Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Bimbingan Skripsi Membawa Nikmat [Remake by : Bantengamuk]

Siapa Perempuan yang Suhu-Suhu Favoritkan di Cerbung ini ?


  • Total voters
    750
  • Poll closed .
Status
Please reply by conversation.
Bimabet
Part VII.II - Kan Memelukmu Sampai Pagi

POV Penulis

Hari ini bisa dibilang sebagai hari keberuntungan bagi lelaki yang bernama M. Ali Mufti. Penisnya sudah bisa berfungsi kembali, tak sekedar dipakai untuk kencing. Ditambah dirinya bisa menikmati tubuh indah Irma yang secantik bidadari, meskipun belum bisa mendapatkan keperawanannya. Setelah tadi melakukan petting dengan kekasih sahabatnya ini, Mufti pamit untuk pulang menuju kosannya. Ia beralasan pada Irma bahwa kosannya ada jam malam yang sebetulnya hanya rekaan saja. Irma juga tidak tahu kalau Mufti tinggal di rumah Bu Puspa. Tentu akan menjadi kontroversial jika seorang mahasiswa tinggal di rumah dosen pembimbingnya, tudingan bahwa Mufti dipermudah dalam bimbingan tentu akan menyerangnya. Meskipun pihak kampus tidak mengatur larangan itu.

Jarum jam di arlojinya telah menunjukkan pukul 21:30, belum terlalu larut memang untuk ukuran lelaki. Dengan ojek online yang dipesannya Mufti meluncur ke Dago Atas, kawasan perumahan dimana rumah Bu Puspa berada.

Singkat cerita setelah sampai di depan pintu rumah minimalis ini, ia tidak segera mengetuk pintu agar si pemilik rumah membukakan. Malah Mufti menggenjreng gitar yang dipinjamnya dari Irma. Dinyanyikannya lagu yang populer dibawakan Pongky Barata.

Aku Milikmu (Malam Ini)

Ku pikir kau sudah melupakan aku
Ternyata hatimu masih membara untukku
Waktu kan berlalu tetapi tidak cintaku
Dia mau menunggu untukmu untukmu

Aku milikmu malam ini
Kan memelukmu sampai pagi
Tapi nanti bila ku pergi
Tunggu aku di sini

Waktu kan berlalu tetapi tidak cintaku
Dia mau menunggu untukmu untukmu

Aku milikmu malam ini
Kan memelukmu sampai pagi
Tapi nanti bila ku pergi
Tunggu aku di sini

Aku milikmu malam ini
Kan memelukmu sampai pagi
Tapi nanti bila ku pergi
Tunggu aku di sini


Lagu ini begitu mewakili perasaannya pada sang pemilik rumah. Sejak awal Mufti memetik gitar dan mulai bernyanyi, Bu Puspa sudah membukakan pintu lalu memperhatikan lelaki yang menjadi mahasiswa bimbingannya membawakan lagu.

Puspa Amanda Putri a.k.a Dosen Pembimbing

"Jago banget kamu muf" puji Bu Puspa sembari bertepuk tangan.

"Ah biasa aja kok kak, kalau jago mah udah jadi musisi kali hehehe" jawab Mufti malu-malu.

"Ya udah sini masuk" ajaknya sambil menarik tangan Mufti ke dalam rumah.

Mereka berdua kini duduk di atas sofa begitu dekatnya. Seakan memupuskan dinginnya hubungan selama tiga hari ke belakang.

"Kamu tadi kemana aja muf ?" tanya Bu Puspa.

"Tadi ke stasiun, perpisahan sama sohibku yang harus dimutasi ke Surabaya. Sama Irma juga tadi. Kan dia pacarnya sahabatku. Terus si Irma ngajak aku ke rumahnya, biasa lah kak curcol gitu gara-gara cowoknya dimutasi dan kudu LDR" jawab Mufti. Tentu Mufti tidak bercerita kalau dia telah 'enak-enak' sama Irma. Ya kali.

"Ohhh... Irma anak bimbinganku juga. Cakep plus pinter dia tuh. Semester lalu kan dia Mahasiswa Berprestasi Fakultas. Deketin aja tuh muf, udah curhat-curhatan sama kamu juga kan" dorong Bu Puspa pada Mufti.

"Yakali kak pacar sohib sendiri diembat. Nggak ada potongan penikung cewek orang aku tuh hehehe" ucap Mufti.

"Yaelah, masih pacaran aja pake sungkan-sungkan segala hihihi" kata Bu Puspa berusaha meyakinkan.

"Hla kalau aku maunya sama kakak gimana hayo ?" goda Mufti pada dosennya ini.

"Hahaha apaan ai kamu muf" tawa Bu Puspa kemudian meninju pelan lengan Mufti. "Masak mau ama tante-tante kayak aku gini. Apa kata orang-orang coba ? Ntar dikira kamu ngawini aku gara-gara biar digampangin bimbingan skripsi hihihi" lanjut Bu Puspa bercanda.

"Ya kalau jodoh nggak akan kemana kak hehehe" sahut Mufti slengean.

"Eh muf, itumu udah bisa berdiri lagi kan ? Gimana ceritanya" tanyanya penasaran.

Dengan malu-malu Mufti menjawab, "Iya kak udah bisa lagi. Ceritanya tadi sore sebelum ke stasiun aku ama Irma kehujanan, terus neduh dulu di ruko. Tempat neduhnya kan sempit dan banyak orang disitu otomatis dia nempel di badanku. Ya akhirnya gitu deh bisa ereksi lagi".

"Tuh kan kamu ada nafsu sama Irma. Habis itu ML ama dia nggak ?" godanya pada Mufti.

"Hahaha ya nggak lah kak. Mana berani aku ML ama pacar sohib sendiri" ujar Mufti yang sebetulnya sedang berbohong pada lawan bicaranya ini. Dalam hati ia berkata, "Kalau ngewe sih nggak, petting mah iya !"

"Aku mah maunya ama bu dosen pembimbing aja hehehe" godanya pada Bu Puspa.

"Hoooo mulai nakal ya.... " responnya terhadap godaan Mufti. "Sini liat dulu udah bisa berdiri apa belum" lanjutnya kemudian melepas kancing celana jeans yang dikenakan mahasiswa bimbingannya ini. Tangan halusnya kemudian merogoh isinya.

Penis Mufti awalnya masih tertidur kala ia mengelus-elus pelan, lama kelamaan mulai mengeras dan berdiri di dalam celana hingga membentuk tenda. "Udah siap tempur lagi nih, tapi harus diuji dulu nih. Are you ready ?" tantang Bu Puspa. Mufti yang menikmati rangsangan itu hanya mengangguk pelan tanda setuju.

Digandengnya tangan lelaki muda ini ke kamarnya untuk melayani birahinya yang menggebu-gebu bak banteng ketaton. Di dalam kamar nafsu mereka begitu menggelora, keduanya melepas pakaian yang mereka kenakan masing-masing. Setelah telanjang bulat mereka duduk di ranjang kedua bibir mereka pun bertemu dan saling berciuman liar. Tangan mereka pun tak hanya diam, rangsangan saling mereka berikan. Mufti meremas payudara besar milik Bu Puspa yang tak cukup di tangannya, sedangkan dosen cantik ini memberi sentuhan nakal pada penis pasangannya yang sudah setengah ereksi.

"Aku pengen dientot dari belakang dong" pinta Bu Puspa dengan bahasa yang vulgar pada Mufti.

"Oke, siap ndoro" ucap Mufti menuruti perintahnya seolah pembantu kepada majikan.

Bu Puspa pun mengambil posisi doggy siap-siap akan digenjot dari belakang. Kedua tangan menahan tubuh bagian depan, kaki tertekuk, paha terbuka selebar mungkin, dan pantat ditunggingkan.

"Wow.... Bu Puspa emang nafsuin" ujar Mufti senang sambil menampar pantat Bu Puspa yang sekal dan bundar itu.

"Ahhh...." perempuan cantik ini cuma mengerang pelan karena tamparan Mufti. Dua jari tangan kanan Mufti menyentuh vagina Bu Puspa yang merekah di hadapannya, lalu ia memberi stimulus pada liang surgawinya yang belum terlalu basah. Dengan sabar ia mengobel vagina pasangannya.

Setelah terasa cukup basah tanpa memakan waktu lama, Mufti langsung memasukkan kepala penisnya ke sela-sela bibir vagina Bu Puspa. Sambil memegang erat pinggul Bu Puspa, Mufti mulai menekan pinggulnya dalam-dalam. "Shit, masih sempit aja ini memek", maki Mufti senang dalam hati, sambil menekan agak keras sehingga setengah batang kenikmatannya amblas.

SLEPP. "Akhhhhh..." erang Bu Puspa agak keras, setengah kaget dengan benda yang baru saja masuk ke organ intimnya.

Sambil menoleh ke belakang, dia memohon, "Ayo muf, langsung dikocok....meki gue udah gatel banget nih..." rengeknya manja plus horny. Mufti semakin bersemangat untuk menggenjot dosennya inu dari belakang. Dengan semangat 45 ia mulai memajumundurkan pantanya, menghajar kewanitaan Bu Puspa dengan hujaman-hujaman batangnya yang cukup besar.

"Aaaahhhh....haaahhhh...ouugggghhhh.." lenguh Bu Puspa.

"Hmmppff..buseet..***tel di dinding meki gue rasanya digaruk-garuk, enak banget....Gillaaaa....Mau teriak aja rasanya...aahhhhh..." batinnya yang semakin terbuai nafsu birahi. Akibat pompaan Mufti, tubuhnya pun terguncang-guncang maju mundur dengan kuatnya. Toketnya yang berukuran 36B bergoyang-goyang tak tentu arah. Mufti yang tidak puas cuma meremas-remas pantat Bu Puspa, berusaha menggapaikan tangannya untuk meraih payudara dosen pembimbingnya ini yang bergoyang bebas.

Sambil meremas-remas sepasang daging kenyal bundar di dada Bu Puspa, Mufti pun menceracau keenakan, "Edyan, susumu besar banget kak.....lu demen kan gue remes-remes gini". Ia tak perlu jawaban langsung, karena lenguhan Bu Puspa yang semakin keras sudah menunjukkan betapa ia juga menikmati setiap remasan di toketnya. Tidak sampai 10 menit digempur dengan doggy style, tubuhnya sudah menegang. Lenguhannya semakin keras, "Ahhh....ouuuggghhhh....yahh....yahh...cepetin....cepetin nyodoknya....ahh..ahhh.." cerocos Bu Puspa di sela-sela erangannya. Memenuhi requestnya, Mufti pun meningkatkan genjotannya.

"Ouuuuugggghhhhh...Aing keluar...Aaahh" jerit Bu Puspa sambil mengejang-ngejang. Mufti merasakan ada semprotan pelan di penisnya. Dipelankan tempo genjotannya, untuk membiarkan Bu Puspa cooling down dan ambil nafas dulu.

"Hah....hah....hah...gila...enak banget.... " ujar Bu Puspa yang nafasnya masih tersengal-sengal. Pelan-pelan Mufti mencabut juniornya. Walaupun sudah pelan, tetap saja ia terpekik kecil ketika batang kenikmatan itu dicabut dari liangnya.

"Auh...kok dicabut ?" tanya Bu Puspa kaget. Mufti tidak berkata apa-apa, tapi langsung membalikkan tubuh bidadarinya ini sehingga terlentang. Payudara Bu Puspa yang menggunung indah menjadi sasaran lumatan bibir Mufti. Sambil meremas-remasnya dengan kuat, puting Bu Puspa dijilati dan dipermainkan dengan lidahnya. Libido Bu Puspa langsung naik lagi. Bahkan rasa gatal di lubang surgawinya kembali dengan lebih hebat.

"Sshhhhhh...hhmmppfffff..." desis nya keenakan karena susunya sekarang sedang dikenyot dan dihisap kuat-kuat oleh Mufti.

Penis Mufti pun turut menggesek-gesek vagina Bu Puspa. Seolah tahu maksud dari sang lelaki, Bu Puspa membuka selangkangannya kemudian Mufti menggeser posisi badannya agar penisnya bisa penetrasi dengan mulus. Penisnya digesek-gesekkan kembali tepat sebelum akhirnya, BLESSS, penis Mufti masuk ke dalam lubang kenikmatan dosennya ini dengan lancar.

"Uhhhh....mentokkk" desah Bu Puspa ketika vaginanya terasa penuh oleh penis Mufti yang lumayan besar. Kemudian ia memaju mundurkan tubuhnya agar tercipta kenikmatan yang bisa dirasakan kelamin mereka. Mufti menggenjot penisnya dengan tempo kencang. Tubuh Bu Puspa ikut bergoyang, payudaranya bak agar-agar menari ke kesana kemari.

"Ahmmmm....ahhh....ahhhh....ooohh...ahhh.....ahhh" kenikmatan diekspresikan Bu Puspa tunjukkan selama beberapa menit, belum ada tanda-tanda ia akan orgasme. "Ahh enak banget ahhh..." desah balasan Mufti.

"Stopp...mmhhhh....." desahnya meminta pasangannya menghentikan sodokannya. Mufti pun berhenti sebentar. Tanpa melepas batang kenikmatan yang bersarang di dalam vaginanya, kemudian Bu Puspa menaikkan satu kakinya di pundak Mufti agar penisnya bisa masuk lebih dalam di lubang kenikmatan miliknya. Penis Mufti pun terasa dicengkram makin kuat oleh vagina lawan mainnya ini. "Terusin..." pintanya dengan manja. Diteruskan kemudian sodokannya pada lubang surgawi dosen pembimbingnya ini.

PLOK PLOK PLOK PLOK
PLOK PLOK PLOK PLOK
PLOK PLOK PLOK PLOK

"Awwhh....ahh...aing.....aaaahh.....ahhhh...."tiba-tiba getaran hebat menyerang tubuh Bu Puspa, Mufti terus memberikan dorongan pelan, namun getaran Bu Puspa justru semakin hebat. Vaginanya berkedut-kedut dan menariknya makin dalam. Hampir saja penisnya meledak di dalam liang surgawi Bu Puspa.

"Lemes....." keluhnya yang telah orgasme sebanyak dua kali.

"Kamu belum keluar ya ? Break dulu ya... Pliss" pinta Bu Puspa, kemudian tengkurap. Sementara Mufti rebahan di sampingnya sambil mengelus-elus burungnya agar tetap ereksi.

"Bentar lagi mau keluar nih kak..." ujarnya ingin menuntaskan nafsu pada dosennya ini. "Prone bone ya ?" usulnya pada Bu Puspa. Ia pun hanya mengangguk tanda setuju.

Ditindihnya gadis ayu yang dalam keadaan lemas. Penisnya ia arahkan untuk penetrasi ke dalam lubang kenikmatan Bu Puspa. Dengan perlahan ia memasukkan penisnya. Ia memang suka memainkan posisi prone bone.

SLEB. Masuk separuh di vaginanya. Kemudian ia menggenjot secara perlahan. Payudaranya tak luput dijamah oleh Mufti.

"Uhmmm....Ohhhh...." hanya desahan itu yang keluar dari mulut Sang Dewi. Kemudian ia sodok vaginanya dengan tempo sedang. "Ahhh...ahhh..." erang Mufti sambil memompa vagina pasangannya. Mufti pun menambah tempo menjadi cepat. PLOK PLOK PLOK. Suara itu terdengar dari perut Mufti dan bokong Bu Puspa yang saling beradu.

"Ahhh...ahhh.....ahhhh" suara keduanya bersahutan menikmati permainan cepat.

"Kak...aku mau keluarrr....mmhhh..." erang Mufti yang sebentar lagi klimaks.

"Uhhh....tunggu bentarr....aku juga mau sampeee..." desah Bu Puspa.

"Ahhhhhh............." teriak mereka berdua menikmati klimaks yang bersamaan. Sperma Mufti belepotan di pantat mulus dosennya ini. Segera ia membersihkannya dengan tisu basah yang berada di meja rias.

"Thanks for today. Aku puas banget malem ini. Kamu temenin aku tidur disini ya muf" ajak Bu Puspa agar mahasiswanya ini bertahan di kamarnya. Mufti pun memeluk tubuh sexy Bu Puspa. Lalu keduanya tertidur tanpa selembar kain yang menutupi tubuh telanjang mereka dengan posisi berpelukan mesra sampai pagi.

BERSAMBUNG

________________________________________________________________________________


Maafkan ane baru bisa update tengah malem ini. Ditunggu kripik dan saran dari suhu-suhu yang mampir disini. Mohon cendol dawet dan like agar ane lebih semangat nulis lanjutannya.
Matur sembah nuwun
:ampun:
 
Terakhir diubah:
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd