Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Birahi Lelaki

Siapa yang akan menjadi Istri dari Arman


  • Total voters
    379
Status
Please reply by conversation.
Bimabet
Yasmin dibikin trauma banget kalau liat cowok atau berdua sama cowok selalu parno. Cuman Arman yang bikin dia nyaman. Wkwk
 
Bab 20: Yang Tidak Kita Ketahui

Kamu lagi di kampus ya Man? – From Puspita Aresti

Kok Kak Tata tahu? – To Puspita Aresti

Ya tahu dari storian kamu – From Puspita Aresti

Oh. Hehehe. – To Puspita Aresti

Putri-Kaneshia-reistaputrii-32.jpg

Putri Kaneshia

“Oh iya Man. Kamu se-kost ama Kak Varian ya?”, tanya Kak Putri.

“Eh? Iya kak”, jawab Arman sedikit terkejut karena Kak Putri kenal dengan Kak varian.

“Ohh. Hehe”, Kak Putri nampak menyembunyikan sesuatu.

Makanan di piring mereka berdua telah habis. Namun, Arman memilih untuk mengajak Kak Putri untuk sedikit ngobrol mengenai proposal dan skripsi. Arman sempat membelikan Kak Putri air mineral, kemudian ia duduk kembali dan menyimak cerita dari Kak Putri. Meski jarang bertemu, Arman nyatanya bisa nyambung jika ngobrol dengan Kak Putri. Hal itu juga didukung fakta bahwa Kak Putri juga bekerja sambilan sebagai entertainer. Ia rutin menjadi MC dan pengisi acara berbagai seminar kampus. Di tengah perbincangan mereka bedua, HP Arman berbunyi, tanda ada pesan yang masuk.

Iya kak? Aku lagi di perpustakaan jurusan – From Nurmala Aindina

Mendapat chat yang ia tunggu, Arman segera pamit pada Kak Putri dan berbalik menuju perpustakaan jurusan yang terletak dekat dengan ruang dosen. Ia sedikit mempercepat langkahnya, maklum, sekarang sudah hampir jam 3 sore. Sampai di perpustakaan jurusan, Arman menyapa Nurmala dan melihat sekelilingnya, tidak ada orang sama sekali. Ia lalu memeriksa tasnya dan mengambil sebuah amplop dari dalam tasnya.

Nurmala-Aindina-C-2.jpg

Nurmala Aindina

“Nur, ini titip untuk Nadila ya”, ujar Arman sembari menyerahkan amplop tersebut pada Nurmala.

“Tapi kak? Kan Nadila belum pernah ketemu ama aku selama hampir sebulan ini”, jelas Nurmala.

“Iya, tapi kalau kamu ketemu, tolong kasih ke dia ya. Kakak mohon ama kamu”, kata Arman sembari mengambil duduk di dekat Nurmala.

“Hmmm. Gimana ya kak. Kenapa ngga kakak sendiri aja yang kasih?”, tanya Nurmala lagi. Ia berusaha menolak amplop itu.

“Aduh Nur. Kakak tuh malu ketemu dia. Lagian, dia juga udah keblok semua media sosial kakak. Dia juga dilarang bergaul ama kakak oleh kakaknya”, jelas Arman.

“Terus ini amplop apa dong kak?”, tanya Nurmala

“…”, Arman terdiam.

“Kenapa kak?”, tanya Nurmala

“Ngga usah nanya. Kamu kasih aja ke dia”, paksa Arman. Ia meletakkan amplop itu itu di depan Nurmala.

“Ihh. Aku ngga mau. Entar isinya malah jampi-jampi lagi”, Nurmala menepis surat itu dan kembali ke depan Arman.

“Aduh. Kakak minta tolong banget sama kamu Nur. Kakak masih ada rasa sama Nadila. Kakak pengen balikan”, jelas Arman.

“Kenapa ngga bilang langsung ke Nadila aja kak?”, tanya Nurmala.

“Kan kakak udah jelasin. Kakak tuh ngga bisa bilang ke dia karena dihalangin ama kakaknya. Cuma kamu harapan kakak sekarang”, pinta Arman.

“Bentar kak”,

Suana hening sebentar, lalu dari riak matanya, Nurmala seperti mendapatkan ide.

“jadi, sebenarnya kakak masih berharap ama Nadila?”, tanya Nurmala memastikan.

“Iya Nur. Kakak masih berharap ama dia”, aku Arman.

“Hmmm. Ya udah. Serahin aja ama aku kak. Entar aku serahin ama Nadila”,

“ehh. Serius Nur?”, tanya Arman.

“Iya kak. Akan aku sampaikan ke dia kalau aku ketemu dia”, ujar Nurmala.

“Ya udah ya Nur. Kakak pamit dulu ya”, ujar Arman sembari beranjak dari tempat duduknya dan keluar dari ruangan tersebut.

Nurmala memandang surat di depannya. Ia tampak kesal dengan kondisi sekarang. Ia mengambil surat itu dan merobek ujungnya, ia membaca surat dari Arman tersebut. Ia terbelalak kaget melihat isinya. Seketika, segera ia menyobek surat itu. Ia nampak begitu kesal dan marah hingga membuatnya menyobek surat di tangannya tersebut menjadi potongan kecil. Lalu, ia pun membuang surat permintaan maaf Arman dan permintaan Arman untuk menjadi suami Nadila tersebut, dibuang Nurmala ke tempat sampah. Ia mengambil HPnya, dan melihat belum ada perkembangan dari chatnya yang ia kirim dua minggu yang lalu ke Nadila.

(Menjelang Malam – Sebuah Perumahan)

Arman mengendarai motornya mencari alamat yang tadi diberikan oleh Kak Puspita. Malam ini, Arman dimintai tolong oleh pacar Kak Rian itu untuk membantunya membereskan lemari dan beberapa barang besar lainnya. Arman sendiri baru tahu kalau Kak Puspita pindahan ke sebuah perumahan. Ketika tadi siang Arman mengecek kamar kak varian, nampaknya dia sedang keluar kota. Karena kunci kamarnya ada di pemilik kost.

Setelah bertanya pada satpam dan beberapa tetangga, akhirnya Arman sampai pada sebuah rumah kecil yang dicat berwarna putih temboknya. Arman menarik HP dari saku celananya dan menelpon Kak Puspita untuk memberi tahu bahwa ia sudah sampai. Tidak berapa lama, keluar seorang perempuan cantik dari dalam rumah tersebut. Ia sedikit berlari ke arah pagar rumah demi membukakan Arman pagar.

nindiarst97-2-Bh097-Nwn-PLp.jpg

Puspita Aresti

“Armaaaaan. Wah. Lama ngga ketemu yaa”, sapa Kak Puspita ramah ketika Arman memarkirkan motornya.

“Ayo masuk Arman”, ajak Kak Puspita ketika. Arman mengekor padanya.

“Maaf yah man. Kakak malah minta tolong sama kamu. Soalnya cuma kamu doang yang deket. Lagian juga kamu ngga pernah nolak kalau kakak minta tolong. Hehe”, jelas Kak Puspita.

“Haha. Kak tata bisa aja muji. Mentang-mentang Kak varian lagi ngga ada”, ujar Arman tersipu

“Hussh. Kamu ngga usah nyebut nama itu lagi man”, tegur Kak Puspita. Arman sedikit heran dengan kata-kata Kak Puspita itu.

“Kenapa kak?”, tanya Arman penasaran.

“udah. Entar kakak cerita aja deh ama kamu. Sekarang, kakak mau minta tolong buat beresin beberapa barang di sini. Hehe. Kakak baru pindahan”, pinta Kak Puspita.

“ehh. Iya deh kak”,

Arman pun terlarut dalam kegiatannya membantu Kak Puspita. Ia lupa dengan pertanyaannya tadi. Meski demikian, Arman sebenarnya lebih akrab dengan Kak Puspita ketimbang Kak varian. Barangkali karena Kak Varian adalah orang yang sibuk bekerja dan jarang bertegur sama dengan Arman dan Toni. Berbanding terbalik dengan Kak Puspita, bila ia datang, ia seringkali membelikan Arman dan Toni makanan. Namun, Arman sendiri tidak pernah tahu, apa yang terjadi dengan hubungan Kak varian dengan kak Puspita.

Setelah semuanya beres, Kak Puspita lalu memesan nasi goreng melalui aplikasi ojek online. Ia juga membeli empat jenis minuman untuk mereka berdua. Kak Puspita duduk di atas karpet bulu dan mengajak Arman untuk duduk mengobrol sembari menunggu makan malam mereka berdua.

“Man. Kakak pengen cerita ama kamu. Tapi jangan kasih tahu orang ya. Termasuk Toni”, jelas Kak Puspita.

“Emang cerita apa kak? Sampai rahasia begitu”, tanya Arman penasaran.

“Anu man. Kakak baru putus ama Kak Varian. Dua minggu lalu sih tepatnya”, ungkap Kak Puspita. Arman terkejut bukan main.

“Eh? Kok bisa kak?”, Arman yang masih shock segera bertanya pada Kak Puspita.

“Makanya, kakak pengen cerita ama kamu man”, nampak wajah Kak Puspita berubah sedih.

“Jadi, ini ceritanya dimulai dari awal gw pindah ke kost gw. Jadi, di sana gw kebetulan sebelahan dengan cewek yang namanya Putri Kaneshia, kamu pernah ke kost kakak kan? Yang senior kamu itu. Nahh, karena kost kakak cukup deket dari kost Varian, jadi Varian sering datang ke kost kakak. Kadang nginep. Daaan, kadang gitu. Pasti kamu tahu kan Man?”

Arman menggangguk sembari tersenyum kecil.

“Nah, si Putri ini sering banget numpang minum di tempat kakak karena katanya dia males buat beli galon dan buat ngangkatnya. Jadi kadang, kami gantian buat beli galon di dispenser kakak. Karena itu pula, kami berdua jadi akrab banget. Kakak sih ngga ada curiga apa-apa sama dia, karena dia kan anaknya alim banget dan aktif ngisi berbagai acara muslimah, jadi kakak pikir, dia pasti perempuan yang tahu agama. Jadi begitu aja terus sampai akhirnya Varian datang ke kostan. Kebetulan, si Putri mau ngambil minum di kostan kakak. Pas masuk, dia kaget gitu dong. Karena dia ngelihat Varian ada di kamar kakak. Sehabis kejadian itu, dia marah dong dan ngomel ama kakak karena ngga ngasih tahu dia kalau ada Varian”.

Kak Puspita mengambil tisu dan mengambil bantal, sepertinya, bagian sedihnya sudah mau masuk.

“Terus, hubungan kakak ama Varian jalan terus. Tapi ada perubahan ama dia, kalau dia main ke kost, dia sering nanyain ke mana si Putri. Tapi, bodohnya kakak, kakak tuh ngga naruh curiga apa-apa ama mereka berdua hingga akhirnya, dua minggu kemarin. Kakak mau pulang dulu ke kampung buat ngambil surat-surat penting. Akhirnya, pulang deh pake kereta. Kak Varian ngga nganter karena katanya dia juga buru-buru. Jadi pergi lah kakak, hingga akhirnya ketika di stasiun, kakak baru sadar kalau laptop kakak ketinggalan. Kakak coba hubungi Varian, tapi ngga diangkat. Barangkali sibuk, pikir kakak begitu karena dia tadi bilang. Jadi kakak buru-buru ngambil ojol dan balik ke kostan”

Kak Puspita mulai menarik beberapa lembar tisu dan mengusapkannya pada matanya yang nampak berair.

“Pas kakak sampai di kost, tepat dari kamar kakak, ada suara desahan yang kayaknya akrab banget. Pas kakak ngintip lewat jendela, Varian ama si Putri lagi ngewe Man. Mereka ngewe di atas kasur kakak. Kakak emosi dong”,

Air mata Kak Puspita berlinang. Arman yang tidak tahu harus ngapain, memutuskan tidak melakukan apa-apa. Toh, Kak Puspita niatnya emang cerita aja, bukan nyari solusi ama Arman. Jadi Arman memutuskan untuk lanjut mendengarkan cerita dari Kak Puspita. Dengan suara yang sesegukan, Kak Puspita melanjutkan ceritanya.

“Mereka lagi ngewe Man. Si Varian emang udah telanjang, tapi si Putri masih lengkap make gamisnya. Cuma kakak bisa jelas ngelihat BH ama daleman dia yang lain ada dekat kasur itu. Posisinya si Putri tuh lagi ditindih ama Varian, roknya kesingkep. Kakak langsung gebrak pintu, mereka kaget dan langsung kabur ke kamarnya Putri. Kakak ambil laptop, terus teriak-teriak ngga jelas dan balik ke stasiun. Semenjak saat itu, kakak putus ama Kak Varian dan putusin buat pindah kostan”,

Arman tertegun mendengar cerita tersebut. Malam ini, ia menginap di rumah Kak Puspita. Dia baru akan kembali ke tempat KKNnya malam lusa. Sedangkan Toni, mengantar Yasmin ke rumah orang tuanya. Di sana, Toni juga disuruh menginap oleh orang tua Yasmin. Tidak hanya itu, Toni juga diminta untuk menemani Yasmin ke psikiater untuk menyembuhkan kondisi psikisnya.

Ketika Arman menghubungi Toni, dia dikabari kalau yasmin sudah mulai bicara. Meski masih sangat sedikit. Tapi, dia baru membuka suara kepada ibu dan adik perempuannya saja. Sedangkan pada ayahnya, Yasmin tidak bicara sama sekali. Arman juga memberitahu bahwa kasus ini akan ditindak lanjuti oleh pihak kampus agar tidak terjadi lagi kejadian seperti ini di masa-masa KKN. Tidak lupa, Arman juga menelepon Rian untuk memastikan kondisi posko KKN mereka.

(Suatu tempat)

Nayla-Arisma-Sienna-10.jpg

Nayla Arisma Sienna

“Halo pak. Gimana pak? Bapak tahu ngga soal kondisi adek saya di mana? Udah hilang berapa hari lho soalnya. Saya udah khawatir pak”, keluh Kak Nayla pada Pak yunus melalui telepon.

“Tenang aja sayang. Kamu tenang ya. Bapak udah tahu di mana adek kamu. Kamu belajar aja dulu di sana dulu. Bulan depan, kamu udah bakal ketemu kok ama dia”, jelas Pak Yunus melalui telepon.

“Tapi pak….”, Perkataan Kak Nayla terpotong karena Pak Yunus segera menutup teleponnya.

“Ahhh. Kok malah ditutup sih. Aduh. Yaa Allah. Semoga Nadila ngga kenapa-napa”, doa Kak nayla.

(Keesokan Paginya)
Arman baru bangun ketika pukul 9 pagi. Kak Puspita sendiri tidak membangunkannya karena tahu kalau Arman sangat capek setelah membantunya membereskan rumahnya semalaman. Kak Puspita lalu membuatkan sarapan untuk Arman. Beberapa saat setelah sarapan siap, terdengar grasak-grusuk dari ruang tamu, ternyata Arman sudah bangun. Ya, Arman semalam tidur di ruang tamu rumah kak Puspita. Arman sendiri yang minta agar tidur di luar kamar saja. Sepertinya karena terbiasa ketika di tempat KKNnya. Arman belum memperhatikan HPnya yang dari tadi bergetar. Pertanda ada telepon masuk di nomornya yang ia diamkan.

Setelah bangun, Arman segera mandi, ganti pakaian dan sarapan. Hari ini dia tidak punya kegiatan sama sekali. Tapi dia berencana untuk ke kostnya saja sembari bersantai dan membersihkan kamarnya yang belum sempat ia bereskan kemarin sebelum ke kampus dan ke rumah Kak Puspita. Ketika jam menunjukkan pukul 11 siang, Arman pamit pada Kak Puspita untuk kembali ke kostnya.

“Ngga nginep di sini aja man?”, tanya Kak Puspita.

“Ngga usah kak. Kapan-kapan aku singgah lagi kok. Tempatnya udah hapal kok”, jawab Arman sembari memasang helmnya.

“Ohh. Ya udah. Hati-hati ya kamu kalau begitu. Titip salam buat Toni”,

‘”Iya kak. Aku balik dulu ya”, Arman melacu meninggalkan rumah Kak Puspita.

Sepanjang jalan yang cukup ramai, Arman memikirkan Nadila dan Yasmin. Dia berharap agar Nurmala segera bisa bertemu dengan Nadila untuk menyerahkan surat cintanya. Sedangkan Yasmin, ia berharap agar sahabatnya itu bisa segera bangkit dari keterpurukannya saat ini. Sebelum berangkat tadi, Arman sempat meminta update terbaru kabar Yasmin pada Toni. Kata Toni, ia sudah diperiksa psikiater dan akan terus ditangani oleh psikiater tersebut. Meski sebenarnya, kondisi psikis dari Yasmin masih tidak begitu berubah dari pada semalam.

Tidak lupa, Arman mengontrol teman-temannya di posko agar tetap bersemangat menjalankan kegiatan, dan tidak lupa memberi tahu perkembangan kabar terbaru dari posko KKNnya. Menurut informasi dari teman-temannya, Burjo, Wawan, serta Ismail sudah ditahan karena perbuatan mereka. Arman bersyukur atas keputusan tersebut. Meski nampaknya, Yasmin tidak bakal kembali sama sekali ke desa tersebut untuk melanjutkan KKN demi memperbaiki kondisi psikisnya.

Setelah 30 menit berkendara, Arman sampai di kostnya. Ia meletakkan bungkusan nasi yang tadi dititipkan Kak Puspita padanya untuk ia jadikan sebagai makan siang. Sebelum memulai kegiatan bersih-bersih kamar, Arman membuka HPnya guna menyalakan musik. Namun, matanya malah tertuju pada 4 panggilan tidak terjawab. Setelah ia cek, ternyata telepon dari Kak varian. Ia lalu berinisiatif menelepon nomor Kak Varian. Tidak berapa lama, telepon Arman diangkat.

“Halo Man. Kamu dari mana sih? Dari tadi ditelepon kok ngga diangkat”, tegur Kak Varian dari ujung sana.

“Hehe. Maaf kak. Baru bangun nih”, jelas Arman.

“Ohh. Haha. Gini man. Kakak boleh minta tolong ngga?”,

“Minta tolong apa ya kak?”, tanya Arman penasaran.

“Anu man. Bisa minta tolong buat ngebawain makanan temen kakak ngga? Itu tuh, tetangga kamar Puspita yang senior kamu, si Putri. Tadi pagi dia bilang kalau dia lagi ngga enak badan dan dia belum makan”, ujar Kak Varian.

Arman terkejut. Baru saja semalam Kak Puspita membahas tentang hubungan kak Putri dengan Kak varian, hari ini, dia harus berurusan dengan dua orang tersebut. (Bersambung Ke Bab 21: Sebelum Kembali)

**************​

Disclaimer: Seluruh mulustrasi yang saya gunakan dalam cerbung ini bersumber dari instagram. Jika keberatan dengan penggunaan mulustrasi tersebut, silakan kontak saya melalui PM untuk menghapus foto yang bersangkutan. Terima Kasih
 
Mantab kisahnya hu.. 👍

Sy sh ga keberatan sama mulustrasi nya, ga tau sama yg lain.. 🤓
 
Yang penting sih gak digugat oleh member yg kenal dengan sosok yg di jadikan mulustrasi
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Terakhir diubah:
Harusnya mulustrasinya sih tetap ada aja hu biar pembaca lbh mendalami cerita dan tokoh, masalah kalau ada org yg kenal jg kan ga ada masalah orang ini cerita fiksi kan, lagian selebgram2 yg suhu jadikan mulustrasi jg udah pas dan cocok bgt dlm penokohonya, cuma member sok PK aja yg keberatan sama mulustrasi suhu.. Btw keep update sampai TAMAT hu, cerbung favorite ane ini :pandapeace:
Kalau ranah hukum mah udah beda lagi sih hu, Tapi udah ane udah ganti kok mulustrasinya, 11 12 aja kok ama mulustrasi Nadila kemarin. Kebetulan ane emang udah nyiapin back up mulustrasi kalau kena PK.
 
Kalau ranah hukum mah udah beda lagi sih hu, Tapi udah ane udah ganti kok mulustrasinya, 11 12 aja kok ama mulustrasi Nadila kemarin. Kebetulan ane emang udah nyiapin back up mulustrasi kalau kena PK.
Hahaha...
Berisian yg baru ini Hu daripada yg kmaren hahaha..
Jadi ada nambah nilai plus ny didalam wkwkwk
 
Jadi arman kapan kebagian ena2nya hu? Baru enak sekali doang.. Duuuh

Thx updatenya
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd