Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA [ Birahi Babysitter ] Ami

sakadaek

Semprot Lover
Daftar
6 Jan 2014
Post
256
Like diterima
1.634
Bimabet
Entah untuk berapa lama aku pingsan, aku baru sadar kalo aku sudah berada di ruang rawat inap dengan posisi tidur. Setelah pulih lalu aku beranjak ke ruang dokter dan untungnya dokter langgananku itu masih ada di sana lalu aku menanyakan tentang jasad bu apong yang telah meninggal itu.Dokter itu menjawab bahwa jasad bu apong ada di kamar mayat menunggu instruksi dariku.

Lalu aku menanyakan kabar bayiku, dokter menjawab bayiku selamat dan sehat, sekarang ada di ruang perawatan bayi. Karena aku tidak mengetahui alamat pasti dari bu apong meskipun KTP bu apong ada di dokumenku, juga karena terlalu jauh maka jasad bu apong dikuburkan di kotaku saja. Singkat cerita, setelah prosesi penguburan jasad bu apong selesai, aku langsung konsultasi ke dokter anak untuk solusi bagaimana mengurus bayi yang baru lahir ini yang di tinggal oleh ibunya.

Dokter menyarankan untuk di rawat di RSIA ini aja supaya kesehatan nya terkontrol. Aku mengiyakan saja saran dari dokter itu karena jujur aku tidak tahu menahu tentang mengurus bayi. Aku pun pulang ke rumah sambil memikirkan nasib bayiku ini, apa yang harus aku lakukan, bingung aku dibuatnya. Apakah aku serahkan ke panti asuhan tp masa aku setega itu pada anakku sendiri. Saat itu jujur aku bingung sekali
Apakah harus aku rawat sendiri, nanti apa kata tetanggaku dan saudara2ku terutama sama orang tuaku, mereka pasti menanyakan asal usul bayi ini, apa yang harus aku jawab. Bingung sudah pikiranku.

Sampai akhirnya terbesit untuk merawat bayiku sendiri dengan bantuan seorang babysitter, kalo pun ada yang menanyakan tentang asal usul bayi itu, akan aku jawab dengan berbohong. Setelah memikirkan dengan matang2 akhirnya aku memutuskan untuk menjalankan ide tersebut. Segera aku bereskan rumahku untuk kedatangan bayiku ini, rencananya kamar untuk bayi, aku tempatkan di bekas kamarnya bu apong yang di lantai bawah supaya bila terjadi apa2 tidak ribet dengan menuruni tangga, lalu aku bereskan kamar bu apong, semua barang2 bekas bu apong aku pindahkan ke dalam dus besar, baik itu baju, celana, dokumen2 milik bu apong dan semua peralatannya aku pindah kan ke gudang yang berada di lantai atas. Setelah semua nya selesai baru aku mencari yayasan yang menyediakan jasa babysitter melalu internet.

Ada beberapa yayasan yang menyediakan jasa babysitter namun harga nya terlampau mahal. Sampai akhirnya aku temukan 1 yayasan yang menurutku cocok. Tidak menunggu lama, akupun segera pergi ke yayasan itu dan setelah sampai aku disambut dengan hangat oleh pemilik yayasan tsb. Aku mengutarakan keinginanku untuk menyewa jasa babysitter dengan berbagai syarat kepada pemilik yayasan tersebut karena aku tidak mau bayiku di rawat oleh babysitter yang asal2 an. Pemilik yayasan itu menyanggupi semua syaratku dan memperlihatkan beberapa profil babysitter yang berada di yayasan tsb.

Aku pun memilih2 dengan seksama tentang latarbelakang, keahlian, jenjang pendidikan terakhir, alamat asal, pengalaman serta wajahnya. Akhirnya aku terpaku pada 1 babysitter yang menurutku cocok untuk merawat bayiku.

"Maaf, bu, kalo teteh yang ini masih ada ?", tanyaku kepada pemilik yayasan itu

"ohh, iyaa pak, ada koq, kebetulan teteh ini baru kemarin melamar menjadi babysitter ke yayasan ini", jawab ibu pemilik yayasan

"Wahh, bapak ini, matanya cekatan sekali kalo melihat yang cantik", sambungnya

"Aahh, ibu bisa aja", jawabku

Calon babysitter yang aku pilih bernama Ami, asal cianjur, lulusan D3 Keperawatan, pengalamannya 2 tahun merawat bayi prematur, usia 27th, berwajah imut namun menggairahkan seperti Mikha Tambayong, berkulit putih dan masih single.

Lalu ibu pemilik yayasan itu pamit untuk memanggil Ami, tak berselang lama mereka berdua muncul di hadapanku, aku pun terkejut karena tampilan di foto itu seperti kamuflase, yang aku lihat di depanku sekarang bak bidadari. Putih bersih wajahnya, bodynya berisi, tinggi nya sekitar 160cm. Kebetulan Ami saat itu memakai kaos pendek dengan bercelana jeans agak ketat, secara umum tubuh Ami sungguh sangat proporsional antara tinggi dengan beratnya sehingga bongkahan pantat nya lumayan terbentuk sedangkan toketnya aku perkirakan berukuran 34 D karena agak membusung dadanya, aku pun menyukainya.

"Teh Ami, ini pak Heri, beliau meminta kamu untuk merawat bayinya", kata ibu pemilik yayasan itu

Aku pun menjulurkan tanganku untuk berkenalan dengan Ami

"Heri", kataku

"Ami", jawabnya

Setelah proses negosiasi selesai akhirnya aku menyetujui Ami untuk merawat bayiku. Lalu aku pamit pulang dan mengajak ami untuk mengambil bayiku di RSIA

"Kita langsung ke rumah, pa", katanya

"Ohh, enggak. kita ke rumah sakit dulu untuk menjemput bayi, sebeb bayinya masih di rumah sakit", jawabku

"oh, gitu, baik pa", balasnya

Setelah proses penjemputan bayi selesai maka kami langsung pulang ke rumah ku. Sesampainya di rumah, Ami yang sedari tadi menggendong bayiku menidurkannya di kasur yang sudah aku siapkan sebelumnya.

"Maaf, pak kalo baju sama peralatan bayinya di mana ?", tanyanya

"oh, iyaa, ini di dalam lemari ini", jawabku sambil membuka lemari pakaian

Lalu Ami mengecek semua perlengkapan dan peralatan yang dibutuhkan oleh seorang bayi, Aku hanya memperhatikan saja.

"Gimana sudah lengkap semua ?", tanyaku

"mmmm, sepertinya sudah pak, tinggal diapers yang belum", balasnya

"oh gitu yaa, merk yang bagus apa ?", tanyaku

"Tergantung, bapak maunya yang mana", jawabnya sambil tersenyum

Lalu Ami menyebutkan berbagai macam merk diapers tapi dia merekomendasikan merk Pam***s aja. Aku pun menyetujuinya, lalu aku pergi berbelanja ke depan supermaket yang kebetulan ada di depan rumahku. Setelah sampai, aku sempat berbincang dengan ami

"Ami, anggap aja rumah sendiri yaa, jangan sungkan2, yaa", kataku

"Baik pa", jawabnya sambil tersenyum manis

"Oh iyaa, nanti kamu tidur di sini aja yaa, bareng bayi, kalo saya tidur di kamar atas", terangku

"Ami, kamu bisa masak ga ?", tanyaku

"Bisa tapi ga terlalu mahir", jawabnya singkat

"Kalo kamu ga keberatan dan enggak sibuk, bisa tolong masakin buat kita yaa", pintaku

"nanti saya lebihkan gaji kamu, gimana ?", tanyaku

"oh gitu yaa, boleh lah, nanti ami coba", balasnya

"Maaf pa, biasanya kalo siang hari selama tugas, ami selalu memakai baju seragam babysitter. kalo di sini gimana, pa ?", tanyanya

"Yaa, terserah ami aja, mau pakai silahkan, mau enggak juga saya ga jadi masalah", jawabku

"yang penting tolong jaga dan rawat bayiku dengan benar dan kalo bisa berikan kasih sayang padanya", sambungku

"Kasih sayang gimana pa, maksudnya", tanyanya

Aku terkejut dengan pertanyaannya dan entah kenapa pertanyaan itu spontan keluar dari mulutku.

"eehhh, maaff, enggak koq. Gini, sepertinya kamu dapet banget dech sama bayiku, maksudnya kalo kamu sepertinya cocok banget sebagai ibunya", kataku keceplosan

"maaf, paa, gimana tadi", tanyanya menyakinkanku

"Enggak, enggak apa2, lupain aja", kataku kikuk
 
Mantab.. Kelanjutan kisah bu Apong nih. RIP buat bu Apong.
 
Terakhir diubah:
wah cakep sih kalo dikasih tau sekuel dari cerita yg mana. Jadi pemirsa kaga raba raba dalam beha Hu. hahaha..
 
Setelah percakapan itu, kami sibuk dengan tugas masing, saat itu Ami masih memakai pakaian bebas dengan memakai kaon dan celana jeansnya. Malam pun tiba, aku menghampiri Ami hendak menanyakan mau makan apa

"Ami, malam ini mau makan apa ?. nanti sama saya dibelikan", tanyaku

"Apa aja dech, pa. ami pasti suka", jawabnya

"Saya mau keluar dulu yaa trus kalo stok susu abis, kamu tinggal ambil di lemari belakang yaa", kataku

"Baik, pa", jawabnya

Setelah itu aku keluar membeli makan malam buat kami, aku putuskan untuk membeli nasi padang. Setelah sampai rumah, aku persilahkan Ami untuk makan malam bersama, untungnya bayiku saat itu sedang tidur. Kami pun makan malam bersama, di saat itu kami mengakrabkan diri satu sama lainnya.

"Mi, kamu tuh kan lulusan D3 Keperawatan, kenapa enggak ngelamar ke rumah sakit aja ?", tanyaku

"Sudah pa tapi mungkin belum jodohnya jadi belum keterima terus", jawabnya

"Nah, udah gitu Ami coba iseng2 untuk melamar menjadi babysitter dan untungnya keterima", sambungnya

"berapa tahun kamu jadi babysitter ?", tanyaku

"2 tahun, pa", jawabnya

"suka dengan pekerjaan ini ?", tanyaku

"awalnya sich enggak karena ribet harus ngurus bayi tp lama kelamaan, ami jadi suka"

"yaaa, itung2 buat pengalaman nanti kalo sudah jadi ibu", sambungnya

"Syukur lah kalo begitu, jadi aku percayakan bayiku kepadamu, yaa", kataku

"iyaa, pak, makasih udah percaya sama ami"

"Ami akan jaga kepercayaan bapak dengan sebaik2 nya", jawabnya

Lalu iseng aku bertanya

"Kamu sudah nikah, Mi ?"

"loh, koq bapa naya gitu. Kan bapak udah baca profil Ami, bapak ga percaya ?", tanyanya

"enggak koq, bapa percaya, bapa pengen meyakinkan aja, maaf yaa", jawabku

"iyaa, pak, ga apa2 koq, ami maafin", balasnya

"Terus, kamu udah punya pacar ?", tanyaku

"iicchh, bapak ini nanya nya yang aneh2", sergahnya

"enggak aneh,koq. bapak cuman nanya aja", balasku

"belum pa", jawabnya sambil tersipu malu

"Masa siich, orang secantik kamu, belum punya pacar", godaku

"aacchh, bapak ini ngegombal", katanya sambil tersenyum manis

"eeh, enggak gombal lagi. Kamu tuch pantesnya jadi bintang sinetron", godaku lagi

"aacchh, bapak bisa aja", katanya sambil tersenyum genit

"Gini, pak. Ami juga ke sini selain mencari pengalaman juga ami sedang mencari suadara ami", sambungnya

"Emang kamu ga mau yaa, kerja di kota ini ?", tanyaku

"Mau juga sich, tapi enakan di kampung halaman Ami, di sana Ami bisa tenang, enggak kaya di sini, berasa diburu2", jelasnya

"Dari tadi Ami terus yang di tanyain. boleh ga ami tanya ke bapak ?", tanyanya

"boleh2 aja", kataku

"maaf bangeet nich pak. Kalo boleh tau bapak sudah menikah ?", tanyanya

Tersentak aku akan pertanyaan Ami.

"Emang kenapa gitu, Mi ?", tanyaku balik

"Dari tadi Ami tidak melihat foto pernikahan bapak sama istri bapak"

"Kalo memang bapak sudah menikah, istri bapak sekarang dimana ?", tanyanya

Ini babysitter nannya nya kritis banget yaa, pikirku

"iyaa, saya sudah menikah, sekarang istri saya sedang ke luar negeri, ada tugas dari kantornya", kataku berbohong

Ami terlihat mengerenyitkan dahi nya seperti orang yang binggung dan tidak percaya.

"Sudah, Mi. Udah malam nich, kita tidur aza, istirahat yaa", kataku langsung menyudahi percakapan kami.

Aku takut kalo ami menanyakan lebih lanjut tentang kehidupanku.

"kita ???!! maksudnya ??", kata Ami sambil tersenyum

"berarti Ami sama bapak bobo nya barengan donx", katanya sambil menggoda aku

"yaaa, iyaa lahhh", kataku bercanda

"Iiicchh, itu mah maunya bapak yaaa", katanya

"Maksudnya saya bobo di kamar saya, ami bobo di sini tapi waktu bobonya berbarengan, gituuu", jawabku

"ooohh, gitu. di kirainn...", balasnya

"dikirain apa hayoo ???", kataku

"enggak, enggak apa2", jawabnya

Kami pun segera menuju ke kamar masing2. Malam itu aku masih memikirkan percakapan kami tadi. Apa bisa Ami di entot olehku, koq bercandanya menjurus2 ke arah sana namun pikiran itu aku singkirkan karena aku ingin Ami fokus merawat bayiku. Pagi pun tiba, kebetulan hari itu hari minggu, aku masih libur bekerja, jadi aku masih bisa mendekatkan diri kepada Ami. Aku akui melihat caranya merawat bayi, aku yakin sekali kalo ami memang profesional dalam bekerja.

Caranya memandikan bayi, memberi makan bayi, membuat susu untuk bayi, menggendong bayi sampai menenangkan bayi ketika bayiku menangis, Ami sangat lihai. Akupun semakin percaya kepadanya. Hari itu ami memakai baju seragam khas babysitter yaitu kemeja dan celana panjang dari bahan katun namun yang membuat aku terpana adalah dengan mengenakan seragam tersebut, lekuk tubuh Ami tercetak dengan jelas. Bagian dadanya yang membusung, terlihat dari kancing kemejanya yang seperti tertarik ke depan.

Ukuran Paha dan betisnya sangat proporsional sekali, tidak terlalu besar namun tidak kecil. Pantatnya menonjol sekali karena mungkin menurutku ukuran seragamnya agak kekecilan namun dengan terbungkusnya tubuh ami dengan seragam itu tidak membuat ami risih.

"Ami, sepertinya seragam kamu kekecilan dech", kataku

"masa sich, pa", jawabnya

"emang gimana gitu pa", pancingnya

"maaf nich, Mi. itu toket sama pantat kamu menonjol gitu", jawabku

"ohh, gituu. aacchh mata bapak nakal yaa. Liatin tubuh ami segitu detailnya", jawabnya dengan genit

"Maaf, looh Miii, kan itu mah keliatan, ga sengaja", kataku

"Sengaja juga ga apa2 koq", balasnya dengan cepat diikuti dengan kerlingan matanya

Aku dibuat bingung dengan tingkahnya, khayalanku tadi malam terbesit kembali tidak terasa kontolku mengeras, untuk tidak terlihat oleh ami. Lalu aku pamit ke Ami untuk ke kamarku di atas. Langsung aku ke kamar mandi atas untuk melakukan onani sambil membayangkan mengentot Ami, maklum sudah lama aku tidak ngentot sejak meninggalnya Bu Apong.

"Aaacchhh, oooohhh, aamiiii, uuuuuhhhh", erangku

"ooohh, amiiii, akuu penggen memek kamuuu, uuuhhh", erangku sambil mengocok2 kontolku

Croootttt Crrooooottt

Aku ejakulasi dan tubuhku terasa lemas sekali. Setelah itu aku lamgsung menuju ke kamarku untuk istirahat. Aku terbangun sore hari, lalu aku langsung turun ke bawah menengok bayiku. Terlihat Ami sedang menggendong bayiku sambil memberi susu formula kepada bayiku dengan menggunakan dot.

"Ami, gimana bayinya ?"tanyaku

"Alhamdulillah, sehat, pak, enggak rewel. biarpun nangis tapi nangis yang wajar saja", jawabnya

Tak berapa lama bayiku tertidur lalu ami menidurkannya di atas ranjang, aku terus memperhatikannya.

"maaf, paa. Bapak lihat anak bapak ato mau lihat Ami ?", katanya genit

"ooohh, iyaa, lihat bayi ku dong", jawabku dengan spontan

"oooh, kangen yaa sama dedek bayinya ?", tanya nya

Akupun hanya mengangguk

"atooo kangen juga sama Ami nya ?", goda Ami kepadaku

"kamu inii, Amii", jawabku sambil hendak merangkul pundak Ami

Melihat gelagatku, Ami langsung menghindar

"Eiittss, gaa kenaaa", selorohnya

"iiicchhh, bapak keganjennan, pengen yaaa peluk2 amiii", sambungnya

"yaaa kalo kamu bolehin, kenapa enggak", kataku menacing ami

"iicchh, maunya", jawabnya singkat

Begitulah sekarang kehidupanku lebih ceria dengan adanya seorang babysitter yang penuh dengan canda dan tawa. Keakraban ku dengan Ami semakin lengket tapi masih di batas kewajaran. Kami saling menceritakan kehidupan kami masing2 dan Ami sangat perhatian kepada bayiku, ini di tandai dengan mengingatkanku tentang adanya imunisasi pada bayi.

"Maaf, pak. Seharusnya di usia segini dedek bayi harus di imunisasi", katanya

"ohh, gitu yaa. Imunisasi apa aja, Ami ?", tanyaku

"Macem2 pak, tergantung usia dedek bayinya. Biasanya sampai usia 9 bulan dedek bayi harus di iminisasi BCG, DPT, Hepatitis, Polio, Campak", jelasnya

"wahh, kamu pandai sekali, Ami", kataku memujinya

"Saya jadi semakin suka dech sama kamu. Perhatian bangett", kataku keceplosan

"aacchhh, bappaak, koq gituu, kan masih ada ibu, masa sukanya sama saya siichh", sergahnya

"Yaa, udah besok kita ke RSIA yaa, buat imunisasi dedek bayi", ajakku

"Baik, pak", jawabnya

Keesokan harinya kami berangkat untuk mengimunisasi bayiku. Ami meminta izin untuk memakai pakaian bebas lalu aku mengijinkannya.
Aku terkesima setelah Ami ganti baju, saat itu ami memakai dress terusan warna putih di atas lutut, sehingga paha putih mulusnya telihat sedangkan dress itu atasnya sampai batas pundak sehingga leher mulusnya serta pundak putihnya terlihat.

Sungguh sangat anggun dan menggairahkan, apa yang menggairahkan, yang menggairahkan adalah terlihatnya tali bh melilit di atas pundak mulusnya sedangkan bagian belakang ato punggung atasnya terlihat rendaan tali bh bergambar kupu2. Toketnya membusung dengan sempurna, ingin rasanya meremas toket Ami, untuk aku masih berfikir jernih.

"Wooww, Amii, kamuuu sungguh seksi sekalii, Sangat Menggairahkan..", kataku spontan

"Acchhh, bapakk bisa aja", katanya

Singkat cerita setelah kami pulang dari rumah sakit, ami menidurkan bayiku lalu ami hendak ganti baju.

"Maaf, paakk, keluar duluu dong. Ami mau ganti baju nicch"

"masa sama bapak di liatiin, malu khan", katanya

"oohh, iyyaaa, eehhh, Mi, jangan dulu ganti yaaa", pintaku

"emang kenapa, pa ?", tanyanya

"sukaaa yaaa ??", katanya menjawab pertanyaan sendiri

"iyaa, Miii, sayaa suka banget kamu memakai pakaian ituu, seksi banget", kataku

"Jadi Pengeenn yaaa ?", godanya lagi

"pengen apaan, Miii", kataku memancing

"ituuu, yang biasa di lakukan oleh suami istri", jawabnya

"apaaan ????, ngentott", jawabku langsung to the point

"iiihhh, bapak bicaranya jorok, takuuttt", jawabnya dengan genit

"Kasiiiann, istinya jauh, jadi ga bisa ngentot yaaa", kata Ami vulgar

"Tuucchh kan kamu juga bicaranya porno", kataku

"Pak, gimana sich rasanya ngentot itu ?", tanyanya dengan mengerlingkan sebelah matanya

"Mulaaii niichh, mancing2", kataku

"iicchh, ga apa2. pengen tau aja", jawabnya

"Kalo mau tau rasanya, ga bisa di ceritain tapi harus mengalami sendiri", pancingku

"iicchh, maunya bapak aza niichh, kayaknya enaaakkk bangeett", pancingnya
 
Lanjutkan.....
 
Bimabet
sorry hu..baca di thread bu Apong ternyata ada penyebab dia meninggal..hehehehe
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd