Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG BUNGA - BUNGA DUNIA

Status
Please reply by conversation.
Budi Tarmiji : "Hmm... Kemungkinan si Nafisah akan ada main dengan Doni. MC hanya menjadi karakter yang dibodohi, sehingga bermetamorfosa membentuk kepribadian yang baru." Pikirku menebak alur cerita yang kemungkinan menjurus ke arah tersebut.

Budi Tarmiji : "Mantap suhu! Lanjutkan..." Seruku menyemangati agar cerita berlanjut.
Boleh juga tebakannya hu :o
 
2. KESEMPATAN



“Ohh...Emhhhh....Ahhhh”.

CROTTT...CROOTT...

“Hufttt.... legaaa”.

Itulah rutinitas randomku di kost-an, COLI. Sambil nonton bokep di Laptop. Kadang seminggu sekali, kadang dua kali, pernah juga sebulan sekali. Tergantung mood dan kondisi. Kalo lagi gabut gini mah, bisa juga sering. Ah skip skip.



***



Satu semester sudah hampir selesai,

tahun sudah mau berganti,

perempuan pujaan hati kadang datang kadang pergi.


Iya, si Nafisa, siapa lagi?! Udah makin akrab aja dia sama Doni. Makin jarang aku ke kost-an dia. Ya karena pas weekend selalu diajak Doni jalan. Lupa dah itu sama temennya. Kadang dia ngehubungin kalau emang ada perlunya. Dan yah namanya juga bucin, aku mah iya-iya aja selama masih bisa deket sama dia. Di depan dia aku berusaha bersikap biasa saja, meskipun di hati rasanya remuk! Cemburu woy! Ah siaaal... kenapa aku jadi cowok cemen banget sih!

Erlangga.. Erlangga, kenapa gak nyari cewek lain aja sih? Tuh temen di kampus banyak juga yang cantik-cantik, lebih cantik malah.

Ehmmm...kalau udah bicara hati ya mau gimana ya.. aihhh, hati.. bullshit gak tuh?!! Tapi ya emang itu yang aku rasain. Aku udah terlanjur jatuh hati ke Nafisa. Hmmm.

Ah sudahlah, mau liburan kok malah sedih-sedihan. Fokus mau liburan kemana ini, biar gak bosen di kost an terus.



***



TITUTIT..

Malam itu aku baca chat di grup kelas yang isinya lowongan pekerjaan dari Susan. Kerjaan? Beberapa saat aku berfikir. Apa aku kerja aja ya, itung-itung ngisi liburan, juga dapet duit. Lumayan buat tambah-tambah jajan. Wah boleh juga tuh.



“Susan Susan Susan, itu lowongan kerjaan kerjanya ngapain? Aku tertarik nih”. Segera aku Japri si Susan untuk nge follow up lowongan tersebut.

“ya dibaca to Ngga, kan ada tulisannya itu, ah”.

“Hehe, iya.. maksudnya lebih detailnya San”.

“Setauku sih, kata temenku yang kakaknya kerja disana, mereka lagi butuh Admin Promosi gitu”.

“Hmmm, ya emang itu yang ada ditulisan!!”

“wkwkwk, lagian.. mana aku tau Ngga, itu ada CP nya, tanya aja kesitu”.

“Oke oke, oh iya Butik Batik RIKALA tempatnya dimana sih itu?

“Itu loh, ada kayak ruko baru, dua lantai masuk gang sebelum terminal, tau gak?”.

“Ya ya ya, mana itu gua kagak tau, haha... entar lah dicari gampang, okelah San, makasih ya infonya”.

“Sama-sama Ngga, maaf informasinya sekedarnya, wkwk”.



Gak mau kehilangan kesempatan, malam itu juga aku chat CP yang tertera di poster digital itu.

“Assalamualaikum, selamat malam, maaf menggangu, benar ini kak Kalani dari Butik Batik RIKALA?”. Tanyaku di chat.

“Waalaikumsalam, iya benar, maaf ini dengan siapa?”. Setengah jam kemudian chatku baru berbalas.

“Oh iya, perkenalkan saya Erlangga kak, tadi saya lihat poster digital tentang lowongan di Butik kakak, dan saya tertarik untuk apply. Kalau boleh tau, gimana prosedurnya ya kak?”.

“Oh hai Erlangga, iya betul kami lagi butuh Admin Promosi segera nih, kalau kamu tertarik, besok bisa langsung ke Workshop. Bebas jam berapa, antara jam 9 sampai jam 5 sore ya, jangan lupa bawa CV dan surat lamaran”.

“Oh iya baik kak, terimakasih informasinya”.



***



“Mau kemana Ngga, rapi bener pagi-pagi?”, tanya Mas Reza, temen sebelah kamar kost ku.

“Mau jemput rejeki dong mas”. Sambil nyengir lebar.

“Kerja maksudnya? Waaah... kereeen, mahasiswa panutan nih, kerja dimana kamu?”.

“Baru mau apply mas, haha... doain ya, itung-itung buat ngisi liburan”.

“Ealaaah, yowes semoga diterima, tak tunggu traktiranmu, haha”.

“Tenang kisanak, traktiran mah, kecil... Haha”. Kamipun tertawa kecil.

“Ya udah mas, aku berangkat dulu, jagain kost an ya mas.. haha”. Sambil ngeloyor naik motor.

“Sialan! emang aku bapak kost mu!” jawab mas Reza sambil tersenyum.



Sekitar 10 Menit berlalu, aku mengendarai motor pelan sambil memperhatikan Maps, dan akhirnya sampai juga di Butik Batik RIKALA. Waktu itu jam tanganku menunjukkan pukul 9.15 wib.

“Oh disini ya tempatnya, gak jauh-jauh amat dari kost an”. Gumamku dalam hati.

“Mau ada perlu apa dek”. Tanya seorang satpam ke aku yang sedang memarkir motor.

“Ini pak, saya mau ketemu kak Kalani, mau ngelamar kerja”.

“Oh Mbak Lala, iya adek masuk aja, nanti di sebelah kiri ada tangga, naik aja.. disitu ruangan Mbak Lala sama Mbak Marta, ada Mbak Marta di atas, Mbak Lala kayaknya belum datang”.

“Baik pak, saya masuk ya Pak”.

“Iya dek, semoga diterima”.

“Aamiin”. Jawabku dalam hati.

Aku berjalan memasuki Workshop yang boleh dibilang lumayan besar dan terlihat seperti bangunan yang belum lama selesai dibangun, atau direnovasi. Ketika memasuki pintu, tampak display dress perempuan yang sedang dipajang, dengan partisi yang membatasi ruang produksi di belakangnya yang ramai suara mesin dan beberapa orang sedang bekerja. Aku lanjut naik ke lantai dua. Disana juga ada display pakaian lengkap dengan sofa ruang tunggu dan meja resepsionis yang tak berpenghuni di depan partisi dan pintu kaca yang full branding sticker one way.

“TOK TOK TOK... permisi, Assalamualaykum”. Ku ketuk pintu kaca tersebut.

Belum ada jawaban, dan tak lama kemudian terdengar suara high heels naik tangga.

“Halo.. kamu pasti Erlangga ya?”.

Aku menoleh ke arah tangga dan aku lihat perempuan berhijab casual, tinggi berisi, kalau tinggiku 170, mungkin dia dibawahku sedikit. Make up tipis natural dihiasi senyum. CANTIK!.


“E iya mbak”. Jawabku.

“Mari masuk.. oh iya, kenalin aku Kalani, yang kamu chat semalem”. Sambil dia membuka pintu dan mempersilakanku masuk.

“Nah itu yang duduk ngadep monitor itu Mbak Marta”.

Masuk ke ruang itu terasa langsung dingin. Iyalah ber-AC. Ruangannya cukup luas dan terlihat sangat nyaman. Di sebelah kanan ada mini pantry bersebelahan dengan kamar mandi kecil. Lurus dengan pintu ada gulungan background untuk keperluan fotografi, lengkap dengan beberapa lighting di posisinya masing masing, lebih cocok dibilang studio sih ruangan itu. Background itu bersebelahan dengan cermin yang cukup besar menutup tembok. Di sebelah kiri ada dua meja kerja tepat di depan jendela. Mbak Marta duduk di meja sebelah kiri. Terakhir di sebelah pintu ada sofa yang terlihat nyaman kalau di duduki.

“Oh haloo.. mari silakan duduk”. Mbak Marta berdiri dari tempat duduknya sambil mempersilakan aku duduk di kursi depan mejanya.

Paras Cantik Mbak Marta tersenyum menyambutku. Dia tidak setinggi Mbak Lala. Dibalut hijab casual seperti Mbak Lala, tubuh Mbak Marta yang sintal itu terlihat enak dipandang.


“Iya Mbak, terimakasih... oh iya, ini CV dan surat lamaran saya”. Kataku sambil duduk dan menyerahkan dokumen ke Mbak Marta, disusul Mbak Lala yang duduk di sebelah Mbak Marta.

