mengusap2kan kontol pak Paijo di wajah cantiknya saat tiba2 peju sekali lagi muncrat dan membasahi wajah Cindy.
"Wah pak Paijo ini bikin kaget aja", kata Cindy.
"Hehe, neng tambah cantik lho kalo wajahnya dihiasi peju gini"
Cindy tersenyum, senang dipuji karena kebinalannya sendiri. Ia senang bisa merasakan kepuasan seksual di desa ini, dan ia merasa ingin bersenang2 lebih jauh lagi disini. Ia penasaran apakah hal itu bs terwujud.

Dan pada akhirnya, tiba juga hari kelahiran bayi pak Paijo dan Nesa.
Nesa kini ada di tempat klinik persalinan dan mulai proses kelahiran, dan setelah usaha yg keras dr sang ibu, akhirnya lahirlah seorang bayi hasil buah cinta seorang pria tua berparas kakek2 dengan gadis cantik berparas bagaikan bidadari.
"Oeeeekkk.. Oeeeekkkk...", suara bayi menangis terdengar keras di klinik persalinan tesrebut.
"Selamat ya Nesa, bayinya laki2", kata seorang bidan sambil menunjukkan bayi laki2 sehat itu kepada ibunya dan ayahnya yg mendampingi persalinan.
Sambil masih terengah2, gadis yg kini berusia 20 tahun ini pun terharu melihat buah cintanya dg pak Paijo,"Pak, bayi kita pak"
"Iya neng, terimakasih neng sudah memberi bapak keturunan", kata pak Paijo sambil mencium kening istrinya itu.
"Mau diberi nama apa pak bayinya?", tanya si bidan.
"Neng?", tanya pak Paijo menatap istrinya.
"Terserah bapak aja, Nesa pengen bapak aja yg nentuin nama dedek bayinya"
"Tapi kalau bapak tahunya nama org desa neng", kata pak Paijo khawatir.
"Hihi, gk apa2 pak, Nesa pengen bapak aja yg nentuin namanya", kata Nesa sambil tersenyum lebar.
"Kalau Bejo aja gmn neng?"
"Hihi, boleh deh pak, namanya Bejo bu"
Bayi yg baru lahir itu pun kemudian dibawa ke ruang inkubasi, meninggalkan suaminya dan Nesa saling mengasihi karena kini mereka menjadi seorang ayah dan ibu.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd