Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Birahi Ambyar

Panjoel_hoki

Semprot Kecil
Daftar
11 Sep 2016
Post
80
Like diterima
395
Bimabet
Bagian Awal


Situasi agak lengang, tetap saja supir angkot bersalip-salip demi mengejar sepersen rupiah, agar uang yang didapat berlebih bisa digunakan untuk bersenang-senang atau sekadar mencukupi kebutuhan hidup. Penumpang diterjang cemas. Ingin menegur, tetapi mereka sadar lebih baik seperti itu ketimbang angkot yang mereka naiki ngetem terlampau lama.


Di sisi lain, Pepen membetulkan posisi duduknya berkali-kali. Boleh jadi imbas angkot yang ngebut. Remaja yang tengah memasuki usia emas 18 tahun itu pulang dari sekolah begitu cepat, pukul 10.00 pagi, selayaknya anak-anak sekolah dasar. Bilamana beberapa penumpang lainnya terlanjur asyik dengan SMARTPHONE masing-masing, Pepen sulit mengontrol mata. Ia melirik seorang penumpang wanita yang molek perawakan dan bodi yang aduhai.

Sesaat kemudian angkot berhenti, penumpang baru masuk,

"Pepen!"

"Eh?! Tante Sinta?!", Pepen tampak panik.

"Dari mana? Kamu enggak sekolah?"
"Bolos lagi ya kamu?!!"

"Eh..ngg...nggak kok"
"Ini emang disuruh pulang cepet sama gurunya",

"Inget ya, Pen. Kamu udah sekali enggak naik kelas"
"Malu kalo sampai gak lulus gara gara suka bolos", Tante Sinta memasang muka curiga ke arah Pepen.

"Dih, doanya Tante kok gitu ish"
"Tante habis dari mana? Gak kerja?", tanya Pepen berusaha memalingkan topik.

"Inih... Tante habis dari apotek dulu"
"Beli obat darah tinggi untuk Om Yadi"

"Hemm, Om Yadi udah berangkat?"

"Udah, duluan dia. Kalau nungguin Tante bisa telat.."

Tante Sinta yang berusia 37 tahun merupakan adik kandung dari Papa Pepen. Beliau dikaruniai seorang anak berusia 10 tahun dari pernikahannya dengan Om Yadi. Tante Sinta tinggal satu komplek perumahan dengan Pepen. Jarak antara rumah mereka bisa dibilang dekat ataupun agak jauh. Tergantung masing-masing yang menilai dan tentunya yang pernah mengunjungi rumah mereka.

Pepen yang daritadi memandangi perempuan yang duduk dipojok angkot, seakan terlupa Ia malah termenung. Jakunnya entah kenapa naik turun. Sepertinya Pepen memikirkan sesuatu.


***​


"Jangan lupa ya, Pen"
"Kasih tahu Mama sama Papa"

"Siap Tante, nanti Pepen kasih tahu kok"

"Oke. Yuk Tante duluan yah", Tante Sinta melambaikan tangan. Pepen lantas berpisah jalan dengan Tantenya.

Tanpa perlu khawatir, sepanjang jalan Pepen sibuk menatap layar SMARTPHONE nya. Membaca-bacai satu per satu CHAT yang masuk, tak peduli itu tentangnya atau bukan.

"Pen, pulangnya cepet amat jam segini"

"Iya Beh, ada rapat guru makanya pulang cepet"

"Owh..."
"Eh iya, jangan lupa bilangin bapak entar malem ada rapat di RW"

"Rapat apa?", tanya Pepen yang berhenti sejenak di depan sebuah warung dekat rumah. Dia disapa oleh Babeh Rojali, sesepuh di komplek perumahannya yang kebetulan habis membeli sebungkus rokok.

"Iya. Kan mau ada penyemprotan nyamuk Minggu besok"
"Bapak lu tahu lah..."

"Oke deh. Yuk duluan Beh"

"Iyaph, mau Babeh anterin gak sekalian?"

"Rumahnya udah depan mata, masak dianterin"

"Hahahahha"
"Yaudah jangan lupa kasih tahu bapak soal itu tadi ya..", Babeh Rojali menstarter motor bebeknya.

"Iya, beres!", sahut Pepen.

Sesampainyadi rumah yang sepi, Pepen membasuh muka. Ia melepas kemeja putihnya karena akan istirahat di kamar. Pepen yang sudah berada di atas kasur memeluk erat guling seraya mengimajinasikan sesuatu. Diambil SMARTPHONE nya yang terletak di atas meja sisi kanan tempat tidur.

Pepen membaca chat WHATSAPP lama yang kadang suka mengganggu pikirannya.

"Haduh,..."
"Tante Sinta ini suka banget sih bikin gue sange..."
"Ngapa juga tadi gue sempet ketemu yak"

Pepen membuka galeri foto. Dia pandangi pose Tante Sinta yang sedang mengenakan kaos ketat ketika mengunjungi rumah Pepen sebulan yang lalu. Bukit kembar Tante Sinta membikin Pepen suka mengkhayal tak karuan. Padahal, pernah lihat isinya pun tidak.

Tanpa disadari Pepen tenggelam dalam kantuk karena kelelahan....

***
"Mau liburan kemana?"
"Itu seriusan Tante Sinta ngajak?", tanya Mama Pepen kala makan malam bersama putra dan suami kesayangannya.

"Iya Maa, kalau enggak percaya tanya aja deh sama Om Yadi".

"Iya. Papa kemarin juga udah sempet dikasih tahu kok"

"Yaiya harus dong. Kan Sinta itu adik kandungnya Papa", sahut Mama Pepen.

"Paa.., Pak Rojali tadi bilang jangan lupa Rapat di RW besok.."

"Iyaa.. makasih ya Pen udah diingetin"

"Iya sama-sama Paa..."

Mama Pepen lalu menyela pembicaraan.
"Bener kamu Pen.."
"Tante Sinta ngajak liburan, tapi lagi diatur sama dia mau kemananya..."

"Tuh kan bener!"


Bersambung​
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd