Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG (BUKAN) Keluarga Cemara

Cerita baru yang patut diramaikan nih, kagak sabar sama kelanjutannya. Semangat cari insipirasinya hu.
 
Keluarga beringin, ngeri2 sedep bacanya nih wkwkw
 
PART 6

(BUKAN) Rejeki Anak Sholeh (bagian B)

Sebelum baca part 6, aku sarankan baca part 5 dulu karena part ini berkaitan langsung dengan part sebelumnya.


Angga : emang udah tante-tante, tapi body nya itu, montok banget luuuurrrr. Tapi………………..


“Tapi apa ?” kataku yang sedari tadi menyimak perkataan angga.

Angga : jadi gini ceritanya bro………


POV Angga

Karena hari ini pulang sekolah lebih cepat dari biasanya, aku berencana nongkrong dengan teman-teman ku. Tapi belum sempat aku pergi, aku diminta mamak ku menemaninya ke pasar. Beberapa hari lagi ada acara 100 hari nya mbah ku, jadi mamak ke pasar untuk membeli beberapa kebutuhan untuk acara tersebut. Pasar tujuan kami kira-kira 15 menit dari rumah ku, cukup jauh tapi kata mamak ku di pasar ini cukup lengkap pedagangnya menjual berbagai kebutuhan sehari-hari dari mulai pakaian sampat makanan.

Sesampainya di pasar, aku hendak parkir motor di agak pojok pasar. Tapi seketika aku dikejutkan dengan kehadiran tukang parkir yang entah datang dari mana tiba-tiba mengarahkan parkir motorku (mungkin sebagian suhu juga mengalaminya,…hehehehehe…).

Aku kemudian masuk & mengikuti mamak ku mengitari pasar. Aku serasa sedang tawaf berkeliling pasar, padahal cuma beberapa kebutuhan saja yang ingin dibeli mamak ku. Ya biasa lah yah emak-emak…….

Karena bosan mengikuti mamak ku belanja yang tidak juga selesai, aku ijin untuk berjalan sambil lihat-lihat di pasar itu. Saat aku tiba di lapak para pedagang makanan, pandanganku seketika tertuju di lapak yang menjual daging ayam & ikan. Bukan dagangannya yang menarik perhatianku, tapi si pedagannya yang membuatku salfok.

Si mbak pedagang ayam saat itu memakai atasan blouse ketat warna hitam & celana jens ketat warna biru yang memperlihatkan gumpalan bokong montoknya. Karena penasaran, aku pun mencoba mendekat kea rah lapaknya. Dari posisi lebih dekat, semakin terlihat jelas montoknya body si mbak penjual daging ini.

G : Mau beli daging ayam mas ? ini masih seger-seger loh….

A : Iya kayaknya seger banget..hehehehehehe……

G : Iya dong hehehehehe……………………..Mau yang bagian apa mas ?

A : Dada boleh mbak……. Jual bokong ngk mbak ?

G : Yo ngk to mas, mosok bokongku dijual….hehehehehe..

A : Eeehhhhh maksudku yang bagian bokong mbak…brutu mbak….hehehehe….

G : Owh kirain….hehehehe….. suka bagian bokong ya mas ?

A : Doyan banget mbak…hehehehehehe…..


Kurang lebih begitulah obrolan ku & si mbak penjual daging itu. Terdengar ambigu dengan penekanan pengucapan ketika menyebut dada & bokong. Bukannya risih, tapi si mbak ini justru seolah meladeni omonganku yang sedikit menyempret. Merasa mendapat lampu hijau, aku pun tidak sungkan lagi menatap body dari si mbak. Nenen montok yang terbungkus blouse ketatnya, & bulatan bokong montok yang membuat kont*l ku mulai ngac*ng hanya dengan memandangnya.

Disaat aku memandangi body si mbak yang montok, aku dikagetkan dengan suaranya mengagetkan lamunanku.

G : Masss….kok malah ngelamun….mau nambah yang lain atau gimana ?

A : Hhhhmmmmmm….pengennya nambah…eeehhhh maksudku udah aja mbak, ini aja cukup

G : Hehehehe….bentar yah, aku ambilin keresek dulu…

Si mbak pun mengambil keresek di lemari tepat di belakang dia berdiri. Karena tempat keresek berada dibawah, si mbak sedikit menunggingkan badannya. Lagi-lagi aku disuguhi pemandangan yang membangkitkan birahiku. Bulatan bokong semok si mbak yang terlihat semakin menonjol karena gerakan menunggingnya. Sepintas terlihat celana dalam thong warna merah yang si mbak kenakan tertatik ke atas. Thong warna merah dengan renda dibagian atas yang semakin memanjakan mataku. Untuk sepersekian menit si mbak dalam posisi menungging, padahal hanya mengambil keresek saja.

Setelah selesai membayar, tak lupa aku berkenalan dengannya. Si mbak penjual daging ini bernama mbak Genuk. Dia mengaku belum lama berjualan di pasar ini. Dia pun merayu ku untuk datang beli daging lagi nanti dikemudian hari. Dia juga menawarkan delivery order jika aku membeli dagingnya dengan ketentuan minimal pembelian tertentu.