“Oke Erlangga, langsung aja ya, disini kami berdua ini owner dari Butik ini. Karena Butik ini baru berjalan 1 tahunan dan baru mulai berkembang, kami berdua bagi tugas, Mbak Marta bertanggung jawab di bagian produksi dan kualitas, saya bagian riset pasar sekalian promosinya”. Kalimat Mbak Lala memulai pembicaraan.

“Nah rencananya, kami mau ekspansi, buka store di Surabaya. Otomatis salah satu dari kami harus stay dulu di Surabaya”. Lanjut Mbak Lala. Aku hanya mengangguk, mendengarkan dengan seksama.

“dan, dikarenakan Mbak Marta yang selama ini bertanggung jawab di bagian produksi, jadi sementara harus tetep stay disini, dan saya yang berangkat ke Surabaya... nah posisi saya yang kosong inilah yang akan kami carikan bantuan”.

Aku mengangguk tanda paham tentang apa yang dibicarakan Mbak Lala.

“Oke, sekarang tolong ceritakan singkat mengenai CV kamu dan motivasi kamu melamar disini”. Sahut Mbak Marta.

“Iya baik Mbak. Perkenalkan nama Saya Erlangga Aksara, biasa dipanggil Angga. Umur saya masuk 20 tahun. Saya asli Kediri, dan kuliah disini ngambil jurusan fotografi baru selesai semester pertama. Saya sama sekali belum ada pengalaman kerja, dan tertarik bekerja disini karena yang pertama ingin mencari pengalaman kerja, kedua untuk mengisi liburan saya biar lebih bermanfaat. Dan kalau saya diberi kesempatan untuk bekerja disini, insyaAllah saya akan bekerja semaksimal mungkin untuk perkembangan perusahaan ini. Mungkin itu perkenalan singkan dan motivasi dari saya Mbak, terimakasih”.

“Wah, brondong nih Ta”. Cletuk Mbak Lala sambil tersenyum ngecengin Mbak Marta.

“Ya terus kenapa? Jangan di dengerin Ngga, Mbak Lala mah suka asal nyablak”. Lah mereka malah ceng-cengan. Hehe.

“Oke, jadi gini ya Ngga, andai kamu kami terima disini, kurang lebih job desk kami adalah apa-apa yang selama ini dikerjakan Mbak lala disini, mulai riset pasar, bantu Mbak Lala jadi admin sosmed, sekalian bikin rencana-rencana promosi untuk produk-produk kami, gimana Ngga?”. Tanya Mbak Marta.

“iya Mbak, saya paham dan siap”.

“Bagus! Oh iya kamu tadi jurusan fotografi ya?”.

“Iya Mbak”.

“kebetulan sih La, lumayan buat bantu foto Produk sekalian, ya gak La?”. Tanya Mbak Marta ke Mbak Lala.

“Bener juga kamu Ta”. Sahut Mbak Lala

Kami melanjutkan perbincangan kami panjang lebar sampai tak terasa sudah lewat satu jam-an, dan kadang malah keluar topik. Singkat cerita;

“Oke Angga, udah terlalu panjang lebar nih kita ngobrol. Intinya gini, kami sepakat buat nerima kamu kerja disini, full time ya, jam kerjanya dari jam 9 pagi sampai jam 5 sore. Nanti kamu duduk disitu di mejanya Mbak Lala ya. Besok kamu bisa mulai masuk, biar nanti diarahin sama Mbak Lala apa yang harus kamu kerjain”. Jelas Mbak Marta.

“Alhamdulillaaah, serius nih Mbak saya diterima?”.

“Apa gak jadi diterima nih?!”. Sahut Mbak Lala meledek.

“E jangan dong Mbak, hehe, alhamdulillah, terimakasih kesempatannya Mbak”.

“Iya sama-sama Ngga, semoga betah disini ya, ruangan ini anggep aja rumah kamu sendiri, biar enjoy kerjanya. Kalau pas lagi bosen di kost-an, nginep sini juga boleh sekalian jaga kantor, haha, wi-fi disini kenceng kok, pasti betah kamu”. Jelas Mbak Lala.

“Wah, oke Mbak siap! Oh iya, ini kan aku full time ya, kalau kuliahku udah masuk nanti gimana dong Mbak?” tanyaku.

“Emmm, kita lihat sebulan kedepan ya, gimana kerja kamu, baru nanti gimana-gimananya nyusul aja, ya”. Sahut Mbak Marta.

“Siap Mbak, Oke oke”.


~ Bersambung (terimakasih feedbacknya hu, semoga cerita ini bisa terus ane lanjutin).
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd