Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Bimbingan Skripsi Membawa Nikmat [Remake by : Bantengamuk]

Siapa Perempuan yang Suhu-Suhu Favoritkan di Cerbung ini ?


  • Total voters
    750
  • Poll closed .
Status
Please reply by conversation.
COUNTER ATTACK, BRUTALITY

Puspa Amanda Putri a.k.a Dosen Pembimbing


PLAKKK ! PLAKKKK !!

Dua kali tamparan keras itu menghantam pipi Mufti yang sedang tertidur. Sontak hal itu membuatnya kaget dan terbangun. Namun ia dibuat lebih kaget ketika kedua tangannya terikat dengan tali yang diuntai di sandaran kasur. Matanya yang tadinya terpejam menjadi terbelalak lebar melihat tubuhnya sendiri yang telanjang polos.

Kemudian perempuan yang menjadi pelaku, Bu Puspa, menaiki ranjang dan mendekatkan kepalanya pada wajah Mufti, "Sssttt... jangan berisik-berisik ya, ini masih pagi buta" ucapnya sambil memberi isyarat untuk tetap tenang. Jam weker di meja menunjukkan masih pukul 03.00.

"Now you are my slave, kamu nggak bisa ngapa-ngapain selain menuruti keinginanku hihihi" ujarnya tersenyum sambil melucuti celana dalamnya lalu melemparkannya tak tahu arahnya.

Dielusnya perlahan kontol Mufti yang masih tertidur. Ketika sudah berdiri tegak, justru Bu Puspa menabok penis Mufti dengan kencang. PLAKKK.

"Arghhhhh.... aduuhhhh" erang Mufti mengaduh.

"Uuuuu.... sakit ya. Sini teteh manjain" kemudian Bu Puspa menjilat penis laki-laki yang disiksanya, mulai dari pangkal penis hingga ujungnya.

Sambil mengocok pelan junior Mufti, ia berkata, "Lebih suka ditabok apa diginiin ?"

"Diginiin kak...mmhhh" jawab Mufti sambil menikmati handjob.

"Oh diginiin ?" tak disangka justru Bu Puspa mencengkram kuat-kuat penis mahasiswanya ini. Justru ia kian bernafsu menyiksa laki-laki yang terbaring tak berdaya ini.

"Aduuuhhhh....Oghhhh....." kembali Mufti berteriak mengaduh. PLAKK PLAKKK PLAKKK. Terhitung tiga kali kejantanan Mufti mendapat tamparan sehingga memerah.

"Ampun kak..." ucap Mufti memelas agar dosen pembimbingnya menghentikan siksaan.

"Hihihi, mahasiswa nakal harus diberi hukuman. Soalnya udah berani ngentotin dosennya yang masih tidur" ujar Bu Puspa dengan senyum yang bernafsu untuk menyiksanya.

Kemudian Bu Puspa menggeser posisinya lalu berlutut di atas wajah Mufti. Sembari menyingsingkan daster yang dikenakannya ia berkata, "Sini jilatin memekku, ini hukumanmu yang pertama". Terpampang lah kewanitaannya yang berbulu namun tercukur rapi, agar bisa dijilati dengan leluasa Bu Puspa mendekatkannya pada mulut Mufti.

Dari bawah, Mufti lantas mendaratkan ujung lidahnya pada klitoris Bu Puspa. Rangsangan itu membuat ia mendesah keenakan, gerakan lidah naik dan turun sesekali melakukan serangan yang tak diduga menjadi variasi untuk membuat pasangannya segera meraih orgasme.

"Awhhh...hmmm....uuhhh..." desah Bu Puspa sambil mengigit bibirnya sendiri dan tangan kanannya meremas-remas payudaranya sendiri. Memeknya langsung menjadi sangat basah.

"Ahhh....hunny...ahhhh....aaahh" desah Bu Puspa terus menerus. Mufti terus memberikan jilatan yang tepat sasaran pada titik lemah dari bibir vagina dosennya ini. Hanya bertahan kira-kira limat menit sejak Mufti memulai jilatan di vagina Bu Puspa, ia sudah mulai menunjukkan akan segera orgasme, pahanya semakin kencang mengapit kepala Mufti, desahannya pun semakin kencang.

"Ahhhhh.....ohhh.....goshh....ahh.....ahh" desah Bu Puspa kencang tanpa peduli keadaan. Lalu beberapa saat kemudian dari dalam vaginanya cairannya semakin deras terasa asin. "Ahhhhh....aku sampeee..........ohhh.....hmmmm", dibarengi dengan tubuhnya tergetar, cairan cinta menyembur cukup banyak hingga mengenai muka Mufti. Lalu mereka berhenti sejenak, dengan Bu Puspa menduduki dada Mufti. Nafasnya ngos-ngosan bagai orang yang sedang olahraga.

PLAKKK ! Bukannya berterima kasih justru ia menampar pipi kiri lelaki yang memberinya orgasme.

"Malah bikin aing orgasme, sial" ucapnya sambil tersenyum manis. Kemudian perempuan ini mengecup leher Mufti lalu turun menyusuri dadanya. Tiba-tiba ciumannya dihentikan, ia bangkit lalu mengambil sebotol wine yang sudah diletakkan di meja belajar. Bu Puspa kemudian menuangkan sedikit wine yang dipegangnya di dada pemuda ini. Cairan wine ini terasa begitu dingin di dada Mufti. Ia pun menjilati cairan itu bagai sedang minum hingga tak tersisa. Bibirnya kembali turun menyusuri perut Mufti hingga batang kelaminnya.

Dengan posisi menungging, ia memberi blowjob menggunakan giginya. Sakit dan nikmat menyaru menjadi satu dirasakan oleh Mufti, kepalanya bergeleng ke kanan dan ke kiri. Setelah itu ia memberi kuluman yang sangat soft pada penis Mufti. Kepalanya naik turun memblowjob penis yang sedang ereksi ini. Permainan mulut dan lidahnya begitu mendominasi pertarungan seks di atas ranjang Mufti. Dengan binalnya Bu Puspa menghisap penis mahasiswanya hingga pipinya ia kempotkan. Kuluman ini terasa begitu nikmat dan liar dibandingkan pertama kali Mufti diblowjob olehnya.

"Stop dulu kakk.... Nanti keluaarrrr...." pinta Mufti namun tak dihiraukan Bu Puspa yang masih asyik memberikan servis di kelamin lawan mainnya ini. Penisnya sudah tak kuat menahan semburan cairan yang sedari tadi terkumpul di batangnya.

CROOOTTTT CROTTT CROTT

Terhitung empat kali sperma Mufti dimuntahkan penisnya. Ada yang masuk ke dalam mulutnya, namun juga sebagian mengenai wajah ayu Bu Puspa. Segera ia bangkit dan menuju kamar mandi untuk membasuh mukanya dari cairan hina Mufti. Di kamar mandi Bu Puspa telah melepas daster yang dikenakannya, sehingga masuk ke kamar Mufti polos tanpa busana.

Perempuan cantik ini kembali meneguk wine dari botolnya. Kemudian ia kembali naik ke atas ranjang dan berkata, "Hmmm... berani-beraninya kamu ngecrot di muka dosen. Harus dihukum !"

Hukuman yang harus ditanggung oleh Mufti adalah diblowjob lagi penisnya yang masih lemas. Rasa ngilu menyelimuti penis Mufti, belum selesai beristirahat namun dipaksa untuk bekerja melayani nafsu perempuan cantik ini. Sekitar 10 menit junior Mufti baru kembali tegak berdiri tanda siap tempur. Bu Puspa yang sudah mengetahuinya langsung melepaskan penis ini dari mulutnya, kemudian memposisikan dirinya berlutut di atas selangkangan Mufti. Tangan kanannya memandu penis mahasiswanya untuk dimasukkan ke dalam liang kenikmatannya. Keduanya menikmati pertautan alat kelaminnya sambil memejamkan matanya.

"Mmmmhhh..." desah Bu Puspa kala otot penis Mufti mengenai dinding rahimnya. Ia gesek-gesekkan pantatnya untuk bergerak maju mundur serta naik turun. Mufti hanya pasrah menikmati permainan yang didominasi oleh dosen pembimbingnya ini. Bu Puspa menggoyangkan pantatnya dengan handal menghasilkan gerakan yg aduhai tak ubahnya level pro dalam bercinta. Mufti hanya terdiam menikmati pemandangan ini, sesekali ia mendesah dengan ringan. Seolah pasrah cukup dengan mengatur pernafasannya agar tak segera ejakulasi.

"Hmmm.....enak banget kakk...." desahnya sambil merem melek keenakan, begitupun Bu Puspa. Gesekan kedua kelamin ini semakin licin, hanya satu hentakan aja rasanya sudah menusuk hingga ubun-ubun.

"Ahhhh....ahhhh.....ohhhhh......ahhhh....aing emang binalll...ahhh....." desah perempuan cantik ini.

PLOK PLOK PLOK PLOK
PLOK PLOK PLOK PLOK
PLOK PLOK PLOK PLOK

Ia mencondongkan tubuhnya sesekali sehingga payudaranya bersentuhan dengan tubuh Mufti yang terikat kencang dan tak bisa bergerak. Suara kokok ayam mengiringi dua insan yang bukan pasangan sah kala bercinta. Bu Puspa seolah tak peduli dengan citranya yang anggun dan cerdas, keinginan perempuan cantik dan sexy ini hanyalah merasakan orgasme lagi dari penis laki-laki yang tinggal di rumahnya ini.

"Ahhh....enakk....ohhhh...." desahnya semakin tak karuan, Mufti merasakan vaginanya berdenyut, jepitannya semakin kencang begitupun dengan gerakan Bu Puspa.

"Ahhh.....akuu mauu keluarrrrr..." erang Mufti saat spermanya makin terdesak di batang kelaminnya.

"Arghhh....ahhhh.....ahhh......mmmhhhh....." desah Bu Puspa makin kencang dilanda badai orgasme, begitupun dengan Mufti yang ejakulasi namun hanya memuncratkan sedikit cairan spermanya. Lantas ia memelankan gerakannya, penis Mufti terasa hangat dan tubuh Bu Puspa juga semakin berkeringat. Tak lama kemudian perempuan ini melepaskan penis Mufti dari cengkraman vaginanya.

Namun perempuan ini tidak menyudahi aktivitas seks di pagi buta ini. Ia terus memberi handjob, bahkan dengan tempo yang semakin kencang. Mufti menggeleng-gelengkan kepala, rasanya aneh, sakit, linu dan pegal, tapi juga enak.

"Kakk..ahh....sakittt....ahh....please....." desahnya. Namun Bu Puspa tidak bergeming, perempuan ini nampak brutal menyiksa mahasiswanya. Mufti mendesah kencang lagi, cairan spermanya keluar lagi namum hanya beberapa tetes aja.

"Arrggghhhh....ooohhh....." desahnya ditambah dengan keringat yg bercucuran dengan deras. Nafasnya ngos-ngosan bagai maling yang dikejar-kejar oleh warga. Penisnya langsung lemas dan tertidur.

"Kak, tolong lepasin" mohon Mufti agar terbebas.

"Gimana rasanya ? Enak ?" tanya Bu Puspa mengenai adegan seks yang baru mereka lakukan. Mahasiswa ini hanya menggelengkan kepala tanda tak nyaman. Walaupun sebagian dari dirinya merasa keenakan.

"Begitu lah hubungan seks tanpa consent. Kamu nggak boleh memperlakukan perempuan seperti boneka seks. Apa yang kamu lakukan tadi malam sebetulnya adalah pemerkosaan, aku bisa saja melaporkan ke polisi. Tapi aku punya cara lain supaya kamu jera dan belajar dari kesalahan" lanjutnya.

"Iya kak, aku minta maaf. Aku menyesal udah berbuat bodoh, nggak akan kuulangi pada siapapun kak" sesal Mufti. Kini ia mengerti bagaimana memperlakukan perempuan dengan baik. Perempuan juga manusia yang punya rasa, ketika ingin mengajak berhubungan badan tentu harus menggunakan rasa cinta bukan paksaan.

"Good" jawab Bu Puspa singkat lalu melepaskan tali yang membelenggu kedua tangan Mufti.

Tak marah dengan kesalahan Mufti, Bu Puspa justru berbaring seranjang dengan mahasiswanya ini dan memeluknya. Keduanya terlelap dalam mimpi akibat rasa lelah yang didapat dari hubungan seks brutal barusan. Bagaimanapun manusia tempat salah dan dosa, ketika salah dan dosa yang serupa menyerangmu balik ya jangan marah.

Sang Surya menyingsing, waktu menunjukkan sudah jam 7. Keduanya bangun dan bersiap-siap untuk memulai aktivitas pagi ini.

"Kak, kok gak bisa bangun ya...." ucap Mufti khawatir sambil memegangi burungnya.

Apa yang akan terjadi pemirsa sekalian ?

BERSAMBUNG

________________________________________________________________________________


Bangun sahur kok malah kepikiran alur buat mulusin ke next chapter, ya wes tak tulis aja hehehe.
Minta kritik dan sarannya dari suhu-suhu yang mampir disini. Mohon cendol dawet dan like agar ane lebih semangat nulis lanjutannya.
Matur sembah nuwun
 
Terakhir diubah:
Puspa, Irma, Fitria. Makin seru nih ceritanya. Semangat terus buat update, Hu :beer:
Baru beres ngebut baca nih, mantap banget om, ditunggu lanjutannya! :)

R.I.P om @banyulangitttt semoga tenang disana

Sudah update tipis hu, mampir lagi yok

Ceritanya menarik suhu... Semoga tidak diusir karena exe tanpa persetujuan bu dosen

Jawabannya ada di update yang barusan, silahkan hu

Mantabs.... Sayang mufti liver fool.... Hehhehe



J/k

Wkwkwkwk juara Liga Inggris musim 2019/2020 lho hu ;)
 
Suka banget sih ane sama update kali ini. Sekalian ngasih pesan moral tentang pentingnya consent biar meskipun kita mesum dan sange tapi tetep ga ngelakuin pelecehan seksual dengan hubungan seks tanpa consent. Good job hu:jempol:
Thanks for update suhu. Terimakasih ilmu sex educationnya jadi dapet pelajaran baru pada part IV dibagian dosen bu puspa dan chapter counter attack

Sama-sama hu, memang sejak awal ane bikin akun ini sudah punya concern bahwa pemaksaan dalam hubungan seks itu toxic. Ngacengan boleh, asal jangan melanggar hukum negara. Semoga cerita apapun yg kita baca menjadikan kita semua sbg orang yg lebih baik. Aamiin
:ampun:
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd