Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG BUNGA - BUNGA DUNIA

Status
Please reply by conversation.
28. SISA CERITA LALU




“Angga, bangun Ngga.. udah siang”.

“mmmmh... jam berapa mbak?”. Aku yang masih mengantuk mencoba membuka mata.

“hampir jam 9 nih, kamu gak kuliah”.

“hoammh.. bolos aja lah mbak sesekali, nanggung udah telat juga”. Kataku sambil ngulet lalu memeluk mbak Marta.

“mbak Marta baru bangun juga?”. Tanyaku.

“iya nih, gara-gara kamu sih!”. Kata mbak Marta sambil mencubit perutku.

“lah kok aku, haha”.

”padahal biasanya subuh juga udah bangun aku”.

“ya kan gak tiap hari mbak”.

“ya udah yuk bangun, mandi terus nyari sarapan, laper nih”.

“ayuk... mandi bareng?”.

“gak ahh, bahaya deket-deket kamu mah, hiii!”. Ledek mbak Marta cekikikan sambil bangkit dari ranjang lalu ngacir ke kamar mandi.

“jiah, sialan!”.

Hari itu mbak Marta ada janji sama temen-temen sekaligus rekan bisnisnya di bidang lain, dan aku diajak untuk ikut. Mumpung bolos katanya, sekalian nambah wawasan soal bisnis. Setelah itu, mbak Marta ngajak mampir ke workshop, waktu itu sudah sekitar jam setengah 4 sore.

“Assalamualaikum”, sapa mbak Marta sambil membuka pintu ruangannya.

“Waalaikumsalam, eh mbak, tumben jam segini kesininya”. Sambut mbak Alya.

“iya nih, tadi ada janji sama temen”.

“eh, mas Angga.. apa kabar mas?”. Tanya mbak Alya.

“aman mbak, mbak gimana? Udah positif belum nih mbak?”. Tanyaku.

“belom mas, aku mah nyantai, dipuasin aja dulu mumpung belom isi, hihi”. Jawab mbak Alya sambil ketawa kecil.

“jangan bahas gituan sama Angga, kecil-kecil cabe rawit dia mah”. Kata mbak Marta meledekku.

“hei hei, apaan sih mbaaak”. Kataku mengalihkan obrolan.

“haha, gak papa mbak, biar dipraktekin sama pacarnya nanti”. Mbak Alya ikutan meledekku.

“ini lagi, praktek apa mbak? Demo masak?”. Kataku.

“haha, pacarnya cewek baik-baik Al, belum bisa diapa-apain”. lanjut mbak Marta.

“oh ya? Hahaa”. Sahut mbak Alya.

“terus aja teruuuss... nggak Mbak Marta, mbak Lala, sekarang mbak Alya sama aja, anak kecil mah bisa apah”. Kataku merajuk.

“hahaha, yang sabar Ngga, fokus sekolah aja dulu”. Kata mbak Alya sambil membereskan beberapa barangnya dan dimasukkan ke dalam tas.

“mau balik Al?”. tanya mbak Marta.

“iya mbak, udah jam segini”. Kata mbak Alya.

“udah ditunggu suami, mau ngelanjutin perang yang semalem katanya”. Lanjut mbak Alya berbisik ke mbak Marta tapi justru menghadap ke aku sambil cengengesan.

“iya, jangan sampai damai ya, biar perangnya makin seru”. Balas mbak Marta sambil tertawa menutup mulutnya.

“boleh aku bantu gak perangnya? Biar cepet kelar!”. Kataku kesal. Mereka berduapun hanya tertawa.

“yeee, ngarep.. haha, ya udah daa mbak, mas.. assalamualaikum”.

“waalaikumsalam”. Jawabku bersamaan dengan mbak Marta. lalu aku berjalan di belakang mbak Alya kemudian aku kunci pintu ketika mbak Alya sudah keluar. Mbak Marta mulai membuka berkas-berkas kerjaan mbak Alya.

“eh! Hmmm mulai nih”. Kata mbak Marta ketika aku tiba-tiba memeluknya dari belakang.

“nostalgia yuk mbak! Dedek udah gak tahan nih gara-gara diledekin mbak Alya tadi”.

“haha, asal gak macem-macem aja sama Alya”.

“ya untung aku udah resign, hihi”.

“eeeee, emang kenapa kalau belum resign? Nakal kamu ya”.

“udah ah ayok mbak!”. Kataku sambil mengangkat rok mbak Marta. lalu mbak Marta tiba-tiba membalikkan badan menghadapku.

“nostalgia mergokin kamu?”, ledek mbak Marta sambil menahan tawa di depanku. Aku yang geregetan sejak tadi langsung mendaratkan bibirku ke bibir mbak Marta. mbak Martapun menyambutnya dengan ciuman liarnya. Kamipun berciuman beberapa lama sambil melucuti satu persatu baju mbak Marta sampai tak memakai sehelai benangpun, lalu kulanjutkan meucuti bajuku sendiri.

“di sofa yuk!”. Ajak mbak Marta sambil melepas ciumannya. kamipun berjalan menuju sofa lalu aku arahkan mbak Marta untuk posisi 69.

“kangen sama ini nih!”. Kataku sambil menampar pantat mbak Marta. mbak Marta tanpa ragu melumat kontolku. Begitupun aku yang sangat menikmati, menjilati dua lubang surgawi milik mbak Marta. aku buka lebar belahan pantat mbak Marta. lidahku asyik menjilat klitoris mbak Marta, jari telunjuk kananku yang sudah kubasahi dengan ludahku perlahan merangsek masuk ke lubang pantatnya.

“ahhhhh! Ssshhhh”. Desah mbak Marta ketika satu jariku masuk ke lubang pantatnya. Lalu lanjut melumat lagi kontolku. Aku gerakkan maju mundur jariku keluar masuk dengan tempo sedang. Aku goyang memutar untuk melemaskan otot-otot lubang pantatnya, lalu mulai ku masukkan 2 jariku pelan.

“hoohhhh! Sssshhhh!”. Mbak Marta mengerang pelan ketika 2 jariku masuk sepenuhnya ke lubang pantatnya. Aku putar-putar jariku, lalu kugerakkan maju mundur pelan, sambil lidahku tak berhenti melumat klitoris mbak Marta. sesekali mbak Marta mempercepat kocokannya. Merasa puas menjilati memek mbak Marta, aku cabut jariku dari lubang pantatnya, lalu aku bangkit. Kuarahkan mbak marta nungging dengan posisi kepala bersandar pada sandaran sofa. Aku tampar-tampar pantatnya lalu ku ludahi lubang pantatnya. Kedua tangan mbak Marta membantu membuka belahan pantatnya. Lalu kuarahkan kontolku ke lubang pantat mbak Marta yang sudah berkedut-kedut. Perlahan tapi pasti. SLEEEB... ku masukkan kontolku sampai mentok ke lubang pantatnya.

“ssssssshh aaaahhhhh!”. Mbak Marta mendesah agak keras sambil menarik nafas dalam-dalam lalu mengeluarkannya. Masih sangat sempit seperti dulu. Nikmat tak tertandingi!

Aku genjot lubang pantat mbak Marta pelan, berangsur semakin cepat, dan konstan ku ayunkan pinggulku agak cepat.

“ohhhh... ssshhhhh.. ahhhh!”. Mbak Marta menarik nafas dan membuangnya dengan cepat sambil terus mendesah merasakan kenikmatan. Sesekali dia menggigit bibir sambil menahan nafas lalu mendesah lagi.

Genjotanku semakin kupercepat, desahan mbak Martapun semakin kencang yang beberapa kali ia tahan suaranya. Tiba-tiba aku cabut kontolku, lalu langsung aku masukkan ke memeknya dan ku genjot dengen kecepatan sedang.

“aaah..ahhhhh..sssshhh”. mbak Marta mengerang dan mulai menggeliat. Kupercepat genjotanku.

“Ahhhhhhh!! Ahhhh”. Aku dan mbak Marta mengerang bersamaan dengan menyemburnya spermaku ke di dalam liang memek mbak Marta. lalu kucabut kontolku perlahan.

“ahhh! Huhh... untung aku gak jadi istrimu Ngga”. Kata mbak Marta yang masih mengatur nafas dengan masih di posisi yang sama.

“kenapa mbak?”. Tanyaku yang masih ngos-ngosan.

“gak sempet kerja aku, kamu giniin terus!”. Ledek mbak Marta sambil tertawa kecil lalu bangkit dan duduk di sofa dan membersihkan spermaku di memeknya dengan tisyu.

“hahaha, ya enggak lah mbak, ini kan dalam rangka memanfaatkan waktu yang sempit aja, mumpung ketemu”. Kataku sambil duduk dan membantu mbak Marta membersihkan ceceran pejuku.

“makasih ya Ngga”. Sambil tersenyum menatapku, dan tangan masih sibuk membersihkan memeknya.

“buat?”. Tanyaku.

“udah memenuhi kebutuhanku yang satu ini”.

“dengan senang hati mbak”. Jawabku tersenyum ke mbak Marta.

“nanti gak usah menghindari lagi loh ya”.

“tenang aja mbak cantik, ini selalu ada buat mbak”. Sambil ku goyang-goyangkan kontolku dengan tangan.

“apaan sih, udah lemes gitu juga.. ihh! Mandi ahh, haha”. Ledek mbak Marta sambil bergegas ke kamar mandi.

“eh eh, ikuuut!”. Kataku.

Setelah bebersih dan barpakaian rapi, akupun mengantar mbak Marta pulang. Sampai rumah mbak Marta kurang lebih jam 7 malam.

“mbak, aku langsung balik ya”.

“buru-buru amat Ngga?”.

“mumpung masih jam segini, mau mampir ke kost an pacar, hehe”.

“hmmm, iya iya yang punya pacar”. Ledek mbak Marta.

“ya udah sana, hati hati ya”.

“ok mbak”. Kataku sambil mengecup bibir mbak Marta.

“byee!”.

“selamat sampe jakarta lagi besok mbak”. Kataku sambil jalan ke arah mobil.

“iyaa”.



***



“Assalamualaikum”.

“Waalaikumsalam, eh.. masuk yang”. Kata Nafisa sambil membukakan pintu.

“gak lagi sibuk kan? Makan yuk”.

“enggak begitu sih.. boleh, ya udah aku ganti baju bentar ya”.

“kok bawa mobil itu lagi, habis dari mana?” tanya Nafisa setelah dia selesai ganti baju di kamar mandi dan sedang memakai make up tipis di depan meja riasnya.

“oh, dari anter mbak Marta pulang barusan”. Kataku yang sedang duduk di kasur Nafisa.

“hah, mbak Marta? emang kalian dari mana? Kamu gak sama dia dari kemarin kan?”. Tanya Nafisa sedikit sewot.

“eh.. ya enggak lah sayang, kebetulan mobilnya masih aku bawa, terus sore tadi mbak Marta dari kantor minta tolong aku buat anter bentar, ya pikirku ayo aja sekalian bisa mampir kesini... ya kan, hehe”. Jawabku meyakinkan Nafisa sambil mendekatinya lalu memeluknya dari belakang.

Matih! Polos banget sih jawaban gue, Njir!

“beneran?! Emang kamu sedeket apa sih sama mbak Marta?”.

“yaaa.. gak deket lah sayang, cuman kenal baik aja dari aku masih kerja dulu... emmm bau-baunya ada yang lagi cemburu nih, ehem!!”. Aku ledek Nafisa untuk mengalihkan perhatiannya.

“apaan sih! Awas ya kamu kalau sering-sering komunikasi sama dia!”.

“enggak sayang, masak sama orang tua aja cemburu siiiih, cantiiik!”. Ledekku sambil colek-colek perut Nafisa.

“umur 30an itu belum tua, Angga sayaaang!”. Kata Nafisa yang masih sewot sambil memakai lipbalm.

“cieeeeh cemburu nih yeee, ciee ciee!”. Aku terus meledeknya untuk mengalihkan perhatian sambil terus aku colek-colek menggelitiki Nafisa.

“iiiihhh! Udah yaang ih, siapa yang cemburu sih!”. Kata Nafisa yang mulai risih aku gelitikin dengan masih memasang muka cemberut.

“ituuu, yang lagi monyong bibirnya”. Ledekku sambil ku putar tubuh Nafisa lalu ku kecup bibirnya. Dan Nafisa membalas kecupanku dengan menggigit bibir atasku.

“auu auh! Sakit sayaang”. Kataku merajuk.

“sukurin! Wleee... nyebelin sih!”. Kata Nafisa yang sudah mulai tersenyum lagi.

Huhh!! Slamet slamet!

“naaah gitu dong, kalau senyum gitu kan cantik”. Sambilku kecup lagi bibir Nafisa.

“udah udah, tar keterusan”. Kata Nafisa melepas kecupanku lalu cengar-cengir di depanku.

Yaelaah! Susah bener sih mau ciuman sama pacar sendiri aja! Sabar Ngga sabaaar!.

“ya udah yuk, mau makan dimana?”. Tanya Nafisa.

“yang penting jalan dulu aja lah yuk, sambil mikirin mau makan apa nanti di jalan”. Jawabku.

“oke deeh!”.



~ Bersambung
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd