Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Cerita tentang Gairah SMA #Based on True Story

Tokoh mana yang perlu dijadiin side story nya terlebih dahulu?

  • Bi Surti

  • Karina

  • Karakter Lain


Hasil hanya dapat dilihat setelah memilih.
Cyukk, Pegel editnya.. Lanjut minggu dpn aja buat .. (Warning Spoiler alert)

[HIDE]

" EVIE ( LUST and EVIL ) nya
QZhYAFk.jpg

https://imgur.com/a/rIxIaBL

[/HIDE]
 
Terakhir diubah:
wah iya ya Evie nggak ada
ditunggu kelanjutannya suhuuuu pasti menarik niiihhhh
 
Welcome back gan.
Loh milf ny kenapa di lewati gan, Benar Jessica di culik, di tunggu next ny gan..
 
BAB XII LUST AND EVIL ?

POV Evie

[HIDE]





Huff, akhirnya.. Capek sekali aku. Bajuku basah akibat keringat. Malam hari ini sangatlah sunyi dan sepi. Kususuri jalanan yang semakin sunyi ini. Ditemani kicau alam yang menunjukkan eksistensinya di kegelapan malam. Sepoi angin malam seakan memberitahu kalau saatnya pulang sekarang. Setelah sekian lama berkutat dengan kegelapan, akhirnya aku sampai juga di rumahku. Sudah kuduga, Bunda menungguku di ruang tamu. Tatapannya tajam.


Ibu = “ EVIE .. Darimana saja KAMUUUU ??? “


Aku = “ Survey untuk acara Baksos, Bunda… “


Ibu = “ Ingat, Vie. Kamu itu wanita. Harus tahu diri. Masa survey baksos sampai jam 9 malam ?? “’


Aku = “ Maaf Bunda. Evie tadi tersesat. Makanya baru pulang sekarang. “


Ibu = “ Duhh. Emang dah. Sekarang kamu cepat makan malam terus mandi dan siapkan pelajaran buat besok. “


Aku = “ Baik, Bunda..


Ibu = “ Besok ada ulangan ? “


Aku = “ Gak ada, Bun. Adanya tugas Fisika 5 soal. “


Ibu = “ Hadeuhhh. Kerjain dulu PR mu. Habis itu mandi. “


Aku = “ Iya, Bunda… “


Bunda kemudian berlalu dan menghilang menuju ke kamarnya. Aku tidak membantah perintah Bundaku. Karena kondisiku sudah capek. Untungnya ayahku masuk malam. Kalau tidak, maka aku bakalan kenyang makan malam Omelan. Aku tidak membuang waktu. Segera kulahap makan malam seadanya serta tidak lupa kumasukkan baju kotorku ke dalam mesin cuci. Kulepas Baju seragamku. Menyisakan tank top, celana dalam dan bra. Meski tadi sudah eksib, tapi di rumah tentunya lain rasanya. Kukenakan baju tidurku. Aku masih Mens. Seharusnya hari ini siklus terakhirku. Aku lalu sekalian mengganti pembalutku. Dan sekalian juga Kusiapkan pelajaran sekolah untuk besok serta seragam sekolah.


Dan sekarang aku berkutat dengan PR Fisikaku. Untungnya soal Fisikanya tidak terlalu sulit, namun rumusnya cukup banyak sehingga memakan waktu. Akhirnya PR ku selesai, namun waktu saat ini menunjukkan pukul 11 malam. Aku belum mandi. Maka, aku langsung membereskan buku Fisikaku dan bergegas untuk mandi.


Kubuka baju tidurku dan pakaian dalamku. Setelah kucek, mensku berhenti. Maka aku langsung saja mandi besar. Kusabuni seluruh tubuhku dan kubilas kelaminku. Menghilangkan bercak darah akibat mens. Setelah mandi, aku masukkan semua baju kotorku kedalam keranjang dengan kondisi masih mengenakan handuk. Aku merasa malas memakai baju lagi. Sehingga kuambil Atasan mukena di musholla dan kupakai saja. Jadi kondisiku sekarang hanya memakai handuk + Atasan mukena. Dari luar sekilas tertutup. Karena merasa tanggung, aku kemudian melepas handukku dan memakai bawahan mukena. Praktis sekarang aku hanya memakai mukena saja. Untungnya mukena ini tidak transparan. Kutunaikan sholat yang tertunda.


Karena kondisiku ini, aku segera bergegas menuju kamarku sehabis sholat. Lalu kututup rapat pintu kamarku dan kukunci pintunya. Karena lelah, aku tidak segera merebahkan badanku dengan kondisi masih mengenakan mukena saja. Kumatikan lampu tidurku. Aku kemudian tertidur pulas karena kelelahan.


Tak terasa aku tertidur sekitar 4 jam. Aku terbangun karena rasa dingin yang menyergap. Kuraih lampu tidurku dan kucoba menyalakan. Aku melihat jam dindingku. Masih jam 3 Pagi. Namun, aku mendengar suara gaduh. Kuraih gagang pintu kamarku dan kubuka kuncinya. Kudongakkan kepalaku. Kulihat Bunda sedang bersiap untuk berangkat dengan 1 buah koper kecil dan tas tangan.


.

Bunda = “ Pagi, Vi. Maaf Bunda jadi membangunkanmu yang sedang tidur. ”


Aku = “ I.. iya, Bunda. Bunda mau pergi kemana?



Bunda lalu menghela nafas panjang. Sepertinya Bunda lagi ada masalah.


Bunda = “ Bunda mau pulang ke Kampung, Vi. “


Aku = “ Hahhh ? “


Bunda = “ Kakek dan Nenekmu kena musibah, Vi. Kebun Mereka di Kranggan sana dibakar orang tidak dikenal. Diduga motif balas dendam karena Kakek dan Nenekmu dulu punya musuh“


Aku = “ Hah, beneran Bunda ? “


Dengan cepat langsung ku membuka pintu kamarku. Dihadapanku kini berdiri Ibundaku dengan rona sedih dan pucat. Aku langsung berlari memeluk Bunda.


Aku = “ Huhuhu…… Bundaaaaa… “


Bunda = “ … “


Sepertinya Bunda tersadar akan pakaian Mukena yang aku kenakan.


Bunda = “ Lho kamu masih pake Mukena ? “


Aku = “ Hehe, iya Bunda … “


Bunda = “ Tumben. Biasanya juga tidur umbar-umbar aurat. “


Entah bagaimana komentar dari Bunda ketika tahu kalau aku hanya memakai mukena ini saja. Saat aku memeluk Bunda juga sepertinya Bunda tidak sadar kalau aku tidak memakai apa-apa dibalik Mukena ini.



Bunda = “ Vi. Besok kamu izin ya sekolahnya. Nanti Bunda Buatkan surat izinnya. “


Aku = “ Izin kenapa, Bunda ? “


Bunda = “ Adikmu, Sarna. Hari ini dia sudah bisa pulang dari rumah sakit. Rawat Jalan. “


Aku = “ Sarna SUDAH BISA PULANG KERUMAH???? “


Dengan gembira aku berterima kasih padanya. Asyik, besok gak masuk sekolah. Selain itu, Sarna, adikku, sudah bisa berkumpul kembali bersama kami. Sarna sudah 6 bulan dirawat di Rumah Sakit akibat penyakit gegar otak yang dialaminya pasca kecelakaan. Kepala Sarna terbentur aspal cukup keras akibat motor yang ditumpangi bersama Ayahku disenggol oleh truk tonton sehingga selip dan tergelincir. Untungnya Ayah dan Sarna memakai Helm. Namun, kerasnya hantaman tidak dapat diredam sepenuhnya oleh Helm. Sarna mengalami gegar otak ringan, sehingga Ia harus dirawat di rumah sakit untuk menyembuhkan cedera otaknya. Sedangnya ayahku hanya mengalami luka gores di pelipis.


Ibunda = “ Iya, Vi… “


Sambil mengatakan hal itu, Bunda tersenyum menatapku Namun, Ku lihat ekspresi Bunda terlihat lelah. Bunda sepertinya lagi tidak fit.


Aku = “ Terus Ayah bagaimana, Bunda ? “


Ibunda = “ Ayahmu sudah mengajukan cuti kerja selama 3 hari ke kantor. Ini Bunda ma ke kantor ayahmu sekalian berangkat dari sana menuju ke Stasiun kereta. “



Aku = “ Oh.. Begitu. Vivi titip salam sama Nenek dan Kakek di Kranggan sana, ya Bun. “


Ibunda = “ Baik, nak. Oh, ya. Kamu gak risih make mukena terus dirumah ?


Aku = “ … I..i..ii..ya juga sih. “


Ibunda = “ Jangan lupa pake baju juga. Masa pake Mukena cuman pake pakaian dalam doang? Tuh perutmu kelihatan . “


Ups. Aku baru sadar kalau bawahan mukenaku melorot. Memperlihatkan pinggulku. Mungkin pas aku berlari memeluk Bunda, bawahan mukenanya melorot. Namun, yang tidak disangka-sangka, dikira Bunda aku masih memakai pakaian dalam. Padahal.. Bugilllll.


Aku = “ Hehe…”


Kudengar suara klakson dari luar rumah.


Ibunda = “ Sudah, ya Vi. Bunda pergi dulu. Pesanan Taxi Bunda sudah datang. “


Aku = “Baik, Bunda. Oh ya, jam berapa Sarna bisa dijemput di rumah sakit ? “


Bunda = “ Siang nanti jam 1.”


Aku = “ Oke, Bunda. “


Ibunda = “ Vie, bisa bantu bawakan koper Bunda? Bawa ke pintu depan saja. “


Aku = “Ba… Ba.. Baik…Bun … “


Aku lalu menyeret koper dengan hati-hati. Karena kalau salah-salah, bisa-bisa payudara ku terpampang bebas tanpa halangan .


Setelah menggeret koper dengan perlahan, akhirnya aku sampai juga di pintu depan. Supir taksi langsung mengambil alih tugasku. Ia memasukkan koper Bunda kedalam bagasi mobil.


Ibunda. = " Bunda pamit, ya. Jaga Sarna baik baik. "


Aku menyalami tangan bundaku.


Aku. = " Baik Bunda .. "


Bunda menaiki taksi dan berlalu dihadapanku. Praktis. Sekarang aku hanya seorang diri di rumah ini.


Sekarang sudah jam 4 pagi. Rasanya aku ingin lebih nakal lagi. Sebentar lagi masuk waktu shubuh, sehingga aku bergegas merencanakan ide gilaku. Dinginnya suhu udara tidak mengurangi hasrat untuk “pamer”ku. Aku menuju ke kamar Bunda dan mengambil satu buah Jilbab merah muda berukuran Lebar yang panjangnya sepinggang. Kutanggalkan mukenaku dan kukenakan Jilbab tersebut. Aku terlihat sangat seksi dibalik Jilbab lebar tersebut. Bagian atasku tertutup cukup rapi, namun bagian pinggang kebawah menjadi terbuka lebar. Putingku ikut tercetak karena aku kedinginan dari tadi malam hanya tidur menggunakan mukena saja. Untuk menghindari kesan nakal, aku memakai rok lebar yang panjangnya sampai mata kaki dan atasannya kupilih jaket Hijab (Hijacket) warna biru yang panjangnya sampai pinggul. Di dalam Hijacket dan rok itu tidak kukenakan lagi pakaian dalam. Model rokku ini mudah dibuka karena kancingnya berada di bagian samping kiri paha atas. Tinggal pelorotkan kancing maka rokku ini akan tanggal.



Hijacket


Aku kemudian melenggang keluar rumah. Kubawa dompet dan kukunci pintu rumah. Aku memakai sendalku dan ku berjalan menelusuri komplek perumahanku dipagi hari ini hanya dengan Jilbab, Kemeja dan Rok … Sungguh pengalaman yang mendebarkan. Jalanan komplek rumahku meski sudah diaspal, namun penerangan disini hanya ada beberapa lampu jalan. Itupun tidak semuanya berfungsi. Sehingga jarak pandang tidak sampai 10 meter. Aku rencananya akan menuju minimarket 24 jam di dekat rumahku. Jaraknya tidak sampai 100 meter. Dengan hati-hati, kuturunkan reslesting Hijacket ku. Praktis dibalik Hijabku ini, tergantung sepasang payudara bebas tanpa penyangga. Aku merasa berdebar-bebar. Kubuka seluruh kancing Hijacketku. Praktis Hijacket ini hanya menyantol saja dibadanku tanpa memberikan perlindungan terhadap badanku. Dari luar terlihat aku memakai Jaket tertutup lengkap dengan Jilbab dan rokku. Namun dibalik Jilbabku, terpampang payudaraku yang tidak terlalu besar. Mungkin putingku tercetak dari balik Jilbabku.


Di pertengahan jalan, aku berpapasan dengan Bu Nia, guru ngajiku. Bu Nia masih memakai baju ngaji andalannya, 1 stel gamis berwarna Hijau muda. Bu Nia mengendarai motor matic sambil membawa paket yang dilapisi kardus yang ditaruh diantara spakbor bawah. Untungnya aku sudah mengancingkan Hijacketku kembali.


Bu Nia = “ Assalamualaikum, Dek Vivi. “


Aku = “ Waalaikum salam, Bu Nia “


Bu Nia = “ Wah, Dek Vivi rajin sekali, sudah bangun. Sudah pake baju bagus lagi. “


Aku = “ Eh, iya, Bu. Tadi saya kebangun, yaudah saya bawa jalan saja, Bu. Ini mau ke mini market. “


Bu Nia = “ Oh begitu. Mau bareng sama Ibu, gak ? kebetulan kita satu jalan. Ibu mau mengantar paket ini ke Pesantren. “


Aku = “ Waduh, jadi merepotkan, nih. “


Bu Nia = “ Tidak apa. Ayo, naik. “



Kunaiki motor Bu Nia dengan posisi duduk miring. Aku sedikit pamer betis karena aku agak kesulitan menaiki motornya. Bu Nia sepertinya tidak memperhatikan hal itu. Aku dan Bu Nia kemudian melaju menembus gelapnya malam. Setelah menempuh jarak 100 meter, minimarket yang ingin kutuju terlihat. Namun ..


Bu Nia = “ Itu minimarketnya, Vi ? “


Aku = “ Eh, tutup ? “


Kulihat plang tulisan di minimarket tersebut “ TUTUP KARENA STOCK OPNAME “


Bu Nia = “ Wah iya nih, tutup. “


Aku = “ Yaudah saya turun saja, Bu disini. Gapapa saya jalan kaki pulang kerumah. “


Bu Nia = “ Tapi, Vi … “


Aku = “ Tidak apa-apa, Bu. “


Bu Nia = “ Yaudah, hati-hati, ya Vi.



Aku memutuskan untuk turun dari motor Bu Nia. Bu Nia kemudian pergi meninggalkanku sendiri. Di minimarket ini ada lapak kosong yang biasa dipakai untuk berjualan Jajanan kebab dan burger. Sambil aku melihat situasi, aku lalu mengamati lapak kebab ini, Posisinya cukup aman dan tertutup dari arah depan minimarket. Meski ada celah sedikit karena tinggi stand ini hanya 1.7 meter dengan lubang etalasi setinggi 1 meter. Kalau aku berdiri, bagian pinggul keatas pasti terlihat dari depan. Kuamati minimarket ini. Seingatku Minimarket kecil ini tidak memiliki CCTV di bagian luar. Alias segala kehilangan dan kerusakan sepenuhnya bukan tanggung jawab minimarket. Karena merasa aman, segera aku tanggalkan Hijacket dan rokku. Aku duduk di lantai minimarket. Kugunakan Hijacketku sebagai alas untuk aku duduk. Aku telanjang didepan minimarket dengan menggunakan jilbabku dan aku mulai memainkan payudaraku



Aku = “ Ughhh. Geli .”


Payudaraku sensitive sekali. Terutama bagian putting. Putingku sangat sensitive karena dari tadi malam bergesekan dengan kain mukena. Aku belum pernah memasukkan benda apapun ke lubang senggamaku. Aku tidak mau keperawanku terkoyak. Sehingga aku hanya memainkan kelentitku dan bibir memekku. Cairan bening perlahan mengalir. Kupercepat menggosok kelentitku. Ahhhh. Nikmat sekali. Cairan beningku semakin banyak keluar. Sebentar lagi aku akan mengalami orgasme. Kupilin putingku seirama dengan permainan di memekku. A.. aku.. keluar.. Cairan orgasmeku muncrat membasahi lapak kebab serta Hijacketku , menimbulkan bercak basah dibagian bawahnya. Aku masih dilanda orgasme sehingga aku tidak sanggup untuk berdiri. Sayup-sayup aku mendengar suara mobil dari arah seberang jalan. Kuintipkan kepalaku sedikit. Ternyata mobil tersebut menuju kea rah minimarket ini. Aku lupa kalau diujung minimarket ini ada ATM nya. Mobil tersebut sudah parker didepan minimarket. Turun seorang Wanita dengan busana one piece dress dibalut dengan cardigan. Sial. Wanita tersebut bisa mempergoki aku. Aku pun bergegas memakai kembali bajuku.



Bersambung..

Denah minimarket


https://imgur.com/a/Ovcdgvx





[/HIDE]
 
Terakhir diubah:
Waduh.. ternyata gk lengkap copas nya..


Nanti diedit dah.

Buru2 soale batre laptop lowbatt
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd