Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

[Birahi Bu Ani] Wanita Penjual Koran Bekas

Bimabet
"Paakk, paakkk, kok jadi begini..."

"Saya, taakuut, paakkk...", lirihnya

"Bu, maaf kalau saya lancang...tp saya lebih suka jujur, saya nafsu liat ibu..", jelasku

"Paakk, masih ada yang lebih cantik daripada saya...kenapa bpk nafsu sama sayaa...??", tanyanya

"Ga tau, cuman tadi waktu liat itu, nafsu saya langsung naik dan saya pengen ngentot memek ibu", jawabku lancang

"Tapi saya tidak akan memaksa ibu...Silahkan ambil uang di atas maje lalu memek ibu saya entot ato silahkan keluar aza..!!", tawarku

Melihat gelagat dan raut mimik Bu Ani, aku yakin dia ragu2 apa yang akan dia pilih. Pikirku kalo dia menolak, pastilah dari tadi dia sudah pergi keluar rumah ketika aku memberi penjelasan vulgar tsb tp nyatanya dia tetap duduk di kursi itu. 75% misi ku akan berhasil, pikirku. Lama juga aku menunggu keputusan dari Bu Ani, sambil ku tatap bongkahan paha dan tonjolan di dadanya. Iseng aku tanya untuk memecahkan keheningan

"Ibu punya suami..?", tanyaku

"Sudah cerai, pakk", jawabnya singkat

"Udah lama...??", tanyaku lagi

"Sekitar 7 tahunan", jawabnya

"Sanak saudara...?", tanyaku

"Ada kakak di Cikam**k", jawabnya...

"Belum kawin lagi..?", tanyaku

"Belum"

"Berarti udah lama juga memek ibu ga di entot..", jelasku

Dia tidak merespon apa yang aku jelaskan, hanya menunduk malu sambil menggenggam tangan nya sendiri

"Coba ibu banyangin, udah dikasih uang 100rb, dikasih makan trus bisa ngerasain dientot lagi memek nya... enaka ga tuch", rayuku

Sedikit demi sedikit raut wajahnya mulai mencair, tidak seperti tadi penuh dengan ketegangan. Bu Ani pun mulai sedikit tersipu. Setelah menunggu lagi sekitar 5 menit, akhirnya dengan pelan tangan Bu Ani meraih uang yang berada di atas meja dan menggenggamnya.

"Ok, sekarang ibu sudah buat keputusan untuk mengambil uang 100rb, berarti memek ibu siap di entot, dong", canda ku

Dia tidak menjawab, hanya senyum tipis saja untuk menjawabnya. Lalu aku bangkit dari kursi dan segera menutup pintu dan menguncinya lalu berdiri di hadapan Bu Ani sambil berkata

"Sekarang saya ingin ibu buka celana saya terus kocok kontolnya...", perintahku

Dengan perlahan Bu Ani mulai menurunkan celana pendek aku beserta celana dalam aku, begitu terlepas tersembul lah kontolku yang lumayan panjang dan besar itu. Bu Ani pun terbelalak melihat kontolku.

"Besaaaarrr, bangggett konttooll nya, paaa", kata Bu Ani Spontan

"Maaaff, maaafff, maaaaff, paaa...perkataan ibu kotor", sambungnya

"Ga apa2x, bu... saya suka kalo ibu ngomong nya kotor, saya tambah nafsu", jelasku

Dengan agak gemetar tangan kanan Bu Ani mulai menggenggam kontolku dan mulai mengocok dengan perlahan.

"Aaaacchhhhh....", desahku

"Ludahin kontolnya, buuu...", perintahku

"Jangan, pakk....jijiiikk", bantahnya

"Aaacchhh....enaaakk....aaacchhh", desahku

"Ga apa2, bu, supaya licin jadi semakin enaaak ngocoknya", sambungku

Bu Ani pun langsung meludahi kontolku dan langsung mengocoknya kembali

"Accchh, enaaakkk, buuuu, uuummm..", desahku

"Ooohhhh.....yeeessss....uuuhhhh, AAnniii, uuuuuhhh", rintihku

Bu Ani sekarang semakin mempercepat kocokannya, aku pun di buat terbuai dalam suasana panas ini

"terruusss, buuu, uuuhhh, uuummhhh", ceracauku

Sekitar 5 menit, Bu Ani mengocok kontolku lalu aku berinisiatif untuk disepong olehnya

"Buuu, ooohhh, buuu, sepongiinn kontol sayaaa, ooohhh", pintaku

"Gimana paaakk, saya ga taauuu", jawabnya

"Masukin ke dalam mulut ibu terus dikocok pake mulut ibu, disedot2 kepalanya terus jilatin semuanya", jelasku

"jiiiijjiikk, paaa..*** mauuu", bantahnya

"Enaakk, buuu, coba azza duluuu", tambahku

Lalu Bu Ani pun mulai memasukan kontolku ke dalam mulutnya dan mulai mengulumnya.

"Ooooohhh, hanggattt sekali mulut muuu, Aniii, ooohh", desahku

"truuss sayaaangg, sepongin kontolku...oohhh", ceracauku

Bu Ani mulai memaju mundurkan kontolku di dalam mulut hangatnya, begitu pula lidah nya turut bermain, mungkin insting seksualnya mulai bekerja.
srrruuullpp....ssrruullpp...kllookk..kkllokk

Suara sepongan silih bersahutan

"aacch, eennaak, sayyaangkuu...uuuhhh", ceracauku

"liat ke sinii, anii, uuuhh", perintahku

Lalu Bu Ani melihat ke arahku sambil terus menyepong kontolku, sekarang tangan nya mulai beraksi, biji pelerku di usap2 dan di elus2, aku semakin keenakan dibuatnya

"oooohhh, pinteerrr, kamuuu aniii, ooohh", desahku

srrruuullpp....ssrruullpp...kllookk..kkllokk
srrruuullpp....ssrruullpp...kllookk..kkllokk

Terlihat mata Bu Ani sayu, mungkin birahi nya mulai terpancing, Seksi nya melihat pandangan mata wanita ketika menyepong kontol lelaki.
Tanganku tidak mau tinggal diam, aku mulai meraba susu Bu Ani yang masih memakai kaos putih lusuh itu. Ketika tanganku mulai mendarat di susunya, Bu Ani agak kaget dan sedikit memundurkan tubuhnya, mungin masih ricih ketika susunya dipegang oleh orang lain selain mantan suaminya.

Namun segera aku memberikan kode dengan menggelengkan kepala supaya tdk seperti itu. Bu Ani pun menurut. Sekarang dengan gemasnya aku meremas susu Bu Ani, Bu Ani masih belum merespon hasrat seksualnya secara signifikan, dia hanya melenguh kecil.

"mmmhhhhhh...mmmhhhhh", desahnya

Lumayan besar juga ukuran susu nya diperkirakan 34 Cup D, cukup untuk satu tangkupan telapak tanganku. Sementara Bu Ani masih dengan kerjaan yang sama yaitu menyepong kontolku, sesekali dia mendesah kecil. Setelah puas dengan disepongnya kontolku, aku berdirikan Bu Ani lalu dengan tatapan mata yang semakin sayu, pelan2 aku dekatkan bibirku ke bibirnya sementara tangan Bu Aini aku tuntun untuk mengocok kontolku, dia pun mengerti lalu dengan perlahan dia mengocok kontolku. Karena sudah nafsu, aku langsung cium bibir Bu Ani dengan rakus.

Bu Ani masih belum merespon cipokan ku, dia hanya menutup kedua matanya seperti meresapi apa yang sedang aku lakukan kepadanya.

"Buka mulutnya, buuu, saya pengen melumat bibirdan lidahmu...", kataku lirihnya

Dia membuka mulutnya dan mengeluarkan sebagian lidahnya, melihat hal itu, aku tidak menyia-nyiakan nya langsung aku lumat bibir dan aku kulum lidahnya. Kini Bu Ani mulai ada pergerakan, bibir dan lidahnya mulai menari2x di atas bibirku dan ikut pula mengulum lidahku. Dia semakin ganas, kocokan di kontolku semakin cepat, ciumannya pun semakin liar. Di sela2 pergumulan kami, dia mendesah

"Aaachhh, paaakk....saya sudah nafsuu...ooohhhh", erangnya

ssrrullppp....sssuuuupppp....sslllrruuuppp

Tanganku kini beraksi ke belakang, bongkahan pantat nya yang semok langsung aku remas2, meskipun masih memakai legging

"panttaaat muuu, kenyyaall, aniii, ooohhh yeess", kataku

"mmmhhhh, paaa, ooohhh, aaaccchhhh...", erangnya ketika tanganku menelusup ke dalam leggingnya dan mengusaap halus lubang pantatnya.

"paaakkk, ooohhh...mmhhhh, ooohhh", desahnya

"kamu sukaaa, aniii...mmhhhh, sukaa diginiiin...mmmhhh ???", tanyaku sambil terus tanganku mengelus2 lubang pantat nya, terkadang ke arah lubang memeknya

"iiiiyyyaaaa,....oooohhh, paaakkk, ooohhhh, ......mmmhhhh, eenaakkk, paaa", erangnya

Karena sudah tidak sabar langsung aku lepaskan selueruh pakaian aku begitupun dengan Bu Ani, menanggalkan seluruh pakaiannya. Sepertinya harga diri seorang wanita sudah pupus oleh birahinya yang sudah terpendam lama yang kini sudah terbangkitkan lagi.Kini kami sama2 telanjang

"Tubuhmu, seksi Aniii, aku sudah ga sabar ingin mengentot memek kamu", kataku sambil membelai2 memek dengan jembut yang lumayan lebat itu.

"Aaacchhh, paaa, iyyaa, entot ibuu, ibu pengaeen di entooot.", jawabnya

"Kocok lagi kontol saya, aniii...", perintahku

Kini posisi kami berhadapan sambil berdiri dan telanjang bulat. Tangan Bu Ani mulai lagi mengocok kontolku sedangkan tanganku mulai mengobel2 memeknya

"paaa, enaakkk, memek ku enaaakkk, paaa, ooohhh", desahnya ketika tanganku mengelus itilnya.

"iyaaa, paa, disituuuu, oohhhh, itiil nya, paakkk, aaaacchhh"

"paaa,ooohhh, ewe sekaraang meemmeekkk, oohhh aacchhh"

Aku langsung sumpal mulutnya yang terus menyerocos kotor itu dengan bibirku, kami berciuman lagi dengan penuh nafsu. Lengkap sudah foreplay kita, bibir saling hisap, tangan Bu Ani semakin cepat mengocok kontolku sedangkan tanganku dengan jari tengan sedang mengentot memek nya sedangkan tangan kiri ku meremas2 bongkahan pantatnya

"mmhhhh, ooohhh, mmmssshhhh"

"aaacchhh, paaa, teruussss, paa, gaa kuaaatt, paaa", erangnya ketika cipokanku terlepas

"Memek kamu basah, aniii, kamu mau di entoott memek nya, mmmhhh", isengku

"ooohhhh, aaacchhh, iyaaaa, entoott memek aanii pake kontol bapaaakk", nakalnya

Mendengar ocehannya, aku sudah tidak bisa nahan pejuh ku...

"Aniiiii, ooohhhh, buuucaaattttt, ooohhhhh", erangku

Aku semakin mempercepat kocokanku ke memeknya

"aaacchhh, paaaa, aaaaccchhhh, aaniii jugaa, buuucaaattttt....ooooooooohhhhhh", erang Bu Ani

Crrrroooootttt......crrrrooootttt.....crrrooooottt
Seeeerrrrr.......Seeeeeeeerrrrrr

Aku dan Bu Ani orgasme secara berurutan hanya dengan permainan tangan kami masing2 Lelehan spermaku terlihat di pergelangan dan di telapak tangan Bu Ani sedangkan jari tengahku basah oleh cairan kenikmatan Bu Ani.

Kamipun saling berpelukan tanpa melepaskan tangan dari daerang sensitif kami masing2. Bu Ani masing menggenggang kontolku sedangkan tanganku berada di permuakaan memeknya. Setelah rehat selama 10 menitan, kami pun melepaskan pelukan.

"Udah yaaa, paaa...??", tanyanya

"Udah apa nya", tanyaku balik

"berarti ibu boleh pergi dari sini...", katanya meminta penegasan

"Kan ngentot memek nya belum..", jelasku

"Tapi kan bapak udah keluar", kata Bu Ani

"Aniii, yang namanya ngentot itu, kontol saya masuk dan mengenjot memek kamu", terangku

"Itu kan beluum", kataku lagi

"Syukurlah, klo belum selesai...ibu jadi lega", timpalnya sambil mengelus2 kontolku




Bersambuuunggg......
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd