Rookie_Fantasy
Kakak Semprot
- Daftar
- 22 Sep 2016
- Post
- 160
- Like diterima
- 134
Haha iya gan bangun akhirnya abis 'pingsan' haha.. thank u gan berkenan mampir n.ngasih complimentnya.. hehe
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
-
Alamat alternatif sudah baru gan.
Bookmark alamat ini gan : https://bit.ly/ceksemprot
Atau buka dengan VPNIkuti alamat terbaru dari forum di : Follow Twitter @SemprotCom
CERBUNG Changing Potion
- Thread starter Rookie_Fantasy
- Start date
- Status
Haha iya gan bangun akhirnya abis 'pingsan' haha.. thank u gan berkenan mampir n.ngasih complimentnya.. hehe
Rookie_Fantasy
Kakak Semprot
- Daftar
- 22 Sep 2016
- Post
- 160
- Like diterima
- 134
Cadangan gw..mungkin part Winda [email protected] nya boleh di italic..contoh: Winda
Eeumm oke suhu,, sepertinya bisa nubie coba pake saran penulisan nama karakter yg di tiru si tuti..hehe thank u suhu sarannya..
sawah515
Suhu Semprot
- Daftar
- 10 Aug 2014
- Post
- 3.283
- Like diterima
- 1.818
Yach sayang bgt sich klo wajah se cantik dan bodi se yahut winda dan service se hot tuti krn emang tuti pemainnya dan sudah tidak diragukan lagi jam terbangnya sayang bgt klo di bandrol cuman 3jt apa lg priwi
Terlalu murah gan hahahaha
Terlalu murah gan hahahaha
kucing_pohon
Suka Semprot
- Daftar
- 8 Jun 2015
- Post
- 20
- Like diterima
- 9
pantau terus gan
Rookie_Fantasy
Kakak Semprot
- Daftar
- 22 Sep 2016
- Post
- 160
- Like diterima
- 134
Part 14
Detik berganti detik, jam berganti jam, dan malam pun telah berganti menjadi pagi. Matahari sudah mulai bangun dari tidurnya dan mulai memancarkan sinarnya.
POV Winda
Sinar mentari pun menyeruak dari balik tirai kamar hotel yang di tempati Winda. Perlahan-lahan Winda mulai membuka matanya. Tubuhnya terasa masih lemas dan capek akibat sensasi persetubuhan yang dirasakannya semalam. Mulanya dia merasa takut akan sensasi tersebut, karena memang dia di kamar hanya sendirian, tapi tiba-tiba dia merasa seakan tubuhnya sedang melakukan persetubuhan dengan seseorang. Tapi karena birahinya yang makin lama makin naik, akhirnya rasa takutnya sedikit demi sedikit mulai hilang dan dia mulai menikmati sensasi tersebut, sampai dia mencapai orgasmenya sebanyak tiga kali. Dia pun menggeliatkan tubuhnya diatas kasur dan perlahan-lahan bangun, karena memang dia harus pulang hari itu juga.
“eeeeuhhmm..eeeeuuuuhhhhmmmm..heeuhh..semalem kenapa ya sama gue. Kok gue ngerasa kaya lagi bersetubuh sama seseorang sih, padahal kan gue sendirian di kamar. tapi untung perawan gue ga pecah, padahal gue ngerasa ada yang masuk ke memek gue. Sukur deh, tapi enak sih, tapi kan serem juga gue ngerasa kaya gitu tiba-tiba. Hiiih.. jangan-jangan ni kamar ada penunggunya lagi. Aahh bodo ahh, semoga ga terulang lagi, mending gue mandi abis itu siap-siap buat pulang.” Kata Winda yang kemudian bangkit dari tempat tidurnya untuk mandi. Winda pun melepas lingerie yang masih dipakainya lalu masuk ke kamar mandi.
“hmm,, tubuh gue masih seksi iih,, hihi, apa lagi toket gue,, pasti banyak yang ngiler nih sama tubuh gue. Memek gue juga masih rapet nih, iyalah, masih perawan. Hihi.” kata Winda di dalam kamar mandi sambil memperhatikan dengan seksama tubuhnya yang masih seksi itu di cermin. Setelah puas memperhatikan tubuhnya, dia pun memulai ritual mandinya. Dalam berbalutkan sabun, libidonya terasa naik dan dia mulai membelai-belai payudaranya yang masih kencang dan ranum itu.
“eeehmmm...eeeuhh....mmmmhhh...eeeuuhmmmmhhh.” desahnya sambil mulai meremas-remas kedua payudaranya. Tidak hanya meremas kedua payudaranya saja, dia pun mulai memainkan dan memilin kedua puting payudaranya.
“aaaahh...eeeeuuhhmmm....eeeehhmmmhhhh...mmmmhhhh.” desahnya yang merasa keenakan memainkan kedua payudara dan puting miliknya sendiri. Selama beberapa saat Winda meremas kedua payudaranya sambil memilin-milin kedua putingnya yang kini dirasakannya sudah mulai tegang dan mengeras. Tidak lama kemudian, tangan kanannya mulai turun ke area vaginanya dan mulai mengelus-elus area intimnya tersebut.
“aaaahh...eeeuhhmmm..kenapaaah..tiba-tibaa,,terangsang giniih gueh..eeeuhh..eehhhmm.” desahnya menikmati rangsangan yang dia lakukan sendiri terhadap tubuhnya. Selama beberapa menit kedua tangannya sibuk memberi rangsangan di area sensitifnya. Tangan kirinya asik meremas-remas kedua payudaranya dan kedua putingnya secara bergantian. Sementara tangan kanannya mengelus-elus area vaginanya.
“aaaah....eeuhhhmmm...eeehhmmm...eeeeuuuuhhhmmmmm.” desahnya karena dia mulai menusuk-nusukkan dua jari tangan kanannya ke dalam lubang vaginanya.
“aaaahhsssshh...eeeuuhhhmmmhh...eeeuuuhhh....mmmmhhh..aaaahhsssshh.” desahnya sambil menikmati vaginanya dirangsang oleh kedua jarinya sendiri. Makin lama, dia makin mempercepat kocokan jarinya di dalam vaginanya itu. Selama beberapa saat dia melakukan hal tersebut, hingga tidak lama kemudian dia merasakan akan mencapai orgasmenya. Entah kenapa dia pagi itu tiba-tiba libidonya naik dan tubuhnya dirasa sangat sensitif sekali sehingga dalam waktu yang tidak begitu lama, dia mencapai orgasmenya dengan masturbasi sendiri.
“aaaahh....eeeuuhhmmmm...aaaaahhssss...eeeeuuhhh....aaaaahhhh...eeeeuuuhhmmmm...eeehhmmmmhhh.” desahnya sambil merasakan cairan orgasmenya yang keluar seperti air seni mengalir deras dari vaginanya.
“aaaahh...heeuuhh..heeuuhh..kenapa bisa terangsang lagi sih gue..heuhh..heuuhh. Tapi enak jugah..eeuhhmm..udah aahh..mending tuntasin mandi, trus siap-siap buat pulang.” gumamnya yang tersadar dari lilitan libido yang tiba-tiba merasukinya. Setelah selesai mandi, Winda pun berpakaian lalu membereskan semua perlengkapannya. Kemudian dia pun berangkat menuju bandara untuk pulang kembali ke rumahnya.
POV [WINDA] a.k.a TUTI
Sinar mentari pagi menyeruak dari balik gorden yang menutupi jendela kamar hotel membuat [Winda] yang terlelap dalam tidur karena kelelahan sehabis melayani nafsu Gatot pun, perlahan-lahan membuka matanya dan menggeliat-geliatkan badannya.
“eeeuhh,,eeehhmmmm....eeehhmmmhhh.” desahnya sambil menggeliat-geliatkan tubuhnya dan melirik ke sekitar kamar hotelnya. Dia tidak melihat Gatot di sebelahnya.
“kemana nih orang, udah bangun ga bilang-bilang. Mas..mas Gatot.. Mas lagi mandi bukan..?” kata [Winda] sambil bangkit dan berjalan ke area kamar mandi sambil mengetok-ngetok pintunya. Karena tidak ada jawaban dari dalam, Winda pun berinisiatif membuka pintu kamar mandi, yang ternyata pintunya tidak dikunci.
“nakal juga nih aki-aki satu, dipanggil pura-pura ga denger, pintunya juga ga dikunci lagi.” pikirnya sambil membuka perlahan-lahan pintu kamar mandi. Namun ternyata, Gatot tidak ada di kamar mandi.
“lho,, ga ada juga di kamar mandi. Apa jangan-jangan udah sarapan duluan lagi dia, tega banget.” kata Winda sambil berjalan kembali ke area tempat tidur. Begitu dia duduk di pinggir tempat tidur, dia melihat ke arah meja kecil tepat di samping tempat tidur. Disitu dia melihat ada secarik kertas juga terdapat kartu nama dan selembar kertas panjang yang ternyata adalah cek yang ditinggalkan oleh Gatot. Winda pun mengambil secarik kertas yang ternyata berisi sedikit catatan dari Gatot dan dia pun membacanya.
“Winda, maaf mas harus pergi duluan pagi-pagi, karena hari ini mas ada rapat penting dengan klien. Tadinya mau bangunin kamu, tapi ngeliat kamu tidurnya lelap banget mas ga tega ngebanguninnya. Makasih ya udah ngijinin mas nikmatin tubuhmu yang indah itu, juga makasih juga kamu mau ngelepas keperawananmu buat mas. Oh iya, mas tinggalin cek buat ongkos kamu pulang dan siapa tahu masih ada lagi yang mau kamu beli, juga mas tinggalin kartu nama mas, jangan lupa hubungin mas ya, mas masih pengen nikmatin tubuh kamu, eh, maksudnya masih pengen ketemu kamu lagi. Hehe. Gatot.” setelah membaca catatan yang ditinggalkan oleh Gatot pun, Winda mengambil selembar cek yang ditinggalkan Gatot yang ternyata bernilai sepuluh juta.
“oalah, udah pulang toh. Kirain kemana. Wuidiiih.. Ga salah nih..?? Sepuluh juta bo.. Aaahahahahah... Kaya gue,, kayaa... Hahaha. Aaaaaahhahahaha.” kata [Winda] kegirangan.
“waahh,, gila,, bisa cepet kaya kalau begini caranya. Haha. Bisa gampang banget dapetin pria hidung belang kaya dia dengan pake wujud non Winda. Haha. Ga salah emang mas Kirman nyuruh gue ambil rambut non Winda buat dijadiin kelinci percobaan. Haha.. Kaya gue..kaya.”
Winda pun merasa kegirangan dengan jumlah uang yang diterimanya. Dia pun langsung menuju ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.
“hihi, entah itu kakek siapa, ngebantu banget dia ngasih tuh gulungan kertas yang berisi ramuan ajaib ini. Dan juga makasih lho non Winda, berkat tubuh non Winda, saya jadi bisa dapet banyak uang. Untung dapet rambutnya non Winda, hihi, gimana kalau gue punya koleksi rambut dari wanita lain nih, bisa lebih banyak dapet duitnya nih, apalagi kalau dapet yang wanita-wanita alim-alim gimana gitu,, uuuhh pasti banyak yang pengen tuh laki-laki. Hihi. Entar omongin sama mas Kirman deh, siapa tau dia punya cara buat dapetin rambut wanita lain. Tapi pasti mas Kirman nyariin nih, ga pulang dari kemarin siang. hihi.” kata Winda di dalam kamar mandi sambil memperhatikan tubuhnya sendiri yang saat ini masih merupakan duplikasi sempurna dari tubuh majikannya.
Selesai mandi, Winda pun langsung membereskan barang-barangnya. Tidak lupa juga dia memasukkan kartu nama Gatot dan dengan hati-hati diapun memasukkan lembaran cek yang diterimanya dari Gatot. Sebelum memutuskan untuk pulang, karena dia berpikir pasti suaminya menunggunya dari kemarin siang, dia memutuskan untuk sarapan terlebih dahulu di hotel tersebut. Karena pernah diajak juga menginap di hotel oleh majikannya jadi dia cukup mengetahui bahwa hotel pasti memiliki fasilitas sarapan.
Begitu selesai sarapan, Winda pun kembali ke kamar hotelnya untuk beristirahat sejenak. Setelah merasa cukup beristirahat selesai sarapan, dia memastikan tidak ada barang yang ketinggalan lagi di dalam kamar hotel tersebut dan memutuskan untuk kembali ke rumah majikannya. Dia memutuskan untuk pulang lebih awal, walaupun masa waktu menginap di hotelnya masih sampai sore, karena dia ingat bahwa efek ramuan itu akan hilang kurang lebih saat jam makan siang. Setelah memastikan tidak ada barang yang ketinggalan di dalam kamar tersebut, Winda pun keluar kamar dan menuju lobi hotel untuk melakukan check out.
Sesampainya di lobi hotel, ternyata ada seseorang yang mengenalnya juga sedang berada di lobi hotel. Orang itu adalah Sandy, yang semalam melihatnya. Sandy pun secara tak sengaja melihat Winda sedang berjalan menuju resepsionis. Saat itu Sandy sudah jam pulang kerja setelah melakukan shift malam.
“tuh kan, bener itu mba Winda. Tapi semalem gue telpon dia, katanya lagi ga disini, terus itu siapa yang gue liat. Persis banget sama mba Winda, perasaan dia bukan anak kembar deh. Coba gue ikutin ah, kebetulan udah pulang kerja.”
[Winda] pun melakukan proses check out lalu langsung pulang naik taksi. Dia tidak sadar bahwa dia sedang diikuti oleh Sandy yang penasaran dengannya. Selama beberapa saat, mereka melakukan perjalanan terpisah tapi dengan tujuan yang sama. Hingga pada akhirnya [Winda] pun sampai di ‘rumahnya’ lalu masuk ke dalam setelah membayar taksi, Sandy pun sudah berada di tempat yang sama hanya saja dia memutuskan untuk berhenti beberapa meter sebelum rumah Winda supaya tidak ketahuan.
“maaaas...mas Kirman.” panggil Tuti.
“eh non Winda ku sudah pulang,, hehe, kemana aja kamu aku nungguin dari kemaren. Tapi ngomong-ngomong belanjaan mu banyak banget Tut.”
“hehe. Iya donk, selain dari ‘ibu’ aku, aku juga dapet dari pria hidung belang mas. Hihi.”
“loh.. Kok bisa Tut..?? Gimana ceritanya..?” tanya Kirman kepada istrinya itu.
“iya mas, tadinya kan lagi belanja sama ibunya non Winda, eh tiba-tiba dia harus pergi, trus daripada mubadzir aku udah jadi non Winda begini, yaudah aku jalan-jalan aja siapa tau bisa ngegodain dan ngedapetin laki-laki hidung belang, eh ga taunya dapet mas. Hihi. Terus aku ngobrol-ngobrol, aku godain, aku bohongin, eh diajak belanja lagi, ujung-ujungnya ngajakin nginep buat nyicipin tubuh aku. Aku dicicipin abis-abisan mas, sampe capek. Eh, paginya aku ditinggalin gitu aja mas, pas aku bangun dianya udah ga ada, tapi dia ninggalin ini mas.” cerita Tuti sambil menyerahkan selembar cek yang dia terima dari Gatot.
“wuiiihhh sepuluh juta Tut..?? Waaa,, kita kaya Tut.. Kayaa. Hahaha. Tapi kamu nakal juga yah, bisa ngegodain gitu. Hehe. Non Winda nakal yah sekarang. Hehe.”
“hahah iya donk mas, lagian dia ga tau ini kalau yang dia setubuhi bukan non Winda yang asli. Haha. Mas bisa aja deh, iya donk mas, punya wajah cantik dan tubuh seksi gini sayang mas kalau ga dipake, lagian siapa juga yang ga mau nikmatin tubuh aku ini. Hehe. Tapi mas, kayanya bosen juga ya kalau kita jual tubuh non Winda mulu. Gimana caranya buat dapetin rambut cewek lain ya mas.? Apa aku berhenti aja ya terus kerja di salon di area komplek sini..?” Tanya Tuti.
“haha bisa aja kamu Tut. Eum jangan dulu Tut, kamu jangan berhenti dulu, urusan kerja di salon mah kita liat nanti aja gimana. Iya juga sih Tut, bosen juga ya kalu kita jual tubuh non Winda mulu, tapi tenang Tut, kamu sekarang bisa berubah jadi wanita lain lagi, bisa pilih lagi, aku dapet dua orang. Hehe.” kata Kirman.
“oh iya?? Siapa mas? Kok mas bisa dapet rambutnya, gimana ceritanya?.” Tanya Tuti.
“rambutnya bu Nani sebelah rumah, sama bu Nida yang dosen berjilbab itu Tut. Hehe. Jadi rupanya di gulungan kertas yang kita terima ada tulisan tersembunyinya Tut berisi ramuan yang bisa digunakan sama cowok. Kalau pake ramuan itu, semua cewek yang kena ramuan itu akan terangsang sangat hebat dan mau disuruh suruh gitu, efeknya akan hilang lima belas menit setelah si cowok mencapai klimaksnya atau ngeluarin spermanya di dalam vagina si cewek itu Tut. Pas banget aku selesai bikin ramuan itu, bu Nani sama bu Nida dateng, yaudah aku tes aja, eh berhasil Tut. Makanya aku bisa dapet rambut keduanya buat kamu. Jadi sekarang kamu bisa ngejual tubuh wanita lain selain tubuhnya non Winda. Hehe. Apalagi kalau kamu ngejual tubuhnya bu Nida yang dosen berjilbab itu, beeuhh, banyak yang mau kayanya. Hehe.” jelas Kirman kepada istrinya.
“waah, rupanya itu kertas ada dua ramuan ya mas. Waahh, enak bener kamu mas bisa nyicipin wanita lain juga. Jadi sekarang impas yah, aku bisa nyicipin pria lain, kamu juga bisa nyicipin wanita lain sekarang. Hehe. Iya juga ya mas, pasti banyak yang mau tuh kalau aku jadi bu Nida yang berjilbab itu. Alim diluar tapi padahal nakal. Hihi.”
Mereka pun masih melanjutkan pembicaraan mereka, terutam Tuti yang menceritakan lagi bagaimana dia bisa mendapatkan pakaian-pakaian bagus itu sambil
membuka belanjaannya satu per satu. Yang mereka tidak sadari adalah ada sepasang mata yang sedang mengawasi mereka dari luar. Pemilik sepasang mata itu seolah tidak percaya apa yang dilihatnya.
“mba Winda kok deket banget sama mang Kirman sampe nunjukin baju yang dia beli gitu, terus dimana istrinya mang Kirman, biasanya ada. Tapi apa bener itu mba Winda ya, tapi kayanya bener itu mba Winda, persis banget, jangan-jangan mang Kirman selingkuh sama mba Winda lagi. Ah tapi kayanya ga mungkin.” gumam Sandy yang sampai saat ini masih belum mengetahui bahwa Winda yang dilihatnya bukanlah Winda yang asli.
Cukup lama Tuti dan Kirman berbicara hal apapun yang mereka alami kemarin, juga Sandy yang terus menerus mengawasi mereka dari luar karena penasaran. Hingga tidak terasa efek ramuan itu habis dan Tuti merasakan sakit di sekujur tubuhnya kembali dari ujung kepala hingga ujung kaki. Lambat laun tubuh Tuti yang semula merupakan duplikat sempurna dari majikannya mulai berubah kembali ke tubuh aslinya. Sandy yang melihat hal tersebut pun tidak percaya dengan apa yang terjadi. Dia melihat rupanya Winda yang dia lihat adalah Tuti yang menyamar sebagai Winda. Melihat hal tersebut, Sandy pun langsung masuk ke dalam rumah Winda. Melihat kedatangan Sandy secara tiba-tiba membuat keduanya kaget.
“apa-apaan ini mang Kirman, mba Tuti. Apa yang sebenarnya terjadi.? Kenapa mba Winda berubah jadi mba Tuti..? Apa yang kalian lakukan sama mba Winda yang asli? Jelasin kalau ga mau gue laporin ke mba Winda atau polisi.” tegur Sandy yang masih tidak percaya dengan apa yang baru saja dilihatnya.
Bersambung.....
Detik berganti detik, jam berganti jam, dan malam pun telah berganti menjadi pagi. Matahari sudah mulai bangun dari tidurnya dan mulai memancarkan sinarnya.
POV Winda
Sinar mentari pun menyeruak dari balik tirai kamar hotel yang di tempati Winda. Perlahan-lahan Winda mulai membuka matanya. Tubuhnya terasa masih lemas dan capek akibat sensasi persetubuhan yang dirasakannya semalam. Mulanya dia merasa takut akan sensasi tersebut, karena memang dia di kamar hanya sendirian, tapi tiba-tiba dia merasa seakan tubuhnya sedang melakukan persetubuhan dengan seseorang. Tapi karena birahinya yang makin lama makin naik, akhirnya rasa takutnya sedikit demi sedikit mulai hilang dan dia mulai menikmati sensasi tersebut, sampai dia mencapai orgasmenya sebanyak tiga kali. Dia pun menggeliatkan tubuhnya diatas kasur dan perlahan-lahan bangun, karena memang dia harus pulang hari itu juga.
“eeeeuhhmm..eeeeuuuuhhhhmmmm..heeuhh..semalem kenapa ya sama gue. Kok gue ngerasa kaya lagi bersetubuh sama seseorang sih, padahal kan gue sendirian di kamar. tapi untung perawan gue ga pecah, padahal gue ngerasa ada yang masuk ke memek gue. Sukur deh, tapi enak sih, tapi kan serem juga gue ngerasa kaya gitu tiba-tiba. Hiiih.. jangan-jangan ni kamar ada penunggunya lagi. Aahh bodo ahh, semoga ga terulang lagi, mending gue mandi abis itu siap-siap buat pulang.” Kata Winda yang kemudian bangkit dari tempat tidurnya untuk mandi. Winda pun melepas lingerie yang masih dipakainya lalu masuk ke kamar mandi.
“hmm,, tubuh gue masih seksi iih,, hihi, apa lagi toket gue,, pasti banyak yang ngiler nih sama tubuh gue. Memek gue juga masih rapet nih, iyalah, masih perawan. Hihi.” kata Winda di dalam kamar mandi sambil memperhatikan dengan seksama tubuhnya yang masih seksi itu di cermin. Setelah puas memperhatikan tubuhnya, dia pun memulai ritual mandinya. Dalam berbalutkan sabun, libidonya terasa naik dan dia mulai membelai-belai payudaranya yang masih kencang dan ranum itu.
“eeehmmm...eeeuhh....mmmmhhh...eeeuuhmmmmhhh.” desahnya sambil mulai meremas-remas kedua payudaranya. Tidak hanya meremas kedua payudaranya saja, dia pun mulai memainkan dan memilin kedua puting payudaranya.
“aaaahh...eeeeuuhhmmm....eeeehhmmmhhhh...mmmmhhhh.” desahnya yang merasa keenakan memainkan kedua payudara dan puting miliknya sendiri. Selama beberapa saat Winda meremas kedua payudaranya sambil memilin-milin kedua putingnya yang kini dirasakannya sudah mulai tegang dan mengeras. Tidak lama kemudian, tangan kanannya mulai turun ke area vaginanya dan mulai mengelus-elus area intimnya tersebut.
“aaaahh...eeeuhhmmm..kenapaaah..tiba-tibaa,,terangsang giniih gueh..eeeuhh..eehhhmm.” desahnya menikmati rangsangan yang dia lakukan sendiri terhadap tubuhnya. Selama beberapa menit kedua tangannya sibuk memberi rangsangan di area sensitifnya. Tangan kirinya asik meremas-remas kedua payudaranya dan kedua putingnya secara bergantian. Sementara tangan kanannya mengelus-elus area vaginanya.
“aaaah....eeuhhhmmm...eeehhmmm...eeeeuuuuhhhmmmmm.” desahnya karena dia mulai menusuk-nusukkan dua jari tangan kanannya ke dalam lubang vaginanya.
“aaaahhsssshh...eeeuuhhhmmmhh...eeeuuuhhh....mmmmhhh..aaaahhsssshh.” desahnya sambil menikmati vaginanya dirangsang oleh kedua jarinya sendiri. Makin lama, dia makin mempercepat kocokan jarinya di dalam vaginanya itu. Selama beberapa saat dia melakukan hal tersebut, hingga tidak lama kemudian dia merasakan akan mencapai orgasmenya. Entah kenapa dia pagi itu tiba-tiba libidonya naik dan tubuhnya dirasa sangat sensitif sekali sehingga dalam waktu yang tidak begitu lama, dia mencapai orgasmenya dengan masturbasi sendiri.
“aaaahh....eeeuuhhmmmm...aaaaahhssss...eeeeuuhhh....aaaaahhhh...eeeeuuuhhmmmm...eeehhmmmmhhh.” desahnya sambil merasakan cairan orgasmenya yang keluar seperti air seni mengalir deras dari vaginanya.
“aaaahh...heeuuhh..heeuuhh..kenapa bisa terangsang lagi sih gue..heuhh..heuuhh. Tapi enak jugah..eeuhhmm..udah aahh..mending tuntasin mandi, trus siap-siap buat pulang.” gumamnya yang tersadar dari lilitan libido yang tiba-tiba merasukinya. Setelah selesai mandi, Winda pun berpakaian lalu membereskan semua perlengkapannya. Kemudian dia pun berangkat menuju bandara untuk pulang kembali ke rumahnya.
POV [WINDA] a.k.a TUTI
Sinar mentari pagi menyeruak dari balik gorden yang menutupi jendela kamar hotel membuat [Winda] yang terlelap dalam tidur karena kelelahan sehabis melayani nafsu Gatot pun, perlahan-lahan membuka matanya dan menggeliat-geliatkan badannya.
“eeeuhh,,eeehhmmmm....eeehhmmmhhh.” desahnya sambil menggeliat-geliatkan tubuhnya dan melirik ke sekitar kamar hotelnya. Dia tidak melihat Gatot di sebelahnya.
“kemana nih orang, udah bangun ga bilang-bilang. Mas..mas Gatot.. Mas lagi mandi bukan..?” kata [Winda] sambil bangkit dan berjalan ke area kamar mandi sambil mengetok-ngetok pintunya. Karena tidak ada jawaban dari dalam, Winda pun berinisiatif membuka pintu kamar mandi, yang ternyata pintunya tidak dikunci.
“nakal juga nih aki-aki satu, dipanggil pura-pura ga denger, pintunya juga ga dikunci lagi.” pikirnya sambil membuka perlahan-lahan pintu kamar mandi. Namun ternyata, Gatot tidak ada di kamar mandi.
“lho,, ga ada juga di kamar mandi. Apa jangan-jangan udah sarapan duluan lagi dia, tega banget.” kata Winda sambil berjalan kembali ke area tempat tidur. Begitu dia duduk di pinggir tempat tidur, dia melihat ke arah meja kecil tepat di samping tempat tidur. Disitu dia melihat ada secarik kertas juga terdapat kartu nama dan selembar kertas panjang yang ternyata adalah cek yang ditinggalkan oleh Gatot. Winda pun mengambil secarik kertas yang ternyata berisi sedikit catatan dari Gatot dan dia pun membacanya.
“Winda, maaf mas harus pergi duluan pagi-pagi, karena hari ini mas ada rapat penting dengan klien. Tadinya mau bangunin kamu, tapi ngeliat kamu tidurnya lelap banget mas ga tega ngebanguninnya. Makasih ya udah ngijinin mas nikmatin tubuhmu yang indah itu, juga makasih juga kamu mau ngelepas keperawananmu buat mas. Oh iya, mas tinggalin cek buat ongkos kamu pulang dan siapa tahu masih ada lagi yang mau kamu beli, juga mas tinggalin kartu nama mas, jangan lupa hubungin mas ya, mas masih pengen nikmatin tubuh kamu, eh, maksudnya masih pengen ketemu kamu lagi. Hehe. Gatot.” setelah membaca catatan yang ditinggalkan oleh Gatot pun, Winda mengambil selembar cek yang ditinggalkan Gatot yang ternyata bernilai sepuluh juta.
“oalah, udah pulang toh. Kirain kemana. Wuidiiih.. Ga salah nih..?? Sepuluh juta bo.. Aaahahahahah... Kaya gue,, kayaa... Hahaha. Aaaaaahhahahaha.” kata [Winda] kegirangan.
“waahh,, gila,, bisa cepet kaya kalau begini caranya. Haha. Bisa gampang banget dapetin pria hidung belang kaya dia dengan pake wujud non Winda. Haha. Ga salah emang mas Kirman nyuruh gue ambil rambut non Winda buat dijadiin kelinci percobaan. Haha.. Kaya gue..kaya.”
Winda pun merasa kegirangan dengan jumlah uang yang diterimanya. Dia pun langsung menuju ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.
“hihi, entah itu kakek siapa, ngebantu banget dia ngasih tuh gulungan kertas yang berisi ramuan ajaib ini. Dan juga makasih lho non Winda, berkat tubuh non Winda, saya jadi bisa dapet banyak uang. Untung dapet rambutnya non Winda, hihi, gimana kalau gue punya koleksi rambut dari wanita lain nih, bisa lebih banyak dapet duitnya nih, apalagi kalau dapet yang wanita-wanita alim-alim gimana gitu,, uuuhh pasti banyak yang pengen tuh laki-laki. Hihi. Entar omongin sama mas Kirman deh, siapa tau dia punya cara buat dapetin rambut wanita lain. Tapi pasti mas Kirman nyariin nih, ga pulang dari kemarin siang. hihi.” kata Winda di dalam kamar mandi sambil memperhatikan tubuhnya sendiri yang saat ini masih merupakan duplikasi sempurna dari tubuh majikannya.
Selesai mandi, Winda pun langsung membereskan barang-barangnya. Tidak lupa juga dia memasukkan kartu nama Gatot dan dengan hati-hati diapun memasukkan lembaran cek yang diterimanya dari Gatot. Sebelum memutuskan untuk pulang, karena dia berpikir pasti suaminya menunggunya dari kemarin siang, dia memutuskan untuk sarapan terlebih dahulu di hotel tersebut. Karena pernah diajak juga menginap di hotel oleh majikannya jadi dia cukup mengetahui bahwa hotel pasti memiliki fasilitas sarapan.
Begitu selesai sarapan, Winda pun kembali ke kamar hotelnya untuk beristirahat sejenak. Setelah merasa cukup beristirahat selesai sarapan, dia memastikan tidak ada barang yang ketinggalan lagi di dalam kamar hotel tersebut dan memutuskan untuk kembali ke rumah majikannya. Dia memutuskan untuk pulang lebih awal, walaupun masa waktu menginap di hotelnya masih sampai sore, karena dia ingat bahwa efek ramuan itu akan hilang kurang lebih saat jam makan siang. Setelah memastikan tidak ada barang yang ketinggalan di dalam kamar tersebut, Winda pun keluar kamar dan menuju lobi hotel untuk melakukan check out.
Sesampainya di lobi hotel, ternyata ada seseorang yang mengenalnya juga sedang berada di lobi hotel. Orang itu adalah Sandy, yang semalam melihatnya. Sandy pun secara tak sengaja melihat Winda sedang berjalan menuju resepsionis. Saat itu Sandy sudah jam pulang kerja setelah melakukan shift malam.
“tuh kan, bener itu mba Winda. Tapi semalem gue telpon dia, katanya lagi ga disini, terus itu siapa yang gue liat. Persis banget sama mba Winda, perasaan dia bukan anak kembar deh. Coba gue ikutin ah, kebetulan udah pulang kerja.”
[Winda] pun melakukan proses check out lalu langsung pulang naik taksi. Dia tidak sadar bahwa dia sedang diikuti oleh Sandy yang penasaran dengannya. Selama beberapa saat, mereka melakukan perjalanan terpisah tapi dengan tujuan yang sama. Hingga pada akhirnya [Winda] pun sampai di ‘rumahnya’ lalu masuk ke dalam setelah membayar taksi, Sandy pun sudah berada di tempat yang sama hanya saja dia memutuskan untuk berhenti beberapa meter sebelum rumah Winda supaya tidak ketahuan.
“maaaas...mas Kirman.” panggil Tuti.
“eh non Winda ku sudah pulang,, hehe, kemana aja kamu aku nungguin dari kemaren. Tapi ngomong-ngomong belanjaan mu banyak banget Tut.”
“hehe. Iya donk, selain dari ‘ibu’ aku, aku juga dapet dari pria hidung belang mas. Hihi.”
“loh.. Kok bisa Tut..?? Gimana ceritanya..?” tanya Kirman kepada istrinya itu.
“iya mas, tadinya kan lagi belanja sama ibunya non Winda, eh tiba-tiba dia harus pergi, trus daripada mubadzir aku udah jadi non Winda begini, yaudah aku jalan-jalan aja siapa tau bisa ngegodain dan ngedapetin laki-laki hidung belang, eh ga taunya dapet mas. Hihi. Terus aku ngobrol-ngobrol, aku godain, aku bohongin, eh diajak belanja lagi, ujung-ujungnya ngajakin nginep buat nyicipin tubuh aku. Aku dicicipin abis-abisan mas, sampe capek. Eh, paginya aku ditinggalin gitu aja mas, pas aku bangun dianya udah ga ada, tapi dia ninggalin ini mas.” cerita Tuti sambil menyerahkan selembar cek yang dia terima dari Gatot.
“wuiiihhh sepuluh juta Tut..?? Waaa,, kita kaya Tut.. Kayaa. Hahaha. Tapi kamu nakal juga yah, bisa ngegodain gitu. Hehe. Non Winda nakal yah sekarang. Hehe.”
“hahah iya donk mas, lagian dia ga tau ini kalau yang dia setubuhi bukan non Winda yang asli. Haha. Mas bisa aja deh, iya donk mas, punya wajah cantik dan tubuh seksi gini sayang mas kalau ga dipake, lagian siapa juga yang ga mau nikmatin tubuh aku ini. Hehe. Tapi mas, kayanya bosen juga ya kalau kita jual tubuh non Winda mulu. Gimana caranya buat dapetin rambut cewek lain ya mas.? Apa aku berhenti aja ya terus kerja di salon di area komplek sini..?” Tanya Tuti.
“haha bisa aja kamu Tut. Eum jangan dulu Tut, kamu jangan berhenti dulu, urusan kerja di salon mah kita liat nanti aja gimana. Iya juga sih Tut, bosen juga ya kalu kita jual tubuh non Winda mulu, tapi tenang Tut, kamu sekarang bisa berubah jadi wanita lain lagi, bisa pilih lagi, aku dapet dua orang. Hehe.” kata Kirman.
“oh iya?? Siapa mas? Kok mas bisa dapet rambutnya, gimana ceritanya?.” Tanya Tuti.
“rambutnya bu Nani sebelah rumah, sama bu Nida yang dosen berjilbab itu Tut. Hehe. Jadi rupanya di gulungan kertas yang kita terima ada tulisan tersembunyinya Tut berisi ramuan yang bisa digunakan sama cowok. Kalau pake ramuan itu, semua cewek yang kena ramuan itu akan terangsang sangat hebat dan mau disuruh suruh gitu, efeknya akan hilang lima belas menit setelah si cowok mencapai klimaksnya atau ngeluarin spermanya di dalam vagina si cewek itu Tut. Pas banget aku selesai bikin ramuan itu, bu Nani sama bu Nida dateng, yaudah aku tes aja, eh berhasil Tut. Makanya aku bisa dapet rambut keduanya buat kamu. Jadi sekarang kamu bisa ngejual tubuh wanita lain selain tubuhnya non Winda. Hehe. Apalagi kalau kamu ngejual tubuhnya bu Nida yang dosen berjilbab itu, beeuhh, banyak yang mau kayanya. Hehe.” jelas Kirman kepada istrinya.
“waah, rupanya itu kertas ada dua ramuan ya mas. Waahh, enak bener kamu mas bisa nyicipin wanita lain juga. Jadi sekarang impas yah, aku bisa nyicipin pria lain, kamu juga bisa nyicipin wanita lain sekarang. Hehe. Iya juga ya mas, pasti banyak yang mau tuh kalau aku jadi bu Nida yang berjilbab itu. Alim diluar tapi padahal nakal. Hihi.”
Mereka pun masih melanjutkan pembicaraan mereka, terutam Tuti yang menceritakan lagi bagaimana dia bisa mendapatkan pakaian-pakaian bagus itu sambil
membuka belanjaannya satu per satu. Yang mereka tidak sadari adalah ada sepasang mata yang sedang mengawasi mereka dari luar. Pemilik sepasang mata itu seolah tidak percaya apa yang dilihatnya.
“mba Winda kok deket banget sama mang Kirman sampe nunjukin baju yang dia beli gitu, terus dimana istrinya mang Kirman, biasanya ada. Tapi apa bener itu mba Winda ya, tapi kayanya bener itu mba Winda, persis banget, jangan-jangan mang Kirman selingkuh sama mba Winda lagi. Ah tapi kayanya ga mungkin.” gumam Sandy yang sampai saat ini masih belum mengetahui bahwa Winda yang dilihatnya bukanlah Winda yang asli.
Cukup lama Tuti dan Kirman berbicara hal apapun yang mereka alami kemarin, juga Sandy yang terus menerus mengawasi mereka dari luar karena penasaran. Hingga tidak terasa efek ramuan itu habis dan Tuti merasakan sakit di sekujur tubuhnya kembali dari ujung kepala hingga ujung kaki. Lambat laun tubuh Tuti yang semula merupakan duplikat sempurna dari majikannya mulai berubah kembali ke tubuh aslinya. Sandy yang melihat hal tersebut pun tidak percaya dengan apa yang terjadi. Dia melihat rupanya Winda yang dia lihat adalah Tuti yang menyamar sebagai Winda. Melihat hal tersebut, Sandy pun langsung masuk ke dalam rumah Winda. Melihat kedatangan Sandy secara tiba-tiba membuat keduanya kaget.
“apa-apaan ini mang Kirman, mba Tuti. Apa yang sebenarnya terjadi.? Kenapa mba Winda berubah jadi mba Tuti..? Apa yang kalian lakukan sama mba Winda yang asli? Jelasin kalau ga mau gue laporin ke mba Winda atau polisi.” tegur Sandy yang masih tidak percaya dengan apa yang baru saja dilihatnya.
Bersambung.....
Rookie_Fantasy
Kakak Semprot
- Daftar
- 22 Sep 2016
- Post
- 160
- Like diterima
- 134
coba update dikit (intermezzo ringan) suhu sekalian,, hehe.
maap ya kurang greget updatetan nyah suhu sekalian,, nubie mikir nya buat 'selingan' dikit jangan yg tegang mulu hehe n mikirnya bisa dijadiin sambungan ke update berikutnya (moga2 update berikutnya berkenan).
Maap juga suhu, update ini belum bisa di buat indeksnya, dr hp update nya (belum nemu/paham caranya kl dr hp)
hiatus dulu ya suhu sementara waktu.. taun baruan dulu kita, hehe..
terima kasih buat suhu sekalian (SR n AR) yg berkenan mampir buat baca, komen, like, ngasih saran (maap ya ga semua saran (bisa) nubie realisasikan suhu semua) dan juga kritiknya..
happy holiday suhu sekalian n selamat tahun baru..
thank u..
maap ya kurang greget updatetan nyah suhu sekalian,, nubie mikir nya buat 'selingan' dikit jangan yg tegang mulu hehe n mikirnya bisa dijadiin sambungan ke update berikutnya (moga2 update berikutnya berkenan).
Maap juga suhu, update ini belum bisa di buat indeksnya, dr hp update nya (belum nemu/paham caranya kl dr hp)
hiatus dulu ya suhu sementara waktu.. taun baruan dulu kita, hehe..
terima kasih buat suhu sekalian (SR n AR) yg berkenan mampir buat baca, komen, like, ngasih saran (maap ya ga semua saran (bisa) nubie realisasikan suhu semua) dan juga kritiknya..
happy holiday suhu sekalian n selamat tahun baru..
thank u..
Terakhir diubah:
Hiatus berapa lama hu?coba update dikit (intermezzo ringan) suhu sekalian,, hehe.
maap ya kurang greget updatetan nyah suhu sekalian,, nubie mikir nya buat 'selingan' dikit jangan yg tegang mulu hehe n mikirnya bisa dijadiin sambungan ke update berikutnya (moga2 update berikutnya berkenan).
Maap juga suhu, update ini belum bisa di buat indeksnya, dr hp update nya (belum nemu/paham caranya kl dr hp)
hiatus dulu ya suhu sementara waktu.. taun baruan dulu kita, hehe..
terima kasih buat suhu sekalian (SR n AR) yg berkenan mampir buat baca, komen, like, ngasih saran (maap ya ga semua saran (bisa) nubie realisasikan suhu semua) dan juga kritiknya..
happy holiday suhu sekalian n selamat tahun baru..
thank u..
Rookie_Fantasy
Kakak Semprot
- Daftar
- 22 Sep 2016
- Post
- 160
- Like diterima
- 134
Haha iya suhu, ane juga sepemikiran sama saran suhu yg pertama itu.. thank u suhu berkenan mampir
Rookie_Fantasy
Kakak Semprot
- Daftar
- 22 Sep 2016
- Post
- 160
- Like diterima
- 134
Nubie pikir sih ga lama lama amat suhu,,setelah libur taun baru kelar aja (waktunya orang2 pada masuk beraktivitas aja) hehe, awal2 januari smg bisa langsung buat update tannya hehe
Thank u suhu berkenan mampir..
Rookie_Fantasy
Kakak Semprot
- Daftar
- 22 Sep 2016
- Post
- 160
- Like diterima
- 134
@ah gesss : nanti nubie usahaain ada aksinya lagi suhu, hehe, thank u ssarannya suhu n pantauannya..
@w13r : hehe, thank u suhu,, untuk saat ini sih yg kepikiran sama.nubie pas purnama, tp.mungkin nnt bisa nubie ubah dikit.. hehe
@xriddle : hehe thank u gan pantauannya
@bangkaim : siip suhu, diusahain, nubie juga mikirnya mau dibuat ga kenapa2 yg aslinya. Hehe thank u suhu..
@justky : telolet om telolet.. haha thank u suhu berkenan mampir.
@lanangkae : thank u suhu berkenan mampir n ngasih saran, tapi nubie udh masukin sedikit unsur 'ketegangan'nya duluan.. hehe, semoga berkenan suhu..
@w13r : hehe, thank u suhu,, untuk saat ini sih yg kepikiran sama.nubie pas purnama, tp.mungkin nnt bisa nubie ubah dikit.. hehe
@xriddle : hehe thank u gan pantauannya
@bangkaim : siip suhu, diusahain, nubie juga mikirnya mau dibuat ga kenapa2 yg aslinya. Hehe thank u suhu..
@justky : telolet om telolet.. haha thank u suhu berkenan mampir.
@lanangkae : thank u suhu berkenan mampir n ngasih saran, tapi nubie udh masukin sedikit unsur 'ketegangan'nya duluan.. hehe, semoga berkenan suhu..
Rookie_Fantasy
Kakak Semprot
- Daftar
- 22 Sep 2016
- Post
- 160
- Like diterima
- 134
Haha iya suhu bocor, ga pake yg sayap soalnga haha,, yg terjadi, setelah liburan suhu.. haha, semoga berkenan update tan selanjutnya,, thanj u suhu udh mampir.. ^^
Rookie_Fantasy
Kakak Semprot
- Daftar
- 22 Sep 2016
- Post
- 160
- Like diterima
- 134
Wah... Sandy minta jatah juga nih kayaknya...
Btw... Thnk updetnya hu... Dan selamat Liburan
Haha maybe yes maybe no suhu,, liburan aja dulu.kite.. hehe..
Terima kasih kembali berkenan mampir untuk baca n komen suhu.. ^-^
- Status
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
