Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Bumil Fucker : Season 2


Pada hari ini aku bekerja seperti biasa. Tugas memasukkan data ke dalam komputer yang ada di kantor. Proyek ini rencananya dalam 3 minggu ke depan akan selesai. Data yang ada di lapang sudah selesai diambil semuanya. Tinggal memasukkan datanya saja. Itu berarti aku, Mas Eko, dan Pak Irwan akan sangat sibuk dan dengan mata kelelahan berada di depan komputer untuk memasukkan data dari ribuan berkas yang berisi data hasil wawancara dengan warga di kelurahan ini.

Minggu ini kami tidak ditemani oleh Intan. Itu karena minggu ini dia sudah memasuki cuti bersalin. Kata Intan, minggu ini adalah hari perkiraan lahir untuk anak kembarnya itu. Itu artinya dia bakal di rumah dan tidak kemana-mana. Aku dan Mas Eko bakal kesepian karena tidak mendapatkan jatah setiap sorenya. Apalagi istri Mas Eko sedang berada di masa nifas. Sedangkan aku sendirian di kosan. Aku bakalan merindukan momen di setiap sore di kantor ini nantinya.

Hari menjelang sore dengan cepat. Tak terasa sudah jam empat sore. Aku sudah cukup lelah hari ini. Karena tidak ada lembur hari ini, maka aku bergegas pulang ke kosan. Setelah merapikan berkas dan mematikan komputer, aku kemudian melangkah keluar dari kantor. Aku kemudian menuju ke motor bebek milikku. Segera tancap gas ke arah kos yang sepi.

Aku sudah berada di kos. Sudah mandi dan makan malam. Jam menunjukan pukul 7 malam. Aku sudah juga beribadah. Tak bisa dipungkiri jika aku merasa kesepian di kos. Aku juga tidak punya kegiatan yang lain. Karena kos ini juga model untuk pekerja. Sehingga tidak banyak yang bisa dilakukan kecuali menonton tv di ruang tamu atau memasak di dapur.

Aku merasa bosan. Ingin aku melampiaskannya dengan bermain dengan Intan. Aku belum mengetahui kabarnya. Apakah dia sudah melahirkan atau belum. Kemudian tergerak aku untuk tahu. Setelah mengirim pesan, aku letakkan kembali ponselku. Ternyata, ponselku langsung bergetar. Intan langsung membalas. Dia mengabari kalau belum melahirkan. Di rumahnya ada mertua dan suami yang sudah cuti untuk menemani melahirkan. Semakin kecil peluangku untuk bermain dengannya. Apalagi aku sudah memberinya obat bius di kopi, yang dulu dipakai untuk membius suaminya. Pasti sudah habis. Ketika aku akan mencoba untuk tidur cepat, Intan bertanya apa aku akan mampir. Aku jawab tidak bisa karena nanti bisa runyam. Dan juga kopi berisi obat biusnya pasti sudah habis. Intan menjawab kalau dia tadi barusan memberi orang serumah kopi yang berisi obat bius. Aku tentu saja terkejut. Ternyata dia tidak memakai semuanya saat dulu membius suaminya. Aku tentu senang bukan kepalang. Aku tentu saja akan kesana. Intan akan mengabari jika semuanya sudah terlelap. Akhirnya aku bisa melewati rasa bosanku.

Jam menunjukan pukul 8 malam. Aku sudah berjalan kaki ke rumah Intan. Warga di sekitar rumahnya sudah di rumah masing-masing. Ini semakin memudahkan niatku untuk bersenggama dengan Intan. Aku sudah di rumah Intan. Tampak sepi. Intan menyambutku dengan memakai terusan hitam favoritnya dan kemeja batik. Tampaknya dia tadi habis keluar rumah sebelum malam. Kami kemudian duduk dulu di ruang tamu.​


Dia tampaknya ingin memulai pembicaraan serius. Tidak hanya bermain-main denganku saja malam ini. Dari raut mukanya saja aku sudah merasakan adanya kekhawatiran. Dia kemudian sejenak menarik nafas. Aku lihat secara alami perut buncitnya naik turun saat itu. Intan kemudian memulai pembicaraan.

"Mas. Aku mau kalau kita main lagi. Tapi ini yang terakhir ya. Jujur mas, kamu jago. Tapi kita ini bukan pasangan resmi. Mas juga tahu aku selingkuh dan ini hasilnya" ucap Intan sambil mengelus perutnya yang buncit itu.​

"Trus kenapa tiba-tiba ngomong begini ? Kok ngga kemarin-kemarin ?" Ucapku

"Suamiku udah curiga sama Mas Eko. Kemudian dengan sembunyi-sembunyi aku ketemu dengan Mas Eko tadi sore. Aku lalu bicara dengan baik-baik mau mengakhiri hubungan terlarang itu. Ini demi menyelamatkan keluarga kecil kami masing-masing. Setelah menjelaskan semuanya kami akhirnya sepakat. Namun, karena anak dalam kandunganku sekarang kemungkinan besar anak Mas Eko, bila nanti hasil tes DNA menunjukan kalau benar itu anaknya. Maka, Mas Eko akan tetap memberi nafkah walau dengan sembunyi-sembunyi. Aku kemudian mau menghubungimu mas, tapi kamu udah duluan." Ucap Intan​

"Lalu kamu mau apa dariku sekarang ?" Tanyaku

"Kita main Mas. Tapi yang terakhir sebelum aku lahiran. Aku nanti setelah lahiran juga udah ngga ngapa-ngapain sama Mas Eko. Tapi Mas Bram, aku punya satu permintaan." Jawab Intan.​

"Apa ?" Tanyaku lagi

"Nanti habis ini, minta tolong jangan sebarin video aku sama kamu. Videoku sama Mas Eko. Udah cukup Mas. Aku dulu juga sudah malu pas ketahuan sama istrinya Mas Eko. Aku ngga pengin sampai diketahui banyak orang. Apalagi aku mau lahiran." Jawab Intan​

"Oke." Ucapku

"Makasih Masss" ucap Intan kemudian memelukku. Payudara yang ranum itu membekap dadaku. Ditambah perutnya yang membuncit berisi janin kembar itu. Namun, saat dia bercerita tadi aku jadi kepikiran dengan Wida. Sebelum ini aku bahkan bercinta dengan Wida di hotel. Bahkan aku sampai lupa kalau sudah bersenggama tanpa pengaman disana. Apakah dia juga sedang hamil sekarang ? Apakah dia hamil anakku sekarang ?

Intan kemudian mengajakku ke kamar. Namun, dimana suami, anak, dan mertuanya ? Bukannya dia tadi membius mereka. Intan kemudian menjawab kalau sebelum membius, dia mengajak mereka semua untuk di lantai atas. Lalu baru memberi minuman. Suami dan anaknya ia ajak ke kamar anaknya sebelum terlelap karena obat. Sedangkan mertuanya sudah tertidur di teras lantai atas. Sehingga kamarnya kosong dan sengaja agar aku bisa bermain dengannya.

Kami sudah sampai di kamar. Intan kemudian menyuruhku untuk berdiri di samping kasur. Dia lalu dengan jongkok melepas celanaku. Penisku yang mengacung di hadapannya di caplok dengan ganas. Dia lalu menghisap dengan ganas penisku. Aku hanya merem melek kenikmatan merasakan kuluman mulutnya. Dia memang sudah sangat pro sekali dengan ini. Seperti saat kami di mobil dulu itu.​

Slurpppp slurppp

"Mmmmm emmmm terus Innnm" ucapku menikmati kuluman Intan.

Selama sekitar 10 menit di posisi itu. Intan kemudian bangkit berdiri. Intan lalu melepas kemeja batik dan terusan warna hitamnya. Sehingga saat ini yang tersisa hanya jilbab, BH, dan celana dalamnya. Perutnya yang membuncit itu menambah nafsuku. Dan tentu saja jilbabnya.

Dia lalu memposisikan diri duduk di tepi ranjang. Lalu melepas celana dalam yang dia pakai. Dia lalu beringsut ke belakang. Dan membuka selangkangannya selebar mungkin. Memeknya yang merekah lebar dan harum. Penisku yang sudah tegang siap untuk menghujam vaginanya yang menggoda di hadapanku.​

"Sini Mas, sodok aku dengan penismu" ucap Intan

"Kamu bilang apa ?" Ucapku dengan nada sedikit menggoda

"Tolong Mas, entot aku" ucap Intan

Aku kemudian mendekat. Penisku langsung aku hujamkan ke arah memek milik Intan.

"Akhhhhhhh Massss" ucap Intan menjerit kesakitan

"Sakit ya ? Tapi enak kan ? Dasar lonte tukang selingkuh" ucapku sambil memompa penisku.

"Akhhh akhhhh ahhhhh akhhhh iiniiii enak bangettt massss" desah Intan menahan nyeri​

"Ini masih belum ada apa-apanya Intannn" ucapku


Aku terus memompanya langsung dengan kecepatan tinggi pada posisi Edge of Bed ini memang memudahkanku untuk penetrasi dan tidak terhalang perutnya yang buncit. Sesekali aku mengelus perutnya yang berisi janin kembar itu. Agar tidak cepat tegang tentunya. Karena wanita hamil kalau sudah orgasme akan mengeras perutnya.​

"Akhhhh ahhhh iyahhh masss lebih baik begini daripada harus induksiiii" ucap Intan.

"Kalo begitu, aku sodok sampe kamu lahirannnn" ucapku. Sepertinya penyebab dia belum melahirkan karena dia belum ada kontraksi palsu. Aku tetap menghujaninya dengan sodokan penisku dengan tempo cepat. Nafsuku sudah di ubun-ubun. Dan perkataannya yang ingin tidak induksi membuatku tambah bernafsu.

"Akhhhh masssss Brammmmm" jerit Intan. Kurasakan ada semburan cairan hangat di penisku. Akhirnya dia orgasme. Aku lalu mengelus-elus perutnya agar tidak kram dan janinnya tetap mendapat oksigen yang cukup. Aku yang masih belum mendapat apa-apa menyuruhnya untuk nungging. Aku lalu segera menhujam kembali ke memeknya.​

Plokkk plokkk plokkkkk

Suara-suara antara pinggang kami menggema di kamar. Sudah berapa kali desahan yang keluar dari mulut kami. Intan sudah lemas merasa akan orgasme kembali. Aku yang sudah di ujung juga akan keluar. Sambil memompa aku menggerayangi payudara dan perutnya itu. Sangat seksi jika kuraba.

"Akhhhhhhhhhh" Intan menjerit pelan setelah orgasme keduanya. Aku yang masih memompa tetap menggerayangi tubuhnya. Intan terlihat sudah lemas di depanku. Padahal aku masih ingin bermain lebih lama dengannya. Tak terasa memang sudah 30 menitan kami bermain. Namun aku sadar wanita hamil sepertinya jadi cepat capek, apalagi setelah 2 kali orgasme. Aku kemudian segera keluar.​

Crotttttttttt

"Akhhhhhhh" jeritku

"Nih, biar ga induksi hahaha" ucapku.

Intan tetap diam disana dalam posisi menungging. Aku lalu membalikkan badannya. Ternyata dia udah ngos-ngosan sedari tadi. Sambil memegangi perutnya, dia merapikan jilbab yang udah acak-acakan disana.​

"Awww aduh" ucap Intan.

"Loh, udah kontraksi ?" Ucapku

Cretttt

Ada cairan bening yang keluar dari selangkangannya. Aku yang menyadari ini kemudian memesan taksi online. Lalu aku bantu dia untuk memakai pakaiannya. Aku juga segera merapikan pakaianku. Dia udah kesakitan, namun sepertinya belum pembukaan lanjut. Aku bantu dia untuk berjalan ke teras rumah. Setelah memastikan bahwa tidak ada tetangga yang melihat, aku kemudian mencoba membangunkan suaminya. Ternyata masih tertidur lelap. Tak ada pilihan lain. Taksi datang tak lama kemudian. Aku membantunya naik. Intan menyuruhku mengambil pulpen dan kertas di meja agar bisa meninggalkan pesan disana. Tak lupa ponsel kami bawa.

Singkat cerita. Keesokan paginya dia sudah melahirkan. Terhitung cepat, karena pembukaannya berjalan lebih cepat. Aku disuruh meninggalkannya saat perawat sudah datang. Dia tidak ingin suaminya bertemu dengannya, agat tidak menimbulkan kecurigaan baru terhadapku. Tapi aku lega, akhirnya dia melahirkan dengan selamat.​

Season 2 end.

See you at season 3
Mantap.. Jangan lupa link nya season 3 ya suhu..
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd