Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Cinta Pertama

BAB XLVII


Menanti sebuah asa di Jakarta


“bye sayang…..”

“bye…”

Dave menutup telepon dari Tari, yang baru saja mengabarkan kalau dia baru mau jalan ke kantor, sedangkan Dave jam 7.15 sudah tiba di ruangannya.

Sikap disiplin Dave membuat karyawan lain yang dibawahnya memang segan jadinya, dan semua hadir sebelum jam kantor dimulai tepatnya pukul 08.00, bahkan Merry selaku PA jam 7 kurang sudah tiba di kantor terlebih dahulu, sehingga saat pimpinannya tiba, dia sudah standby duluan.

“ Chenai sudah konfirmasi kalau pengiriman segera mereka kirim hari ini begitu bank garansi kita terbit….” ujar Merry ke Dave

“Oke….”

“pagi ini Bapak meeting dengan tim legal jam 10…”

“siang nanti ke Kempinsky untuk acara dengan PT PLN, trus jam 3 sore meeting dengan Pak Robin untuk proyek di Pulau Bunyu….”

“oh, jadi dia?”

“Jadi Pak, kemarin sudah konfirmasi….”

Dave menganggukkan kepalanya

“kirain batal….”

“jadi Pak….”

“oke….”

Segera Dave tenggelam dengan angka-angka dan membaca email serta laporan laporan yang masuk, sambil dia memberi notes untuk semua laporan yang dia baca, agar ada follow up dan perbaikan serta tindak lanjut.

Dia seperti tidak peduli dengan tim production lagi. Semua product yang kurang diambil dari India dan China, untuk menutupi kekurangan pengadaan untuk proyek yang sudah dia tanda tangani selama ini.

Ada potensi keuntungan tergerus di beberapa item, namun di sebagian item justru product dari China malah lebih murah dibanding produksi lokal, sehingga secara global keuntungan yang didapat tidak terkikis signifikan, meski sebetulnya Dave menginginkan agar semua hulu hingga hilir produksi dan penjualan semua dilakukan oleh Hikaru Indonesia, sebagai bahan pertimbangan ke Tokyo bahwa mereka kini bisa berdiri sendiri tanpa harus impor atau ditopang oleh cabang lain.



***************

Suara tawa dan sesekali terdengar dialog dengan bahasa Jepang di ruangan Managing Director Hikaru Indonesia, Mr. Hashemoto. Hari ini dia kedatangan manager hubungan international dari kantor pusat, Keiko Yamada.

“berapa lama disini?”

“mungkin sekitar 4 hari atau satu minggu….”

“oh oke….”

Lalu

“hotelnya bagus?”

“bagus….”

“sudah bertemu Dave?”

Keiko tersenyum malu

“belum…” dia menggelengkan kepalanya

“tidak dijemput?”

Kembali gelengan kepala Keiko sambil tertunduk malu.

“ah… Dave cowok yang payah yah…..”

Keiko tertawa mendengar lelucon Hashemoto

Lalu tidak lama Manager Legal Jimmy Pakpahan dan juga Manager HRD Yulinda masuk ke ruangannya Hashemoto.

Sang direktur lalu memperkenalkan Keiko kepada kedua orang ini. Meski Yulinda sudah lama di perusahaan, namun pertemuan formalnya dengan Keiko baru kali ini, karena Keiko semenjak diangkat menjadi manager Hubungan International, baru kali ini berkesempatan datang ke Hikaru Indonesia.

Sesaat Yulinda tertegun setelah bersalaman dengan wanita ini. Rumor akan hubungan antara Keiko dengan Dave memang santer terdengar sesaat setelah Dave pindah ke Jakarta, bahkan disebut sebut kalau Keiko merupakan sosok yang ikut berperan mempromosikan Dave ke BOD, karena jabatannya sebagai International Relation Manager, memang mengharuskan dia sering berinteraksi dengan para petinggi perusahaan.

Kecantikan Keiko memang bukan lah rumor, sehingga wajar jika Yulinda mengutuk Dave dalam hatinya, karena meski Tari memang menawan, namun resiko dan status Tari sebagai istri orang rasanya lebih baik jika dia meneruskan dengan wanita yang di depannya ini saja, yang jelas masih single dan juga menarik

“ saya duduk di ruangan khusus tamu saja…..” ujar Keiko saat dia ditanya mau pakai ruangan yang mana

“baik Bu…”

Setelah berbasa basi sesaat, kedua sosok itu lalu keluar dari ruangan Hashemoto.

“pacarnya David?” tanya Jimmy

Yulinda tersenyum

“katanya begitu….”

“ cantik yah…”

“ tipikal gadis Jepang…”

“ kok masih mau sama istri orang…?”

Yulinda tertawa mendengar pertanyaan Jimmy

“ bini orang kan lebih menantang Pak…..”

Jimmy jadi ikut tertawa ngakak mendengar jawaban Yulinda

Sementara itu setelah mereka berdua keluar dari ruangannya, Director Hashemoto lalu meminta PAnya agar memanggil Merry, PA nya Dave, untuk datang ke ruangannya.

“permisi Pak….” sapa Merry begitu tiba di depan pintu ruangan Hashemoto

“ah, Merry-san, ini Keiko, manager Hubungan Internasional dari Tokyo…..”

Merry lalu membungkuk memberi hormat, lalu menyalami Keiko

“dia teman baik boss kamu di Tokyo….”

Keiko tersipu malu mendengar ucapan Mr. Hashemoto

“boss kamu dimana?”

“ada di ruangannya Pak….”

“oke, antar Keiko kesana…..”

Keiko tersenyum ke arah Merry.

Merry pun tidak kalah kagum melihat kecantikan wanita Jepang ini, dan dia harus mengakui bahwa boss nya memang punya karisma yang berbeda, sehingga wanita semodel Keiko dan juga Tari, harus takluk ditangan Dave akhirnya.

“silahkan……”

Keiko lalu pamitan sesaat dengan Hashemoto, lalu keluar bersama dengan Merry, menuju ruangan Dave yang memang berseberangan dengan ruangan Hashemoto.

Beberapa karyawan menganggukkan kepalanya saat berpapasan dengan Keiko, yang meski mereka tidak kenal dia siapa, namun biasanya jika ada orang Jepang yang datang, pastilah itu petinggi atau punya jabatan penting sampai harus datang berkunjung ke kantor Jakarta.



**********************

Dave bagaikan disambar geledek di siang hari.

Dia kaget dan bingung harus bilang apa saat melihat bidadari cantiknya yang sudah sekian bulan tidak dia lihat kini berdiri didepannya.

“ Hai…” matanya agak melotot

Keiko tersenyum melihat kekasihnya yang sekian bulan tidak dia lihat secara langsung

“Hai Dave….”


Dia segera berdiri dari kursinya, dan menghampiri Keiko, dan langsung memeluk gadis itu dengan eratnya, tanpa mempedulikan dia sedang di ruangan kerjanya dan ada Merry berdiri disitu.

Dave bagaikan lupa jika dia sedang di kantor

Pelukan erat dan ciuman di kedua pipi sang gadis

Yang kemudian disadari oleh Dave karena dia akhirnya tahu kalau ada Merry di situ, dan banyak karyawan lain yang melihat dari luar.

“duduk…..”

Keiko tersenyum. Dia bahagia sekali melihat langsung Dave, dan mendapat elukan serta ciuman dari kekasih yang sangat dia rindukan itu

“kapan datang?”

“kok ngga bilang?”

“ siapa yang jemput?

Berbagai pertanyaan dilontarkan oleh Dave yang kaget melihat Keiko yang sudah ada di ruangannya.

“nginap dimana?”

“bukannya masih di Manila?”

Keiko tersenyum

“it was 2 days ago, honey….” akhirnya jawaban Keiko keluar juga

Dave tersenyum malu. Dia terlalu fokus ke hal lain sampai lupa dengan keadaan Keiko.

“maaf Kei….”

“it’s OK…. senang sudah bisa melihat dirimu langsung…..”

“iya, seharusnya kasih tahu biar saya jemput di bandara….”

“it was 1 AM morning, Babe…..”

Dave hanya bisa membathin dalam hatinya. Keiko terlihat tidak banyak berubah, bahkan semakin menarik penampilannya dengan busana khas wanita daerah tropis.

“semoga saya tidak ganggu waktu kamu….”

“no at all…. tidak sama sekali…..”

Keiko tersenyum.

“miss you much, Dave….”

“as am I, honey……”

Tatapan mereka saling beradu seakan saling memberi arti lewat tatapan mereka

“bagaimana Manila?”

“hmmmm…. masih begitu saja…”

“jadi pindah ke selatan?”

Pabrik di Manila memang ada rencana untuk direlokasi ke kawasan selatan Philipina

“no…. banyak isu terkait masalah security yang belum tuntas…..”

Dave menarik nafasnya

“iya, Zamboanga memang masih rawan sih….”

“exactly…..”

Lalu

“ Nginap dimana?”

“ di The Orient Hotel…..”

“oke…..”

Keiko tersenyum

“mau duduk disini?” tanya Dave

“no, saya di ruangan khusus tamu saja…..”

Dia lalu berdiri, disusul oleh Dave

“ waktu kamu masih ada buat aku kan?” tanya Keiko sambil tersenyum ke arah Dave

“sure…. as always….” jawabnya dengan cepat

“oke….”

“ I’ll catch up on coffe break…..”

Keiko tersenyum

“lunch?”

“ with you as well…..”

Senyuman gadis itu terlihat sumringah sekali

“ aku bahagia sekali…..” ujarnya sebelum keluar dari ruangan Dave

“akhirnya bisa bertemu dengan kamu lagi…..”

Dave menganggukkan kepalanya

“nanti kita bicara banyak yah….”

“iya…..”

Lalu

“mau aku antar?”

Keiko tersenyum

“kamu jemput aku untuk coffe break, lunch, dan antar aku pulang ke hotel saja…..” balasnya sambil senyum lebar ke arahnya.



*****************************

Macetnya Jakarta malam ini menjadi hal yang membahagiakan bagi Keiko.

Setelah seharian di kantor, dia sempat makan siang bersama dengan dewan direksi, kali ini dia akhirnya bisa menghabiskan malam berdua makan malam bersama Dave di Yellowfin Senopati.

“macet….” tatapnya ke arah luar kaca mobil yang menampilkan pemandangan lahan parkir raksasa akibat mampetnya alur mobil sepanjang jalan Sudirman dari Senopati menuju ke hotelnya

“Jakarta, as always….”

Keiko tersenyum

“but I am happy….”

Dia melirik ke arah Dave

“karena bisa berjumpa kamu lagi….”

Binar mata bahagia di sorot mata sipit itu memang sulit disembunyikan. Impian dan kerinduannya bertemu Dave akhirnya terjawab sudah hari ini.

Tangan kanannya menggenggam tangan Dave

“ Kamu nginap malam ini kan?”

Dave tersenyum

“aku tidak bawa pakaian ganti untuk besok ke kantor…..”

Senyuman manis itu agak pudar sedikit

“Tapi aku akan stay sampai kamu terlelap…..” bisik Dave lagi

Kali ini senyuman Keiko melebar menampilkan sinar wajahnya yang berseri. Dia ingat dulu waktu di Tokyo, sering sekali bahkan selalu Dave meninggalkan flatnya saat dia sudah terlelap tidur, dan besok subuh saat dia terjaga, tubuhnya sudah diselimuti dengan kain hangat. Keiko memang mudah terlelap jika sudah selesai digempur oleh Dave.

Ciuman di pipi Dave pun didarati oleh Keiko

Lalu

“terkait laporan kamu ke kantor pusat, President sangat konsen sekali dan berharap semua planning kamu tidak terganggu dengan adanya banyak orang-orang lama yang tidak produktif…..”

Dave menganggukkan kepalanya

“mereka dukung kamu kok…..”

“thanks, Kei…..”

“karena Tokyo bisa lihat penjualan yang kamu rintis meningkat pesat…. jadi mereka tidak ingin ini drop dan terhambat….”

Dave merasa lega akhirnya

“ HRD Jakarta juga sudah diwarning untuk segera eksekusi…”

Pantas saja Yulinda dan geng nya dia makin kesal kalau bertemu di kantor dengan dirinya.

Lalu…

“Dave…..”

“Yes?”

Keiko diam sesaat

“aku boleh nanya?”

Dave tertawa kecil

“sure…..”

Lalu

“kamu masih milik aku kan?”

Tatapan Keiko yang agak beda membuat ada rasa sesal dan rasa berdosa di diri Dave yang menusuk hatinya. Dia bagaikan disadarkan bahwa banyak hal yang sudah berbeda yang kini dia lakukan di belakang Keiko

“oh…. iya iya iya…..” jawabnya agak gamang

“serius?”

“serius, Honey…..”

Senyuman manis Dave seakan sedikit menenangkan hati Keiko

“kenapa sayang?”

Keiko diam kembali

“aku merasa agak beda saja dirimu belakangan ini……”

Kata-kata pelan dari Keiko bagaikan menyindir halus hati Dave

“no… aku masih Dave yang dulu…..”

Keiko termenung sambil menapa mobil di depan yang sesekali menunjukan lampu stopnya yang sedikit menyilaukan mata.

“maaf yah, Honey….. “ bisik Keiko

“aku tadinya tidak ingin bertanya hal ini kepada dirimu….” bisiknya sambil memilin tangan dan meremas jemari tangan kiri Dave yang sesekali memegang perseneling mobil matic X3 nya.

“tapi aku perlu bertanya……”

Dave terdiam sambil menatap ke depan

“Dave….”

“yah….”

Tatapan penuh rasa ingin tahu terlihat

“Ya Kei….. I am still your Dave….” ujarnya sambil tersenyum

Shit, Dave. You are change so much. Maki hatinya sendiri

“aku bahagia mendengarnya, Dave…..”

Keiko lalu menyandarkan kepalanya ke bahu Dave.

“miss you so much, Dave…..”

Tangan Dave dengan lembut menggenggam tangan mungil yang putih mulus itu.

Dia sadar dia sudah masuk ke area berbahaya yang akan sangat fatal kelak jika semua skenario ini terbongkar akibat tidak tegasnya dia dalam hal ini. Di satu sisi dia memberi harapan ke Keiko, tapi disisi lain dia juga memberi hidup yang baru ke Tari.

“ Besok kamu ada meeting di luar?”

“hmmmm, iya ada…..”

“oke…..”

Lalu

“pulangnya dari kantor kan?”

Dave menganggukkan kepalanya

“ aku mau jumpa inang dan Iva…..”

Dave kaget mendengar kata-kata Keiko

“don’t get me wrong….. Iva tahu aku datang.. dia undang aku ke rumah….” klarifikasi Keiko dengan cepat. Dia sadar ada aturan main dalam keluarga yang dia harus jaga

“ tentu….” Jawab Dave

“aku sudah kenal dengan keluarga kamu…. saat kamu ada di Indonesia, maka harus kenal dengan keluargaku juga…..”

Jawaban Dave seperti melegakan hati Keiko seketika.

Salah satu keinginannya ialah bisa bertemu keluarga Dave yang selama ini dia hanya lihat lewat vidio call dan instagram. Dia ingin ke rumah Dave, kenal keluarganya lebih dekat lagi, seperti dia pernah mengajak Dave ke Okinawa berjumpa orangtuanya. Bahkan Iva siap untuk menjemputnya jika Dave sibuk.

Mobil akhirnya masuk ke parkiran Hotel The Orient. Mobil akhirnya diparkir dengan menggunakan valet services, karena Dave agak kuatir mencari aprkiran yang sulit di basement.

Sambil beringan masuk ke lift, Dave tersenyum melihat Keiko yang malu-malu menatapnya. Wanita itu pun segera memeuk Dave dan menyandarkan kepalanya di dada sosok yang sangat dia rindukan itu, dan suasana lift yang kebetulan hanya mereka berdua yang membawa mereka ke lantai 26, membuat Dave dengan lembut mengusap kepala kekasihnya itu.

Keiko sangat rindu dengan pelukan Dave.

Berbulan bulan dia menunggu hingga saat ini tiba

Dan rasanya tidak percaya kalau malam ini dia bisa kembali berpelukan dengan Dave dan akan merangkai malam indah bersama.



*********************

“tadi antar tamu dari Jepang, Bu…..”

“siapa?”

“ngga tahu Bu…..”

“oh gitu?”

“iya, tadi makan siang juga Bapak sama tamu-tamu dan Pak Hasemoto….”

“oke-oke….”

“iya Bu…”

“ngga bilang mau kemana?”

“ngga Bu….”

Telepon Tari ke ponsel Dave tidak terjawab setelah berkali kali dia mencoba menelpon dan mengirim whatsapp dan belum juga dibaca. Hal ini membuat dia akhirnya menghubungi Sadiman sopirnya, yang disuruh pulang duluan, karena Dave menggunakan mobil pribadinya bersama tamunya dari kantor Jepang.

Sadiman memang tidak memperhatikan siapa tamu yang datang, sehingga dia hanya menjawab seadanya, karena dari siang dia sudah tidak diminta boss nya mendampingi, karena pagi dia disuruh ke apartemen mengambil X3, dan mobil dinasnya diminta Dave untuk dibawa Sadiman ke apartemen saja.

Tingkah Dave kali ini agak tidak seperti biasa, ditambah dengan posisi mereka sedang dipingit beberapa hari ini, membuat Tari agak suka mencari lebih dalam dan duluan kemana perginya David. Meski dia yakin bahwa Dave tidak akan emnduakannya atau mencari wanita lain, namun kerinduannya dan rasa kangennya sering membuat dia agak parno dengan situasi yang ada.

Maklum, Dave yang sekarang adalah direktur dengan karisma dan gaya dan berbeda dengan Dave yang dulu jaman dia kuliah. Dengan semua atribut yang dia miliki, ketakutan Tari sering semakin menjadi jadi, apalagi dengan statusnya yang masih menggantung seperti ini. Rasa kangennya suka muncul tiba-tiba dan seperti ingin segera bertemu dengan Dave.

Selain rindu dengan Dave, dia ingin juga cerita terkait proses perceraiannya yang terus diganjal oleh Yudi. Bahkan dengan menggunakan nomor lain, Yudi masih saja meneror dan mencoba menghubunginya. Dan selain menitip pesan ke security perumahan, Tari juga meminta tenaga keamanan tambahan di kantor untuk berjaga jaga, karena dia melihat perilaku Yudi belakangan ini semakin menjadi jadi dan cenderung nekad.

Bagi Tari, tindakan Yudi bukan karena dia mencintai Tari atau takut kehilangan sebetulnya, tapi sudah ego seorang laki-laki yang kalah dan tersingkir. Emosinya bangkit karena dia akhirnya tahu kalau istrinya yang selama ini dia pikir akan selalu setia dan tetap
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd