Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Bumil Fucker : Season 2



Aku dan Nisa berjalan pulang setelah dari rumah sakit. Nisa rupanya agak syok setelah persetubuhan threesome kemarin malah membuat Ningsih melahirkan lebih dulu dari dirinya. Sepanjang jalan dia hanya diam padaku. Namun, ketika aku memandangnya, yang kulihat bukanlah wajah yang menampilkan kekesalan atau keirian. Melainkan ingin segera melepaskan sesuatu.

Kami kemudian masuk ke rumah. Seharian rumah itu belum dibersihkan akibat seharian kami menunggui Ningsih di rumah sakit. Kami kemudian akhirnya sepakat untuk membersihkannya terlebih dahulu. Apalagi hari akan menjelang malam, sehingga akan membuat acara bersih-bersih kami bisa terganggu. Setelah membersihkan rumah, kami kemudian bersantai bersama di ruang tamu. Kami agak kecapekan karena tiba-tiba harus ke rumah sakit dan kemudian membersihkan rumah. Namun, itu tak menghalangiku untuk ingin tetap menikmati memek Nisa yang hangat itu.

"Nisa, main yuk"

"Yuk"

Aku membopong Nisa ke arah kamar. Tubuhnya cukup berat. Karena hamil tua dan otomatis tubuhnya sedikit membengkak. Perutnya yang buncit itu membuatku tambah bernafsu dengan dirinya.

"Buka bajumu mas...!" Ucap Nisa.

Aku membuka seluruh pakaianku hingga tidak ada yang tersisa. Kontolku masih tertidur dengan nyenyak, menggantung dua selangkangan.

"Kontol kamu belum bangun aja sudah sebesar ini, hebat. Kontol yang bikin aku ketagihan." kata Nisa berjongkok dihadapanku. Tangannya membelai kontolku dengan lembut.

Nisa menjilati batang kontolku yang masih kemas. Ternyata kontolku tidak pernah mampu menahan godaan. Perlahan mulai bereaksi, menggeliat dari tidurnya. Apa lagi kemampuan Nisa menyepong harus kuakui di atas rata rata bahkan bisa dikatakan sangat ahli seperti bintang porno profesional.

"Ennnnak banget seponganmu, Nisa..!" kataku sambil menjambak rambutnya yang hitam. Menekan kepalanya hingga kontolku masuk semakin dalam ke mulutnya yang mungil.

Nisa nengulum kontolku disertai hisapan yang kuat sehingga kontolku semakin keras. Wanita yang binal sejak aku pertama kali ngentot dengannya, setelah itu dialah yang selalu memulainya lebih dahulu..

"Udah, nanti aku keburu kellluar...!" kataku menyerah. Aku tidak begitu suka mengeluarkan pejuh di mulut. Rasanya tidak senikmat mengeluarkannya di memek.

Nisa bangkit dan mendorongku jatuh terlentang ke kasur empuk. Tanpa bicara Nisa berjongkok di wajahku dan menjejalkan memeknya ke mulutku. Bau memek Nisa sangat keras dibandingkan dengan semua wanita yang pernah ngentot denganku, namun hal itu tidak pernah mengganggu kesenanganku menjilati memek. Rasanya sangat nikmat dan asin.

"Iya, terus jilatin memekku...!" kata Nisa menjambak rambutku sehingga wajahku semakin terbenam di memeknya yang panjang lebih panjang dari biasanya. Bibir memeknya lebih tebal.

Aku semakin bersemangat menjilati memeknya dan menghisap lobang memeknya hingga cairannya tertelan olehku. Kadang aku menggigit itilnya yang menonjol keluar dan menariknya pelan membuat Nisa mengerang nikmat.

"Brammm.... Akkkku kelllluar...!" Nisa menjerit kecil, aroma memeknya semakin menyengat keras. Aku semakin keras menghisap memeknya hingga tubuh Nisa lemas tidak bertenaga.

"Gila, gila kamu benar benar pejantan tangguh...!" kata Nisa beringsut mundur hingga mencapai kontolku yang langsung diarahkannya ke lobang memeknya. Nisa memang selalu begitu, tidak pernah puas puas dengan orgasme yang sudah diraihnya. Selama kontolku masih berdiri tegak, dia akan terus mengocok kontolku dan menguras pejuhku hingga tidak ada yang tersisa.

Nisa langsung menurunkan pinggulnya sehingga memeknya menelan seluruh kontolku, tanpa menunggu lagi Nisa menggerakkan pinggulnya dengan cepat memompa kontolku dengan liar sehingga kontolku serasa mau patah karena gerakannya yang cepat dan memutar. Untung aku sudah terbiasa dengan gerakkannya sehingga tidak perlu terlalu menderita. Woman On Top memang sangat nikmat dengan wanita hamil tua. Perutnya yang buncit terlihat sangat seksi dari bawah.

"Kontol kamu benar-benar luar biasa...akku kelllluar...!" Nisa menjerit menyambut orgasme ke duanya yang tidak kalah dahsyat dengan orgasme pertamanya...

Aku tunggu Nisa diam dan aku balikkan tubuhku sehingga Nisa berada di bawahku. Kedua kakinya kutaruh di pundak dan kontolku menghujam memeknya dengan keras. Tanpa memberinya waktu aku memompa memeknya dengan kasar sehingga tubuh kami ikut berguncang keras.

"Terus entot aku yang kenceng...!" Nisa malah kesenangan menerima hujaman kontolku yang kasar. Dan hal itu membuatnya tidak bertahan lama, Nisa kembali meraih orgasme ke tiganya dalam waktu yang cepat.

Aku semakin bersemangat memompa memek Nisa agar bisa orgasme secepatnya. Jeritan dan teriakan Nisa menjadi simfoni musik yang harmonis dan mempercepat orgasmeku.

"Aku kelllluar....!" teriakku sambil menghujamkan kontolku sedalam yang aku bisa dan menembakkan pejuhku.

"Aaaaaaku juga kelllluar...!" Nisa kembali mengerang nenyambut orgasmenya yang tidak kalah dahsyatnya. Kami terdiam dalam posisi masing masing hingga badai kenikmatan berlalu. Aku menggulingkan tubuhku ke samping.

“Akkhhh Bram perutku sakittt“

Sreeetttttt

Cairan bening keluar dari memek Nisa. Nisa agak kesakitan dengan itu.
“Bram, panggil bu bidan cepet. Ngga kuat aku mau jalan. Nomornya ada di handphoneku. “
Aku segera mengambil handphonenya. Kucari kontak bu Bidan. Aku kemudian menelponnya. Singkat cerita Nisa melahirkan di rumahnya. Home Birth. Namun dia berhasil melahirkan dengan selamat. Aku yang deg-degan menungguinya. Segera aku mengabarkan ke Imron soal kelahiran anaknya. Awalnya dia agak marah kenapa tidak dibawa ke rumah sakit, namun setelah kujelaskan situasinya, dia akhirnya bisa memahami. Imron pulang 2 hari kemudian. Berakhir sudah pelampiasanku untuk ke dua bumil ini.

Ditunggu karya selanjutnya suhu... ceritanya mantap
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd