Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Changing Potion

Status
Please reply by conversation.
Bimabet
Part 21

Matahari sudah mulai menunjukkan sinarnya, menandakan malam sudah berganti menjadi pagi. Kirman yang masih terlelap tidur tiba-tiba dibangunkan oleh sinar matahari yang menyinari matanya melewati jendela kamar yang tirainya dibuka. Dia pun terpaksa membuka matanya tapi saat dia ingin mengusap kedua matanya dengan tangannya, dia sama sekali tidak bisa menggerakkan kedua tangannya itu. Dia pun melihat kedua tangannya sudah terikat pada kedua sisi tempat tidur. Kirman pun bingung dengan kondisi tangannya yang terikat di sisi atas tempat tidur, saat dia ingin memanggil istrinya, tiba-tiba saja pintu kamarnya terbuka dan masuklah sosok wanita yang dikenalnya yaitu bu Nida yang dia yakini sosok tersebut tak lain dan tak bukan adalah istrinya, Tuti yang masih memiliki wajah dan tubuh yang sama persis dengan bu Nida yang asli. Tapi Kirman sedikit bingung dengan baju yang dikenakan oleh Nida. dia pun sedikit mengerutkan dahinya untuk mengingat-ingat dimana dia melihat pakaian tersebut sambil Nida berjalan mendekatinya. Tidak butuh waktu lama, Kirman pun mengingat dimana dia melihat baju tersebut. baju itu adalah baju yang Kirman pakaikan ke Nida yang asli yang saat itu sudah dibuat pingsan oleh Kirman. Kirman pun bingung dan terkejut serta sedikit bingung dengan sosok Nida yang kini berdiri tepat disampingnya. Apakah dia Nida yang asli atau Tuti. tapi melihat kondisi muka dan rambutnya yang terlihat lusuh, dia berpikiran bahwa ini merupakan sosok Nida yang asli. Selanjutnya yang muncul di otaknya adalah, bagaimana bisa dia keluar dari rumah Sandy, sedangkan rumahnya dikunci.

“Tut, itu kamu kan Tuti..?”

“TUTI..?? OH JADI WANITA YANG PINGSAN DI RUANG TAMU YANG MIRIP SEKALI DENGAN SAYA TUH TUTI, ISTRI KAMU KIRMAN..?” jawab Nida.

“bu.. bu Nida..?” tanya Kirman dengan gugup.

“IYA. INI SAYA NIDA, YANG ASLI, YANG KALIAN BUAT PINGSAN, KALIAN SEKAP ENTAH DI RUMAH SIAPA ITU. KURANG AJAR YA KALIAN BERDUA. TEGA SEKALI KALIAN INI.“

“ma.. maaf kan kami bu, ka..kami terpaksa.” Jawab Kirman.

“TERPAKSA KATAMU. KALIAN TAHU, TINDAKAN KALIAN INI SUDAH DILUAR BATAS, SUDAH TINDAKAN KRIMINAL. LALU BAGAIMANA BISA ISTRIMU ITU MEMILIKI WAJAH DAN TUBUH YANG SAMA PERSIS DENGAN SAYA..? JANGAN-JANGAN DIA SUDAH… EEUURRHHH.. SEBENARNYA APA YANG KALIAN INGINKAN..??” tanya Nida dengan nada marah dan kesal.

“ka..kami Cuma pingin uang bu, supaya bisa membayar hutang-hutang kami.” Jawab Kirman.

“TAPI KAN BISA PINJAM BAIK-BAIK, TIDAK PERLU SEPERTI INI CARANYA. Ga.. ga bisa, ini ga bisa dibiarin, kalian udah sangat keterlaluan. Kalian akan saya laporkan ke pihak yang berwajib, supaya tidak ada korban lain yang kalian tipu dan sekap.” Ancam Nida sambil mengambil handphonenya yang ada di atas meja kecil di samping tempat tidurnya.

“bu. Jangan bu,, jangan laporkan kami, saya mohon bu.. kami minta maaf bu. Tolong jangan laporkan kami ke pihak yang berwajib bu. Kami akan menuruti permintaan ibu asalkan kami jangan dilaporin ke pihak yang berwajib bu.” Pinta Kirman dengan wajah memelas, ketakutan dan matanya mulai sedikit ‘berkaca-kaca’.

Melihat ekspresi wajah Kirman yang seperti itu, Nida pun sedikit iba dan tidak tega. Tidak lama kemudian, ekspresi wajah Nida berubah, yang tadinya wajahnya menunjukkan ekspresi orang yang marah, kini lambat laun raut wajahnya berubah santai dan senyum mulai ‘mekar’ di wajahnya yang tak berapa lama diiringi suara tawanya terbahak-bahak.

“hahahaha… ahahahahaha… haduuuuhh… hahahahaha..Kirman..Kirman..hahahaha.. ahahaha..haduuh perutku..hahaha lucu bangeet..hahahaha.” gumam Nida sambil tertawa terbahak-bahak.

Kirman pun sedikit bingung melihat Nida yang tadinya marah, tiba-tiba menjadi tertawa terbahak-bahak dengan sendirinya. Lalu dia pun berpikir, kenapa bu Nida bisa tiba-tiba tertawa seperti itu. Kalau bu Nida yang asli pasti tidak akan tertawa seperti ini dalam situasi seperti ini. Hingga akhirnya dia sadar, bahwa yang ada di hadapannya ini adalah istrinya, Tuti.

“Tuti..?” tanya Kirman.

“hahaha iya mas Kirman sayaang. Ini aku istrimu, Tuti.” jawabnya.

“beneran ini kamu Tut..?” tanya Kirman lagi masih tak percaya.

“hahaha iya mas Kirman ini aku istrimu, Tuti. hhaha.. maaf ya mas Kirman, tadi aku sedikit main-main sama kamu. Aku pengen liat ekspresi wajahmu lagi mas. Tapi beneran deh, lucu tau ekspresi wajahmu yang ketakutan dan memelas gitu. Haha.” Goda Tuti sambil melepaskan ikatan tangan Kirman.

“ya ampun Tuti.. astagaaa… uuuhhh.. kamu tuh ya, seneng banget ngerjain aku, awas kamu ya nanti aku balas. Siapa juga yang ga was-was, lagian kamu ngapain pake pakean bu Nida yang aku pakein ke dia waktu dia pingsan. Udah gitu tangan aku diikat, kamu masuk marah-marah, ya aku pikir kamu Nida yang asli, makanya aku takut.” Jawab Kirman.

“hahah iya maaf ya mas, Tuti Cuma mau ngetes aja, tapi ternyata mas Kirman ketipu lagi untuk yang kesekian kalinya. Hehe. iya mas, tadi aku mampir ke rumah Sandy, ngeliat bu Nida yang asli, kasian kan dia, aku juga ga mau kalau dia mati.” Jawab Tuti.

“iya Tut, ketipu lagi aku, haduh, siapa juga yang ga bakal ketipu, orang kamu itu sebelas duabelas alias mirip alias persis bu Nida yang asli. Hmm iya juga ya Tut, hampir seharian ya kita ga liat kondisinya. Terus kamu ngapain disana.” Tanyanya.

“oh tadi disana aku gantiin bajunya dulu, karena dia masih belum sadar. Terus setelahnya aku tungguin dia sebentar, bakal bangun atau ga, kalau ga bangun aku tadinya mau langsung pulang, tapi ga lama dia bangun mas,kayanya karena efek obat biusnya abis deh. Dia sempet ngerengek minta dilepasin gitu sih tadi, tapi aku ancam aja dikit, hehe. Udah agak lemes gitu dia keliatannya karena ga makan kali ya mas dari kita kurung dia. terus ya aku kasih dia makan, ya aku suapin. Awalnya dia ga mau, tapi setelah aku bujuk, aku ancam sedikit sih tepatnya, dia mau makan juga walaupun sedikit. Abis itu aku tutup lagi mulutnya biar dia ga teriak-teriak abis itu udah aku pulang lagi kesini” Jawabnya.

“ehmm begitu,, pantes kamu bisa pake baju itu. Jadi dia sekarang masih di rumah Sandy. Kamu ga ketemu Sandy emang disana Tut..?” tanya Kirman.

“iya mas, masih, dan sekarang seharusnya dia masih tertidur pulas karena efek obat biusnya. Ehmm kayanya Sandy lagi pergi keluar kota deh mas, tadi aku liat ada catetan gitu, kayanya semalem deh berangkatnya.” Jawab Tuti yang sudah selesai melepaskan kedua ikatan tangan suaminya itu.

“hmm begitu, yasudah setidaknya bu Nida yang asli tidak kenapa-kenapa Tut. Nanti aku coba liat kondisinya juga deh.”

“iya mas, coba tengokin deh, biar ga terjadi apa-apa. Yaudah aku mau mandi dulu ya mas, biar seger. Mas mau ikut mandi ga..? hehe.” godanya.

“ga akh Tut, aku mau tiduran lagi sebentar, udah kamu mandi sana.” Jawabnya.

“yaudah kalau gitu, tapi kalau berubah pikiran, pintu kamar mandi ga Nida kunci ya mang Kirman. Hihi.” Godanya yang lalu beranjak ke kamar mandi. Setelah melihat istrinya masuk ke kamar mandi, Kirman pun mengambil botol ramuan yang dia temukan semalam dari kantong celananya.

“akhirnya ada kesempatan buat nyobain nih ramuan. Ntar gue tes ke si Nida yang asli, mumpung ga ada siapa-siapa dirumah Sandy. Hehe.” gumam Kirman sambil memegang botol kecil tersebut lalu tak lama memasukkannya kembali ke kantong celananya.

Begitu Tuti menyelesaikan sesi mandinya, dia pun keluar dari kamar mandi dalam keadaan telanjang bulat setelah mengeringkan tubuh seksinya di kamar mandi dengan handuk. Melihat istrinya keluar dari kamar mandi, Kirman pun langsung gantian masuk ke kamar mandi untuk membersihkan dan menyegarkan dirinya. Tidak lama kemudian, sesi mandinya pun selesai dan dia keluar dari kamar mandi sudah mengenakan pakaian yang tadi dia pakai tidur semalam, dan dia pun mendapati istrinya sudah memakai pakaian lengkap berupa kaos lengan panjang warna hijau terang yang menempel cukup ketat di tubuhnya, bra hitam yang dikenakannya pun terlihat samar-samar mengintip dari balik kaos yang dikenakannya, dia juga mengenakan legging warna hitam, juga tak lupa jilbab berwarna hijau.

“duh Tut, kamu seksi banget deh.” Kata Kirman.

“Tuti..?? mang Kirman ngigo ya, aku ini Nida mang. Hihi.” Jawab istrinya bercanda.

“hahaha iya deh, bu Nida ini seksi deh, jilbaban tapi pakeannya bikin nafsu deh.” Jawabnya.

“bikin nafsu ya mang, emang sih biasanya yang jilbaban seksi begini yah yang bikin laki-laki nafsu, hihi, yaudah mang, kalau mamang mau, mamang boleh deh nikmatin tubuh Nida yang seksi ini, hihi.” Goda Tuti.

“haha,, pengen sih bu Nida, tapi ntar aja deh ya, saya mau cek keadaan bu Nida yang satu lagi dulu, abis itu baru deh, mamang nikmatin tubuh bu Nida ini, hehe.” jawabnya.

“ooh gitu, iya deh mas, Tuti tunggu di sini yak.” Jawab Tuti.

“iya Tut, tapi ngomong2, kerjaan bu Nida yang asli begimana Tut, udah dua tiga hari ini kan ya kalau ga salah, ga ada telpon dari tempat kerjanya emang?” tanya Kirman.

“hmm,, iya sih mas, tapi perasaan sampe pagi ini aku ga dapet telpon dari tempat kerjanya di hapenya mas.” Jawab Tuti.

“hmm, gitu ya, yaudah lah ya, biarin lah, hehe, yaudah mas cb liat keadaan dulu ya Tut.” Jawab Kirman.

“iya mas, jangan lama-lama ya, masa tega ninggalin wanita jilbab nan seksi begini sendirian, hihi.” Goda Tuti.

“haha iya bu Nida, mulai deh. Hehe.” jawab Kirman yang lalu berjalan keluar dari rumah Nida menuju ke rumah Sandy.


Sebelum sampai di rumah Sandy, Kirman mampir sejenak di sebuah warung makan yang kebetulan sudah buka, untuk membeli kan makanan untuknya. Setelah membeli makanan, dia pun lanjut berjalan menuju rumah Sandy. Setelah beberapa saat kemudian dia pun sampai di depan rumahnya Sandy, tapi sebelum masuk ke rumah tersebut, dia melihat-lihat keadaan sekitar terlebih dahulu. Ketika dia melihat keadaan sekitarnya masih cukup sepi, baru dia membuka pintu pagarnya, menutupnya kembali dan lalu masuk ke dalam rumah Sandy.

Di dalam rumah Sandy, kondisinya seperti yang dibilang istrinya, dia tidak mendapati Sandy sedang berada dirumahnya. Dia pun mendapati secarik kertas catatan yang ditinggalkan Sandy, seperti yang dibilang istrinya, Sandy sedang mendapatkan tugas untuk melihat cabang di luar kota. Dia pun meleteakkan kembali kertas tersebut beserta makanan yang dibelinya tadi di atas meja. Dia pun duduk di sofa ruang tamu lalu mengeluarkan botol ramuan yang dia temukan saat berpapasan dengan kakek misterius semalam.

“hmm,, coba liat, ini ramuan apaan sih.” Gumamnya sambil melihat botol ramuan tersebut. dia pun mengeluarkan secarik kertas yang ada didalamnya dan membacanya.

“kalau kau bosan dengan kehidupanmu, minumlah ramuan ini, baca mantranya, maka kehidupanmu bisa berubah. Uka nasob nanged ukpudih, nakidaj aynpudih ukpudih (nama korban).” Kata Kirman membaca tulisan di secarik kertas tersebut.

“hmm,, kok ga ada bahan-bahan ramuannya sih ini. Cuma ada kertas kecil doank, isinya cuma begitu doank lagi. Hmm..” Gumamnya sambil melihat ramuan tersebut dengan perasaan ragu-ragu tapi penasaran.

“ehmm,, yaah ga ada salahnya di tes dulu, lagian sayang kalau ga di coba nih walaupun boleh dapet gratisan alias nemu. Hehe” gumamnya yang lalu meminum ramuan tersebut lalu membaca mantranya. Setelah meminum dan membaca mantranya, dia menunggu beberapa saat tapi dia tidak merasakan perubahan yang signifikan pada tubuhnya. Tapi dia merasa jari telunjuk dan jari tengah tangan kanannya terasa mulai hangat, tapi dia tidak terlalu memperdulikannya.

Lalu dia pun pergi ke kamar belakang dimana bu Nida yang asli yang mereka kurung demi keselamatan aksi mereka. Tidak lupa dia pun memakai masker yang dia pakai sebelumnya terlebih dahulu, dia tidak mau bu Nida mengenalinya. Setelahnya dia pun lalu membuka pintu kamar tersebut, dan mendapati bu Nida melihat ke arahnya. Kirman pun mendekati bu Nida yang diikat di atas kasur. Bu Nida pun sedikit meronta dan bergumam seperti ingin mengatakan sesuatu tapi tidak bisa karena mulutnya ditutup. Kini posisi Kirman sudah tepat berada di samping bu Nida. dia pun sedikit bingung dengan gelagat yang dilakukan oleh bu Nida yang sepertinya ingin berbicara sesuatu, sehingga dia memutuskan untuk melepas penutup mulutnya.

“gue bakal lepasin penutup mulut lu tapi kalau lu teriak awas lu, gue ga segan-segan ngelakuin hal yang buruk ke lu. Ngerti..?” kata Kirman sambil sedikit mengancam dan dia melihat respon anggukan kepala dari bu Nida, dia pun melepaskan penutup mulutnya.

“haah,, tolong bang, ijinin saya ke toilet,, saya udah ga tahan bang mau ke toilet.” Pinta Nida.

“aah ga ada, udah disini aja. Tar yang ada lu kabur lagi, ga, udah disini aja, gue keluar.” Jawab Kirman.

“duuh bang please bang, ijinin saya ke toilet bang, saya janji ga akan kabur bang, bener deh. Masa disini, saya disekap disini masa urusan ke toilet juga disini bang, saya mohon bang, ijinin saya ke toilet bang, saya mohon bang.” Jawabnya.

“hmm oke, lu gue ijinin ke toilet tapi awas lu kalau macem-macem, apa lagi sampe kabur, bakal terjadi hal yang lu inginkan.”

“iya bang saya janji, saya ga akan ngapa-ngapain, saya Cuma mau ke toilet bang.” Jawab Nida.

Kemudian karena Kirman percaya dengan perkataan ‘korbannya’ dan tidak punya pengalaman dalam menyekap seseorang, maka dia pun percaya kalau Nida akan kooperatif dengannya dan tidak akan macam-macam, maka dia pun melepaskan ikatan di tubuh Nida. mulai dari dia melepaskan ikatan ditangan Nida sehingga sekarang tangan Nida bisa bergerak leluasa. Kemudian dia beralih ke kaki Nida untuk melepaskan ikatannya. Melihat ikatan di kakinya sudah lepas dan Kirman cukup lengah, Nida pun beranjak dari tempat tidur dan lalu mendorong Kirman hingga ia tersungkur jatuh kemudian dia berlari keluar kamar berusaha untuk keluar dari rumah itu. Hanya beda sekian detik dari dirinya jatuh, Kirman buru-buru bangkit guna mengejar ‘korbannya’ yang sudah terlebih dahulu keluar kamar. Dia tidak ingin ‘korbannya’ keluar dari rumah tersebut untuk menghancurkan rencananya. Dia pun berlari sekencang mungkin guna menangkap ‘mangsanya’ itu. Mereka pun kejar-kejaran di dalam rumah tersebut. Hingga sampai di ruang tamu, Kirman berusaha menggapai tengkuk leher ‘mangsanya’ itu dengan tangan kanannya tapi tanpa disengaja justru jari telunjuk dan jari tengahnya yang menyentuh tengkuk leher ‘mangsanya’ duluan. Anehnya, seketika itu juga, kedua jarinya secara magis merasuk ke tengkuk leher Nida. melihat hal tersebut, Kirman pun kaget dan lalu berhenti mengejar Nida yang secara otomatis kedua jarinya itu pun keluar dari tengkuk leher Nida yang masih berusaha menggapai pintu depan.

Sebelum berhasil mencapai pintu depan, tiba-tiba saja Nida merasakan kakinya lemas yang tak lama kemudian rasa lemas tersebut menjalar ke sekujur tubuhnya yang sintal itu. Karena rasa lemas yang menjalar di sekujur tubuhnya itulah dia jadi berhenti berlari dan kemudian tersungkur jatuh dalam posisi tengkurap. Tidak lama kemudian, Nida pun merasakan hal aneh di tubuhnya. Dia pun memutar tubuhnya jadi posisi telentang dan setelahnya dia merasa kedua kakinya mati rasa. Dia pun melihat ke kakinya dan berusaha menggerakkannya tapi dia tidak bisa melakukannya. Lalu dia pun mulai melihat hal yang mengerikan baginya. Dia merasakan dan melihat kakinya tiba-tiba saja mulai rata dan kempes layaknya sebuah balon yang kehilangan udaranya secara perlahan. Dia pun syok dan histeris dengan kondisi kakinya yang tiba-tiba saja dia merasa kakinya kehilangan tulang-tulangnya dan hanya menyisakan kulitnya saja

“aaaaak.. apa yang terjadi dengan kakiku… Kirman kau..kau apakan aku,,, tolong…toloooong..tolooo……….” teriak Nida berusaha meminta bantuan tapi tidak lama kemudian dia tidak bisa mengeluarkan suara lagi dari mulutnya. Kondisi yang menimpa kakinya kini sudah menyebar merata ke seluruh tubuhnya hingga menyebabkan dia tidak bisa mengeluarkan suara lagi dari mulutnya, dan dari mulutnya itu keluar seperti semacam uap panas.

Kirman yang melihat kejadian tersebut pun dibuat syok dan ketakutan. Dia melihat di lantai tersebut sudah tidak ada lagi bu Nida yang tadi berusaha berlari ke luar rumah, melainkan sekarang dia hanya melihat beberapa helai pakaian dan dibawahnya terdapat sesuatu yang terlihat seperti sebuah kostum yang berwarna seperti warna kulit manusia, tapi walaupun masih syok dan ada rasa takut yang muncul di dalam dirinya, tapi Kirman tahu dan yakin betul bahwa kostum yang berwarna seperti warna kulit manusia itu bukanlah sebuah kostum atau pakaian, tapi merupakan bu Nida yang secara misterius berubah menjadi kostum kulit manusia. Kirman pun mendekati ke tempat terbaringnya bu Nida yang kini merupakan sebuah ‘kulit’ kosong yang tertindih oleh pakaiannya sendiri. Dia pun melihat dengan perasaan campur aduk ke arah wajah bu Nida yang kini tampak seperti sebuah topeng dengan mulut terbuka. Setelah sedikit yakin, dia pun mencoba melepaskan pakaian yang masih menempel di tubuh Nida yang kini berubah menjadi terlihat seperti sebuah kostum seorang wanita. Saat melepaskan pakaian Nida, Kirman merasakan kalau kulit tersebut masih terasa hangat layaknya suhu tubuh seorang manusia. Begitu pakaiannya terlepas semua, kini Kirman menyaksikan dengan leluasa tubuh telanjang Nida yang kini sudah tidak berdaya karena telah berubah menjadi seperti sebuah kostum kulit manusia. Dia pun mencoba melihat seluruh tubuh Nida itu dengan seksama. Kirman juga masih dapat melihat adanya urat, tanda lahir, tahi lalat, pori-pori,dan ciri lainnya khas tubuh Nida di sekujur kulitnya itu. Dia pun mencoba mengangkat kulit Nida itu yang nampak sangat ‘hidup’ dan terasa sangat elastis.

Kirman pun melihat adanya sebuah lubang di area belakang leher kostum kulit tersebut. letaknya persis seperti saat kedua jari tangan kanan Kirman yang secara misterius masuk ke tengkuk leher Nida. Kirman pun mencoba membuka lubang tersebut, dan dia cukup terkejut, lubang tersebut dapat dia buka selebar yang dia bisa tapi tidak kunjung robek. Kirman pun sedikit melihat ke dalam lubang tersebut dan dia tidak melihat ada apa-apa di dalam kostum kulit Nida yang sedang dia pegang itu.

“hmm gila ini sih,, apa ini efek dari ramuan yang gue minum barusan yak.?? Tapi gue ga nyangka efeknya se-ekstrim ini. tapi ini bu Nida masih idup apa…” gumamnya.

Melihat adanya lubang tersebut dan tidak ada apa-apa lagi didalamnya, Kirman pun secara otomatis berpikir kalau dia bisa mencoba kostum kulit Nida itu. Tapi sebelum dia mencoba untuk memakai kostum kulit tersebut, dia mendapatkan pesan singkat dari istrinya. Dia pun membaca isi pesan singkat tersebut.

“Mas, aku pergi dulu ya sama sepupunya Nida, buat nemenin fitting baju katanya, kayanya bakal lama. Kunci rumahnya aku taro di bawah pot deket pintu masuk mas.”

Begitu membaca pesan dari istrinya dia pun tersenyum karena mengetahui situasi rumah Nida. dia pun kembali melihat kostum kulit Nida yang masih dia pegang, dia sempat kepikiran untuk mencoba memakainya karena melihat adanya sebuah lubang yang ada di belakang leher Nida. tapi sebelum dia mencoba memakainya, dia pun berusaha menarik-narik lubang tersebut. tanpa dia duga, sekuat apapun dia tarik, lubang itu tetap tidak robek dan sangat elastis, besaran diameter lubang tersebut akan ikut melebar seiring ditarik dengan lebar oleh Kirman. Melihat hal tersebut Kirman pun semakin penasaran. Sebelum mencoba memakainya, terlebih dahulu dia melepaskan semua pakaian yang dia pakai. Setelah dia telanjang bulat, dia pun mulai membuka kembali lubang tersebut selebar mungkin yang dia bisa, lalu dia mulai memasukkan kaki kirinya ke dalam lubang tersebut, seperti memakai sebuah pakaian yang sangat fleksibel dan elastis. Di dalamnya sangat licin dan memiliki semacam cairan gel berwarna pink yang dingin dan menyenangkan.

Ketika kaki kirinya sudah masuk ke dalam kaki kiri kulit tersebut, seketika itu juga menjadi sangat menempel ketat dengan kakinya, secara magis kaki kiri Kirman berubah menjadi kaki wanita yang halus dan mulus. Ada sedikit rasa menyengat saat perubahannya terjadi tapi tidak terlalu menyakitkan. Kemudian dia pun melakukan hal yang sama dengan kaki kanannya dan proses yang sama pun terjadi dengan kaki kanannya. Kini kedua kakinya berubah menjadi kaki Nida yang mulus dengan bentuk yang indah.

Dia pun menarik kulit tersebut semakin ke atas ke area pinggangnya melewati area ‘pribadi’nya. Dan kurang lebih proses yang sama pun terjadi, dia terkejut melihat keberadaan ‘junior’nya yang kini berubah rata menjadi bentuk keberadaan area pribadi wanita. Kirman pun terus menarik kulit tersebut ke atas tubuhnya, perutnya yang sedikit buncit itu pun menghilang dan tergantikan oleh perut wanita yang mulus dan terbilang ramping. Dia pun menariknya lagi semakin ke atas, kini dia mulai memasukkan tangan kanannya ke dalam kulit tersebut tepat ke dalam bagian tangan kanan kulit tersebut, seperti memakai sebuah sarung tangan lateks. Tak lama kemudian kulit tersebut terasa menempel ketat dengan tangan kanannya dan seketika itu juga tangan kanannya berubah menjadi ramping dan kecil, jarinya pun lentik seperti jari wanita, bahkan kuku jarinya pun menjadi bagus. Lalu dia pun memasukkan tangan kirinya juga dan proses yang sama pun terjadi terhadap tangan kirinya. Dia pun menarik kulit tersebut semakin keatas, begitu sampai pada lehernya, dia merasakan sesuatu di bagian dadanya, dia pun melihat bagian dadanya mulai mengembang dan dalam waktu singkat menjadi dua buah payudara yang padat dan kencang yang dimiliki oleh Nida. melihat hal ini, Kirman pun tidak dapat menahan rasa penasarannya, dia lalu meraba dan meremas kedua payudara dengan kedua tangannya yang kini sudah menjadi tangan wanita. Tidak lupa juga dia memainkan kedua putingnya itu. Ketika memainkan kedua asetnya yang seksi itu, dia merasakan sensasi yang belum pernah dia rasakan sebelumnya. dia merinding merasakan sentuhan dan rangsangan itu sangat terasa sekali seakan-akan langsung ke tubuhnya sendiri. Secara insting dia pun pergi ke kamar Sandi untuk melihat penampilan dirinya. Bahkan cara jalannya kini seperti seorang wanita.

Cermin yang ada di kamar Sandi menampilkan refleksi tampilan dirinya sekarang. Bukan refleksi tampilan seorang laki-laki, melainkan refleksi tampilan tubuh seorang wanita yang langsing dan seksi dengan rambut lurus yang menempel di kepala ‘karet’ yang menggantung di antara kedua payudaranya, meskipun tubuhnya sudah tubuh seorang wanita, tapi kepalanya masih kepala Kirman sendiri, melihat itu dia pun merasa aneh dan janggal. Lalu dia pun kemudian menarik kulit kepala wanita yang menggantung itu dan memakainya di kepalanya sendiri. Begitu sudah menempel ketat di kepalanya, dia pun seketika itu juga dia dapat melihat flashback dari ingatan-ingatan yang belum pernah dia lihat sebelumnya mengalir di kepalanya. Seperti sebuah kehidupan seseorang di ringkas di dalamnya, dia dapat melihat seorang gadis kecil yang tersenyum senang di depan kue ulang tahunnya, diikuti tentang ingatan gadis yang sama dalam masa remajanya, juga ingatan tentang masa wisuda kuliahnya. Lalu juga ingatan tentang proses lamaran dan pernikahannya.

Ketika dia membuka sepasang kedua matanya yang baru itu, flashback dari ingatan-ingatan yang tadi dia lihat tergantikan dengan perasaan ketidak seimbangan pada dirinya. Tapi itu hanya berlangsung sebentar saja lalu dia dapat merasakan tubuh barunya itu seakan-akan dia memang terlahir dengan tubuh itu. Lelaki paruh baya itu pun kembali melihat tampilan dirinya di cermin dan melihat seorang wanita cantik dengan rambut lurusnya terurai sampai melewati bahunya sedikit. Dia pun lalu meraba wajah cantik itu dengan tangan rampingnya sendiri. Lubang yang ada di belakang lehernya tadi sekarang secara misterius sudah tak terlihat lagi. Dengan senyum jahatnya, dia berbicara kepada tampilan dirinya di cermin.

“astagaa…. gue sekarang jadi lu Nida. gue sekarang berumur 32 tahun dengan tubuh yang seksi ini. ehmm,, suara lu menggoda juga Nida,, eh suara gue sekarang yah,, hahaha.”

Dia masih tak percaya dengan apa yang dilihatnya, kini berdiri di depan cermin itu adalah seorang wanita bernama Nida tanpa sehelai benang pun menempel di tubuhnya. Terlebih lagi, tubuh wanita ini dikuasai sepenuhnya oleh Kirman. Tak tahan dengan godaan tubuh wanita telanjang yang dilihatnya, dia pun mendekap sepasang payudaranya itu dengan tangkupan telapak tangannya, lalu dibelainya dan diremasnya dengan lembut. Dia merasakan kedua payudara itu benar-benar masih kencang dan padat. Kenyal dan lentur dibungkus kulit bersih cerah merona. Sungguh begitu mulus dan sangat halus seperti sutra. Puas membelai dan meremas kedua payudaranya itu kini Nida beralih memainkan kedua putingnya susunya itu dan mendesah merinding sendiri merasakan sensasi antara geli dan rangsangan yang dirasakannya menjalar di sekujur tubuhnya, padahal itu bukan tubuh aslinya, tapi rangsangan yang dirasakannya begitu nyata seperti terkena tubuhnya sendiri.

“aaah,, eeuuhhmm,, sensitif sekali rupanya pentil akuuh.. eehmm..” desah Nida yang kini memiliki kepribadian yang baru.

Beberapa lama Nida asyik sendiri memainkan kedua payudaranya yang indah itu, meremas-remas serta memilin-milin kedua puting payudaranya yang sensitif itu. Nida mencoba mengangkat kedua payudaranya itu berniat untuk menjilat payudaranya sendiri, tapi lidahnya hanya bisa menyentuh sedikit pinggiran lingkaran merah kecoklatan yang melingkari putingnya. Karena tak berhasil melaksanakan niatnya, tangannya kini beralih ke kedua pahanya yang mulus dan halus tapi terasa kencang dan padat. Dia pun meraba-raba kedua pahanya itu. Tak lupa juga dia meraba bibir vaginanya yang mulai basah itu. Lalu dia mencoba memasukkan jari tengah tangan kanannya ke dalam vaginanya itu. Tapi tak lama kemudian dia tarik lagi karena dia sedikit kaget dengan yang dirasakannya.

“eehhmm oohh astagaaa,,beneran memeknya Nida inih,, beneran kerasa kaya tubuh gue sendiri.” Gumamnya yang lalu melihat dirinya lagi di cermin dan melemparkan senyuman nakalnya. Dia pun kini beralih ke tempat tidur Sandi. Lalu diapun tiduran rebahan di kasur tersebut.

Dengan posisi itu, dia pun melebarkan kedua kakinya juga menekuknya ke atas sehingga dia bisa dengan leluasa untuk memainkan ‘vagina curiannya’ itu. Gundukan belahan vaginanya terbilang mungil dan putih senada dengan warna kulit pahanya yang padat itu. Nida lalu menguakkan sendiri belahan bibir luar vaginanya itu dengan jarinya. Bagian dalamnya berwarna merah cerah merona. Itilnya yang kecil kemerahan sebesar biji jagung dan agak tersembunyi dalam lipatan bibir vaginanya itu. Nida pun menyentuh dan meraba itilnya itu lalu dia merasakan sensasi yang membuat dia merasa nikmat. Darahnya seakan mendesir dan bergetar oleh aliran rangsangan yang membuat tubuhnya merinding.

“aaaah…eeehhmm,, gilaa itilnya sensitif jugaaah…eeuuhhmm.” Desah Nida.

Dia pun terus melanjutkan rangsangannya itu. Nida memejamkan kedua matanya itu demi menikmati rangsangan yang dia lakukan pada tubuhnya. Tangan kirinya asyik bermain-main dengan kedua payudara juga putingnya secara bergantian, sementara tangan kanannya fokus mengelus-elus juga meraba vaginanya, tidak lupa juga dia memainkan itilnya sendiri.

“aaaahh…eeehhmmm..ooohh…yeeaaaah… that’s feels good…eehmmm.” Desah Nida yang tanpa sadar melontarkan kata-kata dalam bahasa inggris.

Tak berselang lama, kini Nida mulai memasukkan jari tengah juga jari manisnya ke dalam liang vaginanya. Nida merasa sedikit agak ngilu ketika kedua jarinya menyusup sejauh yang dia bisa dalam himpitan liang vaginanya. Otot perutnya terasa tertarik agak seperti terasa kram. Kini dengan lembut dan penuh perasaan Nida mulai ‘mengocok’ vaginanya sendiri dengan kedua jarinya itu. Nida mendesah-desah menikmati rangsangan birahi yang ia rasakan.

“aaaah…eehmmm..yeeaaahh…euuhh enaaaakk bangeeet…eehhmm.” Desahnya sambil sesekali menggigit bibir bawahnya.

Cukup lama Nida melakukan dan menikmati rangsangan birahi yang dia lakukan pada tubuhnya. Vaginanya pun kini sudah basah dan licin karena cairan kenikmatannya sudah keluar cukup banyak akibat sensasi kenikmatan birahinya. Lalu dia pun merasakan desakan serasa ingin pipis. Nida pun makin mempercepat kocokan colokan kedua jarinya di dalam vaginanya itu.

“aaaahhh eeehmmm.. yeesss..eeuuuhh…beeenntaaaar…eeuuhh…lagiiihhh..eehhmmm..” desahnya.

Hingga akhirnya tak berapa lama kemudian Nida pun mencapai klimaksnya, tubuhnya mengerang mengejang karena sensasi orgasmenya

“aaaahh akuuuhh…keluaaaarrhhh…eeuuuhh..aaaaahhh…aaaahhh…eeuuhhmmmhh.” racaunya yang merasakan klimaksnya. Nida pun memuncratkan Cairan birahinya beberapa kali, cukup banyak yang keluar dari vaginanya itu. Tak berselang lama setelah cairan birahinya sudah habis keluar semua, Masih dalam posisi rebahan di atas kasur dia pun bergumam.

“waaahh gilaaa,, ga nyangka, sensasinya bisa senyata ini,,kaya ini emang tubuh asli gue aja, padahal kan bukan,, gue Cuma pakai tubuh ini aja yang udah jadi kostumkulit, tapi sensasi sentuhan, rangsangannya, berasa banget .” Tanpa sengaja suara Kirman yang asli keluar dari mulut Nida dan dia pun tersadar.

“oooo gue masih bisa ngeluarin suara asli gue toh,, hehe.” gumamnya lagi. Lalu dia pun memegang tenggorokannya sambil berdehem berniat mengubah lagi suaranya menjadi suara Nida

“ehmm.ehmm..tes..tes..” gumamnya yang kini suaranya telah berubah lagi menjadi suara Nida.

“hihi.. sempurna..” katanya yang lalu bangkit dari tempat tidur lalu melihat pantulan dirinya di cermin dan dia sedikit memainkan perannya.

“kenapa aku telanjang disini, dimana Kirman.” Katanya sambil menutupi kedua payudaranya dengan tangan kanannya dan vaginanya dengan tangan kirinya lalu dia berdehem guna mengubah suaranya lagi menjadi Kirman.

“gue ada disini Nida, haha. Di dalam Tubuhmu yang kini aku kuasai.. haha.” Jawabnya yang lalu mengganti suaranya lagi ke suara Nida.

“tidak,, keluar Kirman,, keluar dari tubuhku..” jawabnya lagi yang lalu mengganti suaranya lagi.

“haha aku tidak akan keluar dari tubuh seksimu ini Nida,, sudahlah kamu diam saja dan nikmati permainannya..haha.” jawabnya yang lalu mengganti suaranya lagi menjadi suara Nida dan menyudahi permainan kecilnya itu.

“hihi, baiklah kalau itu mau mu..aku akan ikut menikmatinya..haha,, sepertinya kesenangan ku akan dimulai lagi,,hihi.. mari kita bersenang-senang..haha.” gumamnya yang lalu beranjak keluar dari kamar tidur Sandi.


$_$ … Bersambung … $_$
 
selamat malam para suhu sadayana..
pertama,, nubie mau mohon maaf yang sebesar-besarnya telah menghilang seperti di telan bumi sehingga cerita ini stuck (karena cukup ribet dengan RL dan kondisi nubie yg masih noob banget bikin cerita jadi bisa stuck gini)..
maap juga kalau seumpama suhu sekalian merasa cerita ane monoton, maklum suhu masih noob bikin cerita,, susyah ngehubungin2 nya, nyari ide nya dll,, hehe..
#dibukain pintu maaf sama suhu sekalian aja udah seneng ane mah suhu,.#
:ampun::ampun::ampun:

kedua... terima kasih buat para suhu yang udah baca, ngasih masukan, mulustrasi, saran, kritik juga nungguin cerita nubie yg mandek ini..
#mulustrasinya nanti ane cb post di chapter berikutnya, ga janji tp ya, perlu belajar post lagi pake mulustrasi#

ketiga,, tak bosen2nya nubie bilang, silahkan bagi yang mau ngasih saran kritik masukan mulustrasi juga boleh suhu..

tanpa panjang lebar lagi,, ini update nya yg udah nubie buat suhu..
semoga berkenan..

p.s = nubie mau cb ngenalin genre baru yaitu 'skinsuit' (mirip2 possession/merasuki cuma berbeda caranya) yg kebanyakan ceritanya dibuat daalam bahasa inggris,, bagi yg sudah tau, kita seperguruan berarti,, bagi yang belum, semoga berkenan,, jika tidak, jangan diambil pusying ya suhu, namanya juga imajinasi,,fantasy.. hehe

:ampun::ampun::ampun:
walaopun bhs inggris susah aku cari om..
klo blh tau bagi info dpt crta genre tsb
 
Welcome back suhu, meskipun ngaku noob tapi tulisannya selalu keren ngangenin hehehe

Oh iya kok tiba2 ada yg ngajakin si Tuti fitting baju
 
akhirnyaa
setelah sekian lama menunggu
suhu kembali juga
membawa genre yg sulit ditemukan bahasa indonya hehe
btw itu nida engga mati kan?
bisa kembali jadi manusia lagi engga?
 
Mm... Sepertinya akan jadi masalah ketika bu Nida (didalamnya Kirman) bercinta.
 
@Chelsea26 @mee27 @CapitaesDeAbril @vengxi thank u suhu apresiasinya hehe jd malu.. heuheu beneran hu masih noob, cm sering liat gaya penulisan dr cerita2 suhu disini jd nya tau cara nulis yg enak buat dibaca kaya gimana..

@Chelsea26 iya hu, ceritanya ane nambahin karakter baru sepupunya Nida gt yg mau merried ngajak fitting baju,,heuheu

@mee27 ga kok suhu, ane mikirnya si Nida yg asli ga mati, bisa jd manusia lg,hehe

@CapitaesDeAbril iya suhu, Nida nya ga ane buat mati kok, hehe,, iya hu, ane buat kirman beneran nyamar jd nida..minta dukungan semangatjya suhu biar bisa dibuat makin binal hehe..
Iya suhu, diawal tuti nyamar jd nida ane tambahin kurung gt biar enak bacanya,,yg versi kirman ini perlu jg kah ane tambahin semacam tanda baca jd enak bisa ngebedainnya??

@vengxi hahaha ga jd masalah suhu,,hehe,, malah kita bisa buat dialah sumber masalahnya haha..

Thank u suhu semua berkenan baca n ngasih apresiasi ke nubie..
 
Akhirnya TS kembali..makasih ya..cerita ini 5 bintang :adek: :ampun:
 
kapan ngerasain yang lagi hamil besar hu?atau tetangganya itu?
 
mantaaap suhu
jadi kaya komiknya si DATE yah yng deep stalker hehe
semangat suhu pengembangan ceritanya
selalu ditunggu updateannya hu
 
Bimabet
@bangkaim iya suhu, nida nya ane buat masih hidup kok,, hehe,,

@CapitaesDeAbril iya suhu, ane jg mikirnya kl di buat mati, kesian amat,,heuheu,,jd ane buat biarin idup aja hehe..
sama hu, ane jg blm mahir bener cm baca ceritanya fantasy nya tuh oke lah, tp karena jarang belum ada malah yg versi indo nubie cb2 masukin deh..hehe, semoga berkenan buat suhu semua (SR/AR).
Oke suhu, ane cb usahain bisa buat si kirman berpetualang dengan tubuhnya nida n buat jd binal hehe.
Oke suhu ane nnt tambahin tanda untuk yg versi kirman biar ada pembedanya yak..
Hehe makasih banyak suhu apresiasinya..

@ah gesss woohh iya suhu,, nnt yaa ane jg kepikiran ke arah sana tuh hehe..

@mee27 iya suhu mirip2 kaya gt.. tp ane cb buat nuansa2 indo hehe.. thank u suhu dukungannya..
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd