Tahun 2013 aq melahirkan anak ke 3,secara Caesar, waktu itu baru 7 bulan mengandung, tapi selalu pendarahan, karena plasenta previa.
Sebenarnya bisa aja lahiran di bulan ke 9,tapi aq harus bedrest total dan ga boleh banyak pikiran. Boro"bedrest, anak aq yang dua nanti siapa yang mau ngurus, dan kerjaan rumah tangga pun aq kerjakan sendiri..
Ibu mertua pun tak bisa kuandalkan karena dia juga sakit"an dan punya penyakit diabetes basah. Akhirnya di bulan ke 7 mau tidak mau aq di Caesar, karena pendarahan sudah parah.
La Haula... ada Ibu kebetulan datang dari kampung, mungkin udah punya firasat, aq pun masuk RS,dengan berbekal uang penjualan perhiasan yang aq kumpulkan dan tidak sampai 3 juta rupiah, sedangkan buat Caesar paling sedikit harus pegang 15 juta... Aq juga ga punya kendaraan atau sesuatu buat di gadai yang bisa menghasilkan uang.
Aq masuk RS bermodalkan SKTM dan Jampersal, Alhamdulillah diterima dengan baik oleh pihak RS,hanya saja waktu itu hari Minggu, dokter masih libur, namanya juga RSU, aq disarankan ke RS Swasta dan di Caesar saat itu juga, tapi aq menolak, karena ga ada biaya, makanya masuk RSU juga biar bisa gratis dan ada keringanan...
Aq pun menandatangani surat perjanjian di atas materai, yang menyatakan jika aq tak tertolong tak akan ada tuntutan ke RS itu, karena waktu itu sedang ramai disorot RS yang dituntut karena lalai menangani pasien dan masuk berita di TV.
Aq bilang begini:"Saya diterima dengan baik aja disini udah bersyukur banget, masalah umur dan maut, itu sudah dihisab selagi kita dalam kandungan ".Akhirnya agar aq bertahan sampai keesokan hari, aq harus tambah darah, waktu itu 4 labu darah yang aq butuhkan, karena pendarahanku sudah parah dan diantepin terus.
Alhamdulillah, operasi ku lancar, anak ku juga tak kurang suatu apapun, walaupun bobotnya kecil tak sampai 2,5 kg. Semuanya dilancarkan, dengan biaya yang sangat minim, aq merasa dipermudah oleh yang di Atas, mungkin ini juga gimana amal"an kita. Ya,, aq kadang suka nolongin orang tapi tak pernah mengharap balas, tapi kadang yang aq tolong tak tau diri..
Sementara ada pasien dari kota K yang terus aja di oper", karena RS ga mau nerima. Dari situ aq belajar tentang peribahasa "Ada Ubi Ada Talas, Ada Budi Ada Balas "
Karena kapok masuk RS walaupun gratis dan kasihan sama suami aq, takutnya nanti hamil lagi dan masuk RS lagi, aq pun memutuskan untuk sekalian steril, dengan cara dipotong kayanya jadi aq ga akan bisa punya keturunan lagi....