“Waaahhhhhh…menarik juga nih bisa dianter langsung ke rumah…hehehehehhe” batinku.

Karena khawatir mamak mencariku, aku pun lantas pergi mencari mamak ku. Tapi tunggu dulu…….. aku teringat kalau aku belum minta nomer teleponnya. Bodohnya aku………

Aku pun berjalan kembali menuju lapak mbak genuk untuk menanyakan nomer hp nya. Tetapi dari kejauhan, terlihat laki-laki yang tak lain tukang parkir yang diluar tadi berada di lapak mbak genuk. Tukang parkir itu terlihat mengobrol dengan mbak genuk dengan akrabnya.

Karena penasaran, aku mencoba mengambil posisi lebih dekat lagi berharap mendengar apa yang mereka obrolkan. Tapi karena tidak memungkinkan, setidaknya aku mencari tempat yang pas untuk mengintip.

Dari tempatku mengintip terlihat tukang parkir itu masih mengobrol dengan mbak genuk. Sesaat kemudian tukang parkir itu memasuki lapak mbak genuk sambil melihat daging. Tapi kemudian kejadian yang mengagetkanku. Tukang parkir itu sekonyong-konyong meremas bokong mbak genuk. Tapi anehnya mbak genuk diam saja sambil tangannya mengiris daging. Posisi mereka saat itu terhalang meja besar tempat dagangan, sehingga orang yang berada di depan lapak tidak akan menyadari aktifitas mesum mbak genuk dengan tukang parkir itu.

Tukang parkir meremas bokong mbak genuk dengan gemasnya. Mulai dari dielus lembut, sampai sesekali tangan kiri tukang parkir itu mencolok-colok lubang dubur mbak genuk yang saat itu masih mengenakan celana jens. Kegiatan itu tetap berlanjut walaupun ada sesekali orang yang lewat di depan lapak mbak genuk.

Aku yang melihat aktifitas mesum itu seketika kont*l ku mulai ngac*ng. Tapi tidak mungkin aku coli sekarang karena keadaan pasar yang tidak mendukung. Aku pun hanya bisa mengelus pelan kont*l ku dari bali celanaku sambil melihat mbak genuk yang saat ini bokongnya sedang diremas tukang parkir itu.

Terlihat tukang parkir itu menarik - narik ke atas thong mbak genuk. Aku perkirakan thong itu mengesek mem*k mbak genuk yang membuat sensai rasa geli. Hal itu terlihat dengan tingkah mbak genuk bagaikan cacing kepanasan menahan geli di selakangannya akibat rangsangan yang dia rasakan.

Mungkin karena tidak tahan, mbak genuk menepis tangan tukang parkir yang sedari tadi menarik-narik celana dalamnya. Tukang parkir tersenyum seperti tanpa dosa melihat mbak genuk ynag terengah-engah karena ransangan yang baru saja dia dapat.

Terlihat mbak genuk membisikan sesuatu ke telinga tukang parkir itu. Kemudian mbak genuk menarik tangan tukang parkir itu dengan agak tergesa-gesa menuju pojok pasar. Karena penasaran, aku pun mengikuti mereka. Hingga sampai lah ke pojok pasar ini & ternyata mereka memasuki kamar mandi pasar secara bersama-sama.

Dengan langkah mengendap, aku mencoba mengintip kegiatan yang mereka lakukan. Saat bola mataku dekatkan ke lubang kunci pintu, aku disuguhkan pemandangan dua insan yang saling berciuman. Mbak genuk dengan ganasnya melumat bibir tukang parkir itu. Dicium, dijilat, bahkan disedotnya lidah tukang parkir itu oleh mbak genuk. Suara-suara erotis dari ciuman meraka memenuhi kamar mandi.

Sluuuurrpppp……slurpppppp….ahhhhhhhhhhhh……

Lumatan bibir mbak genuk berangsur turun kebawah menyusuri setiap jengkal tubuh tukang parkir itu. Mulai dari leher, putting, udel, tak lepas dari lumatan bibirnya. Dan akhirnya lumatan itu bermuara di kont*l tukang parkir itu.

Dengan gemas dikocok, dijilat, diemut & disedot setiap jengkal kont*l tukang parkir itu oleh mbak genuk. Tak ketinggalan buah zakar tukang parkir itu dilumat habis oleh bibir mbak genuk. Kemudian diangkatnya tubuh mbak genuk untuk berdiri. Lalu kedua manusia itu mulai mulucuti pakaiannya masing hingga akhirnya taka da yang menempel di tubuh mereka.

Tubuh tukang parkir itu dipenuhi tattoo di sekujur tubuhnya. Mulai dari punggung, tangan, hingga kaki. Sedangkan tubuh mbak genuk dihisasi nenen montok dengan pentil berwarna coklat. Mem*k mbak genuk dhiasi dengan jemb*t halus di atas & di sekitar mem*k nya.

Kedua insan yang dimabuk birahi itu pun kembali berciuman dengan brutal. Kemudian susu mbak genuk dikenyot dengan gemas oleh tukang parkir itu bagaikan bayi yang sedang kehausan. Ditamparnya susu mbak genuk dengan agak keras sehingga meninggalkan bekas merah di sekujur susu mbak genuk. Perlakuan kasar tukang parkir itu berlanjut, kali ini bokong montok mbak genuk jadi sasaran. Ditamparnya bokong mbak genuk beberapa kali & kemudian tukang parkir itu mulai memasukan kont*l nya ke mem*k mbak genuk lewat belakang.

Digenjotnya dengan brutal sambil tangan tangan tukang parkir itu menjambak rambut mbak genuk dari belakang. Terdengar erangan & dengusan birahi dari kedua manusia tersebut memenuhi kamar mandi. Tak butuh lama, setelah sekian menit genjotan ankhirnya tukang parkir itu memnutahkan peju nya di mulut mbak genuk. Mbak genuk menyedot dengan ganasnya peju yang masih menempel di kont*l tukang parkir itu kemudian ditelannya sampai habis.

Benar-benar gila pergumulan dua manusia tersebut. Aku perkirakan umur mereka berdua sudah tidak muda lagi, tetapi permainan seks mereka aku akui masih sangat menggairahkan. Aku yang sedari tadi mengintip sambil coli akhirnya mendapatkan organsme ku hanya dengan menonton mereka bercinta. Aku sudahi kegiatan mengintip ku & langsung menyusul mamak ku yang sudah menunggu di parkiran.


Angga : Naahhhhh……… jadi gitu ceritanya bro….

Irfan : Gokil…….mantep bener ceritamu, sampe ngac*ng aku……..

Angga : Yoi bro….lain kali kayaknya aku mau ke pasar lagi bro, siapa tau ketiban duren motok…hehehehehe

Aku : Emang kejadiannya di pasar mana lur ?

Angga : Itu di pasar ******* arah *****


Aku sontak kaget ketika angga menyebutkan nama pasarnya, karena itu tempat ibukku berjualan. Selama aku beberapa kali mengantar & menemani ibuk berjualan kayaknya ngak ada kejadian kayak gitu. Apa bener yang baru saja diceritakan angga atau dia cuma mengarang yah ?...hhhmhmhmh……kalau memang bener, kayaknya besok aku mau cari nih yang namanya mbak genuk itu yang mana orangnya….hehehehehe……

Skip………skip……………skip………………….

Karena hari mulai sore, aku pun menyudahi kegiatan nongkrong kami. Aku pun langsung balik kerumah untuk coli untuk menuntaskan hasrat birahiku yang tidak kesampaian (lihat part 5). Ditambah lagi setelah mendengar cerita angga yang melihat adegan seks tukang parkir dengan pedagang di pasar membuat kont*l ku semakin ngac*ng.

Ketika aku sampai rumah, ternyata ibuk sudah pulang. Saat berjalan melewati kamar ibuk, aku melihat pintu kamar ibuk tertutup. Setelah aku intip, ternyata ibuk tidur dengan tubuhnya ditutupi dengan selimut. Tidak biasanya jam segini ibuk tidur, apalagi ibuk tidur menggunakan selimut. Apakah ibuk sangat capek atau bahkan ibuk sedang sakit ?

Karena khawatir, aku coba memasuki kamar ibuk yang ternyata pintunya tidak dikunci. Aku berjalan mengendap menuju ranjang. Aku lihat ibuk tidur dengan lelapnya sampai-sampai tidak mengetahui kedatanganku.

Tapi tunggu dulu…….

Aku melihat pakaian ibuk berada di samping bantal. Sebuah blouse hitam, celana jens warna biru, & sepasang pakaian dalam warna merah tergeletak di samping bantal ibuk. Jangan-jangan…………………………………

Dengan pelan-pelan aku buka selimut yang dikenakan ibuk, dan…………………………..benar dugaanku, ibuk tidur dengan tidak memakai sehelai benang pun alias bugil.

Nampak susu ibuk yang montok dengan bekas merah. Sama halnya dengan pantat ibukku yang Nampak memerah. Mungkin di pasar banyak nyamuk pikirku. Melihat ibuk tidur bugil membuat ferguso dibawah sana meronta-ronta.

Aku pun membuka resleting celana ku & kemudian aku coli di depan ibukku yang sedang tidur. Aku coli sambil memandangi susu & pantat ibukku yang montok. Aku pandangi mulut ibukku & aku bayangkan mulut itu sekarang sedang menyepong kont*l ku. Dan…………………

Aaaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh……………………………………………………………………………………………..

Tidak butuh waktu lama pejuh ku keluar. Aku yang memang sedari tadi siang horny oleh birahi yang tak tersampaikan sekarang mendapat organsme ku dengan coli sambil memandangi tubuh bugil ibukku sndiri. Nikmat sekali rasanya.

Setelah meresapi organsme ku, aku pun keluar dari kamar ibuk. Aku keluar meninggalkan ibuk yang saat ini sedang terlelap karena seharian capek bekerja.


BERSAMBUNG
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd