Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG BIOGRAFI SEKS-KU

Pasang tenda dulu. Semangat hu, semoga lanjut. Yg genre begini paling sering mentok sampe intro doang, abis itu ilang :Peace: :beer:
 
Patok dulu aah... Kayanya bakal seru nih... Wkwkwk
 
SUATU HARI DI SEKOLAH

Pagi itu di sekolah, aku terkantuk-kantuk di ruang guru karena semalam aku ML dengan suamiku dengan sensasi yang berbeda dari sebelumnya. Semalam, menurutku, luar biasa banget deh. Baru pertama kali aku merasakan sensasi itu.

“Ahh, Pak Gagah, enak banget,” desahku.

Aku ML dengan suamiku dengan mata yang tertutup. Mataku ditutup dengan kain. “Bayangin aku ini Pak Gagah yah!”

“Iya, aahh... enak... Ahh...!”

Menurutku, rasa Mr. P Pak Gagah akan lebih dari ini. Rasa Mr. P suamiku biasa banget sih. Tapi karena sensasi ML-nya, jadi lumayan beda aja sih.

“Sekarang doggy ya! Kamu sambil liat fotonya Pak Gagah.”

Sekarang posisiku doggy style. Aku sambil megang HP dan menatap foto Pak Gagah dari profil WA-nya.

“Anisa suka sama Bapak kan?” ucap suamiku sambil berusaha memerankan Pak Gagah.

“Ahh... enak, Pak...!”

“Suka ga sama Bapak?”

Pak Gagah memang ga ganteng. Tapi dia gagah seperti namanya. Ya, emang sih. Dia kan guru olahraga.

“Mau jadi istri Bapak ga?”

“Ah, aku udah punya suami.”

“Enak gede mana sama punya suamimu?”

“Uhh... Ahhh... Gede yang Pak Gagah...”

“Suka yang mana?”

“Suka yang Pak Gagah!”

“Jadi suka sama aku?”

“Aahh... Iyaa... Ahhh....”

“Bapak mau keluar!”

“Ahhh... Ahh... Pak... Anisa juga mau keluar!”

“Keluarin di dalem ya!”

“Iya, Pak.”

“Nanti kamu hamil...”

“Anisa pengen hamil...”

“Ah... Suamimu gimana?”

“Dia ga bisa bikin aku hamil, Pak... Ahh....”

Aku pun orgasme. Suamiku ejakulasi. Setelah itu, kami hanya terdiam dan melamun. Tak pernah kami bayangkan ML dengan gaya seperti itu.

Sebenarnya, kehidupan seks aku dan suamiku biasa saja. Tapi pada malam itu tuh jadi beda banget. Kaya nemuin sesuatu yang baru. Aku menemukan kembali keliaran dalam diriku. Kurasa Aa Reza pun begitu.

Memang, saat menikah dengan Aa Reza, aku sudah tidak perawan. Aku sudah tidak perawan sejak SMA. Kapan-kapan aku ceritakan. Kemudian, saat kuliah, aku pacaran dengan kaka tingkat. Pacaran kami lumayan parah sih. Kapan-kapan aku ceritakan juga deh. Hehehe.

Malam itu, kami main lima ronde dengan gaya yang sama: role play. Bahkan, pada malam itu, aku pakai seragam guru yang berwarna coklat. Suamiku pakai seragam olahraga khas guru olahraga. Pokonya luar biasa bangetttt....

Krriiinggg...!

Bel sekolah berbunyi. Tandanya siswa sudah pulang. Guru-guru belum boleh pulang sampai pukul 15.00 (tapi banyak guru yang sudah pulang sebelum waktunya) dan sekarang baru pukul 13.00. Aku ngantuk banget! Pegel-pegel juga badanku. Kemudian, setelah solat di musolah ruang guru, aku menyandarkan tubuhku ke dinding.

“Bu, Bu, bangun!”

Aku pun membuka mata. Ternyata aku ketiduran di musolah ruang guru dengan masih mengenakan mukena. Pak Entis, penjaga sekolah membangunkanku. Dan ternyata ini sudah pukul 15.30. Ya, sudah. Sebelum pulang sekalian aja aku solat ashar. Tapi saat mau membuka mukena untuk wudu, aku melihat becak cairan lengket di mukenaku. Saat kuendus cairan itu, baunya seperti sperma. Apakah mungkin? Pak Entis? Kuusap sperma itu dari daguku.

Aku dapat membayangkan bagaimana Pak Entis melakukannya. Saat aku ketiduran, ia mengeluarkan Mr. P nya. Kemudian, Pak Entis mengocok Mr. P. Mungkin sambil membayangkan ML sama aku. Apakah mungkin dia juga menciumku? Apakah dia meraba dadaku? Koq dada aku jadi keras ya? Koq putingnya jadi keras? Apakah aku terangsang? Aduh, kok jadi degdegser giniiiii?

Aku harus cepet pulang. Kukemas barang-barangku dan memesan ojol. Sambil menunggu ojol aku memainkan HP di meja kerjaku. Aku lihat lagi chat-ku dengan Pak Gagah. Aku lihat foto penisnya. Ya, ampun. Kenapa aku jadi sukaaaa?

Tiba-tiba Pak Entis masuk ke ruang guru lagi. Dia tampak biasa saja. Dia menyapu ruang guru. Aku amat canggung dan masih degdegser.

Saat dia mulai mendekatiku (lagi nyapu), aku semakin degdegan. Duh, kenapa lama banget sih ojolnya? Aku takut dia ngapa-ngapain aku. Terus kalau dia ngapa-ngapain aku, aku teriak atau diam saja ya?

Tapi kok dia nyapu aja gitu. Cuek aja.

“Pak Entis!”
“Ya, Bu?”
“Pak Entis tega ya!”
“Hah? Tega kenapa, Bu?”

Ih, ga mau ngaku lagi! Masang muka tanpa dosa! Jago akting!

Aku menggigit bibir. Aku berdiri.

“Pak Entis!”
“Ada apa sih, Bu?”
“Tadi ngapain?”
“Tadi saya nyapu.”
“Terus?”
“Terus nyapu.”
“Ngapain aku?”
“Oh, bangunin Ibu? Maaf ya, Bu, masih ngantuk ya?”
“Huh, basa basi!”
“Maaf yaa kalau Ibu tadi masih ngantuk.”
“Terus? Mau ngajak aku tidur di kamar Bapak?”

Pak Entis terdiam dan terlihat bingung. Kemudian, aku pun terdiam. Apa yang tela aku lakukan? Jangan-jangan pelakunya bukan Pak Entis? Ya, ampuuunnn! Aku bodoh banget sihhhh!

Lalu, aku langsung keluar dari ruang guru dengan buru-buru. Tampaknya, ojol pesananku sudah dekat.

"Bu Anisa!" Pak Entis memanggil. Namun, aku tak menghiraukannya. Aku hanya berjalan dengan cepat menahan malu. Aku tuh kenapa sih?

Di koridor sekolah aku bertemu dengan Pak Imam, guru Agama. Aku hanya tersenyum sebentar kepadanya. Ia tampak tertunduk saja. Aku pun melewati lapangan basket.

"Bu Anisa! Mau ke mana?" tanya Pak Gagah. Ia sedang melatih ekskul basket. Aku hanya menoleh dan mempercepat langkahku. Seharian aku menghindarinya. Kebetulan pada hari ini, Pak Gagah sangat sibuk.

Dan benar saja. Di depan gerbang sekolah sudah menunggu ojol berjaket hijau. Aku langsung menaiki motornya. Kebetulan aku mengenakan celana panjang. Jadi, aku duduk mengangkang. Dengan posisi dudukku yang seperti itu, aku merasa bahwa Miss V ku mengeluarkan lendir. Dadaku masih berdesir.

Entah kenapa? Rasa panik dan terangsang itu koq perpaduan rasa yang enak. Panik dan terangsang. Degdegan tapi berdesir. Huh... Dudukku ga tenang. Gesekan pada jok motor jadi malah kerasa enak seolah ada batang kokoh di permukaan jok.

"Ka, jangan banyak gerak. Motornya goyang nih," tegur driver ojol.

Kemudian, kami melewati jalan yang rusak. Motor pun berguncang. Tubuhku berguncang seperti saat aku posisi WOT. Ada apa dengan pikiranku? Kenapa semuanya jadi tentang seks?

Aku sadar bahwa di motor ini aku bersama seorang laki-laki (driver ojol). Apakah dia tahu aku sedang dalam keadaann seperti ini? Jika dia tahu, apa yang akan dia lakukan kepadaku? Apakah dia akan mengajakku bercinta? Ih, aku mikirin apa sih?

Karena jalanan menuju komplek rumahku memang jelek banget, motor ojol berguncang hingga posisi dudukku pun terseret ke depan dan menyenggol tubuh driver ojol. Dengan refleks, aku memeluk pinggang driver ojol.

"Ah, maaf, Bang!"
"Eh, iya, gapapa, Ka."

Ia menghentikan motornya. Namun, posisiku masih memeluknya. Ga tau kenapa aku suka posisi seperti ini. Dadaku menempel ke punggungnya. Driver ojol kembali menarik gas.

"Ahh... Bang... Aku kenapa sih?" seruku dalam hati.

Karena jalannya sudah membaik. Motor tidak berguncang lagi. Namun, aku tetap di posisiku. Memeluk driver ojol. Kemudian, driver ojol itu menyentuh tanganku. Artinya, ia menyetir dengan satu tangan. Ia meremas tanganku dan mengusapnya dengan lembut. Kemudian, ia mengarahkan tanganku ke jeans-nya, ke Mr. P-nya. Ia mengusap-usap kan Mr. P-nya yang masih terbungkus jeans dengan tanganku.

Karena komplek rumahku baru dibangun, banyak rumah yang setengah jadi. Namun, pembangunannya dihentikan sementara. Mungkin pengembangnya kehabisan modal.

Driver ojol mengarahkan motornya ke salah satu rumah kosong yang belum jadi itu.

NO QUOTE

NEXT
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd