Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT cerita ruwet

mau pake mulustrasi ndak ya?


  • Total voters
    258
  • Poll closed .
CERITA RUWET

INDEXXX
cerita ruwet 2
cerita ruwet 3
cerita ruwet 4
cerita ruwet 5
cerita ruwet 6
cerita ruwet 7
cerita ruwet 8
cerita ruwet 9
cerita ruwet 10
cerita ruwet 11
cerita ruwet 12
cerita ruwet 13
cerita ruwet 14
cerita ruwet 15
cerita ruwet 16
cerita ruwet 17
cerita ruwet 18
cerita ruwet 19
cerita ruwet 20



anak lelaki bernama bagus itu terduduk di atas bangku panjang angkringan yang berada di ujung desa itu. segelas es teh yang berada di hadapannya sudah berkurang sepertiga isinya ketika seorang pembeli datang memasuki warung yang beratapkan terpal berwarna biru itu. penerangan yang berasal dari lampu teplok tidak menyulitkan anak itu untuk mengenali pembeli yang baru datang itu, yang tidak lain adalah temannya, yang bernama seno.


"gus, kesini kok ndak ngajak ajak"

"wong aku tadi ndak dari rumah"

"lha trus darimana?"

"tadi habis diajak lik aris ambil pasir"

"oh gitu.... oiya mas susu ya" ~ kata seno pada sang penjual

"panas opo es?"

"es wae ndak usah ditambahi gula"

"oke"


dua buah tempe sudah ludes dilahapnya ketika pesanan es susunya datang. mereka kembali larut dalam obrolan soal pertandingan bola liga inggris semalam sambil sesekali mereka melihat layar smartphone mereka untuk sekedar melihat jam atau mengecek jika ada pesan yang masuk.

pembicaraan mereka terhenti ketika pembeli lain datang ke warung angkringan itu, namun kali ini adalah sesosok wanita setengah baya yang juga tidak asing bagi bagus.



"mas susu jahe dua ya"

"nggih mbak"


wanita itu mengalihkan perhatiannya ke arah bagus yang duduk tepat disamping dia berdiri.


"gus, besok jangan lupa ya seperti biasa bantu bulik ke pasar"

"nggih bulik"


tak lama kemudian pesanan dua plastik susu jahe siap.


"mpun mbak"

"pinten?"

"lima ribu mbak"

"gus kamu makan apa aja? biar bulik bayarin sekalian"

"ndak usah bulik"

"bener?"

"nggih bulik"

"yaudah, ini mas uangnya, maturnuwun ya."

"iya mbak"

"bulik duluan gus"

"iya bulik"


segera setelah wanita itu pergi suasana warung yang semula tenang menjadi riuh.


"wah bagus cieeee cieee"

"iyo iki bagus . . .kiuw kiuw"

"opo tho?"

"kamu itu ya gus ndak bagi bagi"

"bagi opo tho?"

"lha itu tadi mbak martini"

"ah kamu itu dia itu bulikku"

"iya tapi apa kamu ndak ada rasa gimana gitu"

"iya wong sering diajak kemana mana gitu"

"rasa apaan to"

"kamu ini memang ndak tahu atau pura pura ndak tahu"

"ah wis tho malah ndak jelas ngomongnya"

"wahahaha"


**************************************************************************


jam hp bagus menunjukkan pukul setengah satu dini hari ketika mas eko si penjual sego kucing mulai membereskan warungnya untuk tutup. bagus pun bersiap pulang setelah membayar semua pesanannya tadi. sementara seno sudah pulang duluan sejak jam sebelas tadi karena dicari orang tuanya.


"mas eko duluan ya"

"iyo gus, eh ati ati kalo lewat di deket pohon sawo"

"ndak usah nakut nakutin mas"

"wong dibilangin orang tua kok ndak percaya, hehehe"




bagus segera melangkah pergi dari warung angkringan itu untuk pulang ke rumah. sendirian dia menembus gelapnya malam yang dihiasi langit berbintang. saat sampai di dekat pohon sawo besar di kebun kosong di jalan menuju rumahnya pikirannya melayang teringat kata kata mas eko tadi.

bukan, bukan tentang pohon sawo itu. melainkan tentang bulik martini. ya sebenarnya bagus paham yang dimaksud oleh mas eko dan seno tadi. dia paham jika mereka menggodanya karena kedekatannya dengan bulik martini. wanita berumur 40 an itu adalah seorang janda. namun yang membuatnya selalu menjadi bahan perbincangan adalah fakta betapa menariknya bulik martini di mata para lelaki.

oleh karena itu tidak heran banyak sekali lelaki di desanya yang tertarik pada buliknya itu, dari yang hanya berani menggoda sampai yang serius mendekatinya. dari lelaki beristri yang siap menjadikannya istri kedua sampai pemuda bau kencur yang hanya bisa diam diam memimpikannya.

tak terkecuali bagus sendiri, sebagai seorang lelaki normal sudah tak terhitung berapa kali bagus harus membetulkan posisi celananya setiap bertemu bulik martini. tibalah bagus di depan halaman rumahnya. buru buru dia hilangkan pikiran kotor tentang buliknya itu. dia merasa tidak pantas berbuat kurang ajar seperti itu pada bulik martini yang sudah banyak membantunya selama ini, bahkan meskipun hanya dalam batas imajinasinya.

namun tiba tiba langkahnya terhenti ketika mendengar suara berisik dari rumah buliknya. dia curiga dengan suara yang berasal dari rumah buliknya itu karena disana hanya ada bulik martini dan kedua anaknya yang masih kecil. bagus khawatir ada orang jahat yang mendatangi rumah buliknya terlebih posisi rumah mereka berada di ujung jalan aspal yang menuju area persawahan agak terpisah dari rumah lain oleh tanah kebun kosong yang ditanami pohon pisang dan singkong.

bagus perlahan membelokkan langkahnya menuju rumah bulik martini. dia berjalan mengendap agar tidak terdengar langkah suaranya jika seandainya benar ada orang jahat disana. semakin bagus mendekat semakin jelas terdengar suara dari dalam rumah itu yang satunya bagus kenali sebagai suara bulik martini dan lainnya adalah suara laki laki.

bagus semakin yakin sesuatu yang buruk tengah menimpa buliknya. dia memutuskan untuk mengintip dari balik jendela yang tidak sempurna tertutup tirainya. smartphone nya dia keluarkan dari kantong jaketnya untuk berjaga jaga jika sewaktu waktu harus memanggil teman temannya.



dari balik kaca jendela dia bisa melihat dengan jelas seisi ruang tamu yang hanya diterangi lampu bolam 5 watt. namun apa yang dilihat bagus mengejutkannya. dia melihat buliknya dalam kondisi telanjang tengah duduk dipangkuan seorang laki laki yang juga tengah bertelanjang bulat. kaki buliknya mengangkang sementara lelaki dibelakangnya sibuk menghujamkan batang penisnya dalam lubang kewanitaan buliknya.


***********************************************************************


bulik martini POV


"akh akh akh akh"


suara desahan memenuhi seisi ruang depan rumah. untungnya kedua anakku sudah tertidur lelap dari jam 9 tadi. jika tidak pasti mereka akan melihatku dalam keadaan seperti ini. tentu saja sebagai orang tua yang normal tidak menginginkan hal itu terjadi. tubuhku yang tidak tertutup sehelai benangpun terlihat mengkilap karena keringat yang membasahi sekujur tubuhku. nafasku berpacu seiring dengan sodokan penis yang memenuhi rongga vaginaku.


"errhmmm ragh argh argh erghhh"




suara desahan dan lenguhan terdengar bergetar karena tubuhku yang bergoncang goncang. rasanya aku sudah tidak kuat lagi untuk melanjutkan persetubuhan ini. sudah 3 kali aku mengalani orgasme setelah dikerjai oleh mas agus, lelaki yang sedang menikmati tubuhku ini.


payudaraku yang berukuran besar bergoncang tak karuan karena gerakan persetubuhan kami. sesekali pentil payudaraku yang berwarna coklat menjadi sasaran pelintiran maupun tarikan jari jari nakal mas agus yang membuatnya semakin mengeras. tidak hanya itu sekujur kulit payudaraku juga terlihat memerah karena remasan tangan kasarnya.


"akgggggghhh ehrnnnnnnnn"

"mmmfffahhhhh akhhhhh"


sudah hampir setengah jam aku terus digenjot rasanya aku hampir mendapat orgasme keempatku malam ini, begitu juga dengan mas agus yang juga hampir sampai. gerakannya semakin liar dan cepat menandakan dia hampir sampai.


"akh ehmmm aku mau keluar arggh mas"

"akhk ... aku juga dik akhhhh sssshhhhh ehhm keluarin erhhmmm dimana?"

"diluuar mas, aku belom mau hamil akh akh"

"akh aku sudah pengen punya anak darimu ehhmmm"

"akh sabar mas akh nikahi aku dulu baru nanti kita bisa punya anak"

"tapi akhhh ehhh..."

"akh tolong mas kalo sampai aku hamil duluan bisa panjang masalahnya nanti"

"akhhhhh ya sudahh ehmmmn kalo begitu aku keluarin dimulutmu yahhh"

"akh iyyya haaaaaakkk"


segera kubuka mulutku lebar lebar agar penis mas agus mudah masuk untuk menuntaskan ejakulasinya.


"akh aku keluar"

"creeeettt creeetttt creeeettt"


cairan sperma panas menyembur dalam mulutku tiada henti. aku sampai kewalahan menampung bibit bibit sperma mas agus dalam mulutku.



"ughkkk akhhhhh slreeeppppp"

"enak to?"

"iya mas, banyak banget"

"hahaha yo mesti, wong lelaki perkasa santennya harus banyak hahaha"

"lha opo mas agus ndak pernah ngocok po?"

"ngapain ngocok kalo mas agus punya kamu" ~ jawab mas agus sambil mengusap janggutku lembut

"yaudah mas sini biar aku bersihin"

"ya harus to, wong sudah susah aku kumpulin ndak boleh ada yang kebuang"


aku kembali menunduk ke arah selangkangan mas agus, membersihkan sisa sisa sperma yang menempel di batang penisnya.


********************************************************************************


nafas bagus memburu akibat menyaksikan adegan persetubuhan buliknya secara langsung tadi. tangannya sedari tadi mengelus elus selangkangannya yang menggembung akibat batang kemaluannya yang mengeras dari balik celananya. hp yang sejak dari tadi dipegangnya tidak pernah dipakai untuk memanggil bantuan namun justru dia pakai untuk mengabadikan adegan persetubuhan tadi.

pikirannya kalut tidak bisa berpikir jernih akibat mrnyaksikan persetubuhan buliknya, disatu sisi dia senang bisa menyaksikan adegan langka iti secara langsung namun di sisi lain dia tidak habis pikir buliknya bisa berbuat sebinal itu. apa yang dia saksikan dari buliknya bertolak belakang dari apa yang dia ketahui selama ini. dia tidak menyangka buliknya yang selalu bertutur kata sopan dan baik padanya ternyata bisa berubah liar ketika sedang berhubungan seks.

terlebih lelaki yang asing bagi agus itu bukanlah suami sah buliknya, karena statusnya adalah seorang janda. setelah beberapa saat mematung setelah mengintip dari balik jendela, agus kembali mendengar suara. dia kembali mencoba mengintip apa yang selanjutnya terjadi.

ternyata tamu laki laki asing itu sedang mengenakan pakaiannya kembali. sementara bulik martini hanya melilitkan kain sarung sebatas dada. namun kain sarung itu tidak mampu menyembunyikan belahan dada dan paha mulus yang selama ini selalu tertutup oleh pakaian yang dikenakan buliknya. bagus kembali mendapat suguhan tubuh mulus buliknya yang cukup terbuka meskipun tidak telanjang bulat seperti sebelumnya.

sang tamu melihat keadaan luar dari balik jendela depan sebelum mengeluarkan motor bebek astrea grand yang dimasukkan dalam rumah.bulik martini mengantar kepulangan lelaki itu sampai depan pintu hanya dengan memakai sarung yang melilit tubuhnya. lelaki itu menghidupkan mesin motornya dan segera pergi meninggalkan rumah bulik martini menghindari jalan masuk desa dan lebih memilih melewati jalan tanah tengah sawah. tanpa menyalakan lampu sama sekali meskipun keadaan sangat gelap, lelaki itu nekat menembus terjalnya jalan tanah berlumpur yang tadi sore diguyur hujan.



************************************************************************************[/URL]
Duhhhh
Sandalku ktinggaln dibwh jndela
 
Beneran cerita yang ruwet, tapi tetep seru suhu, sayang ga ada mulustrasinya suhu...
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
[HIDE]

==========================================================================================================

pov martini

jam menunjukkan pukul setengah delapan pagi, martini sedang membereskan rumah setelah suami dan anak anaknya berangkat kerja dan kesekolah. setelah menjanda hampir selama hampir 3 tahun dan mengalami berbagai pengalaman dalam hidupnya, entah itu yang menyenangkan maupun menyedihkan, serta dalam membesarkan kedua anaknya sendirian. kini martini sudah diperistri lagi oleh seorang lelaki. namanya arifin, dia adalah kakak kelas martini dulu semasa SMA, setelah tidak pernah bertemu sejak lulus bangku SMA takdir mempertemukan mereka kembali. mereka bertemu ketika sedang berada di kantor polisi, martini yang saat baru saja mengalami kasus pencurian disertai pemerkosaan dan pembunuhan bertemu dengan arifin yang sedang melaporkan kasus hilangnya sang istri.

sejak saat itu mereka manjadi sering berkomunikasi entah itu mengenang masa lalu, berbagai tentang persoalan hidup atau untuk sekedar ngobrol. hingga suatu hari arifin memberanikan diri untuk meminta martini untuk menjadi istrinya. baginya sudah cukup untuk menunggu kembalinya sang istri yang entah berada dimana sedangkan anaknya pasti membutuhkan sosok ibu, sementara itu bagi martini masa masa menjanda jels adalah masa masa tersulit dalam hidupnya. pengalaman pahit dimasa lalu membuktikan bahwa hidup sebagai seorang janda sangat berat baginya.

namun martini tidak serta merta menerima pinangan arifin, dia sadar masa lalunya yang kelam akan menjadi noda yang tidak akan hilang pada dirinya. dia merasa tidak pantas untuk bersanding dengan lelaki sebaik arifin. namun arifin kukuh untuk mengajaknya berumah tangga, dia meyakinkan martini bahwa saat itulah yang tepat bagi mereka untuk membuka lembaran baru dalam hidupnya terlepas dari peristiwa masa lampau dalam hidup mereka yang kelam, dan dia juga menambahkan semua ini bukan hanya tentang mereka saja namun juga tentang anak anak mereka yang membutuhkan sosok orang tua lengkap sebagai penuntun langkah hidup mereka.

kini setahun sudah sejak martini resmi menjadi istri arifin, pesta pernikahan sederhana yang dihadiri oleh keluarga terdekat mereka. kini martini mempunyai keluarga baru, keluarga yang lebih besar. aji sekarang sudah masuk TK sedangkan tasya sudah masuk SD sedangkan andi, anak arifin dari pernikahannya sebelumnya sudah masuk SMP. dan yang terakhir kini di dalam perut martini sedang tumbuh bayi hasil buah cintanya bersama arifin. martini merasa bahagia sekali, kini hidupnya terasa lengkap dengan kehadiran orang orang yang dia sayangi.

selesai membereskan rumah, martini lalu bergegas untuk bersiap siap pergi. hari ini dia akan bertemu dengan teman untuk datang ke rumahnya. setelah minggu lalu martini megadakan acara tujuh bulanan, kali ini gantian martini diundang oleh temannya yang juga sesama ibu hamil itu. mereka bertemu dan menjadi akrab setelah bersama sama mengikuti senam hamil di sebuah klub ibu hamil. mereka seamkin akrab karena kondisi mereka yang cukup mirip, mereka berdua sama sama hamil di usia yang cukup rentan. martini yang kini sudah berusia 36 tahun tentu bukan kondisi ideal untuk hamil. sedangkan temannya itu bahkan lebih rentan karena usianya sudah menginjak 43 tahun, meskipun usia mereka terpaut jauh namun mereka lebih akrab satu sama lain daripada dengan anggota klub ibu hamil yang lain yang rata rata masih di usia 20 tahunan.

tinnnnn tinnnnnnnnnnn

suara klakson taksi yang dipesan martini sudah datang. dia segera bergegas keluar rumah setelah memastikan tidak ada yang terlupa. setelah masuk ke dalam taksi, martini menyebutkan alamat yang dituju dan segera taksi melaju mengantar martini ke tujuannya.

=========================================================================================================

martini baru saja sampai di rumah temannya, dia dipersilakan duduk di sofa sementar temannya menawarinya minum.

'mau dibikinin teh, mbak?' tanya bu rini yang tidak lain adalah teman martini yang dimaksud.

'oh boleh bu, terima kasih ngrepotin' jawab martini

'udah ndak apa apa, saya kebelakang dulu, mbak duduk dulu pasti capek kan kesini'

bu rini meninggalkan martini istirahat sendirian di ruang tamu, sementara dia membuatkan teh. di ruang tamu, martini melihat seisi ruang tamu, terutama pada foto keluarga bu rini yang tampak harmonis. diam diam martini menyimpan rasa kagum pada bu rini, seolah olah dia menjadikan bu rini sebagai role model dalam menjalani biduk rumah tangga. martini lebih kagum lagi dengan fakta bahwa di usianya yang sudah tidak muda bu rini masih bisa memberikan keturunan bagi suaminya. bahkan kehamilannya kali ini adalah kehamilannya yang kedua di usia bu rini yang sudah di atas 40 tahun. setahun yang lalu bu rini sudah melahirkan anak kembar, namun saat ini sudah hamil lagi dan hampir menginjak usia kandungan tujuh bulan hampir sama dengan dirinya.

'ini tehnya, saya buatin khusus buat mbak' bu rini datang sambil membawa nampan berisi dua cangkir teh panas.

'wah terima kasih bu'

'ayo diminum'

martini dan bu rini segera menyeruput teh panas dari cangkir porselein yang pasti harganya cukup mahal. beberapa kali seruputan teh hangat yang dibuat bu rini membuat badan martini sedikit menghangat. nikmat sekali bagi martini menikmati teh sambil santai seperti ini.

'oiya mbak, gimana sudah cek ke dokter lagi?' tanya bu rini memecah hening.

'sudah bu, syukur bayinya sehat'

'kalo jenis kelaminnya sudah tahu?'

'kalo saya dan suami masu dikasih apa saja tetap bersyukur'

'oh iya mbak benar juga ya'

'kalo ibu gimana?'

'kalo dari perkiraan dokter katanya sih perempuan'

'wah deni dan dani bakal punya adik cantik dong'

'hahaha doanya ya bu'

'oiya mbak ngomong ngomong sudah masuk masa masa stabil kan ini?'

'maksud ibu?'

'kan sudah tujuh bulan lebih, pasti sudah bisa dong'

martini agak kaget dengan pertanyaan bu rini yang sedikit vulgar. namun karena ini pertanyaan antara sesama wanita hamil dan hanya ada mereka martini terpaksa menjawab meskipun sedikit malu malu.

'eh iya bu, tapi suami saya ndak berani, takut kenapa kenapa'

'ooh kalo bapaknya anak ini, malah minta terus sejak awal kehamilan saya' kata bu rini sambil mengelus elus perutnya yang membuncit.

martini sontak terkejut dengan pembicaraan mereka yang semakin menyerempet dengan urusan ranjang. martini semakin kekei meskipun hanya ada mereka berdua disana.

'ohh gitu ya bu' jawab martini seadanya

'trus kalo lagi pengen gimana mbak? mbak masturbasi'

kali ini martini benar benar tidak tahu harus manjawab apa, dia tidak menyangka pertanyaan bu rini akan sevulgar itu. selain itu dia tidak menyangka bu rini akan menanyakan hal hal seperti itu mengingat latar belakangnya sebagai seoarang guru yang pasti penuh sopan santun.

'eh ehhmmm itu ...'

'tinggg tongggggg'

suara bel ditekan terdengar sehingga perbincangan mereka terhenti sebantar. martini meresa bersukur dalam hati karena sedikit tertolong oleh bel itu di tengah pertanyaan bu rini yang sulit dia jawab.

'wah sepertinya sudah datang' kata bu rini sambil melihat keluar

'siapa bu?'

'oh ndak cuma asisten rumah tangga saya, kebetulan hari ini saya minta datang sedikit pagi'

'oh'

bu rini keluar untuk membuka pintu dan mengajak mereka masuk. tampak sepasang suami istri berusia lanjut yang memang martini kenal sebagai asisten rumah tangga di rumah bu rini. mereka segera masuk dan meletakkan barang barang mereka di belakang.

'selamat pagi bu' sapa wanita tua itu pada bu rini.

'selamat pagi mbok, langsung saja ya nanti kalo sudah selesai di belakang'

'iya bu, wah permisi ada bu martini juga tho'

'eh iya mbok, saya pagi pagi sudah kesini soalnya mau ngobrol sama bu rini'

'yasudah monggo, saya kebelakng dulu'

di belakang mbok minah, ada pak kardi suaminya yang juga bekerja sebagai tukang kebun. kembali martini dan bu rini berbincang namun topik pembicaraan mereka sudah beralih ke hal hal yang lebih umum. mungkin karena da orang lain bu rini agak segan juga untuk bertanya lebih lanjut tentang hal tadi, martinipun lega terbebas dari pertanyaan sulit itu.

beberapa saat kemudian mbok minah kembali dari dapur menemui bu rini.

'bu saya sudah selesai di belakng monggo kalo sudah siap'

'oiya mbok, dibawah saja pake karpet ya biar enak'

'oiya bu, saya ambil alas karpetnya dulu'

martini sedikit bertanya tanya apa yang akan dilakukan bu rini. diapun memberanikan diri untuk bertanya.

'mau ngapain tho bu?'

'ooh ndak mbak, gini kebetulan mbok minah dan pak kardi ini juga tukang pijat. dan saya mengundang mbak datang kesini supaya bisa pijat bareng bareng'

'oh pijat ya?'

martini sedikit ragu karena sebelumnya memang jarang melakukan pijtat, kalopun pernah itu dengan orang yang sudah dia kenal baik.

'gimana mbak mau kan?

'eh gimana ya?'

'sudah ndak apa apa'

'tapi saya ndak bawa pakaian ganti bu'

'tenang saja, nanti pinjam punya saya'

'baiklah kalo begitu bu'

bu rini lalu mengajak masuk martini untuk berganti pakaian, setelah sebelumnya memberikan selembar kain jarik sebagai penutup tubuh ketika dipijit. ketika berganti pakaian martini sedikit jengah karena kain jarik yang diberikan ternyata benar benar pas di tubuhnya, haya sebatas dada hingga di atas lutut. keraguan kembali menyerang martini namun karena sudah tanggung dia bulatkan tekad.

'toh yang memijit adalah mbok minah dan pak kardi, yang meskipun laki laki tapi sudah sepuh'

ketika keluar dari kamar, martini mendapati bu rini sudah duduk di atas karpet sedangkan di sampingnya pak kardi sudah bersiap memijit bu rini.

'ayo mbak, pak akrdi dan mbok minah ini sudah ahli lho, sejak dulu sudah sering mijat ibu ibu hamil seperti kita'

'oh gitu ya bu'

'pas hamil sebelumnya saya juga sering dipijat, makanya tetk saya jadi tidak kendor dan air susu saya keluar banyak'

martini kembali mnghel nafas, lagi lagi bu rini berbicara sevulgar itu ketika di depan orang lain.

'akh gitu ya'

pak kardi pun mulai memijit bu rini. pertama pak akrdi mengusap usap perut bu rini dari balik kain jarik yang dia pakai. pak kardi nampak serius melakukan pekerjaannya smentara bu rini tampak sangat menikmati ketika perutnya di elus elus eperti itu. martini pun bertanya tanya dalam hati.

'wah pasti bahagia sekali dielus elus perutnya seperti itu oleh suami sendiri'

memang sejak awal kehamilan arifin, suami martini tidak pernah mengelus elus perutnya. bukan hal penting memang, namun hal sepele seperti itu pasti akan membawa perbedaan besar bagi seorang ibu yang tengah hamil. martini diam diam berharap dia bisa merasakn hal yang sama.

'ada apa mbak?'

suara bu rini memecah lamunan martini. tampak bu rini sangat menikmati ketika pak kardi memijat bagian punggung atasnya di dekat leher.

'oh ndak kok bu'

'yasudah ayo mulai, mbak dipijit si mbok saja, soalnya pasti belum biasa kan kalo sama pak kardi?'

'eh iya bu' martini membenarkan

martini segara mengikuti bu rini duduk di atas karpet. sementara bu rini kini mengangakat tangan kanannya ke belakang kepala ketika pak kardi memijat bagian bawah lengannya. martini kini mantap karena pak kardi dan mbok minah adalah orang orang yang benar benar kompeten.

'ayo mbak santai saja, dinikmati' kata bu rini sambil memejamkan matanya.

namun yang tidak martini sadari ada senyum misterius tersimpul di bibirnya.

'iya bu'

=========================================================================================================

'saya mulai ya mbak'

'iya mbok'

mbok minah mulai memijat punggung dan pundak martini. tekanan jari jari mbok minah di titik titik refelksi benar beanr mebuat martini nyaman. namun martini masih sedikt teagng karen sudah lama tidak dipijit, terutama kali ini oleh orang yang masih baru dikenal.

'santai saja mbak, jangan tegang'

'eh iya mbok'

akhirnya martini merilekskan tubuhnya, dia mengikuti setiap pijatan mbok minah. dia membiarkan beban beban selama kehamilannya ini hilang bersama pijatan mantap di tubuhnya.

'mbok nanti jangan lupa, tetek mbaknya jangan kelewat'

'eh bu'

'santai mbak itu biar air susunya nanti lancar'

'oh baik bu' kata martini yang mulai hnayut dalam pijatan mbok minah

mbok minah terus saja memijat pundak martini dan sesekali berpindah ke bawah lengan serta bagian atas dadanya. sambil memijit mbok minah memberitahu fungsi fungsi tiap titik pijatan.

'dari pundak dan leher biar aliran hormon ke payudara ibu lancar, jadi nanti air susu nya bisa banyak'

'oh gitu ya mbok' jawab martini seadanya karena begitu menikmati pijitan mbok minah.

terlebih kini badannya terasa semakin hangat daripada saat sebelum dipijat tadi.

'jadi nanti pas menyusui ndak terlalu sakit mbak' tambah mbok minah lagi yang kini mulai memijat pangkal payudara martini.

tangan mbok minah lalu berpindah ke bagian samping punggung martini tepat di atas bagian perut disebelah kanan kiri payudara martini. sesekali tangan mbok minah mengusap lembut perut martini yang kadang membuatnya sedikit tersentak kaget.

'eh maaf bikin kaget ya bu'

'eh iya mbok, belum biasa soalnya'

'bisa dilanjut mbak?'

'oh silakan mbok'

martinipun sudah tidak geli lagi ketika tangan mbok minah mengusap perutnya dari luar kain jarik yang dia pakai. satu tangan mbok minah kembali naik memijat bagian tengkuk martini sementara tangan yang lain masih memijat perutnya, meskipun kini terasa kain jariknya sedikit tersingkap sehingga tangan mbok minah bersentuhan langsung dengan kulit martini. semakin lama pijatan mbok minah semakin ke atas mendekat ke arah payudaranya. hal itu membuat kain penutup perut martini tersingkap sehingga perut besar terlpampang bebas tanpa penutup, martini pun juga sudah tidak peduli lagi, matanya terpejam benar benar menikmati pijatan ini. untungnya martini masih memakai celana daleman model kolor sehingga bagian bawah perutnya tidak terlihat.

'dengan santai begini, nanti hormon ibu akan lancar'

'akh iya mbok'

'jadi nanti air susu ibu pasti melimpah dan lancar'

semua tangan mbok minah berpindah ke tengkuk martini menyisakan kain penutup tubuhnya terbuka dan bahkan sedikit memeprlihatkan bagian bawah payudaranya yang tidak tertutup bh. ketika martini sedang menikmati pijatan di belakang kepalanya tiba tiba sepasang tangan lain mencengkeram kuat buah dadanya.

'akh apa ini akh?'

sontak martini kaget namun entah kenapa tubuhnya begitu lemah untuk melawan. dia juga tidak tahu tangan siap itu karena posisinya dibelakang martini. dia semakin tidak berdaya ketika pijatan di kedua buah dadanya semakin kuat membuatnya merasa melayang oleh kenikmatan.

martinipun tidak berdaya ketika tangan itu mulai membuka lilitan kain jarik yang menutupi tubuh martini. pun begitu ketika tangan itu berpindah ke bagian puting susunya dan memilin milinnya hingga menjadi tegang sempurna.

'akh ehmmm'

martini mencoba bergerak tapi rasanya tubuhnya terkunci ditambah tangan mbok minah dan tangan misterius itu memeganginya kuat kuat. kesadaran martini sedikit terkumpul untuk membuka matanya, namun hanya untuk mendapati pemandangan yang lebih mengejutkan di depannya.

bu rini ternyata sudah telanjang bulat di depannya, kain jariknya sudah terlepas dari tubuhnya. tangannya terangkat ke atas sementara pak kardi sedang meremas remas buah dadanya yang berukuran besar. pemandangan itu terasa semakin ganjil karena bu rini terlihat tidak melawan dan bahkan menikmatinya dengan desahan desahan nafasnya.

'hhhaahhhhh....ahhhhhh'

'akh lebih kuat pak' bahkan bu rinbi menyuruh pak kardi meremas buah dadanya lebh kuat

'bu rini akhh' martini mencoba memanggilnya namun suaranya tak kuasa keluar dari mulutnya. hanya desahan nikmat yang terdengat saat itu.

pak kardi lalu berpindah ke puting susu bu rini lalu memencet puting besar berwarna coklat gelap itu kuat kuat. air susu memancar keluar dari ujung putingnya hingga membasahi karpet. sementara bu rini makin keras mendesah seiring dengan semprotan air susunya.
martini kaget karena meskipun belum melahirkan dan usia kandungannya baru berjalan 7 bulan, namun air susu bu rini sudah memancar deras.

'ayo mbak lepaskan, akan saya bantu memuaskan nafsu mbak' kata mbok minah smabil terus memelintir puting martini yang juga berwarna coklat

'akh mboookkk ehmmmm'

lalu martini dikejutkan ketika buah dadanya terasa dikulum secara bersamaan. sedotan nikmat dikedua putingnya membuatnya mebuka mata penasaran. alangkah terkejutnya martini menyadari mbok minah sedang menyusu pdanya namun lebih terkejut lagi melihat orang lain yang juga ikut menyusu padanya. bagus.

ya bagus, tetangganya di desa dulu, yang pernah manjalin hubungan terlarang dengannya kini tiba tiba ada di sana. dia terkejut tidak membayangkan akan kembali bertemu bagus dalam kondisi sperti ini. martini mencoba berteriak namun baru saja akan membuka mulut. kedua putng susunya digigit secara bersamaan, yang membuat hanya suara desahan yang keluar dari mulutnya.

'akkghhhhhhhhhhh ehhhhhhhhhhhhmmm'

'sreppppp sreppppppppp'

suara sedotan kedua puting susunya terdengar keras seiring dengan kuatnya sedotan mulut mbok minah dan bagus.

'hnnnnnnnhhhh hhhhahhhhhhhhhhhhhhhhh'

'akhhhhhhhh crepppppppppppppppp creeeppp'

bagus tiba tiba sudah membuka celananya sehingga penisnya mengacung tegak di depan perut martini. dia menggosok gosokkan penisnya di perut martini, sampai sampai cairan precumnya keluar meleleh di perut martini.

'aaaaaaaaaahhhhhhhhhh'

'dan sekarng waktunya untuk memijat rahim mbak' kata mbok minah

'akhhh jangannnhhh akhhh'

'gimana keras dan panas kan bulik' kata bagus sambil diirngi seringai jahat.

'akhhh gus jangan'

'lihat perut bulik bergerak gerak karena kena kontol bagus hahaha'

sementara itu bu rini sudah menungging di atas karpet dengn bertumpu pada kedua tangan dan lututnya. dari belakang pak kardi sedng menghujamkan penisnya berulang ulang ke dalam vagina wanita yang menjadi majikannya itu. tampak senyum kepuasan di bibir bu rini ketika penis besar pak kardi menyodok kuat hingga ke rahimnya yang sedang berisi bayi. melihat hal itu membuat martini semakin tidak bisa berpikir jernih.

martini hanya pasrah ketika bagus bersiap melakukan penetrasi dengan menempelkan kepala penisnya ke mulut vagina martini.

'hhnnnnhhhhhhhh akhhhhhhhh'

dan dengan satu sodokan kuat penis bagus amblas tertanam ke dalam vagina martini yang sudah basah kuyup itu. tanpa buang waktu lagi bagus segera menggenjot buliknya yang sedang hamil itu kuat kuat.

'plakkkk plakkkkk plaaaaakkkkkkkkkkk'

suara kulit mereka yang beradu terdengar nyaring di seisi ruangan

'agghhhhh aghhhhhhh aghhh'

'ouhhhhhh ehmmmmmmmmmmm'

bagus terus menghujamkan penisnya sekuat tenaga seakan tidak peduli ada bayi di dalam perut buliknya. saking kerasnya terasa penis bagus hingga mentok ke rahim martini. sambil menggenjot bagus kembali menyusu pada martini begitu juga mbok minah juga ikut menyusu. martini hanya pasrah emnikmati sodokan penis dan sedotan di putingnya hingga kahirnya dia merasakan orgasmenya sudah dekat.

'aku mau keluar aku mau keluar akkkkkkkkkkkkkkkkhhhhhhhhhhhhhhhh'

martini sampai pada orgasmenya diirngi semburan cairan orgasme dan air susunya yang ikut keluar memancar kemana mana. martini kini juga ikut mengeluarkan susu meskipun belum melahirkan bayinya. bu rini yang sudah selesai digenjot pak kardi ikut mendekat, lalu dia mengarahkan buah dadanya ke mulut martini agar dihisap olehnya.

'akhhhh ehmmmmmmm'

'creppppp crepppppp'

'hannhhhh akhhhhhhhhhh'

air susu mengalir deras dari puting bu rini ke rongga mulut martini. bu rini pun juga tidak mau kalah dan menggantikan bagus menyusu pada martini. kini martini menyusui dua orang wanita dewasa sekaligus sambil tetap disodok oleh bagus. pak akrdi yang tidak mau kalah memasukkan penisnya yang belepotan sperma untuk dikulum martini.

'akh mbak susumu nanti pasti lebih banyak dari susuku ehm creppp crepppp' kata bu rini di sela sela menyusunya.

jadilah kini martini melayani keempat orang itu secara bersamaan hinggakhirnya mereka semua mencapai orgasme mereka masing masing. mereka terus melakukan persetubuhan bergantian sampai sore sampai sampai martini lupa menjemput anaknya dari sekolah. kini martini sadar nasib buruk belum menjauh darinya dan justru neraka itu baru dimulai. namun martini sudah tidak peduli lagi, yang dia inginkan kini hanya kenikmatan liar yang dia dapatkan dari laki laki lain. sungguh sensasi yang berbeda ketika mendapat sodokan penis lelaki lain ketika dirinya sedang hamil besar seperti ini.

=========================================================================================================

[/HIDE]
Gnjott terruuusss
 
Daaaann trnytaaa....

Rouwettt bnran ..
Slam sukses huu
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd