misterzacky
Semprot Kecil
4.Cukup sampai disini
“Jakarta 10 Februari 2010”
Aku duduk termenung dipinggir sebuah kali. Pikiranku bingung mau ke mana aku sekarang. Setelah tadi pagi aku dibangunkan dengan kasar oleh si pemilik toko tempat aku tidur semalam. Perut ku pun sudah keroncongan menahan lapar, dari kemarin siang aku belum makan apa pun. Aku lanjutkan perjalananku, setelah cukup lama berjalan dibawah terik matahari, tenggorokanku terasa sangat kering dan butuh air untuk penyegaran. Aku melihat sebuah restoran di seberang jalan dan.
“maaf boleh minta minum” kataku ke salah satu pelayan disana
“oh boleh mas, masuk aja ke dalam” kata pelayan itu ramah
Setelah meneguk 2 gelas air putih aku bermaksud mau melanjutkan perjalananku.
“dek sini dulu” panggil seorang yang duduk dipojok belakang restoran itu
“duduk dulu, kok buru2, memangnya mau ke mana?” lanjut pria itu
Usianya kira2 sekitar 40 Tahunan dan terlihat sangat ramah
“saya tidak tahu mau ke mana sekarang pak” jawabku
“saya baru dari kampung pak” lanjutku
“kalau kamu mau, kamu disini saja, bantu2”tawarnya
“terima kasih banyak pak membolehkan saya kerja disini” ucapku
Setelah menjelaskan apa pekerjaanku disini, aku diantar oleh salah satu karyawan restoran itu ke belakang, ke kamar yang disediakan untuk karyawan. Saat itu kuputuskan menerima tawaran Bapak itu karena aku sangat butuh tempat bernaung dan uang. Aku awalnya digaji Rp.30.000 / hari, buat makan bebas disana. Kerjaku adalah membersihkan meja dan mencuci piring. Aku hanya tertawa dalam hati karena saat ini kerjaku adalah sebagai seorang pelayan, mungkin ini adalah salah satu karma yang aku terima. Dulu ketika dikota kelahiranku aku sangat sombong dan sering membentak serta penghina pelayan restoran.
Disini adalah sebuah restoran yang sangat ramai, apalagi saat makan siang. Ada 6 orang pelayan disini termasuk aku, 2 diantaranya wanita Teh Nur dan Ina nama keduanya, Teh Nur adalah seorang janda 2 anak, sementara Ina adik sepupunya Teh Nur, Ina ini adalah seorang gadis yang lumayan, lumayan buat di becandain dan dicolek. Anaknya mempunyai bokong dan payudara sangat gede. Tak hayal para karyawan lainnya memanggil dia wewe gombel. Teh Nur orangnya lumayan jangkung dan berkulit putih, rambutnya panjang dan pakai kacamata, badanya pun bohai. Bang Feri adalah pemilik restoran ini, dia berasal satu daerah denganku, itu aku ketahui saat kami berbincang bincang. Aku hanya mengaku dulu pekerjaanku adalah sopir angkot dan tidak menceritakan tentang aku dan keluargaku yang sebenarnya. Semakin hari hubunganku dengan Bang Feri semakin akrab, beliau sering memintaku membawa mobilnya untuk mengantar anak dan istrinya jalan2. Bg Feri mempunya seorang istri yang sangat baik padaku, Kak Rina. Kak Rina sekarang menganggapku sebagai adiknya. Aku pun bebas memakai motor dan mobil Bang Fery saat libur, tentu saja tujuanku ke tempatnya Ida buat melepaskan hasrat. Ida saat ini sudah pindak ke kosan baru, katanya kos yang baru ini bebas sekali, “asal uang kos lancar, mau ngapaij juga kita mah bebas disini” terang Ida.
Sudah 2 bulan lebih aku tinggal dan kerja di restoran ini, pemiliknya pun sudah sangat percaya padaku. Sekarang tugasku bukan dibelakang lagi, tapi didepan sebagai kasir dan pengawas karyawan. Suatu hari Teh Nur tidak masuk karena sakit, aku disuruh Bang Feri untuk mengantarnya berobat ke klinik, aku ke kontrakan Teh Nur dengan motornya Bang Feri, sampai disana aku mengetok pintu kontakannya.
“Eh kamu Zack, ayu masuk” Sapa Teh Nur setelah membukakan pintu kontrakannya
“Aku disuruh Bos ngantat teteh berobat nih” Balasku
Kontrakan Teh Nur ini ada 3 ruangan, ruang tamu,kamar serta dapur dan kamar mandi. Setelah itu aku duduk dan dibikinkan kopi.
“sudah ngak apa2 kok Zack” Terang Teh Nur
“mending dibawa berobat aja Teh” Tawarku
“alah Cuma masuk angin aja kok”balasnya
“kok bisa masuk angin Teh”Tanyaku
“mungkin karena sudah lama ngak dimasukin kali Zack” Jawabnya enteng
Kami pun tertawa dengan candaan vulgar Teh Nur. Teh Nur ini memang dikenal sering bercanda vulgar di restoran. Siang itu Teh Nur memakai baju kaos ketat dan celana pendek. Pakaian Teh Nur sangat membuat dia semakin seksi. Orangnya sih lumayan manis, sayang aja sudah jadi janda. Teh Nur bercerita bahwa dulu mantan suaminya selingkuh dengan janda tetangga kampungnya, itulah alasan kenapa dia bercerai.
“bodoh mungkin Teh mantan Teteh iu” terangku
“bodoh kenapa Zack” Tanyanya
“Masak Teteh yang begini ditinggalin, ya bodohlah”lanjutku
“Teteh kan jelek Zack dan tidak menarik lagi kali, makanya dia selingkuh”lanjut Teh Nur
“ngak menarik gimana, Teteh itu semok dan hot” Terangku sambil melirik payudara gede Teh Nur
Aku terka mungkin payudara Teh Nur ini sizenya 38. Bulatan besar yang membuat senjata pria berontak ingin bebas.
“ah kamu ini ada2 saja” lanjutnya sambil melirik ke payudaranya sendiri
“gede dan kenceng” Pancingku
“masak sih Zack” Tanyanta balik
“iya Teh jadi greget, mauuuu” jawabku bercanda
“masak sama tetek emak2 kamu mau” tanya Teh Nur
“iya Teh mau bangert kalau dikasih” Lanjutku
“Sinii” katanya sambil menyuruhku duduk disampingnya
“yang bener nih Teh” tanyaku
“ihhhh mau ngak nih, klo ngak keburu diisep semut nih” lanjutnya
“aaaapppaaanya Teh yang diisep semut”kataku berbisik setelah pindah duduk disampingnya
“mhmmm pennnntiiillllllnyyyaaaa” desahnya manja
“mhmmmmm enakan diisep aku Teh” sambungku sambil mencoba mencium bibirnya
“mhhmmmmmm cukkkkkk prcakkkkkkkk”suara ciuman hot kami
Siang itu aku dan Teh Nur melakukan permainan yang sangat panas, nafsu Teh Nur besar sekali ternyata. Kami bercinta 2 kali dan sama2 mengalami orgasme yang dahsyat. Aku sangat puas bercinta dengan Teh Nur, dia sangat berpengalaman memuaskan laki laki. Betapa bodohnya mantan suami teh nur, istri montok dan mulus begini ditinggali dan akhirnya jadi santapanku.
Teh Nur minta aku jangan bosan bercinta dengannya dan minta aku selalu siap kalau dia lagi butuh.
Dibulan ke 3 aku kerja di restoran ini. Bang Fery menyuruhku untuk mencoba melamar pekerjaan dipabrik depan. Kerjaanku sekarang di restorannya itu tidak ada prospek cerah ke depan. dia sudah menganggapku adik, maka ia sarankan untuk cari kerja yang lebih baik. Setelah aku berpikir lagi, akhirnya aku menerima sarannya dan mencoba melamar ke pabrik tekstil di depan restoran itu. Akhirnya aku diterima dipabrik itu sebagai sopir, ya aku mengaku dulu pekerjaanku dikampung adalah sopir angkot dan akhirnya aku disuruh jadi sopir juga disana. Tapi aku langsung dijadikan sopir seorang manager asing yang baru akan datang besok ke Indonesia, keputusan manajemen menjadikanku sopir manager karena aku berhasil melewati tes wawancara dengan menggunakan bahasa Inggris. Ya english2 standarlah.
“Kalau kamu masih mau tinggal disini, ya bebaslah” kata Bang Feri padaku setelah aku menyampaikan bahwa aku diterima kerja dipabrik itu
Pabrik tempatku bekerja ini merupakan pabrik milik Asing kenamaan didaerah ini. Jadi bagi yang bisa kerja selain jadi buruh disana akan sangat disegani didaerah ini, “Ah sama saja, buruh dan sopir ngak ada bedanya” pikirku. Bang Feri memberiku uang 3 juta padaku, uang jasalah katanya. Sebenarnya uang itu sudahku tolak dengan berbagai macam cara, tapi dia terus memaksaku menerimanya, jika aku tidak menerima uang itu maka ia menyuruhku untuk pergi dari sana dan dia tidak mau lagi kenal denganku. Akhirnya aku terima juga uang itu. Bang Feri sangat besar jasanya padaku, karena dialah yang menyelamatkanku dikota ini. Aku tidak tahu bagaimana nasibku kalau tidak bertemu dia, mungkin aku sudah jadi pengemis atau anak jalanan dikota yang kejam ini. Aku bukannya tidak punya saudara dikota ini, aku punya beberapa saudara dari papaku dikota ini. Om Shaf sepupu papaku yang mempunyai pabrik di Cikarang, Tante Hana kakaknya Om Shaf, Istri seorang jenderal TNI dan juga keponakannya mantan RI 1. Kalau dilihat saudara2ku dikota ini bukan orang biasa, bisa dikatakan mereka adalah orang2 yang sangat sukses. Cuma prinsipku tidak akan mau meminta pertolongan dari keluarga, aku bertekad akan berjuang sendiri dari nol sampai berhasil tanpa pertolongan saudara.
Akhirnya uang pemberian Bang Feri kubelikan Hp BB Touch bekas yang sangat booming dijaman itu. Setelah membeli kartu dan paket internet aku coba buka Fb ku. “mhmmmm banyak sekali inbox di Fb ku saat itu”. Ada pesan dari adikku dannnnnnnn.......nnnnnnnnnnn
“apaaaaaaaaaa” aku terkejut melihat 4 pesan dari Riani
“Bang kemana abang, kok ngak aktif Hp nya, adek kangen abang. Bg adek selalu sedih dan nangis mikirin abang. Bang dimanapun abang berada adek selalu mendoakan abang semoga baik baik saja. Bang adek rindu saat saat bersama abang, saat kita bersama bercanda tertawa, tapi sekarang abang sudah tidak adalagi disisi adek, abang kemana bang. Bang adek sering bermimpi tentang abang. Bang adek sedih dan selalu menanngis melihat album foto foto kita bang, adek rindu sama abang.” Pesan pertama Riani
“Bang... mama dan papa selalu nangain abang, mereka rindu sama abang, tolong kalau abang baca pesan ini hubungi adek. Adek selalu disuruh mama untuk cari nomor abang dan kabar abang. Mama pernah menangngis saat rindu sama abang. Mama sangat sayang sama abang, abang orangnya baik dan perhatian sama keluarga kita kata mama. Bang tolong hubungi adek bang. Adek sudah tidak tahu juga bagaimana cara mencari abang, susah sering adek datangi rumah abang, tapi hasilnya sama bang, abang tidak ada disana. Keluarga abang juga bilang sudah beberapa bulan ini kehilangan kabar abang. Bang adek selalu menangis saat berdoa tentang abang. Tolong hubungi adek bang” Pesan kedua Riani
Aku ikut sedih membaca pesannya Riani. Ternyata aku salah besar menilai dirinya, aku merasa bersalah membuatnya sedih dan menangis. Didalam kamar karyawan restoran Bang Feri aku larut dalam fikiran dan kesedihan membaca pesannya Riani.
“Slamat ulang tahun bang, dimanapun abang berada, semoga abang selalu sehat dan dilindungi oleh sang pencipta. Bang adek sengaja tidak tidur malam ini agar adek bisa jadi orang yang pertama ngucapin selamat ulang tahun buat abang. Bang adek sangat rindu kepada abang. Adek selalu berharap dan berdoa agar abang kembali ke adek. I love u so much cintaku” pesan ketiga Riani
Pesan itu dikirim jam 00.01 pada hari ulang tahunku bulan lalu.
Akhirnya aku putuskan untuk menghubungi Riani. Ada sedikit perasaan gugup saat itu.
“Halo ini Riani, ada yang bisa saya bantu” Ujar suaranya
“halo halo... ini siapa, halo kok diam” lanjutnya
“deek” kata kata pertamaku gugup
“abaaaaangggggggg abaaangggggg abang dimana abang dimana” serbu Riani
“abang baik baik aja kok dek, adek apa kabar” jawabku
“abang dimana sekarang? Adek baik kok bang”jawab Riani senang
“abang dikota seberang dek”lanjutku
“dimana? Jakarta? Adek rindu abang” terang Riani
“ya abang di Jakarta dek” terangku
“kok abang ninggalin adek? Abang sudah ngak sayang abang sudah ngak cinta ke adek” tanya Riani
“mhmmmm abang selalu cinta dan sayang adek” jawabku
“kalau abang cinta dan sayang adek, kenapa abang tingalin adek kenapa bang?”tanya Riani mulai tersedu
“dek jangan nangis, abang ngak mau Adek sedih”balasku juga sudah mulai terisak
“kalau abang sayang cinta Adek, kembali bang, balik bang”pinta Riani semakin kuat menangis
“ngak dek”lanjutku
“kalau abang ngak mau balik, adek yang kesana nyari abang”lanjutku
“ngak dek, adek ngak akan bahagia sama abang”terangku
“huuuuu adek hanya butuh abang disamping abang, adek ngak butuh yang lain, adek hanya butuh abang”lanjut Riani dengan tangisannya
“dek... hidup ini bukan hanya soal perasaan, hidup ini butuh pengorbanan dan tindakan untuk mencapai kebahagiaan, dek abang bukan pilihan terbail buat adek”terangku mantap
“ngak bang adek yakin pada abang, adek yakin dengan cinta ini bang, abang adalah yang terbaik buat adek” bujuk Riani
“dek hidup adalah sebuah perjalanan, perjalanan yang sangat panjang, abang tidak seperti yang adek pikirkan, abang jauh dari kata sempurna buat adek, adek adalah seorang gadis yang baik dan gadis yang sempurna buat lelaki sempurna, maaf dek abang jauh dari kata sempurna buat adek” lanjutku
“adek ngak butuh yang sempurna bang, adek Cuma butuh abang huuuuuuh” terangnya
“Dek adek adalah cinta pertama dan sejati abang, abang sayang dan cinta banget ke adek dan abang ingin adek bahagia. Karena itulah abang pergi dari adek, abang ingin adek bahagia dan selalu bahagia. Abang mohon lepaskan abang”Ucapku diiringi sendu sedih Riani
“dek, abang tidak akan pernah kembali lagi ke adek sebagai pacar,tunangan ataupun suami. Bukalah hati adek jika suatu saat nanti ada yang datang” kataku tersendu
“huuuuuuuu bangggggggg huuuuuhhuuuu”hanya itu yang terdengar dari mulut Riani
“jaga diri baik2 dek dan sampaikan salam abang ke keluarga adek bye dek... tut tut tut”suara telepon aku matikan
Terasa lega sekali saat semuanya sudah jelas. Entah kenapa saat itu aku jadi ringan seperti tidak ada beban. Aku akan menjalani hariku yang baru dan petualangan yang baru.Tq@MrZack
“Jakarta 10 Februari 2010”
Aku duduk termenung dipinggir sebuah kali. Pikiranku bingung mau ke mana aku sekarang. Setelah tadi pagi aku dibangunkan dengan kasar oleh si pemilik toko tempat aku tidur semalam. Perut ku pun sudah keroncongan menahan lapar, dari kemarin siang aku belum makan apa pun. Aku lanjutkan perjalananku, setelah cukup lama berjalan dibawah terik matahari, tenggorokanku terasa sangat kering dan butuh air untuk penyegaran. Aku melihat sebuah restoran di seberang jalan dan.
“maaf boleh minta minum” kataku ke salah satu pelayan disana
“oh boleh mas, masuk aja ke dalam” kata pelayan itu ramah
Setelah meneguk 2 gelas air putih aku bermaksud mau melanjutkan perjalananku.
“dek sini dulu” panggil seorang yang duduk dipojok belakang restoran itu
“duduk dulu, kok buru2, memangnya mau ke mana?” lanjut pria itu
Usianya kira2 sekitar 40 Tahunan dan terlihat sangat ramah
“saya tidak tahu mau ke mana sekarang pak” jawabku
“saya baru dari kampung pak” lanjutku
“kalau kamu mau, kamu disini saja, bantu2”tawarnya
“terima kasih banyak pak membolehkan saya kerja disini” ucapku
Setelah menjelaskan apa pekerjaanku disini, aku diantar oleh salah satu karyawan restoran itu ke belakang, ke kamar yang disediakan untuk karyawan. Saat itu kuputuskan menerima tawaran Bapak itu karena aku sangat butuh tempat bernaung dan uang. Aku awalnya digaji Rp.30.000 / hari, buat makan bebas disana. Kerjaku adalah membersihkan meja dan mencuci piring. Aku hanya tertawa dalam hati karena saat ini kerjaku adalah sebagai seorang pelayan, mungkin ini adalah salah satu karma yang aku terima. Dulu ketika dikota kelahiranku aku sangat sombong dan sering membentak serta penghina pelayan restoran.
Disini adalah sebuah restoran yang sangat ramai, apalagi saat makan siang. Ada 6 orang pelayan disini termasuk aku, 2 diantaranya wanita Teh Nur dan Ina nama keduanya, Teh Nur adalah seorang janda 2 anak, sementara Ina adik sepupunya Teh Nur, Ina ini adalah seorang gadis yang lumayan, lumayan buat di becandain dan dicolek. Anaknya mempunyai bokong dan payudara sangat gede. Tak hayal para karyawan lainnya memanggil dia wewe gombel. Teh Nur orangnya lumayan jangkung dan berkulit putih, rambutnya panjang dan pakai kacamata, badanya pun bohai. Bang Feri adalah pemilik restoran ini, dia berasal satu daerah denganku, itu aku ketahui saat kami berbincang bincang. Aku hanya mengaku dulu pekerjaanku adalah sopir angkot dan tidak menceritakan tentang aku dan keluargaku yang sebenarnya. Semakin hari hubunganku dengan Bang Feri semakin akrab, beliau sering memintaku membawa mobilnya untuk mengantar anak dan istrinya jalan2. Bg Feri mempunya seorang istri yang sangat baik padaku, Kak Rina. Kak Rina sekarang menganggapku sebagai adiknya. Aku pun bebas memakai motor dan mobil Bang Fery saat libur, tentu saja tujuanku ke tempatnya Ida buat melepaskan hasrat. Ida saat ini sudah pindak ke kosan baru, katanya kos yang baru ini bebas sekali, “asal uang kos lancar, mau ngapaij juga kita mah bebas disini” terang Ida.
Sudah 2 bulan lebih aku tinggal dan kerja di restoran ini, pemiliknya pun sudah sangat percaya padaku. Sekarang tugasku bukan dibelakang lagi, tapi didepan sebagai kasir dan pengawas karyawan. Suatu hari Teh Nur tidak masuk karena sakit, aku disuruh Bang Feri untuk mengantarnya berobat ke klinik, aku ke kontrakan Teh Nur dengan motornya Bang Feri, sampai disana aku mengetok pintu kontakannya.
“Eh kamu Zack, ayu masuk” Sapa Teh Nur setelah membukakan pintu kontrakannya
“Aku disuruh Bos ngantat teteh berobat nih” Balasku
Kontrakan Teh Nur ini ada 3 ruangan, ruang tamu,kamar serta dapur dan kamar mandi. Setelah itu aku duduk dan dibikinkan kopi.
“sudah ngak apa2 kok Zack” Terang Teh Nur
“mending dibawa berobat aja Teh” Tawarku
“alah Cuma masuk angin aja kok”balasnya
“kok bisa masuk angin Teh”Tanyaku
“mungkin karena sudah lama ngak dimasukin kali Zack” Jawabnya enteng
Kami pun tertawa dengan candaan vulgar Teh Nur. Teh Nur ini memang dikenal sering bercanda vulgar di restoran. Siang itu Teh Nur memakai baju kaos ketat dan celana pendek. Pakaian Teh Nur sangat membuat dia semakin seksi. Orangnya sih lumayan manis, sayang aja sudah jadi janda. Teh Nur bercerita bahwa dulu mantan suaminya selingkuh dengan janda tetangga kampungnya, itulah alasan kenapa dia bercerai.
“bodoh mungkin Teh mantan Teteh iu” terangku
“bodoh kenapa Zack” Tanyanya
“Masak Teteh yang begini ditinggalin, ya bodohlah”lanjutku
“Teteh kan jelek Zack dan tidak menarik lagi kali, makanya dia selingkuh”lanjut Teh Nur
“ngak menarik gimana, Teteh itu semok dan hot” Terangku sambil melirik payudara gede Teh Nur
Aku terka mungkin payudara Teh Nur ini sizenya 38. Bulatan besar yang membuat senjata pria berontak ingin bebas.
“ah kamu ini ada2 saja” lanjutnya sambil melirik ke payudaranya sendiri
“gede dan kenceng” Pancingku
“masak sih Zack” Tanyanta balik
“iya Teh jadi greget, mauuuu” jawabku bercanda
“masak sama tetek emak2 kamu mau” tanya Teh Nur
“iya Teh mau bangert kalau dikasih” Lanjutku
“Sinii” katanya sambil menyuruhku duduk disampingnya
“yang bener nih Teh” tanyaku
“ihhhh mau ngak nih, klo ngak keburu diisep semut nih” lanjutnya
“aaaapppaaanya Teh yang diisep semut”kataku berbisik setelah pindah duduk disampingnya
“mhmmm pennnntiiillllllnyyyaaaa” desahnya manja
“mhmmmmm enakan diisep aku Teh” sambungku sambil mencoba mencium bibirnya
“mhhmmmmmm cukkkkkk prcakkkkkkkk”suara ciuman hot kami
Siang itu aku dan Teh Nur melakukan permainan yang sangat panas, nafsu Teh Nur besar sekali ternyata. Kami bercinta 2 kali dan sama2 mengalami orgasme yang dahsyat. Aku sangat puas bercinta dengan Teh Nur, dia sangat berpengalaman memuaskan laki laki. Betapa bodohnya mantan suami teh nur, istri montok dan mulus begini ditinggali dan akhirnya jadi santapanku.
Teh Nur minta aku jangan bosan bercinta dengannya dan minta aku selalu siap kalau dia lagi butuh.
Dibulan ke 3 aku kerja di restoran ini. Bang Fery menyuruhku untuk mencoba melamar pekerjaan dipabrik depan. Kerjaanku sekarang di restorannya itu tidak ada prospek cerah ke depan. dia sudah menganggapku adik, maka ia sarankan untuk cari kerja yang lebih baik. Setelah aku berpikir lagi, akhirnya aku menerima sarannya dan mencoba melamar ke pabrik tekstil di depan restoran itu. Akhirnya aku diterima dipabrik itu sebagai sopir, ya aku mengaku dulu pekerjaanku dikampung adalah sopir angkot dan akhirnya aku disuruh jadi sopir juga disana. Tapi aku langsung dijadikan sopir seorang manager asing yang baru akan datang besok ke Indonesia, keputusan manajemen menjadikanku sopir manager karena aku berhasil melewati tes wawancara dengan menggunakan bahasa Inggris. Ya english2 standarlah.
“Kalau kamu masih mau tinggal disini, ya bebaslah” kata Bang Feri padaku setelah aku menyampaikan bahwa aku diterima kerja dipabrik itu
Pabrik tempatku bekerja ini merupakan pabrik milik Asing kenamaan didaerah ini. Jadi bagi yang bisa kerja selain jadi buruh disana akan sangat disegani didaerah ini, “Ah sama saja, buruh dan sopir ngak ada bedanya” pikirku. Bang Feri memberiku uang 3 juta padaku, uang jasalah katanya. Sebenarnya uang itu sudahku tolak dengan berbagai macam cara, tapi dia terus memaksaku menerimanya, jika aku tidak menerima uang itu maka ia menyuruhku untuk pergi dari sana dan dia tidak mau lagi kenal denganku. Akhirnya aku terima juga uang itu. Bang Feri sangat besar jasanya padaku, karena dialah yang menyelamatkanku dikota ini. Aku tidak tahu bagaimana nasibku kalau tidak bertemu dia, mungkin aku sudah jadi pengemis atau anak jalanan dikota yang kejam ini. Aku bukannya tidak punya saudara dikota ini, aku punya beberapa saudara dari papaku dikota ini. Om Shaf sepupu papaku yang mempunyai pabrik di Cikarang, Tante Hana kakaknya Om Shaf, Istri seorang jenderal TNI dan juga keponakannya mantan RI 1. Kalau dilihat saudara2ku dikota ini bukan orang biasa, bisa dikatakan mereka adalah orang2 yang sangat sukses. Cuma prinsipku tidak akan mau meminta pertolongan dari keluarga, aku bertekad akan berjuang sendiri dari nol sampai berhasil tanpa pertolongan saudara.
Akhirnya uang pemberian Bang Feri kubelikan Hp BB Touch bekas yang sangat booming dijaman itu. Setelah membeli kartu dan paket internet aku coba buka Fb ku. “mhmmmm banyak sekali inbox di Fb ku saat itu”. Ada pesan dari adikku dannnnnnnn.......nnnnnnnnnnn
“apaaaaaaaaaa” aku terkejut melihat 4 pesan dari Riani
“Bang kemana abang, kok ngak aktif Hp nya, adek kangen abang. Bg adek selalu sedih dan nangis mikirin abang. Bang dimanapun abang berada adek selalu mendoakan abang semoga baik baik saja. Bang adek rindu saat saat bersama abang, saat kita bersama bercanda tertawa, tapi sekarang abang sudah tidak adalagi disisi adek, abang kemana bang. Bang adek sering bermimpi tentang abang. Bang adek sedih dan selalu menanngis melihat album foto foto kita bang, adek rindu sama abang.” Pesan pertama Riani
“Bang... mama dan papa selalu nangain abang, mereka rindu sama abang, tolong kalau abang baca pesan ini hubungi adek. Adek selalu disuruh mama untuk cari nomor abang dan kabar abang. Mama pernah menangngis saat rindu sama abang. Mama sangat sayang sama abang, abang orangnya baik dan perhatian sama keluarga kita kata mama. Bang tolong hubungi adek bang. Adek sudah tidak tahu juga bagaimana cara mencari abang, susah sering adek datangi rumah abang, tapi hasilnya sama bang, abang tidak ada disana. Keluarga abang juga bilang sudah beberapa bulan ini kehilangan kabar abang. Bang adek selalu menangis saat berdoa tentang abang. Tolong hubungi adek bang” Pesan kedua Riani
Aku ikut sedih membaca pesannya Riani. Ternyata aku salah besar menilai dirinya, aku merasa bersalah membuatnya sedih dan menangis. Didalam kamar karyawan restoran Bang Feri aku larut dalam fikiran dan kesedihan membaca pesannya Riani.
“Slamat ulang tahun bang, dimanapun abang berada, semoga abang selalu sehat dan dilindungi oleh sang pencipta. Bang adek sengaja tidak tidur malam ini agar adek bisa jadi orang yang pertama ngucapin selamat ulang tahun buat abang. Bang adek sangat rindu kepada abang. Adek selalu berharap dan berdoa agar abang kembali ke adek. I love u so much cintaku” pesan ketiga Riani
Pesan itu dikirim jam 00.01 pada hari ulang tahunku bulan lalu.
Akhirnya aku putuskan untuk menghubungi Riani. Ada sedikit perasaan gugup saat itu.
“Halo ini Riani, ada yang bisa saya bantu” Ujar suaranya
“halo halo... ini siapa, halo kok diam” lanjutnya
“deek” kata kata pertamaku gugup
“abaaaaangggggggg abaaangggggg abang dimana abang dimana” serbu Riani
“abang baik baik aja kok dek, adek apa kabar” jawabku
“abang dimana sekarang? Adek baik kok bang”jawab Riani senang
“abang dikota seberang dek”lanjutku
“dimana? Jakarta? Adek rindu abang” terang Riani
“ya abang di Jakarta dek” terangku
“kok abang ninggalin adek? Abang sudah ngak sayang abang sudah ngak cinta ke adek” tanya Riani
“mhmmmm abang selalu cinta dan sayang adek” jawabku
“kalau abang cinta dan sayang adek, kenapa abang tingalin adek kenapa bang?”tanya Riani mulai tersedu
“dek jangan nangis, abang ngak mau Adek sedih”balasku juga sudah mulai terisak
“kalau abang sayang cinta Adek, kembali bang, balik bang”pinta Riani semakin kuat menangis
“ngak dek”lanjutku
“kalau abang ngak mau balik, adek yang kesana nyari abang”lanjutku
“ngak dek, adek ngak akan bahagia sama abang”terangku
“huuuuu adek hanya butuh abang disamping abang, adek ngak butuh yang lain, adek hanya butuh abang”lanjut Riani dengan tangisannya
“dek... hidup ini bukan hanya soal perasaan, hidup ini butuh pengorbanan dan tindakan untuk mencapai kebahagiaan, dek abang bukan pilihan terbail buat adek”terangku mantap
“ngak bang adek yakin pada abang, adek yakin dengan cinta ini bang, abang adalah yang terbaik buat adek” bujuk Riani
“dek hidup adalah sebuah perjalanan, perjalanan yang sangat panjang, abang tidak seperti yang adek pikirkan, abang jauh dari kata sempurna buat adek, adek adalah seorang gadis yang baik dan gadis yang sempurna buat lelaki sempurna, maaf dek abang jauh dari kata sempurna buat adek” lanjutku
“adek ngak butuh yang sempurna bang, adek Cuma butuh abang huuuuuuh” terangnya
“Dek adek adalah cinta pertama dan sejati abang, abang sayang dan cinta banget ke adek dan abang ingin adek bahagia. Karena itulah abang pergi dari adek, abang ingin adek bahagia dan selalu bahagia. Abang mohon lepaskan abang”Ucapku diiringi sendu sedih Riani
“dek, abang tidak akan pernah kembali lagi ke adek sebagai pacar,tunangan ataupun suami. Bukalah hati adek jika suatu saat nanti ada yang datang” kataku tersendu
“huuuuuuuu bangggggggg huuuuuhhuuuu”hanya itu yang terdengar dari mulut Riani
“jaga diri baik2 dek dan sampaikan salam abang ke keluarga adek bye dek... tut tut tut”suara telepon aku matikan
Terasa lega sekali saat semuanya sudah jelas. Entah kenapa saat itu aku jadi ringan seperti tidak ada beban. Aku akan menjalani hariku yang baru dan petualangan yang baru.Tq@MrZack