Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Birahi Lelaki

Siapa yang akan menjadi Istri dari Arman


  • Total voters
    379
Status
Please reply by conversation.
Puspitanya sama arman juga donk, nanti dibikin 3some (arman-puspita-putri)
 
Bab 23: Malam yang berbeda

Putri-Kaneshia-reistaputrii-2.jpg

Putri Kaneshia (21)

“Uooohh. Iya. Begitu kak. Ssshhhh. Ahahh”, desah Arman merasakan sensasi isapan dari mulut Kak Putri.

Belum juga semenit, kepala kemaluan Arman nampak membentur sesuatu, kak Putri segera mengeluarkan kontol Arman dan terbatuk-batuk.

Uhuk. Uhuk”, Kak Putri terbatuk-batuk karena ternyata langit-langit mulutnya dihantam benda tumpul.

“Maaf kak. Punyaku kebesaran ya”,

Kak Putri menggeleng. Ia kembali mengambil posisi dan memasukkan kembali kontol Arman ke mulutnya. Arman memejamkan matanya. Inci demi inci dapat ia rasakan sensasi sepongan Kak Putri.

“Yaaahhh. Begitu kak. Sekarang, keluarin dari mulut kakak. Tapi jangan semua”, Arman mengarahkan Kak Putri.

Kak Putri melakukan apa yang Arman perintahkan. Perlahan, ia menarik kepalanya. Ia sedikit terkejut ketika Arman memegang kepalanya. Perlahan, Arman menuntuk gerakan kepala Kak Putri.

“Kayak gini kak”,

Arman menuntut gerakan sepongan Kak Putri. Naik turun mengoral batang kejantanan Arman yang perlahan tegak mempertegas kekuatannya.

Srrrppp. Sllluuupp. Srrrppp

Terdengar suara isapan Kak Putri. Arman mengeluh dan mendesis merasakan kontolnya yang kembali mendapatkan perlakuan dari seorang perempuan setelah terakhir, dua minggu yang lalu ia mendapatkan pelayanan seperti itu dari Chintia. Meskipun, permainan blowjob dari Chintia jelas lebih pengalaman dari seorang amatiran seperti Kak Putri. Meski begitu, ada kebanggaan tersendiri bagi Arman mengajarkan seorang seniornya untuk melakukan sepongan, ditambah Kak Putri sedang mengenakan pakaian muslimah lengkap. Baju gamis putih bermotif bunga-bunga berwarna biru dan jilbab lebar berwarna merah muda.

“Shhhaaahhh. Shhhhh. Ouuuhhh, Begitu kak. Pinteeeeer”, puji Arman pada salah satu mahasiswi hits di fakultasnya itu.

Srrrrppp. Slllppp. Sllleeeppp. Srrrpppffhh.

Tangan Arman mempercepat gerakan dorongan tarikannya pada kepala Kak Putri. Nampaknya, Arman sudah hampir mencapai klimaksnya. Meski Arman sendiri merasa ini baru permulaan.

Tangan Kiri Arman tidak tinggal diam, ia memegang pinggang Kak Putri. Pelan-pelan, ia tarik bagian bawah gamis yang Kak Putri kenakan. Perempuan itu pun membantu Arman dengan mengangkat kakinya dan pantatnya hingga tersingkap sempurna bagian rok dari gamis Kak Putri. Ia nampak mengenakan celana dalam berwarna putih berenda.

“Iiihhh. Kok pake celana dalem sih kak. Katanya aku puas malam ini? Gimana sih”, gerutu Arman dilanjutkan pukulan manjanya pada bongkan pantat Kak Putri.

Arman tidak ingin terburu-buru, tangan kanannya masih menahan kepala Kak Putri dan tangan kirinya bergerak di perut Kak Putri. Gadis 21 tahun itu menggelinjang ketika Arman menggelitik pusarnya. Arman hanya tertawa, sedangkan Kak Putri seperti tersedak. Namun, karena tangan kanan Arman dengan kasar menahan kepalanya, Kak Putri terus melanjutkan pekerjaannya sore itu.

Sinar matahari perlahan menghilang ditelan waktu. Arman menyemprotkan begitu saja pejunya ke mulut Kak Putri. Dengan reflek, Kak Putri segera melepas mulutnya dari posisinya karena Arman sudah melepaskan tangannya dari kepala Kak Putri. Arman tertawa kecil, Kak Putri terbatuk-batuk. Ia memasang wajah cemberut dan mencubit pinggang Arman. Arman tertawa lagi. Namun, karena ditegur oleh Kak Putri dengan memasang telunjuknya pada bibirnya, Arman diam. Ia berdiri dan masuk ke dalam kamar mandi. Terdengar deburan air, Arman sedang mandi.

Setelah sekitar sepuluh menit di kamar mandi untuk membersihkan diri, Arman keluar dari kamar mandi. Ia terkejut karena Kak Putri tidak ada di dalam kamar tersebut. Namun, belum terlalu lama dia berada dalam kondisi keheranan, pintu kamar kostan tersebut terbuka. Nampak Kak Putri memegang bungkusan plastik.

“Dari mana kak?”, tanya Arman penasaran.

“Dari ambil pesanan go-food tadi”, ujar Kak Putri.

“Ooohhh”,

Belum lama Arman selesai memakai pakaiannya, Kak Putri malah melepas gamis berwarna putih yang ia kenakan. Sontak, Arman hanya terpana melihat keindahan tubuh Kak Putri. Meski tadi ia sudah melihatnya, ia tidak bisa memalingkan pandangannya kali ini. Ia perhatikan indah lekuk pinggang dan pinggul Kak Putri yang menggoda. Bulatnya gunung kembar Kak Putri dan sekalnya pantatnya yang masih dibalut celana dalam putih berenda.

“Lho. Kok dibuka kak?”, tanya Arman ketika melihat Kak Putri juga menanggalkan celana dalam yang ia kenakan, begitu pula BH hitamnya.

“Lho. Kan kamu tadi yang bilang?”, Kak Putri balik bertanya pada Arman.

“Hmm. Iya sih kak”, balas Arman dengan mata yang tak lepas dari Kak Putri.

Mereka berdua sebenarnya beruntung, sebab letak kamar Kak Putri yang ada di bagian belakang dan dibelakangi oleh kamar depannya. Selain itu, kamar sebelahnya juga kosong sepenginggal Kak Puspita dan masih belum ada yang mengisi. Sedangkan kamar yang ada di depan, pemiliknya sedang pulang kampung. Sehingga, percakapan mereka berdua tidak begitu mudah terdengar oleh penghuni kamar terdekat.

“Kok kakak diliatin mulu sih Man?”, protes Kak Putri melihat Kak Putri ketika akan kembali mengenakan gamisnya.

“Hehe. Ngga kak. Ngaceng aja ngelihat kakak tadi telanjang tapi jilbabnya masih kepake”, jelas Arman.

“Hooo. Kamu nafsunya ama yang begitu? Yang bawah telanjang, jilbab masih kepasang?”, tanya Kak Putri.

“Hehe. Iya kak”,

Sore itu sudah hampir pukul 6 sore. Cahaya matahari sebentar lagi akan berganti menjadi malam, Arman memperhatikan Kak Putri yang kembali mengenakan gamis putihnya. Kak Putri sedikit terkejut ketika ia sudah memakai gamisnya, Arman tiba-tiba sudah ada di depannya. Tanpa ba bi bu, Arman segera mencium bibir indah Kak Putri. Napas mereka beradu. Kak Putri yang awalnya terkejut dengan tingkah Arman segera dapat menguasai dirinya, ia pun membalas ciuman mesra dari Arman. Diiringi sore yang syahdu, mereka berciuman selama beberapa menit. Arman memegang pinggul Kak Putri, sedangkan Kak Putri mengalungkan tangannya pada leher Arman.

Beberapa menit dua insan tersebut saling berciuman. Hingga akhirnya, suara adzan maghrib menghentikan kemesraan yang sangat syahdu tersebut. Kak Putri melepas ciumannya dan tangannya.

“Kakak mau shalat dulu”, kata Kak Putri sambil tersipu

“Aku yang imamin ya kak”, Arman tiba-tiba merespon.

“Emang kamu shalat?”,

“Kadang sih kak. Kalau diomelin teman posko atau karena lagi di rumah aja”, jelas Arman. Kak Putri menahan tawa.

Arman dan Kak Putri lalu melaksanakan kewajiban mereka sebagai umat Islam. Meski harus mengeluarkan suara, Arman mencoba menahan agar suaranya tidak begitu keras. Maklum, meski pengawasan di kost Kak Putri sangat longgar, toh tetap saja lelaki dilarang menginap di kostan tersebut. Kak Rian saja, tidak pernah menginap di kamar Kak Puspita. Makanya, malah Kak Puspita yang datang menginap ke kost Kak Rian.

Selepas shalat maghrib, mereka berdua sibuk dengan urusan masing-masing. Arman asyik memainkan HPnya, nampaknya memainkan gim battle royale sedangkan Kak Putri sibuk mengecek instagramnya. Arman membelakangi jendela kamar yang ada di dekat lemari pakaian Kak Putri. Sedangkan kak Putri, asyik rebahan dengan mukena yang masih ia kenakan.

“Kamu lagi main gim apa sih Man?”, tanya Kak Putri dekat telinga Arman. Ia sudah berpindah tempat persis ke sebelah Arman.

“Main PUBG kak”,

“Hooo. Yang sering dimainin anak-anak di kampus ya?”,

“Iya kak”,

Suasana kembali menjadi diam beberapa menit. Situasi canggung mulai terasa. Arman sendiri tidak tahu harus berbicara apa pada Kak Putri.

Setelah beberapa menit tidak saling bicara, Kak Putri memasang wajah cemberut pada Arman.

“Kenapa kak?”, tanya Arman penasaran melihat ekspresi wajah Kak Putri.

“Hmm. Nggak!”, Kak Putri berbalik membelakangi Arman.

Arman menggeleng. Ia yang sudah cukup pengalaman menangani Nadila dan Hemi, merasa kalau ia sedang diberikan kode oleh Kak Putri. Ia menyimpan HPnya, dan dari belakang tubuh Kak Putri, Arman segera menyergap tubuh seniornya tersebut. Kak Putri terkejut.

“Ihhh. Apa sih man!”, tegur Kak Putri.

“Hehe. Ngga kok kak. Lagi pengen. Kakak ngga?”,

“Bukannya kamu lagi mabar tadi?”, Kak Putri masih menekuk wajah.

“Yeee. Ngambek nih”, ejek Arman.

“Apaan sih kamu”, Kak Putri memasang wajah malas.

Bukannya menyerah Arman malah memeluk bagian pinggang Kak Putri.

“Ngambek ya?”, tanya Arman

“Apa sih man?”, Kak Putri nampak kesal dengan tingkah Arman.

“Ya udah. Aku mabar lagi ya”, pancing Arman.

Arman melepas pelukannya dan kini gilirannya untuk berbalik membelakangi Kak Putri.

(Rumah Pak Herman)

Cecilia-Triana-7.jpg

Cecilia Triana (20)

Arisa-Salsa-Lestina-8.jpg

Nadila Aria Sienna (19)

Dua perempuan malang yang kini otaknya sudah mulai tercemari oleh ajaran sesat Pak Herman saling pandang. Tanpa sempat Pak Herman perhatikan, ternyata pintu ruang penyekapan Cecil dan Nadila belum terkunci. Dua orang perempuan tersebut saling pandang. Nadila seakan memberi kode kepada Cecilia. Namun, Cecilia menggeleng. Dari bawah, terdengar suara dua orang lelaki yang saling bercengkrama.

Dengan mengendap-endap, Nadila membuka pintu. Melihat kondisi sekiar, dengan hanya mengenakan gamis berwarna biru yang sudah acak-acakan, ia mencoba mengamati kondisi. Ia berniat untuk kabur dari rumah tersebut. Kondisi lantai dua rumah itu lengang. Tak ada orang. Kak Caca sudah masuk kamar Pak Herman. Sedangkan Pak Herman, sedang berbincang dengan Pak Yunus di ruang tamu.

Nadila memberanikan diri menuruni tangga rumah tersebut satu per satu. Hati-hati, ia memperhatikan langkahnya agar tidak menimbulkan suara berisik. Sedangkan Cecilia, memutuskan untuk tidak berbuat apa-apa dan mengintip dari balik pintu ruang penyekapannya. Ia hendak berteriak memanggil nama Nadila, namun takut kalau temannya tersebut akan ketahuan.

Dengan cukup terampil, Nadila sudah ada di lantai bawah rumah Pak Herman. Berhubung ia sering ikut pengajian di rumah tersebut, ia cukup tahu kondisi dari rumah itu. Di belakang, ada sebuah pintu yang tembus ke halaman belakang dari rumah tersebut. Di bagian belakang. Terdapat semacam pagar tembok yang Nadila tidak tahu apa di baliknya. Meski begitu, karena tipikal perumahan, pagar belakangnya tidak begitu tinggi. Tidak ada akses keluar melalui pintu belakang selain melompati pagar tersebut. Nadila membranikan dirinya.

(Kost Kak Putri)

Kak Putri berada dalam posisi ditindih oleh Arman. Dua sejoli itu nampak berciuman mesra. Arman menahan tangan kiri Kak Putri, sedangkan tangan kirinya menahan tubuhnya. Kak Putri yang tadi nampak murung, menikmati ciuman tersebut. Ia memejamkan matanya, sedangkan lidahnya saling berbelit dengan lidah Arman. Ia pasrah akan diperlakukan seperti apa oleh Arman. Juniornya yang sangat nakal padanya.

Arman mengangkat ke dua tangannya, ia memindahkan posisinya di samping Kak Putri tanpa melepaskan ciumannya. Ia menyandarkan badannya pada tubuh Kak Putri yang telentang menghadap langit-langit.

“Kak Putri cantik deh”, puji Arman sejenak setelah melepas cumannya.

“Eleh. Dasar gombal kamu man”, Kak Putri tersipu.

Mereka saling pandang selama beberapa menit, kedua insan manusia itu nampak menikmati waktu mesra mereka berdua tanpa ikatan hubungan yang membelenggu mereka. Malam ini, merupakan malam terakhir Arman di kota Delta, besok ia akan kembali ke tempat pengabdiannya bersama dengan Toni. Malam itu, Arman memuaskan diri menikmati kemolekan tubuh salah satu akhwat idaman di jurusannya, Putri Kaneshia.

Arman sendiri teringat dengan seniornya yang punya koleksi foto Kak Putri.

Putri-Kaneshia-reistaputrii-10.jpg
Putri-Kaneshia-reistaputrii-17.jpg
Putri-Kaneshia-reistaputrii-16.jpg

Meski akhirnya, tidak ada kejelasan dengan status senior Arman tersebut dengan usahanya mendekati KAk Putri. Yang jelas, malam ini ia sukses menelanjangi dan sedang menikmati tubuh indah senior yang juga model tersebut.

(Pukul 11 malam)

Kak Putri berada di posisi woman on top, dengan kontol Arman yang masih menempel di memeknya, ia tidak banyak bergerak. Kak Putri sendiri sudah mencapai klimaksnya dua kali. Mereka sempat beristirahat buat makan sejenak setelah sekitar sejam bercinta setelah isya.

Arman sendiri hanya tersebut melihat Kak Putri yang berbaring di dadanya sembari sesekali memompa memeknya. Kedua tangan Arman bertahan di pinggang Kak Putri. Kak Putri sendiri tidak mengenakan apa-apa. MEski tahu Arman sebenarnya lebih suka perempuan yang memakai jilbab lebar dengan bawahan yang telanjang, ia tidak bisa menampik kenyataan bahwa bercinta dengan gaya seperti itu, cukup panas dan pengap. Arman sesekali memainkan rambut hitam Kak Putri yang terurai indah.

“Terima kasih banyak kak”, ujar Arman di tengah keheningan mereka berdua.

“Harusnya kakak yang bilang man”, balas Kak Putri.

“Haha. Di mana-mana, harusnya aku yang berterima kasih kak. Kapan lagi bisa ena-ena bareng primadona kampus. Udah senior, akhwat lagi!. Hehe”, Arman langsung dicubit perutnya oleh Kak Putri.

“Dasar kamu ya man. Nakal banget. Kaka pake diperkosa tadi. Kan tadi kalau minta bakal kukasih juga oon”,

“Yee. Kalau ngga kuperkosa, Kak Putri pasti masih jaim terus”

“Hahaha. Ada-ada aja kamu”

“Btw, barangku enak ngga kak?”, tanya Arman

“Hmm. Enak sih man”,

“Enakan mana sama ngewe ama Kak Rian?”, tanya Arman nakal.

“Enakan ama kamu lah. Hahaahah”, Kak Putri memeluk Arman dengan erat. (Bersambung ke Bab 24: Kembali)
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Disclaimer: Seluruh mulustrasi yang saya gunakan dalam cerbung ini bersumber dari instagram. Jika keberatan dengan penggunaan mulustrasi tersebut, silakan kontak saya melalui PM untuk menghapus foto yang bersangkutan. Terima Kasih
Nitip Yasmine jangan diapa2in ya Hu...
 
Baru ini ada cerita yg tokohnya banyak yg ngefans minta di save :D:D pdhl biasany "ayo ini segera diekse":semangat::Peace:
 
Waahh makin penasaran nih suhu... Di Tunggu apdate an nya suhu, semangat :semangat: :semangat:
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd