Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA TAMAT Captain Ngentot - Perjalanan Mencari Kepuasan - Update Tamat

Absen dulu menjelang siang.. Semoga ada tanda update part selanjutnya
 
episode 7​

“ eh Papa Pulang “



Satu setengah bulan setelah bulan maduku dengan Ririn di Eropa, aku kembali ke rumah Linda. Aku bertemu dengan istriku Linda, yang menyapaku dengan senyum manisnya sambil menggendong anakku yang baru lahir. Anakku yang pertama lahir waktu aku masih bersama Ririn. Sayang sekali waktu itu aku tidak sempat datang. Aku datang lengkap dengan atribut TNI.



Aku sempat berencana pindah ke Eropa dan tidak kembali lagi ke Indonesia. Mengakhiri petualanganku di negeri orang. Tapi aku ingat masih banyak yang ingin aku lakukan di sini di Indonesia. Salah satunya aku ingin melihat anakku dewasa. Aku tidak tahu apakah aku akan punya anak dengan Ririn.



“ aku sudah masak waktu denger papa mau pulang. Makanannya sudah aku siapin di meja”



Linda menyiapkan aku makanan. Aku tiba sekitar setengah 6 jadi anggap saja itu makan malam. Aku mencium anakku, lalu duduk bersama Linda dan menyantap makan malam.



“ Om sudah punya dua istri. Ririn, Linda dan selingkuhan om, Kiki. Apa om masih mau tambah lagi?”



Aku sempat bertemu Yessi sebelum aku pulang. Kami bertemu di Mall biasa kami bertemu. Yessi selalu mengikuti aku dan Ririn selama bulan madu. Jika kami ke Paris dia juga di Paris, kami ke Berlin ia juga ke Berlin, ia pergi ke mana saja kami pergi. Kami juga pulang di hari yang sama.



“ mungkin Yessi, kamu tahu saya tidak pernah puas”



Jawabku



“ selain iri om juga serakah ya”



Sahutnya santai. Aku tertawa



“ begitulah.”



Jawabku



“ Om alasan kenapa aku males pacaran sama cowok. Aku takut kalau semua cowok itu sama”



Sahutnya



“ semua laki-laki tidak sama Yessi. Masih banyak laki-laki baik di luar sana. Lihat cowok itu”



Aku menunjuk ke seorang pemuda penyendiri di dekat kami



“ tapi mereka bukan tipeku. Dahlah. Lagian dengan semua uang yang om kasih, aku bisa hidup sendiri. Aku yakin punya pacar cowok cuma bikin memek aku ga perawan lagi”



Sahutnya lagi. Yessi menutup diri ke semua pria selain aku. Ia hampir tidak pernah mengobrol dengan pria. Ia tidak punya kenalan pria di media sosial atau di hpnya. Ia cuma suka idola pria, seperti artis kpop, itupun tidak banyak. Ia menuduhku sebagai alasan kenapa ia seperti itu.



“ bahasa Yessi”



Aku mengingatkannya



“ iya-iya Sorry (maaf)”



Yessi sangat sopan di depan semua orang tapi di depanku, ia mengeluarkan sifat aslinya.



“ Papa bawa hadiah buat Hadi”



Aku membawa berbagai hadiah untuk anakku. Peralatan bayi, mainan bayi, serta beberapa kebutuhan bayi.



“ buat mamanya mana?”



Aku juga membeli hadiah untuk istriku Linda. Aku raih tasku dan menunjukkan kalung berlian yang sangat indah, serta beberapa emas batangan 100g



“ ya ampun sayang, banyak banget. Ini buat aku?”



Aku meminta Yessi membelikan Linda kalung berlian di Milan agar Ririn tidak mengetahuinya. Linda seakan tidak percaya dengan apa yang ia lihat



“ uangnya darimana?”



Linda agak sedikit lebih pintar dari Ririn sehingga ia bertanya darimana aku punya uang sebanyak itu



“ peninggalan Papa aku sayang. Penghasilan aku dari negara kan ga banyak. Aku nitip ini, sama temen aku yang keluar negeri”



Jawabku



“ wah, kalo segini sih bisa buat beli rumah baru”



Sahut Linda gemas. Itu sangat benar.



“ aku tahu kamu suka tinggal di sini, tapi, aku punya hadiah lain buat kamu. Jangan marah ya”



Aku memberitahu Linda aku juga membeli kondomonium di Batam dan ia makin terkejut



“ Papa kebiasaan ya. Poya-poya ga ajak mama”



Sama seperti Ririn, Linda sangat suka kejutan. Pipinya memerah dan ia mencium pipiku



“ makasih ya sayang.”



Bisiknya



“ buat kita liburan ke sana sayang”



Jawabku. Aku menghindari tinggal di kota yang sama dengan Ririn karena itu berbahaya. Lagipula Linda sudah punya apartemen di Jakarta.



“ slrrrrp slllrrrp ngggh slrrrrp”



Aku duduk di pinggir kasur, menikmati setiap detik kuluman Linda. Anak kami sudah lama tidur. Aku remas kepalanya, membelai gemas rambutnya. Kulumannya semakin cepat. Linda sudah semakin ahli dalam hal blowjob. Ia kecup kepala kontolku, menjilat-jilat bagian bawah kontolku dengan pelan namun nikmat.



Linda menjepit kontolku dengan toketnya. Ia tersenyum sambil mendesah memancing birahiku. Ia goyang toketnya naik turun. Aku semakin mendesah. Lincah tersenyum genit. Aku remas buah dadanya pelan sambil memainkan putingnya. Aku goyang pinggulku dengan kencang, mengadu-ngadu kontolku dengan toket besarnya.



“ masih kuat pah?”



Goda Linda. Genjotanku semakin kencang dan Linda semakin menggoyang toketnya dengan nafsu. Linda lalu berhenti tepat saat kontolku hampir meledak di buah dadanya.



Linda lalu mendorongku. Ia sudah sangat nafsu. Memeknya sudah sangat basah dan ia langsung menunggangiku dengan nafsu. Ia tanamkan kontolku sedalam-dalamnya ke dalam memeknya. Ia dongakkan kepalanya, mendesah panjang menikmati serudukan kontolku.



“ ohhhh yesss pahh ohh ahhh yaaaaa”



“ plok plok plok plok”



Kami sudah sama-sama nafsu. Aku remas toketnya, menggenjot memek Linda dari bawah. Selangkanganku menepuk-nepuk keras memek dan pinggulnya dari bawah. Linda memelukku erat dan kami pun bercumbu mesra. Aku lahap bibirnya dengan nafsu sambil terus menggenjotnya keras



Linda melepaskan ciumannya. Kontolku terlepas dari memeknya. Kami berubah posisi. Linda pun menungging dan aku meremas pinggulnya dengan nafsu. Aku tusukkan kontolku dengan nafsu, lalu kembali menggenjotnya keras dan kencang.



“ yahhh Papah ahhh enak pah ahhh ahhh yang keras lagi masss”



Linda mendesah kencang memohon aku menggenjotnya lebih keras. Ia remas kasur itu, semakin menunggingkan pinggulnya dan menaruh kepalanya di kasur. Selangkanganku menepuk-nepuk keras pinggulnya. Memeknya semakin basah. Genjotanku semakin kencang dan Linda akhirnya squirt deras, mencapai klimaks.



Linda tertelungkup lemas di atas kasur. Tubuhku menindihnya dari atas. Aku dekup dia sambil terus menggenjot pelan memeknya. Linda bernafas terengah-engah. Aku hampir mencapai orgasmeku. Aku tanamkan penisku dalam-dalam dan akhirnya ejakulasi di dalam memeknya.



Aku masih menindihnya dari atas. Penisku masih berkedut-kedut mengeluarkan sperma di dalam memek Linda. Kami melihat bayangan kami di kaca. Linda tertawa genit melihat bayangan kami berdua



“ aku kangen kamu Pa. Aku kangen digoyang kamu”



Bisiknya genit



“ aku juga.”



Sahutku tenang



“ kali ini, berapa lama kamu di rumah”



Tanyanya. Aku cium pipinya dari atas lalu berbisik



“ dua bulan mungkin. Tapi aku masih harus sesekali lapor sih”



Kesempatan sesekali lapor itu rencananya akan aku gunakan untuk pulang dan menemui Ririn. Atau bahkan liburan dengan Ririn. Tapi mungkin di Indonesia saja untuk mengurangi risiko.



“ aku ngerti kok. Aku ngerti harus ngalah sama negara”



Andai ia tahu siapa aku sebenarnya. Aku senang keberuntunganku belum habis. Sambil masih ejakulasi di dalam memek Linda, aku berandai sampai kapan aku mempertahankan kebohongan ini. Kurasa aku harus siap setiap saat. Itu artinya aku harus menikmati semua ini selagi aku bisa. Karena pasti ada akhir dari semua ini.



Aku lepaskan kontolku dan kembali duduk di pinggir kasur. Linda masih tertelungkup lemas di atas kasur. Aku berbaring di sebelah Linda dan kami bercumbu sekilas.



Aku bertemu dengan kedua mertuaku esok paginya. Untungnya mereka tidak pernah bertanya tentang pekerjaanku. Tapi jika mereka bertanya, aku sudah menyiapkan banyak cerita. Salah satu yang menunjang kebohonganku adalah aku tahu banyak soal tni. Atau singkatnya aku sangat mendalami peranku.



“ rencananya aku pengen ajak mamah, papah sama keluarga lainnya liburan. Gapapa kan mas? Mumpung kita semua kumpul.”



Linda sudah cerita ini saat malam tadi. Dan hebatnya Linda juga ingin keluar negeri sama seperti Ririn. Aku tertawa. Kelemahanku adalah aku hanya menyiapkan satu paspor. Jika Linda tahu nama belakangku berbeda dan jika ada cap di pasporku, maka riwayatku tamat.



“ Tapi Pah kok nama kamu di paspor beda ya”



Aku seperti tersambar petir. Linda entah bagaimana sudah memegang pasporku. Aku tertawa menutupi ketakutanku dan mengambil pasporku dari Linda sebelum ia melihat lebih banyak lagi.



“ ah waktu itu ada keliru saja waktu buatnya”



Jawabku



“ ah gitu. Abisnya tadi pagi aku sudah mau pesen tiketnya. Jadi aku ambil paspor kamu.”



Inilah beda Linda dan Ririn. Linda suka mengambil keputusan sendiri seperti mengambil pasporku secara tiba-tiba. Tidak seperti Ririn yang sangat menurut padaku. Ririn bahkan tidak menelepon sebelum aku menghubunginya. Tidak seperti Linda yang masih suka menelponku. Aku berpesan kepada Linda agar aku saja menghubunginya dengan alasan aku mungkin sedang bertugas namun ia masih suka menghubungiku. Beruntung aku menggunakan hp yang berbeda saat aku sedang dengan istri berbeda



“ ah iya Gapapa kok. Aku ngerti”



Sahutku. Aku benar-benar harus hati-hati saat sedang dengan Linda



Aku menghubungi Yessi saat Linda membuatkan makan siang untukku dan kedua mertuaku. Aku bilang aku akan keluar negeri lagi kali ini dengan Linda. Yessi sangat terkejut



“ hah? Kenapa ga bikin alasan aja sih! Om ga takut ada apa-apa kali ini”



Jawabnya kesal. aku jawab aku hanya ke Singapura dan mungkin akan berangkat dari bandara yang berbeda dari sebelumnya. Aku bulang aku tidak bisa menolak karena Linda memesan tiket secara tiba-tiba



“ aku gabisa ikut kali ini. Karena bukan musim liburan. Tapi om jaga diri Okay? Sampai detik ini mereka masih kejer om”



Aku menutup handphone, kembali menghampiri Linda dan bertingkah seolah tidak terjadi apa-apa. Kami akan berangkat empat hari lagi. Linda bahkan sudah menyiapkan paspor untuk ayah dan ibunya.



Kami berangkat ke Singapura dari bandara yang sama karena aku lupa bandara yang aku ingin booking tidak melayani penerbangan internasional. Untungnya kami naik di terminal berbeda dari saat aku pergi dengan Ririn. Sebenarnya, Aku mengajak Linda ke Batam lebih dahulu. Linda tidak hanya mengajak Ayah dan Ibunya, tapi juga kakak adik, bahkan paman dan bibinya. Berbeda dengan Ririn, yang tidak terlalu dekat dengan semua keluarganya, Linda sangat dekat dengan keluarganya. Ririn senang kami bisa berdua saja, sedangkan Linda senang kami bisa liburan dengan semua keluarganya.



“ oi, bapak itu yang baru bulan madu dengan istrinya ga sih?”



“ bukan urusan gua. Lagian sudah sering kejadian di AirPort ini. Ga usah norak”



Aku memakai masker kacamata hitam serta topi semi menghindari ada yang mengenaliku. Aku juga bergaya sebeda mungkin dari saat bersama Ririn.



Keberuntungan masih di pihakku. Aku tidak tahu apakah aku berhasil menutupinya tapi aku sangat takut. Tapi petugas bandara hanya cuek dan aku naik ke pesawat menuju Batam dengan santai.



Kami tiba di Batam dan aku segera mengajak Linda dan semua keluarga kami ke kondomonium baru Linda. Semua properti yang aku beli, semuanya atas nama istriku. Ketika kami sampai, Linda langsung terkagum-kagum dengan kondomonium itu.



“ Papa, ini sempurna. Aku ga nyangka tempatnya segede ini”



Aku membiarkan Linda bersenang-senang dengan rumah barunya. Aku mendapat uang dari menipu konglomerat dengan modus investasi palsu. Aku hanya melakukannya setahun sekali. Aku sadar aku sangat boros hingga menghabiskan begitu banyak dana dari berbagai rekening. Aku pernah menipu 30 miliar sebelum bertemu Yessi, lalu menipu 20 Miliar lagi sebelum aku menikah dengan Ririn. Mereka masih memburuku hingga detik ini. Kadang aku mimpi buruk. Tapi saat aku melihat reaksi Istriku Linda, reaksi keluarganya dan pemandangan apartemen ini, rasa takut itu berubah menjadi kepuasan.



“ Polisi masih terus memburu pelaku penipuan dengan total kerugian puluhan miliar dengan julukan Imposter. Pelaku diketahui berkeliaran dengan identitas palsu dan diyakini mengaku sebagai anggota Tni. Polisi berjanji akan terus menindak lanjuti kasus ‘Imposter’ alias ‘kapten ngentot’ dan menyeret pelaku ke pengadilan”



Aku melihat berita itu di kondomonium kami. Mereka terus memburuku. Kasus itu mulai viral yang artinya aku seharusnya lebih hati-hati lagi. Tapi disinilah aku di Batam, bersiap untuk menyebrang ke Singapura bersama Istriku Linda



Kami menyebrang ke Singapura esok di pagi hari. Setelah berbulan madu dengan Ririn kurang lebih sebulan yang lalu, aku bersenang-senang dengan anak dan istriku, Linda di Singapura. Aku melihat anakku dan aku sangat senang. Tanpa kebohongan ini, aku tidak yakin aku akan pernah mempunyai keturunan. Semua terima kasih karena kebohongan ini, aku memiliki keturunan dari salah satu wanita idamanku.



“ Satu, dua, senyum”



Adik Linda mengambil gambar kami sekeluarga. Aku menyewa satu restoran khusus untuk keluarga besar kami. Aku melihat foto keluargaku, fotoku bersama Linda dan anakku. Linda memegang tanganku dan ikut tersenyum. Lalu seseorang berjalan di depan restoran itu. Aku segera mengenalinya. Gayanya elegan, glamor, dan mewah seperti seorang selebriti. Aku tidak menyangka Yessi melacakku dan menemukanku di Singapura.



“ but how?” ( tapi, bagaimana?) tanyaku lewat pesan chat



“ aku kepoin sosial media istri kamu. Lain kali hati-hati”



Itu benar. Polisi mungkin dapat menemukanku lewat sosial media meski dari akun istriku. Yessi melihatku dari luar toko sebelum kembali berjalan meninggalkan aku dan keluarga besar Linda



“ aku cuma pastiin om baik-baik saja.”



Ia mengirim pesan satu lagi. Aku menjauhi sosial media karena itu dapat membahayakanku. Tapi tidak dengan istriku. Ririn masih sering Men-share foto kami dan begitu juga Linda. Ini bom waktu bagiku.



Kami berkeliling Singapura dengan mobil sewaan. Aku beberapa kali berfoto dengan istriku namun aku menghindari menguploadnya online. Aku cium pipi Linda dan tersenyum. Ia ikut tersenyum. Aku usap kepala anakku dan berharap aku bisa mempertahankan kebohongan ini lebih lama lagi.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd