Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY Chaos Emerald [Act 1]

LORD_El_Melloi3

Suka Semprot
Daftar
28 Feb 2019
Post
6
Like diterima
32
Bimabet
PROLOGUE


Distrik 48 area selatan.



“Chen liat sini! Buruan!”
2 orang anak yang baru saja pulang sekolah sambil mengendarai sepeda berhenti mendadak.

Penasaran dengan cahaya berkilau dari hutan yang mereka sedang lalui.

“iya bentaran, kebiasaan sih lu gak sabaran, ada paan? Palingan lu so soan liat penampakan hantu lagi kan?”
Chen atau Chen Alexander menepikan sepeda di tepi jalan lalu menyusul kawannya yang sudah terlebih dahulu masuk mulut hutan.

“tolol liat sini dulu! Cepet! Nanti keburu ngilang ah elah batu bener deh lu”
Zhuge Casanova menarik pundak Chen sehingga mereka berjalan beriringan. Telunjuk Zhuge mengarah pada sumber cahaya yang berkelap kelip.

Rasa ingin tahu mereka telah mengalahkan segalanya, ketakutan bahkan kewaspadaan mereka jadi berkurang.
Haus akan rasa ingin tahu oleh sesuatu yang baru itu, Zhuge berinisiatif berlari mendekatinya, tentu saja Chen pun ikut berlari juga.

Sebuah kapsul tabung besar dengan kaca film yang tebal, namun cahaya lampu dari benda tersebut terus berkedap kedip.

“UFO ANJRIT CHEN!” pekik Zhuge kegirangan sekaligus tercengang, Chen hanya melongo melihat hal tersebut tepat di depan mereka.

“STOP! Jangan dipegang!” Teriak Chen tepat saat Zhuge mengulurkan tangannya untuk menyentuh kapsul tersebut.

“anjeeng gue kaget! Gak papa kali, lagian ini bukan bom atau semacamnya juga, nih liat”

Zhuge dengan entengnya menekan tombol yang berada di tengah kaca kapsul tersebut kemudian kaca tabung kapsul tersebut terbuka.

Lalu terkuaklah apa yang ada di dalamnya.

“ehhh buset! Malah dipencet!”
Chen terkejut begitu juga Zhuge, mereka saling berpegangan. Tubuh mereka gemetaran.
Tapi apa yang nampak setelah kacanya benar-benar terbuka adalah seorang wanita berambut hitam panjang, dengan pakaian astronot sedang terpejam.

“haaaaaaa! Ceweeeeeek!”
Zhuge terperanjat, tapi Chen terdiam kaku sambil mulutnya menganga.

“cakep juga nih Chen!”
Zhuge memberanikan diri mendekati lalu mencoba mengecek apakah gadis muda itu bernafas atau tidak.

Plak

Chen menepuk tangan Zhuge.

“eh sikampret! Ngagetin mulu! Gue cuma pengen ngecek aja, doi masi idup apa kagak”

“tu… tunggu dulu… gue gak yakin ini orang beneran atau malah…”

Zhuge tidak menggubris perkataan Chen, ia kemudian menempelkan telunjuk di bawah hidung gadis itu.

“MASIH HIDUP!!!”
Zhuge berteriak.

Tapi chen malah semakin was was.

“Ge kita mesti lapor aparat yang berwajib lah!”

Zhuge menahan bahu Chen dan menggelengkan kepalanya perlahan, pandangan matanya tajam nampak serius kearah Chen.

“barang bagus nih Chen! Hehe”
Zhuge terkekeh dengan tawa yang penuh akal bulus.

Lalu Chen melepas paksa genggaman tangan Zhuge dan meraihnya mendekat.

“Bego! Otak sange lu gak dimana dimana pasti aja kesono! Ini kalo astrot atau pihak NASA tahu, kita bisa mampus tolol!”

“ah elah Chen… lu pasti penasaran juga kan? Dan pasti kepengen nyoba juga kan? Masa sih gak bosen coli mulu Chen? Ngaku lu!”

Chen menepis tangan Zhuge lalu ia berbalik arah

“serah lu Ge, gue udah ngewanti-wanti lu ya, gue gak ada waktu buat terlibat lebih jauh, sorry gue pulang duluan!”

“ya elah, Chen… kesempatan loh ini, kita main aman aja!”

Tidak ada balasan kata kata dari Chen, ia berjalan menuju di mana sepedanya ditaruh.

Saat beberapa langkah chen meninggalkan Zhuge, hal yang tak kalah mengejutkan terjadi.

Mata Wanita itu terbuka, seluruh bola matanya berwarna biru terang, lalu cahaya memekan mata juga angin berhembus kencang, dan hampir mementalkan mereka berdua.

“Kalian berdua yang menolongku?”
kalimat yang dilontarkan gadis muda itu mengejutkan Chen dan Zhuge yang terbujur kaku tak dapat berkata apa-apa.

"Halo namaku Fiony!"
Ef7Vm6dU4AArXhI




2.5 Tahun kemudian.



“Chen bekal makan siang udah aku bikin nih, dihabisin ya eheh”
Gadis itu memasukan bekal makanan tersebut kedalam tas ransel milik Chen.

“Gak usah repot-repot deh Fio, lagian santai banget lu hari ini, hari ini cuma 1 mata kuliah abis itu free lah, lagi pula ada Warung Sate baru lagi promo, Gratis gitu”

“tuh kan mulai lagi, kamu udah gak suka makanan buatanku?”
Fiony mengerutkan bibirnya, dan nampak kecewa.

“hadeh lagi lagi pasang ekspresi seperti itu, iya deh iya gue bawa”
Chen mengambil ransel yang sedang dipegang Fiony, raut mukanya berubah drastis, senyum yang lebar terpangpang di wajahnya.

“makasih Chen, oh iya semalem ada reaksi dari Chaos Emerald nih”
Fiony duduk bersandar di kursi sambil merentangkan tangannya keatas.

“oh ya?”

“jaga-jaga aja kalo terjadi sesuatu, kita bakalan sibuk hari ini”

“oke kalau begitu gue berangkat ya fio, seperti biasa kunci simpan di bawah kandang Zero ya”

“iya, hati-hati Chen”

Chen menjentikan jarinya, saat itu juga ia menghilang.

Fiony tersenyum sambil mengayun ngayunkan kakinya kedepan dan bergumam.

“tentu saja hari ini bakalan super sibuk, iya kan kak Viona?”

“Tch… Fio… fio… masih aja peka banget…”

Kaca jendela bergeser sendiri, terdengar suara orang masuk, lalu perlahan dari ujung kepala hingga ke ujung kaki, nampaklah sesosok gadis.
EI1Q8ArUYAAlBwi


“kakak bisa ngilangin tubuh kakak, tapi aura kakak nggak, hahah”

“dasar!, masak apa nih? Aku laper banget, semalam suntuk abis ngejar Chaos user”

“ohh jadi semalem itu kakak yang lagi ngejar chaos user, pantesan Chaos emerald langsung bereaksi”

“iya siapa lagi, Area selatan kan Cuma kita doank…”

“oh hiya ya, aku lupa”

“memang si Chenmu itu udah siap jadi Chaos Hunter? Skill teleport miliknya itu cukup berguna, tapi masih kacangan lah, terakhir kali dia malah salah tele ke kamar mandi, mana aku baru buka baju lagi. Sialan emang pake sok sok gak sengaja.

“apa?! hahahah!”
Fiony tertawa sambil menutup mulutnya sedangkan kedua kakinya terangkat ke atas sambil tertawa terbahak-bahak.

“ah rese lu fi! Gue laper, tolong piringnya donk”
Viona mengambil posisi sambil duduk di depan meja makan.

Lalu Fiony mengangguk dan menyiapkan apa yang dibutuhkan Viona.



Kampus


“Berhasil! Oke ini keberhasilan gue yang ke 7, jadi kuncinya fokus mengingat tempat ya…”

Chen memperhatikan sekitar, tidak ada orang satu pun yang tahu atau melihat keberadaannya ia rasa. Berpindah ke Rooftop adalah pilihan yang paling tepat.
Ia kemudian menuju pintu keluar, namun saat ia memutar gagang pintu. Hal yang buruk terjadi.

Ckrek ckrek.

“Astaga kekunci dari dalam, waduh percuma donk gue tele kesini… Siaal!”
Chen menarik nafas panjang lalu menjauhi pintu tersebut dan duduk di pojok sambil bersandar pada pembatas besi.

Sambil melihat jam ditangannya ternyata sudah masuk pukul 9, 15 menit lagi perkuliahan dimulai.

“lain kali pilih tempat yang kira-kira aman, mau itu dari perhatian orang atau pun hal yang seperti ini, misalnya terkunci di ruangan”

Chen sontak terkejut, ia tidak sadar kalau ada seseorang yang mendapatinya berteleportasi di sana. Padahal sebelumnya ia sudah mengecek tidak ada siapa-siapa.

“eh… kamu dari tadi disitu?”
Tanya chen melihat gadis yang tiduran di dekat toren air. Sambil memandang kearahnya.

“yap, residu emerald mu bertebaran loh… kamu user kan? Mmm newbie ya?”
Tanya gadis itu balik.

“heeeee!”
Chen terkejut bukan main, ternyata selain Fiony ada orang yang tahu soal emerald dan kemampuan Khusus.

“biasa aja kali, kayak ngeliat setan aja… Pro tip, latihan fisik itu penting loh, fisik yang lemah bakalan jadi wadah yang rentan buat user. Suka olah raga lu?”
gadis itu melompat dan berjalan kearahnya.

“eh, jarang sih, paling jogging pas car freeday”
Chen nampak gugup menjawab ocehan si gadis.

“Jesslyn”
gadis itu mengulurkan tangannya dan kemudian dibalas oleh Chen yang agak canggung.

Eb13tXMUMAEcxnR


“Chen”
mereka berjabatan, sementara chen agak kikuk, karena ia merasa malu atas usahanya yang kurang maksimal, ditambah ceramah Jesslyn, yang begitu mengena.

“hoo… udah lama?”

“maksudnya?”

“hmm… udah lama lu jadi user?”
jesslyn menghela nafas melihat tanggapan Chen.

“mungkin 2 tahun lebih”
Chen menggaruk-garuk rambutnya.

“HAAAH!!! 2 TAHUUUN?! Gila yang bener aja lah, 2 tahun lama amat, gue Cuma 3 bulan loh, hahaha”

Jesslyn melompat keatas pagar pembatas, lalu melambaikan tangannya.

“hei Lu mau ngapain?!”
Chen bergegas menghampiri jesslyn.

“ Aideu”
Jesslyn melompat ke bawah, yang notabene mereka berada dilantai 6 kampus. Ini hal yang gila pikir Chen.

Ia menoleh ke bawah melihat Jesslyn sudah tidak ada. Kemudian mencari kesegala penjuru, ia raib begitu saja. Betapa terkejutnya Chen, ia baru mengetahui bahwa di kampusnya ada orang selain ia yang seorang user

Selama ini ia hanya berfikir bahwa Fiony adalah makhluk asing yang terdampar di bumi, lalu memberikannya kemampuan khusus, itu pun tidak secara gamblang.
Ia hanya diberi tahu kalau ia ke bumi untuk mengumpulkan Chaos Emerald yang tersebar. Chaos emerald adalah Emerald yang terkontaminasi oleh keburukan dan kejahatan manusia.
Dan Emerald adalah sumber energi yang paling berharga serta tidak semua makhluk bisa memilikinya.

"oke fokus... Gue harus tele ke taman depan aja"
Chen memandang taman kampus yang cukup aman, dari atas gedung lalu memejamkan matanya dan kemudian berteleportasi.

Sukses
Chen berhasil berpindah tempat, dan sekali lagi ia memastikan tidak ada yang melihatnya. Kemudian ia melihat dosen pengajarnya sudah berjalan cepat, menuju lobi, sepertinya kelas akan segera dimulai.

Tidak jauh dari sana, Jesslyn tersenyum dan mengamati Chen dari jendela kelas yang pemandangannya langsung menyorot ke lapangan dekat taman.
"menarik sekali... hihi"


Prologue end-
 
Halo, maaf nih tanpa basa basi langsung post cerita. Jadi sebenernya ini karyaku di forum LN beberapa tahun yang lalu
tapi karena kena wipe dan webnya udah mati jadi agak kangen juga pas iseng-iseng nemu draft-draftnya di hardisk lama
Cerita ini aku buat remake dengan perubahan karakter jadi member idol 48.
Genre yang beda dari yang biasa para mastah bikin hehe.
semoga bisa mewarnai forum ini khususnya sub forum fiksi.
sampe jumpa di next chapter
CIAO
 
Prolognya menarik suhu
Ditambah emang belom pernah baca yang versi di forum LN jadi penasaran kedepannya bakal gimana hehe
 
Btw mau ngingetin hu... Fiony masih SMA... di sini kalo masih SMA belum boleh dibikinin ss, nanti ceritanya dilock momod...
 
Prolognya menarik suhu
Ditambah emang belom pernah baca yang versi di forum LN jadi penasaran kedepannya bakal gimana hehe
yang versi LN gada adegan 18 plusnya mastah, khusus disini aja kuremake adult version

Btw mau ngingetin hu... Fiony masih SMA... di sini kalo masih SMA belum boleh dibikinin ss, nanti ceritanya dilock momod...
Makasih banget udah di ingetin nih mastah yg satu ini baek banget. Emang kemungkinan gak ada adegan vulgar kalo Fiony itu. kalo yg lain tentu saja ada.


thanks buat yg udah baca apalagi apresiasi dengan likenya, gak nyangka banyak yg antusias jg ya.

tenang aja karakternya cukup banyak kok, dengan porsi masing masing.

see ya next update
 
Bimabet
Action 1


2.5 Tahun yang lalu
Distrik 48 Selatan


Setelah memperkenalkan namanya, Fiony keluar dari pesawat luar angkasa berbentuk tabung tersebut. Ia melayang seakan tidak dipengaruhi oleh gravitasi bumi.
Chen juga Zhuge diam seribu bahasa. Wajah mereka nampak ketakutan dan tubuh mereka merinding.

“se… setaaaan!” Zhuge berbalik arah dan hendak pergi menjauh, namun seketika tubuhnya membeku. Seolah tertahan oleh sesuatu yang tak terlihat.

“Ge… gee… baa.. badan gue gak bisa geraak”

Chen bicara terbata-bata

“gu gu gueee juga Chenn!”

Mereka berdua berusaha bergerak dan terlepas dari jeratan yang tak terlihat itu. Tapi usaha mereka sia sia.

Fiony semakin mendekat, Chen memejamkan matanya karena ketakutan, sedangkan Zhuge bernafas sangat cepat, debar jantungnya seakan terasa saat fiony mendekat.
EfeefVqUYAQJD53

“kalian makhluk bumi? Jangan takut aku gak bermaksud jahat kok”

Fiony memegang dagu Chen lalu tersenyum seraya memiringkan wajahnya.

Chen menelan ludah, dan membuka matanya perlahan.

“release!”
Fiony berteriak lalu tubuh mereka kembali normal dan Zhuge jatuh sempoyongan.

“aku tidak akan mengancam nyawa kalian, sebaliknya aku kesini untuk menolong kalian”

“bo.. bohong! Kamu pasti mau manfaatin kami kan? Biasanya Alien bermulut manis, mengiming-imingi hal yang diinginkan lalu menjebak dan menyeretnya ke kesengsaraan! Iya kan Chen?”

Zhuge berusaha meyakinkan chen teman baiknya, tapi chen terlalu shock berat.

“memangnya aku jin pesugihan apa! Huft”
Fiony memanyunkan bibirnya sambil melipat kedua tangannya di depan dadanya.

“aku kasih kalian hadiah nih, tapi…”
belum selesai fiony bicara zhuge memotong

“Tuh kan! Fix minta tumbal ini, Jin berkedok alien terdampar, wah bisa viral ini!”

Buk

Chen menepuk kepala Zhuge yang asal nyeplos dari tadi.

“gak ada salahnya denger dulu apa yang dia pengen jelasin ke kita ge…”
Chen berdiri dan menepuk-nepuk pakainnya yang kotor terkena debu dan tanah, lalu membantu Zhuge bangun.

“Oke makhluk bumi, mmm”
fiony nampak kebingungan tapi Chen langsung mengerti

“Gue Chen, dan yang asal nyablak dari tadi ini…”

“Zhuge Casanova! Inget itu! makhluk asing”
Zhuge berkacak pinggang, dagunya terangkat dengan congkak.

“ok kak Zhuge dan Chen, aku punya hadiah buat kalian tapi sebelumnya mau kah kalian membantu aku buat nemuin benda seperti ini?!”

Fiony membuka telapak tangannya keluar lah hologram berbentuk Kristal emerald berwarna ungu.

“apa itu?!”
Chen bertanya Tanya

“apa hayoo?!”
Fiony malah berkelakar sambil menggerakan tangannya yang menopang Kristal hologram tersebut ke kanan dan ke kiri

“ya elahhh, niat ga sih lu alien!”
Zhuge naik pitam karena serasa dipermainkan

“huuuu kak Zhuge galak nih! Oke ini Emerald sumber kekuatan tersembunyi yang mampu menjaga kesetabilan planet…”

“ooh berati kalo kita cari yang begituan kita bakalan dapet cuan banyak ye?!”
lagi lagi Zhuge asal nyeplos

“dah deh Ge… denger dulu ampe kelar apa kata Fiony ini”

“ah elah susah ngomong cuan sama anak IPA”

“hadeh gee…”

“hihihi kalian lucu, kayak Buaya sama aligator”
Fiony tertawa

“Buaya?! Gak sekalian aja Tirex atau kecebong kek”
zhuge mulai hilang kesabaran

“udah udah, langsung ke intinya aja fio”

“ciee mulai akrab nih manggil fio”
zhuge menggoda Chen dengan panggilan tersebut

“udah deh ah…”

“Ok kakak, Aku pengen kakak berdua bantu aku cari serpihan Emerald yang sudah terkontaminasi, karena kalau sampe jatuh ketangan yang jahat bisa menimbulkan masalah besar! Kristal Emerald yang terkontaminasi kejahatan akan berubah menjadi Chaos emerald penyebar kekacauan”

“ini udah kayak Game adventure aja chen, kita secara gak sengaja ketemu ginian terus dikasi misi, ntar bos terakhirnya biasanya temen sendiri deh!”

“OTAK LU NGACO! Kebanyakan gadoin sabun lu!”
Chen menimpali kesal

“hahahah gak gitu kak! Aku suka kalian berdua, oke sebagai awalan aku beri kalian modal, kemampuan khusus yang akan berguna saat mencari Chaos Emerald ini”

Fiony mengangkat tangannya kedepan, jari jemarinya dibuka lebar sambil direntangkan, rambutnya tergerai dan melayang, sama seperti tubuhnya.
Lagi lagi matanya berubah biru cerah, Kedua pemuda Chen dan Zhuge menguatkan diri dan mentalnya, percaya tidak percaya terhadap apa yang ada di hadapannya.

“Wahai Deus Ex Machina sang penjaga waktu, kiranya engkau bukakan pintu kemuliaanmu, dan anugerahi lah kedua pria terpilih ini oleh karunia mu! Aku Fiony Alveria Tantri memohon pada Mu sebagai katalis hidup! LEPASKAN!!”

Cahaya yang begitu menyilaukan memekakan pandangan mereka, lalu mereka berdua kehilangan kesadaran.



Gerbang antar dimensi

Sesocok tubuh yang gendernya tidak diketahui, seluruh tubuhnya diselimuti cahaya. Duduk di singgasana, ruangan yang sangat luas mungkin tidak terbatas, berwarna putih.
Hanya ada mereka berdua. Chen dan Makhluk itu.

“Jadi kau Tamuku? Perkenalkan dirimu anak muda!”
suaranya terdengar aneh, sebab ada dua paduan suara yang digabungkan antara wanita dan pria.

“si… siapa kau?! Dimana aku?!”

Chen bergidik, nyalinya ciut.

“HAHAHA!!! Malah balik bertanya, haruskah aku mengulangi pertanyaanku tadi?”

“Chee.. Chen Alexander!”

“HAHAHA!! Chen? Jadi Fiony mengirimu kemari rupanya…”

“ehh… dimana Zhuge?!” mata chen mengitari sekitar, dan ia tidak mendapati apa-apa kecuali makhluk yang duduk di singgasana itu.

“Zhuge? Siapa lagi? Yang kutahu hanya kita berdua disini, ah mungkin kau sedang banyak fikiran ya? hal yang wajar itu"

Chen terdiam sejenak, ia heran kenapa setelah Fiony melakukan Ritual tadi ia tidak bersama Zhuge, ataukah terjadi sesuatu.

“Baik, akan ku jelaskan secara simple, Kau berada di perbatasan dimensi sekarang, Dimensi tempat kau tinggal dan Mirror Dimensi, aku juga punya tugas untuk memberikan mu label”

Tiba tiba Makhluk itu berpindah secepat kilat disamping Chen, kemudian ia terkejut. Lalu menyentuh pundaknya.

“baiklah Chen, kembalilah ke tempat asalmu”

Chen melongo sambil menoleh makhluk tersebut kemudian ia berpindah dengan secepat kilat, dan berada di depan gerbang sekolah.

“hai kak Chen, bagaimana perjalanan dan hadiahnya?”

“ FIO!!! Aku gak mimpi kan?”
tiba tiba Chen memegang kedua pundak Fiony sambil bertanya

Fiony hanya tersenyum sambil menggelengkan kepala.

“Zhuge? Dimana Zhuge?!!” kini raut wajah Chen nampak begitu khawatir, jelas saja sahabat karib sedari kecilnya hilang begitu saja.

“Zhuge siapa kak? Kakak lagi ngigau kah?” fiony keheranan wajahnya yang polos, benar benar membuat Chen semakin khawatir dan terbelalak kaget.

“Zhuge temanku, yang menyelamatkan mu waktu di hutan?!” setengah berteriak Chen mencoba mengingatkan Fiony tapi nihil, Fiony menggeleng dan tidak tahu apa-apa.

Dengan sigap Chen mengeluarkan handphonenya lalu mengecek Whatsapp maupun history percakapan teleponnya. Mengejutkan, tidak ada nama Zhuge disana. Chen berteriak histeris.

Ia terjatuh berlutut, sambil menangis sesegukan kehilangan teman, sahabat dan partnernya itu.

“Tidaaaak ini tidak mungkin, aku sedang bermimpi bukan? Zhugeee kau pasti sedang bersembunyi disuatu tempat, ahh iya Warung Nasi Bu minah, biasanya siang begini kau suka makan disana”

Chen yang sudah kalut mulai berbicara sendiri dan mulai bangkit lalu berlari meninggalkan Fiony.

“kak Chen tunggu!”

Chen terus berlari sambil memejamkan mata, lalu…

Brugh

Chen menabrak tiang listrik.

“Anjritt! Sakit!”
Chen jatuh tersungkur setelah menabrak tiang listrik yang tiba-tiba ada di depannya.

Tak lama beberapa orang keluar dari warung nasi dan melihat keadaan Chen.

“oalah Chen ngapain duduk disitu”
Ibu minah mendekat bersama suaminya dan membantu Chen berdiri

“gu guee gak sengaja nabrak tiang barusan pas barusan lari, hehe” Chen sebenarnya penasaran dengan yang terjadi namun seketika ia ingat sesuatu, yaitu kemampuan khusus yang dibicarakan Fiony sebelumnya.

“duh, nyantai aja Chen… masakan ibu gak akan abis kok, kenapa buru-buru?”
sambil memapah Chen dan membawanya ke dalam warung.

Setelah mendapatkan tempat duduk, dan menu makanan favorit Chen, ia memastikan apa yang ia cari sebelumnya.

“Bu min, ngeliat si Zhuge gak?”

“Zhuge siapa?”
Ibu minah nampak keheranan, sambil menyodorkannya segelas Air putih.

“Zhuge bu, kita pan bedua sering kesini”

“sejak kapan adik sepupu mu Fiony namanya jadi Zhuge?!”
Bu minah hanya menggeleng-geleng kepala melihat kelakuan Chen sambil kembali ke dapur.

“hah Fiony adik sepupu?” gumam Chen keheranan.

“pasti efek nabrak tiang barusan bikin kamu manesia ya jang Achen”
timpal Pa Asep Suami Ibu minah

“amnesia Pak, bukan manesia” Bu minah menimpali selepasnya dari dapur.

“Tah eta! Bu”
Pak asep mengangguk ngangguk melihat wajah Chen, seakan menginvestigasi hal yang terjadi padanya.



Chen berjalan pulang dengan agak lunglai, dirinya yang masih agak penasaran dan tidak terima dengan kenyataan yang ada mencoba memastikan apakah rumah Zhuge masih ada atau tidak.
Sesampainya di lokasi, ia terkejut karena bangunan tersebut masih ada, dan persis seperti yang ia ingat.

Tapi saat Chen hendak mengetuk pagar, keluar lah 2 orang yang sama sekali ia tak kenali.

Lalu ia memastikannya dengan bertanya pada kedua orang itu.

“Permisi, apa benar ini Rumah Zhuge Casanova?”

Kedua orang itu saling pandang satu sama lain, dan menunjukan ekspresi keheranan.

“maaf dek, tapi ini rumah kami, dan kami hanya tinggal berdua… adek siapa ya?”

Tanya seorang pria yang sepertinya merupakan sepasang suami istri.

“ahh enggak kok bang, kayaknya saya salah alamat, maaf… permisi”

Chen undur diri dan kemudian pergi meninggalkan rumah yang ia pikir milik Zhuge, ia sangat yakin kalau itu rumahnya Zhuge, kerap kali ia menginap di rumah Zhuge. Dan tentu saja sudah lebih dari 10 tahun ia mengenalnya.

Chen memejamkan matanya sejenak, lalu mengusap wajahnya. Ia yang sudah putus asa kini pasrah dan mulai berjalan tanpa arah.

“KAK CHEN!!” pekik Seorang gadis yang tentu saja itu adalah Fiony.

Chen tidak menggubrisnya, ia terus gontai.

“kak Chen! CUKUP!”

Tiba tiba tubuh Chen tidak bisa bergerak, ia tahu bahwa Fiony yang melakukan itu.

Diselimuti oleh perasaan frustasi, putus asa dan kalut, chen bersikukuh untuk tidak menghiraukan Fiony.

Dipikirannya hanya ada bagaimana caranya ia bertemu dengan Zhuge.

“kak Chen aku mohon tunggu” Fiony mendekatinya dan berdiri disampingnya. Kemudian memeluk Chen.

“kak aku mohon, kakak jangan lakuin ini… semua sudah berbeda sekarang”

Wajah fiony penuh iba, matanya berkaca-kaca. Pelukannya semakin erat. Chen yang masih didalam pengaruh kekuatan Fiony tidak bisa berbuat apa-apa.
Air mata mengalir bercucuran, betapa perihnya ia harus menerima kenyataan ini.

“kak dengerin aku please, jangan pergi dulu” Fiony melepas pelukannya, dan kemudian melepaskan ikatan tak terlihat yang membekukan Chen.

“oke kita bicarakan ini di rumah”

Chen mengangguk setuju lalu tiba-tiba mereka berpindah tempat, pindah ke tempat tinggal mereka.

“Yeee kakak berhasil!” Fiony kegirangan menyadari Chen berhasil menggunakan kemampuan khususnya yaitu kemampuan teleportasi.

Namun seketika Chen rubuh terjatuh pingsan di depan Fiony.



Current time.

Di sebuah kamar love hotel berlampu merah redup, dengan ornament-ornament khas yang menunjang untuk pergulatan cinta sepasang kekasih.
Seorang Pemuda berbaring dengan celana yang sudah diturunkan sampai lutut begitu juga dengan celana dalamnya.

Di sampingnya duduk seorang wanita muda berambut di bawah bahu dengan hanya menggunakan bra dan celana dalam model g string.

“wah udah bangun ya dedeknya kak adit, uuhh lucu banget”
wanita itu antusias dan kegirangan melihat mr P milik pria bernama Adit itu.

Kemudian ia berinisiatif mengelus-elus penis milik Adit perlahan.


“ahhh Jesss…”
Adit menggelinjang, sedangkan wanita yang baru diketahui bernama Jesslyn itu membungkukan badanya sambil berlutut memainkan buah pelir milik adit secara stimulus.

Wajah Jesslyn memandang adit sendu nakal dan binal, sesekali Jesslyn mengurut batang penis sambil menggigit bibir bawahnya guna menggona Adit.

“aahhh ennaaak Jes…”

“enak apanya kak?”
canda Jesslyn kemudian bermanuver dengan mengocok pelan penis milik adit perlahan. Sebelah kaki Adit mulai tak mau diam, bereaksi saat Penis dan buah zakarnya di elus dan di kocok Jesslyn.

Wajah Jesslyn semakin lama semakin menggoda Adit lantaran, ekspresinya begitu binal nan menggoda, sesekali ia mengedipkan sebelah mata, dan terkadang memainkan lidah serta menggit sexy bibirnya.

Penis Adit semakin keras dan tegang, pria mana yang tidak terangsang mendapat service seperti itu dari wanita seperti Jesslyn.

Jesslyn beralih posisi menungging dan merendahkan tubuhnya sehingga benar-benar berulut di depan penis Adit, lalu ia mendekatkan mulutnya.

Dijulurkan lidahnya, perlahan ia menjilat kepala penis Adit, namun tetap mengocok batang dan mengelus buah zakar Adit itu.
Kepalanya di miringkan mengikuti arah penis yang ia mainkan, Adit yang baru saja merasakan lidah Jesslyn merasa geli geli sedap. Ia memejamkan matanya keenakan.

Jesslyn kemudian menjilat penis Adit dari pangkal hingga ujung kepala penis adit sambil menutup mata, meresapi setiap mili batang perkasa milik adit sang Atlit Karate.
Sesekali Jesslyn merapihkan poninya kesamping atau rambut sampingnya sibakan ke belakang telinganya.

Kini mata jesslyn menatap tajam, seolah mengunci buruannya, slow but sure penis adit dari ujung kepala masuk kedalam mulut Jesslyn tanpa menghentikan tangannya yang sedari tadi mengocok penis adit.

Gluk..

EfyJht6U8AEiznC


Kepala Jesslyn naik turun menikmati penis adit yang tegak sempurna, payudara jesslyn menekan paha adit, sensasi nikmat dari kuluman serta lidah yang menari di dalam mulut menyapu kepala penis adit,
ditambah gundukan payudara yang kenyal beradu di paha adit.

Sesekali Jessly menutup matanya lalu terkadang ia memandang adit yang sedang terbuai oleh kenikmatan surga dunia.

“ahh jess nik… maathhh” adit mengelus rambut jesslyn sembari agak mendorong kepalanya agar ia mengulum lebih dalam.
Jesslyn melepas sebelah tangannya dan beralih memainkan putting milik Adit, sambil memandangi Adit yang menerima rangsangan serta sedotan maut Jesslyn.

Hal itu membuat adit semakin kalang kabut, pertahanannya kian melunak, ia bersikeras agar tidak mencapai batas hingga ejakulasi. Ia masih ingin lebih lama menikmati bibir, lidah dan mulut jesslyn yang begitu menggoda.
Kemudian jesslyn memilin putting adit dan mencubit halus sehingga membuat adit gelagapan.

Tiba-tiba Jesslyn menghentikan hisapannya, tapi tangannya masih asyik mengocok dan memilin putting adit lalu berkata.

“gimana kak? Mau dikeluarin aja? Aku tau kakak udah gak kuat pengen keluar dari tadi, kakak mau keluar di mulutku...”

Jesslyn kemudian mengecup sambil mengelus kepala penis adit

“atau di muka ku? Bebas! asal ka Adit senang aja”

Kembali Jesslyn mengocok penis adit namun kini dengan tempo yang cepat, Jesslyn pula merundukan badannya dan dengan sigap menjilati putting milik Adit.

“aahhh Jesss” Adit kembali meracau

Tangan adit kini tidak tinggal diam, ia menyibakan bra milik jesslyn sehingga payudara miliknya terkuak, tidak begitu besar namun tidak pula kecil, pas digenggam saja.

Adit meremas serta memijatnya memutar sembari ia menikmati kocokan demi kocokan, juga putingnya yang dijilati jesslyn terus menerus.
Namun Jesslyn juga merespon saat sebelah payudaranya di remas adit, tak dapat dipungkiri bukan adit saja sekarang yang benar-benar bernafsu, Jesslyn pun sama.

Ia mainkan jemarinya, mengusap usap klitorisnya dan lubang vaginanya yang sudah basah.

Tapi bukan itu tujuan sebenarnya jesslyn, nampaknya Jesslyn hanya ingin bermain main dengan adit.

“jess aaku mau keluaaar aahhh…” adit meremas dada jesslyn lebih kencang, begitu pula jesslyn mengocok penis Adit lebih cepat.

“mau buang dimana kak?!” Tanya jesslyn sekali lagi dengan tatapan binal.

“muuu lut ajaaahhh”


Segera ia berganti posisi, kedua tangannya memegang paha Adit dan ia menarik napas dalam dalam lalu melakukan felatio dengan sangat lihai, ia juga melakukan deep throat.
Itu lah Jesslyn sepertinya ia sangat lihai dalam memuaskan pasanganya.

“jess jess… ahhhhhhhh”

Semburan cairan cinta adit meledak di mulut Jesslyn, tanpa ragu-ragu ia juga menelan semua sperma adit, tanpa sisa.

“di telen Jess?!” adit cukup terkejut melihat apa yang dilakukan Jesslyn, pasalnya ini pertama kali baginya mendapati partner sex yang mau menelan Spermanya.

“mmm… Sperma kakak manis, enak loh”
EfDp5zdU8AIPFbC


Jesslyn tersenyum sambil merapihkan rambutnya yang semrawut akibat melakukan blow job yang luar biasa tadi.

“Lanjut ke menu utama kak?” Tanya jesslyn sambil melepas branya, kemudian berpindah ke celana dalamnya yang ia turunkan perlahan.

Adit sebenarnya masih belum siap, penisnya masih terasa sensitif dan butuh cooling down, tapi ia takut Jesslyn meragukan dirinya dan kecewa.

Akhirnya dengan terbata-bata Adit menyanggupi.

“oo.. oke jess, tapi sebentar gue mau minum dulu”

“oke kakak tetep disitu, biar aku aja yang ambil”

Tubuh dengan kulit cerah itu berjalan menuju meja, pantatnya berlenggak lenggok membuat adit menelan ludah.





Kosan Amarta (tempat tinggal Fiony dan Chen)


“TIDAAK!”

Chen terbangun lagi dari mimpi buruknya, rentetan flashback miliknya akhir-akhir ini selalu menghantui dirinya.

Nafasnya menderu, keringatnya mengalir di kening dan pelipisnya.

Ia turun dari ranjang dan keluar menuju ruang kumpul, tempat dimana anak-anak kos berkumpul menonton tv atau sekedar chill out. Ia mengambil segelas air yang berada di dispenser sebelah tv.

Tak lama kemudian terdengar suara langkah kaki yang ternyata itu milik Viona.

“belum tidur?” Tanya Viona
EaTemgsU0AAQ77l


“kebangun barusan… tumben wangi, abis mandi ya?” timpal Chen

“baru balik gue, galau mau makan dulu atau langsung tidur” Viona merebut mug berisi air yang sebenarnya sudah siap Chen minum.

“eh lu tuh!” belum sempat chen merebut viona sudah meneguk air tersebut

“aahhh… Thanks bro” ia mengembalikan mug yang kini kosong kepada Chen

“ahh lu mah drun!” terpaksa Chen mengambil lagi air di dispenser lalu dengan tatapan awas chen memperhatikan Viona agar tidak mengulangi perbuatannya lagi.

“iihh seremm, Cuma minum aja udah kayak yang kena jambret hape” celetuk Viona

“ehh Chen, ngomong ngomong anterin beli nasgor yuk” pinta Viona

“ogah... ah” chen duduk sambil menyalakan TV

“gue yang teraktir deh, mumpung si bocah lagi tidur, nanti dia minta kan gue bisa bangkrut”

“serius lu?”

“iya ayuk keburu males gue chen”

“okay kalo gitu, yuk”

Mereka berdua meninggalkan kosan dan berjalan mencari tukan nasi goreng yang masih mangkal jam 1 malam.

Ditengah perjalanan Viona mencoba membuka obrolan

“eh barusan lu bilang katanya kebangun, emang kebangun apaan?” Tanya Viona keheranan

“mimpi…” jawab Chen kalem

“mimpi apa hayooo” Viona mencoba menggoda Chen

“mimpi buruk lah, masa mimpi yang lain”

Saat melewati pertigaan Viona merasakan hawa Chaos user, karena skill Viona sudah terasah jadi sensitifitasnya jauh lebih tinggi daripada Chen.

Ia terdiam sejenak, lalu Chen menatapnya keheranan.

“kenapa lu drun?”

“astaga gue lupa dompet gue ketinggalan Chen, gue balik dulu ye”
Tentu saja Viona sedang berbohong, ia merahasiakan kemampuan juga pekerjaannya ini kepada Chen.

“ah elah bego lu drun, udah pake duit gue aja dulu”
belum kering omongan Chen tapi Viona sudah berlari kencang, chen pun berusaha mengejarnya namun kecepatan Viona lebih cepat.

“bangke jago bener larinya, udah ngilang aja hadeh, fix gua dikerjain ini mah, emang bakat jadi maling tuh cewek”
Dengan kesal Chen memutuskan untuk kembali ke kosan.



Kemampuan Fisik seorang User bisa menjadi jauh diatas rata-rata manusia pada umumnya bila dilatih. Bahkan kekuatannya bisa melebihi seorang atlit atau bahkan setara monster.
Saat ini Viona sudah dalam mode stealthnya, Kemampuan Khususnya adalah Stealth kamuflase, ditambah dengan latihan fisik yang tidak pernah ia lewati tiap hari,
ia mampu berlari dengan kecepatan melebihi usain bolt, kecepatan, reflek serta daya tahan tubuhnya sudah berkembang menjadi seorang manusia super.

Sekali lompatan ia mampu melompat hingga 10 meter, tapi menggunakan kemampuan khusus ditambah kemampuan fisik seperti itu tentu saja menguras stamina serta Emerald energy.


“apa!?, residu energinya berpencar… berati tidak satu orang”

Viona berfikir sejenak karena target yang ia cari pergi ke tempat yang berbeda.

“Kearah kanan jam segini masih banyak orang, kalau begitu gue kejar yang ke kiri”

Viona berlari sekuat tenaganya, dan setelah beberapa meter, ia melihat seorang wanita tengah berdiri di dekat tiang listrik yang disitulah sumber cahaya satu satunya.

Masih dalam keadaan tak terlihat ia mendekati wanita tersebut, yang sedang memainkan Ponselnya.

Ia perhatikan dengan seksama, ternyata memang dia Chaos user. Dengan cepat viona menerjang wanita itu dengan pukulan andalannya.

Tapi jarak 1 meter kurang tinju Viona terhenti, seakan ada pelindung tak terlihat yang menyelimuti wanita itu.

“ini tidak mungkin”
ujar viona, lalu ia melepaskan beberapa kali pukulan beruntun dan rasanya ia seperti memukul sebuah kaca yang tebal.

“arghh sial”
Viona mulai emosi, tapi ia mencoba berfikir keras bagaimana caranya mengalahkan Chaos user tersebut.

“Ci sepertinya target lagi nyerang aku, tolong ci cepet, aku gak kuat lagi, aku takut aura barrierku gak sanggup nahan”
Wanita itu kini menelpon seseorang dan meminta bantuan. Serasa diberi pencerahan, Viona yang mendengar hal tersebut mengumpulkan kekuatan dalam kedua tinjunya, sekali lagi ia melakukan tinju beruntun dengan kekuatan penuh.

“CI!! Tolong! Aku gak kuat lagi”

Berhasil! terlihat retakan seperti kaca di setiap area dekat tubuh wanita itu.

Ditutup dengan tendangan berputar Viona akhirnya Aura barrier milik wanita itu luluh lantah, dan kesempatan itu dimanfaatkan oleh Viona untuk menyerang langsung Chaos user.

“akhhhh!!!” Viona mencekik leher wanita itu dan mengangkatnya. Lalu ponsel wanita itu terjatuh

Kemudian Viona menonaktifkan Stealthnya. Wanita itu terperanjat, sambil terus bertahan dari cekikan Viona.

“katakan siapa orang yang memberikanmu Chaos emerald?! Atau ku patahkan lehermu!” ancam viona

Wanita itu mengangguk sepakat, lalu Viona melepaskan cengkramannya.

Wanita itu terbatuk batuk, nafasnya begitu cepat. Lalu dia tersenyum

“ci sekarang!” pekik wanita itu

Lalu dari belakang Viona terlihat bayangan hitam besar dan berubah menjadi sebuah jeruji yang mengurung Viona.

“locked”
seru wanita yang telah berhasil mengurung viona.

“Ci jesslyn kita berhasil!”

“yoi Mir, kita dapet jackpot malam ini”

Jesslyn dan mira nama kedua wanita yang menjebak Viona. Mereka kegirangan melihat apa yang telah berhasil mereka lakukan, tapi lengah adalah musuh terbesar yang harus dikalahkan.
EaOd3riUwAE75A3
Ehy4GizU4AU4XEB

Di dalam jeruji tadi tidak ada Viona, ia hilang.

Jesslyn tersadar, keadaan 180 derajat berubah, mereka yang sudah kegirangan menjadi panik,

“mir! Lu liat apa yang gue liat juga kan?”

“iiya… kak! Orangnya hilang”

“astaga!” Jesslyn kemudian menarik kembali jeruji yang terbuat dari bayangan tersebut dan bersiaga.

Tepat saat jeruji itu hilang mereka berdua terhempas seperti ada yang menabrak atau menyerangnya.

Mira terpelanting sampai ke tembok sebelahnya lalu tak sadarkan diri. Sedangkan Jesslyn ia masih bisa bertahan, tapi area disekitarnya gelap dan ia tidak bisa membuat realitas bayang kemampuan khususnya.

“Chaos user bayangan dan pelindung, gue beruntung karena partner mu bego, harusnya gue habisi dari awal” ujar Viona

“Kemampuanmu membuat wujudmu tak terlihat dan Physical enhanced … mengagumkan, bukan kaleng kaleng nih, gue salah kaprah ternyata tadi lu Cuma ngilangin fisiklu dan gua pikir berhasil kabur, begitu gue lepas kerangkeng bayang gue lu bebas, menyebalkan”

Bugh

Jesslyn menerima serangan lagi dari viona namun kali ini bisa ia hentikan.

“tapi sayang, aura keberadaanmu masih bisa gue rasain terlebih nafsu menghajarmu ini”

Dengan kedua tangan Viona yang ditahan oleh Jesslyn, Ia benar-benar terkunci, tapi Viona tidak kehabisan ide, ia melompat dan menendangkan kedua kakinya sambil bertumpu pada tangannya yang dipegangi oleh Jesslyn, sepersekian detik Jesslyn tidak melepaskan tangan Viona ia pasti sudah terpental oleh tendangan itu.

Tapi Jesslyn langsung melepas tangan Viona dan menghindar menjauh sehingga tendangan Viona tidak mengenai Jesslyn.

“Lu sangat terlatih, pasti sudah banyak Chaos user yang lu kalahin, oke kalau gitu kita anggap kita seri ya? Sayang pertemuan kita Cuma sampai disini yah, padahal lagi seru nih”
Jesslyn berjalan menghampiri Mira yang ada di sampingnya.

“Seri! Yang bener aja!” tepat saat Viona akan maju melawan, kakinya bergetar pandangannya mengabur, nafasnya tersengal sengal.
Stamina serta energynya telah terkuras banyak, ia terkejut mengetahui musuhnya tahu apa yang ia alami, bila diteruskan sama saja mengantar nyawa.

“Sebutin nama lu!”
Jesslyn sepertinya tertarik pada Viona.

“cih! Gak penting juga!”
dengan nafas yang pendek itu Viona masih mengoceh

“Oke kalo begitu, Adieu”
esslyn menyalakan ponsel dan lampu bliztnya, dan menyinari tempat tersebut, hal itu tentu dapat membuatnya mengeluarkan bayangan, dan bayang itu melingkari mereka berdua lalu menghilang.

Viona terhenyak, jika saja Jesslyn menggunakan cahaya dari ponsel saat mereka bertarung tadi, sepertinya ia sudah habis. Bagi Viona ini merupakan kekalahan pertama dan benar-benar telak.
Pandangannya semakin kabur, kedua kakinya semakin tidak berdaya menahan tubuhnya dan terjatuh.

Namun saat tubuhnya benar-benar menimpa tanah, tubuhnya berhenti terjatuh.

“haduhh Kak… Chaos user sekarang kuat-kuat ya?” Fiony tiba meski terlambat.

Viona yang sudah tak sadarkan diri dibawa Fiony pulang.

“seperti yang aku bilang ini akan merepotkan dan sibuk sekali, Chen..” gumamnya



Kosan

Hatchuuu

Chen bersin tiba-tiba

“aduh kok gue jadi bersin gini, ah jangan sampe Flu lah, gara-gara si Badrun ngerjain aja, dasar tukang ngilang lah tau gini gue nonton Netflix dari tadi, awas lu ya badrun, kalo ketemu ntar”

Chen yang dongkol karena ia pikir telah dikerjai oleh Viona, dan membuat malamnya menjadi buruk.

Hingga sampai esok paginya ia tidak tertidur karena marathon film seri di Netflix.



Nah segitu dulu Updatenya, mohon maaf kalo kurang bisa memuaskan pembaca. CIAO next Update!
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd